pranotohr wrote:
soal teori evolusi, kita mesti memastikan dulu mana yg dipahami sbg teori evolusi.
kalau dipahami bahwa teori evolusi menyatakan manusia dari kera, itu salah paham. darwin sendiri tidak menyatakan begitu.
Singkat saja: Dalam kaitan dengan ragam DNA yang terjadi saat ini, terjadi mutasi dalam permutasi, yang kemudian dikendalikan dengan eliminasi oleh "survival of the fittest".
Bgmn membuktikan bahwa manusia ini dpt muncul dari makhluk sebelumnya?
anda dpt membuktikannya? silakan, sekali-kali anda perlu berkomentar jg biar tdk monoton.
Kalau tidak mau monoton, saya kira sangat baik (sekali lagi saya minta) jika anda menguraikan pendapat anda di sini.
Tetapi teori evolusi adalah teori yang sekarang ini diterima secara universal bukan hanya di dunia biologi, tetapi juga di ilmu pengetahuan lainnya termasuk sosiologi dan filsafat. Kalau menurut anda, teori evolusi tidak benar karena misal AlQuran berkata sebaliknya, saya ingin mengerti bagaimana anda menguji dan membuktikannya.
Foxhound wrote:Pernah tidak anda mencoba mencari jawaban darimana asal mula Tuhan?
pranotohr wrote:dg prinsip identitas itu dpt dijwb.
sy kira anda sendiri dpt menjwbnya kan?
Prinsip Identitas? Saya masih tidak mengerti "prinsip identitas" anda ini karena dari awal diskusi anda tidak pernah menjelaskannya tetapi terus berputar dengan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.
Saya sangat yakin prinsip saya tidak sama dengan prinsip anda ketika mengimani adanya Tuhan. Itu sebabnya tidak bisa jawaban saya sendiri mewakili pengertian anda.
Di sini saya tertarik dengan pandangan anda terhadap "pengujian diri" terhadap sesuatu yang kita percayai. Dan saya ingin tahu bagaimana anda "menguji" AlQuran sebagai kitab yang anda imani itu sendiri.
Supaya tidak seperti bermain anggar yang tidak ada habisnya, okelah, saya coba menyatakan opini saya dahulu terhadap AlQuran.
AlQuran, di mata saya adalah sumber informasi yang sangat tidak kredibel dari berbagai sisi.
Apakah itu suatu kesalahan apabila informasinya tidak cukup kredibel? Mungkin tidak. Tetapi apabila sesuatu yang tidak kredibel ini kemudian diklaim sebagai perkataan Tuhan, diagung2kan sedemikian rupa, bahkan untuk beberapa orang digunakan untuk menghakimi sesuatu yang "lebih benar". Atau digunakan sebagai dalih memaksakan kehendak untuk yang tidak sependapat dengan kedok "perkataan Tuhan".... ini adalah malapetaka kemanusiaan.
Kalau memang diklaim sebagai perkataan Tuhan itu sendiri yang dijaga huruf demi huruf, tentunya AlQuran sempurna. Kesempurnaan ini bahkan diklaim dan diyakini sebagai mujizat oleh muslim itu sendiri.
1. Dari sisi hukum. AlQuran tidak sempurna menjelaskan maksud dan keinginan hukum Islam. Hadits dan tafsir masih perlu dikerahkan untuk menjelaskannya, dan ujung2nya cukup amburadul karena sahihnya hadits dan tafsir itu sendiri penuh perbedaan pendapat. Tafsir juga adalah tafsiran manusia, yang bisa membelokkan arti sesungguhnya.
2. Dari sisi ilmu pengetahuan. AlQuran sendiri punya banyak fallacy, proses pembentukan janin misalnya, atau sperma yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada, atau matahari yang terbenam di lumpur.
3. Dari sisi kitab yang membenarkan ajaran sebelumnya (seperti yang diklaim muslimin). AlQuran juga adalah kitab yang mengandung fitnah keji. Tuduhan2 AlQuran terhadap agama2 Yahudi dan Nasrani, semua adalah tuduhan karangan yang bahkan tidak bisa dibuktikan. Dan konyolnya, bahkan tidak dimengerti oleh yang dituduh.
4. Dari sisi kitab yang menjadi peneguhan moral pemeluknya. AlQuran gagal memberikan nilai moral yang baik, bahkan justru mengkerdilkan pelajaran moral dan kemudian melegalisasinya. Perzinahan, pembunuhan, perampokan, semua ada sisi yang dilegalisasi di sana. Belum lagi memukul isteri, poligami, kawin mu'tah, perbudakan, pemerkosaan, adalah legalisasi atas degradasi moral di dalam Islam.
5. Dari sisi informasi religius. AlQuran juga gagal melukiskan dengan sempurna keberadaan Tuhan. Tuhan yg selalu diklaim Maha Esa, tauhid oleh AlQuran, tidak berhasil terlihat sebagai Tuhan yang berdaulat dari AlQuran itu sendiri. Justru terlihat tuhan di dalam AlQuran tidak lebih hanyalah "hamba" dari Muhammad yang memuaskan keinginan manusia ini seorang.
..... dan masih banyak lagi.... tapi karena ini thread anda, sementara saya kasih lima dulu untuk memancing diskusi yang lebih bergairah...
Itulah sebabnya, saya sangat tertarik bagaimana seorang muslim intelektual menguji dan membenarkan itu semua.