Adadeh wrote:Tapi sekarang masalahnya kembali pada ini:
Jika Bukhari memang menuduh Waqidi itu pendusta, maka kenapa Bukhari justru mengajukan keterangan yang sama tentang Qur'an Sura at-Tahrim?
Hadis Sahih Bukhari, Volume 3, Book 43, Number 648 menyatakan pesan yang serupa dengan keterangan dari Waqidi.aisha wrote:Mohon maaf Mas, skali lagi sy katakan bhwa link tercinta saya sdg sakit. Disana disebutkan lengkap dgn sanad dan matannya, kl seperti yg Mas katakan ada persamaan, saya bs tunjukan pada anda...apakah Al Waqidi merupakan salah satu perawinya ataukah Bukhari mengambil dari jalur lain. Terus terang saya sendiri tidak hapal sanadnya jd saya takut mengada-ada. Saya sedang mencari link yg serupa ...mohon sabar ya.
Nabi tidak mengunjungi istri²nya karena rahasia yang dibeberkan Hafsa pada Aisyah, dan Nabi berkata bahwa dia tidak akan ngesex dengan istri²nya selama sebulan gara² dia ngambek sama mereka ketika Allah menegurnya (karena Muhammad bersumpah tak akan ngesex dengan Maria).
Kau sebelumnya mengatakan ini:
Apakah Imam Bukhari yang disebut di Tahzibul Kummal itu sama dengan Imam al-Bukhari penyusun koleks hadis sahih? Jika sama, tentunya tak masuk akal Bukhari mengutip tafsir/hadis Waqidi tentang Qur'an Sura At Tahrim.Imam Bukhari berkata: “Al Waqidi adalah seseorang yang ditinggalkan hadis-hadisnya.Ulama-ulama yang tidak mengambil hadis daripadanya ialah Imam Ahmad,Ibnu Numair,Ibnu Al Mubarak, dan Ismail bin Zakaria” (Tahzibul Kummal Jilid 26 hlm 185-186).
Aku sudah tunjukkan bahwa tafsir Waqidi Q 66 sudah diakui kebenarannya oleh universitas Al-Azhar dan juga para cendekiawan Islam di http://altafsir.com. Tak ada satu pun Muslim FFI yang bisa membantah fakta ini. Sekarang mari kita lihat pendapat cendekiawan Islam lain tentang Waqidi. Orang ini adalah Shaykh Gibril Haddad, ini fotonya:
http://mac.abc.se/home/onesr/f/Al-Waqid ... 20Sira.htm
terjemahan:
Tanya:
Tolong beritahu aku apakah tulisan al-Waqidi yang berjudul al-Maghazi adalah sumber yang bisa dipercaya tentang riwayat hidup Nabi SAW. Banyak buku atau Sira modern yang mengutip tulisan Waqidi. Contohnya tulisan Martin Lings yang berjudul "Muhammad - His Life Base on the Earliest Sources" yang merupakan bacaan yang hebat, tapi sebagian cendekiawan beranggapan bahwa Waqidi tidak bisa dipercaya. Tolong beri penjelasan.
Jawab:
Al-Waqidi bisa dipercaya untuk laporan sejarahnya saja. Para ahli hadis menganggapnya terlalu jujur dan terlalu kaya informasi sehingga keterangannya tidak bisa dibuang begitu saja terutama keterangan² resmi yang dikutip Ibn Sa'd, dan ini memberi reputasi sangat baik bagi Waqidi -- tapi para ahli hadis dengan suara bulat tidak menggunakan keterangan ahkam (kumpulan hukum/aturan) Islam dari Waqidi yang tidak ditunjang penyampai kisah lainnya, seperti misalnya menggoyangkan jari telunjuk saat Sholat. Pada kategori ahkam inilah para ahli hadis menyebutnya sebagai pendusta, karena isnadnya yang tidak tepat dan tak bisa dipercaya, tapi ini sama sekali bukan berarti bahwa Waqidi tidak jujur. Al-Dhahabi berkata, "Aku sangat yakin akan sidiq-nya." Dan Allah-lah yang paling tahu.
Ibn Sa'd adalah murid utama Waqidi dan Sira dari Ibn Sa'd (Al-Tabaqat Al-Kabir) dipakai luas di dunia Islam. Dari keterangan di atas dijelaskan bahwa keterangan sejarah Waqidi bisa dipercaya, dan sangat banyak dikutip Ibn Sa'd. Yang tidak dipercaya dari Waqidi adalah aturan/hukum Islam. Thread ini membahas sejarah/latar belakang Sura At-Tahrim, dan bukan hukum Islam. Dengan begitu keterangan sejarah Waqidi valid dan bisa dipercaya. Silakan periksa kembali apa yang ditulis Ibn Sa'd (murid Waqidi) tentang sura At Tahrim:
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ml#p800598
Tuduhan aisha tentang laporan Waqidi akan At Tahrim sudah gugur, hancur berantakan tak karuan bentuknya.