Untuk anda ketahui, bahwa Surah Al Fatihah, bukanlah WAHYU PERTAMA yang diturunkan Allah.
Yang benar adalah, SURAH PERTAMA yang diturunkan secara lengkap, bukannya WAHYU PERTAMA yang diturunkan.
Waktu dan tempat diturunkannya surah ini, terdapat perbedaan pendapat diantara ulama.
Ada yang menyatakan di Mekah, ada juga yang berpendapat di Madinah., ada juga yang berpendapat diturunkan 2 kali, di Mekah dan di Madinah.
Sudah saya jelaskan sebelumnya, semua ayat Al Qur’an adalah firman Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad, bukannya ucapan dan karangan Nabi Muhammad sendiri.kalangkilang wrote:Masalah besar yang ada adalah :
1. QS.1 merupakan induk dari semua isi AQ, dan tapi kandungan isinya (yang menjadi pertanyaan saya, siapa yang bersabda/berbicara disini)diterangkan oleh sebuah surah yang diturunkan 12 tahun belakangan, dan bukan merupakan sebuah surah yang sederajat levelnya. (QS.1adalah induk AQ, sedangkan QS.2 bukanlah induk AQ).
Al Qur’an diturunkan bertahap selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari, ada juga yang menggenapkan menjadi 23 tahun.
Surah dalam Al Qur’an, tidak mengenal LEVEL.
Al Fatihah, yang diberi nomor surah 1, tidak berarti surah ini menduduki LEVEL 1, dan kemudian ada level 2,3,4 dst. Tidak ada level.
Saya tidak mengerti maksud pertanyaan anda, mengatakan QS.1 diterangkan oleh sebuah surah yang diturunkan 12 tahun belakangan
Biasa anda perjelas pertanyaan anda ini ?
dalam ayat QS.2.186, yang berbicara adalah Allah, bukan perintah dari seseorang/satu mahlukkalangkilang wrote:2. pada QS.2 yang anda berikan kepada saya, menurut saya ini sebuah firman Allah yang berbunyi :
2a. QS.2.186. dst….
2b. bandingkan dengan QS.1:5,6,7 dst…
amat sangat berbeda bunyi,,
bunyi 2a. merupakan sebuah perintah dari seseorang/satu mahluk yang levelnya lebih tinggi kepada mahkluk yang levelnya lebih rendah, sedangkan bunyi 2b, merupakan suatu permohonan dari satu mahkluk yang lebih rendah kepada mahkluk yang lebih tinggi.
Bagaimana mungkin ini terjadi, mohon pencerahannya.
trims...
maaf !!! barangkali anda membayangkan Allah SWT, seperti keyakinan kristen, Allah menjadi manusia/mahluk
Tidak demikian dalam ajaran Islam.
Saya ulang penjelasan saya,
Dalam QS.2.186, Allah menegaskan, bahwa Dia sangat dekat dengan hamba-Nya, dan jika hamba-Nya berdoa dan meminta pertongan kepada Dia dan beriman kepada-Nya, Dia pasti akan mengabulkan doa dan menolong hamba-Nya
Kemudian, Allah MENGAJARKAN kepada hamba-Nya, bagaimana kalimat doa dan permohonan yang baik, sesuai dengan kehendak-Nya.
Sangat banyak petunjuk Allah tentang kalimat doa yang diajarkan Allah dalam Qur’an.
QS.2. 286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
QS.60. 5. "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Dengan penjelasan saya diatas, jika anda cerdas dan cermat, karena anda mengandalkan akal sehat dan nalar, pasti dalam benak anda ada tersirat bantahan kepada penjelasan saya diatas.
Saya sudah meraba hal itu, silahkan bantah, akan saya jelaskan lebih lanjut.