Oleh-oleh dari Jogja : TANYA JAWAB TENTANG PSIKOLOGI ISLAM

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
Post Reply
User avatar
talenta
Posts: 1410
Joined: Mon Feb 11, 2008 7:27 am
Location: NKRI

Oleh-oleh dari Jogja : TANYA JAWAB TENTANG PSIKOLOGI ISLAM

Post by talenta »

Pada tanggal 28 Februari 2008, hanya beberapa menit usai sholat jumat, saya diundang untuk berbicara disebuah rumah diwilayah Godean Jogja – dekat dengan MAN 1 Yogyakarta. yang didepannya dipasang sebuah papan nama dengan tulisan :
“ KOMUNITAS PSIKOLOG ISLAM “
Mengkaji dan membimbing pembentukan mental islam

Acara ini adalah serangkaian dari “dijemputnya” saya oleh “organisasi lama” dalam tugas saya meladeni acara debat agama. Kalau acara debat pertama mengenai SIROTHOL MUSTAQIM dan LAQUMDINUKUM WALIYADIN , debat yang kedua ini rupanya “ditohokkan” kebidang ilmu yang saya pelajari dan dimana saya juga pernah mengabdikan diri , pikiran dan ilmu saya untuk pembentukan mental dalam komunitas ini. Saya memasuki ruangan dengan membawa kerinduan yang dalam dengan teman-teman lama saya disini. Tetapi lokasi sudah pindah, dulu saat saya masih bergabung lokasinya belum disini. Tetapi kerinduan saya tidak berhasil terobati karena harapan saya adanya teriakan nama dan atau pelukan yang berhamburan dari sahabat lama tidak ada sama sekali dan mungkin tidak akan pernah ada setelah saya MURTAD. Bahkan pandangan matanya nampak sangat sinis. Its oke....not big deal for me...i am a big big girl in the big big world...not a big big deal if you leave me...[ kayak lagu kan ].
Saya dipersilahkan duduk dan dibuka oleh seorang lelaki dengan ucapan syukur ala islam dan doa pembuka. Acara hanya dihadiri sekitar 25 orang yang semuanya orang-orang berpredikat SARJANA S1 – S2 Psikologi. Wiuw
Dan pembahasannya ternyata mengenai DRAFT buku saya yang “hilang” dari file saya sekian bulan lalu. Saya memang merencanakan menulis buku DAMPAK PSIKOLOGI BAGI MURTADIN !!! Tetapi sutra lah....ngga usah dibahas soal buku itu. Saya sudah kehilangan DRAFT yang saya telah tulis dengan rapi. :)

Pertanyaan : apakah anda mampu membuat benang merah antara ILMU PSIKOLOGI SEKULER dan ILMU PSIKOLOGI ISLAM ?

Jawaban saya : TIDAK ADA BENANG MERAH antara psikologi sekuler dan psikologi islam. Psikologi adalah bagian dari ilmu filsafat dan jelas ini ilmu sekuler. Dalam analisa pemahaman terhadap landasan filosofik yang digunakan dalam perkembangan Psikologi, maka terjadilah 3 pemisahan / pembagian ilmu psikologi terhadap ilmu filsafat. Dan dalam 3 pemisahan tersebut tidak ada disebutkan ILMU PSIKOLOGI ISLAM. Seperti halnya juga TIDAK ADA ilmu psikologi kristen, hindu, atau budha.
---------------

Pertanyaan : apakah 3 pemisahan tersebut menurut anda ?
Jawaban saya : ini bukan menurut saya pak. Tetapi menurut sejarah perkembangan ilmu psikologi. Saya dan anda bukan pencetus ilmu psikologi. 3 pemisahan tersebut adalah [1] psikologi dalam hakekat FILOSOFIS , yaitu merumuskan hakekat jiwa yang proses penggaliannya didasarkan atas pendekatan spekulatif, [2] Fokus kajiannya pada kehidupan mental, seperti pikiran, perhatian, persepsi, intelegensi, kemauan, dan ingatan dan ini merupakan pembauran antara disiplin ilmu filsafat dan psikologi, [3] Fokus pada kajian psikologi tidak lagi hakekat jiwa, melainkaan gejala-gejala jiwa yang diketahui melalui penelaahan perilaku organisme, dan ini merupakan ilmu psikologi yang sungguh-sungguh mandiri.
----------------

Pertanyaan : Jadi menurut anda psikologi islam itu tidak ada ?
Jawaban saya : Tidak ada. Yang ada adalah Ilmu psikologi yang landasannya adalah proses deduktif yang digali dari nash (al-Qur`an dan al-Sunnah). Dan ini masih belum MAMPU memasuki wilayah empiris-eksperimental.
----------------

Pertanyaan : jadi itu artinya ada dong, bu ?
Jawaban saya : Tidak ada. Karena pembuatan metode ilmu ini tidak universal. Sedangkan ilmu psikologi itu ilmu sekuler dengan landasan universal. Dan islam jelas bukan sesuatu yang universal.
----------------

Pertanyaan : Apa yang tertulis dalam alquran bisa digunakan untuk aturan hidup universal sampai akhir jaman. Dan salah satu aturan tersebut adalah adanya ilmu psikologi islam. Jadi psikologi islam pun bisa dijadikan landasan pemikiran ilmu kejiwaan secara universal.
Jawaban saya : apakah sebuah metode dengan landasan sesuatu yang spesifik seperti quran dan hadist adalah sesuatu yang universal ? Berarti semua manusia dalam konstruk kejiwaan seperti apapun harus bisa menerima apa yang tertuang dalam hadist dan alquran? Begitu maksud anda ?
------------------

Pertanyaan : Jelas. Penolakan terhadap apa yang tertuang dalam alquran dan hadist adalah sebagai salah satu bentuk adanya masalah dalam kejiwaan suatu kelompok dan individu.
Jawaban saya : oh my god. Apakah saya sedang bicara dengan orang S2 ? Jadi menurut anda landasan adanya ilmu psikologi yang mulai ada pada awal abad 19 adalah indikasi adanya kesalahan jiwa pada suatu kaum dan personal dalam memahami apa yang tertuang dalam hadist dan alquran? Give me a break pak.
----------------

Pertanyaan : okelah jangan lari kesana dulu. Kita fokuskan pada psikologi islam dulu
Jawaban saya : sure
----------------

Pertanyaan : Jadi apa landasan anda bahwa psikologi islam tidak universal ?
Jawaban saya : Pak, jelas bahwa islam adalah sebuah AGAMA, ALIRAN, KEYAKINAN , AJARAN dalam berperilaku antar manusia dan kepada Tuhannya. Ini sebuah spesifikasi yang definitif!! sedangkan ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia secara umum no matter what they are. Dan kalau anda meminta saya merumuskan tentang psikologi islam, adalah sebuah KAJIAN kajian Islam yang berhubungan dengan aspek-aspek dan perilaku kejiwaan manusia, agar secara sadar ia dapat membentuk kualitas diri yang lebih sempurna dan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat berdasarkan apa yang diajarkan oleh hadist dan alquran. Ini jelas bukan universal pak !!!
----------------

Pertanyaan : Kalau saya menyatakan kepada anda bahwa sesungguhnya psikologi islam memiliki kemampuan mengajarkan sebuah perilaku sosial dan kecerdasan individu bagi manusia secara universal anda setuju atau tidak ?
Jawaban saya : Jelas tidak setuju
-----------------

Pertanyaan : Jadi kalau anda saya meminta mendefinisikan Psikologi Islam berdasarkan kemampuan ilmu psikologi anda. Apa yang akan anda jawab ?
Jawaban saya : Psikologi Islam bukan netral etik, melainkan sarat akan nilai etik. Psikologi Islam memiliki tujuan yang hakiki, yaitu merangsang kesadaran diri agar mampu membentuk kualitas diri yang lebih sempurna untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat berdasarkan ajaran yang ada dalam alquran dan hadist.
----------------

Pertanyaan : apakah itu artinya psikologi islam itu ada ?
Jawaban saya : Tidak ada ! Ilmu psikologi tidak pernah dilandaskan pada religion. Ilmu psikologi landasan utamanya adalah jiwa. Dan pembentukan jiwa dengan metode pemahaman sebuah religion adalah tidak sama dengan ilmu itu menjadi bidang ilmu yang mandiri.
----------------

Pertanyaan : lalu mengapa ada istilah filsafat islam ?
Jawaban : Pak, Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat sarwa yang ada, yaitu: hakikat Tuhan, hakikat alam semesta, dan hakikat manusia. Dan islam adalah satu ajaran yang didalamnya ada pengajaran tentang apa itu Tuhan secara islam, apa itu penciptaan manusia dan alam semesta secara islam, dan apa itu hakikat manusia. Dan dalam folder hakikat manusia itulah ada ILMU PSIKOLOGI.
Contoh : Mengapa sholat harus menghadap kiblat? Mengapa kiblat harus difokuskan pada kabah yang dimekkah ? Ini ada unsur filosofi dan sama sekali tidak ada unsur psikologi.
------------------

Pertanyaan : Jadi kalau anda tidak bisa menerima adanya psikologi islam. Mengapa anda membuat draft buku tentang psikologi islam ?
Jawaban Saya : draft buku saya tentang dampak psikologis murtadin. Apa hubungannya dengan psikologis islam? Dampak psikologi seorang murtadin dan penilaiannya adalah metode psikologi islam ? Mana nyambung pak.
------------------

Pertanyaan : tetap nyambung karena anda membahas juga mengenai kontradiksi ayat alquran dalam pemahaman ilmu kejiwaan dalam kacamata anda.
Jawaban Saya : aha. Kalau itu yang anda maksudkan, sama sekali ngga ada arah penyampaikan kepada eksistensi psikologi islam. Tetapi penyampaian saya adanya lagi-lagi ketidak konsistenan ajaran islam yang tertuang dalam alquran.
-------------------

Pertanyaan : hati-hati anda bicara, bu. Anda sedang membahas sebuah kitab suci satu-satunya yang merupakan kitab ilahi.
Jawaban Saya : masuk kategori shoft intimidation itu pak. Dan lagi saya menyampaikan apa yang saya tahu dan saya lihat dan saya nilai kontradiksi. Apakah tidak cukup bahwa keputusan saya murtad sebagai bentuk saya tidak berhati-hati.
-------------------
Pertanyaan : Anda paham tentang arti kata psikologi dalam bahasa arab ?
Jawaban Saya : yes I do. Psyche adalah jiwa , soul, mind dan logos adalah ilmu. Sementara dalam bahasa arab psyche adalah al-ruh, al-nafs, al-kalb, al-`aql, al-dhamir, al-lubb, al-fu’ad, al-sirr, al-fithrah.

to be continue...
User avatar
talenta
Posts: 1410
Joined: Mon Feb 11, 2008 7:27 am
Location: NKRI

Post by talenta »

Pertanyaan : Oke. Dan dimana letak pertentangan antara ilmu mempelajari ruh/jiwa dengan apa yang tertulis dalam alquran?
Jawaban Saya : ada yang membawa alquran kan. Mohon dibuka AL ISRO 85 yang artinya “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". Jadi apakah anda masih akan berkata psikologi islam itu ada jika jelas urusan RUH adalah urusan Tuhan. Dan anda hanya diberi kesempatan mengetahui sedikit, pertanyaannya adalah adakah takaran yang jelas tentang sedikit tersebut ?
---------------------
Pertanyaan : Tidak ada manusia yang bisa membaca pikiran Tuhan, bu.
Jawaban Saya : dan saya tidak sedang menyatakan SAYA mampu membaca pikiran Tuhan. Pertanyaan saya jelas pak. Apakah diperbolehkan mempelajari ilmu RUH itu diperbolehkan oleh alquran.
--------------------

Pertanyaan : anda sendiri yang menyebutkan bahwa bahasa arabnya jiwa itu adalah yang anda sebutkan diatas [maksud si bapak ini adalah : al-ruh, al-nafs, al-kalb, al-`aql, al-dhamir, al-lubb, al-fu’ad, al-sirr, al-fithrah ]. jadi kita gunakan saja salah satu terjemahan yang lain selain AL RUH untuk menyebut jiwa. Thats not big deal, bu
Jawaban Saya : KOLU RUH MIN AMRI ROBBI. Anda mau membacanya menjadi KOLU NAFS MIN ROBBI ? Ketika anda membaca al isro 85? begitu maksud anda ?
-------------------

Pertanyaan : penulisan dalam alquran menggunakan RUH tetapi pada hakekatnya manusia memahaminya sebagai NAFS. Itu sah.
Jawaban Saya : excuse me sir. Alquran anda bilang KITAB ILAHI. Jadi yang ngomong itu TUHAN. Ganti saya yang akan bicara , hati-hati anda sedang membicarakan kitab suci pak. Atau anda sedang mengakui bahwa islam agama relatif? Jangankan hukumnya pemahaman UCAPAN TUHANNYA pun dianggap relatif bisa diterjemahkan disesuaikan dengan posisi kalimat ? Begitu ?
-------------------

Pertanyaan : saya tidak menyatakan itu
Jawaban Saya : jadi apa yang salah dalam pernyataan saya. Bahwa mempelajari jiwa / ruh itu dilarang oleh Tuhan islam. Karena RUH manusia dinyatakan adalah urusannya.
------------------

Pertanyaan : ucapan anda sungguh-sungguh mencerminkan hilangnya hidayah Allah dalam diri anda, bu. [diiringi yang hadir hampir bersamaan bilang NAUDZU BILLAH HIMMINDZALIQ artinya amit amit gitu lah]
Jawaban Saya : saya bersyukur telah murtad pak. Dan apa materi bahasan ini tentang kemurtadan saya atau dampak psikologi bagi murtadin atau psikologi islam ?
-------------------

Pertanyaan :
Dampak Psikologi
Jawaban Saya : oke. Next question
------------------

Pertanyaan : Apa maksud anda dengan dampak psikologis bagi murtadin ?
Jawaban Saya : sebuah dampak kejiwaan yang dialami oleh manusia manusia muslim yang memilih untuk keluar dari ajaran islam.
------------------

Pertanyaan :
anda tertekan setelah menjadi murtad ?
Jawaban Saya : Yes absaloutly. Secara kemerdekaan pribadi saya. Saya tertekan
------------------

Pertanyaan : Lalu mengapa anda tidak gunakan potensi kecerdasan anda untuk menimbang kembali mengenai keputusan anda ?
Jawaban Saya : good question. Pada hakekatnya setiap manusia akan menghindari apa itu masalah dan atau hal-hal yang menjadikan dirinya memiliki masalah. Tetapi bapak juga harus tahu, bahwa RUH itu juga mengalami pendewasaan rokhani , mental dan kharakter. Dan ketika pada tahap itu seorang manusia akan mampu mengambil keputusan yang bahkan dia sudah tahu apa resikonya. Dan itu yang terjadi dengan saya.
-----------------

Pertanyaan : dan anda tahu resiko sebelum keluar dari islam? Bahwa anda akan menemukan masalah dengan keluarga, lingkungan atau bahkan sebuah organisasi ?
Jawaban Saya : Yes
------------------

Pertanyaan : Jadi anda tahu akan diperlakukan seperti sekarang ini?
Jawaban Saya : Yang saya tahu, saya akan dikucilkan. Tetapi saya tidak pernah tahu bahwa akhirnya ada banyak hak saya yang dirampas. Dan jelas ini mempengaruhi psikis saya. Dan itulah yang saya kedepankan tentang dampak psikologis seorang murtadin dengan saya pribadi sebagai tokoh sentralnya.
------------------

Pertanyaan : kembalikan kepada psikologi dengan landasan alquran dan hadist , bu.
Jawaban Saya : Hakekat manusia dalam islam adalah merupakan makhluk pilihan Allah yang mengembangkan tugas ganda, yaitu sebagai khalifah Allah dan Abdullah (Abdi Allah) dan setiap manusia islam dibekali potensi diri berupa ruh, nafs, akal, qalb, dan fitrah dan kalau dibahas secara terminologi tentang KHALIFAH ALLAH dan ABDULLAH [Abdi Allah] artinya manusia-manusia islam adalah manusia yang jiwanya terbentuk atas landasan nash [alquran dan hadist] yang akhirnya dengan potensi yang ada menjadi sangat tidak manusiawi dalam mengimplementasikan dirinya sebagai ABDI ALLAH.
------------------

Pertanyaan : apa maksud anda dengan tidak manusiawi ?
Jawaban Saya : simple saja. Apakah manusiawi merampas kemerdekaan saya hidup? Apakah manusiawi merampas hak asuh anak saya? Apakah manusiawi menyebarkan berbagai macam fitnah hingga saya kehilangan pekerjaan saya? Apakah itu masuk kategori JIWA yang memiliki kemanusiaan.
-----------------

Pertanyaan : Itu oknum bukan islam yang melakukan.
Jawaban Saya : kalau si OKNUM kepegang dan ditanya : “mengapa kamu menyerang?” jawaban dia : “karena ini dihalalkan oleh agama saya. Karena murtad memang halal dibunuh” . Bagaimana menurut anda ?
----------------

Pertanyaan : itu adalah sebuah hukum agama dan setiap agama memiliki hukum masing-masing
Jawaban Saya : masuk akal pak. Dan mari kita kembalikan kepada sisi psikologinya. Apakah Psikologi Islam yang anda nyatakan tadi memiliki kemampuan membentuk jiwa-jiwa yang memiliki kemanusiawaan secara universal ?
----------------

Pertanyaan : Hukum agama jelas diberlakukan bagi pengikutnya. Itu jelas bu.
Jawaban saya : jadi tidak benar kan yang anda sebutkan tadi bahwa psikologi islam berkompeten dalam pembentukan mental dan karakter manusia universal. Right ? Islam is spesifik. Islam memagari segala bentuk kebaikannya untuk kalangan sendiri tetapi keburukan untuk semua kalangan yang melawannya. Termasuk saya. Dan pertanyaan saya kepada bapak dan forum disini. Apakah saya setelah menjadi murtad bukan lagi manusia yang berjiwa yang harus dihargai perkembangan jiwa saya dalam kemerdekaan saya berfikir, berkata dan berorganisasi ?
------------------

Pertanyaan : selama anda tidak mendiskreditkan islam
Jawaban Saya : apakah jika saya nyatakan ISLAM tidak mampu membuat keputusan JELAS tentang puasa 1 syawal itu haram, masuk kategori mendiskreditkan? Saya bicara fakta. Bukan berhayal. Semua yang saya sampaikan itu membumi pak tidak ada yang diawang-awang.
--------------------

Pertanyaan : Anda dipanggil disini untuk membahas psikologi islam bukan membahas masalah dampak dari kemurtadan anda ?
Jawaban Saya : Apakah kalau saya tidak murtad bapak merasa perlu mendiskusikan ini dengan saya ? Dan mari kita lihat diatas, landasan diskusi ini adalah adanya penolakan dari anda dan atau forum ini terhadap apa yang saya tulis dalam draft buku saya bahwa ISLAM tidak mengenal bagaimana menghargai psikis seseorang dengan adanya serangan-serangan yang dihalalkan. Right ?
-------------------

Pertanyaan : Ada 4 lagi pertanyaan tersisa bu. Anda mau dilanjutkan dengan pertanyaan berikutnya atau bagaimana ?
Jawaban Saya : saya tamu pak. Saya ikuti apa yang diberikan tuan rumah.
------------------

Pertanyaan :
Anda menyatakan dalam draft buku anda bahwa tertulis dengan jelas dalam surat IBRAHIM:1 adanya pengakuan tentang TUHAN SELAIN ALLAH ? Maksudnya bagaimana ?
Jawaban Saya :
Mohon yang memiliki alquran dibuka ibrahim ayat 1 yang artinya “ Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”
kitab yang KAMI turunkan....jadi yang menurun kan Alquran LEBIH dari 1, pak. Sedangkan Allah itu kan diimani jumlahnya hanya satu.
Lalu
Dengan izin Tuhan Mereka....artinya bukan Tuhan Allah kan pak.
Jadi dimana letak kesalahan pernyataan saya ?
-----------------

Pertanyaan : Saya master psikologi. Nanti saya akan tanyakan kepada yang memahami tentang islam secara lebih dalam.
Jawaban :
kalau anda membicarakan masalah background pendidikan. Saya juga master psikologi. Dan kalau bapak tahu itu bukan wilayah bahasan bapak. Seharusnya jangan ditanyakan.
-----------------

PESERTA :
alah dia berusaha mencari kelemahan islam pak. Sehingga pemahaman apa yang tertulis dalam alquran dia pahami secara logika saya. Itu kan memang cara kafir meracuni islam pak.
Jawaban Saya : saya bukan mencari kelemahan. Tetapi saya cuma membaca apa yang sudah tertulis. Dan secara apapun namanya KAMI itu lebih dari satu. Dan TUHAN MEREKA adalah Tuhan yang dimiliki mereka tanpa didalamnya diri si pembicara. Sesederhana itu saudara.
----------------

PESERTA :
jadi maksud anda akan mengatakan bahwa islam mengakui adanya yesus sebagai Tuhan mereka [kristen] ?
Jawaban Saya :
lah kok ke yesus bung?

PESERTA : anda kan anteknya yesus sekarang ?
Jawaban Saya : Moderator, bisa difokuskan pada pembahasan topik utama ?

MODERATOR : silahkan jawab saja. Kan pertanyaan masih relevan dengan kemurtadan dan dampak psikologis. Atau anda takut mengakui tentang ke-nasrani-an anda karena anda belum yakin dengan agama baru anda ?
Jawaban Saya : saya disini berdiri sebagai Ex-Muslim bukan bicara sebagai Umat Nasrani dan atau agama lain. Dan tadi dikatakan ada 4 pertanyaan tersisa. Baru satu yang disampaikan. Yang 3 lagi bagaimana ?

Keadaan ricuh. Karena peserta mulai memaki-maki dan akhirnya diskusi dihentikan. Saya dibawa keruangan belakang. Saya berharap diberi konsumsi karena haus kali aku. Ngga tahunya cuma dikasih catatan dari notulennya. Ah lumayanlah buat file. Setelah agak reda. Saya diantar ke mobil dan langsung diantarkan ke stasiun tugu. Dan sampailah saya di Bandung lagi dalam keadaan selamat, kenapa bisa selamat ??? baca dithread saya yang lain tentang surat perjanjian antara saya dan mereka.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Re: Oleh-oleh dari Jogja : TANYA JAWAB TENTANG PSIKOLOGI ISL

Post by ali5196 »

talenta wrote: Pertanyaan Muslim : Jelas. Penolakan terhadap apa yang tertuang dalam alquran dan hadist adalah sebagai salah satu bentuk adanya masalah dalam kejiwaan suatu kelompok dan individu.
WOOOOOwwwww ... :shock: :shock: :shock: OMAIGAdddd ...

Teruskan talenta !!! Gua nggak sangka otak Muslim S2 sampai sebegitu anjlog dan prejudice, tanpa didukung data ilmiah !!!!
User avatar
Busman
Posts: 2147
Joined: Fri Oct 19, 2007 9:26 pm

Post by Busman »

Betapapun tingginya ilmu yang dimiliki muslim, begitu bicara soal quran, pola pikirnya langsung anjlok di bawah nol.

Kasihan muslim S2 jadi korban tipuan muhamad si buta hurup
Phoenix
Posts: 9422
Joined: Mon Feb 27, 2006 5:33 am
Location: FFI

Post by Phoenix »

Orang sih berani tampil beda....kalau muslim...BERANI TAMPIL BEG0....
Sashimi
Posts: 3390
Joined: Sun Jul 09, 2006 8:19 am

Post by Sashimi »

S2 psikologi ?

sarjana selangkangan kaleh hihihihi


ngeper dia sama talenta diginiin

Pertanyaan : Anda menyatakan dalam draft buku anda bahwa tertulis dengan jelas dalam surat IBRAHIM:1 adanya pengakuan tentang TUHAN SELAIN ALLAH ? Maksudnya bagaimana ?
Jawaban Saya : Mohon yang memiliki alquran dibuka ibrahim ayat 1 yang artinya “ Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”
kitab yang KAMI turunkan....jadi yang menurun kan Alquran LEBIH dari 1, pak. Sedangkan Allah itu kan diimani jumlahnya hanya satu.
Lalu
Dengan izin Tuhan Mereka....artinya bukan Tuhan Allah kan pak.
Jadi dimana letak kesalahan pernyataan saya ?
-----------------

Pertanyaan : Saya master psikologi. Nanti saya akan tanyakan kepada yang memahami tentang islam secara lebih dalam.
Jawaban : kalau anda membicarakan masalah background pendidikan. Saya juga master psikologi. Dan kalau bapak tahu itu bukan wilayah bahasan bapak. Seharusnya jangan ditanyakan.


kok sarjana ngga bisa fokus sama tema diskusi, hi hi hi, oh ya ini sarjana merangkap sebagai moderator juga?, kik kik kik...., no comment ah

oh ya talenta, sayang sekali ngga ada rekaman suaranya yach?, kalo ada wuah....., bisa ambrol tuh muka2 muslim sok scholar itu hi hi hi

kapan nih ada diskusi lagi? terus terang penasaran sama sepak terjang talenta ,
User avatar
talenta
Posts: 1410
Joined: Mon Feb 11, 2008 7:27 am
Location: NKRI

Post by talenta »

Busman wrote:Betapapun tingginya ilmu yang dimiliki muslim, begitu bicara soal quran, pola pikirnya langsung anjlok di bawah nol.
BETUL [ logat batak on ]
Phoenix wrote:Orang sih berani tampil beda....kalau muslim...BERANI TAMPIL BEG0....
kan yang penting islam :)
Sashimi wrote: kok sarjana ngga bisa fokus sama tema diskusi, hi hi hi, oh ya ini sarjana merangkap sebagai moderator juga?, kik kik kik...., no comment ah

oh ya talenta, sayang sekali ngga ada rekaman suaranya yach?, kalo ada wuah....., bisa ambrol tuh muka2 muslim sok scholar itu hi hi hi

kapan nih ada diskusi lagi? terus terang penasaran sama sepak terjang talenta ,
itu belum seberapa...selama perjalanan ke stasiun...diskusi dilanjutkan dengan membahas soal PSIKOLOGI AGAMA dan alangkah sakitnya otakku ketika mendengar pernyataan bahwa AKAR /LANDASAN PEMIKIRAN ADANYA PSIKOLOGI AGAMA adalah berawal dari dicetuskannya PSIKOLOGI ISLAM [ngakak.com]....kapan pula PSIKOLOGI ISLAM dicetuskan dimuka bumi ini dalam sejarah ilmu psikologi secara umum dan ilmu psikologi agama [ngakakabiz.com]

tetapi tetap saja. penyangkalan dan pernyataan saya dianggap sebagai bentuk SUARA IBLIS dari mulut wanita MURTAD. naseb naseb...

[ngakak.com]
Sashimi
Posts: 3390
Joined: Sun Jul 09, 2006 8:19 am

Post by Sashimi »

alangkah sakitnya otakku ketika mendengar pernyataan bahwa AKAR /LANDASAN PEMIKIRAN ADANYA PSIKOLOGI AGAMA adalah berawal dari dicetuskannya PSIKOLOGI ISLAM

ada yang bisa kasih penjelasan kapan di cetuskannya psikologi islam

anyone?

alley shatree maybe?

israhell?

montir kepala?
User avatar
Busman
Posts: 2147
Joined: Fri Oct 19, 2007 9:26 pm

Post by Busman »

Adam kan islam, pohon-pohon juga islam, jadi psikologi islam memang sudah ada sejak bumi ini dijadikan...(alley mode"on)
User avatar
talenta
Posts: 1410
Joined: Mon Feb 11, 2008 7:27 am
Location: NKRI

Post by talenta »

saya lihat setiap hari, yang sudah "view" thread ini lebih dari 100 tapi kok ngga ada yang beri comment yah. dan saya yakijn sekian orang yang pernah "view" tersebut adalah orang yang ada dalam perdebatan ini.

Jadi....apa salahnya ditanggapi. paling tidak katakan saya berbohong jika memang apa yang saya tuliskan adalah rekayasa. Daripada memaki maki saya via YM , SMS dan EMAIL....ngga epektip [secara awak tak pande ucap F / V] senyum.com
User avatar
somad
Posts: 955
Joined: Tue Sep 20, 2005 11:25 pm
Location: Indo
Contact:

Post by somad »

talenta wrote:saya lihat setiap hari, yang sudah "view" thread ini lebih dari 100 tapi kok ngga ada yang beri comment yah. dan saya yakijn sekian orang yang pernah "view" tersebut adalah orang yang ada dalam perdebatan ini.

Jadi....apa salahnya ditanggapi. paling tidak katakan saya berbohong jika memang apa yang saya tuliskan adalah rekayasa. Daripada memaki maki saya via YM , SMS dan EMAIL....ngga epektip [secara awak tak pande ucap F / V] senyum.com
Dear Talenta,
Apa yang mau ditanggapi?
Yang jelas mereka sudah kehilangan akal menghadapi anda.
Nampaknya mereka sudah memplot jalannya debat tersebut untuk membungkamkan dengan cara
Islami yakni melibat seluruh audience untuk menghujad anda, bahkan
mungkin dengan intimidasi terselubung.
Hal ini saya observasi dihampir semua dialog mereka memakai cara ini.
Dan nampaknya memang Argumentum Ad Hominem merupakan senjata ampuh mereka.
Saya yakin surat perjanjian yang harus anda tanda tangani adalah,
hanya demi kepentingan mereka dengan mengabaikan kepentingan anda.

Ternyata gelar kesarjanaan tidak membuat mereka bisa bersikap sebagai sorang scholar.
Lihat saja Prof Dr Din Samsudin apa kurang tinggi predikat akademis yang dia capai tetapi sikapnya
Sama sekali tidak menunjukan bahwa dia adalah seorang akademisi lulusan Amerika.

Selamat berjuang Talenta
We'll accompany You with our prayer

Gad Blessed You
User avatar
talenta
Posts: 1410
Joined: Mon Feb 11, 2008 7:27 am
Location: NKRI

Post by talenta »

somad wrote: Dear Talenta,
Apa yang mau ditanggapi?
Yang jelas mereka sudah kehilangan akal menghadapi anda.
Nampaknya mereka sudah memplot jalannya debat tersebut untuk membungkamkan dengan cara
Islami yakni melibat seluruh audience untuk menghujad anda, bahkan
mungkin dengan intimidasi terselubung.
Hal ini saya observasi dihampir semua dialog mereka memakai cara ini.
Dan nampaknya memang Argumentum Ad Hominem merupakan senjata ampuh mereka.
Saya yakin surat perjanjian yang harus anda tanda tangani adalah,
hanya demi kepentingan mereka dengan mengabaikan kepentingan anda.

Ternyata gelar kesarjanaan tidak membuat mereka bisa bersikap sebagai sorang scholar.
Lihat saja Prof Dr Din Samsudin apa kurang tinggi predikat akademis yang dia capai tetapi sikapnya
Sama sekali tidak menunjukan bahwa dia adalah seorang akademisi lulusan Amerika.

Selamat berjuang Talenta
We'll accompany You with our prayer

Gad Blessed You
Thanks buat Pak Somad atas doanya :)

Sehat selalu yah pak....
User avatar
somad
Posts: 955
Joined: Tue Sep 20, 2005 11:25 pm
Location: Indo
Contact:

Post by somad »

talenta wrote: Thanks buat Pak Somad atas doanya :)
Your Welcome
Sehat selalu yah pak....
Insya Allah

GBU
Post Reply