By the way, intermezzo dikit, gua agak bingung nih reply post anda. Baru edit satu anda post lagi, belum selesai anda post lagi. Lebih baik anda preview, anda baca lagi semuanya, baru dipost... saya blm submit anda sudah post lagi, saya sampai pending postingan saya menunggu anda kira-kira selesai submit baru saya jawab... lebih baik anda renungkan baik-baik dulu tulisan saya, jangan dipecah-pecah donk
Dan lagi, keliatan dari ketidakstabilan tulisan dari postingan satu dengan yang lain, apakah anda mulai gugup? Tenang saja... supaya diskusi ini tidak melebar dan kemana-kemana? Saya akan berusaha melewati argumen yang membawa ini melebar... jadi kalau saya tidak reply semua post anda, harap maklum
dahlanf wrote:
Sebenarnya, menurut saya, hal ini adalah masalah yang sangat sederhana.
Apakah perang itu pernah terjadi di dunia ini? ini pertanyaan mudah pasti semua orang tahu. Ya pasti pernah terjadi. Karena tidak semua orang baik. Perang dalam bentuk apapun. Bunuh-membunuh menghilangkan nyawa, atau perang tulisan, perang artikel dll.
Jika misalnya kita sebagai AlAliim. Apakah Anda tidak mengaturnya?
Allah dengan ajarannya yang kita kenal dengan Islam mengatur hal perang. Tidak membiarkan manusia (yang relatif, tetap subyektif walau berusaha obyektif), membuat aturan sendiri.
Ini membuktikan bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Mengatur dasar-dasar setiap hal. Tidak terkecuali dalam hal perang.
Perang terjadi di dunia ini.
Pembunuhan juga terjadi di dunia ini.
Perampasan juga terjadi dunia ini.
Penindasan juga terjadi di dunia ini
Tapi hal-hal tersebut
dilakukan atas dasar nama 'kebenaran' agama(hrp perhatikan sy ksh tanda petik)..
CUMA ADA DI ISLAM yang..
tidak suka diperangi
tidak suka dibunuh
tidak suka dirampas
tidak suka ditindas
karena
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
Ini inti pembicaraan kita, bukan soal Tuhan atau AlAliim mengaturnya atau tidak.. harap jangan kemana-mana.. silahkan buka thread baru soal ini saya dengan senang hati berdebat dengan ada soal apakah perang diatur oleh Tuhan atau tidak.
dahlanf wrote:
Jadi jika kita butuh Tuhan. Cari agama. Cari agama yang sempurna. Yang lengkap. Yang mengatur dasar-dasar segala hal yang dibutuhkan dalam kehidupan ini. Dunia dan akhirat. Hubungan dengan diri sendiri, dengan Tuhan, dan dengan sesama manusia dan lingkungan, secara lengkap.
Bagaimana mungkin bisa anda mengklaim Islam dipakai sebagai pedoman hubungan dengan sesama manusia? Sedangkan anda tidak bisa membuktikan bahwa saya salah dalam hal argumen saya bahwa
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
Karena Islam tidak mengenal golden rule. ISLAM TIDAK LAYAK digunakan sebagai pedoman dengan sesama manusia
secara universal. Islam hanya bisa dipakai sebagai pedoman dengan sesama muslim. Ini biasanya dijawab dengan 'Itu sebabnya kami akan mengislamkan seluruh dunia'... ini konyol!
dahlanf wrote:
Apakah kita bisa mendapatkan sumber ajaran agama yang lebih lengkap dari Islam.
Perang diatur dalam ajaran Islam, tidak dibiarkan tanpa aturan. Tapi bukan itu saja. Lengkap, dalam hal-hal yang mendasar.
Banyak.. ajaran lain banyak.
Anda mau bicara soal tata krama, moral, keluarga dan negara? Confusius lebih lengkap
Anda mau bilang soal cara membawa diri dan sopan santun? John Robert Powers lebih lengkap
Anda mau bilang soal perang? Konvensi Jenewa lebih manusiawi dibanding Islam
Lengkap, tidak menjadikan Islam pedoman yang baik dan benar. Karena prinsip dasar hukum kemanusiaan yang universal saja Islam tidak mencapainya.
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
dahlanf wrote:
Klaim Anda bahwa ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE adalah terlalu terburu-buru. Tidak masalah, Allah masih menerima taubat, selama hayat masih di kandung badan.
Bagaimana bisa terburu-buru? Berapa argumen yang saya tulis sampai saat ini? Berapa dasar yang saya sampaikan yang saudara tidak bisa bantah dan cuma kucing-kucingan? Selama hayat masih dikandung badan, Tuhan masih menerima pertobatan. Dan lebih baik bagi anda apabila tidak berdebat dengan saya saat ini sehingga anda tetap menjadi "orang yang tidak mengerti bahwa Islam tidak mengenal golden rule". Tapi karena anda sudah berdebat dengan saya dan sebenarnya sudah mengerti, apabila anda tetap keukeuh dengan ke-Islam-an anda dan tidak bertobat menjadi murtad selama hayat masih dikandung badan, penyesalan akan terlambat.
dahlanf wrote:
Baginda S.A.W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim
Baginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri engkau maka engkau akan jadi orang paling kaya
Baginda S.A.W menjawab : Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia.
Bagaimana menjadi alim, bagaimana menjadi kaya, bagaimana menjadi manusia yang baik. Agama yang lain juga mengajarkan hal baik serupa. Ada ajaran yang baik pada Islam tidak menjadikan Islam baik secara keseluruhan.
Penyesat, selalu terlihat benar dan lurus di permukaannya
Islam suka membenarkan dirinya, menyalahkan ajaran lainnya. Tapi Islam tidak suka disalahkan oleh ajaran yang lain.
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
dahlanf wrote:
Lalu pakai dasar apa Foxhound mengklaim Foxhound wrote:
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
?
Baca ulang seluruh perdebatan kita berdua... sebelum saya menulis klaim saya dengan huruf tebal dan besar bahwa ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE, selalu ada dasarnya... dan sudah bbrp kali saya cantumkan. Apakah saudara membacanya? Mulailah dari yang di atas paragraph ini.
dahlanf wrote:
Jika Allah Ta’ala adalah penguasa seluruh alam, maka hanya kebenaran yang dari Dia-lah yang mutlak. Kebenaran yang mutlak hanya dari Robbil alamiin. Sedangkan yang dari selain Dia, adalah relatif.
Anda tentunya tahu. Bahwa saya dengan tegas mengatakan bahwa kebenaran Allah melalui para nabi adalah mutlak, absolut. Sedangkan kebenaran menurut yang lain, seperti saya sendiri atau juga Anda, adalah relatif.
Saya tetap pada argumen saya, KEBENARAN itu MUTLAK,
dari siapapun juga. Yang relatif adalah PEMBENARAN, sesuatu yang dianggap BENAR. Tapi kalau dianggap BENAR berarti sebenarnya SALAH. Karena BENAR tidak perlu 'dianggap benar'..
dahlanf wrote:
Jika Anda mengatakan: “ kebenaran yang 'relatif' menurut anda dan Islam”, kebenaran dari perkataan Anda ini adalah relatif. Bisa benar, bisa salah. Tergantung sebagaimana luas pemahaman Anda dan pemahaman saya sebagai yang menilai.
Salah. Perkataan di atas bukan statement yang bisa dinilai benar dan salah. Statement di atas adalah frase "kata benda" dengan penjelasannya.
Kalimat lengkapnya adalah:
Islam memang menghalalkan perang untuk membela kebenaran yang 'relatif' menurut anda dan Islam
Islam=S
memang menghalalkan=P
Perang untuk membela kebenaran yang relatif menurut anda dan Islam=O (anak kalimat)
dipecah lagi
Perang=S
membela=P
Kebenaran yang relatif menurut anda dan Islam=O
Jadi kata terakhir itu tidak bisa dinilai benar atau tidak. Supaya tidak bingung analoginya.
Dahlan makan apel -> Benar? oo.. benar, karena memang Dahlan sedang makan apel. Atau... oo salah, karena Dahlan sedang makan jeruk.
Tapi kalau tiada angin tiada hujan ditanya ada kata. "Apel"
Benar? Bisakah anda menjawabnya?
Soal kebenaran absolut ini
kutipan saya dari link yang saya berikan..
Foxhound wrote:Kebenaran menurut saya tidak subyektif. Justru kebenaran, selalu absolute. 1+1=2 benar, ini absolute. Sedangkan yang anda tulis tentang anak yang lahir tidak tahu apa-apa, dan kemudian tumbuh dan belajar berkembang, ini bukan "Kebenaran", ini adalah "Pembenaran".
Kebenaran adalah absolute karena tidak bisa bersinggungan sedikitpun dengan sesuatu yang salah. Kebenaran "1+1=2", kita rubah sedikit saja menjadi 1+1>2, akan menjadi sesuatu yang salah.
Premise:
Saya laki-laki
Saya dewasa
Tinggi badan 175cm
Berat badan 85kg
Jika disusun kalimat menjadi
Saya laki-laki dewasa bertinggi badan 175cm dengan berat badan 85kg.
Kalimat di atas benar apabila semua premise adalah benar. Tapi satu saja premise di atas ada yang salah, keseluruhan kalimat di atas menjadi salah.
Kebenaran adalah 'absolut', mutlak, tidak bisa ada kesalahan sedikitpun......
Kalau mutlak dan absolut.
TIDAK BOLEH ADA KESALAHAN SEDIKITPUN dalam PERINTAHNYA... Saya tidak sedang mengatakan soal kesalahan salin, kesalahan cetak ataupun kesalahan terjemahan. Kalau perintah dan kebenaran Allah adalah mutlak dan benar... maka tidak boleh ada satupun perintah Allah di dalam AlQuran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara moral. Oleh karena itu, kita tidak perlu panjang lebar membahas perintah-perintah Allah yang anda anggap benar secara moral... karena prinsip kebenaran adalah mutlak, berarti satu saja diketemukan kesalahan, kebenaran akan gugur. Supaya tidak panjang lebar jangan quote lagi ayat-ayat yang menurut anda ada Golden Rule.. mari kita bahas ayat yang bagi saya menunjukkan bahwa ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE.
dahlanf wrote:
Ini dulu.
Apakah Anda setuju atau tidak. Dan kita mencari kesepakatan dulu.
Jika terpaksa, kita bisa menggunakan pengandaian. Misalnya, kita andaikan saja kita sepakat akan hal itu jika kita hendak membahas masalah yang lain.
Apalagi masalah apakah kebenaran Islam itu perlu dibela atau tidak.
Ok... mari kita andaikan bahwa KEBENARAN DALAM ISLAM itu mutlak, tapi itu berati seluruh ayat harus BENAR.
dahlanf wrote:
Tapi dengan pernyataan Anda itu berarti Anda setuju bahwa membela kebenaran yang mutlak, dengan perang adalah diperbolehkan.
Saya setuju untuk perang, ketika saya atau keluarga saya atau bangsa saya atau negara saya diserang dan diperangi... dan itu berarti MEMBELA DIRI.. bukan MEMBELA KEBENARAN.
Saya maju perang untuk membela kebenaran? OMONG KOSONG!
TIDAK PERNAH dan TIDAK AKAN. Karena INISIATIF PERANG adalah bentuk INISIATIF PEMBENARAN, bukan KEBENARAN.... PEMBENARAN adalah sesuatu yang digunakan untuk MEMBENARKAN yang SALAH.
Pernah dengar peribahasa "History determined by the winner"??? Siapa yang menang perang, dialah yang benar dalam menulis sejarah? Kenapa bisa begitu? Karena INISIATIF PERANG adalah PEMBENARAN PRIBADI.
Dan apabila saya BERPERANG dalam MEMBELA DIRI, yang saya bunuh adalah pasukan atau tentara yang hendak membunuh saya, bukan istrinya, bukan anaknya, bukan temannya, bukan handai taulannya... Tapi apa yang terjadi dengan Islam? Siapa korban sasaran bom bunuh diri? Siapa korban WTC? Siapa korban FPI? Siapa korban Laskar Jihad?
Islam mengajarkan umatnya untuk membunuh kafir. Tapi bisakah Islam menerima dengan legawa apabila ada seruan untuk membunuh muslim?
Ini adalah dasar yang cukup buat saya untuk mengatakan
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
dahlanf wrote:
Apakah KASIHANILAH MANUSIA YANG LAIN SEBAGAIMANA ENGKAU KASIH PADA DIRI SENDIRI tidak ada tertulis dalam kitab hadist?
Ayat di atas juga tercantum dalam agama lain yang tidak mengajarkan kebalikannya. Islam mungkin mencantumkannya,
tapi juga mengajarkan untuk menindas kafir.. berarti itu hanya diimplementasikan untuk sesama muslim seperti saya bilang. Dan secara kesatuan Islam versus pemeluk agama lain tidak bisa diimplementasikan..
Bukankah kebenaran Islam menurut anda sekarang adalah absolute? Karena itu anda tidak bisa memilih melakukan yang satu menolak yang lain bukan? Karena itu ikutilah perintah Auloh mu untuk tidak berteman dengan kafir, menerima kafir sebagai pemimpinmu, dan bunuhlah kafir dimanapun mereka berada...
Dan setelah anda menjalani itu semua, renungkan dan bayangkan, bagaimana apabila ada seorang kafir menolak berteman dengan anda, seorang kafir menolak bekerja untuk anda, seorang kafir mengejar dan membunuhi rekan-rekan anda muslim. Apakah anda dan Islam bisa menerimanya? Kalau tidak berarti
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
dahlanf wrote:
Terus terang saya belum pernah meneliti organisasi-organisasi itu. Jadi saya tidak tahu. Yang saya tahu dan bisa saya kutip adalah apa yang tertulis dalam kitab hadist dan Quran.
Setahu saya jika yang dilakukan tidak sesuai dengan Quran dan hadist, mereka tidak benar, dan jika sesuai dengan Quran dan hadist benar.
Sedangkan kondisi kita tidak dalam lingkungan negara syariah. Dan setahu saya seharusnya yang menutup tempat-tempat maksiat adalah polisi.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
Quran dan hadits tidak ngomong soal polisi.
Bukankah menurut anda sekarang kebenaran Islam adalah absolute? Quran mengajarkan umatnya untuk bertindak, bukankah berarti bertindak secara langsung? Quran memampukan setiap umat Islam untuk menjadi polisi, jaksa dan hakim, baik untuk muslim terlebih untuk kafir.
dahlanf wrote:
Foxhound wrote:
Islam.. mau jadi hakim, tidak mau dihakimi.
Ya. Betul. Yang dihakimi adalah muslim. Muslim menyerahkan segala penghakiman pada (hukum) Islam.
Kalau yang dihakimi hanyalah muslim, kenapa kafir harus dibunuh dan diperangi? Argumen saya belum terbantah, Islam mau jadi hakim tetapi tidak mau dihakimi.
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
dahlanf wrote:
Foxhound wrote:
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
Hanya jika kita bisa membuktikan tidak ada ayat Quran yang bisa diterjemahkan demikian:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
Ingat juga tentang mukmin dan kafir. Mukmin adalah yang mengikuti aturan tersebut, dan kafir adalah yang tidak mengikuti aturan tersebut.
Saya tanya ya. Bolehkan?
Jika ada orang yang langsung masuk tanpa permisi ke rumah Anda, apakah anda musuhi orang itu? Paling tidak dengan mengingatkannya. Atau itulah golongan Anda, yang masuk tanpa permisi, dan sudah biasa bagi golongan Anda?
Saya tidak menangkap pengandaian anda. Menurut anda definisi kafir adalah
dahlanf wrote:Orang yang tidak percaya pada Allah dan rasul-Nya disebut orang kafir.
Ataukah anda ingin merubahnya dengan "Kafir adalah orang yang masuk rumah orang lain sembarangan"?
Tapi ayat itu dalam Golden Rule bisa diterjemahkan sebagai berikut:
JANGAN MASUKI RUMAH ORANG LAIN TANPA PERMISI DAN SEMBARANGAN JIKALAU ENGKAU TIDAK INGIN ORANG LAIN MASUK KE RUMAHMU TANPA PERMISI DAN SEMBARANGAN
ataukah ini maksud anda golden rule dalam Islam? Harap diperjelas terlebih dahulu. Saya juga bingung dengan kutipan ayat-ayat AlQuran yang lain untuk membantah golden rules tersebut, apa relevansinya?
dahlanf wrote:
Foxhound wrote:
Kalau yang melarang protes, bersedia dilarang untuk protes. Golden rule masih berlaku.
Melarang protes itu melanggar golden rules hanya kalau yang melarang tidak mau dilarang ketika protes. Dan ini yang terjadi pada Islam karena
maksud Anda ????
Lho anda bingung ya? Gini, saya ulangi.
Contoh lain:
Islam tidak suka jikalau ada yang menghalalkan minuman keras bukan?
kalau islam mengenal golden rule maka...
Agama lain boleh tidak suka jikalau Islam menghalalkan poligami donk?
dahlanf wrote:
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
HANYA JIKA dalam ayat Quran tidak ada yang bisa diterjemahkan sebagai berikut: Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Bukankah menurut anda kebenaran adalah absolut? soal 'HANYA JIKA' saudara itu non sequitur... kalau ada 10 ayat dalam Quran mengajarkan
sesuatu yang terdengar seperti Golden Rule, dan kemudian ada yang menyatakan itu untuk kalangan sendiri dan tidak berlaku untuk kafir, saya ulangi lagi (karena saya sudah menjelaskan hal ini) itu berarti Islam mengajarkan golden rule antar muslim. Berarti muslimnya yang mengenal golden rule untuk kalangan sendiri. TETAPI... nah ini yang penting
ISLAM sebagai suatu kesatuan entiti. Tidak bisa melakukan pada Satu kelompok atau entiti yang lain di luar ISLAM apa yang ISLAM ingin kelompok/entiti tersebut lakukan pada ISLAM
perhatikan saya pakai kata ISLAM bukan Muslim. Dan oleh karena itu saya katakan bukan Muslim... tetapi
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
dahlanf wrote:
Foxhound wrote:
Kebenaran AlAliim tercantum di mana? Quran? Siapa penganut Quran? Muslim bukan... bukankah menurut anda kebenaran dalam islam itu relatif? Berarti ditafsirkan bukan?... siapa yang menafsirkan Quran? Muslim bukan?... jadi pernyataan saya tidak salah... Yang ditegakkan adalah KEBENARAN RELATIF MENURUT MUSLIM
Ya betul. Anda setuju ya? Hanya Allah yang mutlak benar. Makanya kami berserah diri pada Allah. Karena kebenaran bagi kita adalah relatif dan hanya Allah yang mutlak.
oh tentu, saya setuju TUHAN mutlak benar, bukan ALLAH dalam AlQuran... karena ALLAH AlQuran tidak lolos uji kebenaran. Silahkan anda jalan-jalan lagi dulu, kita tidak bahas itu disini.
Konteks sub diskusi di atas adalah membenarkan perang. Yang menurut anda menegakkan kebenaran. Tapi kebenaran yang ada tegakkan adalah kebenaran menurut muslim yang menurut anda relatif (menurut saya itu adalah pembenaran). Tapi bahkan premise anda sendiri, itu menunjukkan bahwa:
Islam -> mengajarkan muslim untuk melakukan kekerasan -> demi menegakkan 'kebenaran' -> yang relatif bagi muslim -> sehingga sama saja -> menggunakan kekerasan menurut 'kebenaran' muslim itu sendiri -> yang bahkan tidak bisa diuji kebenarannya
(perhatikan tanda kutip, berarti saya sebenarnya tidak setuju bahwa itu adalah kebenaran)
Dan itu artinya ISLAM MAU MENANG SENDIRI dan ini berarti
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
dahlanf wrote:
Foxhound wrote:
Bukankah perintah AlQuran adalah diperangi sampai tidak tersisa lagi perlawanan dari mereka... apa itu? MATI! Atau sampai pada titik TAKUT MATI! Dan untuk mencapai titik TAKUT MATI, apa yang perlu dilakukan? TEROR!
Kalau menurut saya ayat yang menjelaskan itu adalah untuk kasus pada waktu itu. Yakni hingga perang selesai. WALLAHUALAM.
Dan perang kita sekarang adalah dengan dakwah hingga tegaknya syariat Islam di muka bumi ini. Itu menurut saya yang belum tentu paling benar ini.
Lhoo? Bukankah anda mengamini perluasan agama Islam dengan perang?? Kalau mau tegak syariat Islam di muka bumi ini, perang lebih banyak donk!! Tapi, kalau anda diperangi balik, ya harus bersedia... makanya adanya forum FFI ini, justru untuk memerangi "dakwah hingga tegaknya syariat Islam di muka bumi ini". Tapi lihat bagaimana komentar para muslim di forum ini? Kenapa coba mereka komentar begitu? karena
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
dahlanf wrote:
Pengandaian dari rumus anda kawan 1+1=2. Bisa relatif jika ada faktor yang kita tambahkan pada masing-masing tempat, meskipun faktor itu sama persis pada ketiga tempat. 1x+1x=2x atau 1x+1x tidak sama dengan 2x. Itu saja.
Tetap salah, karena 1x+1x=2x
dahlanf wrote:
Dan kenyataannya dunia ini seperti itu. Betul tidak. Saya adalah 1 dan Anda adalah 1. Apakah saya dan Anda sama? Karena bukan cuma 1 dan 1. Tapi 1 orang dan 1 orang. Orang pertama adalah saya, dan satunya adalah Anda. Di dunia ini ada faktor konstantanya.
Masih belum mengerti?
Ngerti.. anda tambah ngaco... 1 orang + 1 orang = 2 orang.
dahlanf wrote:
Coba saja. Sumber tegangan misalnya baterai. Anda punya satu baterai 1 volt ditambah satu lagi baterai dengan tegangan 1 volt. Ukur ketika di sambung secara pararel? Tidak sama kan jika di sambung dengan seri, hasilnya penggabungannya. Karena faktor seri dan pararel (ini hanya saya misalkan) tidak termasuk dalam rumus. Saya contohkan juga dengan kuat arus yang sama. Ya. Anda sudah tahu kan bagaimana aplikasinya dalam sambungan seri dan pararel?
Jelas saya tahu, makanya saya berani bilang anda ngawur, rumus berbeda tidak bisa digunakan sebagai analogi. Saya kasih contoh lebih menarik mau?
1+1=2 BENAR, 1+1>2 adalah SALAH dalam dunia MATEMATIKA. Karena Matematika adalah absolute.
Tapi di dunia bisnis, 1+1 harus lebih besar dari 2, 1+1>2 adalah BENAR, karena 1 orang bergabung dengan 1 orang harus menghasilkan lebih dari apa yang dihasilkan dari 2 orang, karena itulah company-company besar memutuskan untuk merger. Tapi ini bukan KEBENARAN... ini adalah PEMBENARAN!!
dahlanf wrote:
Maaf ya. Kayaknya Anda mulai tidak konsentrasi.
Kebenaran menurut siapa dulu. Itu kan maksud saya.
KEBENARAN menurut saya belum tentu sama dengan KEBENARAN menurut Anda. Begitu kan?
Saya setuju bahwa PEMBENARAN ADALAH RELATIF.
Dan saya juga setuju bahwa KESALAHAN YANG DIANGGAP BENAR adalah bukan cuma relatif, tapi pasti. Pasti salah.
Saya hanya menambahkan bahwa kebenaran yang mutlak, yang absolut bagi kami, adalah kebenaran menurut AlKhalik. Bukan kebenaran menurut kami. Makanya kami berserah diri pada AlKhalik.
Jika Anda berkenan, saksikanlah… Hanya kepada Allah kami berserah diri.
Oh.. saya selalu konsentrasi dalam beraktifitas... anda bisa saksikan postingan2 saya yang lain.. KEBENARAN adalah ABSOLUT... kalau relatif, berarti masih belum bisa dibilang KEBENARAN. Kesalahan yang dianggap benar alias PEMBENARAN. Tidak bisa dijudge pasti salah... karena relatif...
dahlanf wrote:
Maksud Anda kesimpulan penulis-penulis di FFI pasti benar?
Menurut saya belum tentu. Menurut Muslim yang lain pasti salah.
Dan ini menurut Quran:
"Dan barangsiapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia akan termasuk golongan yang menderita kerugian."
"Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam."
Saya mohon maaf, keliatan sekali anda tidak paham filosofi dibalik argumen saya... soal kebenaran. Perhatikan kata-kata saya berikut
KALAU KEBENARAN ALLAH ABSOLUT... TIDAK BISA DIKETEMUKAN SEDIKITPUN KESALAHAN DARI ARGUMEN ALLAH.
Link yang saya berikan soal Muhammad bukan Rasulullah, adalah pembuktian bahwa ALLAH pernah SALAH... kalau bukan ALLAH yang SALAH, berarti Muhammad yang SALAH mengutip perkataan ALLAH, kalau Muhammad SALAH mengutip perkataan ALLAH, tidak ada jaminan kebeneran AlQuran Absolut! Alias salah kaprah
dahlanf wrote:
Maksud Anda? Jika Quran mengatakan orang yang jahat harus diperangi, Anda percaya ayat tersebut. Sedangkan jika ada ayat yang mengatakan bahwa jangan membenci jika tidak dibenci tidak Anda percaya. Begitukah maksud Anda?
Hemmmm…………
Bukankah kebenaran Allah absolute? Kalau absolute, maka anda harus percaya soal orang kafir harus diperangi... anda yang mengambil kesimpulan dan mengubah AlQuran menjadi 'orang jahat harus diperangi'... ini SALAH! AlQuran tidak bilang begitu bukan? AlQuran bilang
Kafir harus diperangi bukan
Orang Jahat
dahlanf wrote:
Foxhound Wrote:
Kalau menurut anda kebenaran AlQuran adalah absolute.. maka statement ISLAM MENGENAL GOLDEN RULE akan salah jikalau ada satu saja perintahnya tidak mengenal GOLDEN RULE.
Jika saya tahu kepala, wajah, badan kaki, tangan, rambut, kulit, si A, tapi tidak tahu bagaimana isi perutnya, saya tidak kenal dengan si A?
Dan yang jelas, yang mengatakan itu adalah sesuatu yang relatif. Yakni pendapat Anda belum tentu sama dengan pendapat orang lain.
NAHH!!!! INI DIA... contoh yang bagus sekali untuk pembuktian saya... KEBENARAN ABSOLUTE, PEMBENARAN RELATIF mari kita analisa bersama
Jika saya tahu kepala, wajah, badan kaki, tangan, rambut, kulit, si A, tapi tidak tahu bagaimana isi perutnya, saya tidak kenal dengan si A?
mari kita lihat pernyataan "Dahlanf kenal si A"... kalau ini dikatakan benar secara absolut... jelas tidak bisa... kenapa? Apakah anda benar-benar kenal si A? Apakah anda kenal penyakitnya? Apakah anda kenal sifatnya? Ataukah anda hanya kenal wajahnya? Satu premise saja anda tidak mengenalinya, statement di atas adalah salah.
Ketika anda berkata sya kenal si A, orang lain bisa berkata.. "walah.. kamu paling cuma tahu si A aja, nggak kenal bener"... karena itu Relatif...
Tapi anda bisa juga dibenarkan ketika anda berkata "saya kenal A", kenapa? Karena anda cukup 'diakui' benar apabila anda sudah pernah bersalaman dengannya dan saling mengenalkan diri. Jadi ini PEMBENARAN...
sudah paham??
dahlanf wrote:
Foxhound wrote:
Jadi anda perlu penelitian untuk memeriksa apakah seluruh korban WTC menzalimi Osama Bin Laden, dan anda tidak perlu melakukan penelitian untuk membuktikan AlQuran adalah jatuh dari langit ke atas Muhammad yang buta huruf.... salut..
Tidak. Keduanya perlu diteliti dan dipikirkan. Dan saya pikir Anda juga sering membaca Quran yang banyak menyebutkan untuk memikirkan dan meneliti ayat-ayatnya. Anda tidak sedang lupa dengan ayat-ayat itu kan?
Ya sudah kalau anda beranggapan bahwa statement "SELURUH KORBAN WTC TELAH MENZALIMI OSAMA BIN LADEN" perlu diteliti kesalahannya.. ya sudah saya nyerah untuk bagian ini deh....
dahlanf wrote:
Mukmin=Islam, kafir=non islam... jadi ISLAM MELAKUKAN YANG BAIK PADA DIRINYA, MELAKUKAN YANG JAHAT PADA YANG LAIN...
Saya kira Anda sudah tahu kalau muslim itu adalah orang-orang yang memeluk agama Islam. Dan Islam adalah agama Allah yang diturunkan pada manusia melalui para nabi, sejak nabi Adam hingga nabi Muhammad. Dan Kafir adalah orang-orang yang tidak beriman dan bertakwa kepada Allah. Yakni orang yang tidak melaksanakan perintah Allah dan tidak menjauhi larangan Allah. Islam mengajarkan kasih sayang kepada semua manusia yang tunduk pada aturan Allah dan keras terhadap orang-orang yang membangkang terhadap aturan Allah.
Saya pikir Anda sudah mengerti itu? Kok?
Soal Islam sudah diturunkan sejak Adam, saya MENOLAK KERAS!! Tapi kita tidak bahas disini, anda bisa post thread yang lain, dan saya akan buktikan bahwa ISLAM SUDAH DITURUNKAN SEJAK ADAM adalah TIDAK BENAR!
Pembahasan kita kan ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
Premise #1
Islam mengajarkan kasih kepada manusia yang tunduk pada aturan Awloh
manusia yang tunduk pada aturan Awloh=muslim
berarti
Islam mengajarkan kasih kepada muslim
Premise #2
Islam keras terhadap orang-orang yang membangkang terhadap aturan Awloh.
aturan Awloh=Quran
orang agama lain tidak mungkin mematuhi Quran
berarti
Islam keras terhadap orang agama lain
#1+#2:
Islam mengajarkan kasih kepada muslim, Islam keras terhadap orang agama lain
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
Postingan anda terakhir tidak bisa saya jawab karena berdasarkan pemahaman anda bahwa ISLAM diturunkan langsung oleh AWLOH yang BENAR ABSOLUT. Sedangkan saya beranggapan bahwa ISLAM adalah karangan MUHAMMAD, penuh dengan kekerasan dan peperangan. Kebenarannya tidak absolute dan banyak kekacauan.
Anda tidak perlu membantah ini, karena ini pendapat saya. Sudah banyak teman-teman yang lain membahas soal kekacauan AlQuran termasuk bung Adadeh yang paling ahli, anda bisa bergabung dengan mereka
JADI MOHON KEMBALI PADA TOPIK ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
kalau Islam mengenal GOLDEN RULE, buktikan bahwa ISLAM BISA MENERIMA PERLAKUAN dari NON ISLAM apa yang ISLAM LAKUKAN PADA NON-ISLAM
Ini daftar 'tuduhan' saya akan apa yang ISLAM lakukan pada NON-ISLAM
1. Membunuh (ayat sudah ditulis)
2. Memeras (ada di sub forum ini juga soal Jizyah)
3. Melarang berteman (ayat juga sudah ditulis)
Sekarang.. pertanyaannya:
1. Apakah ISLAM bersedia dibunuhi?
Jelas tidak, malah balas membunuh lebih kejam lagi
2. Apakah ISLAM bersedia diperas?
Jelas tidak, diminta nglepas jilbab aja nggak mau koq mau diperas
3. Apakah ISLAM bersedia dimusuhi?
Jelas tidak, mau bukti? FFI buktinya...
kenapa ?? karena
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE