Foxhound wrote:Benar... dan itulah Islam... perang, bunuh kafir, bunuh murtadin... perang, perang, perang dan perang... agama yang digunakan untuk menghalalkan perang dan membunuh...
Hal itu adalah contoh untuk saat itu dan saat ini. Anda membicarakan perang yang dilakukan Muhammad saw kan? Anda sudah baca kisah saat fatuh Mekah kan? Yang tidak ada pertumpahan darah.
Foxhound wrote:Tapi sedikit-sedikit, Islam merasa diserang...
hukum tidak mengakomodasi keinginan mereka berarti Islam diserang
ada yang murtad, berarti Islam diserang
ada yang bertanya tentang logika ayat AlQuran, berarti Islam diserang
ada yang buka warung ketika bulan puasa, berarti Islam diserang
ada yang buka pub di Bali, berarti Islam diserang
Nah itu, kita tidak bisa memahami ayat secara parsial. Anda tentunya sudah baca ayat yang tidak boleh berlebihan, melampaui batas, dan zalim kan?. Ada batasannya kawan.
Perlawanan tergantung serangannya. Jika Islam mengatakan minuman keras itu haram sedangkan ada orang yang mengatakan halal dan mengajak orang lain untuk menghalalkannya, ya kita lawan dengan cara mencegah dia untuk mengajak orang-orang itu. Itu contohnya. Jika ada yang menyerang Islam dengan mengatakan Islam tidak mengenal hukum emas, ya, kita lawan dengan mengatakan hukum emas yang mana dulu. Jika lebih berarti telah melampaui batas, yang telah dilarang keras oleh Islam.
Foxhound wrote:Dan atas dasar apa anda menghakimi orang-orang yang kalian 'perangi' itu memiliki sifat-sifat di atas... Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.
Ini sepertinya yang ada di Matius:7 dan Lukas:6 ya?, tapi kita tidak bahas PB di sini kan? Kecuali jika Anda menginginkannya.
Jika Foxhound memperhatikan semua hadist-hadist yang menceritakan interaksi Muhammad saw, akan tampak jelas bahwa beliau langsung memaafkan jika dirinya sendiri yang disakiti. Jangan minta ditunjukkan haditsnya. Ada. Jika Anda mengatakan tidak ada berarti anda dalam membaca kitab hadits kurang lengkap.
Tapi jika perintah Allah, apapun itu, termasuk berperang, akan Muhammad saw laksanakan. Berperanglah meski engkau tidak suka.
Itu perintah Allah dan Allah Maha Tahu. Dengan perang itu akhirnya kita mendapatkan bukti bahwa Islam bisa tersebar luas, kaum kafir dihukum, seperti dulu Allah juga menurunkan banjir (kaum Nuh as), gempah (kaum nabi Shaleh as), Hujan mematikan (kaum Luth as), atau angin mematikan (kaum Hud as) untuk menghukum kaum yang membangkang, tidak mengikuti rasul Allah. Dan juga yang paling penting adalah sebagai bukti kebenaran ayat-ayat Allah dalam kitab-kitab-Nya.
Dan itulah inti muslim, yakni berserah diri pada apapun kehendak Allah. Jika itu memang kehendak Allah, jangankan membunuh orang jahat, membunuh anak sendiri yang paling disayang akan kita laksanakan. Tapi tentu saja Allah tidak akan memerintahkan sesuatu yang sia-sia dan tidak masuk akal.
Putra Ibrahim as diganti dengan domba, yang kemudian diperingati oleh keturunannya di lembah Bakah setiap tahun sejak saat itu, dan ajarannya diluruskan melalui nabi Muhammad saw, sehingga peringatannya terus dikenang hingga saat ini yang dilakukan oleh umat Muslim bersamaan waktunya dengan wukuf di Arofah.
Jika perang tidak diperintahkan dalam menghancurkan kafir, maka ajaran Allah tidak akan dapat berkembang dengan besar. Seperti yang telah dijanjikan dalam kitab-kitab sebelumnya yang membuat umat terdahulu itu timbul iri dan dengki setelah mengetahui apa yang terjadi. Meski tentu saja dengan cara apapun Allah menghukum kaum kafir, tidak ada kesulitan bagi Allah.
Seperti dulu Allah menghukum kaum Aad, kaum Nuh, kaum Tsamud, kaum Luth dengan menurunkan azab setelah memberi peringatan melalui nabi utusan-Nya. Firaun dengan mujizat nabi Musa, dan kaum kafir Quraisy dan sekitarnya dengan tentara yang berupa manusia dan malaikat. Itu semua kehendak Allah.
Kalau kita baca Quran secara keseluruhan itu yang bisa kita ambil sebagai gambaran. Paling tidak menurut saya pribadi.
Bahkan menurut saya, terserah Allah jika misalnya Dia tidak adil misalnya karena dia yang punya kita beserta seluruh alam. Misalnya. Tapi kita tahu Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana dari pemberitahuan Dia kepada kita melalui para nabi. Jadi jika kita perhatikan dengan seksama dengan berlindung pada-Nya dari bisikan syetan yang menghasut, maka semua ayat-ayat Allah adalah menggambarkan ajaran-Nya yang Maha Adil.
Foxhound wrote:
Lantas apa menurut AlQuran definisi tentang kafir?
sebenarnya sederhana yakni lawan dari iman. Kafir berarti tidak beriman. Yang penting adalah ciri-cirinya. Ada banyak sekali dalam Quran.
Orang yang tidak percaya pada Allah dan rasul-Nya disebut orang kafir. Tidak mau menuruti perintah dan larangan Allah. Dilarang mabok tetap mabuk. Disuruh baik pada orang lemah, kaum miskin, yatim, hamba sahaya, orang tua, tetangga, saudara, menebar salam, tapi tidak mau. Suruh sholat, zakat, puasa tidak digubris. Diperintah amar makruf nahi mungkar, malah sebalinyak. Orang kafir disebutkan adalah orang yang sombong, takabur, suka menyalahi janji, berdusta, merubah-ubah ayat Allah sesuai kemauan sendiri, menghalalkan yang diharamkan Allah, dan sebaliknya mengharamkan yang dihalalkan. Melampaui batas, berlebih-lebihan, suka foya-foya, dan hanya mengurusi urusan dunia. Tidak bertakwa pada Allah. Setahu saya itu. Jangan tanya ayat Quran-nya mana. Ada. Jika Anda membaca seluruh Quran akan ketemu. Intinya apa saja yang diperintahkan dan dilarang pada orang beriman oleh Quran dan keterangan Rasulullah saw, kemudian tidak menurutinya atau bahkan berlaku sebaliknya itulah sifat orang kafir.
Ciri-ciri kafir dalam Quran. Orang-orang seperti itu yang tidak boleh kita pergauli dengan dekat.
Foxhound wrote:Kebenaran itu ABSOLUTE! Pembenaran itu relatif! Tapi pembenaran, berangkat dari sesuatu yang salah. We may both be wrong, but we can't be both right! 1+1=2, ini absolute dan benar.
Setuju.
We may both be wrong, but we can't be both right, if that two matter differ or contrary. 1+1=2, kecuali 1x + 1x belum tentu sama dengan 2x, meskipun x ada suatu konstanta yang sama untuk ke-tiga tempat, apalagi x adalah sesuatu yang relatif. Anda bisa memberikan contoh kan? Misalnya 1 orang takut + satu orang takut, x sama dengan orang takut. Atau 1 volt + 1 volt = 1 volt jika pararel, = 2 volt jika seri. Juga 1 ampere + 1 ampere. Anda tahu jawabannya kan? Dan itu absolute.
Foxhound wrote:Kebenaran relatif, itu hanya ada di AlQuran dan Islam, karena semua berdasarkan interpretasi dan pemaksaan bahwa mereka benar... dan itu berarti adalah kesalahan yang dibenarkan
Tidak setuju. Kebenaran dari pernyataan Anda ini tidak absolute. Anda sendiri saja masih ada kesempatan untuk mendapatkan hidayah dari Allah. Setelah membandingkan semua sumber yang mungkin dalam mempelajari Islam. FFI bukan satu-satunya sumber, apalagi jika kita memahami tujuan FFI. FFI hanya memberikan jalan agar orang penasaran untuk mempelajari lebih jauh dari sumber-sumber lain. Dan FFI tidak sendirian. Begitu juga musuh-musuh FFI. Begitu kan Pak Moderator?
Foxhound wrote:Golden Rule adalah pemahaman moral secara universal... kecuali Islam... dan perbedaan pendapat ini, terjadi di Islam di banding agama-agama lain... so argumen saya TETAP dan TIDAK BERUBAH, dan belum TERBANTAH
Maksudnya semua agama benar kecuali Islam?
Link yang Anda berikan di wikipedia.org kok bicara lain? ternyata menurut mereka termasuk Islam. Bahkan terlihat lebih lengkap dan lebih aplikatif dan lebih realitis.
Foxhound wrote:Kalau anda menyodorkan definisi golden rule yang lain di Islam... ini tidak bisa membantah argumen saya... karena yang saya sebutkan adalah GOLDEN RULE yang umum dan universal. Justru ketika anda menyodorkan alternatif golden rule menurut islam, anda sudah membuktikan pendapat saya benar bahwa:
ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
Menurut Anda GOLDEN RULE menurut siapa? Manusia? Manusia kan banyak? Manusia yang mana? Yang punya hati nurani? Menurut hati nurani siapa? Manusia? Manusia kan macam-macam? Gimana?
Foxhound wrote:ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
Dari Link yang Anda berikan,
http://en.wikipedia.org/wiki/Ethic_of_reciprocity juga
ada gitu loh: Anda sudah baca kan?
Prophet Muhammad admonished believers:
• "Hurt no one so that no one may hurt you."
Jeffrey Wattles holds that the ethic of reciprocity appears in the following statement attributed to Muhammad: "None of you [truly] believes until he wishes for his brother what he wishes for himself."
• “Woe to those . . . who, when they have to receive by measure from men, exact full measure, but when they have to give by measure or weight to men, give less than due”
• The Qur'an commends "those who show their affection to such as came to them for refuge and entertain no desire in their hearts for things given to the (latter), but give them preference over themselves"
• “None of you [truly] believes until he wishes for his brother what he wishes for himself.”
• "Seek for mankind that of which you are desirous for yourself, that you may be a believer; treat well as a neighbor the one who lives near you, that you may be a Muslim [one who submits to God]."
• “That which you want for yourself, seek for mankind.”
• "The most righteous of men is the one who is glad that men should have what is pleasing to himself, and who dislikes for them what is for him disagreeable."
salah satu saja ya:
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan
pada suatu hari yang besar,
(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin
Tahukah kamu apakah sijjin itu?
(Ialah) kitab yang bertulis.
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,
(yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.
Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,
yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu"
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.
Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.
Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.
Kemudian, dikatakan (kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu kami dustakan."
Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin.
Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu?
(Yaitu) kitab yang bertulis
yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).
Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (syurga),
mereka (duduk) di atas aroo’ik sambil memandang.
Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.
Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),
laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,
yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
Teruskan baca surat ini…. Seandainya Anda tahu, bahasa Arab… ini adalah kalimat-kalimat yang sangat indah yang tak tertandingi. Pada makna dan gaya bahasanya.
Tidak mungkin ini dibuat oleh Muhammad yang tidak pernah membuat buku sebelum dan sesudahnya. Hanya Quran ini yang beliau saw sampaikan. Terlalu kagum dan terlalu hebat Muhammad saw jika Quran ini karangan beliau.
Foxhound wrote:Tetapi ini tidak konsisten dalam keseluruhan ayat Quran.. ini juga yang jadi problem dengan Quran, siapapun dan apa tujuannya seperti Osama Bin Laden, Amrozi dan kawan-kawan, mereka bisa menemukan ayat untuk 'PEMBENARAN' apa yang mereka lakukan... FPI, AGAP, FBR, Laskar Jihad, mereka bisa menunjukkan hal yang sama, yaitu ayat-ayat untuk membenarkan tindakan mereka.
Kalau menurut saya. Ini menurut saya. Bukan pemahaman pada Quran-nya yang berbeda, tapi pemahaman terhadap orang yang dihadapi. Misalnya bagi saya musuh FPI itu tidak mengganggu saya. Ya saya diam saja. Tapi mungkin FPI punya pandangan lain terhadap orang yang diunjuk rasa-i itu. Begitu saja. Sekali lagi bukan karena perbedaan dalam memaknai Quran, tapi
perbedaan dalam memandang seseorang yang dihadapi.
Jika Foxhound misalnya mengiming-imingi adik saya dengan sesuatu agar berbuat maksiat dengan menipunya, sedangkan adik saya itu pemahamannya belum mendalam, ya pasti akan saya musuhi Foxhound dengan sekuat tenaga, bila perlu dengan kekuasaan saya. Jika misalnya Foxhound masih nekad (misalnya saja ini) ya tidak segan-segan saya membunuh. Dan yang Foxhound lakukan (misalnya itu) belum tentu dimusuhi oleh FPI, karena FPI tidak tahu, atau Anda tidak mengganggu FPI. Tapi jika anda melawan saya hanya dengan tulisan, ya, perlawanan saya juga dengan tulisan saja. Tidak lebih.
Misalnya juga Amerika, pandangan saya dengan Osama Bin Laden dan Amrozi mungkin berbeda. Secara langsung Amerika tidak pernah menzalimi saya. Ya masa saya ikut-ikutan membenci Amerika, kecuali saya tahu pasti bahwa Amerika memang telah menzalimi pihak lain, saya akan membantu pihak yang dizalimi tersebut, semampu saya. Sedangkan terus terang saya belum pernah meneliti hal itu secara pribadi. Jadi saya netral saja dalam hal itu. Bukan karena beda pemahaman pada Quran tapi beda persepsi terhadap orangnya (misalnya Amerika), sebagai pihak yang dihadapi. Begitu.
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. tahu kan? Ini terjemahan Quran surat dan ayat berapa?
Foxhound wrote:Satu orang Kristen, memukul satu orang muslim satu kali. Kemudian 10.000 muslim, masing-masing memukul satu kali orang Kristen tersebut... karena 10.000 orang itu merasa ketika saudaranya terpukul, ia ikut terpukul... saya tanya sekarang melebihi perlakuan atau tidak?
Melebihi. Itu dzalim namanya. Allah melarang pengeroyokan seperti itu. Seharusnya dihadapkan pada hakim yang benar (bukan hakim yang korup).
Foxhound wrote:Ditegaskan bila kita bersabar, maka itu lebih baik... berarti jika kita membalas masih baik. Saya tanya kepada anda, atas ukuran apa, balasan yang muslim lakukan, sama dan tidak melebihi perlakuan mereka.
Waduh pertanyaan semua nih.
Hakim yang adil. Pada saat nabi masih hidup beliau saw yang menjadi hakim. Sekarang, seharusnya hakim dari pemerintah syariah yang sangat keras hukumannya bagi hakim yang korup dan tidak adil. Karena untuk Indonesia bukan negara syariah, ya kita belum kuasa untuk tidak mengikuti hukum negara yang ada saat ini.
Q.2:178:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih
Ajakan memaafkan dalam qisas. Jangan melampaui batas.
2:179.
Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.
Q.5:45:
Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. Seperti juga ada dalam Mat.5:29-30 ya? Jika sebelumnya Anda mengutip PB.
Q.6:151:
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar." Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). Jangan dekati perbuatan keji (dekat saja jangan), jangan membunuh (kecuali petugas pengadilan yang melaksanakan tugas hukuman mati, atau dalam perang yang sah, atau membela diri).
17:33.
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. ahli waris bisa menggunakan hukum seperti ayat 2:179, qisas atau memaafkan. Membalas atau bersabar.
Foxhound wrote: Kalau anak saya tunggal, anda bunuh, dan anda punya tiga orang anak. Batasan berapa anak anda yang boleh saya bunuh untuk menunjukkan saya membalas tidak lebih dari perlakuan anda kepada saya? Apa yang terjadi jika ketiga anak anda tersebut... masing-masing punya dua istri dan dua orang anak, sedangkan anak saya masih single?
Aduh saya dites ini. Saya kan bukan hakim…..
Yang dibalas bunuh adalah orang yang membunuh. Jika saya yang membunuh, saya yang dihukum bukan orang lain.
Foxhound wrote: Ketika anak saya terbunuh, saya menjadi tidak punya anak sama sekali. Menurut saya, saya harus bunuh semua anak anda supaya anda tidak punya anak sama sekali. Tapi cucu-cucu anda, ada enam orang kehilangan ayah, menantu anda, enam orang, kehilangan seorang suami.
Di lain sisi, saya beranggapan, dengan terbunuhnya satu orang anak saya, saya tidak punya generasi penerus... jadi saya harus membunuh seluruh anak anda... dan cucu-cucu anda...
Yang dibalas pekakunya saja kawan…. Dan seharusnya yang melakukan pembalasan itu adalah hakim atau petugas pengadilan syariah. Itu setahu saya jika kita menggunakan hukum Islam.
Jika kita membunuh banyak orang untuk membalas pembunuhan satu orang itu sudah termasuk melampaui batas yang dilarang oleh Allah Ta’ala.
Jika terbukti tidak sengaja, hanya membayar diat:
Q.4:92.
Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Tidak sengaja ini misalnya saya menebang pohon tidak tahu kalau ada orang yang tiba-tiba lewat, kejatuhan pohon yang saya tebang lalu meninggal. Atau menembak hewan buruan kena orang sampai mati.
Sangat dilarang dengan sengaja membunuh secara tidak hak (bukan petugas pengadilan atau dalam perang yang sah atau dalam membela diri).
Q.4:93.
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.
Ini salah satu maksud dari kenapa kita berusaha untuk menjadi mukmin semua di seluruh dunia, pertama dengan jalan dakwah yang benar, supaya tidak ada bunuh membunuh. Juga karena sifat-sifat mukmin yang lain 7:201, 8:74, 9:18, 9:20, 13:20, 13:21, 13:22, 13:28, 14:31, 15:42, 16:42, 25:63, 25:64, 25:65, 25:67, 25:68, 25:72, 25:73, 25:74, 27:3, 29:59, 58:22 dan yang hanya tunduk pada ketentuan Allah.
Foxhound wrote: Atas dasar apa, seseorang punya hak mengatakan bahwa "Si A, telah melakukan hal yang tidak benar pada saya?", dan atas dasar apa seseorang mengatakan "Saya akan melakukan ini, ini dan itu sehingga saya telah membalasnya sesuai perlakuan si A kepada saya". Semua orang bisa melakukan hal seperti itu benar? Suatu tuduhan... dan sebenarnya yang bisa menyelesaikannya adalah hukum. Tapi Islam merasa berdiri di atas hukum.... kalau hukum tidak mampu menyelesaikan, maka Islam akan bertindak... itu slogan siapa?
Itu slogan kaum demokrasi. Siapa yang banyak pengikutnya dia yang menang. Hukum yang korup, memihak, penuh kolosi dan nepotisme, dilabrak kaum demokrasi. Padahal hukum itu katanya dibuat atas dasar demokrasi, tapi katanya hanya pelaksanaannya yang tidak berjalan dengan baik.
Kaum mukmin tunduk pada semua hukum AlAliim. Makanya kita disebut Muslim (berserah diri). Berserah diri pada apa? Hukum. Hukum apa? Hukum yang mutlak benar, bukan hukum buatan manusia yang relatif dan masih tetap subyektif meski berusaha obyektif. Hukum AlHakiim. AlFurqon AlKariim.
Jangan salah jika Anda bangga jadi
muslim.
Foxhound wrote: Baik kepada orang yang baik kepada kita... tidak perlu Islam, anak kecil yang tidak tahu apa-apa juga melakukan hal yang sama.
Ya. Islam adalah agama yang sesuai fitrah. 2:138, 3:83, 3:84, 3:95, 6:161, 7:157, 7:172, 11:17, 29:46, 30:30, 91:7, 98:5
Foxhound wrote: Saya mau tanya, orang yang dimaafkan dan didoakan Muhammad... diceritakan nasibnya bagaimana... masuk Islam? Karena terharu kebesaran hati Muhammad? So... typical...
Ya… macam-macam… jika Anda benar-benar peduli dengan kebenaran, baca semua hadist shahih. Dimana, semua sahabat nabi Muhammad yang jumlahnya puluhan ribu itu, dan ratusan orang yang menjadi sahabat dekat, yang menjadi saksi, yakin beliau saw menerima wahyu dari Allah.
Foxhound wrote: Terus... bagaimana nasib orang yang tidak mau jadi muslim? Dimaafkan Muhammad? Dilepaskan Muhammad? Tidak jadi sapi perahan? Tidak ditindas?
ISLAM DAN MUHAMMAD TIDAK MAU DITINDAS TAPI HARUS MENINDAS KAFIR DAN MURTADIN:
Setelah perang usai, yang tidak melawan terus dibimbing dan dinasehati. Yang melawan diusir atau dibunuh.
Jangan salah… jika kita tidak mau mengikuti perintah Allah, Dia berhak menghukum kita, di dunia dan di akhirat. Malah tidak adil jika Allah tidak menghukum orang yang membangkang dari aturan Allah. Termasuk dengan hukum yang telah jelas ditunjukkan pada kita melalui kitab-Nya dan penjelasan Rasul-Nya. Sedangkan jika kita taat pada Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat.
3:83:
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.
Foxhound wrote: ISLAM TIDAK MENGENAL GOLDEN RULE
Sumber Anda untuk memahami arti golden rule saja (
http://en.wikipedia.org/wiki/Ethic_of_reciprocity) sudah membantahnya sendiri.
Ajaran Islam adalah ajaran Allah melalui para nabi sejak nabi Adam as hingga nabi Muhammad saw: 2:130, 2:131, 2:132, 2:133, 2:135, 2:136, 2:137, 2:213, 3:52, 3:64, 3:67, 3:68, 3:80, 3:83, 3:84, 3:85, 3:193, 4:125, 6:161, 6:163, 7:59, 7:65, 7:70, 7:73, 7:85, 9:31, 10:19, 10:72, 10:90, 10:104, 10:105, 11:2, 11:14, 11:26, 11:50, 11:61, 12:38, 12:40, 12:101, 16:120, 16:123, 19:35, 19:36, 20:14, 20:90, 20:98, 21:24, 21:25, 21:56, 21:66, 21:67, 21:73, 21:92, 21:108, 22:26, 22:78, 23:23, 23:32, 23:52, 27:26, 27:31, 27:44, 27:91, 28:88, 29:46, 30:30, 37:86, 37:125, 37:126, 38:5, 38:65, 39:11, 39:12, 39:14, 39:64, 40:28, 40:66, 41:14, 42:13, 43:27, 43:45, 43:64, 46:21, 51:51, 60:4, 98:5, 109:4