Ajaran Islam menurut Adadeh (& suara_hati)

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

dahlanf wrote:Mohon tunjukkan ayat dalam Quran yang menyatakan bahwa salah satu sifat orang kafir adalah suka berdusta dan menyalai janji.
Itu bukan sifat kafir, pak, tapi tuduhan Muhammad terhadap kafir. Raja dusta dan tipu daya adalah Allah SWT:
Sura Ali 'Imran, ayat 54
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Begitu pula orang yang suka menyalahi dan melanggar perjanjian adalah Muhammad. Sura Al Fath ayat2 25, 26, 27 dikatakan Muhammad sebagai penghalalan baginya untuk melanggar Perjanjian Hudaibiya.
Juga menurut Pak Adadeh mengapa Quran menerangkan bahwa lebih zalim dari
Saya tidak pernah mengatakan begitu. Yang saya katakan adalah:
Adadeh wrote:Perlu diketahui pula, bahwa arti "zalim" di ayat di atas berbeda dengan arti "zalim" dalam bahasa Indonesia. Arti "zalim" dalam bahasa Indonesia adalah "perbuatan jahat, seperti merampas, merampok, memperkosa, menjajah, memperbudak". Menurut Islam, semua tindakan ini bukanlah tindakan zalim, asalkan dilakukan Muslim terhadap kafir agar Islam menjadi agama dominan dan utama. Jadi arti "zalim" dalam Qur'an itu adalah orang yang meninggalkan Islam.
dahlanf wrote:Saya setuju itu Pak. orang yang zalim: "perbuatan jahat, seperti merampas, merampok, memperkosa, menjajah, memperbudak" harus diperangi, demikian juga dengan orang yang meninggalkan Islam
Tampaknya Bapak salah mengerti penjelasanku. Saya merasa perlu menerangkan hal ini pelan2 dan sekali lagi padamu.

Orang zalim menurut Qur'an adalah: orang yang meninggalkan Islam.
Orang zalim menurut kamus bahasa Indonesia adalah: orang yang melalukan perbuatan jahat, seperti merampas, merampok, memperkosa, menjajah, memperbudak.

Kamus bahasa Indonesia tidak pernah menyebut orang yang meninggalkan Islam sebagai orang zalim. Tidak ada itu. Dengan demikian, pengertian zalim dalam Qur'an sangatlah berbeda dengan pengertian zalim dalam Kamus Bahasa Indonesia. Saya setuju dengan definisi zalim dalam Kamus Bahasa Indonesia. Selain itu saya yakin bahwa perbuatan meninggalkan Islam bukanlah perbuatan zalim, tapi perbuatan MULIA.

Dalam Islam, halal hukumnya untuk melakukan perbuatan jahat seperti merampas, merampok, memperkosa, menjajah, memperbudak, asalkan yang melakukannya adalah Muslim terhadap kafir demi membuat Islam jadi agama dominan. Muhammad melakukan semua perbuatan zalim ini terhadap kafir, dan dia pun menghalalkannya pula dalam agama ciptaannya. Tapi haram hukumnya jika kafir yang melakukan hal ini terhadapnya.

Apakah perbudakan itu zalim, pak dahlanf? Muhammad melakukannya, dan korban2 perbudakannya adalah wanita dan anak2 pagan. Bukankah dengan demikian Muhammad itu orang zalim (berdasarkan definisi Kamus Indonesia)?
dahlanf wrote:orang yang zalim: .... harus diperangi, demikian juga dengan orang yang meninggalkan Islam
Nah, betul bukan pendapat saya tentang Islam: memang Islam itu agama perang atau agama darah, Allah SWT itu dewa perang haus darah, dan Dia menuntut umatnya untuk berperang mati terbunuh atau membunuh demi dirinya.

Muhammad begitu ketakutan dan tidak percaya diri melihat umatnya meninggalkannya sehingga dia memerintahkan Muslim untuk memerangi murtadin (pakai golok Arab juga halal, seperti yang dilakukan Muhammad). Padahal katanya "TIADA PAKSAAN MEMELUK ISLAM" atau lihat tuh signaturenya si Gaston31 yang segede gajah:
10:99...Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?
Kalau tidak ada paksaan memeluk Islam kenapa dong yang meninggalkan Islam harus diperangi?

GASTON!! Pak Dahlanf mengatakan bahwa yang meninggalkan Islam harus diperangi (sesuai Qur'an). Bukankah ini bertentangan dengan signaturemu??

Bingung bukan? Memang Islam itu sangat membingungkan sebab Allah SWT adalah biang tipu daya atau dusta yang terhebat. Dalam agama seberang, Raja Dusta itu adalah Setan.
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

Pak Adadeh,
saya juga menanyakan pertanyaan yang sama pada pihak lain:
Berikut petikan jawaban dari beberapa sifat orang zalim dalam Quran:

Zalim:
berada dalam kesesatan yang nyata” (Qs. Maryam 38, Luqman 11). Beberapa karakteristik kaum zalim antara lain: membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia (Qs. Al-An’am 144), berbuat fasik (Qs. Al-Baqarah 59, Al-A’raf 165), menghalang-halangi manusia dari menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya (Qs. Al-Baqarah 114), membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya [Qs. Al-An’am 21, Hud 18]. Prototipe zalim ini digambarkan dalam sosok Firaun dan pengikut-pengikutnya. Mereka orang-orang yang zalim yang dibinasakan Allah karena mendustakan ayat-ayat Ilahi (Qs. Al-Anfal 54).

Orang zalim harus mendapat siksa di neraka karena tindakan mereka yang merugikan dirinya sendiri dengan selalu menzalimi (mengingkari) ayat-ayat Kami” (Qs. Al-A’raf 9).

Saya hanya ingin membuktikan pada pembaca yang lain Pak. Bukan untuk diri saya sendiri saja. Bahwa benar kata Quran bahwa orang kafir suka berdusta dan harus diperangi.

Dan sesuai dengan Quran juga diperangi tidak harus dibunuh orangnya tapi yang dibunuh dan diperangi, terutama adalah pemikiran dan ajarannya. Kita harus meluruskan dusta mereka. Dengan memerangi publikasi pandangan mereka dengan publikasi juga. Tapi jika orang-orang kafir itu melakukan dengan kekerasan, kita tidak boleh takut meski mengorbankan nyawa.

Menurut saya, berdasar luasnya pengetahuan Pak Adadeh, hanya jika hendak memberikan gambaran yang berbeda dari maksud sebenarnya saja, maka Anda memberikan penjelasan yang seperti itu.

Orang kafir memang pantas untuk diperangi. Seperti kemiskinan perlu diperangi, kebodohan, orang-orang yang zalim, narkoba, pezina, penjajah, orang-orang yang mengajarkan kedustaan dan penyebar fitnah, harus diperangi. Tapi apakah hasil perang kita akan berhasil atau tidak hanya Allah yang menentukan.
Yang jelas SAKSIKANLAH.. Bahwa hanya kepada Allah Yang Maha Tinggi kami berserah diri.

Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?

Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.


Perang saya adalah dengan memberi peringatan ……… (sambil belajar juga)
Kepada kita semua ……… bukan hanya Bapak yang telah banyak pengetahuannya tapi zalim.

Ok… Jika masih diperkenankan saya akan tanya-tanya lagi.
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

Saya hanya berusaha agar kata-kata seperti:
Bingung bukan? Memang Islam itu sangat membingungkan sebab Allah SWT adalah biang tipu daya atau dusta yang terhebat. Dalam agama seberang,
adalah hanya dikatakan oleh orang-orang yang suka berdusta, dengan lebih jelas mudah dilihat oleh orang-orang yang memiliki berbagai tingkat pemahaman yang berbeda.

Terima kasih ada yang telah menunjukkan beberapa kedustaan yang mudah terlihat, dalam memusuhi Islam.

Saya ingin tanya-tanya lagi supaya ada hal-hal yang sederhana menunjukkan sesuatu yang janggal dan bohong, dalam menjelek-jelekan Islam, Quran, Muhammad saw, hanya dengan pemahaman yang sekilas dan oleh orang yang ilmunya sedikit sekalipun.
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

suara_hati wrote:Bagi saya membunuh, merampok, memperkosa, berbohong, memperbudak, dan sejenisnya, seperti yang diceritakan ahli-ahli islam dilakukan Muhammad, sahabat-sahabatnya, pengikutnya adalah perbuatan hina, perbuatan setan.
Para ahli hadist yang menjadi rujukan kita itu tidak pernah menyimpulkan Muhammad pernah, merampok, memperkosa, berbohong. Bagaimana bisa Anda setuju dengan orang yang menyimpulkan hal-hal yang berlawanan dengan rujukannya.

Membunuh para pembunuh dan pemfitnah? Atau dalam perang? Dalam membela diri? Itu kesimpulan yang diberikan oleh para penulis hadits tersbut.

Memperbudak musuh yang kalah dalam perang dan tetap tidak mau menerima ajaran Allah, hal itu adalah keadilan Allah saat itu. Apakah Anda akan membuat aturan penjahat yang kalah dibebaskan begitu saja, sedangkan jika kita yang kalah, kita juga akan diperbudak.
suara_hati wrote:misalnya:”Sebaik-baiknya Penipu?”
Saya sebenarnya tidak percaya jika Anda begitu saja menerima penjelasan orang yang tidak sesuai dengan kontek seperti yang menggambarkan kesimpulan yang Anda berikan, Sebaik-baiknya Penipu.

Orang-orang kafir telah menipu dengan memberikan ajaran yang salah. Bagi Allah mereka telah menipu diri mereka sendiri. Dan juga jika Allah mau dalam menipu pun Allah akan bisa membuat suatu tipuan yang paling baik, karena Allah Maha Kuasa Maha atas segala-galanya. Tidak kecuali menipu atau membujuk sekalipun jika Dia menghendaki.
Tapi Allah juga akan memberi petunjuk bagi orang yang mau menerima petunjuk kan?
Tentunya Anda tidak mau mengikuti orang yang suka menipu? Dengan mengingkari dan mendustai ajaran-ajaran Allah, dan untuk membenarkan hujah mereka, mereka menafsirkan ayat-ayat Allah dengan semau mereka sendiri? Tidak sesuai dengan maksud dan kandungan ayat-ayat Allah tersebut.
Menafsirkan hadist-hadist sesuai kemauan mereka sendiri, tidak sesuai dengan maksud dan kandungan yang dikehendaki dan ditunjukkan oleh penulis kitab hadist tersebut.


Juga kini Anda mestinya tahu tentang tawadlu. Yang dipakai oleh orang-orang Liberal untuk tidak meyakini ayat-ayat Quran dengan sebenarnya. Dan menurut saya bukan tawadlu tapi malah sombong jika kita membuat aturan sendiri, padahal Allah Yang Maha Tinggi telah memberikan aturan dan petunjuk yang jelas.


Dan saksikanlah .... Hanya kepada Allah kami berserah diri.
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

Tentang:
perlakukan orang lain seperti dirimu sendiri ingin diperlakukan
adalah Golden Rule (Hukum Emas)?

Kalau di Jawa, tepo sliro.
Saya ada setuju ada juga tidak.
Saya berikan contoh saja:

Saya punya teman yang suka sekali berantem. Dia suka kalau dipukul dan memukul. Bergulat sampai babak belur. Bertengkar dan menghardik orang. Dia suka sekali kalau ada yang memukul dia dan dia balas memukul.
Apakah jika kita suka pukul memukul berarti orang lain bisa menerima?

Saya punya teman sekelas yang cantik sekali. Saya senang sekali seandainya dia mau memeluk dan mencium mesra saya. Aduh senangnya. Apakah kalau saya suka dipeluk dan dicium oleh dia (seandainya) kemudian saya juga harus memeluk dan mencium dia?

Ada orang yang sangat jahat dan suka iri dan sangat benci pada saudaranya. Dia sering berujar, tidak apa-apa dirinya menderita asal saudaranya itu menderita. Dia menerima kalau dia menderita asal saudaranya menderita. Bisa perlakuan pada diri orang ini diterapkan pada orang lain?

Ada orang yang hendak bunuh diri. Dia suka kalau bunuh diri. Dan apakah dia akan memperlakukan orang lain dengan mengajak bunuh diri adalah sesuatu yang benar?

Mungkin juga ada yang suka sekali dengan seks (maniak sex) pemerkosa. Dia suka sekali memperkosa, “Silakan perkosa saya." kata dia.

Coba juga renungkan bagi orang-orang yang menderita kelainan yang lain, misalnya yang suka menunjukkan alat kelaminnya pada orang lain. Suka berkata jorok. Suka mengumpat dan bertengkar. Orang yang jorok dan kotor. Orang yang suka suap dan kolosi. Suka ugal-ugalan di jalan. Orang yang suka zina, pergaulan bebas. Homo seksual, lesbian. Pecandu obat-obatan. Pemabuk. Dan yang terbesar bagi Allah adalah penyembah berhala, syirik pada Allah.

Tidak selalu bisa diterapkan………… subyektif.
suara_hati
Posts: 199
Joined: Fri Feb 01, 2008 11:13 pm

Post by suara_hati »

dahlanf wrote:Para ahli hadist yang menjadi rujukan kita itu tidak pernah menyimpulkan Muhammad pernah, merampok, memperkosa, berbohong. Bagaimana bisa Anda setuju dengan orang yang menyimpulkan hal-hal yang berlawanan dengan rujukannya.

Membunuh para pembunuh dan pemfitnah? Atau dalam perang? Dalam membela diri? Itu kesimpulan yang diberikan oleh para penulis hadits tersbut.

Memperbudak musuh yang kalah dalam perang dan tetap tidak mau menerima ajaran Allah, hal itu adalah keadilan Allah saat itu. Apakah Anda akan membuat aturan penjahat yang kalah dibebaskan begitu saja, sedangkan jika kita yang kalah, kita juga akan diperbudak.
Bukankan saya mengatakan hal yang sama. Fakta yang disajikan sama, tapi kita membacanya (lebih tepat memahaminya) secara berbeda.

Kalau kita ditanya “apakah memperkosa itu baik”, kita (dan saya yakin para ahli islam itu) sepakat untuk mengatakan tidak. Kalau sampai anda (dan para ahli islam) bilang bahwa itu perbuatan baik, sudah pasti karena anda tidak melihat hal itu sebagai perbuatan “memperkosa”.

Manusia dibekali Tuhan dengan hati dan pikiran tapi ironisnya begitu hal itu berkaitan dengan keyakinan agama seringkali mereka tidak mau menggunakannya meskipun misalnya jelas-jelas hati dan akalnya mengatakan sebaliknya.

Sebagai contoh, Quran menyatakan hal berikut berkaitan dengan kemampuan bertempur seorang muslim:
(S 8:65) Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.

Tafsir Ibn Kathir menyatakan bahwa ayat ini turun pada waktu perang Badr. Disini Allah memerintahkan bahwa (1) orang muslim untuk mengalahkan (10) orang kafir. Setelah turun ayat ini, para serdadu muslim merasa bahwa perintah Allah itu sangat sulit bagi mereka. Maka kemudian Allah mengganti/menghapus ayat ini (S 8:65) dengan ayat berikutnya (S 8:66) yang meringankan beban muslim dengan menurunkan jumlah orang kafir yang harus dikalahkan oleh (1) orang muslim dari (10) orang menjadi (2) orang.

(S 8:66) Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

Mohon anda catat, saya hanya menyajikan ayat-ayat dan tafsir (yang dilakukan oleh ahli islam) diatas. Saya tidak memberikan tafsir apapun disini.

Sekarang kita disodori ayat-ayat tersebut berikut tafsirnya.

Bagaimana reaksi kita, pemahaman kita? Saya akan memahami ayat-ayat diatas sebagai kata-kata manusia (Muhammad), sebaliknya anda (dan para ahli islam) memahaminya sebagai firman Allah.

Apa yang saya baca dari ayat dan tafsir diatas adalah bahwa Allah mengganti (S 8:65) dengan (S 8:6) karena seolah-olah Allah sebelum menurunkan (S 8:65) tidak mengetahui kekuatan bertempur muslim. Menurut pemahaman saya ayat tersebut mengandung makna keterbatasan Allah, yang merupakan lawan dari ke-Maha Tahu-an Allah.

Apakah dengan pemahaman saya seperti itu anda bisa menyimpulkan bahwa saya menyebarkan fitnah?

Hati dan akal saya mengatakan bahwa ayat-ayat itu adalah kata-kata Muhammad. Jadi bagaimana supaya ayat-ayat itu bisa saya pahami sebagai firman Allah. Tentunya, saya harus membutakan akal dan hati saya. Cukup percaya saja.

Mungkin anda bisa membantu saya untuk meluruskan pemahaman saya atas dua ayat itu supaya saya bisa yakin bahwa itu firman Allah tanpa saya harus mengabaikan akal dan hati saya? Mohon dibantu.
M-SAW
Posts: 5149
Joined: Wed Aug 23, 2006 3:59 pm
Location: :)
Contact:

Post by M-SAW »

tambahan ASBABUN NUZUK surat al-anfal 65-66


http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... highlight=
sumber :

SIRAH NABAWIYAH IBNU HISYAM jilid 1 hlm 655

Image
=================================


[Al-anfal.64-65] Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu. Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.

Maksudnya, orang-orang kafir itu tidak berperang berdasarkan niat,Kebenaran, dan pengetahuan terhadap kebaikan dan keburukan."

Ibnu Ishaq berkata bahwa Abdullah bin Abu Najih berkata kepadaku dari Atha' bin Rabah dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma yang ' berkata, "Ketika ayat di atas turun, maka kaum Muslimin merasa keberatan terhadapnya, dan mereka menganggap bahwa dua puluh orang tidak mungkin mampu bertempur melawan dua ratus orang dari kaum musyrikin, dan seratus dari mereka tidak dapat bertempur melawan seribu orang dari orang-orang musryikin.


Kemudian Allah memberi keringanan kepada mereka, dan ayat tersebut dihapus dengan ayat selanjutnya.

Yaitu firman Allah Ta ala.:
[Al-Anfal.66]
"Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."

Setelah ayat di atas turun, maka jika jumlah kaum Muslimin separoh dari jumlah musuh mereka, mereka tidak boleh lari dari musuh. Jika jumlah mereka di bawah jumlah musuh, mereka tidak wajib memerangi dan diper-bolehkan menghindar dari mereka."
=============================================
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

SWEAR ! Gua BARU TAHU loh ! Gua masukkan kesini ah :

Allah PLIN PLAN : gonta ganti ayat
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 443#289443

Allah MASIH BELAJAR
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... highlight=
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

Pak Ali....
yang di http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... highlight=
itu kita tidak bisa ppostreply ya??

juga link yang Pak ali5196 berikan...

Gimana Pak Moderator....
tapi kok masih adalah kolom untuk submit????

Atau saya tidak usah pedulikan web ini lagi ya? Gimana nih?
:?: :?: :?: :?: :?: :?: :?: :?:
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

@suara_hati

Kalau menurut saya,
kedua ayat tersebut tidak bertentangan, hanya saja Allah menguji kesabaran umat Islam waktu itu.

Tentunya kita juga tahu bahwa perang Badar berhasil dimenangkan oleh para mukmin. Dengan kesabaran yang sangat besar tentunya.

Di 8:65 nabi Muhammad saw diperintah untuk mengobarkan semangat para mukmin yang jumlahnya masih sedikit.

Kita lihat bukti 20:200, atau 100:1000. Karena umat Islam mengikuti perintah Allah, berhasil memenangkan pertempuran itu.

Diayat berikutnya, Allah meringankan beban kesabaran orang Mukmin tapi tetap dengan kesabaran yang besar juga, 100:200, atau 1000:2000.

Sebenarnya sangat sederhana.
Sederhana sekali. Menurut saya.
MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMANNYA.


Ketika jumlah umat Mukmin masih sedikit, musuh sudah datang. Sedang jumlah musuh besar. Apa yang diperintahkan oleh Yang Maha Mengetahui pada Jendralnya?
Beri semangat juang lebih besar. Kobarkan kesabaran dalam berjuang lebih besar 1:20.

Ketika jumlah umat Mukmin sudah banyak. Karena kebenaran dan pengetahuan orang-orang bertambah, maka pengikut ajaran Allah melalui Muhammad saw semakin banyak.
Apakah Yang Maha Mengetahui tidak tahu kalau 1:2 adalah sudah lebih dari cukup untuk memberi beban bagi semua umat yang berserah diri pada-Nya untuk mengikuti perintah AlAliim. Tentunya dengan kesabaran dalam memperjuangkan perintah Allah.

Dan kita juga harus belajar dari umat tersebut yang meskipun dengan pasukan yang lebih besar tapi mendapat kekalahan karena tidak bersabar dan berserah diri pada aturan dan kehendak Allah.

Maka inti ke-Islam-an kita ada berserah diri pada segala kehendak ArRohman. Ini buktinya.

1:20 harus dengan sabar = menang
1:2 harus dengan sabar = menang.
Tergantung kondisi.

Dan saksikanlah bahwa kami berserah diri pada Allah atas segala urusan.



Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.
suara_hati
Posts: 199
Joined: Fri Feb 01, 2008 11:13 pm

Post by suara_hati »

dahlanf wrote:Kalau menurut saya,
kedua ayat tersebut tidak bertentangan, hanya saja Allah menguji kesabaran umat Islam waktu itu. .
Saya tidak mengatakan kedua ayat tsb bertentangan
dahlanf wrote:
Tentunya kita juga tahu bahwa perang Badar berhasil dimenangkan oleh para mukmin. Dengan kesabaran yang sangat besar tentunya.

Di 8:65 nabi Muhammad saw diperintah untuk mengobarkan semangat para mukmin yang jumlahnya masih sedikit.

Kita lihat bukti 20:200, atau 100:1000. Karena umat Islam mengikuti perintah Allah, berhasil memenangkan pertempuran itu.

Diayat berikutnya, Allah meringankan beban kesabaran orang Mukmin tapi tetap dengan kesabaran yang besar juga, 100:200, atau 1000:2000.

Sebenarnya sangat sederhana.
Sederhana sekali. Menurut saya.
MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMANNYA..
Disini anda (dan juga para ahli islam) ingin menjelaskan bahwa Allah mengganti ayat (8:65) menjadi (8:66) setelah jumlah/kekuatan muslim bertambah dengan tujuan untuk meringankan beban muslim. Dengan demikian sepertinya anda mengatakan bahwa kedua ayat ini tidak diturunkan pada suatu peristiwa/kondisi muslim yang sama. Allah mengganti ayat ini seolah-olah bukan karena protes pasukan muslim tetapi karena Allah mengetahui bahwa dengan jumlah muslim yang semakin banyak, maka perintah di ayat (8:66) sudah lebih dari cukup.

Tetapi apakah demikian? Apakah berdasarkan tafsir dan sumber islam mengenai kedua ayat tsb, kita dapat memperoleh kesimpulan seperti yang anda (dan para ahli islam) sampaikan?

Saya harap anda sepakat bahwa kedua ayat ini berisi perintah Allah kepada Muhammad untuk mengobarkan semangat muslim dengan memberikan keyakinan mengenai kemampuan bertempur (1) orang muslim. Di (8:65), Allah menyatakan bahwa (1) muslim dapat mengalahkan (10) kafir. Di (8:66), Allah menyatakan bahwa (1) muslim dapat mengalahkan (2) kafir

Coba anda bayangkan situasi di perang Badr. Mereka mau berperang. Jumlah kafir jauh lebih banyak. Allah menurunkan ayat (8:65). Pasukan muslim protes dengan mengatakan bahwa tidak mungkin bagi (1) orang dari mereka dapat mengalahkan (10) orang kafir.

Bagaimana reaksi Allah (Muhammad)?

Dari penjelasan anda, saya memahami bahwa Allah (Muhammad) tidak menanggapi protes pasukan muslim pada saat itu. Meskipun demikisan pasukan muslim tetap bersemangat untuk bertempur dan terbukti menang. Kemudian setelah perang Badr dan jumlah muslim bertambah banyak, Allah memerintahkan Muhammad untuk mengobarkan semangat muslim dengan mengatakan bahwa (1) orang muslim dapat mengalahkan (2) orang kafir.

Bukankah pernyataan Allah diatas (ayat 8:66) itu sangat tidak masuk akal karena sebelumnya saja, di perang Badr pada waktu jumlah mereka masih sedikit Allah mengatakan bahwa (1) muslim dapat mengalahkan (10) orang dan terbukti, mengapa sekarang dengan jumlah muslim yang lebih banyak, Allah (Muhammad) perlu menyemangati muslim dengan firman seperti ini. Hal ini juga menjadikan (8:66) tidak relevan dengan protes pasukan muslim atas pernyataan Allah di (8:65) pada waktu perang Badr.

Yang masuk akal adalah bahwa ayat (8:66) diturunkan menggantikan ayat (8:65) pada peristiwa yang sama untuk menanggapi protes pasukan muslim. Dengan demikian semangat pasukan muslim tetap menyala, dan mau bertempur di perang Badr tsb.

Jadi apa yang saya pahami adalah bahwa ayat (8:66) diturunkan sebagai jawaban dari Allah (Muhammad) untuk menanggapi protes pasukan muslim pada waktu perang Badr.

Penggantian ayat 8:65 tsb menunjukkan ketidak tahuan Allah yang tentunya berlawanan dengan sifat Allah yang Maha Tahu (perhatikan kata-kata “telah mengetahui” dalam ayat 8:65 yang menunjukkan bahwa sebelumnya Allah “tidak mengetahui”). Karena tidak mungkin Allah tidak tahu, maka saya mengatakan bahwa ayat-ayat itu adalah kata-kata Muhammad dan bukan firman Allah.

Mungkin anda bisa meluruskan pemahaman saya diatas jika anda anggap salah dan membantu saya untuk bisa meyakini bahwa kedua ayat tsb adalah firman Allah dan bukan kata-kata Muhammad (tanpa saya harus mengabaikan akal dan hati saya)?

Mengenai "Golden Rule", saya sengaja tidak menanggapinya karena saya merasa bahwa anda sudah menangkap apa yang ingin saya sampaikan. (Meskipun tidak harus sepakat). Tetapi ternyata, pada waktu saya mau posting jawaban ini, saya melihat Foxhound sudah menanggapi hal ini.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

dahlanf wrote:Zalim: berada dalam kesesatan yang nyata” (Qs. Maryam 38, Luqman 11).
Ini saya cantumkan Qur’an Sura Maryam, ayat 38
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang lalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata.

Qur’an Sura Luqman, ayat 11
Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan (mu) selain Allah sebenarnya orang-orang yang lalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.

Memang kedua ayat di atas menyebut kata lalim (zalim), tapi tidak ada penjelasan perbuatan lalim itu seperti apa. Untungnya pak dahlanf cukup cermat memberikan contoh2 perbuatan zalim/lalim menurut Islam:
dahlanf wrote:Beberapa karakteristik kaum zalim antara lain: membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia (Qs. Al-An’am 144), berbuat fasik (Qs. Al-Baqarah 59, Al-A’raf 165), menghalang-halangi manusia dari menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya (Qs. Al-Baqarah 114), membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya [Qs. Al-An’am 21, Hud 18]. Prototipe zalim ini digambarkan dalam sosok Firaun dan pengikut-pengikutnya. Mereka orang-orang yang zalim yang dibinasakan Allah karena mendustakan ayat-ayat Ilahi (Qs. Al-Anfal 54).
Saya bahas satu per satu ayat2 yang kau cantumkan di atas tentang sifat2 orang zalim:
1. membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia
Qs. Al-An’am 144
dan sepasang dari unta dan sepasang dari lembu. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang diharamkan ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya. Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan?" Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.

Menurut tafsir Ibn Kathir, ayat ini diucapkan Muhammad untuk mengritik masyarakat pagan Quraish yang tidak mau memakan ternak2 tertentu mereka, yakni 2 Bahirah, Sa’ibah, Wasilah, dan Ham. Berdasarkan keterangan Hadis Bukhari, Bahirah adalah unta betina yang susunya dipersembahkan bagi para dwa dan tiada seorang pun yang boleh memerah susunya. Sa’ibah adalah unta betina yang dibiarkan bebas bagi para dewa, dan tidak ada seorang pun yang boleh menungganginya. Wasilah adalah unta betina yang dibiarkan bebas bagi para dewa, karena saat pertama kali dan kedua kali melahirkan anak2nya adalah unta2 betina. Ham adalah unta jantan yang dibiarkan bebas bagi para dewa, setelah berhasil membuahi unta2 betina. Jadi menurut Muhammad, orang2 yang menyucikan ternak berdasarkan ibadah agamanya merupakan orang2 zalim.

Qs. Al-Baqarah 59
Lalu orang-orang yang lalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang lalim itu siksa dari langit, karena mereka berbuat fasik.
Berdasarkan tafsir Ibn Kathir, dosa orang Yahudi saat itu hanyalah tidak mengucapkan ‘Hittah’ dan mereka mengucapkan ‘Habbah’.
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=2&tid=2083
[فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُواْ قَوْلاً غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ]
(But those who did wrong changed the word from that which had been told to them for another).
Al-Bukhari recorded Abu Hurayrah saying that the Prophet said,
terjemahan:
(Tapi mereka yang lalim mengganti kata yang telah diperintahkan kepada mereka).
Al-Bukhari mencatat bahwa Abu Hurayrah berkata bahwa sang Nabi berkata,

«قِيلَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا: حِطَّةٌ، فَدَخَلُوا يَزْحَفُون عَلى أَسْتَاهِهِم فَبَدَّلُوا وَقَالُوا، حَبَّةٌ فِي شَعْرَة»
(The Children of Israel were commanded to enter the door while bowing and to say `Hittah'. Yet, they entered the door on their behinds, distorting the words. They said; `Habbah (seed), in Sha`rah (a hair).')
An-Nasa'i recorded this part of it from Abu Hurayrah only, but he has a chain from the Prophet , explaining Allah's statement,
terjemahan:
(Bani Israel diperintahkan untuk masuk pintu dengan sikap menunduk dan berkata ‘Hittah.’ Tapi mereka masuk pintu memunggungi, dan berkata ‘Habbah’ (benih), dan Sha’rah (rambut).

Qs. Al-Baqarah 114
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.
Berdasarkan tafsir ibn Kathir, ayat ini turun saat Muhammad bersama 1500 tentaranya mau masuk Mekah untuk melakukan Umroh di tahun 628M. Pada saat itu, Muhammad telah berpuluh kali merampoki dan membunuhi kafilah pedagang Quraish, juga sanak keluarganya sendiri yang pagan di Perampokan Badr. Karena tindakan2 kriminal yang dilakukan Muhammad tersebut, tentu saja masyarakat pagan Mekah khawatir melihat Muhammad datang mau masuk Mekah bersama 1.500 tentaranya yang lengkap dengan persenjataan. Mereka harus membela diri dan melarang Muhammad dan gerombolan rampoknya masuk kota mereka. Muhammad juga lalu setuju untuk berdamai selama 10 tahun dengan masyarakat pagan Mekah di Perjanjian Hudaibiya. Tapi seperti kebiasaannya menjilat ludah sendiri, Muhammad lalu melanggar perjanjian ini hanya dua tahun kemudian.

Selain itu, saat itu tidak ada Mesjid di Mekah, sehingga tidak mungkin masyarakat Mekah berusaha menghancurkan Mesjid. Mesjid pertama baru dibangun oleh Muhammad setelah dia hijrah ke Medinah. Bangunan yang disebutnya sebagai Masjid Il-haram di Mekah dibangun oleh masyarakat pagan Mekah sebagai bangunan pagan dan bukan untuk Islam. Mereka tidak merencanakan sama sekali untuk merubuhkan bangunan tempat mereka beribadah. Jadi sudah jelas isi ayat di atas tidak punya kebenaran sejarah sama sekali.

Bahkan sebenarnya Muhammad sendirilah orang yang paling zalim karena menghalang-halangi Muslim menyebut nama Allah dalam mesjid dan berusaha merobohkan mesjid dengan cara membakar. Di bulan April, 631M, Muhammad diundang para Muslim di Dhu Awan, dekat Quba (sekitar 4 km dari Medina), satu jam perjalanan dari Medina. Dia sana sebuah kelompok Muslim membangun sebuah mesjid. Sebelumnya, ketika Muhammad sedang bersiap melakukan perjalanan menuju Tabuk, kelompok Muslim ini mendekati Muhammad dan berkata, “Wahai Rasul Allah, kami telah membangun mesjid bagi yang sakit dan memerlukan dan untuk hari hujan dan malam yang dingin, dan kami ingin engkau mengunjungi kami dan sembahyang bersama kami.” [Tabari, vol. ix, p.61]

Ketika Muhammad berhenti di Dhu Awan, dia menuduh pembangun mesjid melakukan hal yang menyimpang. Dia lalu mengirim segerombolan Jihadis untuk membakar dan menghancurkan mesjid yang baru saja dibangun itu. Dia berkata pada kawanan Jihadisnya, “Pergilah ke mesjid itu yang pemiliknya adalah orang2 yang sesat dan hancurkan dan bakar mesjid itu.” [Tabari, vol. ix, p.61] Kawanan Jihadis masuk mesjid dan membakarnya ketika tempat itu dipenuhi jemaat yang berkumpul untuk melakukan sembahyang maghrib. Para jemaat berlarian ketakutan menyelamatkan diri. Allah dengan gesitnya menurunkan ayat2 Q 9:107, 110 yang membenarkan penghancuran mesjid2 saingan. Untuk lebih mengesahkan tindakannya akan mesjid ini, Muhammad mengarang cerita bahwa dia menduga para pembangun “Mesjid Sesat” ini merencanakan untuk membunuhnya. Lalu dia memuji kualitas mesjid pertama (yang dikenal sebagai Masjid Takwa) yang dibangun olehnya di Quba ketika dia hijrah ke Medina dan di mesjid itulah dia meminta pengikutnya untuk sembahyang. Perintah ini ditulis di Quran 9:108-109.

Dari contoh Muhammad itu, salahkan Muslim Sunni yang membakar mesjid Muslim Syiah atau sebaliknya? Muhammad mengatakan perbuatan yang paling zalim adalah melarang Muslim menyebut nama Allah di mesjid dan berusaha menghancurkan mesjid, tapi amboi bin aduhai… dia sendiri melakukannya dan mengakuinya sebagai perbuatan HALAL!! Wahai kaum Muslim yang saat ini sedang membaca tulisanku, HALAL dalam Islam untuk membakar mesjid orang lain sebab Muhammad sendiri melakukan hal itu!! DIALAH MUSLIM PERTAMA YANG MELAKUKAN PEMBAKARAN MESJID DALAM SEJARAH ISLAM!! DIALAH MUSLIM (atau kafir?) YANG TERZALIM!!

2. membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya
Qs. Al-An’am 21
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.
Menurut tafsir Ibn Kathir:
People of the Book Recognize the Prophet Just as They Recognize Their Own Children
terjemahan:
Orang2 Kitab Mengenal sang Nabi bagaikan Mengenal Anak Sendiri

Allah says, the People of the Book know what you brought them, O Muhammad , as they know their own children. This is because they received good news from the previous Messengers and Prophets about the coming of Muhammad , his attributes, homeland, his migration, and the description of his Ummah. Allah said next,
terjemahan:
Allah berkata bahwa Orang2 Kitab tahu apa yang kau bawa pada mereka, wahai Muhammad, sama seperti mereka mengenal anak mereka sendiri. Hal ini karena mereka telah menerima kabar baik dari Rasul2 dan Nabi2 sebelumnya tentang kedatangan Muhammad, sifat2nya, tanah asalnya, hijrahnya, dan penjabaran tentang Umatnya. Allah lalu berkata,

[الَّذِينَ خَسِرُواْ أَنفُسَهُم]
(Those who have lost (destroyed) themselves) and thus incurred the ultimate loss,
terjemahan:
(Mereka yang sesat menghancurkan diri mereka sendiri) dan karenanya mereka tersesat,

[فَهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ]
(will not believe.) in this clear matter. A matter about which the previous Prophets gave good news, and a matter extolled about in ancient and modern times. Allah said next,
terjemahan:
(tidak akan percaya.) akan hal yang jelas ini. Hal tentang Nabi2 sebelumnya memberi kabar baik, dan hal terpuji di jaman dulu dan sekarang. Allah lalu berkata,

[وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِباً أَوْ كَذَّبَ بِـَايَـتِهِ]
(And who does more wrong than he who invents a lie against Allah or rejects His Ayat) meaning, there is no person more unjust than he who lies about Allah and claims that Allah has sent him, while Allah did not send him. There is no person more unjust than he who denies Allah's proofs, signs and evidences,
terjemahan:
(Dan siapa yang lebih berdosa daripada dia yang berdusta tentang Allah dan menolak ayatNya) berarti tidak orang yang lebih berdusta daripada orang yang berdusta tentang Allah dan menyatakan Allah mengutus dirinya sendiri, tapi sebenarnya Allah tidak mengirim dirinya. Tiada orang yang lebih berdosa daripada dia yang menyangkal bukti2, tanda2 Allah.

Tuduhan ini dikatakan Muhammad terhadap orang2 Kitab (Yahudi dan Kristen) yang menolak kenabian Muhammad. Muhammad marah dan menuduh orang Kitab memalsukan ayat2 kitab sucinya. Muhammad yang tidak bisa membaca ini menyatakan bahwa kitab2 suci Yudaisme dan Kristen telah meramalkan kedatangan Muhammad, sifat2nya, tanah asalnya, hijrahnya, dan penjabaran tentang Umatnya. Atas tuduhan Muhammad ini, saya sebagai non-Muslim ingin bertanya padamu di bagian mana dari kitab2 suci Yudaisme dan Kristen yang meramalkan hal seperti ini?
Prototipe zalim ini digambarkan dalam sosok Firaun dan pengikut-pengikutnya. Mereka orang-orang yang zalim yang dibinasakan Allah karena mendustakan ayat-ayat Ilahi (Qs. Al-Anfal 54).
Qs. Al-Anfal 54
(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Firaun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang lalim.
Isi ayat ini jelas menunjukkan bahwa Muhammad memang buta sejarah. Saat Firaun berkuasa, belum ada Taurat dan Tanakh, apalagi Injil, terlebih-lebih lagi Al-Qur'an. Jadi ayat2 Allah SWT mana yang didustakan Firaun?
Orang zalim harus mendapat siksa di neraka karena tindakan mereka yang merugikan dirinya sendiri dengan selalu menzalimi (mengingkari) ayat-ayat Kami” (Qs. Al-A’raf 9).
Saya hanya ingin membuktikan pada pembaca yang lain Pak. Bukan untuk diri saya sendiri saja.
Betul, saya pun melakukan hal yang sama yakni menulis bukan bagi Anda sendiri, tapi bagi pembaca lainnya. Siapa tahu ada lagi Muslim2 lain yang jadi terbuka hatinya, lalu murtad seperti yang terjadi pada banyak pembaca FFI Muslim.
Bahwa benar kata Quran bahwa orang kafir suka berdusta dan harus diperangi.
Berdasarkan Qur'an, dusta yang dituduhkan Muhammad terhadap kafir adalah:
Kafir (termasuk Firaun) mengganti Taurat dan Injil karena di kedua kitab itu tiada ramalan tentang Muhammad, hijrah, umat Islam. Tapi Muslim tidak bisa membuktikan tuduhannya, sebab di saat Muhammad masih hidup, dia sendiri memiliki Taurat dan Injil. Sepupu Khadijah, Waraqa bahkan menerjemahkan Taurat dan Injil ke dalam bahasa Arab. Dalam Qur’an juga terdapat banyak ayat2 yang memuji-muji Taurat dan Injil sebagai kitab suci yang harus dihormati Muslim. Lihat ayat2 ini:
Q 5:68
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

Q 5:47
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

Q 26:192-196
Dan sesungguhnya wahyu ini benar-benar diturunkan oleh Allah, diturunkan oleh roh suci ke dalam hatimu agar kamu menjadi salah seorang dari antara orang-orang yang memberi peringatan dengan bahasa Arab yang jelas dan sesungguhnya ayat-ayat itu benar-benar dalam kitab-kitab orang yang terdahulu.

Muhammad tidak akan mengatakan hal ini jikalau Taurat dan Injil memang telah dipalsukan. Bagaimana mungkin manusia dapat melaksanakan perintah Allah di ayat2 tersebut jika ternyata kitab2 suci Yudaisme dan Kristen telah dipalsukan? Dengan begitu tuduhan bahwa kafir mendustakan kitab sucinya sendiri tidak beralasan, tidak dapat dibuktikan, absurd, asal bunyi, dan fitnah belaka.
Dan sesuai dengan Quran juga diperangi tidak harus dibunuh orangnya tapi yang dibunuh dan diperangi, terutama adalah pemikiran dan ajarannya.
Masalahnya bukan begitu, tapi jikalau, andaikata, apabila, di kemudian hari Anda mengganti pemikiran dan ajaran dengan pedang dan bom, hal itu sah dan HALAL dalam Islam. Anda memerangi kafir dengan dakwah, silakan saja, halal hukumnya. Tapi Amrozi yang memerangi kafir dengan bom dan mesiu juga halal menurut Allah SWT sang dewa perang yang haus darah kafir.
Kita harus meluruskan dusta mereka. Dengan memerangi publikasi pandangan mereka dengan publikasi juga. Tapi jika orang-orang kafir itu melakukan dengan kekerasan, kita tidak boleh takut meski mengorbankan nyawa.
Anda ini jelas memutar balikkan fakta saja. Mana ada kafir Indonesia yang ngebom mesjid dan jemaatnya? Sebaliknya, Muslimlah yang melalukan hal itu terhadap tempat2 ibadah kafir, membunuhi non-Muslim dengan alasan jihad di jalan Allah. Itu siapa yang memperkosa wanita2 tionghoa sesama warga Indonesia yang tak berdosa sambil jerit2 Allahuakbar? Siapa tuh yang membom Bali dua kali? Siapa yang maksa mau menghapus Pancasila yang demokratif dengan Syariah yang penuh penindasan terhadap kafir? Sebenarnya yang berdusta itu adalah orang yang menuduh tanpa bisa mengajukan bukti apapun seperti yang bapak lakukan saat ini.
Orang kafir memang pantas untuk diperangi. Seperti kemiskinan perlu diperangi, kebodohan, orang-orang yang zalim, narkoba, pezina, penjajah, orang-orang yang mengajarkan kedustaan dan penyebar fitnah, harus diperangi. Tapi apakah hasil perang kita akan berhasil atau tidak hanya Allah yang menentukan.
Kita sudah tahu sekarang apakah orang zalim itu menurut Islam:
1. orang yang menghalangi Muslim masuk mesjid dan menghancurkan mesjid (hal ini dilakukan Muhammad dengan membakar Mesjid orang lain)
2. kafir ahli kitab yang mengganti kitab sucinya sendiri (tidak ada kafir yang melakukan hal ini, dan Muhammad dan seluruh umat Muslim juga tidak bisa membuktikan bagian mana yang diubah, kapan diubahnya, dan dengan alasan apa)
3. kafir2 pagan yang menyucikan binatang2 ternak sebagai bagian dari ibadah

Tidak ada satu patah kata pun dari Muhammad yang mengatakan bahwa orang2 zalim adalah orang2 yang melakukan zina (melakukan seks di luar nikah), penjajahan, pemerkosaan, perampokan, pembodohan, pencurian, penjarahan, perampokan, perampasan, perbudakan dan pedofilia. Hal ini karena dalam Islam, semua perbuatan nista dan rendah tersebut HALAL, asalkan dilakukan Muslim terhadap kafir, dan BUKAN SEBALIKNYA. Dalam otak orang waras, perbuatan2 nista itulah yang merupakan perbuatan zalim. Hal ini pun sudah diakui oleh pak dahlaf sendiri dan seluruh umat Muslim di dunia. Pada kenyataannya, Muhammad sendirilah yang melakukan segala kezaliman, kenistaan, dosa, perbuatan kriminal menjijikan:

1. Muhammad memperbolehkan Muslim berzinah dengan budak2 seks tanpa ikatan nikah:
Q 33:50
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba2 wanita yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu.
Tawanan2 wanita boleh disetubuhi sebagai hadiah bagi Muslim yang melakukan jihad. Muslimah yang berjihad tidak boleh bersetubuh dengan tawanan2 pria. Muhammad sendiri berzinah dengan Mariah si budak Koptik Mesir sampai Mariah melahirkan anak haram yang diberi nama Ibrahim (meninggal di usia 2 tahun).

2. Muhammad melakukan perbuatan zalim pedofilia dengan memerawani Aisyah (9 tahun):
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... l#008.3309

Para pemimpin negara kita Indonesia yang Muslim saja tahu tindakan pedofilia itu merupakan tindakan orang sakit jiwa yang memakan korban anak2 kecil tak berdaya. Itulah sebabnya ada UU perlindungan seksual terhadap anak2 di tanah air kita:
UU RI nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
15. Perlindungan khusus adalah perlindungan yang diberikan kepada anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan, perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran.

Pasal 13
(1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
a. diskriminasi;
b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;


3. Muhammad melakukan perbuatan zalim memancungi kafir (juga tawanan2 perang yang sudah menyerah dan tak berdaya, seperti yang Muhammad sendiri lakukan terhadap 900 pria bani Qurayza dan para pagan Quraish di perampokan Badr):
Q 8:12
Remember thy Lord inspired the angels (with the message): "I am with you: give firmness to the Believers: I will instil terror into the hearts of the Unbelievers: smite ye above their necks and smite all their finger-tips off them."

4. Muhammad melakukan perbuatan zalim memperkosa.
Dia memperkosa Safiya di hari yang sama dia membunuh suami baru Safiya yang bernama Kinanah. Silakan baca "Sirat Rasul Allah" dari Ibn Ishaq, halaman 515 bagian The Expedition to Khaybar, A.H. 7
Di halaman 515 paragraf pertama tertulis:
He (Muhammad) gabe orders that Safiya was to be put behind him and threw his mantel over her, so that Muslims knew that he had chosen her for himself.
Nah, Muhammad sudah mencuri istri orang nih, sebab saat itu ternyata Kinanah masih hidup. Hal ini bisa dibaca di halaman yang sama, pada paragraf selanjutnya:
Kinana b. al-Rabi, who had the custody of the treasure of B. al-Nadir, was brought to the apostle who asked him about it....

Lalu Kinana, suami baru Safiyah, dibakar hidup2 dan akhirnya dipancung:
So the apostle gave orders to al-Zubayr b. al-Awwam, "Torture him until you extract what he has," so he kindled a fire with flint and steel on his chest until he was nearly dead. Then the apostle delivered him to Muhammad b. Maslama and he struck off his head,....
Itulah tingkah laku nabimu yang memalukan. Mencuri istri orang, menyiksa bakar suami barunya demi merampok harta orang lain dan memerintahkan pemancungan, lalu meniduri istrinya di malam hari itu pula. Masih dari Sirat Rasul, halaman 516, paragraf terakhir, dan berlanjut ke halaman 517:
When the apostle married Safiya in Khaybar, she having been beautified and combed, and go in a fit state for the apostle by Um Sulaym d. Milhan mother of Anas b. Malik, the apostle passed the night with her in a tent of his. Abu Ayyub, Khalid b. Zayd brother of B. al-Najjar passed the night girt with his sword, guarding the apostle and going round the tent until in the morning the apostle saw him there and asked him what he meant by his action. He replied, 'I was afraid for you with this woman for you have killed her father, her husband, and her people, and till recently she was in unbelief, so I was afraid for you on her account.'

Di keterangan atas, Abu Ayyub khawatir akan keselamatan Muhammad yang tidur bersama Safiyah di malam itu karena Muhammad telah membunuh bapak Safiyah, baru saja membunuh Kinanah di siang harinya, dan juga sanak2 keluarga Safiyah. Ibn Ishaq sudah menunjukkan kualitas moral Muhammad dalam Sirat Rasul Allah.

5. Muhammad menghalalkan Muslim untuk memperkosa tawanan2 wanita kafir yang suaminya baru saja dibunuhi Muslim:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... 03.046.718
Sahih Bukhari: Volume 5, Book 59, Number 459:
Juga Hadis Sahih Bukhari Vol. 5-#459
Dikisahkan oleh Ibn Muhairiz:
Aku masuk ke dalam mesjid dan melihat Abu Khudri dan lalu duduk di sebelahnya dan bertanya padanya tentang coitus interruptus (Al-Azl = mengeluarkan sperma di luar tubuh wanita). Abu berkata, “Kami pergi bersama Rasul Allah untuk Ghazwa (penyerangan terhadap) Banu Mustaliq dan kami menerima tawanan2 perang diantara para tawanan perang dan kami berhasrat terhadap para wanita itu dan sukar untuk tidak melakukan hubungan seksual dan kami suka melakukan azl/coitus interruptus. Maka ketika kami bermaksud melakukan azl/coitus interruptus kami berkata: “Bagaimana kami dapat melakukan coitus interruptus tanpa menanyakan Rasul Allah yang ada diantara kita?” Kami bertanya padanya tentang hal ini dan dia berkata: “Lebih baik kalian tidak melakukan itu, karena jika jiwa (dalam hal ini jiwa bayi) manapun (sampai hari Kebangkitan) memang ditentukan untuk menjadi ada, maka jiwa itu pun akan ada.’”


6. Muhammad bahkan menghalalkan Muslim memperkosa para wanita kafir di hadapan suami2nya: Hadis Sahih Abu Daud 2150
http://www.muslimhope.com/AbuDawud.htm
Hadis Abu Dawud (2150):
"The Apostle of Allah (may peace be upon him) sent a military expedition to Awtas on the occasion of the battle of Hunain. They met their enemy and fought with them. They defeated them and took them captives. Some of the Companions of the Apostle of Allah (may peace be upon him) were reluctant to have intercourse with the female captives in the presence of their husbands who were unbelievers. So Allah, the Exalted, sent down the Qur’anic verse: (Sura 4:24) 'And all married women (are forbidden) unto you save those (captives) whom your right hands possess.'"
terjemahan:
Rasul allah mengutus ekspedisi militer ke Awtas pada saat perang Hunain. Mereka bertemu dengan musuh dan bertempur dengan mereka. Mereka mengalahkan musuh dan mengambil mereka sebagai tawanan. Beberapa teman rasul allah enggan berhubungan seks dengan wanita tawanan di depan suami mereka yang kafir. Maka allah mengirimkan ayat quran sura 4:24. "Dan (diharamkan) bagimu kecuali mereka (tawanan) yang kamu miliki."
Bayangin, para Muslim itu ragu untuk memperkosa wanita di hadapan suami mereka, tapi Allah malah mengijinkannya.

7. Muhammad menghalalkan perkawinannya sendiri dengan menantunya sendiri:
Perintah Illahi Islam: Sex dgn Menantu Wanita (Zainab)

8. Muhammad menghalalkan Muslim mencari nafkah dengan cara merampoki harta kafir:
Hadis Sahih Bukhari, Vol. IV, pg. 104:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar bahwa sang Nabi berkata,”Mata pencaharianku ada di bawah bayangan tombakku, (1) dan dia yang tidak menaati perintahku akan dihinakan dengan membayar Jizya.”
Catatan: (1) “Di bawah bayangan tombakku” berarti “dari jarahan perang”.
[Ref: The Translation of the Meanings of Sahih Al-Bukhari, Arabic-English, Vol.IV (page 104) by Dr. Muhammad Muhsin Khan, Islamic University—Al-Medina Al-Munauwara].

al-Fath (48 ):20
Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mu'min dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus.
Kata RAMPASAN itu apa artinya? Menurut kamus Indonesia Sadali, RAMPAS = RAMPOK = JARAH.

al-Hashr (59):6
Dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada RasulNya terhadap apa saja yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

al-Anfal (8 ):69
Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

9. Muhammad pun menghalalkan perbudakan, bahkan terhadap sesama Muslim:
Dictionary of Islam, hal. 600:
The owner, but not the part owner, may cohabit with any of his female slaves who is a Muhammadan, a Christian, or a Jewess, if he has not married her to another man
terjemahan:
Pemilik budak, tapi bukan pemilik yang tidak punya hak penuh, boleh ngeseks dengan budak2 wanita yang mana saja miliknya, baik yang beragama Islam (Muhammadan), Kristen, atau Yahudi, jika majikan itu belum menikahkan budak tersebut kepada lelaki lain.

Q 23:5
…kecuali terhadap isteri2 dan budak2 wanita yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

10. Muhammad menghalalkan pembunuhan keluarga sendiri yang menolak Islam. Ingatlah wahai kaum Muslim bahwa Muhammad sendiri membunuh kedua paman kandungnya (Abu al-Bakhtari dan Abul Hakam) di Perampokan Badar. Silakan baca tafsir Ibn Kathir tentang Q 9:24
Yang jelas SAKSIKANLAH.. Bahwa hanya kepada Allah Yang Maha Tinggi kami berserah diri.
Allahmu menghalalkan dirimu melakukan perbuatan2 maksiat, zalim, dan nista terhadap kafir untuk menjadikan Islam agama dominan. Memang sudah sewajarnya bagi kafir waras yang benar2 tahu akan Islam bangkit dan balas kembali memerangi Islam.
Ok… Jika masih diperkenankan saya akan tanya-tanya lagi.
Silakan bertanya. Saya juga ingin tahu apa definisimu tentang
(1) perkosaan
(2) terorisme
(3) toleransi beragama
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

suara_hati wrote:Saya harap anda sepakat bahwa kedua ayat ini berisi perintah Allah kepada Muhammad untuk mengobarkan semangat muslim dengan memberikan keyakinan mengenai kemampuan bertempur (1) orang muslim. Di (8:65), Allah menyatakan bahwa (1) muslim dapat mengalahkan (10) kafir. Di (8:66), Allah menyatakan bahwa (1) muslim dapat mengalahkan (2) kafir
Untuk yang ini saya sepakat. Allah Maha tahu dengan setiap aturan-Nya sesuai situasi dan kondisi. Untuk kedua kondisi tersebut, kedua aturan itu bisa berhasil diterapkan dengan baik karena ketaatan pada Allah oleh orang-orang mukmin.

Terus terang untuk menanggapi semua hal yang tidak saya setujui saya tidak punya banyak waktu untuk itu.

Tapi saya akan mencoba melakukannya secara bertahap.

Sebenarnya saya buat topik ini hanya untuk tanya-tanya saja. Saya ingin tahu. Tapi saya juga ingin membantu teman-teman yang lain (pembaca/pemakai internet yang kebetulan baca tulisan dalam web ini), bahwa dalam mengambil setiap informasi adalah dengan membandingkan semua sumber yang mungkin.
Salah satu contoh saya berikan link http://swaramuslim.com/index.php dan http://muslim.or.id sebagai perbandingan. Kita bisa mengajukan masalah yang ada disini, di web tersebut.

Karena rekan-rekan yang lain ikut bergabung saya jadi terbawah untuk menanggapi masukan yang diberikan.

Akan saya pelajari dulu dan akan saya tanya lagi yang belum dijelaskan.

Saya juga ingin menegaskan bahwa Hanya pada Allah kami berserah diri.

suara_hati wrote:Penggantian ayat 8:65 tsb menunjukkan ketidak tahuan Allah yang tentunya berlawanan dengan sifat Allah yang Maha Tahu (perhatikan kata-kata “telah mengetahui” dalam ayat 8:65 yang menunjukkan bahwa sebelumnya Allah “tidak mengetahui”). Karena tidak mungkin Allah tidak tahu, maka saya mengatakan bahwa ayat-ayat itu adalah kata-kata Muhammad dan bukan firman Allah.
Banyak Ulama Islam yang menjelaskan tentang adanya perubahan hukum sesuai dengan kondisi umat saat itu. Sejak jaman nabi Adam as, nabi Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, hingga nabi terakhir Muhammad saw.

Dan contoh yang Saudara bawa disini memberikan gambaran yang jelas. Bahwa kedua aturan itu bisa diterapkan pada masing-masing masa. Dengan 1:20 umat Islam waktu itu mampu mengalahkan musuhnya. Dan dengan 1:2 menurut saya itu sudah cukup berat, saat itu dan sekarang, tapi masih bisa dilaksanakan bagi orang-orang yang sabar (tahu pengertian sabar kan? dalam perjuangan) untuk menunjukkan ketaatan kita pada AlHakim.

Tapi kita juga harus belajar dari sejarah yang diabadikan oleh Quran itu, bahwa dulu 1:20 dengan kesabaran umat Islam bisa memenangkan pertempuran yang kejam. Dan jika kita terpaksa dan dengan kesabaran yang sama kita juga bisa mampu.

Yang saya sungguh kagum dengan Maha Tahu-nya Allah dalam Quran itu adalah setiap ayat turun tidak dalam waktu yang berurutan. Tapi dengan Petunjuk-Nya untuk menempatkan pada posisi mana dalam Quran, menjadikan dia suatu susunan kalimat yang indah tak tertandingi. Kita masih ada kesempatan untuk belajar bahasa Quran dengan lebih mendalam.

suara_hati wrote:Mungkin anda bisa meluruskan pemahaman saya diatas jika anda anggap salah dan membantu saya untuk bisa meyakini bahwa kedua ayat tsb adalah firman Allah dan bukan kata-kata Muhammad (tanpa saya harus mengabaikan akal dan hati saya)?
Waktu saya terbatas untuk menjelaskan. Saya terpaksa lebih banyak belajar dulu dari pada membuka-buka buku lagi untuk menunjukkan dalil-dalil yang ada. Menurut saya bandingkan saja dengan web-web lain yang memberikan fasilitas konsultasi.

Terus terang pengalaman saya di dunia internet sangat terbatas. Baru satu atau dua bulan belajar internet saya ketemu web ini beberapa hari menjelang akhir tahun lalu.

Terus terang saya suka membandingkan jawaban dari pertanyaan yang sama pada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir. Saya jadi tahu mana yang lebih logis.

Saudara bisa mencoba cara yang gunakan ini. Buat pertanyaan yang sama pada beberapa web yang menyediakan fasilitas tanya jawab.
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

@ suara_hati
Jika dulu kaum Nuh yang tidak mau beriman dihukum dengan banjir, kaum Aad (nabi Hud as) yang tidak mengikuti ayat-ayat Allah dihukum dengan angin yang mematikan, kaum Lut yang tidak taat pada Lut dihukum dengan hujan yang mematikan, kaum Tsamud (nabi Shaleh) diratakan dengan tanah karena tidak taat pada peraturan Allah, bukan berarti Allah tidak Maha tahu mengapa tidak dihukum banjir semua.

Demikian juga yang terakhir Allah menghukum orang-orang yang kafir dengan ayat-ayat Allah dengan manusia yang lain. Yakni dengan jalan memerangi orang kafir tersebut bila perlu dengan membunuh orang kafir itu, atau paling tidak dengan mengalahkan dan menghinakannya di dunia yang nantinya di azab oleh Allah dengan azab yang lebih pedih di neraka.

Jika misalnya kaum nabi Nuh dengan cara yang sama untuk menghukum orang yang tidak taat yakni dengan memerintahkan umat mukmin yang taat pada Nuh as untuk mengalahkan kaum kafir dengan cara perang, bagaimana jadinya menurut logika dan sunahtullah?
Bukan cuma 1:20 tapi jauh lebih dari itu.
Dan AlAliim tahu itu. Makannya dengan banjir Allah menghukumnya di dunia ini.

Dan untuk umat yang terakhir terbukti kan menggunakan 1:20 dengan perang berhasil, demikian juga ketika umat Islam lebih besar lagi 1:2 pertempuran juga sudah cukup dan terbukti berhasil.

Darimana sih dapat pikiran bahwa jika Allah mengubah hukumnya sesuai dengan kondisi bisa dikatakan menunjukkan ketidak tahuan Allah?

Hal itu kan masalah yang sangat sederhana….. masa sampai merubah akidah?
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

@Adadeh

Ini yang saya suka dari Pak Adadeh. Data yang lengkap.

Tapi maaf untuk kesimpulan yang diberikan dari data-data yang diberikan saya bandingkan dengan jawaban dari guru-guru saya dan dari web-web lain yang juga melayani tanya jawab.

Saya lanjutkan dengan pertanyaan saja.
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

Saya ketahui dari

Apa benar karena link-link yang diberikan, posting tersebut dihapus oleh FFI, kenapa?

Link tersebut adalah:
1. I am a terorist.....
http://www.youtube.com/watch?v=JQXh20OuhIc

2. Pendeta Masuk Islam.......Mana mungkiniiiiiiin http://www.youtube.com/watch?v=pn0iPlWQNlI

3. Ilmuwan masuk Islam....Kagaaaaak Bangeeeeet Deh
http://www.youtube.com/watch?v=dK00xTkMGO0

4. Waaaah Inni Baru Hottttttt, Artis The Girl Nex door Man!!!!
http://www.youtube.com/watch?v=63OkUcim8M0

5. Masak sih...........
http://www.youtube.com/watch?v=ghe8TUs-oxE

6. 20 ribu pertahun...?????? Kagak Percayeeeee
http://www.youtube.com/watch?v=Rol7Ep2niZU

7. Why....................
http://www.youtube.com/watch?v=N48Ymna9q8k

8. Yup True Terrorist...........Watch out OK!!!
http://www.youtube.com/watch?v=-bmRjruS9H4

9. Hmmmmmmmm..........
http://www.esnips.com/doc/0df4253a-bb46 ... ALLAH_FULL

10. Huuuhh..Pakai Ganti Nama Segala.Gua Benciii.... tapi Cinta http://www.youtube.com/watch?v=pcgCdn8I ... re=related


11. Yahudi dan Kristen masuk islam......yang benner Looo!!!!! Jangan Mimpi Disiang Bolong dong!!
http://www.youtube.com/watch?v=84ZtVLI5 ... re=related

12. 135 Orang Sekaligus Masuk Islam....???....DiAmerika Lagi.....??? Boong Banget Tuh, Klo Bener GUE TUTUP Ni FAITH Freedom!!!!Tapiiiiii.....Enggak Jadi aja Deh!!
http://www.youtube.com/watch?v=36Glj_FA ... re=related


Terima kasih atas penjelasannya.
User avatar
gaston31
Posts: 3557
Joined: Tue Nov 21, 2006 2:17 pm

Post by gaston31 »

mungkn krn forum ini bkn utk promosi yg baik2 ttg Islam, ya kan admin?
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

Adadeh wrote:Allahmu menghalalkan dirimu melakukan perbuatan2 maksiat, zalim, dan nista terhadap kafir untuk menjadikan Islam agama dominan. Memang sudah sewajarnya bagi kafir waras yang benar2 tahu akan Islam bangkit dan balas kembali memerangi Islam.
Akhirnya Pak Adadeh menyetujui atas perlu nya perang (memerangi) untuk orang-orang yang tidak mengikuti ajaran yang benar (menurut orang itu benar).

Dengan cerdas, logis dan jujur, serta saling menghormati pendapat orang lain.

Untuk kami ada tambahannya Pak:
Rendah hati (tawadlu’) dan kami hanya kepada Allah Ta’alah berserah diri


29:46: Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri."
Ayat ini ditujukan untuk cara berdebat dengan ahlikitab (orang-orang yang pernah mempelajari kitab-kitab).

Untuk
menghalalkan melakukan perbuatan2 maksiat, zalim, dan nista
kayaknya ini aliran yang dibuat di FFI ini oleh pendirinya yang dia sendiri juga tidak suka, dengan mengajak untuk menjauhi aliran itu.
Aliran kami tidak pernah mendapat ajaran seperti itu. Yang saya tahu adalah jangan berlebihan, membunuh kafir dengan keras sampai perang berakhir saat itu, periksa dan telitilah dulu sebelum membunuh, jangan zalim. Maksiat dan nista adalah perbuatan yang sangat dilarang oleh Allah, dan kami takut akan azab Allah.


______________________________________________

29:49:Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

gaston31 wrote:mungkn krn forum ini bkn utk promosi yg baik2 ttg Islam, ya kan admin?
Islam tidak boleh baik, agar golongan mereka kelihatan lebih baik.
Yang baik, dan logis, diputar jadi jahat, kejam dan tidak masuk akal.
Dengan alasan yang terkadang sangat kelihatan sekali kalau hanya dibuat-buat.

Sangat menarik untuk mendapatkan pengalaman.
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

Untuk semuanya….

Kita punya kalimat-kalimat indah ini:

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin,

dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.

Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.
Post Reply