salju surga wrote:
gak ada yang lemah..karena Tuhan tidak pernah salah dalam membuat keputusan dan rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera bukan rancangan kecelakaan.
ada kesaksian tapi bukan gw kebetulan kakak gw.
Beberapa waktu yang lalu mmmmm kurang lebih 2 tahun yang lalu deh,kakak gw ditinggal selingkuh ama suaminya.kakak gw menikah secara katolik.satu tahun lebih suaminya selingkuh,seluruh harta dihabisinin buat hura hura ama selingkuhannya.
kakak gw adalah tipe perempuan yang sangat setia,meskipun suaminya kagak karuan tapi dia tetap berpegang teguh pada perkawinan kristen bahwa apa yang sudah dipersatukan Allah tidak dapat diceraikan oleh manusia,padahal yang nyoba untuk ndeketin kakak gw banyak banget.
tapi kakak gw tetap setia...
singkat cerita satu tahun yang lalu kakak ipar gw sadar dan minta maaf ke kakak gw...
dan kakak gw memaafkan.
swear gw aja masih sakit hati gitu tapi apa coba kaata kakak gw
Memaafkan adalah anugerah dari Tuhan..
dan sekarang mereka hidup bahagia,suaminya lebih sayanggggg banget,kakak gw juga gak menyimpan kebencian,dan mereka diberkati Tuhan dengan harta yang berlimpah limpah...
intinya sejauh mana kita mau berkomitmen menjaga sebuah perkawinan,akan tetap setia pada janji perkawinan yang telah kita ikrarkan dihadapan Tuhan dan sesama atau menganggap semua itu hanya ritual tak bermakna.
kalau kita setia pada Tuhan Allah yang sesungguhnya kita pun akan setia pada pasangan yang telah Tuhan Allah berikan dalam hidup kita,bukankah suami adalah pendamping hidup istri dan istri adalah tulang rusuk suami...karena itu tidak ada satu alasan pun yang dapat membenarkan perceraian bahkan poligami.
GBU
Setujuuu.....
Intinya, memaafkan adalah inti perdamaian, sedangkan balas dendam dan kebencian adalah kontra perdamaian. Menurut TUYUL lho...
pelajaran yang mustinya bisa didapat nih... perempuan itu sebenernya jauh lebih kuat dan tahan goncangan daripada laki-laki...
Katenye: poligami boleh kalo:
1. Istri sakit-sakitan;
2. Istri tidak mampu memberikan anak;
3. Istri tidak mampu melayani suami sebagaimana layaknya suami istri..
Alasannya bagus bener. Tapi gimana kalo:
1. Suami sakit-sakitan (banyak tuh...);
2. Suami tidak mampu memberikan anak (mandul.. banyak kejadian tuh)
3. Suami tidak mampu melayani istri sebagaimana layaknya suami istri (impoten, banyak juga kejadiannya tuh....)
Apa boleh istri kawin lagi? Poliandri? Bisa dibilang fair kalo poligami boleh maka dengan pemikiran dan alasan yang sama poliandri juga diperbolehkan...
Coba bayangin, apa yang dirasakan istri kalo
1. Suami selingkuh? Sakit hati dan merasa terhina, tapi bisa memaafkan? Jelas istri menggambarkan seorang yang sempurna dan kuat serta tabah.
2. Gimana kalo suami yang dikhianati istri? Apa jadinya? berantem dan bunuh-bunuhan... Jelas dalam hal ini, suami lebih menunjukkan sifat kejam dan egoisnya.
3. Gimana rasanya dimadu? Bohong kalo perempuan nggak sakit hati, walaupun mungkin ada yang nggak sakit hati, tapi justru lebih banyak yang ndak ikhlas dan sakit hati. Tapi ketika itulah, naluri kemanusiaan yang penuh belas kasih muncul, suami diizinkan kawin lagi, walaupun rasanya sakit dan kesakitan itu terus ada. Aneh tapi nyata.. Jelas sekali suami cuma mau enak sendiri di atas penderitaan istri. Lebih hebat lagi perempuan lama-lama bisa menerimanya (karena sudah maklum dan menjadi kebiasaan dengan rasa sakitnya maka jadi kebal...)
4. Bayangkan jika ini menimpa laki-laki. Dengan segala alasan yang tampaknya masuk akal, tapi justru menunjukkan egois, kekejaman dna sekaligus kelemahannya, laki-laki sudah pasti ndak setuju dan marah-marah... Ngamuk, mungkin malah ngebunuh...
Jadi...?
Ndak ada hubungan poligami dengan pornografi. Alasan poligami untuk mengatasi pornografi itu alasan yang dibuat-buat dan konyol. Apalagi ditambah dengan alasan keagamaan, wuahh.... Namanya menggunakan agama untuk melegalisasi perbuatan bejat. Itu namanya memanfaatkan TUHAN (kalau ada... gue masih terobsesi: TUHAN ADA NGGAK??)...
Sapa bisa jamin orang berpoligami otomatis nggak lagi selingkuh? Temen gue banyak tuh yang poligami, tapi tetep aja main perempuan di luaran tanpa bilang orang rumah...
Dan kelakuan bejat bukan cuman dominasi pria, tapi juga wanita lho... jadi ndak bisa dikatakan bahwa kodrat laki-laki untuk kawin dengna banyak wanita... Woow.. Perempuan pada kenyataannya juga sama aja. Lagian laki-laki nyelewengnya sama siapa kalo bukan sama perempuan? Kecuali homo lho... Jadi ya sama aja kan? Kalau udah gitu, dengan alasan poligami untuk mengatasi pornografi, mestinya poliandri juga boleh dong...
Banyak info (bisa cari di internet) kalo istri-istri dari suami yang poligami ternyata juga ada yang melakukan aktivitas lesbianisme di antara mereka... Jadi? BOHONG POLIGAMI BISA MENGATASI PORNOGRAFI...
Yul Tak