Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Seputar pro dan kontra poligami dalam ajaran Islam.
Post Reply
Laurent
Posts: 6083
Joined: Mon Aug 14, 2006 9:57 am

Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by Laurent »

Dr. Gina Puspita : "Anak Saya Senang Memiliki Ibu yang Banyak"
Senin, 11 Desember 2006
Dr. Gina Puspita, bercerita seputar pengalamannya praktik poligami dengan sang suami, Dr. Abdurahman Riesdam Efendi. "Poligami itu enak dan perlu, " katanya

Sudah hampir sepekan wacana poligami secara terus-menerus diulas berbagai media massa. Banyak yang setuju dan tak sedikit yang sinis. Diantara yang sinis, tentu saja para aktivis perempuan dan para pengagum feminisme. Sabtu (9/12) kemarin, Koalisi Perempuan dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) menolak praktik poligami. Alasannya, poligami melanggar hak-hak perempuan serta rawan terhadap kekerasan psikis dan fisik. Benarkah?

Kali ini hidayatullah.com mewawancarai Dr. Gina Puspita. Sebelum ramai-ramai berkembang wacana poligami, istri pertama Dr. Abdurahman Riesdam Efendi ini boleh jadi diantara sekian Muslimah yang merasakan sendiri pengalaman “dimadu”. Tidak seperti umumnya pria yang ingin menikah lagi, ia mencarikan sendiri calon untuk pasangan suaminya itu.

Tahun 1995, Abdurahman menikah lagi untuk yang kedua dengan Basyiroh Cut Mutia. Enam tahun kemudian, ia menikah yang ketiga dengan Siti Salwa asal Malaysia. Dan yang terakhir, menikah dengan Fatimah. Praktis ia memiliki empat orang istri.

Jangan keliru, semua istri mudanya ini bukan pilihan sang suami, justru pilihan Gina alias sang istri pertamanya. Tak seperti dugakan aktivis perempuan selama ini, di mana poligami dianggap begitu rendah dan rawan konflik. Mereka berempat justru sangat rukun dan bahagia. Bahkan bekerja di kantor yang sama dan tinggal seatap, di Taman Rempoa Indah, Ciputat, Tangerang.

''Kalau suami sedang dengan istri yang lain, kami bertiga ngobrol-ngobrol di satu kamar,'' tutur kepada Gatra suatu hari. Bila berada di luar kota, mereka bertukar pesan lewat SMS. Pokoknya, akrab. ''Poligami yang didasarkan pada Allah SWT tidak akan menimbulkan masalah.'' Ujarnya. “Bahkan enak dan perlu, “ tambah mantan Kepala Departemen Structure Optimizition Divisi Riset & Development IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) ini di sebuah harian di Jawa Barat.

Apa kabar Anda dan keluarga?

Kami sekeluarga alhamdulillah sehat.semoga kesehatan yg dirahmati Allah.

Lama tak dengar kabarnya, apa kesibukan Anda terbaru?

Selama kurang lebih 2 tahun terkahir kami banyak berada di Malaysia. Alhamdulillah perusahaan yangg dipimpin oleh guru kami Abuya Ashaari (pendiri Darul Arqam yang dilarang mantan PM Mahathir Mohammad-- berkembang pesat di sana. Kebetulan Tuhan rizkikan kami untuk ikut serta berkatifitas di sana selama 2 tahun. Setelah di sana terasa manfaatnya untuk kalangan luas, dan perusahaan terus berkembang ke berbagai negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, maka mulai 2 bulan belakangan ini kami mulai menguatkan kembali aktifitas perusahaan Rufaqa di Indonesia.

Saya dengar Anda juga punya proyek besar di Malaysia? boleh tau?

Di malaysia bukan proyek saya tapi perusahaan yang dipimpin oleh guru saya, Abuya Ashaari Muhammad. Dari tahun 1997 beliau mendirikan perusahaan Rufaqa namanya yang bergerak di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, kebudayaan dll. Kalau mau jelas, boleh kunjungi website nya www.rufaqa.com & www.rufaqadaily.com.

Sepekan ini banyak orang sibuk mendiskusikan poligami, apa pendapat Anda?

Segala kejadian Allah yang menentukan. Diantara sekian banyak hikmahnya, Allah nampaknya mau menunjukkan keadaan masyarakat sekarang ini. Dan kita bertanggung jawab untuk memperbaiki keadaan. Sebenarnya ada dua kejadian yang terjadi secara serentak. Pertama tentang poligami-nya Aa Gym, kedua, monogami nya anggota DPR RI, tapi selingkuh. Tapi yang diramaikan hanya poligaminya. Bahkan poligami mau dilarang segala. Hehehe

Yang menarik, sikap masyarakat terbelah dua. Kasus monogai selingkuh menjadi kasus cukup besar. Tapi poligami, pernikahan secara syah justru yang dikatakan zalim. Padahal menurut saya, monogami selingkuh itu jauh lebih menzalimi perempuan. Seperti wanita ini tak ada harganya.

Menurut Anda, mengapa masyarakat justru seperti itu?
Saya tak menyalahkan masyarakat. Itulah keadaan masyarakat yang kita perlu rasakan sebagai peringatan Allah pada kita. Mungkin kita gagal membawa kebaikan di tengah masyarakat ini. Saya juga maklum kenapa banyak masyarakat awam begitu membenci poligami, kerana memang susah mau mencari poligami yang dapat dijadikan teladan di indonesia sekarang ini. Yang lebih menyedihkan, yang sekarang berlaku bukan sekedar diskusi tapi penafsiran-penafsiran terhadap Rasulullah yang sifatnya merendahkan beliau. Jauh sekali daripada mencari solusi. Lagi pula, mengapa banyak orang sibuk membicarakan poligami atau bahkan terkesan begitu ketakutan. Padahal dalam Islam, poligami haya sekedar satu dari sekian ribu syariat dalam agama kita.. Jadi dia bukan perkara yang wajib. Tapi kok yang bisa-bisa menjadi masalah Negara. Padahal Shalat yang berkali-kali Allah katakana sebagai “tiang agama” pun, Negara tak pernah peduli apakah mansuia melakukannya?

Anda termasuk diantara pelaku, sebelum banyak orang melakukan. Bisakan bercerita pengalaman poligami?

Islam itu adalah “cara hidup”. Selain tentang Allah yang utama, di dalamnya ada juga syariat yang beribu jenisnya, yang mengatur kehidupan manusia di dunia ini. Sepertimana janji kita dalam setiap kali shalat, “inna shalolati wa nusuki… (dst), “hidup mati kita untuk Allah, maka tentulah sebagai seorang Muslim, kita perlu wujudkan janji kita dalam kehidupan. Kita atur individu kita, ekonomi kita, pendidikan kita, kebudayaan kita, rumah tangga kita, menurut Islam. Hal ini tidak dapat kita wujudkan sendiri-sendiri. Misalnya untuk mewujudkan pendidikan Islam, perlu guru dan murid. Kalau sendirian mana mungkin dapat terwujud. Itulah yang kami lakukan melalui perusahaan Rufaqa ini. Sama halnya dengan masalah rumah tangga.

Setelah kami dididik oleh guru kami, kami (saya dan suami) merasakan bahwa Allah mesti dijadikan segalanya. Syariat Islam mesti diperjuangkan. Dengan melihat keluarga guru kami yang memiliki 4 istri dan 37 anak, 200 cucu, namun semua justru menjadi pendukung perjuangan Islam. Maka kami melihat (bukan sekedar membaca buku atau hanya mendengar), bahwa poligami juga dapat kita laksanakan. Atas kesepakatan bersama itulah, saya dan suami –tentu saja atas persetujuan guru kami-- maka kami tambahkan anggota keluarga kami dengan mengambil salah seorang staf Rufaqa sebagai istri kedua untuk suami saya.

Siapa yang mencari dan melamarkannya?

Saya sendiri yang datang pertama kali dan menjelaskan pada orang tuanya untuk menyampaikan hasrat kami.

Apa sih yang ada di perasaan Anda saat mencarikan suami istri lagi?

Karena dari awal memang sama-sama berniat (saya, suami dan istri kedua) untuk menguatkan keluarga, maka, masalah-masalah dalam keluarga dapat diatasi dengan baik. Bertambah terasa kehebatan Allah. Ternyata belum lagi kita baik, baru niat mau baik, tapi Allah sangat memberikan bantuan-Nya.

Apakah setelah poligami pernah cekcok? Atau cemburu?

Kalau beda pendapat sih dalam rumah tangga itu hal yang biasa. Jangankan di keluarga yang praktik poligami, dalam rumah tangga monogami pun ada. Tapi kerena sama-sama sudah dididik oleh guru yang sama, jadi setiap kali ada masalah, masing-masing berusaha untuk dapat menilai yang baik di sisi Allah. Bila semua mempunyai tujuan yang sama yaitu keridhaan Allah, perkara apapaun selalu jadi mudah. Kami berempat serumah. Kecuali sekarang ini, dua orang sedang bertugas di Malaysia.

Menjadi istri "dimadu" apa tak membuat martabat Anda sebagai seorang perempuan terhina?

Saya hendak mengingatkan kita bahwa dalam menilai sesuatu, karena zaman ini sudah rosak, maka nilai-nilai manusia/moral juga sudah sangat jauh dari kehendak Allah. Contoh saja; para wanita mengatakan dirinya merasa “dihina” dengan poligami. Padahal itu kan memang boleh menurut Islam. Tapi wanita diminta buka aurat, ia menjadi tontonan. Tak satupun menganggap dirinya merasa terhina. Padahal itu adalah keadaan yang sangat menghinakan. Wanita sudah hilang malunya karena ketiadaan iman.

Poligami itu, bila dijalankan dengan tujuan membesarkan Allah, kita akan merasakan bahwa itu sangat baik untuk pendidikan hati kita. Kita akan tahu bahwa kita belum sabar. Maka, kita akan belajar untuk bersabar. Kita bisa tahu bahwa di hati kita ada hasad dan dengki. Cemburu itu adalah hasad dan dengki adalah puncaknya. Lalu kita belajar untuk tidak hasad atau dengki hingga timbul rasa tidak membahagiakan orang lain.

Bukankan manusia normal tak menginginkan suaminya jadi rebutan wanita lain?

Jadi, bila dikatakan manusia normal tidak mau dipoligami gitu? Manusia normal itu seperti apa? Apakah istri-istri Rasulullah bukan wanita normal? Menurut saya, manusia normal itu adalah manusia yang tahu dirinya hamba dan Allah sebagai Tuhannya. Tentu dia akan sangat mencintai Tuhan Nya. Dan dirinya akan merasakan bahwa syariat Allah adalah yang terbaik. Bahkan sekarang kadang saya merasa malu dengan Allah. Malu, mengapa “orang jahat” seperti saya tapi Allah masih memberi rasa kebaikan-kebaikan dalam poligami. Kalau saya saja yang menganggap “masih jahat” dan masih diberi banyak kebaikan oleh Allah, bagaiman pula kehebatan keluarga Rasulullah?.

Anda tidak takut, rasa cinta suami Anda tak akan seperti di awal pernikahan? karena akan terbagi?

Tidak. Sebab suami dan kami punya cita-cita yang sama. Untuk mencintai Allah. Dan mencintai Allah itulah yang dapat menambah kuat ikatan diantara kami semua. Perlu kita sadari, kerana manusia sudah tidak menganggap Tuhan segalanya, maka bila berumahtangga, dia menganggap suami adalah segala-galanya. Ya dengan kata lain, cinta suami. Padahal, kalau kita membesarkan cinta pada Allah, maka Allah sendirilah yang akan mebagi kebahagiaan itu.

Bagaimamana dengan kebutuhan finansial dan pembagian perhatian terhadap anak-anak Anda suami menikah lagi?

Alhamdulillah Allah bukan saja mencukupkan, tapi menambah-nambah. Dan alhamdulillah, anak-anak kami semua justru bersyukur dengan poligami. Kemarin anak saya yang berumur 10 tahun diwawancara sebuah majalah. Dia mengatakan, begitu senang memiliki ibu banyak. Banyak tapi sayang. Dia pernah melihat seorang aktifis perempuan begitu keras berkata tentang poligami. Anak saya mengatakan, “Ini perempuan bercakap bukan dengan akal lagi, tapi dengan nafsu. Sangat emosional. Padahal, kami (anak-anak saya maksudnya) suka dengan itu . tak ada penzaliman.”

Apakah mungkin seorang suami bisa membagi perhatian tiga orang istri dengan banyak anak berbeda-beda misalnya?

Bisa. Bahkan hubungan anak-anak semua sangat baik. Tak ada perbedaan dia dari ibu yang mana. Suami saya baru memiliki 4 orang anak. Tiga dari saya dan 1 dari istri kedua. Istri ketiga dan keempat belum dikaruniai anak.

Banyak aktivis perempuan mengkritik poligami, apa pandangan Anda menghadapi kritikan itu?

Jangankan untuk hal poligami, gerakan kaum feminis hingga sekarang ini, belum mendapatkan kejayaan. Patutnya sekiranya jika mereka melihat gagalnya perjuangan kaum feminis di Prancis yang menjadi sumber awalnya. Saya pernah 11 tahun di Prancis melihat sampai sekarang, di sana gerakan tersebut boleh dikatakan tidak membuahkan hasil, yang ada justru kesengsaraan bagi kaum wanitanya. Banyak orang berkonsultasi dengan saya. Sebab banyak hal yang diperjuangkannya tidak sesuai dengan fitrah dia. Jadi katakanlah dia mendapatkan apa yang dia mau, tapi ternyata bila sudah mendapatkan, sesungguhnya dia begitu tersiksa.

Jadi apa hikmahnya bagi Anda dan kalangan Muslimah dengan berpoligami?

Saya pernah mengatakan di media massa, “poligami itu indah dan memang perlu.” Perlu bagi wanita dan lelaki sebagai pendidikan hati kita untuk dapat lebih mudah membesarkan asma Allah.

Karenanya, saya menghimbau pada semua, mari kita kembali pada Allah, Tuhan kita. Dialah penyelesai segala maslah. Sekarang ini yang jadi masalah sebenarnya bukanlah poligami. Jadi tak perlu sibuk memerangi poligami. Sama halnya sekarang banyak orang shalat tapi masih korupsi. Lantas apakah dengan begitu kita akan memerangi shalat? Banyak masalah lain yang kita perlu selesaikan.

Pendidikan kita sedang bermasalah. Ekonomi kita bermasalah. Kebudayaan dan semua aspek kehidupan kita sudah rusak dan itu adalah masalah. Maka mari kita kembali pada Allah. Jadikan Ia segalanya. Bila demikian akan selesailah semua masalah. Mau monogami atau poligami, jika kembali pada Allah, tetap akan membawa kehidupan yang harmoni. [Cholis Akbar]

http://hidayatullah.com/index.php?optio ... &Itemid=61
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by Captain Pancasila »

lha itu kemarin di berita katanya polwan disuruh buka aurat pas upacara! belum lagi yang di negara2 eropa tertentu! :lol:
1234567890
Posts: 3862
Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by 1234567890 »

sekalian aja punya banyak bapa ....
poligami dan poliandri sekaligus

koq muslim ngga mau poliandri ya ?
User avatar
Dreamsavior
Posts: 727
Joined: Wed May 11, 2011 10:43 am

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by Dreamsavior »

Terus terang saya tertawa melihat judulnya "Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu". Untuk ukuran Dr... Ibu Gina ini tidak lebih pintar dari ibu-ibu lainnya.

Di dalam dunia Islam... mungkin tidak pernah mengenal apa yang disebut "persaudaraan rohani"... dimana ada orang-orang yang tidak terikat hubungan darah yang bisa jadi lebih baik dan lebih dekat daripada saudara jasmani. Tali pengikat persaudaraan yang lebih kuat dari hubungan darah adalah kasih yang sama kepada Allah.
Jadi, sebenarnya ... untuk menjadi ibu kita ... seorang wanita tidak perlu harus terlebih dahulu kawin dengan bapak kita.
Siapapun wanita yang jauh lebih tua dari kita ... yang mengasihi kita dengan tulus dan memperhatikan problem kita dapat menjadi ibu-ibu rohani seseorang. Itulah sebabnya bukan hal yang terlalu berlebihan apabila Yesus menjanjikan 100 kali lipat saudara (termasuk Ibu) bagi mereka yang meninggalkan keluarganya demi iman mereka(Mrk 10:29-30).

untuk menjadi ibu kita ... seorang wanita tidak perlu harus terlebih dahulu kawi
Mirror
Faithfreedom forum static
scheherazade
Posts: 508
Joined: Sat Feb 02, 2013 1:19 am

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by scheherazade »

Si Gina ini beruntung... coba kalau dia hidup di Arab sono.
Suaminya sendiri, punya banyak istri dan anak. Istri-istrinya dikarungin kayak beras, enggak boleh keluar-keluar, enggak boleh kerja.
Otomatis jadi pencari nafkah tunggal.
Bisa apa ngidupin segitu banyak orang?
Ada duit makan sehari-hari, butuh rumah gede yang otomatis listrik air dkk nya juga gede, trus sabun shampo dkk buat belasan orang sekaligus, belum biaya pendidikan anak-anak yang astagfirullah alaadziim banyak bener, asuransi, kesehatan, kalau tiba-tiba sakit, tabungan masa depan, dll...
Biar kata suaminya ahli pesawat segala macem juga lama-lama bangkrut...
1234567890
Posts: 3862
Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by 1234567890 »

scheherazade wrote:Si Gina ini beruntung... coba kalau dia hidup di Arab sono.
Suaminya sendiri, punya banyak istri dan anak. Istri-istrinya dikarungin kayak beras, enggak boleh keluar-keluar, enggak boleh kerja.
Otomatis jadi pencari nafkah tunggal.
Bisa apa ngidupin segitu banyak orang?
Ada duit makan sehari-hari, butuh rumah gede yang otomatis listrik air dkk nya juga gede, trus sabun shampo dkk buat belasan orang sekaligus, belum biaya pendidikan anak-anak yang astagfirullah alaadziim banyak bener, asuransi, kesehatan, kalau tiba-tiba sakit, tabungan masa depan, dll...
Biar kata suaminya ahli pesawat segala macem juga lama-lama bangkrut...
duit makan araf sih murah .... asal bisa piara onta ..... minumin kencing onta tiap hari
rumah .... pake tenda
listrik juga ga perlu mahal mahal .... kan muslim jago ngebakar apa aja
aer .... mana perlu aer ? .... cebok aja pake batu
sabun shampo .... ini juga ga perlu ..... araf mana mandi ?
sekolahin anak ... murah juga karena yang sekolah cuman yang cowo ... yang cewe dipingit
asuransi kesehatan ... ga perlu ... minum kencing onta tiap hari ... ga mungkin sakit
tabungan masa depan ? .... muslim sih adanya simpanan masa depan ..... :green:
scheherazade
Posts: 508
Joined: Sat Feb 02, 2013 1:19 am

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by scheherazade »

1234567890 wrote:
duit makan araf sih murah .... asal bisa piara onta ..... minumin kencing onta tiap hari
rumah .... pake tenda
listrik juga ga perlu mahal mahal .... kan muslim jago ngebakar apa aja
aer .... mana perlu aer ? .... cebok aja pake batu
sabun shampo .... ini juga ga perlu ..... araf mana mandi ?
sekolahin anak ... murah juga karena yang sekolah cuman yang cowo ... yang cewe dipingit
asuransi kesehatan ... ga perlu ... minum kencing onta tiap hari ... ga mungkin sakit
tabungan masa depan ? .... muslim sih adanya simpanan masa depan ..... :green:
masuk akal :rolling:
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by keeamad »

gina boleh bergelar dr, tapi otaknya muslimahnya udah pindah ke selangkangan - seperti yg diinginkan muslim suaminya ...

KNAFA GAK SEKALIAN AJA NGOMONG,
SUAMI SAYA SENANG (dan BANGGA) Bisa Ngeze' Dengan Banyak Wanita .... (tanpa BERDOSA ... )
biksu sonje
Posts: 465
Joined: Thu Sep 09, 2010 5:18 pm

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by biksu sonje »

''Kalau suami sedang dengan istri yang lain, kami bertiga ngobrol-ngobrol di satu kamar,'' tutur kepada Gatra suatu hari.
akibat poligami?? yah antri dong!!

kalo bisa jadi nomor 1, ngapain jadi nomor 2, 3, 4

hareeee gini masih antri?
tape deh
''Poligami yang didasarkan pada Allah SWT tidak akan menimbulkan masalah.'' Ujarnya. “Bahkan enak dan perlu, “ tambah mantan Kepala Departemen Structure Optimizition Divisi Riset & Development IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) ini di sebuah harian di Jawa Barat.
kalo lagi antri, lantas tiketnye habis, bigimane dong, masalah kan tuh[?]

di kamar koq jadi kayak di tempat antri tiket parkir aja sih yah
Padahal menurut saya, monogami selingkuh itu jauh lebih menzalimi perempuan. Seperti wanita ini tak ada harganya.
menurut ane sih, poligami+monogami selingkuh ntuh sama2 eksploitasi wanita

ayo, katakan tidak!! =; pada poligami+monogami selingkuh
Islam itu adalah “cara hidup”.
iya iyah, cara hidup tuk
'ngobrol-ngobrol di satu kamar,''
kalo lagi antri gituh

di kamar koq yah jadi kayak di pasar aja sih yah. sekalian beli tempe aja deh :lol:

Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu
Mirror
Faithfreedom forum static
User avatar
gema
Posts: 1097
Joined: Sun Sep 08, 2013 10:27 pm

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by gema »

Laurent wrote:Dr. Gina Puspita : "Anak Saya Senang Memiliki Ibu yang Banyak"
Setelah kami dididik oleh guru kami, kami (saya dan suami) merasakan bahwa Allah mesti dijadikan segalanya. Syariat Islam mesti diperjuangkan. Dengan melihat keluarga guru kami yang memiliki 4 istri dan 37 anak, 200 cucu, namun semua justru menjadi pendukung perjuangan Islam.
Kalau begini prinsip para mouslem, patut diakui 'islam is number 1 in the world' sesuai cita-cita mereka akan datang
Siapa yang mencari dan melamarkannya?

Saya sendiri yang datang pertama kali dan menjelaskan pada orang tuanya untuk menyampaikan hasrat kami.
Mungkin dokter yang satu ini menyukai suasana orgy sewaktu ML. :green:
Utbahbinabuwaqqash
Posts: 1155
Joined: Thu May 27, 2010 10:24 am

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by Utbahbinabuwaqqash »


''Poligami yang didasarkan pada Allah SWT tidak akan menimbulkan masalah.'' Ujarnya.
Islam itu adalah “cara hidup”. Selain tentang Allah yang utama, di dalamnya ada juga syariat yang beribu jenisnya, yang mengatur kehidupan manusia di dunia ini. Sepertimana janji kita dalam setiap kali shalat, “inna shalolati wa nusuki… (dst), “hidup mati kita untuk Allah,
Setelah kami dididik oleh guru kami, kami (saya dan suami) merasakan bahwa Allah mesti dijadikan segalanya.
Tapi kerena sama-sama sudah dididik oleh guru yang sama, jadi setiap kali ada masalah, masing-masing berusaha untuk dapat menilai yang baik di sisi Allah.
Bila semua mempunyai tujuan yang sama yaitu keridhaan Allah, perkara apapaun selalu jadi mudah.
Poligami itu, bila dijalankan dengan tujuan membesarkan Allah, kita akan merasakan bahwa itu sangat baik untuk pendidikan hati kita. Kita akan tahu bahwa kita belum sabar.
Menurut saya, manusia normal itu adalah manusia yang tahu dirinya hamba dan Allah sebagai Tuhannya. Tentu dia akan sangat mencintai Tuhan Nya. Dan dirinya akan merasakan bahwa syariat Allah adalah yang terbaik.
Sebab suami dan kami punya cita-cita yang sama. Untuk mencintai Allah. Dan mencintai Allah itulah yang dapat menambah kuat ikatan diantara kami semua.
Saya pernah mengatakan di media massa, “poligami itu indah dan memang perlu.” Perlu bagi wanita dan lelaki sebagai pendidikan hati kita untuk dapat lebih mudah membesarkan asma Allah.
Karenanya, saya menghimbau pada semua, mari kita kembali pada Allah, Tuhan kita.
Maka mari kita kembali pada Allah. Jadikan Ia segalanya. Bila demikian akan selesailah semua masalah.

Semua yg diatas itulah kunci/rumus sebenarnya utk manusia rela melakukan apa saja,
dan itu bukan monopoli muslim/ah...
Itu berlaku jg utk non muslim
Maksudku,
Secara umum rumusnya adalah ''MELAKUKAN SESUATU UNTUK TUHAN''
manusia melakukan sesuatu demi aturan2 / perintah2 yg dipercaya dari Tuhannya..
Dengan rumus itu, semua problem ya pasti akan ringan dijalani bin enjoy2 aja
bukan untuk hanya poligami aja,
menipu, berbohong, merampok, mencuri, membunuh, memperkosa, pedofilia, berzinah dan perbuatan jahat lainnya pun, asal dilakukan dgn rumus ''semuanyanya utk allah'', ''semuanya demi mendapat ridha allah'' ya pasti akan dilakukan sama manusia yg mencintai allah dan percaya itu semua perintah allah.. Hi...hi...
gitu jg perbuatan2 ini
-mengasihi sesama tanpa memandang perbedaan
-melayani / menolong orang lain tanpa pamrih spt mother theresa
-mengampuni orang yg bersalah
-membalas kejahatan dgn kebaikan
-tetap bertahan dan setia dlm pernikahan, meskipun pasangan mengecewakan
Semua yg keliatannya berat dan mustahil itu kalo dilakukan dgn rumus ''semuanya utk Tuhan'', ''mengasihi Tuhan'' ya pasti bisa dilakukan dengan sukacita

Intinya, mau jahat, amoral, ugal2an atopun baik, mulia.. kalo dilakukan dgn rumus itu ya pasti si pelaku merasa benar dan enjoy

Naaah....
Masalahnya tinggal ATURAN / PERINTAH APA yg dipercaya dari Tuhan itu
iblis/setan ngerti rumus itu,
Mangkanya doi bikin aturan2 bin perintah2 yg jahat trus di-claim dari Tuhan...
Jadilah manusia melakukan kejahatan dgn ikhlas...hi...hi...
Mangkanya sang Guru Besar pernah ngomong ''nanti ada orang yg membunuh kamu, tapi menyangka doi lg berbakti pada tuhan (dapat ridha allah)''

Jadi ya pinter2nya si iblis atopun manusia/guru yg dipakainya, utk meyakinkan bahwa perintah itu dari Tuhan
Mau monogami atau poligami, jika kembali pada Allah, tetap akan membawa kehidupan yang harmoni.

Betul itu bu dokter gina...,
dan bukan hanya itu bu dokter
Mau pedophile, nggenjot babu/budak, nggarong kafir, perkosa kafir, tepu2 bin taqeeya, bikin hoax, jika kembali pada allah swt dan rasulnya pasti akan harmoni hi...hi...hi..hi...hi...hi..

didasarkan pada Allah SWT
Mirror
Faithfreedom forum static
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by Kibou »

Utbahbinabuwaqqash wrote: Semua yg diatas itulah kunci/rumus sebenarnya utk manusia rela melakukan apa saja,
dan itu bukan monopoli muslim/ah...
Itu berlaku jg utk non muslim
Maksudku,
Secara umum rumusnya adalah ''MELAKUKAN SESUATU UNTUK TUHAN''
manusia melakukan sesuatu demi aturan2 / perintah2 yg dipercaya dari Tuhannya..
Dengan rumus itu, semua problem ya pasti akan ringan dijalani bin enjoy2 aja
bukan untuk hanya poligami aja,
menipu, berbohong, merampok, mencuri, membunuh, memperkosa, pedofilia, berzinah dan perbuatan jahat lainnya pun, asal dilakukan dgn rumus ''semuanyanya utk allah'', ''semuanya demi mendapat ridha allah'' ya pasti akan dilakukan sama manusia yg mencintai allah dan percaya itu semua perintah allah.. Hi...hi...
gitu jg perbuatan2 ini
-mengasihi sesama tanpa memandang perbedaan
-melayani / menolong orang lain tanpa pamrih spt mother theresa
-mengampuni orang yg bersalah
-membalas kejahatan dgn kebaikan
-tetap bertahan dan setia dlm pernikahan, meskipun pasangan mengecewakan
Semua yg keliatannya berat dan mustahil itu kalo dilakukan dgn rumus ''semuanya utk Tuhan'', ''mengasihi Tuhan'' ya pasti bisa dilakukan dengan sukacita

Intinya, mau jahat, amoral, ugal2an atopun baik, mulia.. kalo dilakukan dgn rumus itu ya pasti si pelaku merasa benar dan enjoy

Naaah....
Masalahnya tinggal ATURAN / PERINTAH APA yg dipercaya dari Tuhan itu
iblis/setan ngerti rumus itu,
Mangkanya doi bikin aturan2 bin perintah2 yg jahat trus di-claim dari Tuhan...
Jadilah manusia melakukan kejahatan dgn ikhlas...hi...hi...
Mangkanya sang Guru Besar pernah ngomong ''nanti ada orang yg membunuh kamu, tapi menyangka doi lg berbakti pada tuhan (dapat ridha allah)''

Jadi ya pinter2nya si iblis atopun manusia/guru yg dipakainya, utk meyakinkan bahwa perintah itu dari Tuhan
Bro Utbah kalau posting selalu ber-hihihi tapi di balik hihihi tersebut tersimpan kebijaksanaan dan kearifan. Semoga yang masih muslim bisa tersadarkan. Amin.
User avatar
Dreamsavior
Posts: 727
Joined: Wed May 11, 2011 10:43 am

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by Dreamsavior »


''Poligami yang didasarkan pada Allah SWT tidak akan menimbulkan masalah.'' Ujarnya.
Islam itu adalah “cara hidup”. Selain tentang Allah yang utama, di dalamnya ada juga syariat yang beribu jenisnya, yang mengatur kehidupan manusia di dunia ini. Sepertimana janji kita dalam setiap kali shalat, “inna shalolati wa nusuki… (dst), “hidup mati kita untuk Allah,
Setelah kami dididik oleh guru kami, kami (saya dan suami) merasakan bahwa Allah mesti dijadikan segalanya.
Bila semua mempunyai tujuan yang sama yaitu keridhaan Allah, perkara apapaun selalu jadi mudah.
Poligami itu, bila dijalankan dengan tujuan membesarkan Allah, kita akan merasakan bahwa itu sangat baik untuk pendidikan hati kita. Kita akan tahu bahwa kita belum sabar.
Menurut saya, manusia normal itu adalah manusia yang tahu dirinya hamba dan Allah sebagai Tuhannya. Tentu dia akan sangat mencintai Tuhan Nya. Dan dirinya akan merasakan bahwa syariat Allah adalah yang terbaik.
Sebab suami dan kami punya cita-cita yang sama. Untuk mencintai Allah. Dan mencintai Allah itulah yang dapat menambah kuat ikatan diantara kami semua.
Saya pernah mengatakan di media massa, “poligami itu indah dan memang perlu.” Perlu bagi wanita dan lelaki sebagai pendidikan hati kita untuk dapat lebih mudah membesarkan asma Allah.
Karenanya, saya menghimbau pada semua, mari kita kembali pada Allah, Tuhan kita.
Maka mari kita kembali pada Allah. Jadikan Ia segalanya. Bila demikian akan selesailah semua masalah.
Ada banyak kata "allah" yang disebutkan di atas ... namun allah yang mana yang dimaksud??

Kitab Zabur menyatakan bahwa ada banyak "alah" yang disembah bangsa-bangsa ....

(Mazmur 96:5) Sebab semua allah berbagai bangsa adalah allah yang tidak bernilai; Tetapi YHWH, ia menjadikan langit.


Nah, diantara para "allah" itu ... siapa sebenarnya yang disembah oleh orang-orang yang mempraktekkan gaya hidup poligami, dan yang diajarkan bahwa tempat suci syurga adalah fasilitas pelampiasan nafsu seksual?

Saya jadi merasakan bahwa "Allah" yang dimaksud artikel di atas adalah :
Image

Tidak jauh berbeda dengan ibadat kepada dewi Asyera (pemujaan terhadap organ-organ intim) yang selalu berorientasi seputar hubungan seks dan beranak-pinak.
Mengingat, sebegitu cermatnya awloh SWT dalam urusan carnal desire ... ketimbang memperhatikan faktor cinta kasih dan kesetiaan pasangan suami istri.

Maka ... "mencintai Allah" yang disebutkan dalam artikel di atas... sebenarnya adalah "mencintai nafsu".

Saya jadi teringat dengan satu kata bijak yang menggambarkan kondisi mental orang-orang yang menyembah kesenangan :
(Filipi 3:19) dan akhir mereka adalah kebinasaan, dan allah mereka adalah perut mereka, dan kemuliaan mereka ada dalam keaiban mereka, dan pikiran mereka tertuju kepada perkara-perkara di bumi.

Di ayat tersebut dikatakan bahwa "allah" para pemuja kesenangan adalah "perut mereka" sendiri! Dan pikiran mereka sangat terfokus pada perkara-perkara di bumi.
Bahkan gambaran yang mereka miliki tentang syurga pun penuh nuansa pelampiasan nafsu bumiah. :D
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Laurent wrote: Pendidikan kita sedang bermasalah. Ekonomi kita bermasalah. Kebudayaan dan semua aspek kehidupan kita sudah rusak dan itu adalah masalah. Maka mari kita kembali pada Allah. Jadikan Ia segalanya. Bila demikian akan selesailah semua masalah. Mau monogami atau poligami, jika kembali pada Allah, tetap akan membawa kehidupan yang harmoni.
Justru karena poligami; pendidikan, ekonomi dan kebudayaan sebuah negara akan semakin ambrug! Bgm Allah Mekah bisa selesaikan masalah ekonomi ?? Kalau urusan ekonomi, serahkan pada Cina dan Yahudi, jangan kpd Allah. :supz: :supz:

Artikel Faithfreedom Indonesia
Mirror
Faithfreedom forum static
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Sekarang ini yang jadi masalah sebenarnya bukanlah poligami. Jadi tak perlu sibuk memerangi poligami. Sama halnya sekarang banyak orang shalat tapi masih korupsi. Lantas apakah dengan begitu kita akan memerangi shalat? Banyak masalah lain yang kita perlu selesaikan.
Kalau orang banyak solat tapi masih korupsi, itu jelas salah agamanya. Mosok atheis aja tanpa agama bisa lebih OK ekonominya?

Solat Muslim khan cuma minta dijauhkan dari jalan mrk yg dilaknat (Yahudi) dan mrk yg salah jalan (Kristen). Gmn bisa benerin ekonomi dan budaya kalau dikit2 apriori dgn orang, agama & budaya lain? Sudah terbukti bhw di Barat, komunitas2 Muslim paling terbelakang secara ekonomi krn IQ mereka lebih rendah dr bangsa2 lain gara2 perkawinan sepupu antar Muslim & gara2 aturan2 kolot lainnya termasuk poligami shg anak2 Muslim tidak mendapat pendidikan yg memadai krn orang tua tidak mampu membiayai sebegitu banyak anak dan istri.

pengangguran-muslim-di-barat-t30815/

Satu2nya prestasi Muslim di Barat adalah dlm hal kekerasan fisik dan SEX dgn kafir, termasuk anak2 kecil.
eropa-as-oz-muslim-suka-intimidasi-keke ... ik-t52156/
mengapa-mayoritas-di-penjara-di-india-b ... lim-t7073/

Udah b o d o h tapi belagunya minta ampun deh!
muslim-di-negara-non-muslim-menganggap- ... ah-t23428/
huru-hara-yg-diakibatkan-muslim-di-barat-t13299/
radikalisasi-muslim-di-penjara2-barat-t53207/
daftar-tuntutan-khusus-muslim-t9238/

Bentar2 paranoia & fobia Yahudi/Kristen!
akar-paranoia-phobia-muslim-t2145/
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by fayhem_1 »

Sekarang ini yang jadi masalah sebenarnya bukanlah poligami. Jadi tak perlu sibuk memerangi poligami. Sama halnya sekarang banyak orang shalat tapi masih korupsi. Lantas apakah dengan begitu kita akan memerangi shalat? Banyak masalah lain yang kita perlu selesaikan.
Logika jungkir balik

Logika yg sama terhadap 'sekarang banyak orang shalat tapi masih korupsi' adalah 'sekarang banyak orang monogami tapi masih ada yg poligami'

Nah poligami & korupsi masalahnya yg harus diperangi
Kartika
Posts: 24
Joined: Fri Oct 05, 2012 12:04 pm

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by Kartika »

1234567890 wrote:sekalian aja punya banyak bapa ....
poligami dan poliandri sekaligus

koq muslim ngga mau poliandri ya ?
Karena si mamad laki - laki, gue yakin pasti si mamad gak rela dipoliandri
biksu sonje
Posts: 465
Joined: Thu Sep 09, 2010 5:18 pm

Re: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Punya Banyak ibu

Post by biksu sonje »

sambil nonton emaknye pade ngantri ade nyanyi dulu

ibuku ada empat
rupa rupa namanya
ada ana dan ini
juga ono dan ene
ibu unu di kamar
hatiku sangat wuakwaw
ibuku nyisa enam
lagi antri di hei hei
Post Reply