Patah Salero wrote:Aku sebenarnya heran juga sama TS. Apa hubungannya bela-bela TKI sama hubungan diplomatic dengan Israel.
Mas Pop Eye heran kenapa Indonesia melanjutkan hubungan diplomatic dengan Arab Saudi yang memancung TKI, tapi tidak punya hubungan sama sekali dengan Israel. Dengan husnuz zhan bahwa mas Pop Eye adalah orang yang tulus, maka kuanggaplah Mas Pop Eye kurang informasi.
Pernahkah mas Pop Eye melihat foto-foto berikut ini :
Menurut mas, di daerah manakah foto-foto itu diambil ??
Aku punya ratusan yang seperti itu mas.
Gw ga masalah kalo Indo ga mao punya hubungan diplomatik ama Israel, gw hanya memberikan analogy untuk menunjukkan betapa double standard-nya muslim.
Yg gw permasalahkan kenapa Indonesia yg rela ga berhubungan diplomatik dengan Israel karena Palestine Israel conflict yg notabene ga ada sangkut pautnya dengan negara Indonesia, apalagi dengan warganegara Indonesia, tapi kok sudi punya hubungan diplomatik ama Arab yg terang2an menginjak harga diri Indonesia. Apa yg susah sih dari logika yg gw sadurin?
Anda nunjukkin gw foto2 korban perang Palestinian kids. I pity and feel sorry them, itu hasil dari perang. Siapa sih yg suka perang ? I wish there was no conflict between Israel and Palestinian, tapi masing2 pihak pasti akan merasa dirinya yg paling benar.
Palestina merasa mereka yg benar akan tanah sengketa, sebaliknya juga dengan Israel, and then terus terjadi perang, dan ternyata korban perang lebih banyak di pihak Palestina. Terus hanya karena pihak korban dari Palestinian lebih banyak, does it mean Palestina yg paling benar dalam konflik sengketa tanah ini sehingga muslim Indonesia sepertinya wajib membela mereka tapi membutakan mata mereka terhadap nasib dari sodari muslimah setanah air mereka sendiri?
Yg anehnya, kalo muslim merasa begitu tinggi bonding brother/sisterhood terhadap Palestinian muslim (yg notabene bukan sodara setanah air sendiri) hingga memutuskan tidak sudi berhubungan diplomatik dengan Israel, atas dasar apa leader muslim Indonesia tetap sudi berhubungan diplomatis dengan pemerintah Arab yg terang2an mempermalukan Indonesia dalam case penyiksaan TKW?
Mana bonding brother/sisterhood anda terhadap sodari muslimah setanah air anda sendiri?
Kalo anda merasa dengan menunjukkan ke gw foto2 kekejaman korban perang konflik Palestinian Israel berarti Indonesia memang sudah seharusnya tidak berhubungan diplomatis dengan Israel, saya juga bisa menunjukkan korban2 dari pihak kaffir di Islamic countries seperti contohnya di Pakistan, terus kenapa pemerintah kita ga mutusin hubungan diplomatis ama Pakistan?
Silahkan google sendiri dengan keyword : pakistani muslim violence
bandingkan jika anda google dengan keyword : pakistani christian violence
Patah Salero wrote:
Aku kecewa Mas Pop Eye membandingkan pemancungan di Arab Saudi dengan kelakuan Israel. Pemancungan yang dilakukan di Arab terhadap pelaku kriminal. Semuanya melalui pengadilan. Bukan indiscriminate killing. Menurut mas, kejahatan apa yang dilakukan anak-anak di atas ??
So what kalo melalui pengadilan? mana letak keadilannya? TKW Indo membunuh karena under overwhelming pressure being tortured and raped, what the hell are you talking about indiscriminate killing? Seberapa banyak anda bisa dengar berita majikan Arab tukang perkosa yg dimasukin penjara?
- Menurut anda apa kejahatan yg dilakukan oleh TKW kita di Arab sehingga mereka layak diperkosa dan di tortured?
- Menurut anda apa kejahatan yg dilakukan oleh TKW kita di Arab sehingga even mereka ngelapor diri diperkosa, resikonya bisa dibalikin lagi ke majikan, atau bahkan bisa dituduh berzinah kalo ga ada 4 saksi?
- Apa kejahatan yg dilakukan oleh TKW Indo sehingga Pemerintah Arab bahkan ga menunjukkan niat untuk melindungi TKW Indo yg notabene adalah sodara muslimah mereka sendiri, yg merupakan warganegara dari negara pemeluk Islam terbesar di dunia?
Patah Salero wrote:
Meskipun Anak palestina yang mati jumlahnya sepuluh kali lipat dari anak Israel, tapi jumlah pemberitaan kematian anak Israel 14 kali lipat dari kematian anak palestina. Ngomong-ngomong soal imparsial. IMPARSIAL *** KUCING.
Meskipun TKW INdo disiksa gila2an di Arab, tapi jauh lebih heboh pemberitaan serta reaksi muslim Indo akan konflik Palestina Israel.
Meskipun kaffir2 non Israel jadi korban dari suicide bomber, tapi jauh lebih heboh pemberitaan serta reaksi muslim Indo akan konflik Palestina Israel.
Meskipun korupsi makin gila di Indonesia, tapi jauh lebih heboh pemberitaan serta reaksi muslim Indo akan konflik Palestina Israel.
Meskipun TKW udeh pulang dalam keadaan diperkosa dan tetep dimintain duit di imigrasi, tapi jauh lebih heboh pemberitaan serta reaksi muslim Indo akan konflik Palestina Israel.
So what is your point here?
Patah Salero wrote:
Ingat, prinsip ku masih tetap sama "YANG BERSALAH YANG BERTANGGUNG JAWAB"
Kuman di seberang lautan bisa terlihat (muslim non Indo yg dibantai ama Israel)
Tapi gajah di pelupuk mata (Arab yg ngebantai sodara setanah air dan seiman Muslimah) tidak terlihat.
Anda bilang yg bersalah aja yg bertanggung jawab.
Emangnya semua orang Israel jahat? emang semua orang Israel seneng perang berkepanjangan ama Palestinian?
Toh hanya karena pemerintah Israel yg tetap memutuskan untuk bertahan dan perang, maka konflik ini tetep terjadi kan? dan akhirnya muslim2 seperti anda merasa Indonesia berhak untuk tidak sudi mempunyai hubungan diplomatis dengan Israel
Emang saya pernah bilang semua orang Arab jahat?
Pemerintah ARab sama sekali tidak peduli dengan nasib TKW kita => sama seperti pemerintah Israel yg tetap ngotot untuk bertahan dan perang untuk kasus tanah sengketa Palestinian. Sama2 pemerintahnya yg salah, terus kenapa ga dua2nya aja diputusin hubungan diplomatisnya?
Lebih urgent mana, ngurusin warganegara sendiri yg disiksa, atau warganegara asing yg disiksa?