Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Artikel2, ajaran Islam, diskusi yang membahas konflik Islam vs. Zionisme secara umum dan masalah Palestina secara khusus.
Post Reply

Mana menurut anda agama yang lebih 'tauhid'

Yahudi
25
89%
Islam
3
11%
 
Total votes: 28

User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Foxhound »

http://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid
Tauhid (Arab :توحيد), adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah.

Tauhid menurut (salafi) dibagi menjadi 3 macam yakni tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat sahadat yang telah diikrarkan oleh seorang muslim.

Seorang muslim meyakini bahwa tauhid adalah dasar Islam yang paling agung dan hakikat Islam yang paling besar, dan merupakan salah satu syarat merupakan syarat diterimanya amal perbuatan disamping harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
Karena ini adalah yang paling agung dan hakikat Islam paling besar, hal ini sangat dibanggakan oleh muslim. Mereka mengkafirkan orang lain juga karena alasan hal ini.

Tetapi apakah benar Islam itu 'tauhid' sesuai definisi mereka sendiri?

Dari tiga macam tauhid, ada dua yang akan saya bahas di sini
Rububiyah

Beriman bahwa hanya Allah satu-satunya Rabb yang memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara, memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat serta menjaga seluruh Alam Semesta. Sebagaimana terdapat dalam Al Quran surat Az Zumar ayat 62 :"Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu". Hal yang seperti ini diakui oleh seluruh manusia, tidak ada seorang pun yang mengingkarinya. Orang-orang yang mengingkari hal ini, seperti kaum atheis, pada kenyataannya mereka menampakkan keingkarannya hanya karena kesombongan mereka. Padahal, jauh di dalam lubuk hati mereka, mereka mengakui bahwa tidaklah alam semesta ini terjadi kecuali ada yang membuat dan mengaturnya. Mereka hanyalah membohongi kata hati mereka sendiri. Hal ini sebagaimana firman Allah “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).“ (Ath-Thur: 35-36)

Namun pengakuan seseorang terhadap Tauhid Rububiyah ini tidaklah menjadikan seseorang beragama Islam karena sesungguhnya orang-orang musyrikin Quraisy yang diperangi Rosululloh mengakui dan meyakini jenis tauhid ini. Sebagaimana firman Allah, “Katakanlah: ‘Siapakah Yang memiliki langit yang tujuh dan Yang memiliki ‘Arsy yang besar?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘Maka apakah kamu tidak bertakwa?’ Katakanlah: ‘Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari -Nya, jika kamu mengetahui?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘Maka dari jalan manakah kamu ditipu?’” (Al-Mu’minun: 86-89).
Beriman bahwa hanya Allah satu-satunya Rabb yang memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara, memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat serta menjaga seluruh Alam Semesta, sudah dijawab sendiri di kutipan di atas, bahwa Quraisy pun melakukannya.

Dalam hal ini Yahudi juga hanya mempercayai satu Tuhan yang memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara, memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat serta menjaga seluruh Alam Semesta.
Uluhiyah/Ibadah

Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya. "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana" (Al Imran: 18). Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari keimanan terhadap rububiyahNya. Mengesakan Allah dalam segala macam ibadah yang kita lakukan. Seperti salat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan berbagai macam ibadah lainnya. Dimana kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya kepada Allah semata. Tauhid inilah yang merupakan inti dakwah para rosul dan merupakan tauhid yang diingkari oleh kaum musyrikin Quraisy. Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah mengenai perkataan mereka itu “Mengapa ia menjadikan sesembahan-sesembahan itu Sesembahan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.” (Shaad: 5). Dalam ayat ini kaum musyrikin Quraisy mengingkari jika tujuan dari berbagai macam ibadah hanya ditujukan untuk Allah semata. Oleh karena pengingkaran inilah maka mereka dikafirkan oleh Allah dan Rosul-Nya walaupun mereka mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta alam semesta.
Ini yang menarik: Apakah benar muslim hanya mengesakan Tuhan dalam segala macam ibadah yang mereka lakukan?

Mari kita lihat kutipan berikut ini:
http://yarasulullah.wordpress.com/2009/ ... ammad-saw/

Dari Usman bin Hanif ra bahwa seorang lelaki sakit datang pd nabi saw dan berkata :
“Wahai Rasulullah (saw), doakan agar aku sembuh”, Rasul saw menjawab : “bila kau menundanya itu baik bagimu, namun bila kau mau maka kudoakan sekarang?”, seraya menjawab : “berdoalah sekarang”, maka Rasul saw memerintahkan agar ia berwudhu lalu shalat dua rakaat dengan baik dan lalu Rasul saw memerintahkannya berdoa dengan doa ini :


اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الرَّحْمَةِ . يَا مُحَمَّدْ إِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَّبِيْ فِي حَاجَتِيْ هَذِهِ فَتَقْضِيْ لِيْ اَللَّهُمَّ شَفِعْهُ فِيَّ وَشَفِّعْنِي فِيْه


“Wahai Allah, sungguh aku memohon pada Mu dan meminta kepada Mu, Demi Nabi Mu Muhammad (saw) Nabiy yg Rahmat, wahai Muhammad sungguh aku meminta denganmu kepada Tuhanku untuk hajatku ini maka kabulkanlah bagiku, wahai Allah bantulah ia agar mensyafaatiku dan syafaatilah aku dengannya” (Mustadrak ala shahihain hadits no. 1180, berkata Imam Hakim hadits ini memenuhi syarat shahihain Bukhari dan Muslim, juga teriwayatkan pada Shahih Ibn Hibban hadits no.1219)
Adanya doktrin tawassul (perantara), menunjukkan bahwa Islam juga mengenal doa melalui "orang lain".

Yahudi, justru tidak. Tidak ada penggunaan perantara di Yahudi. Orang Yahudi berdoa hanya kepada YHVH saja, tidak lebih tidak kurang. Perantara yang mereka gunakan hanya imam yang masih hidup (bukan arwah seperti kepada Muhammad) untuk melayani dan mewakili masuk ke ruang maha kudus di dalam bait allah.

Ritual mencium hajar aswad, menunjukkan juga bahwa umat Islam di dalam ritualnya, menduakan tuhan mereka... wujud cinta diungkapkan dengan mencium, dan itu dilakukan mereka kepada hajar aswad... batu mati.

Yahudi, justru tidak punya ritual mencium benda mati seperti itu.

Islam, jg sangat mengidolakan Muhammad. Cinta mereka kepada Muhammad kadang terlihat justru lebih besar dibanding cinta mereka kepada AwlohSWT tuhan mereka.

Yahudi, justru tidak punya nabi yang khusus diidolakan sedemikian rupa.



Saya percaya netter2 lain juga masih bisa menambahkan sederet inkonsistensi Islam terhadap masalah tauhid ini sendiri.

Jadi pertanyaannya sekarang, sebenarnya mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam?
oglikom
Posts: 3375
Joined: Tue May 04, 2010 11:33 pm

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by oglikom »

Foxhound wrote:Ritual mencium hajar aswad, menunjukkan juga bahwa umat Islam di dalam ritualnya, menduakan tuhan mereka... wujud cinta diungkapkan dengan mencium, dan itu dilakukan mereka kepada hajar aswad... batu mati.
Hajar aswad adalah benda mati yang diperlakukan sebagai thaghut.
Ada juga yang ridha diperlakukan sebagai thaghut hidup, yaitu: Muhammad bin Abdullah.
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Captain Pancasila »

Foxhound wrote:Adanya doktrin tawassul (perantara), menunjukkan bahwa Islam juga mengenal doa melalui "orang lain".

Yahudi, justru tidak. Tidak ada penggunaan perantara di Yahudi. Orang Yahudi berdoa hanya kepada YHVH saja, tidak lebih tidak kurang. Perantara yang mereka gunakan hanya imam yang masih hidup (bukan arwah seperti kepada Muhammad) untuk melayani dan mewakili masuk ke ruang maha kudus di dalam bait allah.
:rofl: :rolling:
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Captain Pancasila »

http://www.penyejukhati.com/index.php?o ... d=29#_ftn1
Tawassul Kepada Nabi yang Disyariatkan dan yang Tidak Disyariatkan

Syaikh Ibnu Baz

Pertanyaan :

Apa hukum tawassul kepada penghulu para Nabi (Muhammad صلی الله عليه وسلم); adakah dalil-dalil yang mengharamkannya?

Jawaban :

Mengenai hukum tawassul kepada Nabi صلی الله عليه وسلم (menjadikan beliau sebagai perantara-pent.) harus dirinci dulu :

Bila hal itu dilakukan dengan cara mengikuti beliau, mencintai, taat terhadap perintah dan meninggalkan larangan-larangan beliau serta ikhlas semata karena Allah di dalam beribadah, maka inilah yang disyariatkan oleh Islam dan merupakan dien Allah yang dengannya para Nabi diutus, yang merupakan kewajiban bagi setiap mukallaf (orang yang dibebani dengan syariat-pent.) serta merupakan sarana dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sedangkan bertawassul dengan cara meminta kepada beliau, beristighatsah kepadanya, memohon pertolongan kepadanya untuk mengatasi musuh-musuh dan memohon kesembuhan kepadanya, maka ini adalah syirik yang paling besar. Ini adalah dien Abu Jahal dan konco-konconya semisal kaum paganis (penyembah berhala). Demikian pula, bila dilakukan kepada selain beliau seperti kepada para Nabi, wali, jin, malaikat, pepohonan, bebatuan ataupun berhala-berhala.

Disamping itu, ada jenis lain dari tawassul yang dilakukan banyak orang, yaitu tawassul melalui jah (kedudukan) beliau, hak atau sosok beliau, seperti ucapan seseorang, "Aku memohon kepadaMu, Ya Allah, melalui NabiMu, atau melalui jah NabiMu, hak NabiMu, atau jah para Nabi, atau hak para Nabi, atau jah para wali dan orang-orang shalih", dan semisalnya, maka ini semua adalah perbuatan bid'ah dan merupakan salah satu dari sarana kesyirikan. Tidak boleh melakukan hal ini terhadap beliau ataupun terhadap selain beliau karena Allah سبحانه و تعالى tidak pernah mensyariatkan hal itu sementara masalah ibadah bersifat tauqifiyyah (bersumber kepada dalil,pent.) sehingga tidak boleh melakukan salah satu darinya kecuali bila terdapat dalil yang melegitimasinya dan syariat yang suci ini.

Sedangkan tawassul yang telah dilakukan oleh seorang sahabat yang buta kepada beliau semasa hidupnya, maka yang sebenarnya dilakukannya adalah bertawassul kepada beliau agar berdoa untuknya dan memohon syafaat kepada Allah sehingga penglihatannya normal kembali. Jadi, bukan tawassul dengan (melalui) sosok, jah (kedudukan) atau hak beliau. Hal ini secara gamblang dapat diketahui melalui jalur cerita dari hadits[1] (tentang itu) dan melalui penjelasan yang diberikan oleh para ulama as-Sunnah ketika menjelaskan hadits tersebut.

Syaikhul Islam, Abu al-Abbas, Ibnu Taimiyah رَحِمَهُ اللهُ telah memaparkan secara panjang lebar mengenai hal itu di dalam kitab-kitabnya yang demikian banyak dan bermanfaat, di antaranya kitab yang berjudul: "al-Qa'idah al-Jalilah Fi at-Tawassul wa al-Wasilah". Ini adalah kitab yang amat bermanfaat dan pantas untuk dirujuk dan dipelajari.

Hukum bertawassul seperti ini boleh, bila kepada orang-orang yang masih hidup selain beliau, seperti ucapan anda kepada saudara anda, bapak anda atau orang yang anda anggap baik, "Berdoalah kepada Allah untukku agar menyembuhkan penyakitku!" atau "agar memulihkan penglihatanku", "menganugerahiku keturunan", dan semisalnya. Kebolehan akan hal ini adalah berdasarkan ijma' (kesepakatan) para ulama. Wallahu waliyy at-Taufiq.

Rujukan :
Kumpulan Fatwa dan Berbagai Artikel dari Syaikh Ibnu Baz, Juz V, hal. 322-333. Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 1, hal. 25-26, Penerbit Darul Haq.

[1] Yang dimaksud adalah hadits yang diriwayatkan oleh 'Utsman bin Hunaif: bahwa seorang laki-laki buta datang ke hadapan Nabi صلی الله عليه وسلم seraya berkata: "Berdoalah kepada Allah agar menganugerahiku afiat (kesehatan)". Lalu beliau bersabda: "Engkau boleh pilih; aku doakan sekarang untukmu atau aku urungkan dan ini adalah baik bagimu". Orang tersebut berkata: "Berdoalah kepadaNya sekarang". Kemudian beliau menyuruhnya agar berwudhu', lalu dia berwudhu' dengan sempurna, kemudian shalat dua rakaat dan berdoa dengan doa ini:

اَللَّهُمَّ اِنِّي أَسْأَ لُكَ وَأَ تَوَجَّهُ إِ لَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ. يَا مُحَمَّدُ, إنِّي تَوَ خَّهْتُ بِكَ إِلىَ رَبِّيْ فِيْ حَا جَتِيْ هَذِهِ فَتَقْضِيْ لِيْ اَللَّهُمَّ شَفِعْهُ فِيَّ

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu dan menghadap kepadaMu melalui nabiMu, Muhammad, nabi rahmat. Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku menghadap kepada Rabbku melaluimu dalam hajatku ini sehingga engkau dapat memutuskannya untukku. Ya Allah, anugerahilah ia syafaatMu untukku". (HR. Ahmad, Juz 8, hal. 138; at-Tirmidzi, kitab ad-Da'awat, no. 3578; an-Nasa'i, kitab 'Amal al-Yaum wa al-Lailah, hal. 204 serta Ibnu Majah, kitab Iqamah ash-Shalah, no. 1358).
:turban:
User avatar
Kenari
Posts: 65
Joined: Wed Jun 06, 2012 12:56 pm

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Kenari »

:rofl: :rolling:[/quote]

Apanya yang lucu? Tanggapi kalau mampu jangan cuma ketawa karena takada yang lucu! =;
User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Foxhound »

Captain Pancasila wrote: :rofl: :rolling:
Kenapa? Ada yang mau diargumentasikan? atau cuma mau pasang emoticon ketawa menghibur diri karena ajaran agamamu tidak ada yang bisa dipegang?
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Captain Pancasila »

Foxhound wrote:Kenapa? Ada yang mau diargumentasikan? atau cuma mau pasang emoticon ketawa menghibur diri karena ajaran agamamu tidak ada yang bisa dipegang?
lha elu itu belum2 udah ndagel :
Foxhound wrote:Adanya doktrin tawassul (perantara), menunjukkan bahwa Islam juga mengenal doa melalui "orang lain".

Yahudi, justru tidak. Tidak ada penggunaan perantara di Yahudi. Orang Yahudi berdoa hanya kepada YHVH saja,
tidak lebih tidak kurang. Perantara yang mereka gunakan hanya imam yang masih hidup
:stun: :rofl: :rolling:
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Captain Pancasila »

bantahannya? lihat dipostingan gw yang kedua sono! ini ringkasannya : http://www.penyejukhati.com/index.php?o ... d=29#_ftn1
Sedangkan tawassul yang telah dilakukan oleh seorang sahabat yang buta kepada beliau semasa hidupnya, maka yang sebenarnya dilakukannya adalah bertawassul kepada beliau agar berdoa untuknya dan memohon syafaat kepada Allah sehingga penglihatannya normal kembali. Jadi, bukan tawassul dengan (melalui) sosok, jah (kedudukan) atau hak beliau. Hal ini secara gamblang dapat diketahui melalui jalur cerita dari hadits[1] (tentang itu) dan melalui penjelasan yang diberikan oleh para ulama as-Sunnah ketika menjelaskan hadits tersebut.
:goodman:
Tuvong
Posts: 377
Joined: Thu Jun 15, 2006 9:18 pm
Location: Kota Kinabalu
Contact:

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Tuvong »

Captain Pancasilla wrote:
maka yang sebenarnya dilakukannya adalah bertawassul kepada beliau agar berdoa untuknya dan memohon syafaat kepada Allah sehingga penglihatannya normal kembali
.

maaf Captain Pancasilla pertanyaan saya selanjutnya mungkin agak kedepan sedikit.. :-k
1) apakah aulloh menyembuh penglihatan org buta itu?
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Captain Pancasila »

Tuvong wrote:Captain Pancasilla wrote:

maaf Captain Pancasilla pertanyaan saya selanjutnya mungkin agak kedepan sedikit.. :-k
1) apakah Allah menyembuh penglihatan org buta itu?
memangnya siapa lagi? :-k
Tuvong
Posts: 377
Joined: Thu Jun 15, 2006 9:18 pm
Location: Kota Kinabalu
Contact:

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Tuvong »

Tuvong wrote:
Captain Pancasilla wrote:

maaf Captain Pancasilla pertanyaan saya selanjutnya mungkin agak kedepan sedikit..
1) apakah Allah menyembuh penglihatan org buta itu?
Captain Pancasella wrote:
memangnya siapa lagi?
:stun: koq mohammad bisa punya mukzijat?..
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by duren »

Captain Pancasila wrote:bantahannya? lihat dipostingan gw yang kedua sono! ini ringkasannya : http://www.penyejukhati.com/index.php?o ... d=29#_ftn1

Sedangkan tawassul yang telah dilakukan oleh seorang sahabat yang buta kepada beliau semasa hidupnya, maka yang sebenarnya dilakukannya adalah bertawassul kepada beliau agar berdoa untuknya dan memohon syafaat kepada Allah sehingga penglihatannya normal kembali. Jadi, bukan tawassul dengan (melalui) sosok, jah (kedudukan) atau hak beliau. Hal ini secara gamblang dapat diketahui melalui jalur cerita dari hadits[1] (tentang itu) dan melalui penjelasan yang diberikan oleh para ulama as-Sunnah ketika menjelaskan hadits tersebut.
Saat muhammad PENGENNNN BANGET agar EMAKNYA dan BAPAKNYA jangan dimasukkan ke neraka oleh awlloh ... mengapa pula permohonan muhammad di TOLAK MENTAH MENTAH oleh awlloh ?? :-k
User avatar
fanaticus
Posts: 575
Joined: Fri Oct 29, 2010 11:37 pm

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by fanaticus »

Istri kusta aja malah dicerai, bkn disembuhin :green:
Anaknya aja pada mampus semua :lol:
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by duren »

fanaticus wrote:Istri kusta aja malah dicerai, bkn disembuhin :green:
Anaknya aja pada mampus semua :lol:
Itu dah mayan banget loh

Saat mulut muhammad kena lempar tombak di Uhud ... dia dah memohon syafaat kepada Allah agar giginya JANGAN COPOT SEMUA

Luar biasa ... doa syafaatnya dikabulkan awlloh
GIGINYA CUMA COPOT SATU :rolleyes:



Begitu juga masalah anak ... dia dah memohon syafaat kepada Allah agar anaknya JANGAN MATI SEMUA

Doa syafaatnya dikabulkan awlloh
ANAKNYA YANG MATI cuma YANG LAKI LAKI AZZAAA \:D/
User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Foxhound »

Captain Pancasila wrote: lha elu itu belum2 udah ndagel :

Foxhound: Adanya doktrin tawassul (perantara), menunjukkan bahwa Islam juga mengenal doa melalui "orang lain"
Yahudi, justru tidak. Tidak ada penggunaan perantara di Yahudi. Orang Yahudi berdoa hanya kepada YHVH saja,[/b] tidak lebih tidak kurang. Perantara yang mereka gunakan hanya imam yang masih hidup

:stun: :rofl: :rolling:
Typical muslim, sukanya motong omongan orang habis itu umbar ketawa

Ams 29:9 Jika orang bijak beperkara dengan orang ****, orang **** ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada ketenangan.

Perantara melalui Imam di Yahudi hanyalah digunakan bukan untuk mengantar doa, tetapi membawa persembahan karena hanya imam yang diperbolehkan untuk masuk ke Ruang Maha Kudus..

Dan lagi, kenapa itu saya tekankan? Dengan orang yang masih hidup, konsepnya adalah saling mendoakan, ketika anda berbicara dengan orang yang nyata, anda bukan sedang berdoa. Tetapi untuk yang sudah mati, konsepnya adalah berdoa kepada... di mana ini sebenarnya juga ditentang oleh konsep tauhid islam... tapi karena ini agama kacau balau, ya bubrah sudah.
a. Tawassul kepada nabi Muhammad SAW sebelum lahir <--- ini baru overacting alias lebay bin narcist bin nggabrul <--- ini yang harusnya diketawain ](*,)

Sebagaimana nabi Adam AS pernah melakukan tawassul kepada nabi Muhammad SAW. Imam Hakim Annisabur meriwayatkan dari Umar berkata, bahwa Nabi bersabda :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لما اقترف آدم الخطيئة قال : يا ربى ! إنى أسألك بحق محمد لما غفرتنى فقال الله : يا آدم كيف عرفت محمدا ولم أخلقه قال : يا ربى لأنك لما خلقتنى بيدك ونفخت فيّ من روحك رفعت رأسى فرأيت على قوائم العرش مكتوبا لاإله إلا الله محمد رسول الله فعلمت أنك لم تضف إلى إسمك إلا أحب الخلق إليك فقال الله : صدقت يا آدم إنه لأحب الخلق إلي، ادعنى بحقه فقد غفرت لك، ولولا محمد ما خلقتك (أخرجه الحاكم فى المستدرك وصححه ج : 2 ص: 615)
"Rasulullah s.a.w. bersabda:"Ketika Adam melakukan kesalahan, lalu ia berkata Ya Tuhanku, sesungguhnya aku memintaMu melalui Muhammad agar Kau ampuni diriku". Lalu Allah berfirman:"Wahai Adam, darimana engkau tahu Muhammad padahal belum aku jadikan?" Adam menjawab:"Ya Tuhanku ketika Engkau ciptakan diriku dengan tanganMu dan Engkau hembuskan ke dalamku sebagian dari ruhMu, maka aku angkat kepalaku dan aku melihat di atas tiang-tiang Arash tertulis "Laailaaha illallaah muhamadun rasulullah" maka aku mengerti bahwa Engkau tidak akan mencantumkan sesuatu kepada namaMu kecuali nama mahluk yang paling Engkau cintai". Allah menjawab:"Benar Adam, sesungguhnya ia adalah mahluk yang paling Aku cintai, bredoalah dengan melaluinya maka Aku telah mengampunimu, dan andaikan tidak ada Muhammad maka tidaklah Aku menciptakanmu"

Imam Hakim berkata bahwa hadis ini adalah shohih dari segi sanadnya. Demikian juga Imam Baihaqi dalam kitabnya Dalail Annubuwwah, Imam Qostholany dalam kitabnya Almawahib 2/392 , Imam Zarqoni dalam kitabnya Syarkhu Almawahib Laduniyyah 1/62, Imam Subuki dalam kitabnya Shifa’ Assaqom dan Imam Suyuti dalam kitabnya Khosois Annubuwah, mereka semua mengatakan bahwa hadis ini adalah shohih.

Dan dalam riwayat lain, Imam Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas dengan redaksi :


فلولا محمد ما خلقت آدم ولا الجنة ولا النار (أخرجه الحاكم فى المستدرك ج: 2 وص:615)


Beliau mengatakan bahwa hadis ini adalah shohih segi sanad, demikian juga Syekh Islam Albulqini dalam fatawanya mengatakan bahwa ini adalah shohih, dan Syekh Ibnu Jauzi memaparkan dalam permulaan kitabnya Alwafa’ , dan dinukil oleh Ibnu Kastir dalam kitabnya Bidayah Wannihayah 1/180.

Walaupun dalam menghukumi hadis ini tidak ada kesamaan dalam pandangan ulama’, hal ini disebabkan perbedaan mereka dalam jarkh wattta’dil (penilaian kuat dan tidak) terhadap seorang rowi, akan tetapi dapat diambil kesimpulan bahwa tawassul terhadap Nabi Muhammad SAW adalah boleh.

b. Tawassul kepada nabi Muhammad SAW dalam masa hidupnya.

Diriwatyatkan oleh Imam Hakim :


عن عثمان بن حنيف قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم وجاءه رجل ضرير
فشكا إليه ذهاب بصره، فقال : يا رسول الله ! ليس لى قائد وقد شق علي فقال رسول الله عليه وسلم : :ائت الميضاة فتوضأ ثم صل ركعتين ثم قل : اللهم إنى أسألك وأتوجه إليك لنبيك محمد نبي الرحمة يا محمد إنى أتوجه بك إلى ربك فيجلى لى عن بصرى، اللهم شفعه فيّ وشفعنى فى نفسى، قال عثمان : فوالله ما تفرقنا ولا طال بنا الحديث حتى دخل الرجل وكأنه لم يكن به ضر. (أخرجه الحاكم فى المستدرك)


Dari Utsman bin Hunaif: "Suatu hari seorang yang lemah dan buta datang kepada Rasulullah s.a.w. berkata: "Wahai Rasulullah, aku tidak mempunyai orang yang menuntunku dan aku merasa berat" Rasulullah berkata"Ambillah air wudlu, lalu beliau berwudlu dan sholat dua rakaat, dan berkata:"bacalah doa (artinya)" Ya Allah sesungguhnya aku memintaMu dan menghadap kepadaMu melalui nabiMu yang penuh kasih sayang, wahai Muhammad sesungguhnya aku menghadap kepadamu dan minta tuhanmu melaluimu agar dibukakan mataku, Ya Allah berilah ia syafaat untukku dan berilah aku syafaat". Utsman berkata:"Demi Allah kami belum lagi bubar dan belum juga lama pembicaraan kami, orang itu telah datang kembali dengan segar bugar". (Hadist riwayat Hakim di Mustadrak)

Beliau mengatakan bahwa hadis ini adalah shohih dari segi sanad walaupun Imam Bukhori dan Imam Muslim tidak meriwayatkan dalam kitabnya. Imam Dzahabi mengatakatan bahwa hadis ini adalah shohih, demikian juga Imam Turmudzi dalam kitab Sunannya bab Daa’wat mengatakan bahwa hadis ini adalah hasan shohih ghorib. Dan Imam Mundziri dalam kitabnya Targhib Wat-Tarhib 1/438, mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Imam Nasai, Ibnu Majah dan Imam Khuzaimah dalam kitab shohihnya.

c. Tawassul kepada nabi Muhammad SAW setelah meninggal.

Diriwayatkan oleh Imam Addarimi :
عن أبى الجوزاء أ وس بن عبد الله قال : قحط أهل المدينة قحطا شديدا فشكوا إلى عائشة فقالت : انظروا قبر النبي فاجعلوا منه كوا إلى السماء حتى لا يكون بينه وبين السماء سقف قال : ففعلوا فمطروا مطرا حتى نبت العشب وسمنت الإبل حتى تفتقط من السحم فسمي عام الفتق ( أخرجه الإمام الدارمى ج : 1 ص : 43)

Dari Aus bin Abdullah: "Sautu hari kota Madina mengalami kemarau panjang, lalu datanglah penduduk Madina ke Aisyah (janda Rasulullah s.a.w.) mengadu tentang kesulitan tersebut, lalu Aisyah berkata: "Lihatlah kubur Nabi Muhammad s.a.w. lalu bukalah sehingga tidak ada lagi atap yang menutupinya dan langit terlihat langsung", maka merekapun melakukan itu kemudian turunlah hujan lebat sehingga rumput-rumput tumbuh dan onta pun gemuk, maka disebutlah itu tahun gemuk" (Riwayat Imam Darimi)

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori :
عن أنس بن مالك إن عمر بن خطاب كان إذا قطحوا استسقى بالعباس بن عبد المطلب فقال : اللهم إنا كنا نتوسل إليك بنبينا فتسقينا وإنا ننتوسل إليك بعم نبينا فاسقنا قال : فيسقون (أخرجه الإمام البخارى فى صحيحه ج: 1 ص:137 )

Riwayat Bukhari: dari Anas bin malik bahwa Umar bin Khattab ketika menghadapi kemarau panjang, mereka meminta hujan melalui Abbas bin Abdul Muttalib, lalu Abbas berkata:"Ya Tuhanku sesungguhkan kami bertawassul (berperantara) kepadamu melalui nabi kami maka turunkanlah hujan dan kami bertawassul dengan paman nabi kami maka turunkanlau hujan kepada, lalu turunlah hujan.

Syekh Ibnu Taimiyah dalam sebagian kitabnya memperbolehkan tawassul kepada nabi Muhammad SAW tanpa membedakan apakah Beliau masih hidup atau sudah meninggal. Beliau berkata : “Dengan demikian, diperbolehkan tawassul kepada nabi Muhammad SAW dalam doa, sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi :
أن النبي علم شخصا أن يقول : اللهم إنى أسألك وأتوسل إليك بنبيك محمد نبي الرحمة يا محمد إنى أتوجه بك إلى ربك فيجلى حاجتى ليقضيها فشفعه فيّ (أخرجه الترميذى وصححه).

Rasulullah s.a.w. mengajari seseorang berdoa: (artinya)"Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu dan bertwassul kepadamu melalui nabiMu Muhammad yang penuh kasih, wahai Muhammad sesungguhnya aku bertawassul denganmu kepada Allah agar dimudahkan kebutuhanku maka berilah aku sya'faat". Tawassul seperti ini adalah bagus (fatawa Ibnu Taimiyah jilid 3 halaman 276)
Jadi Islam itu tauhidnya abal-abal. Agama ini sok sempurna... membanggakan tauhid, tetapi sendirinya tidak konsisten dengan konsep tauhid itu sendiri.
great_destroyer
Posts: 514
Joined: Fri Jan 01, 2010 10:16 pm

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by great_destroyer »

Foxhound wrote: Adanya doktrin tawassul (perantara), menunjukkan bahwa Islam juga mengenal doa melalui "orang lain".
Ketaatan kepada Tuhan bukan berarti taat hanya kpd Tuhan saja, tapi jg kpd perintahNya, & ketika tuhan memerintahkan utk mentaati utusanNya maka manusia wajib utk mentaati perintahNya tsb.. "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Tuhan, taatilah Rasul (utusanNya) dan Imam di antara kamu"(An Nisaa 59)
ini namanya ketaatan mutlak, gak seperti iblis yg mengaku mentaati Tuhan tapi membangkang ketika diperintah menyembah manusia.
jadi perlu adanya perantara Tuhan utk manusia sbg "perpanjangtanganan" Tuhan utk manusia.
Foxhound wrote:Yahudi, justru tidak. Tidak ada penggunaan perantara di Yahudi. Orang Yahudi berdoa hanya kepada YHVH saja, tidak lebih tidak kurang. Perantara yang mereka gunakan hanya imam yang masih hidup (bukan arwah seperti kepada Muhammad) untuk melayani dan mewakili masuk ke ruang maha kudus di dalam bait allah.
justru anda disini yg gak konsekwen, klo anda bilang org Yahudi hanya menyembah Tuhan saja, harusnya gak ada embel2 yg lain, tapi anda sebut juga adanya perantara yaitu Imam yg hidup? emangnya klo nyembah langsung ke YHVH gak bisa?? itu artinya tuhan jg menghendaki adanya perantara. Seperti jg yahudi yg meyakini klo perantara itu haruslah Imam yg hidup, kenyataannya dlm Islam juga meyakini klo Nabi saw itu hidup.. “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah, itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rejeki,” (QS. Ali ‘Imran: 169). & perlu diketahui selain Nabi saw dlm islam ada juga Imam hidup yg harus ditaati sesuai surat An nisaa 59 diatas, yg mana klo gak ditaati maka semua muslim mati dlm keadaan jahiliyah.. sprti hadist Nabi saw "barang siapa mati tanpa mengenal Imam jamannya maka matinya secara jahiliyah"
great_destroyer
Posts: 514
Joined: Fri Jan 01, 2010 10:16 pm

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by great_destroyer »

Foxhound wrote:Ritual mencium hajar aswad, menunjukkan juga bahwa umat Islam di dalam ritualnya, menduakan tuhan mereka... wujud cinta diungkapkan dengan mencium, dan itu dilakukan mereka kepada hajar aswad... batu mati.

Yahudi, justru tidak punya ritual mencium benda mati seperti itu.
Lha trus yg cium2 tembok ratapan itu ritualnya siapa klo bukan yahudi?
Image

apa kristen?
Image

penguasa?
Image

atau seleb..
Image
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by duren »

great_destroyer wrote:Lha trus yg cium2 tembok ratapan itu ritualnya siapa klo bukan yahudi?
Itu bukan ritual

Itu namanya MEJENG di tempat piknik
Utbahbinabuwaqqash
Posts: 1155
Joined: Thu May 27, 2010 10:24 am

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Utbahbinabuwaqqash »

Bisa juga dibandingin antara islam dgn saksi yehova dan kristen unitarian
Kalo cuma pengen ''tauhid'', banyak yg lebih baik, beradab dan toleran daripada islam, ngapain kog harus ke islam dgn nabi cabul bin garongnya!
Aku sih seneng aja saksi yehova dan kristen unitarian dilegalkan masuk indonesia hi..hi..hi..
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Mana yang lebih 'tauhid', Yahudi atau Islam

Post by Captain Pancasila »

Foxhound wrote:Dan lagi, kenapa itu saya tekankan? Dengan orang yang masih hidup, konsepnya adalah saling mendoakan, ketika anda berbicara dengan orang yang nyata, anda bukan sedang berdoa. Tetapi untuk yang sudah mati, konsepnya adalah berdoa kepada... di mana ini sebenarnya juga ditentang oleh konsep tauhid islam... tapi karena ini agama kacau balau, ya bubrah sudah.
konsepnya jelas, selama perantaranya tidak disembah, ya berarti masih Tauhid :
39:3. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.

39:4. Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya. Maha Suci Allah. Dia-lah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.
Foxhound wrote:Jadi Islam itu tauhidnya abal-abal. Agama ini sok sempurna... membanggakan tauhid, tetapi sendirinya tidak konsisten dengan konsep tauhid itu sendiri.
jadi, letak ketidak-konsistenannya dimana (jika perantaranya tidak boleh disembah)?

:turban:
Post Reply