keymon231 wrote:Saya juga kafir, tapi saya tidak merasa saudara Magnum itu salah. Masing2 ada pandangan sendiri.
Menurut saya ISLAM mengajarkan PEDANG adalah sarana untuk menyebarkan agama. Itu memang benar. Dalam hal ini, anda benar.
Tapi apakah penyebaran Islam didunia adalah 100% lewat pedang atau pemaksaan? Com on man, kita juga harus fair.
Maaf ikut nimbrung, keymon. Saya pikir Pedang memang senjata utama dalam menyebarkan Islam di jaman dulu. Jaman sekarang sih, Muslim lebih memilih senjata lain, misalnya minyak dalam menyebarkan Islam ke negara2 kafir barat. Di Indonesia, Muslim pun masih menggunakan kekerasan untuk menyebarkan Islam: bom/bakar/tutup tempat2 ibadah non-Islam, bom bunuh kafir, bom kedubes2 asing, bikin aturan2 atau UU yang semakin menyudutkan kafir, dll. Pendeknya, tiada senjata apapun (yang violence atau non-violence) yang tidak digunakan Muslim untuk menekan kafir.
Pemaksaan dalam Islam di jaman modern terutama tampak jika ada Muslim murtad. Reaksi warga dan keluarga Muslim sangatlah antipati dan cenderung menjurus ke tindakan kekerasan, meskipun tidak selalu pakai pedang. Rasanya kita semua juga sudah tahu akan hal ini.
Magnum wrote:Ini tidak membuat Umar menjadi benar, karena meng-invasi negara lain dengan cara apa pun juga adalah tidak benar !!
Tergantung apa yang telah dilakukan negara Islam tersebut, Magnum. Setelah membaca sejarah jihad, aku setuju tentara Kristen menyerbu tentara Muslim di Timur Tengah, tapi tidak setuju dengan pembantaian yang dilakukan terhadap orang2 Yahudi di Yerusalem.
Magnum wrote:Politis Umar adalah ia tahu bahwa tidak ada gunanya membantai para kafir yg tdk mau tunduk dibawah Islam, karena mengurangi pendapatan kas negara.
Setuju. Itulah juga alasan mengapa Muhammad mengijinkan orang2 Yahudi tinggal di Jazirah Arabia, tapi hanya sampai di hari ajalnya saja, sebab sebelum mati Muhammad cepat2 memerintahkan Umar untuk mengusir semua Yahudi agar Islam jadi satu2nya agama di Jazirah Arabia. Dengan demikian, seluruh Jazirah Arabia jadi Muslim semua, dan otomatis pendapatan Abu Bakr, Umar dll, sangat berkurang.
Ini sedikit tentang asal-usul Jizyah:
Jizyah adalah pungutan liar yang ditetapkan Muhammad bagi keuntungan Muslim agar Muslim tambah kaya. Di
Q 9:28,29 dijelaskan bahwa Jizyah merupakan
uang ganti rugi hilangnya pendapatan Muslim karena Allah/Muhammad mulai melarang non-Muslim masuk Al-Masjid Al-Haram di Mekah. Jelas kehilangan pendapatan Muslim ini adalah
gara2 Islam sendiri!!
Sekarang pertanyaannya:
DARI MANA ASAL UANG PENGGANTI HILANGNYA PENDAPATAN MUSLIM ITU?
Dari mana lagi kalau bukan dari
kantong para kafir, tepatnya kafir Yahudi dan Kristen!!!
Ayat
Q 9:28,29 memerintahkan Muslim untuk memerangi/membunuh para Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) jika
mereka tidak mau bayar pajak jizya. Dalam proses mengambil duit kafir Yahudi dan Kristen, Muslim harus melakukannya dengan penghinaan terhadap mereka.
Q 9:28-29
(28 )
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(29)
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Perhatikan kata
"maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya". Ternyata karunia Allah SWT itu tidak lain daripada Jizya alias harta yang dirampas dari tangan kafir Yahudi dan Kristen untuk memperkaya Muslim!! Sudah jelas bahwa Islam memang agama preman yang menghalalkan perampasan harta orang lain demi keuntungan Muslim. Makanya Muslim kaffah pada males kerja dan lebih memilih memalak kafir.
Lihat tafsir Ibn Kathir tentang
Q 9:28,29:
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=9&tid=20958
[وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ]
(and if you fear poverty, Allah will enrich you, out of His bounty.) Muhammad bin Ishaq commented, "The people said, `Our markets will be closed, our commerce disrupted, and what we earned will vanish.' So Allah revealed this verse,
terjemahan:
(dan jika kau takut miskin, Allah akan memperkaya dirimu, dengan upahNya.)
Muhammad bin Ishaq menjelaskan, "Orang2 berkata, 'Pasar2 kami akan bangkrut, dagang kami terganggu, dan pendapatan kami akan hilang.' Karena itu Allah menurunkan ayat ini,
[إِن شَآءَ]
(if He wills),
until,
terjemahan
(jika Dia menghendaki),
sampai,
[وَهُمْ صَـغِرُونَ]
(. ..and feel themselves subdued.)
This Ayah means, `this will be your compensation for the closed markets that you feared would result.' Therefore, Allah compensated them for the losses they incurred because they severed ties with idolators, by the Jizyah they earned from the People of the Book.'' Similar statements were reported from Ibn `Abbas, Mujahid, `Ikrimah, Sa`id bin Jubayr, Qatadah and Ad-Dahhak and others. Allah said,
terjemahan:
(.... mereka tunduk.)
Ayat ini berarti, `ini adalah kompensasi bagimu atas akibat kebangkrutan pasar2mu yang kau takutkan itu.' Karena itu, Allah memberi ganti rugi karena hilangnya pendapatan mereka akibat memutus hubungan dengan para pagan, dengan bayaran Jizyah yang mereka dapatkan dari para Ahli Kitab." Perkataan yang sama dilaporkan oleh Ibn `Abbas, Mujahid, `Ikrimah, Sa`id bin Jubayr, Qatadah and Ad-Dahhak and others. Allah said,
[إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ]
(Surely, Allah is All-Knowing),
in what benefits you,
terjemahan:
(Memang benar, Alah itu Maha Tahu),
apa yang bermanfaat bagimu,
[حَكِيمٌ]
(All-Wise),
in His orders and prohibitions, for He is All-Perfect in His actions and statements, All-Just in His creations and decisions, Blessed and Hallowed be He. This is why Allah compensated Muslims for their losses by the amount of Jizyah that they took from the people of Dhimmah.
terjemahan:
(Maha Bijaksana),
dalam peraturan dan laranganNya, karena Dia Maha Sempurna dalam semua Perbuatan dan aturannya, Maha Adil pada ciptaan dan keputusanNya, Terpujilah Dia. Inilah sebabnya mengapa Allah memberi ganti rugi pada Muslim karena kehilangan duit dengan Jizya yang mereka ambil dari masyarakat Dhimmi (Yahudi dan Kristen).
Lihatlah keterangan di atas. Muslim rugi kehilangan duit gara2 aturan Islam sendiri, tapi yang disuruh ganti rugi duitnya adalah kafir. Benar2 akrobat logika yang jungkir balik dan aturan ganti rugi buatan preman/mafia asli. Udah gitu dikatakan Allah Maha Adil segala.