Pasukan khusus mengenakan penutup wajah adalah demi menjaga identitas, karena riskan bila mereka diculik agen musuh sehingga rahasia kesatuan atau operasi menjadi bocor. Atau keluarga mereka dijadikan sasaran penculikan untuk memeras rahasia dari mereka. Satu saja anggota diculik, maka identitas satu kesatuan terancam compromised.Pembawa Pedang wrote:Densus 88 ( Polri ) and Bravo 99 ( TNI AU ) kelihatan doyan bertopeng juga....
Sementara jihaders di TimTeng kurang lebih sama. Apalagi mereka punya musuh dimana2, selain agen Israel yang terkenal gesit dan efisien tapi yang lebih mereka takuti sesama Muslim dari faksi berbeda yang bermusuhan. Jangankan Syiah dan Sunni, Hamas dan Fatah saja yang sangat dekat saling menculik dan menghabisi.
Para Jihaders di Timteng, apalagi Mujahidin di Afganistan sebenarnya adalah petempur2 yang battle hardened. Mereka sejak usia dini sudah memegang senjata, selain berperang mereka tidak punya keahlian apa2. Kekalahan mereka melulu karena teknologi yang jauh dari memadai, dan taktik yang ketinggalan jaman. Bagaimanapun mereka adalah petempur yang harus di respect. Bila pasukan USA tidak dibekali superioritas teknologi, secara orang perorang, mereka tidak akan bisa mengalahkan Mujahidin di Afganistan. Buktinya pada masa perang melawan Uni Sovyet, USA mensuplai Mujahiddin dengan persenjataan melalui perantara Osama Bin Laden, Sovyet benar2 tidak berdaya menghadapi mereka.
Saya pernah menonton klip di youtube tapi lupa linknya, nanti saya coba2 cari. Clip itu memperlihatkan sekawanan Jihaders dengan kapal2 speedboat kecil mencoba menerjang Kapal Induk AS dan meledakan diri. Hasilnya? Mereka dihabisi total bahkan sebelum radius 500 meter. Memang, mereka mati konyol dan terlihat **** tapi dari sisi keberanian, siapa berani meremehkan?
Nah kalo yang di indo ( baca Jihaders wannabe ) mereka mungkin bahkan have no clue kenapa memakai topeng. Mereka rata2 cuma wannabe, jadi apa yang dilakukan jihaders di Timteng mereka kopi begitu saja. Ketika mengenakan topeng dan demo dijalanan, mereka merasa sudah seperti para jihaders sejati di TimTeng. Kalau saja mereka dikirim ke Irak, sehari saja mereka udah pada terkencing2. Gimana tidak? Kalau kebentrok pasukan AS mah ga usah cerita lagi nasib mereka, jumpa jihaders muslim juga bakalan dihabisi karena saking banyaknya faksi2, apalagi kebentrok ama jihaders Shiah.