setau saya MUI telah berfatwa tentang bom bunuh diri dan kekerasan yang dilakukan manusia semacam amrozi adalah haram. Mengenai Abu Bakar...saya tidak banyak tahu mengenai pemikirannya.....MUI lebih tahu apa yang hrus dilakukannya daripada saya, MUI punya banyak pertimbangan dalam berfatwa sesat atau tidaknya seseorang atau aliran. Memang benar Bisa saja ada kesalahan2 dan kelemahan2 MUI sebagai Majlis Ulama....terus terang saya sebagai umat islam kadang kurang puas dengan MUI...misalnya dalam fenomena syrik yang terjadi di Indonesia yang tidak ditindak lanjut....tapi saya tidak menyalahkannya....Allohu 'Alam.otak_bukan_pantat wrote:Mas sirodekhulu,
Saya tidak menekankan pada masalah pecat memecat.. TETAPI saya menekankan pada masalah TINDAKAN. Anda bilang "lalu siapa dari umat islam yang bisa memecat Usamah, Amrozi dll.?"
saya ikuti keinginan anda....Asumsikan kalo MUI tidak berbuat apa-apa atas terorisme yang terjadi. tapi manusia yang berpikir tidak akan dengan gegabah bahwa MUI setuju dengan terorisme dan kekerasan...bisa saja karena kelemahannya atau kelalaiannya. Menurut saya bisa terjadi pada siapa saja bahkan majlis pendeta sekalipun...
setelah itu tidak bisa juga menjudge bahwa semua Muslim lemah seperti MUI...karena coba anda lihat keluar...misalnya di saudi arabiyah Majlis ulamanya lebih keras terhadap pemikiran kekerasan dan pemboman....mereka mentahdzir orang-orang yang pemikirannya teroris.
hanya orang yang tidak "open mind" yang berkesimpulan bahwa MUI adalah perwakilan Alloh subhana Hu wata 'ala di muka bumi.
dan saya katakan seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa siapa yang paling dekat dengan kebenaran adalah yang paling dekat dengan Al-Qur'an dan sunnah ROsululloh. Silahkan bandingkan pemikiran teroris dengan pemikiran para ulama....contohnya para ulama Saudi Arabiyah....
kan saya sudah bilang yang saya soroti bagimana cara mengambil kesimpulan...,terserah hasilnya benar atau salah mah....Mas sirodekhulu,
Setiap orang yg memahami tata negara akan setuju, bahwa NEGARA berhak mengadakan perang. Jadi tolong jangan disangkut pautkan dengan perang afganistan dan iraq. Karena yg berperang itu negara. Jadi kalo ada pendeta kek, biku kek, ustad kek, ataupun tukang sihir sekalipun ngasi jimat ke tentara2, itu sah-sah saja di MATA HUKUM (jangan sampai anda tanya "kok gak dimata ALLAH?")
ADALAH HAL YG SALAH KALO WARGA AMERIKA BERBONDONG-BONDONG ANGKAT SENJATA TANPA RESTU PEMERINTAH DAN NGEBOM SANA-SINI ke IRAQ!
Demikian juga halnya adalah suatu KESALAHAN YG FATAL FPI BISA TENTANG TENTENG BAWA SAMURAI, GOLOK DAN SEBAGAINYA UNTUK membersihkan PENYAKIT MASYARAKAT. Apakah FPI diberikan MANDAT untuk itu???? SIAPA YG DIBERIKAN MANDAT untuk ITU OLEH WARGA??? Sudah jelas pihak berwenang. Kalo setiap orang bisa saenak udele, maka kata2 "PIHAK YG BERWENANG" sebaiknya dihapus saja dari kata-kata di Kamus Besar Bahasa Indonesia...
nah..kalo FPI, laskar bejat dan lain sebagainya itu sampai sekarang bisa bebas berkeliaran, itu karena MUI SETUJU alias MENGHALALKAN tindak tanduk mereka...TUL GAK???
Sekali lagi, Islam hanya kenal HALAL dan HARAM. Jadi gunakan saja kedua kata tersebut, tidak yg lain...
dan dipostingan pertama saya di thread ini saya sudah bilang kalau Jihad itu keputusan Amir/pemerintah/penguasa....
dan demo FPI sekarang selalu koordinasi dengan polisi...dan biasanya polisi merestuinya.
Kalau begitu adanya....Na 'am....benar saudara anda adadeh....Bayar Jizyah(Upeti) atau masuk Islam, tapi yang perlu digarisbawahi bahwa hal tersebut jika pemerintahan/kekuasaan islam telah menguasainya atau telah mengalahkan musuhnya dalam peperangan...., karena damai juga bisa dikarenakan perjanjian gencatan senjata atau mengakhiri peperangan, artinya belum/tidak ada yang menang...., dalam perjanjian ini maka diharamkan membunuh kafir....coba anda tanyakan kepada saudara anda adadeh..perihal perjanjian hudaibiyah.Saya kira bunyi ayat sesungguhnya tidak seperti itu. Rekan adadeh sudah mengupas tuntas ayat2 kekerasan dan pembunuhan dalam quran. Intinya, membunuh kafir itu HALAL, selama kafir itu tetap kafir, kecuali kafir itu telah berdamai.Damai dalam Islam itu cuma 2, bayar upeti atau masuk Islam. Itulah sumber kekacauan selama 1400 tahun ini...
jika anda katakan islam menghalalkan membunuh kafir yang tidak mau membayar jizyah(upeti)....anda salah besar. karena apa...?karena kafir yang tidak membayar jizyah dibunuh atas hukum had....artinya hukum pemerintahan atau hukum pidana....artinya lagi bukan orang biasa seenaknya bisa membunuh kafir...., harus melalui pengadilan...ada saksi ada qadhi ada hakim ada jaksa. mengerti...?
sama saja dengan hukum potong tangan pencuri....
contoh lain adalah: ulama Ahlussunnah bersepakat bahwa hukuman bagi bahwa muslim yang tidak sholat adalah hukum mati....dan itu tidak berarti kalau muslim yang tidak sholat halal dibunuh.....tidak.....tapi harus diadili dulu....dan qodhi yang memutuskan.
contoh lain lagi: khalifah Abu Bakar menghukum mati muslim yang tidak membayar Zakat....ini tidak berarti orang yang tidak membayar zakat halal dibunuh....tidak....tapi harus diadili dulu...dan qodhi yang memutuskan.
tentu saja orang yang berfikir bisa membedakannya....
bukankah anda diajarkan mematuhi hukum penguasa anda...apapun sistemnya..., mau demokrasi, ham, komunis, pancasila.....bahkan islam sekalipun....?
karena mungkin perbedaan ajaran islam dengan ajaran anda adalah:
Ajaran anda : Seperti apapun hukum yang penguasa/raja/pemerintah manusia jalankan, itulah hukum Tuhan.
Ajaran Islam : penguasa/raja/pemerintah Manusia harus mengikuti hukum yang telah ditentukan Tuhan.
sekali lagi saya nasehatkan lihatlah diri anda bagaimana anda mengambil kesimpulan...., "open your mind" dalam mengambil kesimpulan.....
Ya hanya itu saja yang bisa saya sampaikan....., mungkin saya tidak bisa posting lagi, walaupun posting lagi maka untuk beberapa lama tidak...., maklum netter mampir doang....dan tidak pandai berdebat. untuk segala kata-kata yang salah mohon dima'afkan.
kepada netter non muslim saya ucapkan : semoga Alloh Subhanahu wa ta 'ala memberikan hidayahnya kepada anda semua.
kepada netter muslim saya ucapkan : tuntutlah ilmu dari para ulama, Assalamu 'alaikum warohmatullohi wa barokatuh....
kepada semua netter : silahkan lanjutkan diskusinya...., berbuat adillah, berusahalah untuk ilmiyah, jaga akhlak....dan takutlah kepada yang maha Kuasa.....