Melihat perkembangan yang sedang terjadi, saya jadi bingung.
Bangsa kita punya budaya, seperti jawa dengan nilai-nilai luhur dan dapat menerima orang lain siapa pun itu dan dapat hidup berdampingan.
Mengapa bangsa kita mesti bela-belain arab ya, yang budayanya tidak menjunjung kemanusiaan. dan kita mesti bela mati-matian, bangsa yang menyiksa warga negara kita.
dan kalaupun jemaah haji kita kelaparan nggak bisa mereka di salahkan.
gimana kalau kita kembali aja ke nilai-nilai jawa
Jawa atau Islam
Dan, bukan hanya Jawa saja, tetapi juga Bali, Dayak, Batak, Sunda, Papua, Minahasa, dll....
Inget itu.....
Bahkan India, China, Arab boleh2 aja mempertahankan ciri khasnya selama mereka setia dan turut memajukan Indonesia, bukan malah merusaknya atau eksklusif. Yg jadi masalah dan keprihatinan anda disisi ini kan arab yang menjunjung arab lebih dari indonesia dan orang Indo (jawa, misnya) yang lebih membebek ke arab daripada jadi orang jawa/indo kan?
Tapi emang kok, dimana2 arab islam itu selalu bikin onar dan chauvinis, gak disini, di eropa, afrika, australi, china, Indochina, Jepang, Amerika LAtin, AS/Kanada, dll.......
Inget itu.....
Bahkan India, China, Arab boleh2 aja mempertahankan ciri khasnya selama mereka setia dan turut memajukan Indonesia, bukan malah merusaknya atau eksklusif. Yg jadi masalah dan keprihatinan anda disisi ini kan arab yang menjunjung arab lebih dari indonesia dan orang Indo (jawa, misnya) yang lebih membebek ke arab daripada jadi orang jawa/indo kan?
Tapi emang kok, dimana2 arab islam itu selalu bikin onar dan chauvinis, gak disini, di eropa, afrika, australi, china, Indochina, Jepang, Amerika LAtin, AS/Kanada, dll.......
- Eneng Kusnadi
- Posts: 2758
- Joined: Sat Dec 30, 2006 1:26 pm
- Location: Peternakan Unta/Camelot
Revival
Saya sering mengamati fenomena yang terjadi mengenai kebudayaan dan menurut saya banyak sekali terjadi secara fenomenal adalah revival, kebangkitan kebudayaan ibu ( saya pergunakan istilah seperti ini untuk menunjuk kebudayaan asli nenek moyang).
Didunia musik misalnya, banyak terjadi orang mulai mempelajari lagi musik dari suku bangsanya misalnya : orang Arab, mereka bisa dibilang sudah tidak pernah main musik Arab sejak lama, 10 tahun terakhir malah beberapa kelompok, mereka mulai merekonstruksi musik Arab. Seniman Arab mulai bermuculan di Eropa untuk menyelenggarakan konser.
Tidak ketinggalan seniman negri tirai bambu juga yang beberapa alat musiknya yang sudah ditelan jaman di rekonstruksi, juga para akhli merekonstruksi musik musik yang dibuat 2400 tahun yang lalu!!!!!!
Mereka sering konser sana sini, juga grup sirkus tradisional, grup tari tradisionalnya mempertonton kan kebolehan budaya bangsanya.
Di Inggris setiap tahun diadakan festival musik etnis dari seluruh dunia, jadi , jati diri setiap bangsa jelas diperlihatkan kepada audience.
Bahkan musik aborigin yang tidak berubah sejak ribuan tahun juga ditampikan ( walau instrumentnya cuma dua bongkah batu )
Musik jepang modern juga tinggal pop remaja orang jepang sudah banyak meninggalkan kursus piano dan gitarnya, sudah mulai banyak anak-anak jepang belajar Koto dan Biwa, kalau saya teruskan nanti tulisan saya dijiplak orang untuk doctoral thesis.
Back to the point : Saya bukan Orang Jawa, tapi saya sempat mempelajari budaya Jawa yang menurut saya luar biasa, filosofi Timur yang kental dan bijaksana, sayang kalau harus terkontaminasi budaya Arab yang sangat brutal , nyaris tunabudaya.
Beberapa kasus, budaya Jawa bersentuhan dengan budaya Cina malah sealur sejalan, dari Primbon/FengShui lambang naga pada keraton (saya keberatan mempergunakan istilah kesultanan), warna merah yang dipergunakan dlsb justru bagus.
Nah rekan rekan FFI yang dari kalangan manapun, cobalah renungan ini, kita tanya pada diri kita sendiri, Siapakah diri kita???
Kalau sudah mendekati jawaban, tanya lagi, bagaimana seharusnya kita mengambil cara hidup? dll dll dll
Semoga tulisan ini membawa manfaat.
Didunia musik misalnya, banyak terjadi orang mulai mempelajari lagi musik dari suku bangsanya misalnya : orang Arab, mereka bisa dibilang sudah tidak pernah main musik Arab sejak lama, 10 tahun terakhir malah beberapa kelompok, mereka mulai merekonstruksi musik Arab. Seniman Arab mulai bermuculan di Eropa untuk menyelenggarakan konser.
Tidak ketinggalan seniman negri tirai bambu juga yang beberapa alat musiknya yang sudah ditelan jaman di rekonstruksi, juga para akhli merekonstruksi musik musik yang dibuat 2400 tahun yang lalu!!!!!!
Mereka sering konser sana sini, juga grup sirkus tradisional, grup tari tradisionalnya mempertonton kan kebolehan budaya bangsanya.
Di Inggris setiap tahun diadakan festival musik etnis dari seluruh dunia, jadi , jati diri setiap bangsa jelas diperlihatkan kepada audience.
Bahkan musik aborigin yang tidak berubah sejak ribuan tahun juga ditampikan ( walau instrumentnya cuma dua bongkah batu )
Musik jepang modern juga tinggal pop remaja orang jepang sudah banyak meninggalkan kursus piano dan gitarnya, sudah mulai banyak anak-anak jepang belajar Koto dan Biwa, kalau saya teruskan nanti tulisan saya dijiplak orang untuk doctoral thesis.
Back to the point : Saya bukan Orang Jawa, tapi saya sempat mempelajari budaya Jawa yang menurut saya luar biasa, filosofi Timur yang kental dan bijaksana, sayang kalau harus terkontaminasi budaya Arab yang sangat brutal , nyaris tunabudaya.
Beberapa kasus, budaya Jawa bersentuhan dengan budaya Cina malah sealur sejalan, dari Primbon/FengShui lambang naga pada keraton (saya keberatan mempergunakan istilah kesultanan), warna merah yang dipergunakan dlsb justru bagus.
Nah rekan rekan FFI yang dari kalangan manapun, cobalah renungan ini, kita tanya pada diri kita sendiri, Siapakah diri kita???
Kalau sudah mendekati jawaban, tanya lagi, bagaimana seharusnya kita mengambil cara hidup? dll dll dll
Semoga tulisan ini membawa manfaat.
- openyourmind
- Posts: 2967
- Joined: Fri Oct 20, 2006 8:42 am
- Eneng Kusnadi
- Posts: 2758
- Joined: Sat Dec 30, 2006 1:26 pm
- Location: Peternakan Unta/Camelot
Point point nya banyak mas, monggo kelilingan FFI dijamin puas, ditanggung kenyang banget, terutama yang menyangkut, iihhhhhhhhhhh ngeri ah.Ahazveroz wrote:kasih poin2 dong hal apa sih yg membuat anda merasa bahwa islam memberikan pengaruh buruk pada nilai2 kebudayaan indonesia
saya pengen tahu neh saya kan muslim
siapa tau bisa murtad
contohnya....Ahazveroz wrote:kasih poin2 dong hal apa sih yg membuat anda merasa bahwa islam memberikan pengaruh buruk pada nilai2 kebudayaan indonesia
saya pengen tahu neh saya kan muslim
siapa tau bisa murtad
bulan puasa, warung makan harus tutup (mana toleransinya pada orang yang "cari rejeki" dan orang yang nggak puasa?)
bersalaman dengan orang non muslim, HARAM (mana rasa "sesama manusia"nya?)
mengucapkan selamat natal, HARAM (mana toleransinya?)
pagi2 sudah teriak2 pakai TOA ,mengganggu orang tidur (mana tepo sliro-nya?)
itu saja sudah cukup menggambarkan kalau "budaya islam" bukanlah budaya yang 'mensejahterakan"
- shoeslover
- Posts: 409
- Joined: Tue May 22, 2007 11:12 pm
- Location: Sarkem/Pasar Kembang
Re: Jawa atau Islam
WONG JOWO ILANG JOWONE.......
JAWI JIWO LAN JIWINE..........
JOWO DIGOWO, ARAB DIGARAP, BARAT DIRUWAT............
JAWI JIWO LAN JIWINE..........
JOWO DIGOWO, ARAB DIGARAP, BARAT DIRUWAT............
Re: Jawa atau Islam
Ngapain orang Jawa masih ikut islam ?? Menurunkan derajat jd manusia tanggung... Di arab dianggap budak, sama orang malon aja seislam2nya jawa masih dianggap hindu... yg berarti kapir kolopir di bawah derajat muslim (karena islam pada dasarnya rasis dan apartheid...)
Jawa wurung, landa durung, islam kadhung, neng arab malah dipenthung lan digantung...
Nestapa dan nista bener dah masyarakat yg sudah menggadaikan kehidupannya ke bawah penjajahan diving...
Jawa wurung, landa durung, islam kadhung, neng arab malah dipenthung lan digantung...
Nestapa dan nista bener dah masyarakat yg sudah menggadaikan kehidupannya ke bawah penjajahan diving...