alley_shatree wrote:bukannya mau mengagungkan arab...karena awal perdebatan elo terlihat begitu skeptis thd arab atau Islam...biar sudah dikasi situs ttg zaman keemasan Islam yg banyak menyumbang ilmu bagi kemajuan eropa tetap aja dibantah malah bilang Islam cengeng...padahal situsnya dari barat sendiri...mbok ya bersikap gentle dan sportif.
kalo bicara dengan orang rasialis seperti kamu mesti bicara keturunan, asal usul, ras, agama dsb. kalo engga entar semuanya diakui milik kristen lah , milik yahudi lah, milik barat lah...seolah-olah dunia milik gue dan mereka. emangnya who the hell are you ?
segala sesuatu itu tempatkan pada porsinya !
Dear Alley,
Kalau kamu menyamakan sikap skeptis dan rasis, itu salah satu lagi contoh kamu belum dewasa.
Sikap cengeng yang saya kemukakan adalah perangai orang seperti kamu yang selalu mengumbar kisah jadul untuk menuntut respek orang. Apakah karena orang tua kamu pintar dan bijak, orang harus melihat kamu juga pintar dan bijak? Kalau kamu malah tidak belajar dan bisanya hanya menghabiskan harta hasil jerih payah orang tua, apakah kamu mendapat respek orang? Kalau orang Islam ribuan tahun yang lalu memiliki ilmu yang tinggi, tapi generasi berikutnya tidak mampu mempertahankannya atau berjuang memperoleh ilmu itu kembali, apakah mereka perlu cengeng menuntut respek orang lain?
alley_shatree wrote:perkiraan gue semua itu motivasinya uang...ngga ada konspirasi2 agama spt itu....mungkin andaikata semua negara2 arab di timur tengah itu bisa dimanfaatkan dan dikuasai oleh amerika maka mungkin Israel itu udah ngga dihiraukan lagi oleh amerika....nyatanya baru di irak saja amerika sudah terlampau jauh ikut campurnya.
ya setau saya kalo negara kapitalis itu pointnya bisa GAIN MONEY...
kaum agamawan kristennya di amerika apa ada yg maju ??
jangan suka menghubungkan antara kemajuan dunia dengan agamamu.
Alley, kalau kamu berpendapat tidak ada konspirasi agama, tolong kamu berani menasehati saudara-saudara kamu - termasuk Artends - yang masih percaya rekayasa dan teori-teori begituan. Dan kalau kamu benar-benar paham sejarah Timur Tengah, kamu harusnya tahu kalau bukan Amerika saja yang punya agenda di situ, dan itu tidak selamanya tentang uang.
Mesir, Syria, Libya dan Irak semuanya mendekatkan diri kepada Uni Soviet - komunis lho... - dalam usaha mereka menghancurkan Israel. Dalam era Perang Dingin, Uni Soviet jelas melihat keuntungan mendapat kesempatan turut campur di Timur Tengah, sumber minyak penting bagi dunia Barat. Berapa banyak kapal tanker yang melewati Terusan Suez menuju Eropa? Tidakkah kamu sadar kalau Mesir dan Syria memperbolehkan kapal perang Uni Soviet di Port Said, Alexandria dan Latakia?
Perang tahun 1973 jelas-jelas menunjukkan bagaimana Moscow memihak Mesir dan Syria di PBB, dan saat Presiden Nixon mengirim bantuan militer ke Tel Aviv, Brezhnev juga melakukan hal yang sama ke Kairo dan Damaskus. Orang Islam sering teriak Amerika berat sebelah memihak Israel, tapi bekerja sama dengan orang komunis! Bila akhirnya kerja sama itu terhenti karena Uni Soviet pecah tahun 1991, itulah resiko berteman dengan loser...
Mengenai kaum agama di barat yang kamu klaim tidak maju, saya hanya bisa ketawa. Meskipun negara barat itu sekuler, kamu tidak tahu kalau Christian Coalition itu adalah salah satu lobby yang paling kuat di Washington DC? Kamu tidak tahu kalau partai Kanselir Angela Merkel di Jerman adalah Kristen Demokrat (CDU)?
Think harder,
Edu