kuisa wrote:Soal rebut2an kunci adalah sebuah contoh kecil ttg saingan tuhan dan penyebab kegagalannya yang mengakibatkan pertanyaan besar, bagaimana mungkin disebut tuhan jika punya saingan? bahkan seharusnya dua2nya adalah tuhan karena baik "tuhan" dan iblis punya standard kebenaran sendiri2 dan saling mengalahkan. Makanya saya bilang seharusnya tuhan anda adalah 1+1=2 tuhan dan iblis, tinggal manusia seperti anda memilih saja ikut tuhan yang mana, sama2 berkuasa kok
rahimii wrote:Kamu sudah saya sarankan berkali-kali untuk buka trit tersendiri yang terstruktur, argumentatif tapi tidak melanggar aturan forum tentang keberatanmu, tapi apa daya, bikin trit saja kamu tak mampu. Namun anehnya, kamu koar-koar seakan sangat memahami keyakinan orang. Delusi koplak..
kuisa wrote:Itu sesuatu yang sederhana dan mustahil dibantah, saya hanya butuh menggugah anda sekalian untuk menganalisa sebaik mngkin.
rahimii wrote:Bagaimana kamu dapat secara arogan mengatakan pandanganmu tidak bisa dibantah? Karena orang tidak mau berbantah secara mendalam di forum yang punya aturan melarang hal itu, kamu kemudian merasa pendapatmu tidak bisa dibantah? Bikin trit nya tong..yang sejalan dengan aturan forum atau kamu akan ditendang keluar. Bisa atau tidak pandanganmu dibantah akan kita buktikan disitu. Jangan koar-koar melulu..
kuisa wrote:Ga usah manja, anda tinggal bantah kok.
rahimii wrote:Gak usah ngeles kamu. Sudah saya katakan bahwa karena forum ini punya aturan dalam membahas keyakinan lain, kamu buat saja trit yang sesuai aturan dan kita akan buktikan semua argument mu bisa dipertahankan atau tidak disitu. Ngeles tanda tak mampu..
kuisa wrote:Ga apa2 emangnya borokmu kelihatan semua
rahimii wrote:Gak apa tong..
===============
rahimii wrote:Kalau orang yang tidak mau menjawab pertanyaanmu, segala klaim kepintaran, kehebatan dan keakuan akan keluar dari mulutmu. Padahal kamu sendiri ketika ditanya, malahan banyakan menghindar. Soal cipta mencipta tuhan itu, kamu belajar saja dulu keberadaan dan ketidakberadaan akan sesuatu, atau keberadaan sesuatu yang mensyaratkan keberadaan sesuatu. Logika saya bisa memahami, dengan keberadaan tuhan itu sendiri telah menciptakan sesuatu keberadaan yang tuhan tidak ciptakan, tanpa perlu membuat saya sampai bertanya-tanya tentang tuhan saya itu. Kamu yang mestinya bertanya-tanya tentang tuhan islam mu yang bisa-bisanya menciptakan setan. Sangat jelas dalam perspektif keyakinan dan perspektif logika saya, ada hal-hal yang tuhan tidak ciptakan namun memiliki “keadaan” yang bahkan dapat dijangkau indera kita. Namun melihat kemampuan logikamu dari seluruh perdebatan setakat ini, saya sepakat dengan bro JGA, levelmu belum mampu memahaminya. Sorry, kalau saya berkata jujur.
===============kuisa wrote:Terima kasih sudah berkata jujur. Penjelasan anda cukup menarik, seharusnya anda menulis ini di halaman 2 atau 3.
Sementara ini saya tidak akan membantah pernyataan anda, saya berikan anda sedikit nafas untuk berpikir lebih jauh, lebih luas.
Jadi tuhan anda ada dan menghadirkan sesuatu yang tidak dia ciptakan, ibarat kata tuhan adalah satu sisi dari mata uang, tidak mungkin ada tuhan tanpa ada sisi sebelahnya, demikian sebaliknya. Sebetulnya anda sudah membenarkan pendapat saya ttg tuhan 1+1=2. Kedua sisi mata uang saling mengalahkan, kadang diatas kadang dibawah, selalu bersaing, rebut2an kunci dan seterusnya
rahimii wrote:Esensinya adalah bahwa saya memiliki citra tentang apa dan bagaimana tuhan itu dalam logika saya. Tapi yang kamu permasalahkan malah penyebutannya sebagai mahluk. Semua orang disini tahu klaim gembar-gembor mu tuhan islam itu pencipta, penguasa, pemelihara. Yang saya tanya, esensi tuhan mu itu apa, zat kah, udara kah, gas kah, kabut kah, atau kentut kah, sehingga nilai kebenaran yang dimilikinya bisa kita anggap sama dengan nilai kebenaran yang kita manusia miliki?
Itu adalah sedikit perbincangan hangat saya dengan Pak Rahimii.
Secara sekilas dan sedikit Pak Rahimii sudah menyebutkan beberapa point tentang tuhannya:
1. dengan keberadaan tuhan itu sendiri telah menciptakan sesuatu keberadaan yang tuhan tidak ciptakan
2. Esensinya adalah bahwa saya memiliki citra tentang apa dan bagaimana tuhan itu dalam logika saya
Saya menggugat pemahaman tersebut dengan pernyataan :
Tuhan yang muncul bersamaan dengan sosok lainnya adalah ibarat koin dengan 2sisi, bahkan sebetulnya kedua sisi menjadi tuhan sendiri2 sehingga tidak berlebihan jika dikatakan tuhan adalah 1+1=2
Kepada Pak Rahimii, waktu dan tempat dipersilahkan.