Pertanyaan saat manusia meninggal
Posted: Tue Jan 01, 2013 10:49 pm
kemarin siang (31/12/2012) ane manggil tukan pijat.
tak diduga si tukang pijet ini bercerita bahwa dulunya dia lahir di lingkungan keluarga paranormal.
suatu saat di usia 12 thn, dia mendengar kothbah di masjid bahwa "ketika orang meninggal maka dia akan ditanya siapa tuhannya, siapa nabinya, apa kitabnya"
lalu dia menjadikan itu sebuah pertanyaan:
"manusia meninggal berarti khan meninggalkan urusan duniawi... kenapa masih ditanya tentang urusan duniawi"
nah dari obrolan singkat itu ane jadi setuju ttg pertanyaannya.
ibarat orang meninggal dan masuk alam kematian itu adalah siswa SMU yg sudah lulus sekolah dan masuk perguruan tinggi islam.
di perguruan tinggi islam, si calon mahasiswa ini ditanyai, "kamu dari SMU islam apa negeri, dulu siapa nama gurumu, terus buku terbitan mana yang kamu pelajari" . Kalau jawabannya tidak sesuai bahwa gurunya Drs Mukamad, buku terbitan Arab, sekolah SMU Madrasyah.. maka tidak diterima menjadi mahasiswa.
sedangkan di perguruan tinggi kapir, pertanyaannya beda. "apakah hukum relativitas itu? siapakah penemu radioaktif, tahun berapa fosil manusia purba Jawa ditemukan?"
hasil akhirnya, sarjana perguruan tinggi kapir menjadi ilmuwan, politikus, arkeolog dsb. sarjana PT islam menjadi guru pondok pesantren, takmir masjid, dsb.
jadi.. kualitas mayit/jenazah orang meninggal memang beda antara jenazah muslim dgn jenazah kapir. Alih-alih ditanya tentang perbuatan baik apa yg telah dilakukan di dunia, tetapi justru ditanya ttg hal yg adminstratip banget oleh malaikat.
benar gak sih??
tak diduga si tukang pijet ini bercerita bahwa dulunya dia lahir di lingkungan keluarga paranormal.
suatu saat di usia 12 thn, dia mendengar kothbah di masjid bahwa "ketika orang meninggal maka dia akan ditanya siapa tuhannya, siapa nabinya, apa kitabnya"
lalu dia menjadikan itu sebuah pertanyaan:
"manusia meninggal berarti khan meninggalkan urusan duniawi... kenapa masih ditanya tentang urusan duniawi"
nah dari obrolan singkat itu ane jadi setuju ttg pertanyaannya.
ibarat orang meninggal dan masuk alam kematian itu adalah siswa SMU yg sudah lulus sekolah dan masuk perguruan tinggi islam.
di perguruan tinggi islam, si calon mahasiswa ini ditanyai, "kamu dari SMU islam apa negeri, dulu siapa nama gurumu, terus buku terbitan mana yang kamu pelajari" . Kalau jawabannya tidak sesuai bahwa gurunya Drs Mukamad, buku terbitan Arab, sekolah SMU Madrasyah.. maka tidak diterima menjadi mahasiswa.
sedangkan di perguruan tinggi kapir, pertanyaannya beda. "apakah hukum relativitas itu? siapakah penemu radioaktif, tahun berapa fosil manusia purba Jawa ditemukan?"
hasil akhirnya, sarjana perguruan tinggi kapir menjadi ilmuwan, politikus, arkeolog dsb. sarjana PT islam menjadi guru pondok pesantren, takmir masjid, dsb.
jadi.. kualitas mayit/jenazah orang meninggal memang beda antara jenazah muslim dgn jenazah kapir. Alih-alih ditanya tentang perbuatan baik apa yg telah dilakukan di dunia, tetapi justru ditanya ttg hal yg adminstratip banget oleh malaikat.
benar gak sih??