BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Benturan dan bentrokan antara Islam dengan agama-agama dan peradaban lain di seluruh penjuru dunia.
User avatar
caberawit
Posts: 228
Joined: Mon Oct 16, 2006 12:59 am

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by caberawit »

Sekedar tambahan untuk nyundul topik yang melorot ini

Pengertian Jawa dan Kejawen

http://www.joglosemar.co.id/kejawen/index.html" onclick="window.open(this.href);return false;
In some Javanese traditional ceremonies, ancient rituals remain in place to this day. It is a proof that Javanese people are smart in preserving their precious identity. Besides the existence of widely recognized religions such as Hinduism, Buddhism, Islam & Christianity, a local belief popularly known as Kejawen or Kebatinan does continue to exist.

Kejawen from the word Jawa (Java) : Javanism, is a Javanese spiritual knowledge in search of good & correct way of life, so the persons practicing the teaching correctly & wholeheartedly should find the spiritual way to true life (urip sejati => urip = life, sejati = true) achieving the harmonious relation between servant & God, JUMBUHING KAWULO GUSTI (jumbuh = a good, harmonious relation, kawulo = servant, gusti = Lord, God).

---
The Javanese (wong-Jawa) and Kejawen
Wong means people. Jawa-Java => wong Java is people of Java or Javanese. In refined kromo language is Tiyang Jawi. The Javanese are grateful that they are born and live in the splendid fertile island of Java with its pleasant climate. According to wayang stories, the beauty of the island had even attracted gods to descend and built the first kingdoms in Java, some words to always remember "gods occupation" of Java are:

* Jawata means god, the guru of the Javanese
* Tiyang descendant of gods
* Wong descendant of gods

So, Javanese (wong or Tiyang Jawa) is descendant of gods.

---
The word 'Jawa' itself, in fact has a deep philosophical meaning. The late, Prof. Hardjono, MR. (Dutch Master of Law), a famous populist professor from Gajah Mada State University, told the writer about 16 years ago in his residence in Kotabaru, Yogyakarta.

"Dimas (younger brother), people should know the real meaning of Jawa or Jawi in kromo language". "Could you tell me, Romo (father)?"
"Ja means to be born. Wi means a bird". "Like a bird, a human-being, has to pass two steps to be a perfect human-being. First it's an egg, then a bird".

---
Itu dari situs Joglosemar.
Di bawah ini, pengertian "Jawa" lainnya yang saya ambil dari buku Adi Suripto berjudul Nilai-nilai Hindu dalam Budaya Jawa
Ada yang unik dalam kata "Jawa" ini. Kata ini umumnya dikenal sebagai nama pulau, tetapi anehnya bila kata itu dihubungkan dengan kata "tidak" dan menjadi "tidak jawa", atau "ora jawa" dalam bahasa Jawa. Dalam bahasa Jawa kata "ora jawa" ini berarti "tidak bermoral", atau "tidak susila". Jadi kata "jawa" di sini mempunyai arti khusus yaitu "kadar moralitas dan kesusilaan seseorang". Itu sebabnya orang Jawa akan marah bila dikatai "ora jawa". Mungkin kata "jawa" itu berasal dari kata "arjawam" pada bahasa Sansekerta, yang artinya jujur, rendah hati, atau beneh dalam bahasa Jawa. Agaknya ketika kata "Jawa" itu diputuskan untuk menjadi nama pulau, tersirat harapan para leluhur semoga para penghuninya kelak selalu bermoral tinggi, bersifat "beneh" dan jujur atau "arjawam"
Beyond_logic
Posts: 98
Joined: Sat Jan 03, 2009 2:57 pm

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by Beyond_logic »

BANGKITLAH KEBEBASAN BERKEYAKINAN...salam kenal caberawit dan swatantre..

:partyman: :partyman:
User avatar
caberawit
Posts: 228
Joined: Mon Oct 16, 2006 12:59 am

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by caberawit »

Beyond_logic wrote:BANGKITLAH KEBEBASAN BERKEYAKINAN...salam kenal caberawit dan swatantre..

:partyman: :partyman:
Salam kenal juga Beyond_logic
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by walet »

Sesepuh cabe rawit datang, mohon pencerahannya tentang kejawen, menarik sekali.
User avatar
caberawit
Posts: 228
Joined: Mon Oct 16, 2006 12:59 am

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by caberawit »

Wah, Walet ini bisa aja...

Aku bukan sesepuh di sini, aku juga bukan TS. Aku cuma penggembira.

Kalo pencerahan, aku bingung ngasi pencerahan apa? Lha wong aku ngga ngerti apa-apa..
Kalo Walet ada pertanyaan, ajukan aja, mungkin aku bisa jawab

Rahayu
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by walet »

caberawit wrote:Wah, Walet ini bisa aja...

Aku bukan sesepuh di sini, aku juga bukan TS. Aku cuma penggembira.

Kalo pencerahan, aku bingung ngasi pencerahan apa? Lha wong aku ngga ngerti apa-apa..
Kalo Walet ada pertanyaan, ajukan aja, mungkin aku bisa jawab

Rahayu
Kejawen itu apaan sih bu/mbak?
Apa itu gabungan Islam, Hindu ama kepercayaan Jawa lainnya?
Terus doanya kepada siapa?
Tuhannya siapa?
Kitab sucinya apa?

Saya banyak dengar ada hubungan kejawen dengan kesaktian, ada contohnya?
swatantre
Posts: 4049
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by swatantre »

Wah, mas walet, kalau pertanyaan yang itu mah, coba ente sweeping..eh sweeming...eh surfing gitu loh dari halaman pertama.....
InsyaflahAulloh terjawab.....
User avatar
caberawit
Posts: 228
Joined: Mon Oct 16, 2006 12:59 am

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by caberawit »

walet wrote: Kejawen itu apaan sih bu/mbak?
Apa itu gabungan Islam, Hindu ama kepercayaan Jawa lainnya?
Terus doanya kepada siapa?
Tuhannya siapa?
Kitab sucinya apa?
Walet ini bagaimana tho?
Bener kata swatantre, kalo kamu mau browsing thread ini, pasti menemukan jawaban/pendapat saya mengenai Kejawen. Menjawab pertanyaanmu membuat aku seperti melakukan double posting.


Padahal, di halaman ini juga, kamu bisa membaca pendapat situs Joglosemar tentang Kejawen.
Aku kutipkan lagi, ya:
Besides the existence of widely recognized religions such as Hinduism, Buddhism, Islam & Christianity, a local belief popularly known as Kejawen or Kebatinan does continue to exist.
Jadi situs Joglosemar menyetarakan Kejawen dengan agama-agama lain yang diakui di Indonesia, seperti Budha, Islam, dan Kristen, dan menyebutnya sebagai "kepercayaan lokal" (local belief).


Doa kepada siapa?
Dari kutipan Joglosemar itu juga sudah terjawab, kepada siapa orang Kejawen berdoa
Kejawen from the word Jawa (Java) : Javanism, is a Javanese spiritual knowledge in search of good & correct way of life, so the persons practicing the teaching correctly & wholeheartedly should find the spiritual way to true life (urip sejati => urip = life, sejati = true) achieving the harmonious relation between servant & God, JUMBUHING KAWULO GUSTI (jumbuh = a good, harmonious relation, kawulo = servant, gusti = Lord, God).
Di thread yang lalu pada topik ini saya juga pernah menulis bahwa tujuan Kejawen:
- secara vertikal : manunggaling kawula Gusti
- secara horisontal : memayu hayuning buwana
- ke arah dalam : urip sejati

Pada dasarnya, pendapat saya itu tidak berbeda dengan pendapat orang pada umumnya dan juga pendapat dari situs Joglosemar yang saya kutip di atas. Karena untuk mencapai "manunggaling kawula Gusti" kita harus mempunyai hubungan harmonis dengan Tuhan alias "Jumbuhing kawula Gusti"

walet wrote:Saya banyak dengar ada hubungan kejawen dengan kesaktian, ada contohnya?
Ini juga pernah dibahas..
User avatar
caberawit
Posts: 228
Joined: Mon Oct 16, 2006 12:59 am

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by caberawit »

Kalau mau melihat pandangan orang lain mengnai Kejawen, aku pernah tuliskan di forum lain dengan judul topik "Mengenal Kejawen", bisa dilihat di:
http://mengenal-islam.forumphp3.com/vie ... f=36&t=326" onclick="window.open(this.href);return false;


Kitab sucinya apa?
Ini juga saya bahas di forum yang saya tulis di atas, di halaman ke dua
http://mengenal-islam.forumphp3.com/vie ... a&start=10" onclick="window.open(this.href);return false;


Saya tuliskan lagi saja, ya:

Yang jelas sekarang ini Kejawen tidak punya kitab suci. Apakah dulu pernah punya, saya tidak tahu. Sehingga pedoman hidup kaum Kejawen adakalanya berupa papan tanpa tulis, pedoman itu ada, tapi tidak ditulis dengan jelas dalam kitab, hanya berupa sandi-sandi. Meskipun tanpa tulisan, namun pedoman tersebut banyak menyimpan makna budi pekerti luhur.

Contoh ungkapan yang menjadi pedoman hidup:

- Mikul dhuwur mendhem jero (memikul tinggi mengubur dalam)
membawa nama baik keluarga/bangsa dan negara, mengharumkan nama keluarga/bangsa dan negara (mikul dhuwur), mengubur dalam-dalam keburukan / aib keluarga / kekurangan masyarakat (mendem jero) -->berbicaralah yang baik-baik saja, tidak usah menceritakan keburukan orang lain.
Ungkapan ini juga dapat diartikan "langit dijunjung bumi dipijak", yaitu menghargai /menghormati adat budaya tempat kita berada (mikul dhuwur), tanpa kehilangan kepribadian kita - orang jawa tidak kehilangan jawanya (mendem jero)

- Sapa salah seleh (siapa salah akan jatuh)
Maknanya hukum karma, barang siapa berbuat jahat, suatu saat akan kena sendiri.

Ya sudah, sekian dulu. Semoga jawaban saya bisa memberi manfaat.

Rahayu
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by walet »

Maaf bu,
Soalnya postingan tentang kejawen terkubur dibanyak postingan, sehari puluhan bahkan ratusan postingan baru, jadi saya gak bisa mengikuti satu persatu.
Tp saya coba baca dari awal lagi.

Pokoknya apapun itu, selain Islam pasti jauh lebih baik.
User avatar
caberawit
Posts: 228
Joined: Mon Oct 16, 2006 12:59 am

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by caberawit »

Ya sudah Bu Walet, tidak apa-apa.
Saya mengerti kok.
ferekonstantinus
Posts: 1
Joined: Sat Sep 05, 2009 7:09 pm

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by ferekonstantinus »

mas yang katanya mo ngasih babad tanah jawi mana ya...udah ninggu setaun ne...he3x
lemah_abang
Posts: 140
Joined: Wed Sep 02, 2009 7:54 pm
Location: Namun sekali kamu melihat hakikat-sejati dirimu, seluruh Kitab Suci menjadi terlalu banyak uraian.

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by lemah_abang »

Kejawen : berisi kaidah moral dan budi pekerti luhur, serta memuat tata cara manusia dalam melakukan penyembahan tertinggi kepada Tuhan Yang Maha Tunggal. Akan tetapi, setelah abad 15 Majapahit runtuh oleh serbuan anaknya sendiri, dengan cara serampangan dan subyektif, jauh dari kearifan dan budi pekerti yg luhur, “pendatang baru” menganggap ajaran kejawen sebagai biangnya kemusyrikan, kesesatan, kebobrokan moral, dan kekafiran. Maka harus dimusnahkan. Ironisnya, manusia Jawa yang sudah “kejawan” ilang jawane, justru mempuyai andil besar dalam upaya cultural assasination ini. Mereka lupa bahwa nilai budaya asli nenek moyang mereka itulah yang pernah membawa bumi nusantara ini menggapai masa kejayaannya di era Majapahit hingga berlangsung selama lima generasi penerus tahta kerajaan.

Ajaran Tentang Budi Pekerti, Menggapai Manusia Sejati


Dalam khasanah referensi kebudayaan Jawa dikenal berbagai literatur sastra yang mempunyai gaya penulisan beragam dan unik. Sebut saja misalnya; kitab, suluk, serat, babad, yang biasanya tidak hanya sekedar kumpulan baris-baris kalimat, tetapi ditulis dengan seni kesusastraan yang tinggi, berupa tembang yang disusun dalam bait-bait atau padha yang merupakan bagian dari tembang misalnya; pupuh, sinom, pangkur, pucung, asmaradhana dst. Teks yang disusun ialah yang memiliki kandungan unsur pesan moral, yang diajarkan tokoh-tokoh utama atau penulisnya, mewarnai seluruh isi teks.

Pendidikan moral budi pekerti menjadi pokok pelajaran yang diutamakan. Moral atau budi pekerti di sini dalam arti kaidah-kaidah yang membedakan baik atau buruk segala sesuatu, tata krama, atau aturan-aturan yang melarang atau menganjurkan seseorang dalam menghadapi lingkungan alam dan sosialnya. Sumber dari kaidah-kaidah tersebut didasari oleh keyakinan, gagasan, dan nilai-nilai yang berkembang di dalam masyarakat yang bersangktan. Kaidah tersebut akan tampak dalam manifestasi tingkah laku dan perbuatan anggota masyarakat.

Demikian lah makna dari ajaran Kejawen yang sesungguhnya, dengan demikian dapat menambah jelas pemahaman terhadap konsepsi pendidikan budi pekerti yang mewarnai kebudayaan Jawa. Hal ini dapat diteruskan kepada generasi muda guna membentuk watak yang berbudi luhur dan bersedia menempa jiwa yang berkepribadian teguh. Uraian yang memaparkan nilai-nilai luhur dalam kebudayaan masyarakat Jawa yang diungkapkan diatas dapat membuka wawasan pikir dan hati nurani bangsa bahwa dalam masyarakat kuno asli pribumi telah terdapat seperangkat nilai-nilai moralitas yang dapat diterapkan untuk mengangkat harkat dan martabat hidup manusia.
Anti-Fascist
Posts: 71
Joined: Sat Sep 19, 2009 10:28 am

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by Anti-Fascist »

dead to fascism, freedom for the people
robint
Posts: 2123
Joined: Sat Jun 21, 2008 10:52 pm

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by robint »

@lemah abang,

ketahuan belum baca quran secara komprehensif. Ngawur tok ae.
Last edited by robint on Sun Oct 18, 2009 9:28 pm, edited 1 time in total.
ramonhorpa
Posts: 1655
Joined: Tue Jul 29, 2008 10:35 pm
Location: INDONESIA

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by ramonhorpa »

dear all
jaman dulu aku pernah dapet pelajaran tentang "TEPA SELIRA" atau "TEPA SALIRA" entah yang betul yang mana.
kata tepa selira itu punya makna : tenggang rasa (cmiiw)
lebih lanjut lagi, tepa selira bisa diuraikan menjadi :
TE : temen sujud marang gusti ingkang murbeng dumadi ....
PA : ...................
SE : ...................
LI : ...................
RA : ...................
nah, para pakar kejawen yth, kalau ada yang tahu bgmn uraian kata tepa selira ini silakan post di sini,

maturnuwun
ki_sabdopalon
Posts: 173
Joined: Wed May 17, 2006 8:08 pm
Location: Jawa

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by ki_sabdopalon »

ramonhorpa wrote:dear all
jaman dulu aku pernah dapet pelajaran tentang "TEPA SELIRA" atau "TEPA SALIRA" entah yang betul yang mana.
kata tepa selira itu punya makna : tenggang rasa (cmiiw)
lebih lanjut lagi, tepa selira bisa diuraikan menjadi :
TE : temen sujud marang gusti ingkang murbeng dumadi ....
PA : ...................
SE : ...................
LI : ...................
RA : ...................
nah, para pakar kejawen yth, kalau ada yang tahu bgmn uraian kata tepa selira ini silakan post di sini,

maturnuwun
Sdr.Ramonhorpa,

Sepanjang pengetahuan saya yang dimaksud dengan "Tepa Salira" adalah perbuatan yang tidak ingin orang lain lakukan terhadap diri anda, jangan lakukan itu pada orang lain. Sedang perbuatan yang apabila orang lain melakukannya pada anda , anda menjadi senang dan bersyukur, maka anda seharusnya juga melakukannya pada orang lain.

Contohnya:
1. Bila anda sedang tertimpa bencana atau kesusahan, kemudian ada orang menolong anda sehingga bisa mengatasi atau meringankan kesusahan atau bencana yang anda alami, maka anda merasa senang. Oleh karena itu bila melihat orang lain tertimpa bencana atau kesusahan seharusnya kita menolong mereka.
2. Bila anda berada dalam bahaya kemudian anda ditolong orang sehingga terlepas dari bahaya, maka anda merasa senang. Oleh karena itu bila kita mengetahui orang lain dalam bahaya, seharusnya kita menolongnya.

Nah di FFI ini kita melakukan contoh tepa salira yaitu sbb:
1. Apabila anda dalam kebodohan dan tidak sadar kemudian ada orang yang menyadarkan anda sehingga anda menjadi pintar dan sadar, maka anda menjadi senang dan bersyukur. Oleh karena itu, bila kita tahu ada orang lain dalam kebodohan dan tidak sadar kita seharusnya berusaha menyadarkannya sehingga menjadi pintar dan sadar.

Dan seterusnya ada banyak contohnya.

Demikian penjelasan saya semoga memuaskan anda.
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by walet »

ki_sabdopalon wrote: Sdr.Ramonhorpa,

Sepanjang pengetahuan saya yang dimaksud dengan "Tepa Salira" adalah perbuatan yang tidak ingin orang lain lakukan terhadap diri anda, jangan lakukan itu pada orang lain. Sedang perbuatan yang apabila orang lain melakukannya pada anda , anda menjadi senang dan bersyukur, maka anda seharusnya juga melakukannya pada orang lain.
Tolong Anda sering aktif, soalnya banyak murtadin yang ingin belajar kejawen, tapi mereka sudah anti Islam jadi kejawen yang bukan dari Syekh Siti Jenar atau Kejawen - Quran.
Alias kejawen murni.
ki_sabdopalon
Posts: 173
Joined: Wed May 17, 2006 8:08 pm
Location: Jawa

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by ki_sabdopalon »

walet wrote:
Tolong Anda sering aktif, soalnya banyak murtadin yang ingin belajar kejawen, tapi mereka sudah anti Islam jadi kejawen yang bukan dari Syekh Siti Jenar atau Kejawen - Quran.
Alias kejawen murni.
Akan saya usahakan.

Kejawen adalah ilmu keTuhanan yang digali oleh bangsa Indonesia sendiri yang bersuku Jawa. Jadi ajaran Kejawen itu banyak sesuai dengan pengalaman pribadi masing-masing penemu dari ajaran tersebut. Ada Pangestu, Sapta Darma, Ngesti Tunggal dsb. Kalau kemudian ada ajaran Kejawen yang campur-campur istilah islam seperti Nur Muhammad dsb, maka pasti penemunya sebelumnya punya latar belakang islam yang kuat. Namun demikian, pada akhirnya, karena prinsip-prinsip keTuhanan pada hakekatnya sama saja baik di India, Arab maupun di Amerika, maka anda akan mendapati kebenaran yang sama seperti yang diajarkan oleh Kejawen yang manapun dengan agama Hindu, Budha, Kristen dll KECUALI ISLAM. Masing-masing ajaran Kejawen & Agama KECUALI ISLAM seperti jalan yang menuju ke arah yang sama yaitu Tuhan melalui jalan yang berbeda-beda.


Sekarang kemudian mengapa islam menjadi perkecualian? Karena setelah diteliti dengan baik dan dibandingkan dengan ajaran semua agama, ajaran islam ternyata bertentangan dengan ajaran semua agama dan keyakinan termasuk kejawen.

Contoh:
1. Dari Nabinya. Muhammad bukanlah manusia baik-baik dan suci seperti pembawa ajaran-ajaran Kejawen & Agama yang lain. Muhammad mengisi hidupnya dengan kekerasan, perampokan, pembunuhan, pemuasan nafsu birahi dan ego pribadi.
2.Dari ajarannya.
a. Tidak ada ajaran Kejawen dan Agama yang mengajarkan kebencian, kekerasan dan pembunuhan seperti islam.
b. Tidak ada ajaran Kejawen dan Agama yang mengajarkan hal-hal keduniawian seperti islam. Ajaran Kejawen & Agama melulu mengenai bagaimana mencapai Tuhan yang secara otomatis dalam proses mencapai Tuhan akan membuat kehidupan duniawi (hubungan antar manusia) menjadi baik. Manusia diberi akal pikiran oleh Tuhan untuk menyelesaikan sendiri masalah-masalah dunia. Tuhan tidak pernah mengatur hal-hal duniawi sampai sekecil-kecilnya seperti yang dinyatakan oleh ajaran islam.
c. Tidak ada ajaran Kejawen dan Agama yang mengajarkan bahwa keyakinan mereka adalah yang paling top dan yang lain sama sekali salah dan harus dibasmi. Yesus mengatakan percayalah padaku maka kau akan selamat, bukan berarti selain Yesus tidak membawa keselamatan. Tetapi kalau anda percaya Yesus, maka anda akan dijamin selamat oleh Yesus. Yesus tidak pernah mengajarkan untuk membasmi ajaran Yahudi apalagi para penganutnya.

Saya pikir di dunia ini tidak ada ajaran yang betul-betul sempurna dan paling benar baik itu ajaran Kejawen maupun Agama-agama dan keyakinan lain.
Saya sendiri setelah belajar Kejawen dari kakek saya. Kemudian karena saya senang membaca dan bereksperimen saya terus mempelajari ajaran-ajaran agama & keyakinan lain. Saya belajar sapta darma, pangestu, agama kristen, budha, hindu, taoisme dsb. Bahkan sekte-sektenya seperti Sai Baba, Hari Krisna, Zen, Budha Tibet. Semua ajaran itu memperkaya pengetahuan saya di luar pengetahuan Kejawen. Seringkali saya menemukan detil-detil tentang keTuhanan dari ajaran agama dan keyakinan lain yang tidak saya peroleh dari ajaran Kejawen. Dan setelah saya tes ternyata benar. Orang kemudian mungkin berpikir kenapa saya tidak bingung karena semua yang saya pelajari begitu beragam. Kuncinya adalah jangan percaya begitu saja. Kalau ada seorang guru agama/kepercayaan mengatakan bahwa untuk belajar agama/keyakinan tersebut kuncinya adalah kita harus yakin, maka guru tersebut hampir pasti sudah berbohong. Jangan mempelajari ilmu apapun dari seorang guru yang mensyaratkan keyakinan anda agar ajarannya terbukti benar. Ilmu keTuhanan adalah ilmu pasti. Percaya atau tidak percaya anda, Tuhan adalah Itu. Ilmu keTuhanan sebenarnya mudah dan sederhana tetapi karena orang ingin tahu secara detil sehingga kelihatannya jadi rumit.

Saya jadi ingat ketika kakek saya menggambarkan tentang Tuhan. Saya tanya kakek saya dimanakah di dunia ini saya bisa temukan Tuhan? Jawab kakek saya. Kamu tidak akan menemukan Tuhan di dunia ini dengan mata telanjang tapi sebenarnya Tuhan ada dimana-mana.
Terus bagaimana kita bisa menemukanNya tanya saya?
Seperti sekeping mata uang. Satu sisi dunia dan satu sisinya adalah Tuhan. Kamu tidak bisa melihat keduanya pada saat yang bersamaan. Kalau ingin melihat Tuhan lupakan dunia, sebaliknya kalau kamu terus berpikir tentang dunia, maka kamu tidak akan bisa melihat Tuhan.
Untuk itulah kamu harus tekun berlatih mengendalikan roso pangroso (pikiran & perasaan). Pikiran & perasaan tidak boleh dibiarkan berkeliaran kemana-mana tanpa tujuan. Kalaupun mobah & mosik (bergerak) hanya untuk kebaikan diri sendiri & orang lain. Selain dari itu pikiran & perasaan harus tenang dan diam sehingga Tuhan bisa kelihatan dan ditemui.
ramonhorpa
Posts: 1655
Joined: Tue Jul 29, 2008 10:35 pm
Location: INDONESIA

Re: BANGKITLAH KEJAWEN!!!

Post by ramonhorpa »

walet wrote:
Tolong Anda sering aktif, soalnya banyak murtadin yang ingin belajar kejawen, tapi mereka sudah anti Islam jadi kejawen yang bukan dari Syekh Siti Jenar atau Kejawen - Quran.
Alias kejawen murni.
ki_sabdopalon wrote: Akan saya usahakan.

Kejawen adalah ilmu keTuhanan yang digali oleh bangsa Indonesia sendiri yang bersuku Jawa. Jadi ajaran Kejawen itu banyak sesuai dengan pengalaman pribadi masing-masing penemu dari ajaran tersebut. Ada Pangestu, Sapta Darma, Ngesti Tunggal dsb. Kalau kemudian ada ajaran Kejawen yang campur-campur istilah islam seperti Nur Muhammad dsb, maka pasti penemunya sebelumnya punya latar belakang islam yang kuat. Namun demikian, pada akhirnya, karena prinsip-prinsip keTuhanan pada hakekatnya sama saja baik di India, Arab maupun di Amerika, maka anda akan mendapati kebenaran yang sama seperti yang diajarkan oleh Kejawen yang manapun dengan agama Hindu, Budha, Kristen dll KECUALI ISLAM. Masing-masing ajaran Kejawen & Agama KECUALI ISLAM seperti jalan yang menuju ke arah yang sama yaitu Tuhan melalui jalan yang berbeda-beda.


Sekarang kemudian mengapa islam menjadi perkecualian? Karena setelah diteliti dengan baik dan dibandingkan dengan ajaran semua agama, ajaran islam ternyata bertentangan dengan ajaran semua agama dan keyakinan termasuk kejawen.

Contoh:
1. Dari Nabinya. Muhammad bukanlah manusia baik-baik dan suci seperti pembawa ajaran-ajaran Kejawen & Agama yang lain. Muhammad mengisi hidupnya dengan kekerasan, perampokan, pembunuhan, pemuasan nafsu birahi dan ego pribadi.
2.Dari ajarannya.
a. Tidak ada ajaran Kejawen dan Agama yang mengajarkan kebencian, kekerasan dan pembunuhan seperti islam.
b. Tidak ada ajaran Kejawen dan Agama yang mengajarkan hal-hal keduniawian seperti islam. Ajaran Kejawen & Agama melulu mengenai bagaimana mencapai Tuhan yang secara otomatis dalam proses mencapai Tuhan akan membuat kehidupan duniawi (hubungan antar manusia) menjadi baik. Manusia diberi akal pikiran oleh Tuhan untuk menyelesaikan sendiri masalah-masalah dunia. Tuhan tidak pernah mengatur hal-hal duniawi sampai sekecil-kecilnya seperti yang dinyatakan oleh ajaran islam.
c. Tidak ada ajaran Kejawen dan Agama yang mengajarkan bahwa keyakinan mereka adalah yang paling top dan yang lain sama sekali salah dan harus dibasmi. Yesus mengatakan percayalah padaku maka kau akan selamat, bukan berarti selain Yesus tidak membawa keselamatan. Tetapi kalau anda percaya Yesus, maka anda akan dijamin selamat oleh Yesus. Yesus tidak pernah mengajarkan untuk membasmi ajaran Yahudi apalagi para penganutnya.

Saya pikir di dunia ini tidak ada ajaran yang betul-betul sempurna dan paling benar baik itu ajaran Kejawen maupun Agama-agama dan keyakinan lain.
Saya sendiri setelah belajar Kejawen dari kakek saya. Kemudian karena saya senang membaca dan bereksperimen saya terus mempelajari ajaran-ajaran agama & keyakinan lain. Saya belajar sapta darma, pangestu, agama kristen, budha, hindu, taoisme dsb. Bahkan sekte-sektenya seperti Sai Baba, Hari Krisna, Zen, Budha Tibet. Semua ajaran itu memperkaya pengetahuan saya di luar pengetahuan Kejawen. Seringkali saya menemukan detil-detil tentang keTuhanan dari ajaran agama dan keyakinan lain yang tidak saya peroleh dari ajaran Kejawen. Dan setelah saya tes ternyata benar. Orang kemudian mungkin berpikir kenapa saya tidak bingung karena semua yang saya pelajari begitu beragam. Kuncinya adalah jangan percaya begitu saja. Kalau ada seorang guru agama/kepercayaan mengatakan bahwa untuk belajar agama/keyakinan tersebut kuncinya adalah kita harus yakin, maka guru tersebut hampir pasti sudah berbohong. Jangan mempelajari ilmu apapun dari seorang guru yang mensyaratkan keyakinan anda agar ajarannya terbukti benar. Ilmu keTuhanan adalah ilmu pasti. Percaya atau tidak percaya anda, Tuhan adalah Itu. Ilmu keTuhanan sebenarnya mudah dan sederhana tetapi karena orang ingin tahu secara detil sehingga kelihatannya jadi rumit.

Saya jadi ingat ketika kakek saya menggambarkan tentang Tuhan. Saya tanya kakek saya dimanakah di dunia ini saya bisa temukan Tuhan? Jawab kakek saya. Kamu tidak akan menemukan Tuhan di dunia ini dengan mata telanjang tapi sebenarnya Tuhan ada dimana-mana.
Terus bagaimana kita bisa menemukanNya tanya saya?
Seperti sekeping mata uang. Satu sisi dunia dan satu sisinya adalah Tuhan. Kamu tidak bisa melihat keduanya pada saat yang bersamaan. Kalau ingin melihat Tuhan lupakan dunia, sebaliknya kalau kamu terus berpikir tentang dunia, maka kamu tidak akan bisa melihat Tuhan.
Untuk itulah kamu harus tekun berlatih mengendalikan roso pangroso (pikiran & perasaan). Pikiran & perasaan tidak boleh dibiarkan berkeliaran kemana-mana tanpa tujuan. Kalaupun mobah & mosik (bergerak) hanya untuk kebaikan diri sendiri & orang lain. Selain dari itu pikiran & perasaan harus tenang dan diam sehingga Tuhan bisa kelihatan dan ditemui.
siiiiip ...... !
tinggal nunggu sang Nayagenggong, Kejawen segera bangkit !!!

* sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti * (yang ini mangxoedipun apa yaah.... ?)
Post Reply