Blaik, ketinggalan lagi ane….
Mengenai surat An-Nisa ayat 1 bagaimana saya bisa mengerti kalau orang arabnya saja menganggap ini sebuah misteri. Inilah sulitnya Al-quran, banyak sekali kata-kata yang diperdengarkan adalah asing atau malah tak bermakna sama sekali bagi orang arab sendiri. Belum lagi mengenai arti kalimat-kalimatnya yang sulit diinterpretasikan. Sampai saat ini mengenai minhaa dan Zawjahaa termasuk yang masih dalam perdebatan panjang para ahli ... tentu saja ... masalah Hawa siapa yang bisa membuktikan ... saksinya ... Tuhan sendiri
Anda mengakui bahwa kata-kata dalam Al-Qur’an sulit atau tak bermakna. Terima kasih atas kejujuran anda. Kalau menurut saya sih itu bisa diartikan sebagai berikut :
1. Manusia pertama berjenis kelamin perempuan (atau...hermaprodit??? ups...)
Atau,
2. Ada kesalahan dalam penulisan Al Quran.
tanpa berpedoman pada sunnah, Quran tidak dapat dimengerti dan diimplementasikan dalam kehidupan seseorang dan bagi mereka yang percaya, cara bagaimana mengimplementasikan perintah2 dalam hidupnya adalah dengan cara mencontoh sang nabi
Jadi semuanya bermuara pada sang nabi.
Apa yang telah dipelajari dari An-Nisa ayat 1? yaitu mengenai proses penciptaan Adam dan Hawa, namun para ahli juga membuka kemungkinan atas teori evolusi
Baguslah kalau begitu. Ini yang saya herankan, mengapa kebanyakan muslim percaya bulat-bulat sama HarunYahya, HarunYahya bukanlah nabi. Harusnya muslim percaya pada dirinya sendiri untuk bisa membuktikan kebenaran kitabnya.
sebelum kita lanjutkan diskusi ini, saya mau tanya dulu kepada anda ... apakah anda percaya adanya Tuhan?
Saya juga percaya adanya Tuhan, Tuhan menurut javatar adalah Tuhan yang pengasih, yang tidak membeda-bedakan makhluknya apapun agamanya, apapun warna kulitnya. Seperti mentari yang selalu bersinar, kasih Tuhan laksana sinar mentari, maka cahaya itu menerangi apa saja, tanpa kecuali. Unconditional Love.
mengenai pendaratan di bulan cobalah ke youtube atau google, ketik "Hoax man landing on the moon" setelah anda mengamati, kemudian posisikan anda di pihak yang mana ...
Ya, saya akui sulit membedakan antara kenyataan dengan hoax, terlebih-lebih apabila kenyataan/kebenaran dan hoax/kepalsuan itu bercampur-aduk dan diyakini menjadi yang berasal dari Tuhan. Saya umpamakan jika kebenaran itu adalah secangkir susu dan kepalsuan adalah secangkir kopi, tentu akan dengan mudah membedakannya; tetapi jika telah tercampur menjadi kopi-susu akan sulit untuk membedakannya. Demikian pula dengan kitab yang dianggap suci.
(bukan berarti saya tidak suka kopi, saya juga penikmat kopi. …Ngopi dulu mas…sruput…).
Hoax landing itu mungkin ada hubungannya dengan propaganda NWO. Sebenarnya di kisah epik Mahabarata dan Ramayana juga ada indikasi terjadinya peperangan di bulan. Teknologi yg digunakan sdh canggih. Mempunyai pesawat yg canggih yg disebut dg Vimana.
Mengenai bulan sendiri, menurut saya juga merupakan anomali. Komposisi yg normal untuk planet biasanya adalah berat di bagian tengah dan ringan di bagian permukaan; sementara bulan tidak.
According to Wilson, "The abundance of refractory elements like titanium in the surface areas is so pronounced that several geologists proposed the refractory compounds were brought to the moon's surface in great quantity in some unknown way. They don't know how, but that it was done cannot be questioned."
Mengapa bulan kebanyakan diasosiasikan dengan hal-hal negatif, macam werewolf, vampire (yg ini agak ngaco), ritual satanic, dan juga kondisi alam seperti air laut pasang, dll. Bahkan istilah lunatic pun berkonotasi negatif. Semacam planet parasit begitu.
Dan banyak anomali lainnya.
Baiklah, sepertinya Saya, Busman dan Anda sudah sepakat bahwa : Teori evolusi bisa terjadi (dengan kondisi bahwa teori ini masih terus dicari bukti -bukti berikutnya, apakah akan menguatkan atau akan meruntuhkan) dan setuju bahwa manusia tidak berasal dari kera. Bagaimana dengan anda javatar?
Saya sependapat dengan sdr Foxhound, saya juga percaya adanya evolusi tetapi dalam kasus manusia, kalau evolusi berjalan secara alami belum akan sesempurna sekarang ini. Jadi (seperti yg dikatakan Foxhound) terjadi anomali, sesuatu telah terjadi pada tahapan evolusi manusia; semacam percepatan (fostered) atau INTERVENSI atau genetic engineering atau memang kita awalnya bukanlah makhluk dimensi ketiga/ kita adalah makhluk transdimensional. Siapa yang melakukan? Apakah Tuhan atau mahluk lain yang lebih maju ilmu pengetahuannya saya tidak tahu.
Mengapa harus membenci teori evolusi? Bukankah itu sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup kita untuk bertahan hidup terhadap perubahan alam. Harusnya kita bersyukur. Kulit manusia akan menghitam jika berlama-lama terkena panas matahari, ini berguna untuk melindungi tubuh dari sinar yang membahayakan tubuh; yang bisa menyebabkan kanker atau penyakit lain. Ini adalah mekanisme alami yang diberikan Tuhan kepada manusia, harusnya kita bersyukur.
Saya tidak pernah mengklaim bahwa manusia berasal dari kera. Saya hanya mencari referensi-referensi atas pertanyaan yang selalu terngiang-ngiang di kepala saya.
Tetapi menurut saya apa saja yang bisa saya yakini sebagai sesuatu yang benar akan saya ikuti. Mengapa harus mempermasalahkan tentang kera? Bukankah kera juga makhluk Tuhan? Saya tidak mau menjadi seperti Den Baguse Islib:
Aku diciptakan dari api maka aku lebih baik dari Adam yang diciptakan dari tanah. Saya tidak ingin merendahkan semua makhluk Tuhan hanya karena mereka berbeda atau dianggap hina oleh kita. Maka saya tidak akan berkata : Aku lebih baik dari kera karena aku manusia. Javatar mencintai semua makhluk Tuhan.
Jadi. TEORI EVOLUSI TIDAK SALAH... tapi kalau MANUSIA DARI KERA... nanti dulu... ini aplikasi dari teori bukan teori itu sendiri. Manusia dari kera masih banyak problem, karena struktur darah manusia lebih dekat ke ular, struktur organ dalam lebih dekat ke golongan tikus dan kelinci, struktur fisiology lebih dekat ke kera. Dan struktur fisiology kera yang paling dekat dengan manusia adalah 'orang utan', tapi orang utan ternyata, pohon evolusinya jauh dari manusia, dan yang paling dekat adalah chimpanze....
Perhatikan juga otak manusia, mengapa manusia memiliki apa yang disebut dengan otak reptil dibagian paling dalam yang dibungkus otak neomamalian.
Kemungkinan bisa juga membandingkan susunan otak manusia dengan manusia neanderthal atau homo sapien purba, tapi sayang, otak adalah salah satu organ yang paling mudah hancur. Andai saja mungkin apabila nanti diketemukan jasad utuh atau paling tidak kepala utuh dari manusia purba yang masih tersimpan dalam bongkahan es di kutub, bisa diperbandingkan.