IPNU Rawat Persatuan di Tengah Keragaman

Gambar2 dan Berita2 kekejaman akibat dari pengaruh Islam baik terhadap sesama Muslim maupun Non-Muslim yang terjadi di Indonesia.
Post Reply
Laurent
Posts: 6083
Joined: Mon Aug 14, 2006 9:57 am

IPNU Rawat Persatuan di Tengah Keragaman

Post by Laurent »

(Sabtu, 12/01/2013 10:02)
IPNU Rawat Persatuan di Tengah Keragaman

Cirebon, NU Online
Pengurus Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Ciwaringin, Cirebon, bekerjasama dengan Pasca Sarjana Pendidikan Kader Ulama bidang kajian Ushul Fiqih Ma’had Aly Pesantren Babakan Ciwaringin dan MB2 menggelar acara seminar sehari bertajuk merawat persatuan di tengah keragaman. Seminar digelar di Aula Madrasah Al-Hikam AS-Salafiyyah (MHS) pondok pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, Jum’at (11/1).

Hadir pada acara tersebut H Sa’dullah Affandi, wakil sekretaris pimpinan pusat lembaga dakwah PBNU, Pendt. Yohanes Mulyadi dan Dewi Kanti, seorang penghayat Sunda Wiwitan. Hadir pula pada acara tersebut wakil sekretaris PWNU Jawa Barat, H Lukman Hakim. Sedangkan selaku moderator dipandu oleh H Abdul Muiz Syaerozie, wakil sekretaris PW Lakpesdam NU Jawa Barat.

Seminar yang bertajuk merawat persatuan di tengah keragaman, sebuah upaya mewujudkan kesalehan multikultural, menurut Ismail Zamzami, ketua PAC IPNU Ciwaringin, dilatari oleh kesadaran pengurus PAC IPNU akan pentingnya menumbuhkan kesadaran toleransi antar umat beragama di Indonesia yang beragam agama, budaya, etnik dan bahasa ini.

Dalam menanggapi acara seminar yang membicarakan tentang pentingnya kerukunan umat beragama, menurut salah satu pembicara, Sa’dullah Afandi, menyatakan bahwa hal itu merupakan wujud nyata sumbangan IPNU dalam mempertegas dan sekaligus menanamkan kepada generasi muda NU tentang cita-cita ulama-ulama NU yang menjadi founding fathers bangsa Indonesia.

“Para ulama NU yang ikut mendirikan bangsa ini, seperti KH. Wahid Hasyim, menurut Sa’dullah, telah menawarkan NKRI yang berasaskan pancasila dan UUD 45 sebagai keputusan final dan paling ideal, karena mereka menyadari betul bahwa Indonesia adalah Negara yang penduduknya tidak hanya menganut satu agama saja,” katanya.

Sedangkan menurut pendeta Yohanes, jika saja tidak ada NU, entah bagaimana nasib bangsa ini. Apakah menjadi negara yang berbasis agama tertentu atau menjadi Negara yang jauh dari agama.

Lebih lanjut, menurutnya, ia banyak belajar tentang toleransi justru dari tokoh-tokoh NU seperti KH\ Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Said Aqil Siroj dan masih banyak lagi.

Begitu pula menurut Dewi Kanti, sebagai penghayat Sunda Wiwitan yang selalu mengalami sejarah diskriminasi justru merasa terayomi oleh tokoh-tokoh NU. Ia juga menyebutkan tentang pengalaman komunitasnya yang diayomi oleh Gus Dur ketika menjadi presiden RI, begitu pula sebelum dan sesudahnya.




Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Robit Hasmi Yasin


http://m.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s, ... aman-.phpx
Mirror: IPNU Rawat Persatuan di Tengah Keragaman
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Post Reply