MUI Belum Terpikir Bikin Fatwa soal Tarif Dakwah

Gambar2 dan Berita2 kekejaman akibat dari pengaruh Islam baik terhadap sesama Muslim maupun Non-Muslim yang terjadi di Indonesia.
Post Reply
User avatar
Dreamsavior
Posts: 727
Joined: Wed May 11, 2011 10:43 am

MUI Belum Terpikir Bikin Fatwa soal Tarif Dakwah

Post by Dreamsavior »

MUI Belum Terpikir Bikin Fatwa soal Tarif Dakwah
Image
Liputan6.com, Jakarta : Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mendengar polemik ustad Solmed yang dituding memasang tarif untuk kegiatan dakwahnya. Tapi, melalui Ketua Informasi dan Komunikasi MUI, Sinansari Ecip, pihaknya belum berencana mengeluarkan fatwa terkait hal itu.

"Belum terpikir (untuk buat fatwa)," katanya ditemui di kantornya, Jumat (23/8/2013)

Pastinya menurut Sinansari, tak ada alasan apapun yang diperkenankan untuk meminta sejumlah uang dalam kegiatan dakwah. Soalnya, kata dia, dakwah dilakukan atas keikhlasan tanpa meminta imbalan.

"Sebetulnya dakwah itu menjalankan perintah agama, syiar membagikan kebaikan kepada orang lain. Kalau ada uangnya nggak apa-apa, tapi kalau nggak ada jangan dipaksa," jelasnya.

Terlepas dari itu, Sinansari berharap kegiatan dakwah jangan berhenti gara-gara kasus yang dialami Solmed. Dia juga tak ingin ada pihak-pihak yang berusaha memanaskan suasana. "Yang terpenting ajaran umat Islam bisa terus tersebar dan semakin banyak juru dakwah perempuan atau laki-laki," kata Sinansari.

Kasus Ustad Solmed yang dituduh memasang tarif tinggi ketika diminta berceramah di Hong Kong memang menyita perhatian banyak masyarakat. Selain MUI, Front Pembela Islam (FPI) bahkan begitu panasnya mendengar berita soal Solmed. FPI Bahkan menyebut apa yang diperbuat Ustad Solmed haram. (Fei)
Dan yang mengejutkan bagi saya adalah, ternyata orang yang khotbah shalat jumat yang sering kita dengar melalui corong pengeras suara itu dibayar!
Disebutkan Habib Novel, tarif penceramah untuk salat Jumat berkisar antara Rp 250 hingga Rp 300 ribu rupiah. Solmed pun sudah mengetahui honor ceramah salat Jumat sejak pertama kali berkarier sebagai da'i.
http://showbiz.liputan6.com/read/671026 ... alat-jumat

Terus terang, saya merasa prihatin dengan rekan-rekan muslim. Karena mereka tidak pernah merasakan kemerdekaan atas iman mereka. Mereka secara pribadi tidak pernah benar-benar mengenal allah yang mereka sembah. Mereka bahkan tidak mengetahui apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan! Cuplikan berita di atas adalah contoh konkrit bahwa iman dari rekan-rekan muslim hanya sebatas membeo dari apa yang dikatakan pemimpin agama mereka. Mereka membutuhkan orang lain untuk menentukan bagi diri mereka mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang buruk.

Ini adalah efek samping dari ke-tidak fleksibel-an AlQuran untuk diterjemahkan dalam bahasa lain.

Kalau baru sekarang masyarakat dan para da'i sadar bahwa memasang tarif untuk memimpin suatu kegiatan ibadat adalah salah... itupun karena fatwa dari MUI..., maka sebenarnya umat islam sudah ketinggalan 2000 tahun dari pernyataan yang ditulis dalam Alkitab berikut :

(2 Korintus 2:17) Kami; karena kami bukan penjaja firman Allah seperti banyak orang, tetapi kami berbicara dengan tulus hati, ya, sebagai utusan Allah, di bawah pengamatan Allah, bersama Kristus.

(Matius 10:8) Sembuhkanlah orang sakit, bangkitkan orang mati, tahirkanlah penderita kusta, usir hantu-hantu. Kamu menerima dengan cuma-cuma, berikan dengan cuma-cuma.

Jadi ... siapa kemarin yang ngotot bilang kalau quran adalah versi update dari Alkitab?? :yawinkle:

MUI Belum Terpikir Bikin Fatwa soal Tarif Dakwah
FFI Alternative
Faithfreedompedia
Post Reply