Ask:Menceraikan suami dalam Islam

Seluk beluk ttg hak/kewajiban wanita, pernikahan, waris, bentuk2 pelecehan hak2 wanita dlm Islam dll.
slomo
Posts: 112
Joined: Mon Jan 24, 2011 4:07 pm

Re: Ask:Menceraikan suami dalam Islam

Post by slomo »

yusah wrote:@kafir tulen
wajarlah kalo anda bilang begitu karena mata hati anda tertutup. coba kalo terbuka : pasti deh akan bilang semuanya indah... :turban:
Yg tertutup itu mata hati anda, sehingga biarpun ajaran Islam jahat, jelek, gak puguh, tetap aja anda bilang "INDAH"....
Makanya pak...buka kacamata nya, kucek2 mata, trus baca Quran , hadits dan sirat Muhammad.....ilmunya jangan cuma dengar2 dari ustad atau "kata nya"
User avatar
yusah
Posts: 2000
Joined: Thu May 29, 2008 12:39 pm
Location: Bumi Allah
Contact:

Re: Ask:Menceraikan suami dalam Islam

Post by yusah »

anda mau memutar balikkan fakta ya... ? bisa aja sih semuanya bisa kok!tapi apapun itu semua harus dipertanggung jawabkan pada saatnya nanti..
slomo
Posts: 112
Joined: Mon Jan 24, 2011 4:07 pm

Re: Ask:Menceraikan suami dalam Islam

Post by slomo »

yusah wrote:anda mau memutar balikkan fakta ya... ? bisa aja sih semuanya bisa kok!tapi apapun itu semua harus dipertanggung jawabkan pada saatnya nanti..
Gimana mempertgjawabkannya ? Ajarin donk disini....*palingan jg "azab, kutuk, laknat..." itu2 aja
Sy bilang, ajarannya gk puguh, jahat, jelek....kalo memang gk betul begitu....sanggah donk !!! Jangan cuma bisanya ngancem2 doank !!
User avatar
yusah
Posts: 2000
Joined: Thu May 29, 2008 12:39 pm
Location: Bumi Allah
Contact:

Re: Ask:Menceraikan suami dalam Islam

Post by yusah »

kalo memang ingin belajar ayo coba you buka alquran hadist dan shiratnya..pelajari semuanya dengan hati yang damai...
User avatar
Mohmed Bin Atang
Posts: 2350
Joined: Sun Feb 19, 2012 5:45 pm
Location: Surga Islam, bermain rudal bersama 72 bidadari
Contact:

Re: Ask:Menceraikan suami dalam Islam

Post by Mohmed Bin Atang »

yusah wrote:kalo memang ingin belajar ayo coba you buka alquran hadist dan shiratnya..pelajari semuanya dengan hati yang damai...
isinya cuma ajaran-ajaran yang merusak peradaban dan kemanusiaan..
isinya merusak!
User avatar
Dohapeho
Posts: 87
Joined: Sat May 12, 2012 5:08 pm

Re: Ask:Menceraikan suami dalam Islam

Post by Dohapeho »

Cuma orang yang tertutup mata hati dan
pikirannya yang menganggap islam itu indah. Bangun dan sadarlah Yusah!
User avatar
miau miau
Posts: 192
Joined: Mon Sep 24, 2012 3:35 am

Re: Ask:Menceraikan suami dalam Islam

Post by miau miau »

Suara Hati Saat Suamiku Ingin
Menikah Lagi Ini adalah ungkapan suci seorang
istri ketika mendengar
permohonan ijin dari suaminya
untuk menikah lagi. Istri mana
yang rela suaminya menikah lagi
dan membagi cinta untuk dua wanita? Rasanya tidak ada
seorang wanita pun di dunia ini
yang ingin diduakan, apalagi
diduakan di depan mata. Rasanya duniaku runtuh ketika
mendengarmu, suamiku
tersayang, meminta ijinku untuk
menikah lagi. Membayangkan
dirimu, lelaki yang paling
kusayangi, membagi segala bentuk cinta, perhatian, dan
kebahagiaan lainnya dengan
wanita lain bukan hanya
membangkitkan rasa cemburuku,
tapi juga rasa sakit hati tak
berujung. Jangan protes jika aku merasa begitu cemburu, hatiku
sudah seperti disayat sembilu
mendengarmu ternyata akan
segera membagi cintamu. Jangan memprotesku yang
memiliki sejuta cemburu, wahai
suamiku. Cemburuku ini adalah
bukti nyata besarnya rasa cinta
yang kumiliki untukmu. Cintaku
sudah tidak perlu lagi kau ragukan. Aku begitu
menghormatimu sehingga secepat
kilat aku mengoreksi diriku
sendiri. Apa sebetulnya kurangku
hingga membuatmu berpaling
kepada wanita lain. Apa saja kelemahan diriku yang
membuatmu harus melabuhkan
separuh hatimu untuk wanita lain.
Rasanya semua upaya sudah aku
kerahkan untuk
membahagiakanmu , namun akhir yang harus aku terima
tetaplah dimadu. Sepanjang malam aku memikirkan
jawaban atas pertanyaan tersulit
yang kau lontarkan. Apa yang
harus kukatakan untuk menjawab
pertanyaan yang sebetulnya
sangat tidak ingin aku jawab itu? Suamiku tercinta, tidak ada
seorang wanita pun di dunia ini
yang ingin cintanya dibagi dengan
wanita lain. Tidak akan ada wanita
yang rela melihat suaminya
bermesraan dengan wanita lain di depan mata. Sebelum kau
melakukannya, duhai suamiku,
pernahkah kau mencoba berada di
posisiku dan menjadi aku? Maukah
kau diduakan olehku? Tahukah
kau bagaimana perasaanku? Membayangkannya saja aku sudah tak mampu, bagaimana aku
harus melaluinya? Kodratku sebagai wanita tentu
menolaknya. Aku tidak mau
membagi suamiku baik secara
fisik maupun secara emosional
dengan wanita lain. Pernikahan
kita adalah tentang kita berdua, bukan tentang dia. Bagaimana
mungkin kau tega memasukkan
sosoknya di kebhidupan kita?
Nanti, apakah rasa bahagiaku
masih bisa sama? Bisakah kau
memberikan jaminan cinta yang sama rata antara aku dan dia?
Ribuan pertanyaan menyerang
otak dan batinku. Rasanya batinku
tidak lagi mampu memikirkan
jawaban pertanyaanmu. Tibalah hari di mana aku harus
menjawab pertanyaanmu.
Kukembalikan batinku kepada
Tuhanku. Bahasa iman menggugah
kesadaranku kembali. Aku harus
menguatkan diriku dan diri suamiku. Kuyakinkan diriku
bahwa ini semua sudah diatur oleh
Tuhan. Jika aku memprotesnya,
sama saja dengan aku memprotes
keputusan Tuhan. Jodoh sudah
digariskan oleh Tuhan dan jika jodoh wanita itu adalah suamiku,
apakah aku harus
menyalahkannya? Suamiku telah bertahun-tahun menjadikan
aku ratu di hidupnya, maka tidak
seharusnya aku menyebutnya
sebagai pengkhianat atas segala
rasa kasih sayangku. Aku memutuskan untuk
mengatakan "ya, aku
mengijinkanmu menikah dengan
wanita itu." Semoga ketika kau telah
bersamanya, akan ada
penghargaan lebih atas
kebersamaan kita. Dan aku
pastikan kau tidak akan merasa
ditinggalkan olehku. Aku tahu bebanmu akan terasa lebih berat
ke depannya karena akan sangat
sulit bagimu untuk memilih. Maka
aku tak akan membawamu pada
posisi memilih. Sekaranglah
saatku untuk membuktikan padamu bahwa aku pantas
menjadi perhiasan terindah yang
pernah kau miliki dengan
sebentuk cinta yang aku miliki.
Aku buka pikiranku dengan
keikhlasan. Dan keikhlasan itu akhirnya berbuah pikiran bahwa
engkau bukanlah milikku yang
abadi. Semoga kelegaan hatiku dan
kemuliaan niatmu bukan hanya
sekedar omong kosong. Semoga
seua itu akan menjadi bukti nyata
pernyataan cinta kita yang hanya
karena Tuhan. Dan kini, aku mempersembahkan wanita itu untukmu. Benar- benar sebuah
akhir yang sangat melegakan bagi
sebuah kecintaan yang hanya
karena Tuhan
User avatar
miau miau
Posts: 192
Joined: Mon Sep 24, 2012 3:35 am

Re: Ask:Menceraikan suami dalam Islam

Post by miau miau »

Salam kenal smua.. Mau share artikel yg br di post ama tmn FB yg isix WOW banget.. Ampun dah kalo ky gni. Moga ga OTT ya..
Suara Hati Saat Suamiku Ingin
Menikah Lagi
Ini adalah ungkapan suci seorang
istri ketika mendengar
permohonan ijin dari suaminya
untuk menikah lagi. Istri mana
yang rela suaminya menikah lagi
dan membagi cinta untuk dua wanita? Rasanya tidak ada
seorang wanita pun di dunia ini
yang ingin diduakan, apalagi
diduakan di depan mata. Rasanya duniaku runtuh ketika
mendengarmu, suamiku
tersayang, meminta ijinku untuk
menikah lagi. Membayangkan
dirimu, lelaki yang paling
kusayangi, membagi segala bentuk cinta, perhatian, dan
kebahagiaan lainnya dengan
wanita lain bukan hanya
membangkitkan rasa cemburuku,
tapi juga rasa sakit hati tak
berujung. Jangan protes jika aku merasa begitu cemburu, hatiku
sudah seperti disayat sembilu
mendengarmu ternyata akan
segera membagi cintamu. Jangan memprotesku yang
memiliki sejuta cemburu, wahai
suamiku. Cemburuku ini adalah
bukti nyata besarnya rasa cinta
yang kumiliki untukmu. Cintaku
sudah tidak perlu lagi kau ragukan. Aku begitu
menghormatimu sehingga secepat
kilat aku mengoreksi diriku
sendiri. Apa sebetulnya kurangku
hingga membuatmu berpaling
kepada wanita lain. Apa saja kelemahan diriku yang
membuatmu harus melabuhkan
separuh hatimu untuk wanita lain.
Rasanya semua upaya sudah aku
kerahkan untuk
membahagiakanmu , namun akhir yang harus aku terima
tetaplah dimadu. Sepanjang malam aku memikirkan
jawaban atas pertanyaan tersulit
yang kau lontarkan. Apa yang
harus kukatakan untuk menjawab
pertanyaan yang sebetulnya
sangat tidak ingin aku jawab itu? Suamiku tercinta, tidak ada
seorang wanita pun di dunia ini
yang ingin cintanya dibagi dengan
wanita lain. Tidak akan ada wanita
yang rela melihat suaminya
bermesraan dengan wanita lain di depan mata. Sebelum kau
melakukannya, duhai suamiku,
pernahkah kau mencoba berada di
posisiku dan menjadi aku? Maukah
kau diduakan olehku? Tahukah
kau bagaimana perasaanku? Membayangkannya saja aku sudah tak mampu, bagaimana aku
harus melaluinya? Kodratku sebagai wanita tentu
menolaknya. Aku tidak mau
membagi suamiku baik secara
fisik maupun secara emosional
dengan wanita lain. Pernikahan
kita adalah tentang kita berdua, bukan tentang dia. Bagaimana
mungkin kau tega memasukkan
sosoknya di kebhidupan kita?
Nanti, apakah rasa bahagiaku
masih bisa sama? Bisakah kau
memberikan jaminan cinta yang sama rata antara aku dan dia?
Ribuan pertanyaan menyerang
otak dan batinku. Rasanya batinku
tidak lagi mampu memikirkan
jawaban pertanyaanmu. Tibalah hari di mana aku harus
menjawab pertanyaanmu.
Kukembalikan batinku kepada
Tuhanku. Bahasa iman menggugah
kesadaranku kembali. Aku harus
menguatkan diriku dan diri suamiku. Kuyakinkan diriku
bahwa ini semua sudah diatur oleh
Tuhan. Jika aku memprotesnya,
sama saja dengan aku memprotes
keputusan Tuhan. Jodoh sudah
digariskan oleh Tuhan dan jika jodoh wanita itu adalah suamiku,
apakah aku harus
menyalahkannya? Suamiku telah bertahun-tahun menjadikan
aku ratu di hidupnya, maka tidak
seharusnya aku menyebutnya
sebagai pengkhianat atas segala
rasa kasih sayangku. Aku memutuskan untuk
mengatakan "ya, aku
mengijinkanmu menikah dengan
wanita itu." Semoga ketika kau telah
bersamanya, akan ada
penghargaan lebih atas
kebersamaan kita. Dan aku
pastikan kau tidak akan merasa
ditinggalkan olehku. Aku tahu bebanmu akan terasa lebih berat
ke depannya karena akan sangat
sulit bagimu untuk memilih. Maka
aku tak akan membawamu pada
posisi memilih. Sekaranglah
saatku untuk membuktikan padamu bahwa aku pantas
menjadi perhiasan terindah yang
pernah kau miliki dengan
sebentuk cinta yang aku miliki.
Aku buka pikiranku dengan
keikhlasan. Dan keikhlasan itu akhirnya berbuah pikiran bahwa
engkau bukanlah milikku yang
abadi. Semoga kelegaan hatiku dan
kemuliaan niatmu bukan hanya
sekedar omong kosong. Semoga
seua itu akan menjadi bukti nyata
pernyataan cinta kita yang hanya
karena Tuhan. Dan kini, aku mempersembahkan wanita itu untukmu. Benar- benar sebuah
akhir yang sangat melegakan bagi
sebuah kecintaan yang hanya
karena Tuhan
Post Reply