HILLMAN wrote:
Tadinya, saya berharap anda menulis sesuatu yang memang pantas untuk ditunggu. Sayang sekali saya harus kecewa rupanya..... ( maaf ....
)
Baiklah, agar jelas, saya rela mengutipkan bagi semua pembaca
mengenai upaya (maaf) cocok men-cocok sejumlah ayat-ayat demi dalil pembenaran perilaku “nabi” yang dibawa oleh bung Pusing pada thread ini.
Anda memang tidak pantas menunggu post saya karena ilmu hanya saya berikan untuk muslim muslim di PM saya.
Yang diatas inilah yang saya dari awal sangat senang berdiskusi dengan anda dan sampai saat ini saya semakin suka dengan anda.
Sudah pernah saya kemukakan kalau saya sangat berterima kasih kepada anda yang selalu membantu saya membuktikan betapa benarnya kebenaran alquran.
dalam tulisan anda diatas saya sangat cocok karena memang cucok dengan maunya rasul dan Allah dan memang benar dikatakan mencocokkan ayat yang satu dengan ayat lainnya. tapi anda salah.
seharusnya bukan demi dalil pembenaran perilaku “nabi” melainkan demi dalil kebenaran perilaku “nabi”. perhatikan betapa cocoknya klaim anda dengan hadits dan ayat berikut:
اَلْقُرْاٰنُ يُفَسِّرُ بَعْضُهُ بَعْضًا-alqur-aanu yufassiruhuu ba`dhuhu ba`dhan.
Alqur-an itu saling mengolah tafsir / menafsirkan bagian yang satu oleh bagian lainnya.
وَلاَ يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلاَّ جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا-walaa ya-tuunaka bimatsalin illaa ji-naaka bilhaq
wa ahsana tafsiiran
dan tidaklah mereka mendatangkan berbagai ungkapan kecuali Kami telah datangkan pada mu(rasul) yang objectif(benar) yaitu alquran sebaik baik tafsir.(25;33)
اَتٰى-ataa = datang.
اَتٰى بِ-ataa bi=mendatangkan.
مَثَلٌ-matsalun=misal;perumpamaan;ungkapan
kata hubung
وَ-wa berfungsi sebagai penghubung kata/kalimat didepannya oleh yang dibelakangnya.
artinya menjadi bisa=yaitu.
وَلَقَدْ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلاَّ الْفَاسِقُونَ-walaqd anzalnaa ilaika aayaatin bayyinaatin wamaa yakfuru bihaa illaalfaasiquun.
sungguh telah Kami turunkan kepada mu(rasul)
ayat ayat yang saling menjelaskan dan tidaklah bersikap negatif dengannya kecuali para pelaku yang keluar dari jalan haq.(2;99)
اٰيَاتٌ-aayaatun=ayat ayat
بَانَ-baana=menjelaskan;menerangkan
بَيَّنَ-bayyana= saling menjelaskan
بَيِّنَاتٌ -bayyinaatun=yang saling menjelaskan.
فَسَقَ=
خَرَجَ عَنْ طَرِيْقِ الْحَقِّ-fasaqa=kharaja `an thariiqilhaq=keluar dari jalan/tatanan yang haq.
Bukti kalau bung Hillman setuju dengan alquran isinya saling menafsirkan seperti yang dikemukakan sunnah rasulNya dalam hadits sebagai berikut(saya kutip teksnya saja karena saya tidak mengalih bahasakannya belum tentu seperti itu):
Hillman wrote:
Di bawah ini adalah ayat-ayat yang di cocok-cocok kan tersebut :
'allama alqur-aana
khalaqa al-insaana
'allamahu albayaana
wa'allama aadama al-asmaa-a kullahaa tsumma 'aradhahum 'alaa almalaa-ikati faqaala anbi-uunii bi-asmaa-i haaulaa-i in kuntum shaadiqiina
waqulnaa yaa aadamu uskun anta wa
zawjuka aljannata wakulaa minhaa raghadan haytsu syi/tumaa walaa taqrabaa haadzihi alsysyajarata fatakuunaa mina alzhzhaalimiina
Dan hasil dari
آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ=
اَلْقُرْاٰنُ يُفَسِّرُ بَعْضُهُ بَعْضًا-aayaatin bayyinaatin=alqur-aanu yufassiruhuu ba`dhuhu ba`dhan yang Diakui Bung Hillman sebagai berikut:
Hillman wrote:
Dan di”tafsir”kan oleh bung Pusing menjadi :
Albaqarah ayat 31 + arrahman 2 + 3 + 4 + albaqarah 35 = menjadi 2 pilihan tafsir dibawah ini:
1.
وَقُلنَا يٰـٔادَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَ وَزَوجُكَ بِعِلْمِنَا الأَسْمَاءُ الْجَنَّةَ-waqulnaa yaa aadamuskun anta wazaujuka bi`ilminal-asmaau ljannata
2.
وَقُلنَا يٰـٔادَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَ عِلْمِنَا الأَسْمَاءُ الْجَنَّةَ-waqulnaa yaa aadamuskun anta wa`ilminal-asmaau ljannata
Tafsir ini sederhana tanpa ada unsur subjectif dan kepentingan bawah perut. Saya yakin anda langsung dapat memahaminya.
sok atuh dicerna dulu ibarat makanan jangan terburu buru nanti keselek.
Kalau anda kesulitan mengalihbahasakan tafsir diatas, katakan..nanti saya bantu mengalih bahasakannya.
dikarenakan Bung Hillman tidak mengerti tafsir ayat bil ayat, jadi bingung deh
Hillman wrote:
Apanya yang sulit ? Bahkan kaitan antara "ilmu" dan "istri" saja tulisan anda tidak mampu menunjukan pada saya....
sudah saya bilang seperti yang anda bilang juga. anggap saja
زَوْجُكَ - zawjuka
= istri(TUNGGAL)mu.
kalau anda bingung kaitannya, belajar dulu memahami fungsi isteri dan fungsi ilmu. Nanti anda akan paham kaitan keduanya adalah sama sama yang menasehati, mendampingi, merawat, membimbing, memberi petunjuk dan lain sebagainya dikala anda bingung tidak ada pegangan hidup seperti saat ini.
Memangnya anda tidak punya pasangan hidup(isteri) seperti itu ya??
Hillman wrote:
Dengan panjang lebarpun, sampai saat ini tidak ada kesalahan saya yang dapat anda tunjukan mengenai makna kata زَوْجُكَ - zawjuka = istri(TUNGGAL)mu.
Ingat ..... kata زَوْجُكَ - zawjuka ≠ istri-istri(JAMAK)mu.
Sebab itu, maka prilaku “sang nabi” tentunya sudah terbukti melanggar hukum Allah dengan beristri lebih dari satu orang.
Makna itu tidak salah. yang salah adalah kerdilnya otak anda yang hanya sebatas kemampuan bertata bahasa arab, anda menangkap secara bahasa dan langsung mengkonotasikan mengarah ke bawah perut. Apa perlu saya kemukakan??
Saya sudah menyanggah apa adanya sekarang giliran anda menyanggahnya. Sanggupkah??