Qur’an, Surat 8: Al-Anfal (Harta Jarahan) – Puncak Kekejian

Sejarah penulisan Qur'an & Hadis, ayat2 Mekah & Medinah, kontradiksi Qur'an, tafsir Qur'an, dan hal2 yang bersangkutan dengan Qur'an.
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Qur’an, Surat 8: Al-Anfal (Harta Jarahan) – Puncak Kekejian

Post by Adadeh »

Qur’an, Surat 8: Al-Anfal (Harta Jarahan) – Puncak Kekejian Muhammad


Pendahuluan

Qur’an merupakan buku keji yang disamarkan menjadi kitab suci. Isi buku itu penuh kebencian atas manusia non-Muslim, hanya karena mereka berbeda keyakinan, dan hal ini menjadi pesan utama buku itu. Banyak Surat Qur’an yang menampilkan pesan penuh kekejian dengan berbagai macam bentuk.
Salah satu Surat terkeji dalam Qur’an, menurutku, adalah Surat ke delapan yang bernama Al-Anfal, yang arti harafiahnya adalah “Harta Jarahan”.
Dalam artikel pendek ini aku jelaskan ayat² Surat tersebut. Harapanku, Muslim yang membaca artikel ini, akan memeriksa sendiri Surat 8 ini di Qur’an dan menelitinya secara obyektif.


Inti Utama Surat Delapan

Setelah perampokan Badr, para sahabat Muhammad mulai saling bertengkar memperebutkan barang jarahan hasil rampokan. Muhammad sendiri juga menginginkan jatah jarahannya sebagai pemimpin kelompok Muslim. Dia menginginkan jatah yang jauh lebih banyak dibandingkan Muslim lainnya. Tapi dia juga ingin tampak bagaikan nabi yang mewakili wujud Allah. Maka Muhammad mengeluarkan Surat delapan ini sebagai jalan keluar pertikaian akibat rebutan barang jarahan, sambil tak lupa menetapkan besarnya jatah baginya. Melalui Sirat ini, Muhammad menetapkan jatah jarahannya sebanyak 20%. Tapi dia juga tak lupa untuk memperlihatkan ayat sebagai ketentuan Allah, dan 20% itu juga merupakan jatah bagi Allah.

Orang yang kritis bisa dengan cepat melihat tipudaya Muhammad di sini. Allah tentu tak perlu mengobarkan peperangan atau penyerangan untuk mendapat jatah jarahan. Buat apa sih jatah jarahan itu bagi Allah? Muhammad sendirilah yang butuh jatah jarahan tersebut. Dia tidak memiliki pekerjaan halal dan tidak punya sumber nafkah di saat itu. Dia dan umat Muslim hanya bergantung dari harta jarahan untuk bisa hidup. Karena itulah dia membutuhkan 20% jatah harta jarahan tersebut. Meskipun fakta menunjukkan bahwa sumber rejeki Muhammad berasal dari penyerangan dan perampokan terhadap orang² kafir, Muslim tetap saja menyangkal bahwa Muhammad tidak lebih daripada bandit padang pasir. Malah sebenarnya, dialah ketua kaum perampok dan penjarah padang pasir.
Inilah bahasa Arab Surat An-Anfal, ayat ke 67 dalam bahasa Arab:


Terjemahannya:
Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Akan tetapi, arti asli ayat ini dalam bahasa Arab jauh lebih mengerikan. Sebenarnya banyak terjemahan ayat² Qur’an yang telah diperlunak maknanya. Ayat Arabnya berkata: “Tidak patut bagi Nabi untuk memiliki tawanan perang, sampai Nabi “Yuthkhina Fi Al’ard”, artinya “sampai dia menebalkan tanah”. Kalimat ini dengan jelas menunjukkan keinginan Muhammad untuk membuat tanah menjadi ‘tebal’ dengan darah orang² kafir yang diserangnya karena berbagai alasan yang dibuatnya. Muhammad memang sangat ingin membunuhi semua orang yang tidak setuju dengannya atau dengan pesannya. Dengan begitu dia memerintahkan pembunuhan terhadap mereka, agar darah mereka menyatu dengan tanah, membuat tanah jadi tebal, seperti pesan di ayat keji di atas itu.

Muslim merubah ayat ini ketika menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris atau Indonesia. Terjemahan ayat dalam bahasa asing tidak menunjukkan pesan aslinya, dan menyamarkan kekejian asli ayat tersebut.


Penjelasan Singkat akan Terjemahan Qur’an pada Umumnya

Aku berusaha untuk bersikap jujur dalam mengungkapkan fakta sejarah Islam dalam tulisanku. Aku menyadari bahwa terdapat perbedaan makna Qur’an dari bahasa aslinya, Arab, dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris. Semua penerjemah Qur’an berusaha menipu pembaca yang tak mengerti bahasa Arab. Semuanya mengubah terjemahannya, baik pada beberapa kata maupun istilah² agar Qur’an tidak tampak sebagai buku yang keji atau jahat. Aku yakin hal ini memang disengaja melalui pengamatan terhadap banyak ayat² Qur’an bahasa Inggris dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Para penerjemah Qur’an berusaha membangkitkan minat pembaca Barat melalui Qur’an bahasa Inggris. Karena maksud ini, mereka berusaha menampilkan Qur’an lebih lembut daripada bahasa aslinya.

Salah satu contoh yang jelas adalah dua kata “pukul mereka” dalam Qur’an 4:34. Kata “pukul mereka” (Idribuuhunna) memang tercantum dalam Qur’an bahasa Arab. Tapi kata terjemahan ini sukar dicari dalam Qur’an bahasa Inggris. Ini hanya salah satu contoh penipuan yang dilakukan penerjemah Qur’an. Masih banyak contoh² lain yang menunjukkan kesengajaan usaha ini.

Ayat² dari Surat Delapan
Berikut adalah contoh² ayat dari Qur’an, Surat 8 (Al-Anfal).

Ayat 1
Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman."

Ayat 3
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. → rejeki yang dimaksud adalah harta jarahan dari kafir

Ayat 4
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (ni'mat) yang mulia. → rejeki yang dimaksud adalah harta jarahan dari kafir

Ayat 7
Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir,

Ayat 12
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka .

Ayat 13
(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.

Ayat 17
Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu'min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Ayat 41
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil], jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan [616], yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ayat 55
Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.

Ayat 67
Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Qur’an, Surat 8: Al-Anfal (Harta Jarahan) – Puncak Kekejian
FFI Alternative
Faithfreedompedia
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Qur’an, Surat 8: Al-Anfal (Harta Jarahan) – Puncak Kekej

Post by Adadeh »

Tafsir Al Jalalani Q 8:67

Image

{ مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَن يَكُونَ لَهُ أَسْرَىٰ حَتَّىٰ يُثْخِنَ فِي ٱلأَرْضِ تُرِيدُونَ عَرَضَ ٱلدُّنْيَا وَٱللَّهُ يُرِيدُ ٱلآخِرَةَ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ }

The following was revealed when they ransomed those taken captive at Badr: It is not for any Prophet to have (read as an takūna lahu or an yakūna lahu) prisoners until he has made slaughter in the land, going all the way in fighting disbelievers. You, O believers, desire the transient things of this world, its ephemeral gains, by ransoming, while God desires, for you, the Hereafter, that is, its reward, through your killing them; and God is Mighty, Wise: this was abrogated by His words [and set them free] afterward either with grace or by ransom [Q. 47:4].

terjemahan:
Ayat ini diturunkan saat umat Muslim menuntut uang tebusan bagi tawanan perampokan Badr: Tidak layak bagi Nabi manapun untuk memiliki tawanan sampai dia melakukan pembantaian besar²an di bumi, memerangi kafir habis²an. Kalian, umat Muslim, lebih memilih harta duniawi, sedangkan Allah menghendaki pahala akherat bagimu, melalui cara kamu membunuh tawanan² kafir tersebut; dan Allah maha Perkasa, maha Bijak: ayat ini dibatalkan oleh perkataan Allah [dan membebaskan tawanan kafir] setelah itu dengan sukarela atau dengan tebusan uang [47:4]

Muhammad menyadari bahwa memilih menerima uang tebusan jauh lebih menguntungkan daripada membantai semua tawanan perang. Karena itu dia menyangkal perkataannya sendiri di Q 8:67 dengan Q 47:4. Akan tetapi di lain peristiwa, dia lebih memilih menerapkan Q 8:67 dengan memancung seluruh tawanan pria Yahudi Banu Qurayza sebanyak 700-900 orang dalam waktu sehari semalam (rekord dunia nih). Kebenciannya yang luar biasa atas kaum Yahudi membuatnya "lupa" akan Q 47:4 yang menganjurkan penebusan duit bagi tawanan.

Q 47:4
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.

Qur’an, Surat 8: Al-Anfal (Harta Jarahan) – Puncak Kekejian
Mirror
Faithfreedom forum static
User avatar
gema
Posts: 1097
Joined: Sun Sep 08, 2013 10:27 pm

Re: Qur’an, Surat 8: Al-Anfal (Harta Jarahan) – Puncak Kekej

Post by gema »

Dijamin ayat-ayat beginian pasti tak pernah dijadikan referensi saat ustadj-ustadj berkhotbah. :butthead:
hersus
Posts: 508
Joined: Sun Feb 14, 2010 4:10 pm

Re: Qur’an, Surat 8: Al-Anfal (Harta Jarahan) – Puncak Kekej

Post by hersus »

Q 47:4
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.
hanya orang berhati iblis setan yang perintahkan buat ayat semacam ini !!!! nabi arab ini utusan iblis dari gua hira !!!!! :butthead: :prayer:
Post Reply