Syekh Siti Jenar

Artikel dan pertukaran pikiran mengenai SYI'AH, Ahmadiyah, Sufi, Salafi, Wahabi, dan berbagai aliran dan sekte Islam selain Sunni.
cavear
Posts: 60
Joined: Sat Jun 27, 2009 11:46 pm

Re: Syekh Siti Jenar

Post by cavear »

Mas lemah abang !!
piye kabare Mas ?, njenengan .....sugeng ....Mas !

koyo-e wong kolopir nang FFI iki gak due opo-opo yo mas.
pengeran gak duwe, gustialah gak duwe, isane mung mlongo koyok wedus conge-an
isane mung gawe ele-ela an nang uripe manungso.
kulo welas ning asih kagem kolopir nang FFI, malah iso-iso dadi watu lan genine nroko.

lha wong ngomong ageman jiwo wae pluntat plintut koyok gurune yak si Ali Singo.
lha murite malah koyok ngono karepe, mung gawe kisruh lan ele-e ati wong lio.

salam rahayu lan katresnan kagem sedulur kabeh
up1234go
Posts: 1655
Joined: Tue Jul 04, 2006 12:05 pm

Re: Syekh Siti Jenar

Post by up1234go »

@atas

Dasar jawa kowek!
cavear
Posts: 60
Joined: Sat Jun 27, 2009 11:46 pm

Re: Syekh Siti Jenar

Post by cavear »

up1234go wrote:@atas
Dasar jawa kowek!
he...he...he.. tukang macul yang sakit ati , please "down4321back"........back to sawah.
jangan sok ideal..........hidup aja nngak ngerti, bagai mana mau ngerti hidup....?
ngomong aja nggak becus, bagai mana becus ngomong ??
wakakakakakak.
kang kabayan
Posts: 121
Joined: Thu Dec 03, 2009 10:38 am

Re: Syekh Siti Jenar

Post by kang kabayan »

cavear wrote:Mas lemah abang !!
piye kabare Mas ?, njenengan .....sugeng ....Mas !

koyo-e wong kolopir nang FFI iki gak due opo-opo yo mas.
pengeran gak duwe, gustialah gak duwe, isane mung mlongo koyok wedus conge-an
isane mung gawe ele-ela an nang uripe manungso.
kulo welas ning asih kagem kolopir nang FFI, malah iso-iso dadi watu lan genine nroko.

lha wong ngomong ageman jiwo wae pluntat plintut koyok gurune yak si Ali Singo.
lha murite malah koyok ngono karepe, mung gawe kisruh lan ele-e ati wong lio.

salam rahayu lan katresnan kagem sedulur kabeh
numawi sim kuring oge nyaah kasadaya wargi nu aya di dieu. Geus lain mangsana deui urang silih poyokan ngomongkeun kagorengan batur. Hayu urang geura gawe babarengan ngageuingkan nu keur talibra keneh. Kang Lemah Abang upami tiasa mah bari ngaguar pangalaman urang masing2, sugan urang tiasa sambung rasa, pataut ati kanggo ngulik ajaran karahayuan hirup ti Kanjeng Syekh, ( Mas Cavear, bongan ngamimitian.....he,he,he) O:)
cavear
Posts: 60
Joined: Sat Jun 27, 2009 11:46 pm

Re: Syekh Siti Jenar

Post by cavear »

kang kabayan wrote: numawi sim kuring oge nyaah kasadaya wargi nu aya di dieu. Geus lain mangsana deui urang silih poyokan ngomongkeun kagorengan batur. Hayu urang geura gawe babarengan ngageuingkan nu keur talibra keneh. Kang Lemah Abang upami tiasa mah bari ngaguar pangalaman urang masing2, sugan urang tiasa sambung rasa, pataut ati kanggo ngulik ajaran karahayuan hirup ti Kanjeng Syekh, ( Mas Cavear, bongan ngamimitian.....he,he,he) O:)
Sumuhun "Kang Kabayan", da saleresnamah kitu ari urang sunda mah.
hayu atuh sasaregan ngaheuyeuk pangarti, ulah kabawa sa kaba-kaba.
mangga atuh urang kanyahokeun jalan hirup teh, urang burak barik kudrot irodat dina diri urang
pikeun nganyahoken tulisan nana, da kitu geuning papatah na oge.
hoffmann
Posts: 68
Joined: Thu Jan 14, 2010 9:28 am

Re: Syekh Siti Jenar

Post by hoffmann »

wah si mbah syek siti jenar seorang filsuf juga.
hehe..mmm...aku cuma mau komentar.jika dia berpandangan demikian, dia tidak lebih seperti mengajarkan tentang pendadogi kehidupan. :partyman:

aku tidak tau kalau ajarannya islam seperti dia atau seperti walisongo.yah...mmm..aku cuma ingin mengatakan ada beberapa rahasia yang harus diketaui saat manusia mati.untuk orang muslim dia akan gentayangan.sebagai contoh:aku pernah melihat arwah orang yang baru mati. menurut ini arwah, dia percaya akan didoakan selama 40 hari, lalu dia akan pergi kesuatu alam?ya...alam itu menurutku sangat aneh?karena mereka tidak bertemu dengan musa,petrus,elia&Tuhan Yesus Kristus yang ada didepan jalan nantinya?kenapa aku katakan seperti ini?aku sudah pernah mati sesaat.sebagai ganti hidupnya, aku memiliki beban bisa melihat, dan diberitahu pesan-pesan.entah ini bles atau curse?hehe..jalanin aja.

ok syek siti jenar?mungkin dia bisa memiliki ilmu ilang sana sini(hehe aku ga bisa).sehingga dia menggambarkan zat dsb.masuk akal juga sih.secara tidak sadar dia mungkin bermaksud menggambarkan logika dan filosofia dia dalam ajaran islam yang dia pelajari.tapi dia tidak tahu beberapa hal yang menurutku ini harus dipelajari untuk shek.saat manusia mati dalam kategori bunuh diri?hehe..neraka adalah miliknya.hehe.. :-({|=

mengenai catatan tentang musa as?hehe...aku ga ngerti?wakakaka.yang aku ngerti adalah hidup tanpa tatanan yang mudah menyesatkan adalah menghubung-hubungkan dengan musa?hahaha....

mengenai sejarah dan asal usulnya yang keturunan muhammad?hehe.ga penting.yang terpenting adalah gimana menjadi anak yang berguna untuk jangka waktu seumur hidupnya.
BB2009
Posts: 295
Joined: Fri Feb 27, 2009 8:25 pm

Re: Syekh Siti Jenar

Post by BB2009 »

Salam,

Syekh adala salah satu tokoh yg saya sangat kagumi sejak masa remaja, secara mudah ajaran atau approach Beliau dalam dunia moderen disebut Pantheisme, sementara untuk memahami uged-uged di dalam ajaran Syekh seseorang harus sangat mendalami sinkritisme Jawa, termasuk perpaduan Hindu Sivastik dan Budha Mahayana yang terjadi pada era Mataraman.

Banyak sekali orang Islam katakanlah demikian (untuk membedakannya dengan muslim kaffah), melihat Islam sebagai Hindu karena konstruksi ibadat nya yang bukan saja nyaris mirip, tetapi semangatnya pun nyaris sama, umat Islam di Indonesia ini bisa dikatakan orang Hindu tapi agamanya Islam, karena titik tolak akesepsi Islam (penerimaan jiwa) dalam diri mereka adalah dari kaca mata Hindu.

Sebaliknya dimana ada Budhisme Islam sulit sekali berkembang, seperti halnya di Thailand, Kamboja, Vietnam, China, Myanmar, Korea, dan Jepang, karena ajaran Budhisme Hinayana boleh dikatakan Anti terhadap penyembahan dzat, atau berhala dalam arti luas. Orang Hindu sendiri menyebut ajaran Budhisme sebagai Carvaka, kalau di istilahkan akan menjadi SARA, Budhisme adalah murtadinnya Hindu, sama seperti Kristen adalah murtadinnya Judaisme, kalau Islam apa ya ??? Karena tidak mungkin Islam lahir tanpa asal-usul tertentu (in sense).

Syekh siti Jenar sebenarnya terbuka terhadap ajaran Upanishad dan Advaita Vedanta, suatu doktrin transisi antara era Hindu klasik pada Hindu setelah Upanishad, Hindu sendiri aslinya adalah Sanatan Ved Dharma, Hindu itu mengandung arti ritus, atau forma ibadat, bukan esensi.

Ajaran Syekh Siti Jenar, bisa terjadi pada umat muslim yang berani-berani membuka Al-Kitab, karena golden key untuk memahami islam secara paradoks, menurut pengalaman saya, justru ada pada Injil, sekalipun Injil dinyatakan sudah palsu adanya. Rekan2 Nasrani tentu sangat sulit memahami kondisi ini, kok bisa begitu, kok bisa Al-Qur'an malah jadi jelas kalau di cross referensi kan dengan Injil, kok bisa ya ?!

Begitu banyak versi pemahaman Al-Kitab, saya baru sama sekali dalam hal ini, tetapi yg dapat saya tangkap bahwa inti ajaran Syekh Siti Jenar hampir2 tidak berbeda dengan konteks, issues, dan agenda yang dibawa oleh Isa Al Masih, formal Wahdatul Wujud, atau Manunggal Kawula Sejati, Sira aja malih Rupa, itu adalah Isa Alihi Salam, karena apapun mengenai Isa terbingkai dalam konteks Manunggal Kawula, Ruh dan Kalimah serta Firman menjadi satu kesatuan yang berkehendak dan wajibul Maulana, bentuk atau forma yang bisa disetarakan dengan Tuhan dalam konteks mistik.

Isa juga menghapuskan syariah judaisme bahkan hampir secara frontal dan terang-terangan, dan inilah yang membuat mengapa Isa sangat dibenci oleh Farisi, sementara dalam tatanan kenegaraan Isa menghapuskan sistem teokratisme dengan demokrasi yang sangat dibenci oleh Saduki, wal hasil Farisid dan Saduki menciptakan plot untuk membunuh Isa, dan terjadilah hal yang justru merubah arah sejarah.

Para penulis Hadits, katakanlah demikian, dan para penafsir dan para penemu ilmu-ilmu tafsir kebanyakan berasal dari Persia, atau setidaknya lahir ketika Darul Islam atau kekuatan Islam berpindah dari Mekah ke Basra ketika Ali harus menyingkir dari tuntutan Aisyah atas hak waris Darul Islam untuk diserahkan kepada keturunan Usman Bin Affan, bukan kepada Ali.

Para ahli kalam tafsir ini tidak atau kurang memahami konteks sejarah Ibranian, dan sangat dipengaruhi oleh konteks budaya Zorasterian dan latar belakang Paganisme mereka sendiri, menurut saya, pada era inilah AL-Qur'an dan Hadits itu disusun berbarengan sesuai dengan jalan pikiran mereka, semuanya dituliskan menjadi kitab formal kira2 setidaknya 200 tahun sejak Rasul Muhammad wafat, formalisme Al-Qur'an dalam bentuk kitab baku yang pertama kali ada kalau tidak salah ada di Musium di Berlin.

Syekh adalah orang yang menurut saya memahami konteks Ibranian, atau bisa disebut Ahlul Kitab, dan berusaha mentransformasi Al-Qur'an sebagai bentuk Kitab yang terjaga dan berhubungan dengan Taurat, Zabur, dan Injil, bukan kitab terpisah yang mau menang sendiri dan bisa di otak-atik sesuai keinginan penafsirnya yang tidak didasari oleh pemahaman yang paling mendasar tentang mengapa TUHAN menurunkan KITAB dan HUKUM itu pertama kali kepada Musa Alihi Salam.

Susah memang dipahami oleh rekan2 FFI, bahkan oleh rekan2 muslim, orang seperti Chandra Mukti misalnya, atau bahkan Syekh Siti Jenar adalah mereka yang "tidak sengaja" membuka "kitab najis" yang mereka sebut dengan Injil Palsu, termasuk para golongan Mutazilah, dan orang-orang awam seperti saya misalnya, sehingga seketika "esensi RUH" dari FIRMAN TUHAN itu masuk maka paradigmanya akan berubah total....

Sampai sekarang agak sulit bagi saya untuk menerima jika saya dianggap murtad ! sperti halnya Syekh, apanya sih yang murtad, dimana murtad nya ? Tauhidnya justru malahan solid gumulid yakin golokin pak musikin tukang mesin, keyakinan akan ke Esan dan Ke Kuasaann Tuhan malah bertambah 1.000.000%, dan keinginan untuk Zuhud, jadi gak macem-macem dalam ini dan itu malah jadi makin stabil (kecuali merokok, saya susah sekali berhenti merokok), hanya syariah nya saja yang gak mau lagi dipegangi, karena ada pandangan bahwa syariah itulah yang jadi biang keladi membuat manusia lupa kepada Tuhan Esa dan panggilan nuraninya, karena syariah adalah formulasi untuk mencapai tujuan, bukan tujuannya !

Jika Islam itu benar, maka Islam harus koheren dengan Taurat, Zabur, dan Injil, tidak boleh keluar dari konteks dasarnya, misi Islam tidak boleh meluncur di luar apa yang di bawa Musa, Daud, dan Isa, inilah ISLAM super ANEH dalam bentuk dan formanya yang unik, ISLAMIAH NASRANI namanya, bentuk2 bisa macam-maca, bisa seperti Lia Eden, bisa seperti Al-Qiyadah, bisa seperti Ahmadiyah, bisa seperti Bahai, bisa seperti Islam Abangan, dst.... tidak murtad tapi bukan muslim syari... dan jumlahnya akan terus menerus bertambah secara geometris.

Syek menjadi unik karena ISLAMIAH NASRANI yang beliau usulkan bentuknya mistikal, tetapi jika dicerna dengan bantuan enzim al-kitab maka seperti makan bubur sum-sum, tidak perlu dikunyah, di telan saja sudah mudah memahaminya.

Kalau di dunia ini banyak yang aneh, bahkan terlalu aneh..seperti ada laki-laki kok bisa transeksual, seperti kok ada orang melarat tiba2 jadi kaya raya, kok ada orang kaya yg tiba2 melarat,.... maka keanehan Syekh pun seharusnya tidak aneh... gitu aja kok repot (tribute to Abdurhaman Wahid, Gus Dur)...

Salam
User avatar
love_peaceful2
Posts: 1718
Joined: Fri May 09, 2008 2:01 pm
Location: Di Surga Islam, provokator para houris berontak dr perbudakan olloh w*s demi ego nabi sakit jiwa.

Re: Syekh Siti Jenar

Post by love_peaceful2 »

Hi bro BB2009,

Senang sekali bisa mengikuti tulisan bro. Butuh ketelitian utk membacanya. Ada beberapa catatan di atas yg saya quote utk saya tanyakan kembali.
BB2009 wrote: Sampai sekarang agak sulit bagi saya untuk menerima jika saya dianggap murtad ! sperti halnya Syekh, apanya sih yang murtad, dimana murtad nya ? Tauhidnya justru malahan solid gumulid yakin golokin pak musikin tukang mesin, keyakinan akan ke Esan dan Ke Kuasaann Tuhan malah bertambah 1.000.000%, dan keinginan untuk Zuhud, jadi gak macem-macem dalam ini dan itu malah jadi makin stabil (kecuali merokok, saya susah sekali berhenti merokok), hanya syariah nya saja yang gak mau lagi dipegangi, karena ada pandangan bahwa syariah itulah yang jadi biang keladi membuat manusia lupa kepada Tuhan Esa dan panggilan nuraninya, karena syariah adalah formulasi untuk mencapai tujuan, bukan tujuannya !
Jika Islam sebagai agama dan Islam sebagai sumber etika dipisahkan, maka tinggallah Tauhid sebagai ajaran iman. Tauhid dlm perspektif Yahudi & Kristen tidaklah sama dengan apa yg diajarkan dlm Islam. Bisa saja Ekhad bagi Yahudi dan Kristen disebut Tauhid, tapi ini beda dgn apa yg dipahami oleh Islam. Dari sini saja kita dapat melihat bhw Islam sudah salah dari perspektif Yahudi/Kristen. Artinya, dengan menerima Tauhid versi Kristen/Yahudi anda otomatis murtad krn otomatis menolak Tauhid versi Islam.
Mengenai apa itu Tauhid versi Yahudi/Kristen dan Tauhid versi Islam saya pikir tak perlu dijelaskan di sini.
BB2009 wrote:Jika Islam itu benar, maka Islam harus koheren dengan Taurat, Zabur, dan Injil, tidak boleh keluar dari konteks dasarnya, misi Islam tidak boleh meluncur di luar apa yang di bawa Musa, Daud, dan Isa, inilah ISLAM super ANEH dalam bentuk dan formanya yang unik, ISLAMIAH NASRANI namanya, bentuk2 bisa macam-maca, bisa seperti Lia Eden, bisa seperti Al-Qiyadah, bisa seperti Ahmadiyah, bisa seperti Bahai, bisa seperti Islam Abangan, dst.... tidak murtad tapi bukan muslim syari... dan jumlahnya akan terus menerus bertambah secara geometris.
Berlanjut dari tulisan saya di atas. Islam = Koran kan? Tauhid versi Islam adalah bersumber dari Koran. Menolak Tauhid versi Islam berarti menolak Koran dan demikian juga sebaliknya. Dengan demikian, mau gimn lagi Islam itu benar atau koheren dgn Taurat, Zabur dan Injil?


LP2
Be It unto Me (Maria - 2.000 thn yg lalu)
BB2009
Posts: 295
Joined: Fri Feb 27, 2009 8:25 pm

Re: Syekh Siti Jenar

Post by BB2009 »

Salam LP,

Terima kasih atas apreasiasinya, saya juga membaca berulang kali ulasan Bung, berusaha untuk menangkap jalan pikiran anda, baik yang implisit, maupun eksplisit.

Arti kata tauhid dalam bahasa Arab agak ambigu, akar katanya mungkin sekali wahid, sehingga maknanya percaya kepada satu Ilah, satu sesembahan. Dalam konteks Syekh Siti Jenar, Tauhid tidak berkorelasi dengan Alloh, terserah apapun namanya selama yang disembah itu satu, maka terminologinya adalah Tauhid, ini masalah sensasi bahasa, tidak berkaitan dengan agama.

Agama berasal dari Bahasa Sanskert, artinya tidak mudah berubah, jadi tidak ada hubungannya juga dengan Tauhid atau Ekhad dalam konteks Kristen. Agama berisikan ritus yang diformalisasikan agar tidak mudah berubah, sementara ritus itu sendiri disebut upacara, dalam bahasa Islam nya Ibadah, dalam bahasa Katolik nya mungkin Sakramen atau Misa (maaf jika saya salah tentang ini).

In sense, bagi Syekh Siti Jenar, percaya kepada SATU TUHAN itu sama untuk semua orang, yang berbeda hanyalah namanya, Syekh tidak menyentuh sisi lain atau konsekuensi Tauhid yang berkaitan dengan agama yang terorganisasi, atau umat bergama dalam artian kelompok.

Sebenarnya, Tauhid dan Syahadah itu pun tidak sama, Tauhid berisikan itikad, sementara Syahadah adalah sumpah seorang warga negara Darussalam untuk setia kepada negerinya, ada konteks politik dan ideologi dalam Syahadah. Seorang Kafir boleh saja atau diharuskan Bersyahadah apabila ia menjadi warga negara Darussalam, walaupun dirinya adalah orang Ahlul Kitab, artinya secara syari atau hukum, diri orang kafir ini mau menjadi objek dari konstitusi dan perangkat hukum Islam, walaupun jauh di dalam lubuk hatinya dirinya adalah Kristen misalnya, hal ini sering kita lihat dalam pernikahan antar pemeluk agama Islam dengan pemeluk agama lain, pernikahan itu dianggap syah apabila kedua pengantin bersepakat untuk mengikuti kaidah syari atau pranata hukum2 Islam itu.

Tauhid tidak selalu bersumber pada Qur'an, Tauhid bersumber pada apa yang dikenal sebagai Hidayah, atau Rahasia Ilahi yang menentukan corak, pola, dan ruang beragama seseorang. Bagi saya, Hidayah bisa diartikan dengan menerima atau aksepsi terhadap pengajaran Isa Al Masih, yang menggenapi Hukum2 Taurat, Isa Al Masih tidak datang untuk membuat dunia kacau balau tanpa hukum, tetapi memberikan batasan-batasan tentang penerapan Hukum Taurat dalam kerangka pikir Kasih, itulah sebabnya saya memilih Isa Al Masih sebagai Guru, teladan, sekaligus raw model yang harus saya ikuti, baik jalan pikirannya dan terutama perilakunya.

Saya heran jika ada kawan menganggap saya murtad, bagaimana bisa murtad kalau saya pun mengimani sebagian besar atau malah pondasi dasar dari Hukum Islam, anti zinah, anti riba, anti berbohong, dst. Tetapi bagi saya, membunuh, phedophilia, menjarah, berbohong (taqiyah), percaya mistik, menyembah batu berhala, mengadakan ritus untuk memuja satu tuhan dari sekian banyak nama tuhan pagan itu tidak pernah ada dan tidak pernah diajari oleh Musa, Daud, dan Isa Al-Masih, ajaran-ajaran atau perintah-perintah ini adalah sesuatu yang asing dalam ranah Hukum yang dibawa oleh Musa, tidak di advokasi oleh Daud, dan sama sekali dilarang oleh Isa Al Masih.

Saya tidak mungkin dihukum dalam konteks pidana hukum Islam, karena pastilah saya tidak melanggar syari yang terutama, tidak zinah, tidak membunuh, tidak menarik riba, tidak mengadakan sumpah palsu, tidak mengurangi timbangan, hanya saja saya mungkin dianggap bukan bagian dari Negara Islam Darussalam karena menolak Syahadah sebagai dua komponen, Saya hanya meyakini SATU TUHAN, dan itu harus dalam bentuk RUH, FIRMAN yang hidup, dan bermanifestasi dalam bentuk manusiawi sehingga sejarah hidupnya yang mulia tanpa cacat tsb dapat dijadikan jalan keselamatan, bukan jalan menuju kekerasan, kerusakan, dan kehancuran.

Dalam terminologi ini, saya bisa dikatakan bukan Murtad, tetapi ZINDIK, atau DHIMI, sergahan dan cacian yang sama yang diterima oleh golongan Mutazilah yang mengadopsi pemikiran falasifah Yunani dalam menghasilkan tafsiran Al-Qur'an yang sama sekali bersifat sains mistikal untuk menghapus muatan ideologi politiknya.

Ini perkara rumit sekali Bung LP, yang jelas saya tidak mau terjebak dalam baku hantam antara Islam dan Kristen dalam urusan ruang hagemoni agama, Kristus tidak mengajarkan hal itu, amanah agung Beliau adalah menghantarkan perkabaran itu karena Dia mengikuti (memonitor) usaha penyelematan manusia sampai akhir zaman, amanah ini tidak mengandung pertengkaran, tidak berpotensi menghasilkan konflik, tetapi justru memberikan suasana dan wacana baru bagi mereka yang mau sedikit saja membuka ruang bagi jalan keselamatan.

Salam...
ramonhorpa
Posts: 1655
Joined: Tue Jul 29, 2008 10:35 pm
Location: INDONESIA

Re: Syekh Siti Jenar

Post by ramonhorpa »

@ om bb2009
luar biasa !
mungkin orang2 seperti anda ini calon pemeran martenluther dalam islam yang bakal melahirkan islamprotestan !

salam
BB2009
Posts: 295
Joined: Fri Feb 27, 2009 8:25 pm

Re: Syekh Siti Jenar

Post by BB2009 »

Salam,

Mohon ijin untuk menulis secara agak intens, terutama ttg thread Syekh ini, note: kemuliaan hanyalah bagi, untuk, dan pada Tuhan, dan secara sejarah "lutherian moslem" kalau itu termnya sudah ada dari dahulu, Syekh Siti Jenar, Husein Mansyur Al Halaj, Ibnu Sina, Syekh Jaliludin Rumi, bahkan Ali bin Abi Thalib (Kalifah terakhir) dan Salahudin Al Ayubi adalah tokoh2 yang kontroversial karena mereka mengkritisi Islam dari dalam tubuh Islam itu sendiri, dan akhirnya semuanya mendapatkan perlawanan keras yang beberapa diantara berakhir pada kilatan pedang.

Ok, mari kita perhatikan, apakah ada di dalam Al-Qur'an ayat-ayat yang menyebutkan bahwa orang yang tidak sholat, tidak berpuasa, tidak haji walaupun mampu dan kaya raya itu harus di hukum cambuk atau dikenakan hukuman badan lainnya, kalau hadits banyak sekali, dalam Hadits, anak yang sudah aqil baligh (sudah tumbuh bulu kemaluannya) boleh di gebug apabila tidak menjalankan shalat.

Di sinilah kritik Syekh Siti Jenar, bahwa dalam urusan Ibadah tidak ada pakem, tidak ada pegangan dari Kitabullah untuk menghukum, mohon maaf jika saya silap, boleh di ingatkan apabila ada referensi Al-Qur'an yang saya lewati. Jadi untuk urusan ibadah tidak ada paksaan, sebagaimana ada perintah tidak ada paksaan dalam beragama dalam Al-Qur'an, maksudnya tidak boleh ada paksaan dalam Ibadah !

Yang menjadi sentral dari Hukum Islam (ushul fiqh) ada dalam konteks hukum pidana dan perdata, seperti hukum rajam untuk zinah, dan gigi balas gigi, nyawa balas nyawa (qisash) apabila terjadi pembunuhan, dan pembagian hukum waris yang boleh dimodifikasi dalam batasan tertentu karena kaidah aritmatika nya salah. Atau dengan kata lain Hukum Islam adalah Hukum Negara, yang hanya berlaku di dalam struktur kedaulatan Kilafiah.

Selama ini orang menganggap Iran adalah bentuk negara Islam atau negara Kilafiah, tetapi pada kenyataannya Iran menyebut dirinya Republik Islam Iran, ada Republiknya lho, artinya Iran adalah negara demokrasi bukan negara Islam. karena baik parlemen dan presidennya dipilih melalui pemilu, dan tidak mengacu pada konsep keturunan berantai dari Nabi Muhammad atau perpanjangan rantai pemerintahan Kalifah setelah Ali atau Usman bin Affan atau dinasti Usmaniah (Turki Ottoman) .

Kesimpulannya, jika Islam benar menyatakan sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, maka sudah seharusnya, semestinya dasarnya adalah Taurat ! dan bukan dari sumber hukum yang lain, karena Taurat adalah Wahyu Ilahi pertama yang diterima manusia dan di definisikan sebagai HUKUM dari TUHAN ! Bukan hasil Demokrasi lho, gak sekuler lho, pure, murni, seperti apa yang sebenarnya dicita-citakan oleh umat muslim, yaitu berlakunya hukum Tuhan (Alloh) di seantero dunia.

Pada kenyataannya malah terbalik, penerus Hukum Taurat haruslah berasal dari mereka yang punya latar belakang sejarah, budaya, dan genealogi Ibrani, karena Taurat adalah hukum yang sebenarnya spesifik diturunkan bagi pengikut Musa setelah eksodus dan baru diperluas pemakaiannya pada era Joshua, sehingga melahirkan Kingdom Of Israel dan Kingdom of Judea sebagai bagian dari Kingdom Of Heaven, Kerajaan Tuhan di muka bumi karena memakai Hukum Tuhan sebagai konstitusinya, bukan hukum atau konstitusi yang didapat dari kesepakatan politis atau sistem pemerintahan sekuler.

Dimana peran dan fungsi Isa Al Masih ? Jika boleh saya sederhanakan, Tuhan punya rencana yang besar, bahwa Tuhan sudah tahu bahwa manusia tidak mungkin dapat melaksanakan Hukum Taurat karena manusia punya kelemahan yang paling mendasar yaitu sifat koruptifnya, bahkan Daud dan Sulaiman pun tidak lepas dari hukuman Tuhan karena berusaha mengkorupsi esensi pokok Taurat yaitu menerima Tuhan selaih YHWH di dalam ranah konstitusi Ibrani.

Rencana Tuhan, huwal awalu wal akhir wal dzhiru wal bathinu wu huwa ala quli syai in qadir, atau integratif adalam mendidik manusia secara bertahap, dengan finalisasi menggenapi hukum Taurat, sayangnya umat muslim agak asing dengan kata menggenapi ini.

Penggenapan hukum Taurat adalah Kasih, bahwa pelaksanaan Hukum Taurat hanya dapat dilakukan pada sistem pemerintahan yang tidak koruptif dan tidak dipimpin oleh ulama-ulama degil pencari untung dengan menjual sajak agama, tetapi negara yang dipimpin oleh segelintir manusia yang sifat dasarnya sudah ditransformasi oleh Ruhul Kudus melalui pengajaran kebijakan dan kebijaksanaan yang di contohkan langsung oleh Isa Al Masih semasa hidupnya.

Disinilah cross road nya atau pertentangan antara Nasrani dan Islam, dimana umat Islam amat yakin bahwa tanpa kembali pada dasar Taurat maka dunia bisa hancur berantakan tanpa kepastian hukum, umat Islam menganggap prinsip penggenapan merupakan tipuan iblis yang menginginkan dunia menggelinding tanpa kepastian hukum, sehingga Tuhan menjadi perlu menyegarkan ingatan manusia dengan menyempurnakan hukum Taurat yang sudah digenapi Isa kembali lagi kepada bentuk Tauratnya dalam versi Arab.

Pada kenyatannya tidak demikian, Hukum Taurat yang asli kemudian dicampur adukan dengan adat istiadat pagani arab, dan mengadopsi teologi orang-orang Arab yang sama sekali tidak mengenal pemberitaan Firman baik itu Taurat, Zabur, maupu Injil, dan mengadvokasi orang-orang yang berpihak pada Islam untuk justru memerangi orang Yahudi dan Nasrani yang katakanlah memahami atau tidak umi, tidak buta huruf firman, suatu perintah yang aneh bin ajaib.

Persoalan politik sepeninggal Nabi Muhammad juga menambah rumit masalah, karena umat Islam menjadi terpecah dua, umat Islam orang Arab, dan umat Islam bukan orang Arab, kedua kutub ini berebut warisan, sehingga negeri Persia yang menganut Islam tidak mau mengakui keunggulan Arab dengan melahirkan konsep Syiah yang berlawanan dengan prinsip Suni yang bercorak Arabia atau menempatkan orang-orang Arab sebagai pelaku sejarah diatas orang-orang Persia yang menganut Islam. Situasi ini tambah kacau lagi ketika ras Afrika dan Eropa seperti Turki ikut mengambi peran dalam percaturan silang sengkilang politik ini. Turki punya pemahaman tersendiri tentang Islam Sekuler yang diam-diam sangat dibenci oleh negara-negara Arab.

Masalah menjadi semakin amburadul dengan lahirnya hadits 200 tahun setelah Nabi wafat, dan ditulis pada saat sengketa politik antara Persia dan Arab runyam, penulis Hadits rata-rata adalah orang Persia atau setidaknya 90% bukan orang Arab, penulisan Hadits dimotivasi oleh besarnya keinginan orang-orang Islam non Arab untuk mempengaruhi dunia orang Arab, untuk memperoleh ruang politik dalam kekuasaan Darussalam yang pada waktu itu sangat besar dan sedang dalam masa pemekaran wilayah yang agresif. Timbulah Hadits Maudhu atau Hadits Palsu dan konsepsi Bid'ah (kebohongan melalui Hadits) serta perbedaan mendasar pada pandangan hukum Islam melalui kelahiran Mazhab-Mazhab, 5 Mazhab Suni dan 2 Mahzab Syiah... kacau betul

Jika ini adalah rencana Tuhan, maka saya gak mau percaya sama Tuhan, karena Tuhan malah jadi biang keladi perpecahan, pengelompokan, silang sengkelang, tuding menuding, curiga mencurigai, dalam lingkungan internal, dan memerintahkan genosida orang kafir sebagai agenda tambahan untuk mengatasi masalah eksternal, ditambah memerintahkan manusia untuk keranjingan tobat sementara perilakunya gak berubah; sesuatu yang menjadi inti protes Syekh Siti Jenar.

Jika Islam adalah sebuah bahtera seperti bahtera Nabi Nuh, maka saya bertanya dimanakah pelabuhan asalnya (origin of port nya), mau berlayar di samudra yang mana, mesin atau layarnya bagaimana, dan mau berlabuh di pelabuhan yang mana, serta dalam pelayaran ABK dan penumpangnya harus gaplok-gaplokan, ini mah Leviathan... Bahtera Kematian.

Kelahiran, kehadiran, eksistensi, dan kolaborasi Islam di dalam dunia ini adalah bagian penting dari rencana Ilahi, untuk direnungi, dipelajari, dipahami, kemudian disimpulkan secara seksama oleh Nahkoda, ABK, dan penumpang dari Bahtera itu sendiri, sebenarnya tidak perlu bantuan orang Kristen, Hindu, Budha, atau Atheist untuk berteriak " Woooy.... tuh perahu bocor hoiii ", percuma karena seluruh isi dari bahtera itu sendiri sedang sibuk saling gaplok dan berteriak-teriak, yang satu berteriak " Woiii ke kanan dong " yang lain " Ke kiri dong " dan yang sisanya " Elu ngomongin apaan sih, lha wong mesinnya aja mati dan layarnya ketinggalan ".

Tapi saya percaya kalau Tuhan itu AMATLAH KASIH adanya, TUHAN tidak pernah akan menelantarkan manusia betapapun cabulnya jempol kaki manusia itu, namun salah satu bentuk kasihNya bisa mengambil bentuk sebagai Teguran, dan Penghan curan, apabila yang di ingatkan malah ribut sendiri, Kehancuran yang berasal dari cakar yang tumbuh dari ujung jari mereka sendiri. Bahtera yang tenggelam karena keleleb air seni dari penumpangnya sendiri, bahtera yang nguyeng tanpa arah sehingga penumpangnya bener-bener teler dan mabuk berlayar padahal sedang dalam proses tenggelam.

Pengertian TUHAN itu adalah KASIH harus menjadi awal untuk menciptakan sekoci-sekoci penyelamat, yang mau naik sekoci silahkan, yang masih mabuk ya nggak usah di urus, ntar juga sadar sendiri kalau sudah mulai menelan air asin.

Sekoci ini kecil sederhana, tetapi mampu mengarung arus Samudra, punya layar, ada namanya, jelas dari mana pelabuhannya, dan tahu kemana ia harus mengarung sekalipun sukar perjalanan itu harus ditempuh,...
Salam...
User avatar
putri_jajang
Posts: 798
Joined: Sun Apr 19, 2009 8:22 pm
Location: Dirumah Pa' Jajang.di rumah istri yg ke 4,putri ke dua dari anak yg.......hilang

Re: Syekh Siti Jenar

Post by putri_jajang »

BB2009 wrote:Salam,

Mohon ijin untuk menulis secara agak intens, terutama ttg thread Syekh ini, note: kemuliaan hanyalah bagi, untuk, dan pada Tuhan, dan secara sejarah "lutherian moslem" kalau itu termnya sudah ada dari dahulu, Syekh Siti Jenar, Husein Mansyur Al Halaj, Ibnu Sina, Syekh Jaliludin Rumi, bahkan Ali bin Abi Thalib (Kalifah terakhir) dan Salahudin Al Ayubi adalah tokoh2 yang kontroversial karena mereka mengkritisi Islam dari dalam tubuh Islam itu sendiri, dan akhirnya semuanya mendapatkan perlawanan keras yang beberapa diantara berakhir pada kilatan pedang.

Ok, mari kita perhatikan, apakah ada di dalam Al-Qur'an ayat-ayat yang menyebutkan bahwa orang yang tidak sholat, tidak berpuasa, tidak haji walaupun mampu dan kaya raya itu harus di hukum cambuk atau dikenakan hukuman badan lainnya, kalau hadits banyak sekali, dalam Hadits, anak yang sudah aqil baligh (sudah tumbuh bulu kemaluannya) boleh di gebug apabila tidak menjalankan shalat.

Di sinilah kritik Syekh Siti Jenar, bahwa dalam urusan Ibadah tidak ada pakem, tidak ada pegangan dari Kitabullah untuk menghukum, mohon maaf jika saya silap, boleh di ingatkan apabila ada referensi Al-Qur'an yang saya lewati. Jadi untuk urusan ibadah tidak ada paksaan, sebagaimana ada perintah tidak ada paksaan dalam beragama dalam Al-Qur'an, maksudnya tidak boleh ada paksaan dalam Ibadah !

Yang menjadi sentral dari Hukum Islam (ushul fiqh) ada dalam konteks hukum pidana dan perdata, seperti hukum rajam untuk zinah, dan gigi balas gigi, nyawa balas nyawa (qisash) apabila terjadi pembunuhan, dan pembagian hukum waris yang boleh dimodifikasi dalam batasan tertentu karena kaidah aritmatika nya salah. Atau dengan kata lain Hukum Islam adalah Hukum Negara, yang hanya berlaku di dalam struktur kedaulatan Kilafiah.

Selama ini orang menganggap Iran adalah bentuk negara Islam atau negara Kilafiah, tetapi pada kenyataannya Iran menyebut dirinya Republik Islam Iran, ada Republiknya lho, artinya Iran adalah negara demokrasi bukan negara Islam. karena baik parlemen dan presidennya dipilih melalui pemilu, dan tidak mengacu pada konsep keturunan berantai dari Nabi Muhammad atau perpanjangan rantai pemerintahan Kalifah setelah Ali atau Usman bin Affan atau dinasti Usmaniah (Turki Ottoman) .

Kesimpulannya, jika Islam benar menyatakan sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, maka sudah seharusnya, semestinya dasarnya adalah Taurat ! dan bukan dari sumber hukum yang lain, karena Taurat adalah Wahyu Ilahi pertama yang diterima manusia dan di definisikan sebagai HUKUM dari TUHAN ! Bukan hasil Demokrasi lho, gak sekuler lho, pure, murni, seperti apa yang sebenarnya dicita-citakan oleh umat muslim, yaitu berlakunya hukum Tuhan (Alloh) di seantero dunia.

Pada kenyataannya malah terbalik, penerus Hukum Taurat haruslah berasal dari mereka yang punya latar belakang sejarah, budaya, dan genealogi Ibrani, karena Taurat adalah hukum yang sebenarnya spesifik diturunkan bagi pengikut Musa setelah eksodus dan baru diperluas pemakaiannya pada era Joshua, sehingga melahirkan Kingdom Of Israel dan Kingdom of Judea sebagai bagian dari Kingdom Of Heaven, Kerajaan Tuhan di muka bumi karena memakai Hukum Tuhan sebagai konstitusinya, bukan hukum atau konstitusi yang didapat dari kesepakatan politis atau sistem pemerintahan sekuler.

Dimana peran dan fungsi Isa Al Masih ? Jika boleh saya sederhanakan, Tuhan punya rencana yang besar, bahwa Tuhan sudah tahu bahwa manusia tidak mungkin dapat melaksanakan Hukum Taurat karena manusia punya kelemahan yang paling mendasar yaitu sifat koruptifnya, bahkan Daud dan Sulaiman pun tidak lepas dari hukuman Tuhan karena berusaha mengkorupsi esensi pokok Taurat yaitu menerima Tuhan selaih YHWH di dalam ranah konstitusi Ibrani.

Rencana Tuhan, huwal awalu wal akhir wal dzhiru wal bathinu wu huwa ala quli syai in qadir, atau integratif adalam mendidik manusia secara bertahap, dengan finalisasi menggenapi hukum Taurat, sayangnya umat muslim agak asing dengan kata menggenapi ini.

Penggenapan hukum Taurat adalah Kasih, bahwa pelaksanaan Hukum Taurat hanya dapat dilakukan pada sistem pemerintahan yang tidak koruptif dan tidak dipimpin oleh ulama-ulama degil pencari untung dengan menjual sajak agama, tetapi negara yang dipimpin oleh segelintir manusia yang sifat dasarnya sudah ditransformasi oleh Ruhul Kudus melalui pengajaran kebijakan dan kebijaksanaan yang di contohkan langsung oleh Isa Al Masih semasa hidupnya.

Disinilah cross road nya atau pertentangan antara Nasrani dan Islam, dimana umat Islam amat yakin bahwa tanpa kembali pada dasar Taurat maka dunia bisa hancur berantakan tanpa kepastian hukum, umat Islam menganggap prinsip penggenapan merupakan tipuan iblis yang menginginkan dunia menggelinding tanpa kepastian hukum, sehingga Tuhan menjadi perlu menyegarkan ingatan manusia dengan menyempurnakan hukum Taurat yang sudah digenapi Isa kembali lagi kepada bentuk Tauratnya dalam versi Arab.

Pada kenyatannya tidak demikian, Hukum Taurat yang asli kemudian dicampur adukan dengan adat istiadat pagani arab, dan mengadopsi teologi orang-orang Arab yang sama sekali tidak mengenal pemberitaan Firman baik itu Taurat, Zabur, maupu Injil, dan mengadvokasi orang-orang yang berpihak pada Islam untuk justru memerangi orang Yahudi dan Nasrani yang katakanlah memahami atau tidak umi, tidak buta huruf firman, suatu perintah yang aneh bin ajaib.

Persoalan politik sepeninggal Nabi Muhammad juga menambah rumit masalah, karena umat Islam menjadi terpecah dua, umat Islam orang Arab, dan umat Islam bukan orang Arab, kedua kutub ini berebut warisan, sehingga negeri Persia yang menganut Islam tidak mau mengakui keunggulan Arab dengan melahirkan konsep Syiah yang berlawanan dengan prinsip Suni yang bercorak Arabia atau menempatkan orang-orang Arab sebagai pelaku sejarah diatas orang-orang Persia yang menganut Islam. Situasi ini tambah kacau lagi ketika ras Afrika dan Eropa seperti Turki ikut mengambi peran dalam percaturan silang sengkilang politik ini. Turki punya pemahaman tersendiri tentang Islam Sekuler yang diam-diam sangat dibenci oleh negara-negara Arab.

Masalah menjadi semakin amburadul dengan lahirnya hadits 200 tahun setelah Nabi wafat, dan ditulis pada saat sengketa politik antara Persia dan Arab runyam, penulis Hadits rata-rata adalah orang Persia atau setidaknya 90% bukan orang Arab, penulisan Hadits dimotivasi oleh besarnya keinginan orang-orang Islam non Arab untuk mempengaruhi dunia orang Arab, untuk memperoleh ruang politik dalam kekuasaan Darussalam yang pada waktu itu sangat besar dan sedang dalam masa pemekaran wilayah yang agresif. Timbulah Hadits Maudhu atau Hadits Palsu dan konsepsi Bid'ah (kebohongan melalui Hadits) serta perbedaan mendasar pada pandangan hukum Islam melalui kelahiran Mazhab-Mazhab, 5 Mazhab Suni dan 2 Mahzab Syiah... kacau betul

Jika ini adalah rencana Tuhan, maka saya gak mau percaya sama Tuhan, karena Tuhan malah jadi biang keladi perpecahan, pengelompokan, silang sengkelang, tuding menuding, curiga mencurigai, dalam lingkungan internal, dan memerintahkan genosida orang kafir sebagai agenda tambahan untuk mengatasi masalah eksternal, ditambah memerintahkan manusia untuk keranjingan tobat sementara perilakunya gak berubah; sesuatu yang menjadi inti protes Syekh Siti Jenar.

Jika Islam adalah sebuah bahtera seperti bahtera Nabi Nuh, maka saya bertanya dimanakah pelabuhan asalnya (origin of port nya), mau berlayar di samudra yang mana, mesin atau layarnya bagaimana, dan mau berlabuh di pelabuhan yang mana, serta dalam pelayaran ABK dan penumpangnya harus gaplok-gaplokan, ini mah Leviathan... Bahtera Kematian.

Kelahiran, kehadiran, eksistensi, dan kolaborasi Islam di dalam dunia ini adalah bagian penting dari rencana Ilahi, untuk direnungi, dipelajari, dipahami, kemudian disimpulkan secara seksama oleh Nahkoda, ABK, dan penumpang dari Bahtera itu sendiri, sebenarnya tidak perlu bantuan orang Kristen, Hindu, Budha, atau Atheist untuk berteriak " Woooy.... tuh perahu bocor hoiii ", percuma karena seluruh isi dari bahtera itu sendiri sedang sibuk saling gaplok dan berteriak-teriak, yang satu berteriak " Woiii ke kanan dong " yang lain " Ke kiri dong " dan yang sisanya " Elu ngomongin apaan sih, lha wong mesinnya aja mati dan layarnya ketinggalan ".

Tapi saya percaya kalau Tuhan itu AMATLAH KASIH adanya, TUHAN tidak pernah akan menelantarkan manusia betapapun cabulnya jempol kaki manusia itu, namun salah satu bentuk kasihNya bisa mengambil bentuk sebagai Teguran, dan Penghan curan, apabila yang di ingatkan malah ribut sendiri, Kehancuran yang berasal dari cakar yang tumbuh dari ujung jari mereka sendiri. Bahtera yang tenggelam karena keleleb air seni dari penumpangnya sendiri, bahtera yang nguyeng tanpa arah sehingga penumpangnya bener-bener teler dan mabuk berlayar padahal sedang dalam proses tenggelam.

Pengertian TUHAN itu adalah KASIH harus menjadi awal untuk menciptakan sekoci-sekoci penyelamat, yang mau naik sekoci silahkan, yang masih mabuk ya nggak usah di urus, ntar juga sadar sendiri kalau sudah mulai menelan air asin.

Sekoci ini kecil sederhana, tetapi mampu mengarung arus Samudra, punya layar, ada namanya, jelas dari mana pelabuhannya, dan tahu kemana ia harus mengarung sekalipun sukar perjalanan itu harus ditempuh,...
Salam...
LUARRR BIAASSAAA !!!!!!!!!!!!
ente emang keterlaluan !!setiap ane baca tulisan-tulisan ente bulu kuduk ane merinding !
biarpun sudah di baca,trus di baca ulang, ngga bikin bosen.
emang muantap poll !
inget ya....kemana pun atau dimana pun ente nulis,pasti akan ane kejar.tulisan ente kagak ada 2 nya.
mungkin kalau al quran ente yang nulis,bisa-bisa ane mualaf lagi. :rofl:
thank's a lot.
bluelotus
Posts: 578
Joined: Mon Jan 11, 2010 10:56 am

Re: Syekh Siti Jenar

Post by bluelotus »

I am one of Syekh Siti Jenar's fans and intensively study his works sometimes around 2000 - 2004

and come to a conclusion : he's a great master, a good man, but surely not a good muslims ... in ways that he rejects violence and said that hajj is a lie

sekarang saya tak beragama, hanya KASIH ... mungkin sedikit mirip dengan Siti Jenar :green:
saia
Posts: 1355
Joined: Mon Oct 05, 2009 2:50 am
Location: Di seberang ka'bah mengamati kerumunan manusia dungu

Re: Syekh Siti Jenar

Post by saia »

Jika Islam adalah sebuah bahtera seperti bahtera Nabi Nuh, maka saya bertanya dimanakah pelabuhan asalnya (origin of port nya), mau berlayar di samudra yang mana, mesin atau layarnya bagaimana, dan mau berlabuh di pelabuhan yang mana, serta dalam pelayaran ABK dan penumpangnya harus gaplok-gaplokan, ini mah Leviathan... Bahtera Kematian.

Kelahiran, kehadiran, eksistensi, dan kolaborasi Islam di dalam dunia ini adalah bagian penting dari rencana Ilahi, untuk direnungi, dipelajari, dipahami, kemudian disimpulkan secara seksama oleh Nahkoda, ABK, dan penumpang dari Bahtera itu sendiri, sebenarnya tidak perlu bantuan orang Kristen, Hindu, Budha, atau Atheist untuk berteriak " Woooy.... tuh perahu bocor hoiii ", percuma karena seluruh isi dari bahtera itu sendiri sedang sibuk saling gaplok dan berteriak-teriak, yang satu berteriak " Woiii ke kanan dong " yang lain " Ke kiri dong " dan yang sisanya " Elu ngomongin apaan sih, lha wong mesinnya aja mati dan layarnya ketinggalan ".

Tapi saya percaya kalau Tuhan itu AMATLAH KASIH adanya, TUHAN tidak pernah akan menelantarkan manusia betapapun cabulnya jempol kaki manusia itu, namun salah satu bentuk kasihNya bisa mengambil bentuk sebagai Teguran, dan Penghan curan, apabila yang di ingatkan malah ribut sendiri, Kehancuran yang berasal dari cakar yang tumbuh dari ujung jari mereka sendiri. Bahtera yang tenggelam karena keleleb air seni dari penumpangnya sendiri, bahtera yang nguyeng tanpa arah sehingga penumpangnya bener-bener teler dan mabuk berlayar padahal sedang dalam proses tenggelam.

Pengertian TUHAN itu adalah KASIH harus menjadi awal untuk menciptakan sekoci-sekoci penyelamat, yang mau naik sekoci silahkan, yang masih mabuk ya nggak usah di urus, ntar juga sadar sendiri kalau sudah mulai menelan air asin.

Sekoci ini kecil sederhana, tetapi mampu mengarung arus Samudra, punya layar, ada namanya, jelas dari mana pelabuhannya, dan tahu kemana ia harus mengarung sekalipun sukar perjalanan itu harus ditempuh,...
Nice analogi bro ....

SALUTE!!!
sadliaja
Posts: 45
Joined: Thu Aug 26, 2010 7:36 am

Re: Syekh Siti Jenar

Post by sadliaja »

AkuAdalahAing wrote:Adakah netter ffi baik yang kapir maupun yang masih islam setuju kalau seseorang akan bertanya dan atau menjawab pertanyaan "Apakah kitab suci saudara ?" harus melakukan tapa geni, mutih, puasa dan lain sebagainya ???

Kalau ada yang jawab ya, maka dengan segera akan segera UNREGISTRASI dari FFI ini !!!
Mas2 & mgbak2 yang Muslim... anda percuma aja komen di sini... karena semua hal2 yang anda kemukakan pasti akan dibantah, entah itu benar atau salah... karena tujuan utama dari situs ini adalah untuk menjelek-jelekkan Islam... anda kasih argumen tepatpun ujung2nya komen and dihapus,.. ini kenyataan... :)
Memang orang Nasrani & Yahudi gak akan berhenti memusuhi Islam.

Ntar liat aja... balasan dari argumen ini pasti akan di kata-katain... or dihapus....

dan juga yang pro pada situs ini, mereka gak bakal berani menampakkan jati diri aslinya... saya bisa dan sangat bisa menjamin itu.. ujung2nya mereka2 dari Yahudi & Nasrani balik ngatain 'Homo' lah.... penjahat kelamin lah dsb...

ini bukan situs orang atheis... ini benar2 situs orang Nasrani & Yahudi....
User avatar
marx_anti_stigma
Posts: 196
Joined: Tue Oct 05, 2010 7:10 pm

Re: Syekh Lemah Abang

Post by marx_anti_stigma »

walet wrote:Syekh Lemah Abang
( Syekh Siti Jenar )


Sumber:
http://www.eastjava.com/books/walisongo ... jenar.html

The legend of the trial and execution of Siti Jenar for heresy by the Wali Songo is well known in Indonesia, though there is argument over whether his death was real or symbolic. The truth may never be known, but the message of the legend is clear and speaks across the generations. From the beginning the Wali Songo were confronted with the problem of how far to compromise with existing beliefs and it is said that they became divided into two 'camps'. Sunan Giri of Gresik represented the orthodox, while innovation was favoured by Sunan Kalijaga.
Eventually it was innovation which provided the solution when Sunan Kalijaga elected for Sunan Giri as leader of the Wali Songo. Through this gesture Sunan Kalijaga ensured that orthodoxy remained the final authority, thus effectively setting limits on the extent to which innovation could be carried. The pantheistic teaching of Siti Jenar, which during his lifetime had attracted a considerable following, was considered dangerous and inappropriate and was thus sacrificed for the sake of order, balance and harmony.


Image
The tomb of Syekh Lemah Abang, often called the '10th Wali', at Gedong Ombo, Tuban

KESIMPULAN:
Pembunuh-pembunuh yang mengatasnamakan Islam sudah ada sejak Islam hadir di Indonesia.
Dari cerita-cerita diatas kita tahu minimal ajaran Syekh Siti Jenar Bagus dan tidak mengajarkan pembunuhan seperti yang wali sanga lakukan.
emank ajaran syeh siti jenar itu bagus,sungguh disayangkan sampai tokoh sekaliber syeh siti jenar mati terbunuh......
kuta bali
Posts: 2187
Joined: Tue Mar 02, 2010 3:55 am

Re: Syekh Lemah Abang

Post by kuta bali »

marx_anti_stigma wrote:
emank ajaran syeh siti jenar itu bagus,sungguh disayangkan sampai tokoh sekaliber syeh siti jenar mati terbunuh......
Yang bunuh wali sanga junjungan muslim.

Jadi wali sanga adalah bibit2 teroris indonesia.
Ajaran bagus saja dibunuh apalagi yang lain.
borjuis
Posts: 2030
Joined: Mon Aug 25, 2008 5:45 pm

Re: Syekh Siti Jenar

Post by borjuis »

:rofl:
User avatar
marx_anti_stigma
Posts: 196
Joined: Tue Oct 05, 2010 7:10 pm

Re: Syekh Lemah Abang

Post by marx_anti_stigma »

kuta bali wrote:
Yang bunuh wali sanga junjungan muslim.

Jadi wali sanga adalah bibit2 teroris indonesia.
Ajaran bagus saja dibunuh apalagi yang lain.
kwkwkkwkw....
emank dunia ini aneh bro... apapun yang gak sefahamnya di SIKAT bersih..meski masi se ideologi..PARAH.....
"timbul pertanyaan ,apakah agama ada di dunia menyebarkan yang katanya kebenaran dengan kekeasan...?"
oglikom
Posts: 3375
Joined: Tue May 04, 2010 11:33 pm

Re: Syekh Siti Jenar

Post by oglikom »

marx_anti_stigma wrote:kwkwkkwkw....
emank dunia ini aneh bro... apapun yang gak sefahamnya di SIKAT bersih..meski masi se ideologi..PARAH.....
"timbul pertanyaan ,apakah agama ada di dunia menyebarkan yang katanya kebenaran dengan kekeasan...?"
Jadi sebagai Muslim kita harus bagaimana sohib??? :turban:
Post Reply