Tanya : Muslim Indo golongan Shia atau Sunni?

Artikel dan pertukaran pikiran mengenai SYI'AH, Ahmadiyah, Sufi, Salafi, Wahabi, dan berbagai aliran dan sekte Islam selain Sunni.
Post Reply
User avatar
United Nation
Posts: 1951
Joined: Wed May 14, 2008 9:00 pm
Location: Princeton University
Contact:

Tanya : Muslim Indo golongan Shia atau Sunni?

Post by United Nation »

Tanya ding:

Muslim Indo golongan Shia atau Sunni?


maklum saya ***** kalau ginian...
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Muslim INDO golongan Muslim KTP alias Muslim2 yg belon pernah baca Quran ! :wink:
User avatar
Eneng Kusnadi
Posts: 2758
Joined: Sat Dec 30, 2006 1:26 pm
Location: Peternakan Unta/Camelot

Post by Eneng Kusnadi »

Muslim Indo ada yang Shiah sedikit banget di Padang, Sunni juga minoritas, Yang mayoritas 90 persen mah muslim abal abal , cuma ikut puasa awal dan lebaran doang sisanya gak tahu apa apa.
fenomena
Posts: 4124
Joined: Wed Nov 28, 2007 8:24 am

Post by fenomena »

Yang pasti, muslim Indo itu termasuk golongan manusia sesat.
Al Qur'an
Posts: 192
Joined: Tue Jul 29, 2008 11:14 am

Post by Al Qur'an »

Kalo menurut ustadz eramuslim, SYIAH lebih sesat dari Ahmadiyah lho :


LINK : http://www.eramuslim.com/ustadz/aqd/880 ... -syiah.htm
Ahmadiyah Dibubarkan, Bagaimana dengan Syiah?
Sabtu, 9 Agu 08 10:32 WIB


Assalamualaikum wr. wb

Ustadz yang saya hormati, kemarin malam saya menonton di salah satu televisi swasta tentang pro kontra pembubaran Ahmadiyah, alasan yang dikemukakan oleh pihak yang pro pembubaran sangat masuk akal, saya lantas kepikiran bagaimana dengan Syiah, bukankah ajaran Syiah juga melenceng dari ajaran Islam yang kita pahami?

Dalam hal ini, kenapa hanya Ahmadiyah yang dituntut pembubaran, sedangkan Syiah tidak? Mohon Ustadz dapat memberikan penjelasan, agar saya yang awam ini tidak bingung. Terima kasih

Wassalamualaikum wr. wb

Funexo
[email protected]

Jawaban si ustadz

Image
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Kalau bicara sesatnya, sebenarnya gerakan syiah itu sangat beragam. Ada yang aqidahnya masih bisa diterima, namun ada juga yang sudah sangat ekstrim, sampai oleh sesama yang beraliran syiah sendiri pun, mereka dianggap sudah kafir atau murtad.

Kalau kita bicara syiah dalam rubrik ini, maka maksudnya adalah syiah yang sudah terlalu jauh keluar dari aqidah yang benar, aqidah syiah yang kadang jauh lebih sesat dari Ahmadiyah. Bahkan sebagian tokoh yang kami kenal sampai berani mengatakan bahwa Syiah bukan Islam, sama dengan kedudukan Ahmadiyah yang juga bukan Islam.

Tapi kalau pertanyaannya mengapa kita hanya membubarkan Ahmadiyah tapi tidak melakukan hal yang sama kepada Syiah, jawabnya mungkin beragam.

Yang pasti, Syiah boleh dibilang lebih licin dari Ahmadiyah. Barangkali kali karena akar sejarah dan jam terbangnya jauh lebih lama ketimbang Ahmadiyah. Para dedengkot Syiah pandai bermain cantik, mulus dan halus, sehingga protes umat terhadap syiah jarang bisa sampai menggerakkan kegeraman yang akut.

Karena gerakan syiah punya manhaj taqiyah, yaitu pandai menempatkan diri dengan berpura-pura, untuk menutupi jati dirinya. Mungkin pengalaman mereka selama ini mengalami pemberangusan dan penumpasan di berbagai negeri, membuat mereka jadi sangat piawai bermain di wilayah yang abu-abu.

Gerakan syiah jarang mengaku terus terang di depan layar, sehingga menumpas syiah memang bukan perkara sederhana.

Berbeda dengan Ahmadiyah yang dengan terang-terangan menentang dan menantang umat Islam, bikin kantor resmi dan gedung-gedung besar, sementara gerakan syiah bermain dengan jalan yang amat halus. Kita tidak akan pernah tahu seseorang berakidah sesat syiah atau bukan, kecuali setelah kita berbicara panjang lebar, ngobrol ngalor ngidul ke sana-kemari.

Kita juga tidak akan tahu apakah sebuah organisasi atau institusi itu beraliran syiah atau bukan, kecuali kita betul-betul mengenal lembaga itu dan memeriksanya secara teliti.

Gerakan syiah pandai menyusup ke berbagai elemen umat, lewat metode taqiyah. Kadang bermain di kalangan kampus dan mahasiswa, kadang muncul di jamaah pengajian perkantoran, kadang muncul juga di majelis taklim tradisionalis di kampung-kampung.

Shalahuddin Memberantas Syiah

Namun pemberantasan atas akidah sesat syiah sebenarnya bukan barang baru dalam sejarah Islam.

Salah satu tokoh besar dalam sejarah yang punya jasa besar menumpas aqidah sesat syiah adalah Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi (1138-1193 M). Selama ini kita hanya mengenal beliau sebagai pembebas masjid Al-Aqsha di Palestina.

Padahal ada jasa beliau yang jauh lebih besar, yaitu membebaskan Mesir dari para penguasa syiah yang sesat. Sehingga beliau dijuluki sebagai 'nashirus-sunnah', sang pembela ahli sunnah.

Ceritanya, dahulu di masa kejayaan Islam, Mesir pernah dikuasai oleh kalangan syiah. Dinasti mereka bernama Fathimiyah (910 s/d 1171 M).

Jenis syiahnya konon adalah dari kalangan Ismailiyah, salah satu cabang Syi'ah. Pemimpinnya juga para imam Syiah, jadi mereka memiliki kepentingan keagamaan terhadap Isma'iliyyun. Kadang dinasti ini disebut pula dengan Bani Ubaidillah, sesuai dengan nama pendiri dinasti.

Klan ini mengklaim bahwa mereka adalah keturunan dari Nabi Muhammad SAW, dari jalur puteri beliau, Fathimah az-Zahra. Oleh karena itu negeri ini bernama al-Fatimiyyun atau "Fatimiyah."

Pembersihan atas kesesatan aqidah syiah dilakukan oleh Shalahuddin Al-Ayyubi lewat pembubaran negara dinasti Fatimiyah. Kekuasaan mereka diganti dengan kekutan baru, Daulah Ayyubuiayh, yang 100% menganut mazhab ahlisunnah wal jamaah.

Bahkan menurut para dosen kami yang asal Mesir, Universitas Al-Azhar yang awalnya didirikan oleh para penguasa Dinasti Fatimiyah, kemudian dibersihkan dari sisa-sisa paham syiah, dengan cara diliburkan selama kurang lebih 17 tahun. Sampai sisa-sisa pengaruh syiah terkikis habis ke akar-akarnya.

Sehingga sekarang ini, Universitas Al-Azhar adalah salah satu corong dakwah ahli sunnah wal jamaah, bukan lagi milik syiah yang sesat.

Banyak ilmuan dan ulama zaman dulu yang dilahirkan Al-Azhar, seperti Ibnu khaldun, Alfarisi, As-Syuyuthi, Al-‘Aini, Al-Khawi, Abdul Lathif Al-Baghdadi, Ibnu Khaliqon, Al-Maqrizi.

Di masa modern ini, nyaris hampir semua ulama adalah jebolan Al-Azhar. Sebut saja misalnya Syeikh Muhammad Abduh, Syeikh Rasyid Ridha, As-Sayyid Sabiq, Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Dr. Said Ramadhan Al-Buthi, dan lainnya.

Al-Azhar telah menjadi benteng aqidah umat Islam sepanjang 1.000 tahun usianya.

Di Indonesia, melarang syiah barangkali butuh sosok ulama sekaligus pemimpin kharismatik sekelas seorang Shalahuddin Al-Ayyubi. Sayangnya, kita malah tidak punya tokoh seperti beliau saat ini.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Ayoooo...muslim indonesia, takut ya ama kaum SYIAH ???
xixixixixi
User avatar
United Nation
Posts: 1951
Joined: Wed May 14, 2008 9:00 pm
Location: Princeton University
Contact:

Post by United Nation »

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Kalau bicara sesatnya, sebenarnya gerakan syiah itu sangat beragam. Ada yang aqidahnya masih bisa diterima, namun ada juga yang sudah sangat ekstrim, sampai oleh sesama yang beraliran syiah sendiri pun, mereka dianggap sudah kafir atau murtad.

Kalau kita bicara syiah dalam rubrik ini, maka maksudnya adalah syiah yang sudah terlalu jauh keluar dari aqidah yang benar, aqidah syiah yang kadang jauh lebih sesat dari Ahmadiyah. Bahkan sebagian tokoh yang kami kenal sampai berani mengatakan bahwa Syiah bukan Islam, sama dengan kedudukan Ahmadiyah yang juga bukan Islam.

Tapi kalau pertanyaannya mengapa kita hanya membubarkan Ahmadiyah tapi tidak melakukan hal yang sama kepada Syiah, jawabnya mungkin beragam.

Yang pasti, Syiah boleh dibilang lebih licin dari Ahmadiyah. Barangkali kali karena akar sejarah dan jam terbangnya jauh lebih lama ketimbang Ahmadiyah. Para dedengkot Syiah pandai bermain cantik, mulus dan halus, sehingga protes umat terhadap syiah jarang bisa sampai menggerakkan kegeraman yang akut.

Karena gerakan syiah punya manhaj taqiyah, yaitu pandai menempatkan diri dengan berpura-pura, untuk menutupi jati dirinya. Mungkin pengalaman mereka selama ini mengalami pemberangusan dan penumpasan di berbagai negeri, membuat mereka jadi sangat piawai bermain di wilayah yang abu-abu.

Gerakan syiah jarang mengaku terus terang di depan layar, sehingga menumpas syiah memang bukan perkara sederhana.

Berbeda dengan Ahmadiyah yang dengan terang-terangan menentang dan menantang umat Islam, bikin kantor resmi dan gedung-gedung besar, sementara gerakan syiah bermain dengan jalan yang amat halus. Kita tidak akan pernah tahu seseorang berakidah sesat syiah atau bukan, kecuali setelah kita berbicara panjang lebar, ngobrol ngalor ngidul ke sana-kemari.

Kita juga tidak akan tahu apakah sebuah organisasi atau institusi itu beraliran syiah atau bukan, kecuali kita betul-betul mengenal lembaga itu dan memeriksanya secara teliti.

Gerakan syiah pandai menyusup ke berbagai elemen umat, lewat metode taqiyah. Kadang bermain di kalangan kampus dan mahasiswa, kadang muncul di jamaah pengajian perkantoran, kadang muncul juga di majelis taklim tradisionalis di kampung-kampung.

Shalahuddin Memberantas Syiah

Namun pemberantasan atas akidah sesat syiah sebenarnya bukan barang baru dalam sejarah Islam.

Salah satu tokoh besar dalam sejarah yang punya jasa besar menumpas aqidah sesat syiah adalah Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi (1138-1193 M). Selama ini kita hanya mengenal beliau sebagai pembebas masjid Al-Aqsha di Palestina.

Padahal ada jasa beliau yang jauh lebih besar, yaitu membebaskan Mesir dari para penguasa syiah yang sesat. Sehingga beliau dijuluki sebagai 'nashirus-sunnah', sang pembela ahli sunnah.

Ceritanya, dahulu di masa kejayaan Islam, Mesir pernah dikuasai oleh kalangan syiah. Dinasti mereka bernama Fathimiyah (910 s/d 1171 M).

Jenis syiahnya konon adalah dari kalangan Ismailiyah, salah satu cabang Syi'ah. Pemimpinnya juga para imam Syiah, jadi mereka memiliki kepentingan keagamaan terhadap Isma'iliyyun. Kadang dinasti ini disebut pula dengan Bani Ubaidillah, sesuai dengan nama pendiri dinasti.

Klan ini mengklaim bahwa mereka adalah keturunan dari Nabi Muhammad SAW, dari jalur puteri beliau, Fathimah az-Zahra. Oleh karena itu negeri ini bernama al-Fatimiyyun atau "Fatimiyah."

Pembersihan atas kesesatan aqidah syiah dilakukan oleh Shalahuddin Al-Ayyubi lewat pembubaran negara dinasti Fatimiyah. Kekuasaan mereka diganti dengan kekutan baru, Daulah Ayyubuiayh, yang 100% menganut mazhab ahlisunnah wal jamaah.

Bahkan menurut para dosen kami yang asal Mesir, Universitas Al-Azhar yang awalnya didirikan oleh para penguasa Dinasti Fatimiyah, kemudian dibersihkan dari sisa-sisa paham syiah, dengan cara diliburkan selama kurang lebih 17 tahun. Sampai sisa-sisa pengaruh syiah terkikis habis ke akar-akarnya.

Sehingga sekarang ini, Universitas Al-Azhar adalah salah satu corong dakwah ahli sunnah wal jamaah, bukan lagi milik syiah yang sesat.

Banyak ilmuan dan ulama zaman dulu yang dilahirkan Al-Azhar, seperti Ibnu khaldun, Alfarisi, As-Syuyuthi, Al-‘Aini, Al-Khawi, Abdul Lathif Al-Baghdadi, Ibnu Khaliqon, Al-Maqrizi.

Di masa modern ini, nyaris hampir semua ulama adalah jebolan Al-Azhar. Sebut saja misalnya Syeikh Muhammad Abduh, Syeikh Rasyid Ridha, As-Sayyid Sabiq, Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Dr. Said Ramadhan Al-Buthi, dan lainnya.

Al-Azhar telah menjadi benteng aqidah umat Islam sepanjang 1.000 tahun usianya.

Di Indonesia, melarang syiah barangkali butuh sosok ulama sekaligus pemimpin kharismatik sekelas seorang Shalahuddin Al-Ayyubi. Sayangnya, kita malah tidak punya tokoh seperti beliau saat ini.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc
Duh, iman gue goyang nih.

Islam yang bener yang kayak gimana sih?

Tolong dong diperjelas, Islam yang bener itu kayak apa?

Apakah cerita kebusukan di FFI ini hanya dari aliran Syiah?

Duh duh duh... aku makin bingung...

SOD, thanks ya artikelnya, mungkin artikel ini bisa membuat aku jadi mualaf sebagai Islam Indonesia mazhab ahlisunnah wal jamaah.... :lol:
Al Qur'an
Posts: 192
Joined: Tue Jul 29, 2008 11:14 am

Post by Al Qur'an »

PERBEDAAN ANTARA ISLAM SUNNAH DAN ISLAM SYI'AH

link : http://haulasyiah.wordpress.com/2007/07 ... yiah-bag1/
Berikut ini adalah perbedaan yang sangat menonjol antara agama islam dengan agama syi’ah, yang dengannya mudah-mudahan kaum muslimin dapat mengetahui hakekat sebenarnya ajaran agama syi’ah.

1. Pembawa Agama Islam adalah Muhammad Rasulullah.
1. Pembawa Agama Syi’ah adalah seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ Al Himyari. [Majmu' Fatawa, 4/435]

2. Rukun Islam menurut agama Islam:
1. Dua Syahadat
2. Sholat
3. Puasa
4. Zakat
5. Haji
[HR Muslim no. 1 dari Ibnu Umar]

2. Rukun Islam ala agama Syi’ah:
1. Sholat
2. Puasa
3. Zakat
4. Haji
5. Wilayah/Kekuasaan
[Lihat Al Kafi Fil Ushul 2/18]

3. Rukun Iman menurut agama Islam ada 6 perkara, yaitu:
1. Iman Kepada Allah
2. Iman Kepada Malaikat
3. Iman Kepada Kitab-Kitab
4. Iman Kepada Para Rasul
5. Iman Kepada hari qiamat
6. Iman Kepada Qadha Qadar.

3. Rukun Iman ala Agama Syi’ah ada 5 Perkara, yaitu:
1. Tauhid
2. Kenabian
3. Imamah
4. Keadilan
5. Qiamat

4. Kitab suci umat Islam Al Qur’an yang berjumlah 6666 ayat (menurut pendapat yang masyhur).

4. Kitab suci kaum Syi’ah Mushaf Fathimah yang berjumlah 17.000 ayat (lebih banyak tiga kali lipat dari Al Qur’an milik kaum Muslimin).[Lihat kitab mereka Ushulul Kafi karya Al Kulaini 2/634]

5. Adzan menurut Agama Islam:
(Allōhu akbar) 4 kali
(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
(Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali
(Hayya ‘alal falāh) 2 kali
(Allōhu akbar) 2 kali
(Lā ilāha illallōh) 2 kali

5. Adzan Ala Agama Syi’ah:
(Allōhu akbar) 4 kali
(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
(Asyhadu anna ‘Aliyyan waliyullōh) 2 kali
(Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali
(Hayya ‘alal falāh) 2 kali
(Hayya ‘alā khoiril ‘amal) 2 kali
(Allōhu akbar) 2 kali
(Lā ilāha illallōh) 2 kali

6. Islam meyakini bahwa sholat diwajibkan pada 5 waktu.
6. Agama Syi’ah meyakini bahwa sholat diwajibkan hanya pada 3 waktu saja.

7. Islam meyakini bahwa sholat jum’at hukumnya wajib. [QS Al Jumu'ah:9]
7. Agama Syi’ah meyakini bahwa sholat jum’at hukumnya tidak wajib.

8. Islam menghormati seluruh sahabat Rasulullah dan meyakini mereka orang-orang terbaik yang digelari Radhiallohu ‘Anhum oleh Allah. [QS At Taubah:100]
8. Agama Syi’ah meyakini bahwa seluruh sahabat Rasulullah telah kafir (Murtad) kecuali Ahlul Bait (versi mereka), salman Al Farisi, Al Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari. [Ar Raudhoh Minal Kafi Karya Al Kulaini 8/245-246]

9. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah orang terbaik dari umat ini setelah Rasulullah, kemudian setelahnya Umar bin Al Khatthab, lalu Utsman bin ‘Affan, lalu ‘Ali bin Abi Thalib.
9. Agama Syi’ah meyakini bahwa orang terbaik setelah Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib, adapun Abu Bakar dan Umar bin Al Khatthab adalah dua berhala quraisy yang terlaknat. [Ajma'ul Fadha'ih karya Al Mulla Kazhim hal. 157].

10. Islam meyakini bahwa Abu bakar adalah orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah.
10. Agama Syi’ah meyakini bahwa orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib.

11. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah khalifah pertama yang sah.
11. Agama Syi’ah memposisikan Abu Bakar sebagai perampas kekhalifahan dari ‘Ali bin Abi Thalib

12. Islam meyakini bahwa Mu’awiyah bin Abi Sufyan, ‘Amr bin Al ‘Ash, Abu Sufyan termasuk sahabat Rasulullah
12. Agama Syi’ah meyakini bahwa mereka pengkhianat dan telah kafir (Murtad) dari Islam.

Perhatian: Semua yang kami sampaikan ini bersumberkan dari kitab-kitab yang mereka jadikan rujukan dan sebagiannya dari situs resmi mereka.
Post Reply