snipey wrote:ayo bro duren dilanjut...ane sdikit ngarti kok, pegang solder sejak SMP, bikin radio AM gagal, bikin bel suara burung berhasil.
Saya malah ga ada urusan dengan ilmu elektronik , otodidak aja .
Bermula dari teman MUSLIM saya yang ngajak belanja untuk keperluan mesjidnya . Walau dapat dana cuma dari jaring ikan di jalanan , ternyata mereka belanja sound system yang semuanya " MADE IN USA " ( hehe bukan TOA loh ) dan kebetulan toko penjualnya merupakan teman lama saya .
Di kemudian hari saya jumpa teman kapir yang berkeluh kesah akan sound system
baru gerejanya NAMUN NAUZUBILAH JELEKNYA
Karena anggaran mereka sudah hampir kandas ... maka saya beri saran tuk mengobok obok peralatan yang ada .
Berbekal setumpuk majalah AUVI purbakala pinjeman teman sang pemilik toko tersebut ( gawang AUVI masih dijaga Chandra Gozali - mbah Polytron / SHM project ) , maka dimulailah proyek tune up .
Saya baru tau tentang yang namanya " efek impedansi pig tail " low bas yang mendistorsi semua area frekwensi => Mengatasinya sederhana : Beri pasangan nya sebuah speaker dengan posisi terbalik ( kabelnya juga di invert )
Ini saja sudah memberi lompatan kualitas dan
ini sebenarnya yang ingin saya ulas di trit ini , dengan alasan gampang dan mudah diterapkan di PC
Lanjut kekisah sound gereja tersebut ... mumpung diberi kesempatan " menghancurkan barang baru " . Saya bongkar abis catu dayanya ... trafonya digulung ulang dengan tehnik CT
double winding( tukang gulungnya mayan ngomel ngomel ) ... karena ruangan super gede , set up akustiknya susah benar dan akhirnya teratasi dengan tehnik menambah sayap di box speaker 45 derjad
Mayan cuyy ... mereka mengatakan " serasa made in USA "
snipey wrote:kok gak diterangkan proses perekaman suara dan pengolahannya ke format digital.
Trus apa definisi audio yg baik, hifi etc...biar kita tambah jelas.
Soalnya nyaris smua rekaman audio yg dimiliki sekarang formatnya digital, dan itu sendiri perdefinisi sdh gak "pristine reproduction" lg krn ada sinyal yg hilang saat proses sampling dan kemudian encoding / kompresi ke sebuah file audio .
Astaga , dari semua kuliah si Chandra , justru teoritis AD/DA converter pula yang selalu saya skip
.
Saya pernah jatuh cinta main main WAV di Adobe audition 2 ... namun saat pindah ke Adobe audition 3 , semuanya jadi menyebalkan ... ketinggalan jauh mutunya dari yang versi 2 . Sejak itu ga pernah saya tekuni lagi .
... 
disini saya pilihkan sebuah Irish song sebagai penguji audio kita .
padahal di text booknya penuh dengan sigma sinus cosinus 
