rahimii wrote:Tong, kamu boleh ngomong apa saja soal saya belum paham lah, atau saya tidak mau paham lah, pikiran saya belum terbukalah. Tugas mu adalah membuat saya paham, berdasarkan kaidah-kaidah logika. Lha, yang kamu bawa setakat ini kan hanya kata quran lah, kata muhammad lah, katanya si tuhan arab lah? Dimana logic nya tong? Kalau kamu baca sedari awal, saya menantang kamu menjelaskan isi trit mu ini berdasarkan kaidah-kaidah logika, bukan secara dogmatika. Kamu meminta saya membuka pikiran, bukankah sejak semula yang saya lakukan adalah mendebat klaim mu berdasarkan pembuktian logika? Kamu sendiri gimana, justru pikiran mu tertutup dengan bayang-bayang klaim kebenaran quran, si muhammad dan si tuhan arab. Hipotesa pikiran yang berlandaskan pada pernyataan-pernyataan dan wishful thinking, bukan logika. Tapi malah orang yang kamu suruh membuka pikiran? Koplak kamu..
rahimii wrote:Pembuktian logika apa yang anda usung??? Tuhan matahari??? main lempar2an koin, terus kalau tidak sesuai keinginan tuhan yang disalahkan??? Jangan mimpi deh.
Makanya ikuti cara saya dalam menjelaskan, masalah anda adalah anda sok2an menggunakan kaidah logika tapi pertanyaan yang diajukan ttg tuhan selalu fallcy dan pseudo. Saya jadi bingung anda ini ahli logika macam apa?
Pembuktian logika apa yang saya usung? Kamu lagi berhalusinasi atau memang idiot ya? Baru sebentar saya buktikan secara empiris bahwa tuhan arab mu itu bahkan tidak ada. Lupa ya tong? Adalah logis untuk menganggap bahwa hal-hal yang tidak ada memang tidak ada, sampai bukti dapat diberikan. Hipotesis tuhan arab adalah hipotesis nol dan logika kita bisa menolaknya. Tidak ada alasan untuk percaya dalam bentuk apapun dari tuhan arab yang tidak ada. Lha, kamu sendiri sudah punya pembuktian logika apa kalau tuhan arab mu itu ada? Whisful thinking? Pernyataan? Buku? Kamu makin lucu dan koplak saja..
rahimii wrote:Soal tuhan adalah kebenaran absolut, sudah sangat jelas dalam berbagai respon saya, itu adalah view keyakinan saya dalam memposisikan tuhan. Sekarang, bila kamu mengatakan tuhan arab itu adalah kebenaran absolut juga, bisakah dia berbohong? Ini bukan pertanyaan pseudo, ini sangat logis. Bagaimana ada makhluk yang mengaku dia adalah kebenaran absolut, tapi melanggar atribut tersebut dengan melakukan hal-hal yang tidak benar? Misalnya dia mengaku adalah kebenaran mutlak tapi malah berbohong.
kuisa wrote:Justru anda yang tidak pernah keluar dari kotak bloon anda bahkan tidak mencoba untuk keluar, jika anda ingin menilai sesuatu dengan fair, lepaskan dulu dogmatik dalam diri anda yang bikin anda bloon.
1. Tuhan bukan makhluk, mungkin masalah anda selama ini adalah anda merendahkan tuhan menjadi makhluk sehingga harus sesuai selera anda.
2. Jika Tuhan adalah kebenaran absolut, maka pertanyaan: bisakah dia berbohong, adalah pertanyaan paling b0d0h yang bisa dikeluarkan seseorang, apalagi seorang ahli logika. Menurut anda saya masih perlu tidak menjawab pertanyaan semacam ini???
Masalah anda adalah anda mencoba menjebak diri sendiri seolah2 pertanyaan semacam itu mengebiri tuhan dalam kekuasaannya, itu yang namanya pseudo. Kekuasaan tidak tergantung apakah Ia benar atau bohong. Jika bicara kekuasaan, seorang raja bisa saja suatu saat jujur disaat yang lain bohong, karena tidak ada relevansinya kekuasaan dengan jujur atau bohongnya. Sesuatu yang tidak relevan tidak dapat saling memperngaruhi.
Telah jelas penyampaian saya: Tuhan adalah kebenaran dan kekuasaan absolut.
Bisa atau tidaknya berbohong tidak akan mempengaruhi kekuasaan karena tidak relevant, sebaliknya mempertanyakan apakah tuhan bisa berbohong adalah kebloonan tingkat tertinggi bagi seorang ahli logika dalam koridor kebenaran absolut.
Kurang jelas bagaimana penjelasan saya!!!
1.Bagaimana kamu tahu jika tuhan bukan mahluk? Kalau tuhan arab bukan mahluk yang dapat kita interpretasikan secara logika, lantas darimana kamu mendapatkan pengetahuan dan keyakinan bahwa nilai dan arti kebenaran yang dimilikinya adalah sama dengan nilai dan rasa kebenaran yang manusia miliki? Toh kamu memakai rasa manusia mu dalam mendeskripsikan tuhan arab mu itu kan? Nah, bagi logika manusia normal, misalnya ada sesuatu yang mengklaim dirinya adalah kebenaran abslout tapi ternyata justru kerap melakukan kebohongan dalam realitasnya, ini dinamakan penyimpangan perilaku. Pemahaman seperti ini adalah standard rasa kebenaran yang ada pada manusia.
2.Lho justru karena saya yakin tuhan islam mu itu bukan kebenaran absolut lah makanya saya bertanya. Kalau dia adalah kebenaran absolut, lantas mengapa dia ciptakan setan? Bagaimana korelasi logis antara sifat kebenaran absolut dengan tujuan penciptaan setan?
Tentu ada relevansinya. Jika tuhan arab mu bisa jujur dan bisa bohong dalam kemahakuasaannya yang absolut, maka dia adalah tuhan yang sempurna dan tidak sempurna sekaligus. Mengapa? Berbohong selalu merupakan perbuatan yang menunjukkan ketidaksempurnaan. Manusia yang pernah berbohong menunjukkan bahwa manusia tidaklah sempurna. Apakah tuhan arabmu yang katanya sempurna bisa berbohong karena dia memiliki hak maha kuasa dan tetap dikatakan sebagai sempurna? Kemahakuasaan tidak menyiratkan bahwa tindakan berbohong kemudian menjadi sifat yang sempurna hanya karena atribut maha kuasa melekat pada seseorang atau sesuatu. Dari apa yang kamu sampaikan, jelas bahwa tuhan arab mu yang dodol itu saking maha kuasanya bahkan dapat menjadikan kebohongan sebagai sifat yang menunjukkan kesempurnaannya. Sisi negatif yang murni dari berbohong tentu harusnya asing dan bertentangan dengan kodrat ilahi yang adalah sempurna. Wah, ada tuhan yang mengaku sempurna tapi berbohong tidak menjadi masalah karena dia mahakuasa. Dan ini tidak kamu anggap fallacy? Saya Tanya lagi, sebagai kebenaran dan kekuasaan absolut, bisakah tuhan arabmu berbohong?
rahimii wrote:Atau dia mengaku kebenaran mutlak tapi menciptakan setan yang kerjanya merusak dan menyesatkan orang. Ini adalah keberatan yang sangat awam dalam konteks logika, bahwa mahluk yang mengaku sebagai kebenaran absolut, tentu seharusnya sempurna dalam kebenaran itu sendiri. Kebenaran yang sempurna mensyaratkan moralitas yang sempurna. Mahluk yang memiliki moralitas sempurna dalam hakikatnya, secara otomatis terikat kepada hukum moralnya itu sehingga tidak akan dapat melakukan hal-hal amoral atau bahkan melanggar hukum moral tersebut. Itulah mengapa saya katakan, tuhan saya tidak dapat melakukan hal-hal tertentu. Cuma logikamu sepertinya bekerja secara berbeda dengan logika manusia kebanyakan pada umumnya alias koplak, sehingga hal itupun demikian sulit kamu pahami..
kuisa wrote:1. Menurut saya pernyataan anda ini adalah pernyataan seseorang yang masih dalam kotak kecil yang disebut bloon, Jika pendapat anda seperti itu, itu hanya membuktikan bahwa tuhan tersebut adalah tuhan yang gagal, menciptakan makhluk tapi tidak dapat mengontrolnya, kemungkinan lainnya adalah tuhan seperti itu punya saingan dan relatif selalu kalah.
2. Anda mengikat2 tuhan dan membatas2i tuhan harus begini dan begitu, karena anda menganggap tuhan itu makhluk. Kerangka berpikir anda harus diperbaiki.
1.Kamu pura-pura buta ya? Itulah gambaran tuhan islam mu yang menciptakan mahluk bernama setan, tetapi kemudian membenci sendiri perbuatan jahat setan ciptaannya. Tuhan islam mu menyesatkan manusia yang sudah memberikan dirinya disesatkan, atau mengirim setan-setan yang dibencinya untuk tugas penyesatan. Tapi kamu tetap menganggap tuhan seperti ini memiliki kebenaran dan moralitas yang absolut.
2.Ngomong mu sih kegedean terus. Entar kalau saya kejar apa bukti kalau tuhan islam dodol itu bukan mahluk, yakin kamu punya pembuktiannya?
kuisa wrote:Apakatamulah, mungkin yang benar, tuhan 1 membiarkan tuhan 2 mati, atau tuhan membiarkan dirinya mati, atau bapak membiarkan anaknya mati, atau tuhan kalah dan terpaksa menerima dicabut nyawa oleh iblis, atau tuhan sengaja mati agar bisa rebut2an kunci.
rahimii wrote:Nafsumu saja yang besar dalam memahami sisi dogmatik keyakinan lain. Saya sendiri bingung, mengapa kamu gemar sekali membahasnya? Lumayan kalau akurat, lah kamu sendiri tidak mengerti apa yang kamu katakan tentang keyakinan orang itu. Pemahamanmu jangan dilandaskan dari view islam tong..
kuisa wrote:Lho kok view Islam sih, anda search saja banyak kok cerita rebut2an kunci, masa iya saya harus suapin.
rahimii wrote:Kalau saya bilang muhammad pedofil, kamu pasti protes dan bilang saya harus belajar tentang kebenaran islam. Padahal dalam khasanah literatur islam sudah sangat jelas dikisahkan perkawinan si muhammad pedo dengan anak kecil. Kalau dengan muhammad sebagi pedo saja kamu mampu berakrobat mental untuk membenarkan tindakan tersebut, apalagi dalam menyerang keyakinan lain. Sudah jelas kamu akan mengambil islam sebagai pijakan. Banyak cerita soal rebut-rebutan kunci, lalu apa masalahmu? Karena dalam islam tidak ada yang begituan? Lha, kamu sudah belajar belum, apa sesungguhnya yang hendak disampaikan cerita soal rebut-rebutan kunci dalam keyakinan lain itu? Kamu memang sungguh dodol..
kuisa wrote:OOT tanda tak mampu Pak, anda boleh membantah jawaban saya ttg pedo kepada @fayhem di trit lain kalau tertarik, dan itu bukan akrobat.
Soal rebut2an kunci adalah sebuah contoh kecil ttg saingan tuhan dan penyebab kegagalannya yang mengakibatkan pertanyaan besar, bagaimana mungkin disebut tuhan jika punya saingan? bahkan seharusnya dua2nya adalah tuhan karena baik "tuhan" dan iblis punya standard kebenaran sendiri2 dan saling mengalahkan. Makanya saya bilang seharusnya tuhan anda adalah 1+1=2 tuhan dan iblis, tinggal manusia seperti anda memilih saja ikut tuhan yang mana, sama2 berkuasa kok
Kamu sudah saya sarankan berkali-kali untuk buka trit tersendiri yang terstruktur, argumentatif tapi tidak melanggar aturan forum tentang keberatanmu, tapi apa daya, bikin trit saja kamu tak mampu. Namun anehnya, kamu koar-koar seakan sangat memahami keyakinan orang. Delusi koplak..
rahimii wrote:Cara cepat untuk menghindar. Kalau pusing sekaligus menjawab kelimanya, jelaskan yang no 1 aja dulu tong. Sudah berkali-kali saya minta. Mengapa kebenaran premis dari argument "semua perilaku manusia, binatang dan setan terjadi atas izin tuhan islam" dapat diterima akal sehat? Please, jangan berikan jawaban karena muhammad sudah membuktikannya, quran sudah menuliskannya, olloh sudah mengatakannya di quran. Berikan jawaban yang logis. Pernyataan muhammad, quran dan olloh mu sama sekali bukan bukti. Pernyataan hanyalah pernyataan. Apalagi secara empiris tuhan arabmu itu sendiri tidak bisa dibuktikan eksistensinya. Paham ya tong?
kuisa wrote:Ini kan saya sedang menjelaskan dengan akal sehat, makanya anda harus pake akal sehat juga menerimanya, kalau saya sehat anda sakit kan transfer datanya bisa error mulu.
rahimii wrote:Mana penjelasannya? Sejak kapan penjelasan hanya berupa “ini kan saya jelaskan secara akal sehat?” Saya ulangi lagi pertanyaan pertama. Mengapa kebenaran premis dari argument “segala perilaku manusia, binatang dan setan terjadi atas izin tuhan islam” dapat diterima secara akal sehat? Ingat, kalau berbicara soal akal sehat, buang jauh-jauh teori dogmatik mu yang gak bermutu itu. Akal sehat mensyaratkan penjelasan logika.
kuisa wrote:Sudah saya jawab berkali2, karena Tuhan adalah kekuasaan absolut
Tuhan yang mana yang maha kuasa? Odin pun maha kuasa, zeus juga. Dewa ra apalagi. Tuhan mu kalah jauh lho. Jangan kamu tanya apa bukti logisnya mereka semua tuhan yang maha kuasa ya. Jawaban saya bakalan sama dengan jawaban mu : “karena mereka adalah tuhan yang kekuasaannya absolut” Sudah berapa kali kamu yang mengaku punya kapasitas logika, namun melakukan kekeliruan logika argument berputar-putar tong? Membangun sebuah argument jawaban yang logis dari pertanyaan saya : mengapa kebenaran premis dari argument “segala perilaku manusia, setan dan binatang terjadi atas izin tuhan islam” dapat diterima secara akal sehat, mestinya mudah bagi kamu yang pintar logika. Atau kamu tidak mampu ya..
kuisa wrote:Untuk mempersingkat bahasan, karena saya ingin sekali masuk ke babak berikutnya. Saya ingin bertanya 1 hal:
Apakah menurut anda, seluruh alam semesta ini tanpa kecuali diciptakan oleh tuhan? Adakah hal2 yang tidak diciptakan Tuhan?
rahimii wrote:Untuk pertanyaan keduamu, kamu tanyakan saja kepada ustadz dan kiyaimu. Dalam argument-argument saya, posisi saya sudah jelas dalam memandang sebuah konsep ketuhanan yang reasonable sesuai keyakinan saya.
kuisa wrote:Tanpa penjelasan nih, koar2 reasonable?
Nih saya berikan pilihan:
Jika anda mengatakan ya semua hal diciptakan tuhan, maka anda setuju bahwa Tuhan adalah The One dan tidak punya saingan, dan saya tidak perlu berpanjang2 cerita dan melayani kemampuan debat kusir anda.
Jika anda mengatakan tidak dan ada hal2 yang tidak tuhan ciptakan, maka itulah yang saya sebut 1+1=2, sebetulnya ada 2sosok super dan saling mengalahkan, rebut2an kunci dll dan kembali anda akan menghadapi pilihan kontradiksi tidak bisa tapi tidak terbatas.
Bagaimana?
rahimii wrote:Untuk apa kamu menanyakan itu pada saya? Supaya terlihat hebat ya? Bikin pertanyaan sendiri, bikin jawaban pula sendiri. Saya tidak ngomong apa-apa malah kamunya bisa simpulkan pendapat saya pula. Sepertinya kamu butuh sekali pengakuan ya? Fokus dulu dengan trit mu ini. Untuk pertanyaan lain, saya sudah sarankan kamu buat trit tersendiri yang terstruktur dan argumentatif tapi tidak melanggar aturan forum. Bisa tidak kamu? Atau bisanya cuma copy paste?
kuisa wrote:Pilihan sudah dikasih, tetap saja berkilah sana sini, bagaimana mau maju sih Pak?
rahimii wrote:Siapa kamu kok berani-beraninya ngasi pilihan ke orang lain? Tahu malu sedikit tong..hipotesamu saja ngawur, b0doh amat saya kalau menanggapi. Buat trit tersendiri aja tong, atau kalau kamu punya hal lain yang mau kamu sampaikan sesuai topik trit mu ini, ya sampaikan saja. Kok minta orang memilih? Maksa lagi..
kuisa wrote:Ini kan dalam rangka saya memberikan penjelasan secara akal sehat, kalau anda menolak, berikan argumen dong mengapa pertanyaan saya tersebut tidak dapat diterima. Kalau anda pinya pilihan no.3 kemukakan dong, jangan koar2 reasonable lah, hipotesa ngawurlah, pointmu apa? yang ngawur mana? reasonable atau unable yang piye?
Kurangi deh koar2nya, masa iya saya harus tulis dikesimpulan: "Pak Rahimii menolak tentunya seperti biasa tanpa penjelasan "
rahimii wrote:Saya butuh penjelasan, bukan pertanyaan. Saya tidak butuh retorika kosong soal apa yang dapat tuhan arabmu ciptakan, bila secara logis tuhan mu itu bahkan tidak dapat didefinisikan. Kalau mencermati argument tipu-tipumu yang menyandingkan sifat tuhan sebagai kebenaran absolut sekaligus pencipta segala sesuatu termasuk setan untuk menyesatkan manusia, apa yang mau dibahas dari dua sifat yang kontradiktif ini? Karena standard saya dalam berargument adalah berdasarkan kaidah dan hukum logika, sudah jelas tuhan seperti itu adalah tuhan fallacy. Buat apa saya capek-capek membahas tuhan model tak karuan begitu? Perbaiki dulu logika ngawurmu itu tong..
kuisa wrote:Itu bukan retorika kosong tapi pembuktian kekuasaan tuhan. Apakah menolak sebuah pertanyaan dibenarkan dalam ilmu logika???
Teori logika tingkat atas pak rahimii: Jika sebuah pertanyaan dapat membuat sebuah dogma berantakan, maka pertanyaan itu harus ditolak
Satu kata buat anda. BLOON
Mengapa saya harus menjawab pertanyaan yang sudah berkali-kali dibahas ditempat yang sama? Esensi pertanyaanmu kan sama saja, bahwa tuhan arabmu absolut maha kuasa mampu melakukan dan mencipta segala hal? Apa yang kita bahas sejauh ini memang bukan tentang itu ya tong? Dogma siapa yang akan kamu berantakkan? Yang dibahas disini kan tuhan arab mu yang dodol itu, kok malah dogma saya yang kemungkinan yang akan berantakan? Bikin trit aja kamu tidak mampu, malah koar-koar terus gak karuan. Sungguh, saya sangat terhibur dengan kekoplakanmu yang menggelikan itu. Argument mu ini dulu dipertahankan "segala perilaku manusia, binatang dan setan terjadi atas izin tuhan islam" jangan malah mengaburkan topik. Lha, kalau tuhan islam mu itu dibuktikan eksistensinya saja tidak bisa dengan kaidah logika, ngapai kamu sodorkan pertanyaan akan apa yang tuhan islam dapat ciptakan? Saya gak mau ikut-ikut logika jongkok bin koplak kayak kamu..sadar tong..
Mirror 1: Sesuatu yang tidak relevan tidak dapat saling memperngaruhi.
Follow Twitter: @ZwaraKafir