Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Bintang

Kesalahan, ketidak ajaiban, dan ketidaksesuaian dengan ilmu pengetahuan.
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by Captain Pancasila »

benar, ada "langit" karena ada ruang! =D>
User avatar
MaNuSiA_bLeGuG
Posts: 4292
Joined: Wed Mar 05, 2008 2:08 am
Location: Enies Lobby

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by MaNuSiA_bLeGuG »

Captain Pancasila wrote:benar, ada "langit" karena ada ruang! =D>
hihihhi ga pernah mikir ya kenapa luar angkasa disebut SPACE ? :lol:
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by JANGAN GITU AH »

Captain Pancasila wrote:benar, ada "langit" karena ada ruang! =D>
apakah maksudmu langit = ruang atau langit berbeda dengan ruang?

apa kau bingung membedakannya?

Jika kau setuju yang pertama, maka kau mengambil poin ke 2 yang saya sodorkan di post saya kemarin... :lol: sebagai akibat logisnya quran "tersesatkan" oleh pemikiran tempo doeloe dari oerang-oerang pemakan kadal gurun :lol:

Nah, karena kau setuju itu, bagaimana mungkin bumi tercipta lebih dahulu sebelum ruang tempat bumi itu diletakkan belum ada? Bagaimana penjelasan quran dalam hal ini? Barangkali saja ada ayat lain yang cukup dapat dianggap sebagai penjelasan. Silakan CP!

Hoi....kepada Patah Salero si raja ngotot...tolong kau cari ayat quran yang lain yang bisa menjelaskan dimana bumi sementara diletakkan/digantungkan sebelum ruang itu tercipta! "Dan ingatlah, quran ini diturunkan sebagai pembeda...yang menerangkan dan lagi jelas terperinci...(Al-jga : 7)" :rofl:
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by keeamad »

Captain Pancasila wrote:benar, ada "langit" karena ada ruang! =D>
nte tabu surat Ath-Thuur ayat ke 5 ?
"DAN DITINGGIKAN LANGIT"
Ini jelas2x menunjukkan islam tidak paham akan konsep bumi yang bulat, dan apa lagi langitnya ....
Memangnya langit itu pasti di atas kita ... ?
Coba nte lihat bola bumi, ada gak langit di bawah bumi yang kita injak ini ... ?

Benar kata duren:
Gara2x islam setitik, rusak otak sebelanga ...,
User avatar
omega phoenix
Posts: 1689
Joined: Sun Aug 21, 2011 6:39 pm

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by omega phoenix »

keknya si KOMPAS dah MURTAD neh :green: ato jangan2 lagi nyembah batu item di arab :green:
chrystal eye
Posts: 512
Joined: Sat Feb 06, 2010 10:39 am

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by chrystal eye »

om phoenix wrote;
keknya si KOMPAS dah MURTAD neh ato jangan2 lagi nyembah batu item di arab
psssttt... om, kompas udah diajarin auloh untuk ingkar janji, jadi dia santai2 saja....biarpun berlalu dengan melipat ekor.


si Briziek yang katanya lebih hebat dari ulama DEPAG itu kemana ya? kok tidak muncul lagi? :---)
User avatar
Aku-Suka-Hujan
Posts: 1028
Joined: Wed Feb 15, 2012 10:38 am
Location: Terra, Suatu Koloni di L5...

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by Aku-Suka-Hujan »

Saya jadi bingung... Kalau ga ada yang namanya "langit" sebelum bumi ada, lalu bumi ada di mana? "angkasa"?
Bukankah konsep orang jaman dahulu adalah 'ruang angkasa' (tempat bintang, planet,dst,dsb) adalah langit?

Saya rasa CP serba salah seperti apa kata mas JGA:
1. Kalau dia menerima definisi "langit" (sky/heaven) Quran tidak termasuk "luar angkasa" (outer space), maka terbukti Quran kurang ilmiah, karena membuktikan kalau orang Arab (Mamat dan SWT) ga tahu keberadaan "luar angkasa".
2. Kalau dia menerima definisi "langit" Quran termasuk "luar angkasa", maka terbukti Quran salah, karena Quran mengatakan bumi tercipta baru "langit".

@CE
Si Briziek udah kena ban, karena satu dan lain ha... Intinya karena ga jujur aja...
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by Captain Pancasila »

masih jadi satu dengan yang lain, di pusat alam semesta!
User avatar
CrimsonJack
Posts: 2189
Joined: Thu Oct 13, 2011 3:20 pm
Location: Tempat yang ada internetnya

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by CrimsonJack »

Sudah kena naskh tuh sama An-Naazi'aat 79 ayat 29-30 :turban:
plinplan....

29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.
30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

Tambahan,
kalau bigbang dipercaya juga oleh muslim, pada saat meledak, kalau tidak ada ruang, bagaimana ceritanya bahan2 di dalam bigbang menyebar?
ataukah ruangnya juga ikut meledak dan menyebar lebih cepat?

Jika ya, bukankah artinya kita sekarang masih di dalam pusat alam semesta?
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by JANGAN GITU AH »

Captain Pancasila wrote:masih jadi satu dengan yang lain, di pusat alam semesta!
keteranganmu tidak sesuai dengan isi quran!
cari lagi lah ayat yang bisa menjelaskan alasan mengapa bumi tercipta lebih dahulu baru kemudian langit...atau...
ayat yang menjelaskan tempat bumi itu sebelum ruang yang semestinya ditempatinya belum tercipta. Siapa tahu, siapa tahu aja ada ayat yang menerangkan bahwa bumi disimpan sementara di arasyi... :lol:

PS:
buat rekan-rekan kafir....mohon saya dimaafkan karena sedikit lancang menarik mundur permasalahan ini kembali ke kondisi awal mengingat belum ada satu rekan kafirpun mempertanyakan hal ini. Saya pikir ini adalah poin penting yang mesti dapat terpecahkan oleh umat islam sebelum mereka membahas hal-hal lain. Ini adalah ganjalan besar bagi klaim quran mengandung sains.

ini adalah pertanyaan sederhana yang saya pikir oleh ahli physics kalangan islam sedunia tak akan mampu menjawabnya... :rofl: bila perlu mufti seluruh dunia dikumpulkan sekalipun!

kalau ini sudah terjawab...ya silakan lagi diteruskan dengan kalkulasi rumit yang memusingkan kepala saya :lol:

Dan saya kira si PS sudah was-was bila sewaktu-waktu ini ditanyakan padanya....gak bakal bisa dia jawab!

Oh...ya...bro keeamad di atas menyebutkan bahwa cara berfikir muslim tentang kasus ini seperti membangun sebuah rumah yang dimulai dari membangun fondasinya (tanah), lalu atapnya....keterangan ini sesungguhnya tepat sekali jika kita melihat apa yang dikatakan oleh penafsir Ibn Kathir (saya baca di ff International). Di sinilah letak masalahnya...sebab ini hasil imajinasi dari seorang tukang bangunan bukan seorang ahli sains... :heart: :rofl:
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by Patah Salero »

JANGAN GITU AH wrote: Dan saya kira si PS sudah was-was bila sewaktu-waktu ini ditanyakan padanya....gak bakal bisa dia jawab!

Oh...ya...bro keeamad di atas menyebutkan bahwa cara berfikir muslim tentang kasus ini seperti membangun sebuah rumah yang dimulai dari membangun fondasinya (tanah), lalu atapnya....keterangan ini sesungguhnya tepat sekali jika kita melihat apa yang dikatakan oleh penafsir Ibn Kathir (saya baca di ff International). Di sinilah letak masalahnya...sebab ini hasil imajinasi dari seorang tukang bangunan bukan seorang ahli sains... :heart: :rofl:
Masya Allah...Persoalan ini udah selesai sejak dari page 3 !

Setahu gw enggak ada satupun ayat yang dengan tegas menyatakan bahwa Bumi diciptakan lebih dahulu dari langit. Dari enam ayat berbeda yang menyatakan penciptaan alam dalam enam masa, semuanya dinyatakan dengan penciptaan langit, baru kemudian penciptaan bumi.

Satu-satunya ayat yang "diduga" menyatakan bahwa bumi diciptakan terlebih dahulu dari langit adalah ayat fushshilat (41):11

11. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."

Kata "kemudian" ini dalam bentuk aslinya adalah "thumma". Dan berbeda dengan pengertian kata "kemudian" dalam bahasa Indonesia yang selalu berkonotasi waktu, maka kata "thumma" dalam bahasa arab TIDAK SELALU berkaitan dengan waktu. (BACA LAGI BANTAHAN SINGKATKU SAMA HILLMAN !). Kata "thumma" bisa menunjukkan adanya gap yang besar antara apa yang dinyatakan sebelum kata sambung dengan apa yang dinyatakan setelah kata sambung tersebut.

Ayat Quran An-Nazi'at (79): 27-33 dengan tegas menyatakan bahwa Langitlah yang diciptakan terlebih dahulu dari pada bumi.
User avatar
omega phoenix
Posts: 1689
Joined: Sun Aug 21, 2011 6:39 pm

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by omega phoenix »

Silakan baca judul room :lol:
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by JANGAN GITU AH »

haiiii....ternyata pancingan saya berhasil...sekarang nongol lah si PS

http://quran.com/79

An-Nazi'at (79): 27-33

27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,
28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.
30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
31. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya
32. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
33. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

Itulah yang terdapat di dalamnya....

di sana masih mengandung kekeliruan sains. lihat pada ayat 28, langit merupakan bagian terpisah dari bumi karena posisinya ditinggikan. Artinya no contact antara langit dan bumi. Hal ini konsisten dengan QS 41 : 11 yang berbunyi:

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."

Sekarang bagaimana konsistensinya dengan ayat 30? sangat berkontradiksi kecuali alur dari keduanya dibedakan menjadi kilas balik dari ayat 11 dari QS 41. Tanpa cara seperti itu kontradiksi adalah pilihannya. Apakah anda bersedia kedua surah itu disebut berkontradiksi? Saya yakin pasti tidak! Jadi terimalah adanya kilas balik. Gaya penceritaan seperti ini adalah hal yang lumrah! Oleh karena itu tidak ada jaminan yang pasti apakah QS 79 : 30 muncul lebih dahulu atau QS 41: 11 (Nuzul)

Tetapi bagi saya persoalannya bukan di situ (bukan mengkontradiksikan keduanya) melainkan sungguh suatu keheranan bila langit itu ditinggikan terpisah dengan bumi. Mengapa hal itu terjadi? Dengan kata lain, di manakah sesungguhnya bumi itu diletakkan? Jika anda jawab, "tentu di langit!" Di langit yang mana? karena pada ayat lain disebut juga ada 7 lapis langit!

Bisakah anda jelaskan menurut petunjuk quran di mana bumi itu ditempatkan?
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by Patah Salero »

JANGAN GITU AH wrote:haiiii....ternyata pancingan saya berhasil...sekarang nongol lah si PS

http://quran.com/79

An-Nazi'at (79): 27-33

27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,
28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.
30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
31. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya
32. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
33. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

Itulah yang terdapat di dalamnya....

di sana masih mengandung kekeliruan sains. lihat pada ayat 28, langit merupakan bagian terpisah dari bumi karena posisinya ditinggikan. Artinya no contact antara langit dan bumi. Hal ini konsisten dengan QS 41 : 11 yang berbunyi:

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."

Sekarang bagaimana konsistensinya dengan ayat 30? sangat berkontradiksi kecuali alur dari keduanya dibedakan menjadi kilas balik dari ayat 11 dari QS 41. Tanpa cara seperti itu kontradiksi adalah pilihannya. Apakah anda bersedia kedua surah itu disebut berkontradiksi? Saya yakin pasti tidak! Jadi terimalah adanya kilas balik. Gaya penceritaan seperti ini adalah hal yang lumrah! Oleh karena itu tidak ada jaminan yang pasti apakah QS 79 : 30 muncul lebih dahulu atau QS 41: 11 (Nuzul)

Tetapi bagi saya persoalannya bukan di situ (bukan mengkontradiksikan keduanya) melainkan sungguh suatu keheranan bila langit itu ditinggikan terpisah dengan bumi. Mengapa hal itu terjadi? Dengan kata lain, di manakah sesungguhnya bumi itu diletakkan? Jika anda jawab, "tentu di langit!" Di langit yang mana? karena pada ayat lain disebut juga ada 7 lapis langit!

Bisakah anda jelaskan menurut petunjuk quran di mana bumi itu ditempatkan?
Ada beberapa hal yang perlu gw klarifikasi. dan ini udah gw nyatakan berulang-ulang di post sebelumnya.

Dalam Quran, ketika menyatakan alam semesta, maka sering digunakan idiom "langit dan bumi". kira-kira kalo dibikin persamaan

Alam semesta = langit + bumi.
Langit = Alam Semesta - Bumi.

Artinya, setiap kali kata "langit" disandingkan dengan kata "bumi", maka bisa dinyatakan bahwa yang dimaksud bukanlah individu (materi) bumi dan (materi) langit, tapi keseluruhan alam semesta.

Prinsip ini yang harus digunakan ketika membaca ayat fushshilat (41):11:
Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Yang dimaksud oleh kata-kata yang digaris bawahi adalah alam semesta. Bumi belum ada saat langit berupa dukhan (asap).

Gw enggak menganggap Naziat dan Fushshilat bertentangan. Akan tetapi saling menjelaskan. An-Naziat 27 dan 28 berkaitan dengan fushshilat 11 dan 12. Keempat ayat ini menceritakan proses dimana bumi belum tercipta.

an-NAZIAT:
27: Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya,
28: Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,

al-FUSHSHILAT:
11: Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
12: Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui

Sementara itu, ayat an-Naziat 29 - 33 berbicara tentang penciptaan bumi dan sejalan dengan bunyi ayat al-Fushshilat 9 - 10:
An-Naziat:
29 dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang
30 Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
31 Ia memancarkan daripadanya mata airnya dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya
32 Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
33 (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu

al_Fushshilat:
9: Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam".
10 Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

Ayat 79:29 dinyatakan sebagai penggambaran mulainya proses penciptaan bumi karena siang dan malam baru mulai ada setelah adanya sistem tatasurya.

Jadi, Naziat menjelaskan kronologi penciptaan alam semesta, sementara fushshilat menjelaskan lebih detil proses penciptaan langit.
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by Captain Pancasila »

CrimsonJack wrote:Sudah kena naskh tuh sama An-Naazi'aat 79 ayat 29-30 :turban:
nggak bisa =; , yang itu bumi pasca big-bang, atau bumi masa ke-2 menurut :
41:9. Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam”.
36:33. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.
CrimsonJack wrote:kalau bigbang dipercaya juga oleh muslim, pada saat meledak, kalau tidak ada ruang, bagaimana ceritanya bahan2 di dalam bigbang menyebar?
ataukah ruangnya juga ikut meledak dan menyebar lebih cepat?
Image

:-({|=
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by Captain Pancasila »

Captain Pancasila wrote:masih jadi satu dengan yang lain, di pusat alam semesta!
JANGAN GITU AH wrote:keteranganmu tidak sesuai dengan isi quran!
cari lagi lah ayat yang bisa menjelaskan alasan mengapa bumi tercipta lebih dahulu baru kemudian langit...atau...
ayat yang menjelaskan tempat bumi itu sebelum ruang yang semestinya ditempatinya belum tercipta. Siapa tahu, siapa tahu aja ada ayat yang menerangkan bahwa bumi disimpan sementara di arasyi... :lol:
ada di sini :
41:10. Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
agar jadi makanan tentunya melibatkan benda2 langit lain seperti matahari & asteroid! :-({|=
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by JANGAN GITU AH »

JANGAN GITU AH wrote:haiiii....ternyata pancingan saya berhasil...sekarang nongol lah si PS

http://quran.com/79

An-Nazi'at (79): 27-33

27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,
28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.
30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
31. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya
32. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
33. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

Itulah yang terdapat di dalamnya....

di sana masih mengandung kekeliruan sains. lihat pada ayat 28, langit merupakan bagian terpisah dari bumi karena posisinya ditinggikan. Artinya no contact antara langit dan bumi. Hal ini konsisten dengan QS 41 : 11 yang berbunyi:

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."

Sekarang bagaimana konsistensinya dengan ayat 30? sangat berkontradiksi kecuali alur dari keduanya dibedakan menjadi kilas balik dari ayat 11 dari QS 41. Tanpa cara seperti itu kontradiksi adalah pilihannya. Apakah anda bersedia kedua surah itu disebut berkontradiksi? Saya yakin pasti tidak! Jadi terimalah adanya kilas balik. Gaya penceritaan seperti ini adalah hal yang lumrah! Oleh karena itu tidak ada jaminan yang pasti apakah QS 79 : 30 muncul lebih dahulu atau QS 41: 11 (Nuzul)

Tetapi bagi saya persoalannya bukan di situ (bukan mengkontradiksikan keduanya) melainkan sungguh suatu keheranan bila langit itu ditinggikan terpisah dengan bumi. Mengapa hal itu terjadi? Dengan kata lain, di manakah sesungguhnya bumi itu diletakkan? Jika anda jawab, "tentu di langit!" Di langit yang mana? karena pada ayat lain disebut juga ada 7 lapis langit!

Bisakah anda jelaskan menurut petunjuk quran di mana bumi itu ditempatkan?
Patah Salero wrote:Ada beberapa hal yang perlu gw klarifikasi. dan ini udah gw nyatakan berulang-ulang di post sebelumnya.

Dalam Quran, ketika menyatakan alam semesta, maka sering digunakan idiom "langit dan bumi". kira-kira kalo dibikin persamaan

Alam semesta = langit + bumi.
Langit = Alam Semesta - Bumi.
idemu ini benar-benar ide yang sesat menurut kamus quran karena idiom/term seperti itu hanya dikenal di dalam kitab sebelah. Untuk lebih jelasnya saya cantumkan ide itu dari, (perhatikan baik-baik)

Kejadian 1:1 "Pada mulanya Tuhan menciptakan langit dan bumi"

Apakah kau sekarang berubah pikiran menjadi 1/2 kafir? :rolling:
Patah Salero wrote:Artinya, setiap kali kata "langit" disandingkan dengan kata "bumi", maka bisa dinyatakan bahwa yang dimaksud bukanlah individu (materi) bumi dan (materi) langit, tapi keseluruhan alam semesta.
kau kembali keliru dengan sangat meyakinkan karena jika dua kata itu benar-benar berada dalam satu tandan kesatuan maka keduanya harus diucapkan di awal secara serempak. Apakah ada hal tersebut tersirat di ayat di bawah ini? mari kita periksa dengan seksama
Patah Salero wrote:Prinsip ini yang harus digunakan ketika membaca ayat fushshilat (41):11:
Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Yang dimaksud oleh kata-kata yang digaris bawahi adalah alam semesta. Bumi belum ada saat langit berupa dukhan (asap).
bagian I:
Kemudian Dia (maksudnya Allah swt-JGA) menuju langit dan langit itu masih merupakan asap

langit yang berupa asap, menjelaskan bahwa langit itu pada dasarnya belumlah terbentuk sama sekali. Lalu bagaimana menjelaskan langit yang belum terbentuk itu sehingga dapat disandingkan dengan bumi yang sudah terbentuk lebih dahulu. Tolong anda pikirkan menurut nalar yang normal!

bagian II:
dan kepada bumi, "Datanglah kamu kedua-duanya"

satu-satunyapenjelasan yang masuk akal adalah bahwa bumi itu sudah ada. Oleh karenanya apa yang kau katakan, "bumi itu belum ada saat langit berupa dukhan (asap) adalah suatu cara mengelak yang tidak elegan, sangat tidak fair. Bagaimana mungkin bumi yang belum terbentuk dapat dipanggil dengan perkataan, "Datanglah kamu kedua-duanya". Kalau bumi belum ada, lalu kepada siapa Allah swt mengalamatkan panggilannya? kepada hantu bumi? Kau ini tampaknya hendak bermaksud menyesatkan pembaca!

oleh karena itu saya berkesimpulan idiom yang kau gunakan di sini sangat fatal kesalahannya!
Patah Salero wrote:Gw enggak menganggap Naziat dan Fushshilat bertentangan. Akan tetapi saling menjelaskan. An-Naziat 27 dan 28 berkaitan dengan fushshilat 11 dan 12. Keempat ayat ini menceritakan proses dimana bumi belum tercipta.
saya pun setuju tidak mempertentangkannya asal saja kau dapat menerima adanya gaya kilas balik di dalam kedua pasal surah tersebut. Tetapi bila gaya penuturan kilas balik itu kau tolak mentah-mentah, maka tak terhidarkan lagi bahwa keduanya full contradictory. Kalau kau tidak mengerti apa yang saya maksud gaya kilas balik, ya mbok jujur saja mengatakannya. Saya akan senang hati menjelaskannya padamu.
Patah Salero wrote:an-NAZIAT:
27: Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya,
28: Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,

al-FUSHSHILAT:
11: Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
12: Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui
inilah dampaknya bila kau tidak mau menerima alur kilas balik yang saya tawarkan. Perhatikan ayat 28, di sini Allah swt sudah membangun apa yang disebut langit! Apakah kau hendak membantahnya? Silakan saja, saya gak ada urusan dengan bantahanmu! Saya lanjutkan lagi dengan ayat 11. Terjadilah kejanggalan yang paling fatal. Allah swt ternyata mengalami diorientasi. Ia tidak tahu kedudukannya di langit atau tidak di langit pada ayat 28 sehingga karena ketidak tahuannya itu maka Allah swt pergi menuju langit kembali. Allah swt sekarang seperti orang yang linglung! :lol: Ia lupa bahwa ia sedang berada di langit dalam rangka meninggikan langit itu! Tetapi jika kau katakan Allah swt pergi ke langit yang lain, persoalannya akan menjadi lain lagi. Ada yang lebih gawat lagi secara nalar! bayangkan bahwa ternyata ada dua kompartemen (mungkin lebih) seperti sebuah bangunan bertingkat yang terdiri dari dua lantai! Sangat aneh bin ghoib!
Patah Salero wrote:Sementara itu, ayat an-Naziat 29 - 33 berbicara tentang penciptaan bumi dan sejalan dengan bunyi ayat al-Fushshilat 9 - 10:
An-Naziat:
29 dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang
30 Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
31 Ia memancarkan daripadanya mata airnya dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya
32 Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
33 (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu

al_Fushshilat:
9: Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam".
10 Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

Ayat 79:29 dinyatakan sebagai penggambaran mulainya proses penciptaan bumi karena siang dan malam baru mulai ada setelah adanya sistem tatasurya.

Jadi, Naziat menjelaskan kronologi penciptaan alam semesta, sementara fushshilat menjelaskan lebih detil proses penciptaan langit.
dan detil itu ternyata menjungkir balikkan situsinya karena detil yang kau maksud mementahkan apa yang dikatakan An-Nazia'at. Masihkah kau tidak menyadarinya?

Tapi sungguh aneh...mengapa kau mengambil gaya kristener dalam menjelaskan adanya detil dalam ayat-ayat yang bertingkat di dalam alkitab mereka? Jangan bohong ya!

PS, menurut saya An-Nazia'at ayat ke 30 bukanlah awal dari kronologinya tetapi insertion dari kilas balik tersebut. Dengan demikian ayat-ayat itu dapat dihindarkan dari kontradiksi. Pasti akan terjadi hubungan harmonis dari seluruh penggabungannya. Jika kau tidak setuju, terserah padamu....

Nah, sekarang pertanyaan saya saya ulangi lagi...

Di manakah bumi yang sudah tercipta itu diletakkan sementara langit belum terbentuk (masih berupa dukhan)?

Sampai memutih rambutmu, kau akan selalu kesulitan menjawabnya...! (buktikan dengan ayat quran, jangan dengan asumsi pribadimu)
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by JANGAN GITU AH »

Captain Pancasila wrote:masih jadi satu dengan yang lain, di pusat alam semesta!
JANGAN GITU AH wrote:keteranganmu tidak sesuai dengan isi quran!
cari lagi lah ayat yang bisa menjelaskan alasan mengapa bumi tercipta lebih dahulu baru kemudian langit...atau...
ayat yang menjelaskan tempat bumi itu sebelum ruang yang semestinya ditempatinya belum tercipta. Siapa tahu, siapa tahu aja ada ayat yang menerangkan bahwa bumi disimpan sementara di arasyi... :lol:
Captain Pancasila wrote:ada di sini :
41:10. Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
Captain Pancasila wrote:agar jadi makanan tentunya melibatkan benda2 langit lain seperti matahari & asteroid! :-({|=
saya heran dengan kemampuanmu mencerna pertanyaan saya. Atau apakah bahasa saya bahasa tingkat tinggi sehingga kau tidak mengerti? Padahal saya selalu menghindari istilah-istilah sulit sepanjang tulisan saya agar orang semacam dirimu mudah mengerti. Sayang sekali, bahasa sederhana pun ternyata tidak mengubah kecepatan penyerapanmu...

CP, jawabanmu sangat tak punya dasar berpijak sama sekali. Ayat yang kau sodorkan juga bukan penjelasan yang tepat karena kaitannya sudah jelas berkenan dengan ruang (langit) di mana bumi itu akan ditempatkan!

Akibat keanehan jawabanmu, saya bisa meledekmu agar kau semakin linglung....begini pertanyaannya, masih sejalan dengan yang pertama di atas, kalau ruang itu atau langit itu belum tercipta (masih berupa dukhan kata si PS), di manakah benda angkasa itu ditempatkan?

Jawabanmu pasti muter-muter lagi! =P~
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by Captain Pancasila »

JANGAN GITU AH wrote:Akibat keanehan jawabanmu, saya bisa meledekmu agar kau semakin linglung....begini pertanyaannya, masih sejalan dengan yang pertama di atas, kalau ruang itu atau langit itu belum tercipta (masih berupa dukhan kata si PS), di manakah benda angkasa itu ditempatkan?
noh, di ujung kerucut tuh :

Image

masih bingung? :stun:
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Duren - Kompas Debat ADU MURTAD : Bumi Duluan Baru Binta

Post by JANGAN GITU AH »

@CP

mutar-mutar terus....
diskusi denganmu sama dengan bicara sama tembok! ](*,)

kau bilang, "Noh, di ujung kerucut!" Mungkin kau sudah terkena penyakit saraf menghadapiku :lol: Posisi di ujung kerucut itu bukankah bumi? dan bagian yang bertingkat adalah langit 1, langit 2, langit 3,..., langit ke-n? lalu bumi itu sendiri di langit mana? langit ke-0?

Apa bentuk langit ke-0 itu? sebab di posisi bumi pada gambar (ujung kerucut) sama sekali tak ada langit, tak ada ruang !

Dari sini saya dapat mengukur kemampuan nalarmu...jeblok! :finga:
Post Reply