Logika Larangan Memelihara Anjing

Kesalahan, ketidak ajaiban, dan ketidaksesuaian dengan ilmu pengetahuan.
Post Reply
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by Captain Pancasila »

Larangan Memelihara Anjing dalam Hadits :
Mengenai larangan memelihara anjing terdapat dalam hadits dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam, beliau bersabda,

مَنِ اتَّخَذَ كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ صَيْدٍ أَوْ زَرْعٍ انْتَقَصَ مِنْ أَجْرِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ

“Barangsiapa memanfaatkan anjing selain anjing untuk menjaga hewan ternak, anjing (pintar) untuk berburu, atau anjing yang disuruh menjaga tanaman, maka setiap hari pahalanya akan berkurang sebesar satu qiroth” (HR. Muslim no. 1575). Kata Ath Thibiy, ukuran qiroth adalah semisal gunung Uhud (Fathul Bari, 3/149).

Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا لَيْسَ بِكَلْبِ مَاشِيَةٍ أَوْ ضَارِيَةٍ ، نَقَصَ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيرَاطَانِ

“Barangsiapa memanfaatkan anjing, bukan untuk maksud menjaga hewan ternak atau bukan maksud dilatih sebagai anjing untuk berburu, maka setiap hari pahala amalannya berkurang sebesar dua qiroth.” (HR. Bukhari no. 5480 dan Muslim no. 1574)

Anjing yang dibolehkan untuk dimanfaatkan adalah untuk tiga maksud yaitu sebagai anjing yang digunakan untuk berburu, anjing yang digunakan untuk menjaga hewan ternak dan anjing yang digunakan untuk menjaga tanaman.
Fakta di Lapangan :
wiki wrote:Image

The Australian Dingo is a free-roaming wild dog unique to the continent of Australia, mainly found in the outback. Its original ancestors are thought to have arrived with one of the waves of human settlement thousands of years ago, when dogs were still relatively undomesticated and closer to their wild Asian grey wolf parent species, Canis lupus. Since then, living largely apart from people and other dogs, together with the demands of Australian ecology, has caused them to develop features and instincts that distinguish them from all other canines. Dingoes have maintained ancient characteristics that unite them, along with their closest relatives from southeast Asia and the Pacific, into a taxon named after them, Canis lupus dingo, and which separate them from dogs classified as Canis lupus familiaris.

Dingoes play an important role in Australia's ecosystems; they are apex predators and the continent's largest terrestrial predator. Because of their attacks on livestock, dingoes and feral domesticated dogs are seen as pests by the sheep industry and the resultant control methods normally run counter to dingo conservation efforts. The cattle industry may benefit from the predation of dingoes on rabbits, kangaroos, and rats.

Today, it is estimated that the majority of the modern "dingoes" are also descended from more recently introduced domestic dogs. The number of these so-called dingo hybrids has increased significantly over the last decades, and the dingo is therefore now classified as vulnerable
1. Dingo menempati posisi "Srigala" di Ekosistem!
2. Dingo itu aslinya cuman berasal dari species Anjing Biasa!
3. Dingo yang sudah tidak berdarah murni pun, masih berpotensi untuk berposisi sebagai "Srigala" di Ekosistem!


Kesimpulan :
Anjing Domestik selalu memiliki potensi untuk berposisi sebagai "Srigala"! karena itulah, adalah masuk akal jika Islam memberlakukan pembatasan dalam penggunaan Anjing (Anjing hanya boleh dipakai untuk tujuan tertentu)!


Masih Tidak Percaya?
Silahkan perhatikan ukuran Anjing yang berposisi sebagai "Srigala", di Indonesia :
wiki wrote:Image

Ajak atau ajag (Cuon alpinus) adalah anjing hutan yang hidup di Asia, terutama di wilayah selatan dan timur. Ajak tidak sama dengan serigala.

Ajak merupakan anjing asli Nusantara, terdapat di pulau Sumatra dan Jawa, mendiami terutama kawasa pegunungan dan hutan. Anjing kampung dan yang lainnya yang biasa dijadikan peliharaan di Indonesia, sebenarnya merupakan anjing impor yang berasal dari daerah lain. Ajak berperawakan sedang, berwarna coklat kemerahan. Di bagian bawah dagu, leher, hingga ujung perut berwarna putih, sedangkan ekornya tebal kehitaman.

Ajak biasa hidup bergerombol dalam lima hingga dua belas ekor, tergantung lingkungannya. Namun, pada keadaan tertentu, ajak dapat hidup soliter (menyendiri), seperti yang ditemukan di Taman Nasional Gunung Leuser.
Salah Satu Contoh dari Sekian Banyak Kasus Serangan Anjing :
VIVAnews - Kementerian Luar Negeri Irlandia mengkonfirmasi benar bahwa warganya tewas diserang anjing di Malaysia. Pemerintah Irlandia akan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Seperti dilansir Straits Times, 9 Januari 2011, seorang pria Irlandia berusia 50 tahun tewas setelah diserang dua anjing ganas di Pulau Penang, Malaysia, kemarin. Kepala Polisi Penang Ayub Yakoob mengatakan korban bernama Maurice Sullivan.

Saat itu, Sullivan sedang berjalan santai di area perkebunan organik bersama kekasihnya yang masih berusia 28 tahun. Keduanya sedang asyik mengambil gambar pemandangan indah di situ.

Tiba-tiba saja dua ekor anjing menyerang mereka. "Saat serangan terjadi, pemilik peternakan tidak ada di lokasi," kata Ayub. Kekasih Sullivan berada tak jauh dari tempat anjing-anjing itu menyerang, tapi beruntung dia bisa menghindar.

"Kekasihnya meminta pertolongan warga setempat. Mereka lalu memanggil polisi," jelas Ayub. Saat polisi tiba di lokasi kejadian, Sullivan sudah dalam keadaan tak sadar diri. "Saat dibawa ke rumah sakit, baru korban dinyatakan meninggal dunia."

Serangan anjing itu sungguh brutal. Sullivan luka parah, dua telinganya putus, dagunya nyaris hilang, ditambah banyak luka gigitan di sekujur tubuh. (kd)
User avatar
nopain
Posts: 83
Joined: Mon Apr 05, 2010 10:03 pm

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by nopain »

emang ini penting ya om? :stun:
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by walet »

Emang Anjing Hanya Dingo aja?
Emang anjing lain gak berguna?

Anjing pelacak?
Anjing Penuntun orang buta?
Anjing Pudel yang pintar dan menghibur?

Jadi disebutkan anjing Dingo hanya untuk membenarkan Islam gitu?
Last edited by walet on Sat May 05, 2012 2:01 am, edited 1 time in total.
User avatar
Jengkol
Posts: 166
Joined: Fri Jan 20, 2012 10:52 pm
Location: ya diatas pohon jengkollah...moso jengkol nongkrongye di pohon korma??? ntar mamad kejengkolan

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by Jengkol »

yg tidak masuk akal tuh jibril takut ma anjing...hahaha mau nganter berkat neh tp ngeliat anjing malah kabur...gimana donk???...bukanya ini alasan islam melarang gk boleh pilihara anjing???...satu lagi slim...kalo lu tinggal di kutub...gk make anjing yg lu bilang cuma 3 kriteria...nah lu mau narik kereta luncur pake ape slim??? pake unta???...apa nyruruh 4 orang bini lu nariknye???
User avatar
Aku-Suka-Hujan
Posts: 1028
Joined: Wed Feb 15, 2012 10:38 am
Location: Terra, Suatu Koloni di L5...

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by Aku-Suka-Hujan »

Saya sih tidak akan banyak berkomentar karena ini bukan tentang 'SAINS' dan saya bukan pakar binatang... Namun...

Anjing: Canis Lupus...
Ajax: Cuon alpinus...

Lain Spesies... Lain Genus...
Kenapa mencari pembenaran di spesies yang berbeda???

Sama ngaconya dengan:
LOGIKA MEMOTONG KUKU:
Mas... Hati-hati loh... nanti kalo anda ga memotong kuku nanti jari tengah Anda bisa memanjang, mengecil dan mengeras... Apa buktinya?

Lihat ini AYE AYE (Daubentonia madagascariensis):
Image
Image
:rolleyes:
Captain Pancasila wrote:1. Dingo menempati posisi "Srigala" di Ekosistem!
2. Dingo itu aslinya cuman berasal dari species Anjing Biasa!
3. Dingo yang sudah tidak berdarah murni pun, masih berpotensi untuk berposisi sebagai "Srigala" di Ekosistem!
lucu2an...
1. Sapi itu menempati posisi "Banteng" di Ekosistem!
2. Sapi itu aslinya cuman berasal dari spesies Auroch (Banteng Eropa) baisa!
3. Sapi yang sudah tidak berdarah murni pun, masih berpotensi untuk berposisi sebagai "Auroch" di Ekosistem! Ga percaya? Lepas sapi-sapi Anda di padang rumput yang tidak terjamah manusia, tunggu 10 generasi, bandingkan keturunan sapi itu dengan sapi aslinya...
Fenomena ini dinamakan: FERAL lawan kata DOMESTIKASI. Karena bagaimanapun... Binatang tetaplah binatang... Domestikasi tidak menghilangkan insting binatang namun hanya membuat binatang tersebut lebih mudah dihandle manusia... In the Most Basic State Animal is Wild. To Be Animal is To Be Wild.
Kenyataannya: SEMUA BINATANG PELIHARAAN ASALNYA DARI BINATANG LIAR... dan karena rata2 baru didosmetikasi 14.000-10.000 tahun yang lalu, masih belum terbagi menjadi spesies yang berbeda dan jika dikawinkan dengan spesies liarnya masih dapat menghasikan keturunan yang fertil...
Contoh:
Ayam itu Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) yang banyak di Asia Tenggara
Babi itu dari Babi Liar (Sus Scrofa) yang tersebar di seluruh Eurasia.
Sapi itu dari Auroch (Bos sp.) di Mesopotamia (punah)
Anjing itu dari Serigala (Canis Lupus)
Kucing itu dari Kucing Liar Afrika (Felis silvestris lybica)

Seriusan...
Captain Pancasila wrote:Kesimpulan :
Anjing Domestik selalu memiliki potensi untuk berposisi sebagai "Srigala"! karena itulah, adalah masuk akal jika Islam memberlakukan pembatasan dalam penggunaan Anjing (Anjing hanya boleh dipakai untuk tujuan tertentu)!
Fenomena 'anjing liar' ini aslinya disebabkan oleh tindakan 'tidak bertanggung jawab' dari manusia itu sendiri...
Contoh: Australia adalah sebuah lokasi bencana ekologis terbesar 'karya' manusia. Sebelum Orang Inggris paham apa itu ekologi, mereka pikir kalau hanya bawa beberapa puluh kelinci untuk berburu lalu beberapa ekor dilepaskan di alam liar bisa enak berburu ala Eropa tempo dulu... Sekarang... jumlah kelinci JUTAAN! dan menyusahkan ekosistem (karena kelinci sangat-sangat-sangat RAKUS). Orang Inggris juga membawa Cane Toad untuk membunuh spesies Kumbang (yang mereka bawa dari Eropa), lau si kodok berkembang seperti bom atom! Bahkan UNTA, hewan yang dibawa dari Arab ke gurun Aussie (lalu terlupakan gara2 manusia menemukan TRUK!), sekarang ada 1,1 juta Unta di Aussie dan setiap tahun unta-unta itu ditembaki dinas pengendalian binatang Aussie dari Helikopter agar populasinya terkendali...

MENGAPA ada binatang 'peliharaan' yang liar?
Semua ini gara2: Si anak lihat kartun/fim/serial TV yang ada Chihuahua "Ihh... Chihuahua lucu... Ayah! Belikan Chihuahua!" 3 minggu kemudian "AYAH! Buang Chihuahuanya aku mau Husky aja... Chihuahuanya tidak seru diajak main!" dan berakhirlah Chihuahua itu di pinggir jalan karena si ayah malas ke penampungan binatang... Demikian juga Retriever, Herder, St.Bernard, Husky dan varietas anjing lainnya...
Juga ikan hias... burung... rakun... monyet... dan binatang2 lainnya...
Banyak orang mengira mereka memelihara hewan... Kenyataannya tidak... Kalau hewan itu tidak mati, mereka membuangnya ke alam, walaupun bukan habitatnya... Dan... Kalau hewan tersebut 'hidup' mereka akan kembali liar... Karena well... They're animal...

Lalu tentang Serangan Anjing:
Anjing ayng menyerang itu Anjing Liar... Atau Anjing Penjaga???
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by keeamad »

Anjing itu adalah srigala (ibls) yg murtad ....

Terbukti, srigala (werewolf) berubah menjadi monster saat bulan purnama,
tapi hal itu tidak terjadi (Lagi) pada anjing ....

Anjing yg kini menjadi SAHABAT Manusia Terbaik dan sekaligus masih membawa Satu Sifat ibls - berupa kemampuan melihat ibls,
maka wajar jika hal tsb membuat islm dan ibls mengharamkan ANJING bagi umatnya ....
Last edited by keeamad on Sat May 05, 2012 2:01 am, edited 1 time in total.
User avatar
Mahasiswa98
Posts: 1480
Joined: Wed Mar 28, 2012 6:50 pm
Location: Dalam TerangNya

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by Mahasiswa98 »

Ane gak pedulI urusan kaya gitu selama anjing masih bisa dimasak pake bumbu macam rw dan b1 ane hajar lah :rolling:

itu daging khusus para petinggi para dewa hanya orang yang menjadi mampu karena berkat TUHAN SEJATI lah yg bisa makan yg laenya mah malah dilarang :rolling:
apa lagi yanG modelnya takut sama bawang putih : rolling: yah gak mungkin lah

VIVA RW VIVA B1 I LIKE IT :supz: :supz: :supz: :supz:
:lol: :lol: :lol: :lol:
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by walet »

“Barangsiapa memanfaatkan anjing selain anjing untuk menjaga hewan ternak, anjing (pintar) untuk berburu, atau anjing yang disuruh menjaga tanaman, maka setiap hari pahalanya akan berkurang sebesar satu qiroth” (HR. Muslim no. 1575). Kata Ath Thibiy, ukuran qiroth adalah semisal gunung Uhud (Fathul Bari, 3/149).

Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا لَيْسَ بِكَلْبِ مَاشِيَةٍ أَوْ ضَارِيَةٍ ، نَقَصَ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيرَاطَانِ

“Barangsiapa memanfaatkan anjing, bukan untuk maksud menjaga hewan ternak atau bukan maksud dilatih sebagai anjing untuk berburu, maka setiap hari pahala amalannya berkurang sebesar dua qiroth.” (HR. Bukhari no. 5480 dan Muslim no. 1574)
Jadi persyaratannya:
1. menjaga hewan ternak
2. anjing untuk berburu
3. menjaga tanaman
4. menjaga hewan ternak

Cuma itu, padahal yang lain banyak gunanya:
1. Keindahan
2. Menuntun orang buta
3. Mencari narkoba
4. Menarik kereta anjing
User avatar
crayon-sinchan
Posts: 962
Joined: Sat Jun 05, 2010 7:14 pm
Location: surga ada di dalam hati masing-masing

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by crayon-sinchan »

Captain Pancasila wrote:Masih Tidak Percaya?
Silahkan perhatikan ukuran Anjing yang berposisi sebagai "Srigala", di Indonesia :
"wiki wrote:
dst..

trus apa hubungannya Ajak yg merupakan anjing asli Nusantara, yg berperawakan sedang, berwarna coklat kemerahan, sama thread ente?
soalnya ada keterangannya tuh..
Anjing kampung dan yang lainnya yang biasa dijadikan peliharaan di Indonesia, sebenarnya merupakan anjing impor yang berasal dari daerah lain.
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by walet »

Captain Pancasila wrote: 1. Dingo menempati posisi "Srigala" di Ekosistem!
2. Dingo itu aslinya cuman berasal dari species Anjing Biasa!
3. Dingo yang sudah tidak berdarah murni pun, masih berpotensi untuk berposisi sebagai "Srigala" di Ekosistem!


Kesimpulan :
Anjing Domestik selalu memiliki potensi untuk berposisi sebagai "Srigala"! karena itulah, adalah masuk akal jika Islam memberlakukan pembatasan dalam penggunaan Anjing (Anjing hanya boleh dipakai untuk tujuan tertentu)!
Ini gimana? Dah baca artikel tentang Dingo tp gak sampai bawah.

Image
Dingo sebagai Anjing piaraan juga bisa
Captain Pancasila wrote: 3. Dingo yang sudah tidak berdarah murni pun, masih berpotensi untuk berposisi sebagai "Srigala" di Ekosistem!

...

Anjing Domestik selalu memiliki potensi untuk berposisi sebagai "Srigala"!
#-o

Serigala sama anjing itu beda spesies, jadi kalau menurut hadis tentang anjing, kenapa bandingannya sama serigala?
Kenapa gak bilang dilarang piara serigala?

http://en.wikipedia.org/wiki/Fox

Class: Mammalia
Order: Carnivora
Family: Canidae
Tribe: Vulpini

http://en.wikipedia.org/wiki/Dog
Class: Mammalia
Order: Carnivora
Family: Canidae
Genus: Canis
Species: C. lupus

In 1753, the father of modern biological taxonomy, Carl Linnaeus, listed among the types of quadruped familiar to him, the Latin word for dog, “Canis.” Among the species within this genus, Linnaeus listed the fox, as "Canis vulpes", wolves (Canis lupus), and the domestic dog, (Canis canis).[23]

Jadi itu emang hewan yang berbeda.
User avatar
joelintang
Posts: 341
Joined: Tue Nov 30, 2010 2:05 am

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by joelintang »

Intinya Apa Yg di Katakan Muhamad SAW... Bagi Muslim Harus Benar... :supz:

Walupun Muslim Korban Ajaran Sesatnya ...sampai Jungkir Balik Nyungsep2 Menapsirkannya... ](*,)

Selama Masih Bisa Menasfsirkan secara logika...Sabda & Kelakuan Muhamad SAW selalu Benar... :supz:
Tetapi Bila sdh ga Ada Logika MUSLIM yg Mampu menjelaskan secara Manusiawi... KEGILAAN Muhamad-SAW
Maka MUSLIM akan BILANG Hadis ga SAHIH bro... :rolleyes:

SalamDSB :turban:
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by Captain Pancasila »

nopain wrote:emang ini penting ya om? :stun:
bagi elo & gw memang kagak, tapi bagi kapir pecinta anjing penting banget! :goodman:
walet wrote:Anjing pelacak?
Anjing Penuntun orang buta?

Jadi disebutkan anjing Dingo hanya untuk membenarkan Islam gitu?

anjing pelacak selalu dilatih terus-menerus, sedangkan anjing penuntun orang buta dipakenya juga relatif sering, jadi mereka jarang punya waktu luang untuk berinteraksi dengan anjing lain untuk kemudian membentuk kawanan, seperti halnya yang terjadi pada "kasus Dingo"!
Jengkol wrote:yg tidak masuk akal tuh jibril takut ma anjing...hahaha mau nganter berkat neh tp ngeliat anjing malah kabur...gimana donk???...bukanya ini alasan islam melarang gk boleh pilihara anjing???...satu lagi slim...kalo lu tinggal di kutub...gk make anjing yg lu bilang cuma 3 kriteria...nah lu mau narik kereta luncur pake ape slim??? pake unta???...apa nyruruh 4 orang bini lu nariknye???

3 kriteria tsb merupakan bentuk penggunaan anjing untuk tujuan teknis (bukan untuk klangenan), jadi kalo dipakenya cuman buat narik kereta luncur (dikandang di luar rumah seperti halnya kuda), berarti termasuk penggunaan yang diperbolehkan!
Aku-Suka-Hujan wrote:Fenomena ini dinamakan: FERAL lawan kata DOMESTIKASI. Karena bagaimanapun... Binatang tetaplah binatang... Domestikasi tidak menghilangkan insting binatang namun hanya membuat binatang tersebut lebih mudah dihandle manusia... In the Most Basic State Animal is Wild. To Be Animal is To Be Wild.
Sapi kalo liar paling jadinya cuman Banteng yang kalaupun ngejar manusia paling cuman buat ngusir doank, kalo Onta paling banter cuman jadi perusak fasilitas umum saja seperti pipa air, tapi kalau Anjing ya jadinya Kawanan Anjing Liar yang kalopun ngejar tujuannya adalah untuk memburu (berubah menjadi predator setingkat Harimau)! [-(
crayon-sinchan wrote:trus apa hubungannya Ajak yg merupakan anjing asli Nusantara, yg berperawakan sedang, berwarna coklat kemerahan, sama thread ente?
soalnya ada keterangannya tuh... Anjing kampung dan yang lainnya yang biasa dijadikan peliharaan di Indonesia, sebenarnya merupakan anjing impor yang berasal dari daerah lain.
hubungannya adalah dalam hal ukuran perawakannya (yang sama2 berukuran sedang), intinya adalah : anjing tidaklah membutuhkan ukuran postur sebesar serigala, untuk bisa "berperan sebagai serigala" di ekosistem! :goodman:
Last edited by Captain Pancasila on Sat May 05, 2012 1:33 pm, edited 1 time in total.
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by keeamad »

Captun
Lo tahu sejarahnya azababul nya anjing diharamkan gak?
Shering dong ....
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by Captain Pancasila »

keeamad wrote:Captun
Lo tahu sejarahnya azababul nya anjing diharamkan gak?
Shering dong ....
haram untuk dimakan?
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by keeamad »

keeamad wrote:Captun
Lo tahu sejarahnya azababul nya anjing diharamkan gak?
Shering dong ....
Captain Pancasila wrote:haram untuk dimakan?
Yang itu juga boleh,
termasuk larangan untuk pelihara, larangan di jilat dll
User avatar
crayon-sinchan
Posts: 962
Joined: Sat Jun 05, 2010 7:14 pm
Location: surga ada di dalam hati masing-masing

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by crayon-sinchan »

Captain Pancasila wrote:hubungannya adalah dalam hal ukuran perawakannya (yang sama2 berukuran sedang), intinya adalah : anjing tidaklah membutuhkan ukuran postur sebesar serigala, untuk bisa "berperan sebagai serigala" di ekosistem! :goodman:

ahaha.. emang ngaco ente,
seperti yg ASH bilang..
Aku-Suka-Hujan wrote:Anjing: Canis Lupus...
Ajax: Cuon alpinus...

Lain Spesies... Lain Genus...
Kenapa mencari pembenaran di spesies yang berbeda???
~0~


lagipula, ane pertanyakan karena thread ente kan intinya anjing domestik yg berpotensi untuk berposisi sebagai "srigala",

nah, selain memang Ajax & Anjing lain spesies,, Ajax juga kan posisinya memang hidup liar di hutan (tidak dipelihara) / memang sudah 'serigala' , jadi bukan liar trus menjadi peliharaan/dijinakkan (didomestikasi), trus menjadi 'serigala' lagi
soalnya ada keterangannya..
Anjing kampung dan yang lainnya yang biasa dijadikan peliharaan di Indonesia, sebenarnya merupakan anjing impor yang berasal dari daerah lain.



mengenai perawakan, berhubung ente ambil perbandingannya ngaco (lain spesies) , ya ane bisa bilang aja: eh jangan makan pisang ya.. nanti ente bisa jadi gorilla :lol:
User avatar
crayon-sinchan
Posts: 962
Joined: Sat Jun 05, 2010 7:14 pm
Location: surga ada di dalam hati masing-masing

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by crayon-sinchan »

Captain Pancasila wrote:hubungannya adalah dalam hal ukuran perawakannya (yang sama2 berukuran sedang), intinya adalah : anjing tidaklah membutuhkan ukuran postur sebesar serigala, untuk bisa "berperan sebagai serigala" di ekosistem! :goodman:

oh ya satu lagi.. binatang apapun -dengan insting binatangnya- memang bisa berpotensi bahaya bagi manusia, tidak tergantung perawakan/ukurannya.. contoh: kucing/kera yg kecil aja bisa gigit & nyakar2in kita, kan berbahaya tuh, padahal kucing juga banyak dipelihara. belum lagi penyakit yg bisa ditimbulkan kalo dekat2 dg kucing (toxoplasma, dll)
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by keeamad »

crayon-sinchan wrote: mengenai perawakan, berhubung ente ambil perbandingannya ngaco (lain spesies) , ya ane bisa bilang aja: eh jangan makan pisang ya.. nanti ente bisa jadi gorilla :lol:
Analogi yang sama:
EH Jangan pada Baca Quran ya ...., entar anta bisa jadi ZOMBIE .....
Terbukti tu dengan Adanya PENGANTIN BOM .... !!!
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by Captain Pancasila »

keeamad wrote:Yang itu juga boleh,
termasuk larangan untuk pelihara, larangan di jilat dll
1. larangan untuk di pelihara (sbg klangenan) ---> karena merupakan binatang buas (sehingga berbahaya)!
2. larangan dimakan ---> karena predator selalu berjumlah sedikit (alasan keseimbangan ekosistem)!
3. larangan kena liur (kena jilat) ---> karena Anjing juga bernafas melalui mulut (kuman liur anjing = kuman air liur + kuman ingus)!
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Logika Larangan Memelihara Anjing

Post by keeamad »

keeamad wrote:Yang itu juga boleh,
termasuk larangan untuk pelihara, larangan di jilat dll
Captain Pancasila wrote:1. larangan untuk di pelihara (sbg klangenan) ---> karena merupakan binatang buas (sehingga berbahaya)!
2. larangan dimakan ---> karena predator selalu berjumlah sedikit (alasan keseimbangan ekosistem)!
3. larangan kena liur (kena jilat) ---> karena Anjing juga bernafas melalui mulut (kuman liur anjing = kuman air liur + kuman ingus)!
Itu semua hasil merancap ya bro? Mana dalil qurannya?
BTW. Kenapa anjing dg bernapas juga melalui mulut ???
Emang manusia gak bernapas dari mulutnya???
Post Reply