ISRA MIRAJ : menutup bukti zinah Muhamad dgn Umm Hani

Forum ini mengenai (1) kehidupan dan perilaku seksual Muhammad dan (2) isi dan penerapan hukum2 seksual Islam dalam masyarakat Muslim.
Post Reply
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

ISRA MIRAJ : menutup bukti zinah Muhamad dgn Umm Hani

Post by ali5196 »

PERJALANAN KE SURGA KETUJUH DARI RUMAH JANDA (baca : Muhamad berzinah lagi !)

Thn 620M, saat Muhamad masih menjaga 'low profile' di Mekah, dikatakan bahwa-karena alasan tidak jelas-ia suatu malam tidak di rumah saudara sepupunya, Umm Hani.

Ia janda yg suaminya mati saat pasangan itu tinggal di Abyssinia. Pd tengah malam, malaikat Jibril datang dan "mendepaknya dgn kakinya" (Martin Lings, op. cit. p. 101). Muhamadpun bangun dan ia langsung ditranspor ke Yerusalem menaiki "kuda bersayap dgn wajah wanita dan ekor burung merak," yg diseut dgn Buraq. Saat disana, Muhamad mengikat sang Burraq disebuah tiang dan setelah itu memimpin doa dgn nabi2 jaman dulu, termasuk Adam, di tempat suci yg dinamakan the "Dome of the Rock."

Para penafsir Islam mengatakan bahwa tempat suci itu masih dlm bentuk
puing2 sejak 40 tahun naiknya Kristen ke surga sampai jaman Kalif Omar (634-644) yg merestorasinya kedalam bentuk aslinya. Bgm Omar memiliki design orisinal tempat suci itu merupakan sebuah misteri yg belum terjawab.

Ttg masalah moralitas, para pengritik mempertanyakan tujuan Muhamad sampai saat tengah malam masih berada disebuah rumah seorang janda,
yg tinggal sendiri, dan keputusan TUhan utk mengudangnya ke surgaNya dari rumah sang janda, dan bukan dari rumahnya sendiri. Nampaknya
Muhamad menciptakan cerita Isra Miraj itu utk mengalihkan perhatian dari kehadirannya di rumahnya Umm Hani.

Walau orang Mekah dulu pemeluk polytheis, mereka sangat menghormati rekan2 mereka yg mati dan tidak akan melakukan hal2 yg akan membuat sakit hati jiwa2 yg sudah berangkat ke akhirat, spt suaminya Umm Hani, misalnya.

Berzinahpun dianggap hal terlarang saat itu. Tapi Muhamad gagal mematuhi standar moral tsb dan segera setelah kematian Khadijah, ia kelihatannya blingsatan memenuhi nafsu seksualnya dng Umm Hani.

Keesokan harinya, penduduk ingin tahu dimana gerangannya malam sebelumnya. Karena tidak mau membocorkan rahasia indehoynya, ia mengatakan bahwa ia sedang jalan2 ke dunia lain. Mengingat perjalanan itu tidak melibatkan keikutsertaan manusia lain, maka tidak ada manusia lain yg ditanyakan kebenarannya, hal yg bisa menghancurkan karir kenabiannya.
Last edited by ali5196 on Fri Dec 01, 2006 12:22 am, edited 1 time in total.
monkeydruffy
Posts: 21
Joined: Mon Sep 25, 2006 10:55 pm

Post by monkeydruffy »

keren!!!!!!!!

cek in dirumah sodara....
bikin hari libur sedunia!
fherkusuma
Posts: 3
Joined: Wed Jun 15, 2011 11:28 pm

Re: ISRA MIRAJ : menutup bukti zinah Muhamad dgn Umm Hani

Post by fherkusuma »

SEBENARNYA SAYA MALAS UNTUK MENGKOMENTARI HADIST YANG DIPLINTIR. TAPI PARAHNYA HADIST YANG DIPLINTIR INI LEBIH BANYAK BEREDAR DI INTERNET. MAKA SAYA TERGERAK MENGKOREKSI. (AGAKNYA ISLAM AKAN DISERANG LEWAT INTERNET SETELAH DISERANG MELALUI KAKBAH SELALU GAGAL. BETUL KABARNYA)

NB: Banyaknya hadist yang diplintir seolah mengalahkan hadist sahih yang diakui kebenarannya. Hal ini cukup dimaklumi mengingat orang yang berkompenten tentang hadist (kyai,ulama dan ahli2) lebih sering berdakwah di Televisi yang notabene nya pemirsanya minim generasi muda yang cenderung gandrung internet. DITAMBAH HARGA BUKU KUMPULAN HADIST BUKHARI MUSLIM YANG LENGKAP MAHAL SEKALI.

SAYA HANYA AKAN MENGKOREKSI HADIST INI SEDIKIT DIPOSTINGAN INI.

.
.
.
.

Abu Dzar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pada suatu malam terbuka atap rumahku di Makkah, lalu turun Jibril, dan membelah dadaku, kemudian membasuhnya dengan air zamzam, kemudian ia membawa bejana emas yang berisi hikmat dan iman lalu dituangkan ke dalam dadaku, lalu ditutup kembali.

Kemudian ia membimbing tanganku dan menaikkan aku ke langit dunia, dan ketika sampai di langit, Jibril berkata kepada penjaganya: Bukalah. Lalu ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Lalu ditanya: Apakah engkau bersama orang lain? Jawabnya: Ya, bersamaku Muhammad saw. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya : Ya.

Ketika telah dibuka, kami naik ke langit dunia, tiba-tiba bertemu dengan orang yang duduk, sedang di kanan dan kirinya tampak sekumpulan orang, bila ia melihat ke kanan tertawa, tetapi bila melihat ke kiri menangis, maka ia menyambut: Marhaban (selamat datang) nabi yang saleh dan putra yang saleh.

Aku bertanya kepada Jibril: Siapakah itu? Jawabnya: itu Adam a.s., sedang sekumpulan orang yang di kanan kirinya adalah anak cucunya, yang di kanan ahli surga dan yang di krinya ahli neraka, karena itu ia tertawa bila melihat ke kanan, dan menangis bila melihat ke kirinya.

Kemudian dinaikkan ke langit ke dua, dan minta buka pada penjaganya, juga dikatakan oleh penjaganya sebagaimana langit pertama, lalu dibuka.

Anas r.a. berkata: Maka menyebut bahwa di langit-langit itu telah bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim a.s. tetapi tidak dijelaskan tempat masing-masing, hanya menyebut bahwa Adam di langit pertama dan Ibrahim di langit ke enam.

Anas r.a. berkata: Ketika Jibril bersama Nabi Muhammad saw. berjumpa dengan nabi Idris maka disambut: Marhaban (Selamat datang) nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Lalu aku tanya: Siapakah ini? Jawabnya: Ini Idris. Kemudian melalui Nabi Musa juga disambut: Marhaban nabi yang saleh, dan aku bertanya: Siapakah ini? Jawab Jibril: Itu Musa. Lalu melalui Isa, juga menyambut: selamat datang nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Ketika aku tanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu Isa a.s. Kemudian melalui Ibrahim, juga menyambut: Selamat datang nabi yang saleh dan putra yang saleh. Lalu aku bertanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu Ibrahim a.s.

Kemudian aku dibawa naik sehingga ke atas mustawa, dimana aku mendengar suara kalam yang tercatat di lauh mahfuzh. Maka Allah mewajibkan atas umatku lima puluh kali shalat. Lalu aku kembali membawa perintah kewajiban itu sehingga melalui Musa, maka ia bertanya: Apakah yang diwajibkan Tuhan atas umatmu? Jawabku: Lima puluh kali shalat. Langsung ia berkata: Kembalilah kepada Tuhan untuk minta keringanan, sebab umatmu takkan kuat melakukan itu. Maka aku kembali kepada Tuhan minta keringanan dan diringankan setengahnya.

Tetapi Musa tetap berkata: Mintalah keringanan karena umatmu tidak akan kuat, maka kembali aku minta keringanan kepada Tuhan dan mendapat keringanan setengahnya. Tetapi Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan karena umatmu tidak akan kuat melakukan itu, maka kembalilah aku minta keringanan kepada Tuhan, sehingga Allah berfirman: Itu hanya lima kali dan nilainya sama dengan lima puluh, tidak akan berubah lagi putusanku. Maka aku kembali kepada Musa dan Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab bahwa aku malu kepada Tuhan.

Kemudian aku dibawa ke sidratul muntaha yang diliputi oleh berbagai warna sehingga aku tidak mengerti apakah itu.

Kemudian aku dimasukkan ke surga, yang kubah-kubahnya terbuat dari mutiara dan tanahnya kasturi (misk). (Bukhari, Muslim).
Post Reply