Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan

Forum ini mengenai (1) kehidupan dan perilaku seksual Muhammad dan (2) isi dan penerapan hukum2 seksual Islam dalam masyarakat Muslim.
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan

Post by anne »

http://europenews.dk/en/node/65291

Konsekuensi Psikologis Pandangan Islam Terhadap Perempuan
By Nicolai Sennels

Ancaman yang selalu membayang akan diasingkan oleh keluarga, dicabutnya hak yang hanya sedikit mereka miliki, dikurung, dipukul atau bahkan dibunuh, membuat anak perempuan dan wanita muslim takut jika sampai melewati batas yang sudah ditetapkan Hukum Syariah dan para pria pelindungnya. Ayat-ayat dalam kitab suci Islam yang merendahkan, memiliki fungsi serupa, yi sebagai propaganda psikologis negatif mengenai musuh yang diindoktrinasikan pada pasukan suatu negara selama perang berlangsung: membuat lawan (dalam hal ini perempuan) tampak buruk sehingga meniadakan rasa empati yang bisa menimbulkan rasa kasihan/enggan menyakiti.

Dari 700 juta anak perempuan dan wanita muslim di seluruh dunia, sebagian besar hidup tanpa memiliki hak-hak dasar manusia, seperti kebebasan memilih pasangan hidupnya sendiri, berpakaian, cara hidup, dan tentu saja kebebasan beragama. Ancaman yang selalu membayang akan diasingkan oleh keluarga, dicabutnya hak yang hanya sedikit mereka miliki, dikurung, dipukul atau bahkan dibunuh, membuat anak perempuan dan wanita muslim takut jika sampai melewati batas yang sudah ditetapkan Hukum Syariah dan para pria pelindungnya. Contoh-contoh yang kerap dilihat--seringkali berlumur darah--memastikan bahwa hanya perempuan yang paling berani dan putus asa saja yang mau mencoba melarikan diri atau melanggar aturan-aturan tsb.

Puncak dari berbagai ancaman oleh keluarga mereka sendiri serta contoh peristiwa mengerikan tsb, adalah kisah-kisah ttg apa yang akan dialami ‘perempuan berperilaku buruk’ saat mereka meninggal.

Deskripsi Quran mengenai Neraka dan kisah-kisah di keluarga Muslim ttg apa yang akan dilakukan pria asing terhadap perempuan yg ‘bebas,’ membentuk suatu penghalang mental yang efektif bagi mereka yang secara psikologis diindoktrinasi dengan validitas kisah-kisah semacam itu sejak lahir. Bahkan, mendorong muslimah yang relatif lebih memiliki kebebasan (dibanding muslimah lain) untuk mengklaim bahwa mereka mengenakan jilbab serta rantai tak terlihat tersebut secara sukarela.

Kejahatan ‘Demi Kehormatan’

Penelitian menunjukkan bahwa 91% dari sekitar 7000 hingga 20.000 honor killing (pembunuhan demi kehormatan) setiap tahun, dilakukan oleh Muslim. Melampaui puncak statistik ini, tak terhitung banyaknya kasus kejahatan demi kehormatan yang belum sampai terbunuh (korban dianiaya). Di Inggris saja, polisi memastikan ada sekitar 17.000 kasus menyangkut ‘pernikahan paksa, penculikan, serangan seksual, pemukulan, dan bahkan pembunuhan yang terjadi setiap tahun. Di Turki, 42% perempuan menjadi korban penganiayaan fisik atau seksual. Di Maroko, mencapai 82% . Dan angka tersebut terus meningkat.

Sebagai seorang psikolog dari orang-orang yang menjadi pasien saya selama bertahun-tahun, terlihat bahwa ayat-ayat merendahkan mengenai perempuan dalam Qur’an dan buku-buku suci Islam memiliki andil terpenting terjadinya kekerasan dalam keluarga Muslim. Buku-buku suci Islam tersebut memiliki fungsi yg sama seperti propaganda psikologis negatif mengenai musuh yang diindoktrinasikan pada pasukan suatu negara selama perang berlangsung. Propaganda ini membuat lawan tampak buruk sehingga meniadakan rasa empati--yang bisa mencegah mereka menyakiti—terhadap perempuan atau non-muslim. Qur’an melegitimasi emosi-emosi yang dalam budaya beradab dianggap memalukan dan melegitimasi perilaku yang bagi sebagian besar hukum kafir (non-muslim) illegal. Kita telah melihat pada Nazi Jerman dan beberapa eksperimen psikologis (seperti eksperimen Milgram), bagaimana suatu otoritas yang kuat—dalam hal ini Qur’an, nabi, dan para pendukung mereka saat ini—mampu membuat muslim melakukan hal-hal yang bila dalam keadaan normal alam sadar mereka akan mencegah mereka melakukannya.

Penindasan terhadap perempuan secara umum, dan seksualitas perempuan khususnya, adalah pilar sentral dalam budaya Islam, dan dengan dengan demikian menjadi faktor pemicu dalam masyarakat yang membentuk pola mental dan perkembanngan psikologis 1.5 milyar muslim di seluruh dunia.

Dari perspektif psikologis, apa konsekuensi dari penindasan thp perempuan yang tersebar luas di kalangan muslim?

Cinta dan Seksualitas

Cinta—diantara berbagai jenis emosi dan perilaku lain--didasarkan pada perasaan kesalingsetaraan, karena cinta sejati hanya mungkin bila seseorang tidak memaksa atau menakuti pasangannya. Untuk bisa mengalami cinta sejati, pria dan wanita dalam budaya Islam harus melanggar aturan ketidaksetaraan jender yang diperintahkan Qur’an, Reliance of the Traveller, dan buku-buku Islam lainnya. Islam jelas merupakan hambatan serius yg mempersulit—dalam beberapa kasus bahkan menihilkan—pria dan wanita muslim untuk mengalami ‘kebahagiaan berbagi.’ Perasaan penting yang menyembuhkan secara psikologis dan menyehatkan secara fisik.

Image Image

Meluasnya kekerasan rumahtangga dan pernikahan paksa—sering terjadi pada anak-anak perempuan yang bahkan belum cukup matang, secara emosional atau fisik untuk menikah, atau baru saja mencapai pubertas (disini, disini, disini, disini )—menunjukkan ketidakpedulian budaya Islam akan cinta. Kehormatan yang rapuh, takut akan pengucilan serta komitmen pada tradisi budaya dan hukum agama—bukan cinta—menjadi faktor pengikat pasangan muslim.

Islam dan budaya muslim merusak keterbukaan pria muslim terhadap perempuan, denganmenggolongkan mereka sebagai najis, kurang layak, ****, dan cenderung berakhir—dalam kata-kata seorang perempuan—“terbakar selamanya di neraka.” Hal ini bukan hanya menciderai kemampuan mereka untuk mencintai perempuan sebagai pasangan setara—atau mencintai mereka sepenuhnya—namun juga menyimpangkan seksualitas mereka. Menurut teori psikoanalisa, frustasi seksual dan ketidakmampuan mencintai dan dicintai, dapat dengan mudah memicu kemarahan dan agresi ekstrim , disamping gangguan perilaku sosial lainnya. Salah satunya kasus ‘bomber pakaian dalam’ Umar Farouk Abdulmutallab , yang mencoba meledakkan pesawat di udara, di hari Natal 2009. Abdulmutallab berjuang mengatasi fantasi seksual yang menurut keyakinan Islamnya, dosa. Untuk memerangi fantasi seksual tsb, gantinya ia berfantasi ttg jihad. Akhirnya ia memutuskan untuk meledakkan penyebab utama frustasinya dengan menaruh bahan peledak di celana dalam: penisnya.
Frustasi seksual yang mengarah ke emosi dan perilaku aggresif sudah tentu terjadi di semua budaya, di beberapa budaya—Muslim khususnya—hal itu terjadi lebih dari yang lain.

Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan
Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan Alternative
Alternative Rss Feed
Faithfreedompedia
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by anne »

Penyimpangan

Pandangan negatif pria muslim thp perempuan bukan hanya memiliki konsekuensi tidak menyenangkan bagi perempuan, namun juga thp pria. Hubungan seksual pria dan wanita dapat menjadi terganggu—mungkin lebih mudah daripada dalam masyarakat dimana ada lebih banyak pelepasan bagi hasrat penting yang tanpanya mungkin tak satupun dari kita tidak ada disini. Dengan mengatakan perempuan inferior, dikombinasikan dengan hidup terpisah dari perempuan hingga ke tingkat tertentu, dapat menyebabkan dorongan seksual tsb mencari jalan lain untuk pelepasan, dan pemikiran yg menyertainya, mencari sasaran lain, sasaran alternatif. Contoh mekanisme psikologis yg dipahami dengan baik ini adalah merebaknya jumlah kasus pelecehan seksual thp anak-anak laki-laki yang dilakukan biarawan Katolik yang hidup selibat.

Pakistan, tampaknya merupakan Negara No #1 dalam hal Gogling “camel sex,” “donkey sex,” “dog sex” dan semacamnya. Periksalah Google Trends . Pasukan Barat yang mengintai musuh di malam hari menggunakan alat penglihatan malam sering melihat pria-pria Iraq melakukan hubungan seks dengan keledai (disini dan disini ).

Penelitian di kalangan supir truk Pakistan, misalnya, memperlihatkan 95% “menikmati seks dengan anak laki-laki yang membantu mereka.” Walaupun menurut sebagian besar ajaran psikologi homoseksual tidak mengganggu dorongan seksual alami orang tsb—kecuali disebabkan faktor budaya—meluasnya pemakaian bacha bazi , atau ‘dancing boys’ dalam budaya Afghanistan—dimana mungkin perempuan paling ditindas dan dibedakan—hanyalah salah satu pertanda budaya yg cenderung menggiring ke perilaku tsb. Sebuah laporan militer Amerika di Afghanistan menyimpulkan bahwa, “Perilaku homoseksual yang sangat tak wajar terjadi di kalangan pria kelompok etnis besar yg dikenal sebagai Pashtuns….Para pria Pashtun sudah biasa melakukan hubungan seks dengan pria lain, memuja pria lain secara fisik, memiliki hubungan dengan anak laki-laki dan waria baik secara sosial maupun seksual.” Laporan juga menggambarkan bagaimana para penerjemah pria Pashtun terus menerus saling menginfeksi gonorrhea satu sama lain. Saat dinasehati dokter agar lebih berhati-hati, mereka berbohong mengenai aktivitas seksualnya dan mengatakan itu terjadi karena campuran berbagai jenis teh. Salah satu dokter yang bekerja di Afghanstan harus menjelaskan pada seorang pria setempat bagaimana cara membuat istrinya hamil: “Ketika dijelaskan padanya apa yang perlu dilakukan, ia bereaksi dengan jijik dan bertanya, ‘Bagaimana mungkin seseorang merasakan hasrat pada perempuan, yang telah Allah ciptakan najis, bila ia dapat bersama pria yang bersih? Sudah pasti ini salah.”


Image Image

Kualitas Psikologis

Baik pria maupun wanita membawa semua potensi psikologis di dirinya, namun umumnya mengekspresikannya secara berbeda, tergantung budaya dalam keluarga dan masyarakat dimana mereka dibesarkan. Bagian dari kematangan psikologis adalah menerima kualitas yang diekspresikan orang lain dan di dalam dirinya sendiri—dan mencoba hidup nyaman dengan kualitas-kualitas tsb diantara orang lain.

Pendiri Microsoft, Bill Gates , dalam sebuah pidato di Saudi Arabia--dimana ia menemukan dirinya berhadapan dengan audiens yang terpisah dengan ketat—memberikan jawaban atas pertanyaan peluang Saudi Arabia menjadi salah satu dari Top 10 Negara berteknologi maju: “Yah, jika anda tidak sepenuhnya memanfaatkan setengah talenta yang ada dalam Negara, anda takkan bisa mendekati Top 10.” Sekelompok kecil audiens perempuan meledak dalam sorak.

Membebaskan perempuan Muslim akan mengurangi tingkat frustrasi dan membuka ruang bagi cinta sejati antar pria dan wanita, dan kualitas kemanusiaan yang diekspresikan lebih meyakinkan oleh perempuan, akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat mereka, yang berasal dari kesempatan bagi pria dan wanita yang berpikir bebas untuk memberi sumbangan pikiran dengan potensi manusiawi mereka sepenuhnya. Lihat saja bagaimana masyarakat Barat berkembang setelah diperkenalkan kesetaraan penuh untuk pria dan wanita.

Muslim fundamentalis tampaknya sadar akan kekuatan ini, yang menjelaskan mengapa mereka bersikeras menerapkan hukum syariah terhadap perempuan di mana pun mereka berada.

Seperti yg dikatakan Kristina Aamand, seorang wanita Denmark-Pakistan-- yang bekerja untuk persamaan hak perempuan Muslim— dalam wawancara dengan saya di Jyllands-Posten beberapa tahun lalu: "Tujuan dari kontrol sosial thp perempuam [Muslim] adalah untuk melestarikan esensi budaya Muslim. "

Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan
Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by Patah Salero »

ya...ya....ya...
Perempuan non-muslim di barat memang diperlakukan sangat adil dan penuh kasih.

nih contohnya:
The events invited unpaid amateur participants, mixed with a few paid professional performers (who could be relied upon to provide better film footage). All were screened for venereal diseases ahead of time. Usually, the men would stand in line to have sex with the actress for a brief period of time, a few minutes or less, then get back into line for the next encounter. The actress could be engaging three to five men at a time, including masturbation and oral sex, and each sex act was "counted" as a separate instance, so a "record" of several hundred usually involved fewer than a hundred men. All amateur participants were required to wear condoms. The three movies in the World's Biggest Gangbang series were produced by John T. Bone. The first was World's Biggest Gangbang in January 1995. Initially aiming for 300, Annabel Chong had participated in 251 sex acts and stopped due to fatigue and pain.
Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan
Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
scheherazade
Posts: 508
Joined: Sat Feb 02, 2013 1:19 am

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by scheherazade »

Patah Salero wrote:ya...ya....ya...
Perempuan non-muslim di barat memang diperlakukan sangat adil dan penuh kasih.

Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan
Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
Sini comment disini:
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... al-t51439/

Orang **** nggak bisa bedain porn movie dan reality.
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by Patah Salero »

@atas

loe mau realita ?? Jangan kutip penulis anti Islam. Kutip yang netral kek PBB:
Violence by an intimate partner

The most common form of violence experienced by women globally is physical violence inflicted by an intimate partner, with women beaten, coerced into sex or otherwise abused.
  • A World Health Organization (WHO) study in 11 countries found that the percentage of women who had been subjected to sexual violence by an intimate partner ranged from 6 per cent in Japan to 59 per cent in Ethiopia.
    Several global surveys suggest that half of all women who die from homicide are killed by their current or former husbands or partners.
    In Australia, Canada, Israel, South Africa and the United States, 40 to 70 per cent of female murder victims were killed by their partners, according to the World Health Organization.
    In Colombia, one woman is reportedly killed by her partner or former partner every six days.
Coba loe tunjukkan mana negara Islam yang disebut dalam kutipan di atas.

Kembali ke kutipan wikipedia. apa yang ditunjukkan di filem kan menunjukkan kultur dari masyarakat pembuat dan penikmat filem tersebut. Mana mungkin mereka bikin filem "the biggest gangbang", kalau gak ada yang mau nonton.

Baik kru maupun aktor dalam filem tersebut gak ada yang ditangkap polisi. Karena yang mereka lakukan bukan "rape". Buktinya waktu cewenya gak sanggup lagi, filemnya gak diteruskan. DAN ITU ADALAH BUKTI BAHWA NON-MUSLIM DI AMERIKA SANGAT MENGHORMATI DAN MENGASIHI WANITA.

Gw bukan menghina, gw salut sama non-muslim amerika dan eropa !!! Keep up the good work !!!

Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan
Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
nap.bon
Posts: 1011
Joined: Wed Jun 27, 2012 8:04 pm
Location: United States of Indonesia

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by nap.bon »

Koq ngga dikutip juga bagian bawahnya:
Female Genital Mutilation/Genital Cutting

Female Genital Mutilation/Genital Cutting (FGM/C) refers to several types of traditional cutting operations performed on women and girls.

It is estimated that between 100 and 140 million girls and women alive today have undergone FGM/C, mainly in Africa and some Middle Eastern countries.
Three million girls a year are thought to be at risk of genital mutilation.

“Honour killing”

In many societies, rape victims, women and girls suspected of engaging in premarital sex, and women accused of adultery have been murdered by their relatives because the violation of a woman’s chastity is viewed as an affront to the family’s honour.

The United Nations Population Fund (UNFPA) estimates that the annual worldwide number of so-called “honour killing” victims may be as high as 5,000 women.

Violence during pregnancy

Violence before and during pregnancy has serious health consequences for both mother and child. It leads to high-risk pregnancies and pregnancy-related problems, including miscarriage, pre-term labour and low birth weight. Female infanticide, prenatal sex selection and systematic neglect of girls are widespread in South and East Asia, North Africa, and the Middle East.
:rolling: :rolling: :rolling:

Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan
Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by Patah Salero »

@atas

Bagian itu kan udah sesuai dengan artikel, ngapain gw ulang lagi.
Tapi, bagus juga kalo loe baca-baca sejarah honor killing. Honor Killing Gak ada dalam sejarah islam, bro:
Honor killings in history

As noted by Christian Arab writer, Norma Khouri, honor killings originate from the belief that a woman’s chastity is the property of her families, a cultural norm that comes "from our ancient tribal days, from the Hammurabi and Assyrian tribes of 1200 B.C."[26]

Matthew A. Goldstein, J.D. (Arizona), has also noted that honor killings were encouraged in ancient Rome, where male family members who did not take actions against the female adulterers in their family were "actively persecuted".[27]

The origin of honor killings and the control of women is evidenced throughout history in the culture and tradition of many regions. The Roman law of pater familias gave complete control to the men of the family for both their children and wives. Under these laws, the lives of children and wives were at the sole discretion of the men in their family. Ancient Roman Law also established historical roots of honor killings through the law stating that women found guilty of adultery could be killed by their husband in whatever manner the husband desired. In ancient Rome, being raped was seen as dishonorable to the point of destroying a woman's life and reputation, and honor killing was supposed to be a "merciful" act.[citation needed]In Greece also, the lives of women were dictated by their husbands as women were considered socially below males.[28]

Among the Amerindian Aztecs and Incas, adultery was punishable by death.[27]

Qays bin Asim, ancient leader of Banu Tamim is credited by some historians as the first to kill children on the basis of honor. It is recorded that he murdered all of his daughters to prevent them from ever causing him any kind of dishonor.[28]
Dan kisah Qays bin ashim tersebut terjadi pada masa pra-islam, yang menjadi asbabun-nuzul ayat 16:58-59:
16:58 Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah.
16:59 Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.


Dan loe gak perlu khawatir, menurut Quran pelaku honour killing bakal masuk neraka jahannam dan kekal disana selama-lamanya.

Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.(QS. 4:93)

Dan gw curiga nih PhD penulis artikel gak pernah baca Quran. Jadi gak bakalan tau dia bahwa dalam Islam membunuh muslim adalah dosa terbesar kedua setelah syirik.

Honor killings in history
Honor killings in history Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by spaceman »

Kasian banget melihat cara berpikir PS, betul2 00n.

Bukannya melihat bahwa ada yg salah dengan ajaran agamanya, tapi membandingkan dengan kelakuan 'kafir'

Dengan berbuat begitu, PS malah men-down-grade 'agama' yang diklaim sebagai 'sempurna dan dari Tuhan sejati' dengan membandingkan persamaan kelakuan 'kafir' yg sama sekali tidak didukung dalam ayat2 manapun dalam kitab 'kafir' yg katanya palsu. Masa kitab palsu mau dibandingkan sama kitab sempurna, terang dan mudah dimengerti (tapi harus pake tafsir :vom: )

Sering juga jijik dengan jawaban2 bersifat membela dengan mebabi buta ckckckck
User avatar
BebasMungkin
Posts: 536
Joined: Thu Jun 23, 2011 1:50 pm

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by BebasMungkin »

alaaah PS, Gajah di Pelupuk mata nggak keliatan Kuman di seberang lautan keliatan Jelas....

Tuhh..... di depan mata, Skandal Bupati Garut Cinta semalam, cerai lewat SMS, ini Hanya ada dalam Dunia Islam, tidak terjadi di dunia lain, mengikuti sunnah Nabi.....
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by Patah Salero »

spaceman wrote:Kasian banget melihat cara berpikir PS, betul2 00n.

Bukannya melihat bahwa ada yg salah dengan ajaran agamanya, tapi membandingkan dengan kelakuan 'kafir'

Dengan berbuat begitu, PS malah men-down-grade 'agama' yang diklaim sebagai 'sempurna dan dari Tuhan sejati' dengan membandingkan persamaan kelakuan 'kafir' yg sama sekali tidak didukung dalam ayat2 manapun dalam kitab 'kafir' yg katanya palsu. Masa kitab palsu mau dibandingkan sama kitab sempurna, terang dan mudah dimengerti (tapi harus pake tafsir :vom: )

Sering juga jijik dengan jawaban2 bersifat membela dengan mebabi buta ckckckck
Gw malah udah jijik duluan sama penulis artikel.
Inti artikelnya kan dia menyatakan betapa Islam merendahkan derajat perempuan, ya gak??

Emang derajat perempuan di kultur dia udah tinggi, gitu??

Perempuan muslim yang menjaga diri dan kehormatan dibilang tertindas, sementara perempuan non-muslim barat yang dieksploitasi tubuhnya untuk kenikmatan lelaki dianggap kebebasan ???
ckckckckckck....
User avatar
BebasMungkin
Posts: 536
Joined: Thu Jun 23, 2011 1:50 pm

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by BebasMungkin »

Patah Salero wrote: Gw malah udah jijik duluan sama penulis artikel.
Inti artikelnya kan dia menyatakan betapa Islam merendahkan derajat perempuan, ya gak??
Yang ini memang kenyataannya....
Patah Salero wrote: Emang derajat perempuan di kultur dia udah tinggi, gitu??
Yang ini tidak akan mengubah kenyataan bahwa Dunia Islam merendahkan martabat Perempuan
Patah Salero wrote: Perempuan muslim yang menjaga diri dan kehormatan dibilang tertindas,
Laki2 muslim yg kebesaran nafsunya, perempuan jadi korban
Patah Salero wrote: sementara perempuan non-muslim barat yang dieksploitasi tubuhnya untuk kenikmatan lelaki dianggap kebebasan ???
ckckckckckck....
Lagi2 ini tidak merubah fakta bahwa Dunia Islam merendahkan martabat Perempuan
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by Patah Salero »

BebasMungkin wrote:alaaah PS, Gajah di Pelupuk mata nggak keliatan Kuman di seberang lautan keliatan Jelas....

Tuhh..... di depan mata, Skandal Bupati Garut Cinta semalam, cerai lewat SMS, ini Hanya ada dalam Dunia Islam, tidak terjadi di dunia lain, mengikuti sunnah Nabi.....
Gw terkenyut dan tersentak baca komen loe ini.

Masak sih istri bupati garut yang disetubuhi oleh satu laki-laki minimal selama 3 bulan (hitung iddahnya ya bos !) loe anggap ukuran GAJAH.
Sementara perempuan yang disetubuhi ratusan lelaki dalam satu hari oleh non-muslim loe anggap ukuran KUMAN.

Trus seks ukuran GAJAH bagi non-muslim kek loe itu seperti apa sih ??
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by keeamad »

@ps
, kelakukan kafir yg menjijikan, GAK MENGATASNAMAKAN AGAMA DAN DISALAHKAN OLEH AGAMA (Apapun, kecuali islam mungkin ...)

Tapi contoh bupati garut DIFASILITASI ISLAM DAN DIBENARKAN SYARIAH ISLAM ....
Ngerti ora tong .. ?
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by keeamad »

@ps
, kelakukan kafir yg menjijikan, GAK MENGATASNAMAKAN AGAMA DAN DISALAHKAN OLEH AGAMA (Apapun, kecuali islam mungkin ...)

Tapi contoh bupati garut DIFASILITASI ISLAM DAN DIBENARKAN SYARIAH ISLAM ....
Ngerti ora tong .. ?
User avatar
crayon-sinchan
Posts: 962
Joined: Sat Jun 05, 2010 7:14 pm
Location: surga ada di dalam hati masing-masing

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by crayon-sinchan »

eh, sudah ada reply dari om Keeamad & mirip/senada dg reply sy..

sy hapus aja dah, btw kok tadi tidak muncul peringatan 'at least one post bla3..(lupa kata2nya)' seperti biasa kalau posting setelah ternyata ada posting yg baru ya..? padahal langsung submit juga, tidak preview dulu.. aneh :-k

ya sudah deh, lanjutt..
Last edited by crayon-sinchan on Thu Mar 21, 2013 6:55 pm, edited 1 time in total.
User avatar
CrimsonJack
Posts: 2189
Joined: Thu Oct 13, 2011 3:20 pm
Location: Tempat yang ada internetnya

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by CrimsonJack »

Patah Salero wrote:@atas

Bagian itu kan udah sesuai dengan artikel, ngapain gw ulang lagi.
Tapi, bagus juga kalo loe baca-baca sejarah honor killing. Honor Killing Gak ada dalam sejarah islam, bro:
Hmm :-k

Jadi intinya menurut PS kafir2 makin beradab, muslim2 makin kafir?
scheherazade
Posts: 508
Joined: Sat Feb 02, 2013 1:19 am

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by scheherazade »

Nih buat patah, buat bahan pemikiran dan pertimbangan.
Pikirkan kenapa di negara bersyariat Islam, angka penganiayaan dan pemerkosaan rendah, dan di negara kafir malah tinggi.
Pikirkan perbedaan antara hukum syariat dan hukum manusia.
Jangan berdalih dengan bilang itu penulis kapir, menjelekkan Islam, cari yang netral, dll dll. Ini fakta.

http://www.bridge.ids.ac.uk/reports/re10c.pdf

Ini sudah kukasih report yang nggak pakai nama agama, tapi memberi fakta dan hukum di negara bersangkutan.
According to the Simorgh Collective (1990: 44):
Rape within marriage is absolutely not recognised in our society or our legal system. In theory it is possible for a woman to file a complaint against her husband for violence. She cannot, however, file a complaint of rape against him because the marriage contract is interpreted as having given the husband an absolute unqualified right over his wifeís body as far as sexual intercourse is concernedí. Simorgh Collective feels that rape within marriage is an important issue, pointing to the traumaexperienced by new brides who are totally unprepared for what will happen on their
wedding night.

Sabiha Sumar (personal communication) considers that sexual abuse and rape of girls by family members is a serious problem. In such cases, a girl, being young and female, is extremely unlikely to be believed. Abortion is illegal in Pakistan under all circumstances, including rape, and both the pregnant woman, and the performer of the abortion face seven years imprisonment
Men who want to get rid of their wives often accuse them of zina. Eighty percent of the people arrested and imprisoned for zina are women (Akber, 1992). Of these, 40-80 percent are reported to have been sexually assaulted in prison, but are unable to complain since this would be regarded as further evidence of their guilt, or would lay them open to new charges of zina (Akber, 1992; Harrison, 1989).
While the precise extent of wife-beating defies documentation, War Against Rape (1992: 3) estimates that 99 percent of housewives and 77 percent of working women are beaten by their husbands. Iqbal (1990: 40) notes that women are also beaten by their parents, in-laws and sons. Women who flee from abusive husbands and in-laws may be accused of zina with a man in the household which shelters her (Iqbal,1990:43).
Hale (1992:41) records that in November 1991, the military junta of Sudan declared that all Sudanese women should wear long black dresses to their ankles and a black veil covering their heads and faces ... all those who disobey will be instantly punished by whippingí. This order has now been withdrawn, but women who do not cover their legs, heads and who wear perfume are liable to be fined (Probyn, 1993).
http://waccglobal.org/en/resources/medi ... Egypt.html
Turning on the television to any Egyptian channel, the viewer is immediately confronted with high levels of violence against women. Just as disturbing as the portrayal of violence against women on state television, is the lack of public reaction to it. Not only does Egyptian society not condemn such violence, it views it as a commonplace and acceptable occurrence. Every day, state-owned television underlines that beating women is normal. Worse still, many women themselves have internalised these oppressive conditions to the extent that statistics published in the Egyptian Demographic and Health Survey in 1995 show that more than 86% of Egyptian women agree that there are reasons that justify a husband beating his wife. The only real area of debate amongst these women is the behaviour for which their husbands are entitled to beat them.
http://www.irishtimes.com/news/world/mi ... -1.1326515
Muslim Brotherhood has held up finalisation and promulgation of a UN document dealing with violence against women, claiming it violates Islamic law, principles and traditions and undermines family values.

The draft text, due to be issued by the UN Commission on the Status of Women today, calls for the “elimination and prevention of all forms of violence against women and girls”.

The Brotherhood contests provisions on sexual abuse, sexual rights, sexual health and the right of women to control their sexuality. Specifically, it opposes provisions calling for equal inheritance rights, equality within the family, raising the legal age for marriage and granting permission for Muslim women to marry non-Muslims.

The movement also objects to permitting Muslim women to travel, work and use contraception without the approval of male relatives. It argues the document is “deceitful” because it would give women the choice of abortion “under the guise of sexual and reproductive rights”.

Adoption of the document would “lead to social disintegration”, the Brotherhood claims. It said in a statement: “The Muslim Brotherhood calls on leaders of Islamic countries, their foreign ministers and representatives in the Un ited Nations to reject and condemn this document.”
http://latimesblogs.latimes.com/world_n ... women.html
Afghanistan has seen several horrific cases of violence against women in recent weeks. Most recently, Afghan authorities reported Monday that a man, angry that his wife had not yet borne him a son, strangled her soon after she gave birth to their third child, a girl.

Weeks earlier, Sahar Gul, a 15-year-old child bride, was rescued from months of beatings and imprisonment at the hands of her in-laws, authorities said.

These problems aren't new. Last summer, Afghanistan was ranked as the most dangerous country for women by a Thomson Reuters Foundation survey of gender experts, citing widespread concerns about forced marriage, spousal rape and other abuses.

The survey of 213 experts looked at problems involving sexual violence, trafficking and other threats to women around the world. It ranked these five countries as the worst:

1. Afghanistan

2. Democratic Republic of Congo

3. Pakistan

4. India

5. Somalia
Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan
Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempuan Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
User avatar
BebasMungkin
Posts: 536
Joined: Thu Jun 23, 2011 1:50 pm

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by BebasMungkin »

Patah Salero wrote: Gw terkenyut dan tersentak baca komen loe ini.

Masak sih istri bupati garut yang disetubuhi oleh satu laki-laki minimal selama 3 bulan (hitung iddahnya ya bos !) loe anggap ukuran GAJAH.
Sementara perempuan yang disetubuhi ratusan lelaki dalam satu hari oleh non-muslim loe anggap ukuran KUMAN.

Trus seks ukuran GAJAH bagi non-muslim kek loe itu seperti apa sih ??
Tuh.... sdh di jawab bung Keemad :
keeamad wrote:kelakuaan kafir yg menjijikan, GAK MENGATASNAMAKAN AGAMA DAN DISALAHKAN OLEH AGAMA (Apapun, kecuali islam mungkin ...)

Tapi contoh bupati garut DIFASILITASI ISLAM DAN DIBENARKAN SYARIAH ISLAM ....
Ngerti ora tong .. ?
Saya Tambah, apanya yg menjadi GAJAH, adalah Kekerasan dan Perendahan martabat perempuan di dalam Islam DIBENARKAN DALAM AYAT2 KITAB SUCI dan ajaran agama, ini yg menjadi sangat mengerikan.....
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by Patah Salero »

scheherazade wrote:Nih buat patah, buat bahan pemikiran dan pertimbangan.
Pikirkan kenapa di negara bersyariat Islam, angka penganiayaan dan pemerkosaan rendah, dan di negara kafir malah tinggi.
Pikirkan perbedaan antara hukum syariat dan hukum manusia.
Jangan berdalih dengan bilang itu penulis kapir, menjelekkan Islam, cari yang netral, dll dll. Ini fakta.
Gw gak bahas agama penulis artikel, neng (gw curiga loe ceweq). Yang penting bagi gw apakah penulis menargetkan isu tertentu ato isu tertentu spesifik pada kelompok tertentu.
Kalo penulis membahas isu kekerasan pada perempuan, maka dia enggak hanya akan membahas kekerasan pada perempuan di lingkungan penganut muslim, tapi kekerasan pada perempuan yang dilakukan oleh semua orang. India dan amerika latin, misalnya.
Ketika penulis hanya membahas terrorisme yang dilakukan muslim tapi mengabaikan terror yang dilakukan agama lain, maka penulis gak imparsial lagi. Udah anti Islam.
Kelompok-kelompok ini sering disebut Hate group:
A hate group is an organized group or movement that advocates and practices hatred, hostility, or violence towards members of a race, ethnicity, religion, gender, sexual orientation or other designated sector of society. According to the United States Federal Bureau of Investigation (FBI), hate groups' "primary purpose is to promote animosity, hostility, and malice against persons belonging to a race, religion, disability, sexual orientation, or ethnicity/national origin which differs from that of the members of the organization."
Dan hate group model begini hanya laku bagi manusia IQ minim. karena hate gruop dengan sengaja menyajikan fakta gak berimbang dan cara berfikir sesat.
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: Nicolai Sennels: Konsekuensi Pandangan Islam thp Perempu

Post by Patah Salero »

BebasMungkin wrote:
Saya Tambah, apanya yg menjadi GAJAH, adalah Kekerasan dan Perendahan martabat perempuan di dalam Islam DIBENARKAN DALAM AYAT2 KITAB SUCI dan ajaran agama, ini yg menjadi sangat mengerikan.....
Loe aja yang salah paham kali, soal aturan agama Islam. Coba deh loe buat tritnya dan tunjukin ayatnya.

Kalo kebejatan taurat terhadap perempuan gak ada perdebatan lagi, bro.
Baca ULANGAN 22:13-28.
KEJAM !!!

Kalo loe gak paham kenapa gw bilang kejam, silahkan PM gw, biar gw jelasin.
Post Reply