Islam Dan Praktik Menyusui Orang Dewasa

Forum ini mengenai (1) kehidupan dan perilaku seksual Muhammad dan (2) isi dan penerapan hukum2 seksual Islam dalam masyarakat Muslim.
Post Reply
User avatar
lusifer
Posts: 54
Joined: Mon Aug 09, 2010 5:11 pm

Islam Dan Praktik Menyusui Orang Dewasa

Post by lusifer »

Image

Hadith mencatat bagaimana Muhammad mengijinkan dilakukannya praktik yang memalukan. Muhammad mengijinkan wanita dewasa untuk menyusui pria-pria muda yang bukan anaknya. Berdasarkan Hadith, ada seorang pria yang sangat terusik oleh karena anak angkatnya tinggal di rumah yang sama dimana istrinya bebas berkeliaran tanpa memakai kerudung. Hadith berikut ini menceritakannya secara terperinci.




Sahih Muslim

Buku 008, Nomor 3424:

'A'isha (kiranya Allah berkenan kepadanya) menceritakan bahwa Sahla bint Suhail menemui Rasul Allah (SAW) dan berkata: Wahai Utusan Allah, aku melihat pada wajah Abu Hudhaifa (tanda-tanda kekesalan) ketika Salim (yang adalah seorang sekutu) masuk ke dalam (rumah kami), dan kemudian Rasul Allah (SAW) berkata: Susuilah dia. Wanita itu berkata: Bagaimana saya harus menyusuinya karena ia adalah seorang pria dewasa? Utusan Allah (SAW) tersenyum dan berkata: aku sudah tahu kalau ia adalah seorang pria muda. ‘Amr telah membuat tambahan ini dalam narasinya bahwa ia berpartisipasi dalam Perang Badr dan dalam narasi Ibn ‘Umar (perkataannya adalah): Utusan Allah (SAW) tertawa.



Buku 008, Nomor 3425:

'A'isha (kiranya Allah berkenan kepadanya) melaporkan bahwa Salim, budak Abu Hudhaifa yang telah dimerdekakan, tinggal dengannya dan keluarganya dalam rumah mereka. Ia (yaitu anak perempuan Suhail menemui Rasul Allah (SAW) dan berkata: Salim telah mencapai (pubertas) seperti halnya pria dewasa, dan ia mengerti apa yang mereka mengerti, dan ia masuk ke rumah kami dengan bebas, bagaimanapun, aku melihat ada sesuatu (yang mendatangkan kemarahan) di hati Abu Hudhaifa, dan Rasul Allah (SAW) berkata kepadanya: Susuilah dia dan kamu akan menjadi haram baginya, dan (kemarahan) yang dirasakan Abu Hudhaifa dalam hatinya akan hilang. Ia pulang dan berkata: Jadi aku menyusuinya, dan apa (yang ada) di hati Abu Hudhaifa menghilang.



Buku 008, Nomor 3427:

Umm Salama berkata kepada 'A'isha (kiranya Allah berkenan kepadanya): Seorang remaja pria di ambang pubertas datang kepadamu. Bagaimanapun, aku tidak suka ia mendatangiku, dan ‘A’isha (kiranya Allah berkenan kepadanya) berkata: Tidakkah engkau melihat dalam diri Utusan Allah (SAW) sebuah teladan untukmu? Ia juga berkata: Istri Abu Hudhaifa berkata: Wahai Utusan Allah, Salim datang kepadaku dan sekarang ia adalah seorang (dewasa), dan ada sesuatu yang (membuat marah) dalam pikiran Abu Hudhaifa mengenai dia, dan Utusan Allah (SAW) berkata: Susuilah dia (sehingga ia menjadi anak asuhmu), dan dengan demikian ia dapat datang kepadamu (dengan bebas).



Buku 008, Nomor 3428:

Zainab anak perempuan Abu Salama mengisahkan: Aku mendengar Umm Salama, istri Rasul Allah (SAW) berkata kepada ‘A’isha: Demi Allah, aku tidak suka terlihat oleh seorang remaja pria yang telah melewati masa pengasuhan, dan ia (‘A’isha) berkata: Mengapa demikian? Sahla anak perempuan Suhail menemui Utusan Allah (SAW) dan berkata: Wahai Utusan Allah, aku bersumpah demi Allah bahwa aku melihat di wajah Abu Hudhaifa (tanda-tanda kemarahan) saat Salim masuk (ke dalam rumah), dan Utusan Allah (SAW) berkata: Susuilah dia. Ia (Sahla bint Suhail) berkata: Ia berjanggut. Tetapi nabi (sekali lagi) berkata: Susuilah dia, dan itu akan menghilangkan (ekspresi kemarahan) yang ada di wajah Abu Hudhaifa. Ia berkata: (Aku melakukannya) dan, demi Allah, aku tidak lagi melihat (tanda-tanda kemarahan) di wajah Abu Hudhaifa.



Muwatta Imam Malik

Buku 30, Nomor 30.1.8:

Yahya menceritakan padaku dari Malik dari nafi bahwa Safiyya bint Abi Ubayd mengatakan padanya bahwa Hafsa, umm al-muminin, mengutus Asim ibn Abdullah ibn Sad kepada saudarinya Fatima bint Umar ibn al-Khattab agar disusuinya sepuluh kali sehingga ia dapat masuk untuk melihatnya. Ia melakukannya, sehingga ia dapat masuk untuk menemuinya (perempuan itu).



Buku 30, Nomor 30.2.12:

Yahya menceritakan padaku dari Malik dari Ibn Shihab bahwa ia ditanyai mengenai menyusui orang yang lebih tua. Ia berkata: ''Urwa ibn az-Zubayr memberitahuku bahwa Abu Hudhayfa ibn Utba ibn Rabia, salah seorang sahabat Utusan Allah, semoga Allah memberkatinya dan memberinya damai, yang hadir di Badr, mengadopsi Salim (yang disebut Salim, mawla dari Abu Hudhayfa) seperti Utusan Allah, semoga Allah memberkatinya dan memberinya damai, mengadopsi Zayd ibn Haritha. Ia menganggapnya sebagai putranya, dan Abu Hudhayfa menikahkannya dengan saudara perempuan dari saudara laki-lakinya, Fatima bint al-Walid ibn Utba ibn Rabia, yang pada waktu itu ada di antara orang-orang yang hijrah pertama. Ia adalah salah seorang wanita lajang yang terbaik dari (kaum) Quraysh. Ketika Allah Yang Maha Terpuji menurunkan dalam kitab-Nya apa yang diwahyukan-Nya mengenai Zayd ibn Haritha, ‘Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu’ (Sura 33:5) orang-orang dalam posisi ini ditelusuri kembali kepada para bapa mereka. bila ayahnya tidak diketahui, mereka ditelusuri kepada maula mereka.



"Sahla bint Suhayl yang adalah istri dari Abu hudhayfa, dan seorang dari suku Amr ibn Luayy, menemui utusan Allah, semoga Allah memberkatinya dan mengaruniakannya damai, dan berkata, ‘Wahai Utusan Allah! Kami menganggap Salim sebagai anak dan ia masuk untuk melihatku sedang aku tidak berkerudung. Kami hanya mempunyai satu kamar, jadi apa pendapatmu mengenai situasi ini?’ Utusan Allah, semoga Allah memberkatinya dan memberinya damai, berkata, ‘Berilah ia minum lima kali dari susumu dan ia akan menjadi muhrim dengan itu’. Ia kemudian memandangnya sebagai anak asuh. A'isha umm al-muminin mengambil hal itu sebagai preseden untuk pria manapun yang ia inginkan agar dapat menemuinya. Ia memerintahkan saudarinya, Umm Kulthum bint Abi Bakr as-Siddiq dan putri-putri saudara laki-lakinya untuk menyusui pria manapun yang ia inginkan untuk menemuinya. Para istri Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya damai, menolak membiarkan siapapun menemui mereka dengan cara menyusui seperti itu. Mereka berkata, ‘Tidak! Demi Allah! Menurut kami apa yang diperintahkan Utusan Allah (SAW) untuk dilakukan Sahla bint Suhayl hanyalah sebuah pelepasan berkenaan menyusui Salim. Tidak! Demi Allah! Tidak seorangpun boleh mendatangi kami dengan menyusui seperti itu!’

“Inilah yang dipikirkan para istri Nabi (SAW) mengenai menyusui orang yang lebih tua”.



Buku 30, Nomor 30.2.13:

Yahya menceritakan padaku dari Malik bahwa Abdullah ibn Dinar berkata, “Seorang pria menemui Abdullah ibn Umar ketika aku bersamanya di suatu tempat dimana penghakiman diberikan dan menanyainya tentang menyusui orang yang lebih tua. Abdullah ibn Umar menjawab, ‘Seorang pria menemui Umar ibn al-Khattab dan berkata, ‘aku mempunyai seorang budak perempuan dan aku biasa berhubungan badan dengannya. Istriku pergi kepadanya dan menyusuinya. Ketika aku menemui gadis itu, istriku mengatakan padaku agar berhati-hati, karena ia telah menyusuinya!’ Umar mengatakan kepadanya UNTUK MEMUKULI ISTRINYA dan menemui budak perempuan itu karena persaudaraan melalui menyusui hanyalah melalui menyusui yang lebih muda’”.



Buku 30, Nomor 30.2.14:

Yahya menceritakan padaku dari Malik dari Yahya ibn Said bahwa seorang pria berkata kepada Abu Musa al-Ashari, “Aku minum susu dari payudara istriku dan susu itu masuk ke dalam perutku”. Abu Musa berkata, “aku hanya berpendapat bahwa ia haram bagimu”. Abdullah ibn Masud berkata, “Lihatlah pendapat apa yang kau berikan kepada orang itu”. Abu Musa berkata, “lalu apa pendapatmu?” Abdullah ibn Masud berkata, “Persaudaraan melalui menyusui hanya ada dalam dua tahun pertama”.

Abu Musa berkata, “Jangan tanyai aku apapun sementara orang terpelajar ini ada di antara kamu”.



Marilah kita menyimpulkan data yang ada.

Muhammad memerintahkan seorang wanita yang sudah menikah untuk menyusui anak adopsi suaminya, walaupun faktanya anak laki-laki itu telah mencapai pubertas.

Aisha mengambil hal ini sebagai sarana agar ia dapat menyusui laki-laki yang ia inginkan untuk mempuyai akses kepadanya.
Aisha menasehatkan saudarinya dan keponakan-keponakannya untuk melakukan hal yang sama sehingga mengijinkan pria-pria untuk menemui mereka.
Istri-istri Muhammad menentang praktik ini, mengklaim bahwa Muhammad memerintahkan hal ini hanya untuk Sahla.
Orang-orang lain seperti Umar dan Ibn Masud menyatakan bahwa kekerabatan dibatasi dengan menyusui seorang anak selama dua tahun pertama. Setelah itu, susu hanya menjadi makanan bagi anak.
Umar memerintahkan seorang pria untuk memukuli istrinya karena telah menyusui seorang budak perempuan dengan tujuan menjadikan budak perempuan itu haram bagi suaminya.

Apapun interpretasi Aisha, Umar dan Ibn Masud terhadap perintah Muhammad kemudian (benar atau tidak), faktanya Muhammad memerintahkan seorang wanita untuk menyusui seorang pria muda, dan ini adalah praktik yang memalukan dan menjijikkan.

Aneh... :stun:
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Islam Dan Praktik Menyusui Orang Dewasa

Post by keeamad »

Saya tertarik dengan kasus menyusui yg terjadi pada Sahla bint Suhail - yang bersuamikan Abu Hudaifa,
dan mempunyai anak adopsi Salim yang sudah dewasa ....

Dikisahkan sekedar si Salim "Masuk" (yg nota bene anak angkat mereka) dalam rumah pasangan Sahla dan Abu dengan bebas,
telah MEMBUAT (Tanda) KEMARAHAN (PD WAJAH) ABU HUDAIFA ... !!!

Tapi setelah sang istri "MENYUSUI" si Salim - karena sesuai perintah nabi,
DENGAN ENTENGNYA SEKARANG SI ABU SUDAH "TENANG" KEMBALI ... !!!

Benar2x ajaran yg Ngabrul dari nabi dodol saw .....
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Islam Dan Praktik Menyusui Orang Dewasa

Post by Captain Pancasila »

hadits2 diatas palsu, mengingat bertentangan dengan dalil2 berikut :
2:233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

31:14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
http://www.voa-islam.com/islamia/konsul ... ng-dewasa/
دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدِي رَجُلٌ قَالَ يَا عَائِشَةُ مَنْ هَذَا قُلْتُ أَخِي مِنْ الرَّضَاعَةِ قَالَ يَا عَائِشَةُ انْظُرْنَ مَنْ إِخْوَانُكُنَّ فَإِنَّمَا الرَّضَاعَةُ مِنْ الْمَجَاعَةِ

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku dan saat itu disampingku ada seorang pemuda. Beliau bertanya: "Wahai Aisyah, siapakah orang ini?" Aku menjawab: "Ia saudara sesusuanku". Beliau bersabda: "Wahai Aisyah teliti lagi, siapa sebenarnya yang menjadi saudara-saudara kalian yang sebenarnya, karena sesusuan itu terjadi karena kelaparan." (HR. Bukhari no: 2453)


hadist Ummu Salamah radliyallahu 'anha, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لَا يُحَرِّمُ مِنْ الرِّضَاعَةِ إِلَّا مَا فَتَقَ الْأَمْعَاءَ فِي الثَّدْيِ وَكَانَ قَبْلَ الْفِطَامِ

"Persusuan tidak bisa menjadikan mahram, kecuali (susuan) yang mengenyangkan dan terjadi sebelum disapih." (HR. Tirmidzi, dan beliau berkata, "Ini merupakan hadits hasan sahih dan diamalkan para ulama dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan yang lainnya; bahwa persusuan tidak menjadikan mahram kecuali pada bayi di bawah dua tahun.")
yang pada intinya menyatakan, bahwa usia maksimal menyusu itu adalah 2 tahun setelah dilahirkan, lebih dari itu tidak bisa dianggap "menyusu"! [-(
User avatar
Berto@
Posts: 748
Joined: Thu May 05, 2011 1:27 pm

Re: Islam Dan Praktik Menyusui Orang Dewasa

Post by Berto@ »

Captain Pancasila wrote:hadits2 diatas palsu, mengingat bertentangan dengan dalil2 berikut :
Ohh Sahih Muslim ternyata Hadits Palsu yah... :rolling: :rolling:
http://en.wikipedia.org/wiki/Sahih_Muslim
the hadith in Sunni Islam. It is the second most authentic hadith collection after Sahih Al-Bukhari, and is highly acclaimed by Sunni Muslims. It was collected by Muslim ibn al-Hajjaj, also known as Imam Muslim
Buruk muka cermin di belah :stun: :stun: :stun:
User avatar
tukang ojek
Posts: 1527
Joined: Sun Sep 18, 2011 2:39 am
Location: Di hati kaum muslimin dan muslimah :)

Re: Islam Dan Praktik Menyusui Orang Dewasa

Post by tukang ojek »

Islam mode on :
pokoknya...setiap hal yang menyatakan , menggambarkan dan menyampaikan bahwa Nabi Muhammad saw adalah tidak baik..., maka ...semua hal-hal tersebut adalah palsu...apapun itu...muhammad adalah sosok yang berakhlak paling mulia.
Islam mode off..

Kafir mode on :
halah....gak usah banyak tralala-tralili lah...percuma membela dgn alasan apapun...kenyataan yang nyata telah membuktikan kalo Muhammad saw memang tidak baik....
katanya baik..
tapi
lihat sejarah yang telah di torehnya...
lihat pula bukti yang hingga saat ini tetap abadi...cross check dgn " muhammad adalah sosok yang berakhlak paling mulia "...
enggak masuk akal bahwa perbuatan Muhammad saw itu adalah perbuatan NABI.
Nabi kok perangainya kayak ayam...doyan kawin..suka menumpahkan darah manusia lain..
kafir mode off.
User avatar
lusifer
Posts: 54
Joined: Mon Aug 09, 2010 5:11 pm

Re: Islam Dan Praktik Menyusui Orang Dewasa

Post by lusifer »

Image
@CP:
saya ganti yg tadi keliru:
iNI YG BETUL KAH?
Image

Makin Edan APA KATA DUNIA? :stun: :stun: :stun:
smart guy
Posts: 1
Joined: Tue Jan 15, 2013 7:33 am

Re: Islam Dan Praktik Menyusui Orang Dewasa

Post by smart guy »

ha ha ha ........ cetek banget artikel palsu lo. isinya dari A sampe Z cuma ejekan dan hinaan yg malah nunjukin bahwa penulisnya tu .......hmmmmm, keliatan banget gak punya ilmu, wawasan dan cara mikirnya menyedihkan. miskin & jadul banget manuver tulisan lo pake bawa bawa hadist palsu karangan para psikopat anti agama atau mungkin karangan lo sendiri.
kalo gak punya kapasitas nulis artikel tentang agama atau tokoh2 agama, mendingan lo coba2 nulis yg lebih nyambung sama kemampuan lo yg dibawah rata2 itu dengan nulis buku2 KUMPULAN HUMOR MESUM PARA PENYANDANG KELAINAN SEX atau CERITA XXX BERGAMBAR di situs porno.....ha ha ha
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Islam Dan Praktik Menyusui Orang Dewasa

Post by walet »

smart guy wrote:ha ha ha ........ cetek banget artikel palsu lo. isinya dari A sampe Z cuma ejekan dan hinaan yg malah nunjukin bahwa penulisnya tu .......hmmmmm, keliatan banget gak punya ilmu, wawasan dan cara mikirnya menyedihkan. miskin & jadul banget manuver tulisan lo pake bawa bawa hadist palsu karangan para psikopat anti agama atau mungkin karangan lo sendiri.
kalo gak punya kapasitas nulis artikel tentang agama atau tokoh2 agama, mendingan lo coba2 nulis yg lebih nyambung sama kemampuan lo yg dibawah rata2 itu dengan nulis buku2 KUMPULAN HUMOR MESUM PARA PENYANDANG KELAINAN SEX atau CERITA XXX BERGAMBAR di situs porno.....ha ha ha
Jangan cuma caci maki, tunjukkan hasil scan hadis aslinya.

Itu hadis dari sumber asli, contohnya bisa dilihat diwebsite muslim.

http://hadithcollection.com/sahihmuslim ... -3424.html

Sahih Muslim Book 008, Hadith Number 3424.
Sahih Muslim Book 08. Marriage

Chapter: Suckling of a young (boy).

'Aisha (Allah be pleased with her) reported that Sahla bint Suhail came to Allah's Apostle (May peace be upon him) and said: Messenger of Allah, I see on the face of Abu Hudhaifa (signs of disgust) on entering of Salim (who is an ally) into (our house), whereupon Allah's Apostle (May peace be upon him) said: Suckle him. She said: How can I suckle him as he is a grown-up man? Allah's Messenger (May peace be upon him) smiled and said: I already know that he is a young man 'Amr has made this addition in his narration that he participated in the Battle of Badr and in the narration of Ibn 'Umar (the words are): Allah's Messenger (May peace be upon him) laughed.

Sahih Muslim

Buku 008, Nomor 3424:

'A'isha (kiranya Allah berkenan kepadanya) menceritakan bahwa Sahla bint Suhail menemui Rasul Allah (SAW) dan berkata: Wahai Utusan Allah, aku melihat pada wajah Abu Hudhaifa (tanda-tanda kekesalan) ketika Salim (yang adalah seorang sekutu) masuk ke dalam (rumah kami), dan kemudian Rasul Allah (SAW) berkata: Susuilah dia. Wanita itu berkata: Bagaimana saya harus menyusuinya karena ia adalah seorang pria dewasa? Utusan Allah (SAW) tersenyum dan berkata: aku sudah tahu kalau ia adalah seorang pria muda. ‘Amr telah membuat tambahan ini dalam narasinya bahwa ia berpartisipasi dalam Perang Badr dan dalam narasi Ibn ‘Umar (perkataannya adalah): Utusan Allah (SAW) tertawa.


Silakan dicek sendiri.
Kita tahu kamu muslim newbie, jadi gak tahu apa2 tentang Islam. Sini isinya murtadin sekelas Gus Dur, banyak yang bisa bahasa Arab.
Jangan kira pelajar2 Islam yg belajar Islam di Timur Tengah adalah muslim sejati, banyak dari mereka murtadin.
terrorblade
Posts: 44
Joined: Sun Dec 23, 2012 2:10 pm

Re: Islam Dan Praktik Menyusui Orang Dewasa

Post by terrorblade »

Wadoouh...
Harus cepat2 gue kasih liat sama para muslimah ni... :partyman:
1234567890
Posts: 3862
Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am

Re: Islam Dan Praktik Menyusui Orang Dewasa

Post by 1234567890 »

alesan muhammad supaya dia bisa "disusui"
Post Reply