JIHADI2 BERBHS PERANCIS DI SYRIA (GAK JELAS MANA YANG MUALAF, MANA YG MUSLIM DR LAHIR) PERINGATKAN: ''PERANCIS, GILIRANMU AKAN DATANG SEGERA!''
French-Speaking Jihad Fighters In Syria: 'France, Soon It Will Be Your Turn'
http://www.memri.org/report/en/0/0/0/0/0/0/7517.htm
Kakak beradik Jean Daniel & Nicholas, dua mualaf di Syria
http://www.bbc.co.uk/news/world-europe-23766892
Jihadi2 di Syria, termasuk orang2 Eropa berbahasa Perancis, kebanyakan berasal dari Perancis & Belgia. Bbrp dr mrk malah aktif di Fesbuk & Twitter, memberikan info detil ttg perjalanan & pengalaman mrk di Syria: kehidupan sehari2, training rutin dan pengalaman tempur tidak hanya melawan rejim Syria tapi juga
the Free Syrian Army (yg juga melawan rejim) dan tentara Kurdi PKK. Mrk juga mendorong Muslim2 di Eropa utk ikut bertempur di Syria sambil menjawab pertanyaan2 para calon jihadi, spt akomodasi, keamanan bagi anak istri, mencari pacar, ongkos hidup dsb. Mrk tidak malu ataupun sungkan berbicara pada masy luas, sambil menekankan 'atmosfir dan solidaritas yang dlm suasana taqwa.'
Tujuan mereka, kata mereka, adalah memerangi kafir, menjadi syuhada dgn tujuan akhir: mendirikan sebuah kalifat Islam. Mrk mengecam ukhuwah yang menolak berjihad & negara2 Barat, bahkan negara asal mereka.
Berikut ini adalah kutipan dari pernyataan mrk:
Aba Souleyman kepada Muslim di Perancis & Belgia: ''PERGI SEBELUM TERLAMBAT''
"Aba Souleyman"[1] nampak orang Belgia berbahasa perancis yg berada di Syria sejak Agustus 2013. Info yg ia berikan di FBnya adalah bhw ia berperang bagi ISIS (tentara Islam) di Syria Utara dekat kota perbatasan A'zaz sambil tinggal dgn istrnya di pinggiran Aleppo. Ia menulis pesan di FB mendesak Muslim Eropa agar bergabung dgn jihad di Syria. [2]
Facebook friends-nya,
Wassime Ibn Rachid,[3] bertanya apakah aman membawa istrinya ke Syria. Ia takut krn kawasan tsb dikatakan rawan pemerkosaan. Kata Aba Souleyman, ia sendiri membawa istrinya. Tentara ISIS akan mencarikan pada ihadi rumah yg mapan. Juga, pada jihadi tidak perlu takut krn mrk tidak diwajibkan masuk kawasan yg tidak dikuasai jihadi. Katanya, ''Contoh saja, saya tinggal disebuah apartemen. Dan tidak jauh dari tempat saya ada pasangan Perancis, Tunisian. Dan para wanita sering berkumpul. Kalau saya berangkat ke medan perang, istri saya tinggal dgn saudara se-ukhuwah. Mrk tidak pernah seorang diri. Berikan ia senjata atau granat kalau perlu. Ditempat saya, ISIS akan membuka madrasah, insya auloh. Lebih penting lagi, dtang dgn istri adalah berkah. Mrk yg belum beristri sering mencari istri dan ingin wanita muhajirah (wanita imigran). Tapi terus terang jah, saya lebih suka istri saya mati dlm jihad dibom tentara drpd hidup terhina disebuah tempat najis dikelilingi kafir..."[5]
Tgl October 23, 2013, Aba Souleyman berbicara di Facebook dgn seseorang bernama
Rachid Belkacem, memberinya info ttg bgm menginfiltrasi Syria, brp banyak uang yg harus dibawah, bgm ongkos hidup di Syria & detil2 ttg perjalanan tsb.
Ia juga menggambarkan kehidupan di Syria: makanan di medan perang yg beraneka ragam yg menandakan berbagai macam bangsa yg bergabung dgn mereka. ''Kami menghabiskan Idul Adha dgn menyerang murtadin dari FSA. Kami meneyrang mereka dipagi hari dan pk 10:20
kami sudah mengambil ghanima [barang jarahan] di bukit [...] [7]
Pesan utamanya adalah agar Muslim Eropa ikut berjihad. ''Kau harus pergi sebelum terlambat. Bawalah anak istrimu. Hari kau ditempatkan digaris depan, itulah hari kau akan merasakan paling dekat dgn Allah. Bacalah buku2 ttg Hikmat Jihad dan percayalah kpd Allah. Jangan terbuai oleh kehidupan material atau tangisan keluarga. Di hari kiamat mrk tidak akan berarti. Jika kau gagal melakukan kewajiban agama, kau akan menyesal berat. Jangan menunda hijrah, krn kau bisa tewas setiap saat."[8]
Abu Tasnim (aka Ben Ahmad, Salahuddin Shabazz): Semoga Allah menganugerahi kami dgn Jihad
Ia masuk Syria lewat Turki dan foto2 perjalanannya disebarkan lewat akun twitternya, bersama dgn foto2 ttg pengalamannya di garis depan.
Jhadi2 lain berbhs Perancis menggunakan nama2 "Abu Shahid,"[11] "Te Ou"[12] (yg berarti: "dimana kau") & "Tchechen Noxchi"[13], kemungkinan besar dari Chechen. Si Abu Shahid meninggalkan istri dan anak2nya di Perancis dibawah pengawasan kakak lelakinya.
Ketiganya menuliskan status FB penuh dgn ancaman bagi Muslim yg malas & doa bagi syuhada.
"Perancis, giliranmu segera akan tiba"[15]; "Kami disini utk membunuh kafir dan insya Allah, Allah menghancurkan mereka lewat tangan2 kami. Saya cuma punya satu keinginan: agar Allah membuat kami mati syuhada bersama2.[16]; "Kemenangan adalah milik Allah dan kami hanya ingin mati syahid"[17]; "Kebebasan hanya berarti satu: Jihad di Tanah Sham!"[18]
Foto
"Te Ou" di Facebook page-nya yg berjudul ''Perancis, giliranmu akan datang segera.'' [19]
Abu Shahid (atas) [20] & Te Ou (bawah) [21] didepan villa yg direbut unit mrk dan kini digunakan sbg base camp.
Tchechen Noxchi (kiri)[22] & Abu Shahid (kanan) [23]
Endnotes:
[1] Aba Souleyman's Facebook page.
[2] Aba Souleyman's Facebook page.
[3] Wassime Ibn Rachid's Facebook page.
[4] The three dots are in the original text. Ellipsis is indicated in this report by three dots within parentheses.
[5] Aba Souleyman's Facebook page.
[6] Aba Souleyman's Facebook page.
[7] Aba Souleyman's Facebook page.
[8] Aba Souleyman's Facebook page.
[9] Facebook page of Abu Hafs.
[10] Abou Tasnim's Twitter account.
[11] Abou Shaheed 's Facebook page.
[12]Te Ou's Facebook page.
[13] Tchechen Noxchi's Facebook page.
[14] Abou Shaheed 's Facebook page.
[15] Te Ou's Facebook page.
[16] Abou Shaheed 's Facebook page.
[17] Abou Shaheed 's Facebook page.
[18] Abou Shaheed 's Facebook page.
[19] Te Ou's Facebook page .
[20] Abou Shaheed 's Facebook page.
[21] Te Ou's Facebook page.
[22] Tchechen Noxchi's Facebook page.
[23] Abou Shaheed 's Facebook page.
](./images/smilies/eusa_wall.gif "Brick wall"){kind=small}
