JANGAN GITU AH » Sat Nov 26, 2011 8:20 pm
ckckck.... ngawur benar...
katanya dirimu tidak bilang hina...tapi kau bilang mau tak mau...jadi HINA...maksudnya apa?
muslim rocker wrote:lho..kan saya memakai standart yg kalian pakai...kl orang yg menikah dengan gadis yg jauh lbh muda adalah HIna...
standar dengkul onta kaleee....
jelas elo gak nangkap standar kafir...
standar kafir: pernikahan Aisyah bocah 6 tahun dengan Muhammad saw 53 tahun tidak bermoral...
karena muhammad saw mendahulukan nafsu pedofilnya...paham?
atau gini saja....kalau ada putrimu yang berusia 6 tahun...kasih saya, biar tak nikahi. Usia saya sekarang 46 thn...
situ mau gak memenuhi permintaan saya?
JGA wrote:jadi logikamu....kalau Muhammad saw manusia hina maka semua orang sebelum dia adalah hina? ngawuuuur....
muhammad saw punya tanggung jawab pribadi...kehindaannya tidak dapat dikaitkan dengan pihak lain...
muhammad saw menikahi aisya tidak ekivalent dengan pernikahan Yusuf dan Maria...sangat jauh berbeda...
dari sisi kehendak saja sudah berbeda...
Muslim Rocker wrote:tp tetap saja pernikahan pada masa itu adalah kewajaran...berbeda usia dengan umur jauh..
BERIKAN SAJA BUKTINYA..BAHWA PERNKAHAN BEDA USIA MASA ITU ADALAH TERCELA..KOK SAMPE BERPOSTING2 GK ADA YG BISA JAWAB??
Maaf...tidak ada bukti...maka tidak ada tanggapan untuk mimpi mu ini....
JGA wrote:Muhammad menikahi aisyah, semata-mata kehendak Muhammad saw. yang berbicara adalah nafsu muhammad...
tidak ada kehendak aisyah di situ...
Muslim Rocker wrote:aih...tidak ada keterangan aisya menerima..
tp apa ada keterangan aisya sendiri menolak?
jgn main plintir nalar yg sederhana ini bung
kalau ada bukti dari Aisyah menerima lamaran muhammad saw, ya silakan tunjukkan...!
Emangnya boleh Aisyah menolak?
justru ente yang memlintir...ada gak kebolehan Aisyah menolak?
Apalagi seorang bocah...gerti apa dia tentang pernikahan...
makanya tidak ada keterangan Aisyah menolak
terlebih lagi terhadap Muhammad saw...
lha wong Abu Bakkar Siddiqe saja kagak berani nolak permintaan Muhammad saw...beuh...!
kalo logika dah dikubur dalam-dalam
pertanyaanmu gak nyambung dengan situasinya...
JGA wrote:jadi logikamu....kalau Muhammad saw manusia hina maka semua orang sebelum dia adalah hina? ngawuuuur....
muhammad saw punya tanggung jawab pribadi...kehindaannya tidak dapat dikaitkan dengan pihak lain...
muhammad saw menikahi aisya tidak ekivalent dengan pernikahan Yusuf dan Maria...sangat jauh berbeda...
dari sisi kehendak saja sudah berbeda...
Muhammad menikahi aisyah, semata-mata kehendak Muhammad saw. yang berbicara adalah nafsu muhammad...
tidak ada kehendak aisyah di situ...
Muslim Rocker wrote:anda membawa argument dalam topik ini berdasar hadist bukan?
“Tak seorangpun dari kalian punya kekuatan untuk mengontrol nafsunya seperti sang nabi, karena dia bisa meraba-raba isteri-isterinya tetapi tidak melakukan hubungan seks.” (Bukhari, Vol 1, Book 6, No.299)
jelas..pengakuan aisya..kl beliau bukan seorang menghamba Nafsu kepada istri2nya..
pengakuan seperti ini tidak ada artinya sebab pada saat Aisyah mengatakan itu usianya bukan lagi bocah, alias Aisyah sudah guedhe...
lha waktu Aisyah masih bocah 6 thn, apa sanggup mengatakan itu?
lha kalau sanggup, malah saya curiga Muhammad saw udah ngewek duluan sebelum nikah...!
hahaha...ke kiri salah, ke kanan tetap salah. Maju kena Mundur tetap kena....parah nian si Muhammad saw ini, gak bisa dibela...
Cuma muslim yang otaknya 1/2 saja yang masih nekad membela...
JGA wrote:Apakah aisyah sudah ditanya tentang kehendaknya sendiri...apakah aisyah setuju dengan perkawinan itu...?
gak mungkin....aisyah setuju..maka dalam hal ini perkawinan muhammad saw mengandung kecacatan berdasarkan aturan Muhammad saw tersebut...nilai moral yang buruk...mengangkangi aturan...mengangkangi adab.
Muslim Rocker wrote:sekali lagi..gk usah mematikan nalar..
tidak ada riwayat beliau setuju..apa ada riwayat beliau menolak?
ckckck...yang mematikan nalar itu safa sih?
jelas ente dong...lha kan sudah saya tunjukkan hadits tentang perkataan Muhammad saw yang mewajibkan "menanya pendapat seorang gadis". Apa Muhammad saw sudah menanya pendapat Aisyah tentang kesediaannya?
Lha kalau belum, bukankah itu sudah melanggar omongan sendiri?
lhaaa aturan sendiri koq dikangkangi....ini nabi macam apa ya
macam asu kali ya...
JGA wrote:Yusuf dan Maria, mereka secara sadar dengan kehendak dan rasa tanggung jawab dari mereka memang bersepakat untuk suatu ketika akan menikah...dari mana kita tahu kehendak tersebut? tentu informasi ini bisa kita dapat dari keterangan bahwa mereka "BERTUNANGAN". Bertunangan adalah tahapan dimana terbentuk kesepakatan bersama dari dua insan.
Tidak ada nilai moral yang dilanggar di sini.
Muslim Rocker wrote:mengherankan...
kedua2nya menyetujui hanya berdasar keterangan "tunangan"..
yg bikin saya tambah heran...bertunangan tidak melanggar moral..
kl memakai standart ukuran yg berlaku..melihat lawan jenis dengan mata lalu "menginginkan" saja sudah zina bukan?
saya harap jgn terlalu Naif..
ingat..hati2 terpecik muka sendiri..
duh...sampai kapan penyakit sarafmu sembuh ya?
kalau dibilang elo sakit saraf...elo marah...di diamkan elo seenak jidatmu menafsirkan kata "menginginkan"
pahami dulu arti kata "menginginkan" yang dimaksud di sana, barulah ente ngemeng...!
"menginginkan" disana dalam konteks bila burungmu konak lihat bohaynya bokong dan dada seorang gadis...paham
apakah sebuah pertunangan didasarkan ketika seseorang sedang "konak"? Edhian...pemikiranmu dangkal sekaleee!
sYusah ngemeng ame orang nyang gak ngerti arti pertunangan...! jangan-jangan ente main sradak sruduk aje ame bini elo nyang sekarang...! hayooo ngaku...!
tuh nyang naif ntuh ente tauuukkkk....
JGA wrote:
ahaaa......jurus mutar-mutar ni yeee
justru itu yang saya pertanyakan tempohari...saya anggap perkataanmu itu sahih,
jadi gak usah mengukur moral Muhammad saw dengan nabi-nabi lain...maka muncul lagi pertanyaannya toh? "kalau begitu apakah ukurannya adalah standar moral jahiliyah?" atau standar moral Islam?
tapi sayang anda ternyata tidak mengerti arus ini...ya sudah...egp lah...
cuma gini bro....mau tidak mau, suka tidak suka...dikau harus terima bila Muhammad saw diukur moralnya berdasarkan moral para nabi Yahudi sebagai resiko atas pengakuan Muhammad sendiri bahwa dirinya adalah penerus para nabi...
seorang yang jadi penerus haruslah memiliki kriteria yang sama dengan generasi sebelumnya...
Muslim Rocker wrote:memang tidak ada saya tulis untuk tidak membandingkan Nabi Muhammad dengan nabi sebelumnya...
memang sulit untuk "buka2"an disini
lha kalau begitchu ya jangan dongkol dong kalau moralitas nabi sebelumnya diukurkan pada Muhammad saw...!
JGA wrote:ah..cuma alasan doang...kalau scopenya membandingkan terhadap Muhammad saw...gak ada salahnya koq...asal dikau tidak menceramahi kristologi di sini (sesuai niatmu seperti pada yang saya bold di atas
), saya kira gak apa-apa...yang penting kita tidak lari dari kasus Muhammad ini.
kau bilang dikau senang...tapi giliran baru sebatas mempertanyakan, dirimu sudah njerit-njerit..."jangan-jangan kau lakukan itu..!"
haiiiyaaa....payah logika ente..
Muslim Rocker wrote:itulah kalian..
saat saya sedikit saja serempat ke kristen...Kalian semua berteriak "JGN CARI PEMBENARAN DENGAN MEMBAWA KEKRISTENAN"...dengan alasan melanggar aturan forum
dan disaat kalian merasa Butuh untuk memperkuat argument kalian..kalian Mohon2 untuk membawa2 ke kristenan lebih dalam dengan meminta ayat2nya..padahal berpotensi untuk mendebat ayat tsb...dan beresiko saya di banned...
ngga kaget..khas FFI sekali
hus--huss...koq jadi cengeng gini...
lha kamu yang sok-sok mencari pembenaran dari kitab sebelah...giliran diminta membuktikan ayatnya, malah diam 1000 bahasa...lalu karena ternyata situ gak mampu membuktikan, kami bilang "JGN CARI PEMBENARAN DENGAN MEMBAWA KEKRISTENAN"...nanti situ malah kepojok sendiri...sakit lho...
lagi pula sudah saya bilang (dan sudah kupergoki niat jahatmu lho), asal dikau tidak melakukan ceramah Kristologi...it's ok..! yang penting dikau tahu membatasi diri...
gitu aja koq reffot...