post548425.html#p548425
kompas wrote:Pada jaman Ibrahim, Allah dikenal dengan kata Elohim, tidak berarti Ibrahim tidak mengerti bahasa Arab. Karena istri Ibrahim yang kedua berasal dari Mesir, yang berbahasa Arab.
Ya begitulah kualitas pengetahuan yg ada dlm kapasitas otak Muslim yang jeblok. Materi2 dan Klaim2 teologis dalam konteks ke-Islaman mereka sangat rapuh, tidak memiliki dasar2 historis yg bisa dipertanggung jawabkan berdasarkan etika ilmu pengetahuan.duren wrote:Setelah si dungu mengatakan Injil ditulis sendiri oleh Isa dalam bahasa Aramaic. Ternyata ada yang lebih sinting lagi! Hua,, Hua,, Huaaa,,, Firaun berbahasa arab???
Dengan mudahnya mereka akan membuat klaim2 sepihak yg orientasinya adalah demi mempertahankan eksistensi Islam dan memoles2 / mempercantik wajahnya. Mereka tidak memiliki konsep eksegesis (literal, gramatika, dan historis) yg dikorelasi dengan konsep teologi sistematika demi mendapatkan sebuah kesimpulan teologis yg bisa dipertanggung jawabkan.
Bahkan, kapasitas otak anak kecil yg tidak lulus SD sekalipun dengan mudahnya dapat pula menentukan / membuat klaim2 teologis hasil dari olahan para kambing bandot [ustad2 / guru ngaji / pengajar] pesantren yg juga tidak lulus SD. Istilah "tidak lulus SD" adalah sebuah penggambaran / perumpamaan yang menjelaskan realitas dari para tokoh2 pengajar ke-Islaman yg berpengetahuan jeblok mengenai fakta teologi dan peradaban agama2 timur tengah.
Dengan mudahnya mereka akan membuat klaim bahwa Muhammad itu buta huruf, tujuannya untuk menepis argumen yg mengatakan bahwa Al'Quran corat-marut dan sudah dirubah (hasil dari otak manusia padang pasir yg sakit jiwa). Namun, dengan mudahnya pula ia merubah klaimnya, dan mengatakan bahwa Muhammad adalah manusia terpelajar, demi menepis argumen yg mengatakan bahwa Islam adalah agama dungu karena nabinya pun orang **** yg buta huruf. Dan hal mengenai klaim muter2 "buta huruf" ini adalah satu dari sekian banyak klaim2 dungu hasil dari otak2 Muslim yg "tidak lulus SD".
Harap dimaklumi.