@Muslim Netral.
Tanggapi semuanya, jangan cuma satu-satu. Kamu dari tadi cuma mengalihkan opini publik dari alur diskusi / pokok pembahasan kita. Muter-muter saja kamu itu. Ini saya kutip ulang:
Om Girang wrote:Kita seringkali mendengar sebuah argumen dan asumsi sepihak bahwa agama kapir adalah penyebab rusaknya moral bangsa. Dan argumen Andhika Muslim dibawah ini adalah argumen yang mewakili jutaan umat Muslim diseluruh dunia di dalam mendiskreditkan keimanan kapir dan murtadin.
Andhika Muslim wrote:Agama mana yang lebih mulia akhlaqnya dibandingkan Islam? Dari kaum homoseks sampai transexual, mafia sampai teroris, semuanya pioneer kafir.
Om Girang wrote:Berkaitan dengan ini, saya tertarik dengan alur diskusi yang terbentuk antara saudara Little David dengan Muslim Netral:
Little David [kapir] wrote:Para pejabat yang waktu kampanye dengan bangganya mencantumkan titel haji dan mencari dukungan dari kyai dan ulama-ulama, pada waktu masa jabatannya tersandung kasus korupsi atau perbuatan bejad yang lain.
Muslim Netral wrote:Kalau menurut klaim kamu, kebanyakan Muslimlah yang korup, itu bisa benar, karena Muslim memang mayoritas di Indo, yang namanya mayoritas, tentu kesalahannya juga bisa mayoritas, dan kalau bukan orang Cina dan atau Non-muslim yang membuat hancur negeri ini, ini juga tidak benar (...)
Om Girang wrote:Tanggapan saya untuk saudara Muslim Netral; Berarti anda sama-sama sepakat dengan sebuah argumen yang mengatakan bahwa agama kapir tidak mengajarkan kejahatan, yang jahat adalah oknumnya. Kalau memang demikian, sama dengan anda sedang mematahkan semua statment yang mengatakan bahwa Syariah Islam (Agama Auloh) adalah harga mati untuk meredam tingkat kejahatan di suatu negara / wilayah. Apa istimewanya Islam, jika negara berlabel Islam / negara mayoritas Muslim sama-sama menghasilkan manusia dungu nan dodol???
Perumpamaan:
Ada seorang pelanggan komplain ke sebuah rumah makan karena masakannya bukan hanya tidak enak, tapi juga sudah tidak layak untuk dimakan. Kemudian yg dia dapat bukan jawaban memuaskan, melainkan dengan enteng pihak rumah makan itu mengatakan: "Di warung sebelah juga sama, bahkan lebih gak enak. Dr pada disana, masih lebih baik disini.
Kesimpulan:
Mulai sekarang, jangan pernah anda berasumsi / katakan (di dalam hatimu) bahwa Agama kapir adalah penyebab rusaknya moral bangsa. Dan Islam adalah harga mati untuk bisa menegakan kebenaran. Satu hal lagi; Tolong jawab dengan hati nuranimu:
1. Ketika ada Muslim ygn melakukan tindakan membakar rumah ibadah Muslim, membunuh mereka yang sekedar mengkritisi Islam, berzinah dengan budak / pembantu, melakukan tindakan tidak setia pada satu pasangan (poligami), kawin cerai, orang berumur 50 tahun menikah dengan anak berusia 9 tahun (kelas 3 SD); Apa landasannya? Quran dan Hadist? Atau ego dan emosi?
2. Dan ketika ada kapir / murtadin yang berbuat kejahatan; Apa landasannya? Ajarannya dan kitabnya? Atau ego dan emosi?
Islam, adalah Agama yang membalut kejahatan dengan topeng agama, dan merubahnya menjadi konsep perbuatan baik. Saya persilakan anda main-main kesini:
Roh Dalam Tubuh Muhammad: Setan Berkedok Agama???
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ma-t35027/
Klaim Muter-Muter Khas Muslim Solehah: Argumen Tiarap
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ap-t39306/
Index Mengenai Kontroversi Biografi Muhammad
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... st-t33740/
Slim.. Slim..
Otakmu Slim..
Muslim Netral wrote:Semua Agama mengajarkan kebaikan.
Om Girang wrote:Apa landasan literalmu (quran dan hadist) sehingga bisa berbicara seperti itu??? Sama dengan kamu sedang menolak keimananmu dan menyangkal statment quran yang mengatakan bahwa manusia diluar Islam adalah kafir, begitu?
Muslim Netral wrote:Dan Syriat Islam bukan harga mati.
Om Girang wrote:Syariat Islam bukan harga mati??? Sekali lagi, landasan literal untuk membenarkan argumenmu (jawab sesuai dengan keyakinanmu; iman di dalam Islam)???
Hati-hati kamu dengan jawaban seperti itu. Sama dengan uda murtad sist...
Om Girang wrote:Baedewe; Disini kamu bicara bahwa;
"Syariat Islam bukan harga mati." Tapi di lain thread, kamu bicara sebaliknya:
From here:
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... age20.html
Muslim Netral wrote:
Kalau tidak menjalankan Syariat, tidak murtad, cuma dosa aja. Yah.. Tinggal hitung2 aja hukumannya; 1 hari=1000 tahun di akhirat. Mau pesan berapa hari???
Om Girang wrote:Kembali pada kesimpulan:
Saya pribadi lebih melihat bahwa jawabanmu itu tidak lebih hanyalah usaha demi memoles-moles / mempercantik wajah Islam. Kamu mau berputar-putar dengan ragam argumen yg bertujuan mengemas wajah Islammu secantik mungkin, tetap saja sia2. Landasan teologimu sudah rapuh kawan.
Semakin kamu memperbanyak jumlah lantai agar bangunan Islammu menjadi gedung pencakar langit, ia akan tetap bertahan apabila ada di dalam sikap difensif / intervensi ulama2 / dunia mimpi / negeri dongeng / iman buta; tapi ketika kamu membawanya kepada realitas, fakta, historis, keterbukaan dan obyektifitas, ia akan rubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kamu, orang tuamu, dan orang tua dari teman-teman Muslimmu, bisa saja melarang anak-anaknya untuk mengeksplorasi berita / film yg berhubungan dengan Non Muslim & diskusi kritis seputar Agama Islam. Tapi siapa yg bisa tau & bisa mendampingi anak-anak mereka 24 jam untuk memastikan tidak meng'akses Forum-Forum seperti Faithfreedom ini?
Islam, lahir dengan pedang, bertahan dengan pedang, tapi mati dengan internet dan fakta-fakta real di lapangan yg membuka topeng Agama ini satu-persatu; disaksikan jutaan manusia.
Muslim Netral wrote:Islam masih menerima masukan dari luar, selama hukum itu belum diatur dalam Al'Quran dan Hadist.
Om Girang wrote:Persepsi Om Girang mengenai konsep dan konteks ajaran baik di dalam Islam:
1. Apa yang hati nurani kita katakan tentang hal2 seputar; pembunuhan, perampokan / penjarahan, pembakaran rumah ibadah penganut agama lain, berhubungan intim / mengingini perempuan lebih dari satu, berhubungan intim dengan anak yang usianya dibawah umur (perempuan berusia 12 tahun ke bawah dengan pria 50 tahun keatas), kawin-cerai, menganiaya istri, dll ??? Jawab dalam hati masing2. Cuma manusia gendheng dan berdarah dingin yang akan mengatakan bahwa semua itu adalah baik dan indah.
Tidak bisa dipungkiri bahwa potensi dosa ada dalam setiap individu. Tidak terkecuali. Namun akan menjadi semakin kacau balau apabila semua potensi dosa dilegalkan dengan hukum agama / mengatasnamakan agama. Yang kemudian menjadi pertanyaan; Seberapa efektifkah hukum agama yang telah melegalkan perbuatan biadap tersebut dapat mengontrol / meredam kebejatan etika dan moral manusia yang tidak berkenan dimata Tuhan ???
2. Di dalam perkembangannya, banyak ulama2 / tokoh2 agama / penganut agama barbar ini kemudian secara diam2 mulai mengadopsi hukum kasih dan hukum toleransi yang seakan memiliki landasan teologis yang kuat seturut dengan perintah2 di dalam Quran dan Hadist. Islam mulai membalut dirinya dengan aneka kemasan yang sesungguhnya hanyalah strategi dagang agar laku dipasaran. Tapi, dari pohon apa buah itu berasal, cepat atau lambat, dia akan menampilkan wajah yang sesungguhnya. Dan saya rasa, sudah terlalu banyak (tidak terhitung) fakta2 real dilapangan yang memperlihatkan pemandangan mengerikan / memalukan / menjijikan (jauh dari kesan baik) yang dihasilkan oleh agama barbar ini. Ironisnya, mereka melakukan itu atas perintah agama / dilegalkan oleh agama.
Islam masa kini adalah hasil dari sinkritisme; yaitu memadukan konsep / nilai2 dr agama / kepercayaan lain. Saya berpendapat bahwa, Islam tidak memiliki dasar2 teologis yg kuat di dalam membenarkan klaim2 kasih dan toleransi agamanya. Dengan cepat dan begitu mudahnya, islam akan segera mengembangkan / mengubah klaim teologis mereka selama bisa membantunya untuk mempercantik wajahnya dihadapan dunia. Namun, pohon yang buruk, tetap akan menghasilkan buah yang tidak baik.
Kesimpulan:
Islam penuh dengan kontradiksi, sebagai akibat dari landasannya yang kacau balau. Konsep kebaikan di dalam islam, tidak bisa membawa situasi dan kondisi dunia yang majemuk ini kearah pembaharuan kualitas hidup peradaban yang positif. Dan usaha untuk mempercantik dirinya, hanyalah trik2 tipu muslihat yang tidak tersembunyi dihadapan-Nya. Islam, lahir dengan pedang, bertahan dengan pedang, namun mati dengan internet, dan tewas dengan ke Maha Kuasaan Tuhan yang telah membuka kedoknya (islam) satu persatu melalui kejadian2 real diseluruh dunia.
Ketika kamu dan saya menemukan Muslim yang memiliki hati nurani, sesungguhnya kamu dan saya sedang berhadapan dengan warga negara yang baik, pengadopsi ajaran kasih dan toleransi milik Kapir dan Murtadin, tapi bukan pengikut ajaran 'Muhammad / allah' yang baik. Dan ketika kita menemukan pelaku poligami / pelaku pedopilia yang biadap seperti Syekh Puji, dan pelaku pembakaran rumah ibadah Kafir dan Murtadin / pelaku teror / provokator / budak Arab yang biadab seperti Osma Bin Laden / Abu Bakar Baasyir / Noordin M Top / Ibrahim / Muhammad Jibril / dan kawan2nya, kita sedang berhadapan dengan penganut / pengabdi / pengikut setia dari perintah yang ada dalam ajaran / agama setan.
__________________________________________________________________________________________________________
Info selanjutnya, silahkan kunjungi diskusi dalam thread berikut, sekaligus thread2 yg direkomendasikan di dalamnya:
Muhammad
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... st-t33740/
Pelajari dan renungkan baik2 semua yang berkaitan dengan thread ini, maka kamu segera akan mengenali apa permasalahan yang sebenarnya. Terimakasih. Wassalam.
Kesimpulan akhir dari saya:
Demikianlah kualitas pengetahuan yg ada dlm kapasitas otak Muslim yang jeblok. Materi2 dan Klaim2 teologis dalam konteks ke-Islaman mereka sangat rapuh, tidak memiliki dasar2 historis yg bisa dipertanggung jawabkan berdasarkan etika ilmu pengetahuan.
Slim.. Slim..
Maju kena.. Mundur kena..
Kalau landasanmu saja sudah corat-marut, mau diubek2 kesana-kemari ya tetep aja dodol Slim..
Tolong sampaikan kpd pengurus bidang Akademik di seluruh pesantren2, sekolah2, dan kampus2 Islami, untuk merombak/membuang semua teori2/materi2 Islamologi dan Kristologi versi Islami itu ketempat sampah, yg trbukti gagal total; atau sumbangkan saja ke rumah sakit jiwa, untuk dijadikan buku komedi/bahan humor penghuni2 disana yg bisa dipakai sbg hiburan dan terapi kesembuhan.
Dengan mudahnya mereka akan membuat klaim2 sepihak yg orientasinya adalah demi mempertahankan eksistensi Islam dan memoles2 / mempercantik wajahnya. Mereka tidak memiliki konsep eksegesis (literal, gramatika, dan historis) yg dikorelasi dengan konsep teologi sistematika demi mendapatkan sebuah kesimpulan teologis yg bisa dipertanggung jawabkan.
Bahkan, kapasitas otak anak kecil yg tidak lulus SD sekalipun dengan mudahnya dapat pula menentukan / membuat klaim2 teologis hasil dari olahan para kambing bandot [ustad2 / guru ngaji / pengajar] pesantren yg juga tidak lulus SD.
Istilah "tidak lulus SD" adalah sebuah penggambaran / perumpamaan yang menjelaskan realitas dari para tokoh2 pengajar ke-Islaman yg berpengetahuan jeblok mengenai fakta teologi dan peradaban agama2 timur tengah.
Dengan mudahnya mereka akan membuat klaim bahwa Muhammad itu buta huruf, tujuannya untuk menepis argumen yg mengatakan bahwa Al'Quran corat-marut dan sudah dirubah (hasil dari otak manusia padang pasir yg sakit jiwa). Namun, dengan mudahnya pula ia merubah klaimnya, dan mengatakan bahwa Muhammad adalah manusia terpelajar, demi menepis argumen yg mengatakan bahwa Islam adalah agama dungu karena nabinya pun orang **** yg buta huruf. Dan hal mengenai klaim muter2 "buta huruf" ini adalah satu dari sekian banyak klaim2 dungu hasil dari otak2 Muslim yg "tidak lulus SD".
Harap dimaklumi.. Wassalam...