Muhammad: Mencuri dibolehkan apabila keadaan terpaksa?
- Muhammad Pagi
- Posts: 1169
- Joined: Thu Nov 22, 2007 1:38 pm
- Location: In front of U
- Muhammad Pagi
- Posts: 1169
- Joined: Thu Nov 22, 2007 1:38 pm
- Location: In front of U
- Muhammad Pagi
- Posts: 1169
- Joined: Thu Nov 22, 2007 1:38 pm
- Location: In front of U
kan sdh gw rangkum asumsi2 elo menjadi:
- istri adalah wanita BOROS & suka bermewah2an, shg kebutuhannya BANYAK, GAK PERNAH TERCUKUPI!
- sedemikian borosnya, shg nafkah si ANAK jg dia pake, shg anak tdk KEBAGIAN
apakah rangkuman ini salah? gw konfirm ini dulu deh..
jika rangkuman gw benar, MAKA gw setuju dgn pendapat elo, si Istri adalah PENCURI, dan Muhammad SALAH membiarkan itu.
- istri adalah wanita BOROS & suka bermewah2an, shg kebutuhannya BANYAK, GAK PERNAH TERCUKUPI!
- sedemikian borosnya, shg nafkah si ANAK jg dia pake, shg anak tdk KEBAGIAN
apakah rangkuman ini salah? gw konfirm ini dulu deh..
jika rangkuman gw benar, MAKA gw setuju dgn pendapat elo, si Istri adalah PENCURI, dan Muhammad SALAH membiarkan itu.
- kutukupret
- Posts: 6175
- Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm
Muhammad dapet julukan si Pemerkosa....jika dia jauh dari istri-istrinya dan dalam keadaan perang.gaston31 wrote:kan sdh gw rangkum asumsi2 elo menjadi:
- istri adalah wanita BOROS & suka bermewah2an, shg kebutuhannya BANYAK, GAK PERNAH TERCUKUPI!
- sedemikian borosnya, shg nafkah si ANAK jg dia pake, shg anak tdk KEBAGIAN
apakah rangkuman ini salah? gw konfirm ini dulu deh..
jika rangkuman gw benar, MAKA gw setuju dgn pendapat elo, si Istri adalah PENCURI, dan Muhammad SALAH membiarkan itu.
- Muhammad Pagi
- Posts: 1169
- Joined: Thu Nov 22, 2007 1:38 pm
- Location: In front of U
Aduh gimana seh bang gaston kecewa saya selama ini anda tidak menyimak postingan saya.gaston31 wrote:kan sdh gw rangkum asumsi2 elo menjadi:
- istri adalah wanita BOROS & suka bermewah2an, shg kebutuhannya BANYAK, GAK PERNAH TERCUKUPI!
- sedemikian borosnya, shg nafkah si ANAK jg dia pake, shg anak tdk KEBAGIAN
apakah rangkuman ini salah? gw konfirm ini dulu deh..
jika rangkuman gw benar, MAKA gw setuju dgn pendapat elo, si Istri adalah PENCURI, dan Muhammad SALAH membiarkan itu.
Logikanya begini:
Muhammad Pagi: "Bagi saya mengambil diam-diam = mencuri." (titik)
Ingat: saya tidak berasumsi TAPI karena anda meminta kepada saya maka saya berikan pilihan sebelumnya untuk mempermudah anda.
Gaston : "Bagi saya itu bukan mencuri TAPI mengambil hak!"
Muhammad Pagi: "Lalu bagaimana parameter mengambil diam-diam yang dilakukan istri terhadap suami menurut gaston kalo bisa yg ada ayat atau hadistnya yah..."
Gitu loh bang, jangan muter-muter teruslah...
- Andhika Muslim
- Posts: 478
- Joined: Mon Sep 22, 2008 1:11 pm
- Location: Dari Jakarta Hingga ke Makkah
- Contact:
udahlah bung gaston31, tugas kita cuman menyampaikan dan menjelaskan, selebihnya kembali pada mereka lagi...
lagian mereka ini juga ga bisa menerima perbedaan, selalu dicari-cari duduk kesalahan kita, nah, sekarang siapa yang ga toleransi beragama??
lagian mereka juga ga bisa ngebedain mana debat mana tukar pikiran mana bertanya...
salam,
NB: kalo anda ladenin terus, tau akibatnya?:
1. lupa makan minum mandi tidur
2. lupa shalat ama ngaji
3. lupa ama urusan yang lebih penting dari FFI (kerja, sekolah, kuliah)
4. lupa ama janji
5. lupa waktu
6. sia-sia (temennya setan tuh)
7. lain-lain
"BACA LAGI SIGNATURE ANDA"
lagian mereka ini juga ga bisa menerima perbedaan, selalu dicari-cari duduk kesalahan kita, nah, sekarang siapa yang ga toleransi beragama??
lagian mereka juga ga bisa ngebedain mana debat mana tukar pikiran mana bertanya...
salam,
NB: kalo anda ladenin terus, tau akibatnya?:
1. lupa makan minum mandi tidur
2. lupa shalat ama ngaji
3. lupa ama urusan yang lebih penting dari FFI (kerja, sekolah, kuliah)
4. lupa ama janji
5. lupa waktu
6. sia-sia (temennya setan tuh)
7. lain-lain
"BACA LAGI SIGNATURE ANDA"
- kutukupret
- Posts: 6175
- Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm
- Muhammad Pagi
- Posts: 1169
- Joined: Thu Nov 22, 2007 1:38 pm
- Location: In front of U
- Muhammad Pagi
- Posts: 1169
- Joined: Thu Nov 22, 2007 1:38 pm
- Location: In front of U
Angkat lagi siapa tau ada muslim yang bisa jawab.
Berkata istri abu Sufyan pada nabi SAW:
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Kembali kita melihat bagaimana muhammad saw mengajarkan suatu nilai yang absurd. Bagaimana dia mengajarkan bahwa nilai-nilai moral yang telah diyakini manusia sebelumnya hanya berlaku apabila pada keadaan "tertentu".
Pertanyaan saya:
1. Apakah kehormatan atau nilai moral dari MENCURI dalam keadaan terpaksa?
2. Bagaimana batasan dari mencuri secara "TERPAKSA" dan/atau mencuri sesuai kebutuhan "ma'ruf"?
Rangkuman dari diskusi dengan gaston:
- Mengambil diam-diam dari suami oleh istri bukan mencuri TAPI mengambil hak.
Pertanyaan saya:
Bagaimana batasan dari mengambil diam-diam dari suami oleh istri? Berapa parameter kebutuhan "ma'ruf"?
Ayo, adakah muslim yang bisa menjawab? apakah berarti memang nabi muhammad kekasih allah ta ala menganjurkan mencuri (menurut kafir) dan mengambil diam-diam (menurut muslim)?
Berkata istri abu Sufyan pada nabi SAW:
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Kembali kita melihat bagaimana muhammad saw mengajarkan suatu nilai yang absurd. Bagaimana dia mengajarkan bahwa nilai-nilai moral yang telah diyakini manusia sebelumnya hanya berlaku apabila pada keadaan "tertentu".
Pertanyaan saya:
1. Apakah kehormatan atau nilai moral dari MENCURI dalam keadaan terpaksa?
2. Bagaimana batasan dari mencuri secara "TERPAKSA" dan/atau mencuri sesuai kebutuhan "ma'ruf"?
Rangkuman dari diskusi dengan gaston:
- Mengambil diam-diam dari suami oleh istri bukan mencuri TAPI mengambil hak.
Pertanyaan saya:
Bagaimana batasan dari mengambil diam-diam dari suami oleh istri? Berapa parameter kebutuhan "ma'ruf"?
Ayo, adakah muslim yang bisa menjawab? apakah berarti memang nabi muhammad kekasih allah ta ala menganjurkan mencuri (menurut kafir) dan mengambil diam-diam (menurut muslim)?
- Muhammad Pagi
- Posts: 1169
- Joined: Thu Nov 22, 2007 1:38 pm
- Location: In front of U
Wahai muslimah apabila dirimu dan/atau keluargamu merasa pemberian suamimu kurang, janganlah bermusyawarah atau berbicara atau berdiskusi tetapi
Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
"secukupnya" dari suamimu!
Sesuai petuah kekasih allah ta ala.
Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
"secukupnya" dari suamimu!
Sesuai petuah kekasih allah ta ala.
- Muhammad Pagi
- Posts: 1169
- Joined: Thu Nov 22, 2007 1:38 pm
- Location: In front of U
Untuk kaum muslimah, jangan lupa wejangan dari muhammad saw sang kekasih allah ta ala:
Berkata istri abu Sufyan pada nabi SAW:
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Wahai muslimah apabila dirimu dan/atau keluargamu merasa pemberian suamimu kurang, janganlah bermusyawarah atau berbicara atau berdiskusi tetapi
Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
"secukupnya" dari suamimu!
Sesuai petuah kekasih allah ta ala.
Berkata istri abu Sufyan pada nabi SAW:
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Wahai muslimah apabila dirimu dan/atau keluargamu merasa pemberian suamimu kurang, janganlah bermusyawarah atau berbicara atau berdiskusi tetapi
Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
"secukupnya" dari suamimu!
Sesuai petuah kekasih allah ta ala.
Dasar muslim muka tembok !!Andhika Muslim wrote: .............
lagian mereka ini juga ga bisa menerima perbedaan, selalu dicari-cari duduk kesalahan kita, nah, sekarang siapa yang ga toleransi beragama??
............
[/b]
Baca sono kitab parno elo baik2 !!
Yang gw bold ijo ntu apa ga terbalik lo ngarahin !!!
Bukannya kitab parno elo yg dominan kata2 kayak gitu ke non-muslim ???
Memang muslim/islam ga tau malu !!!
- davidstar777
- Posts: 97
- Joined: Mon May 08, 2006 12:11 am
itu sih bukan nabi melainkan tukang palak , enak sekali si nabi gemblung satu ini orang lain yang kerja cari nafkah ,dan kemudian org yg bersangkutan tersebut di suruh menafkahkan keluarga nabi , apa karena pada saat itu nabi sedang menggangur yah , dan order untuk merampok dan menjarahi kaum kafir sedang kosong :DMuhammad Pagi wrote:Angkat lagi siapa tau ada muslim yang bisa jawab.
Berkata istri abu Sufyan pada nabi SAW:
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Kembali kita melihat bagaimana muhammad saw mengajarkan suatu nilai yang absurd. Bagaimana dia mengajarkan bahwa nilai-nilai moral yang telah diyakini manusia sebelumnya hanya berlaku apabila pada keadaan "tertentu".
Pertanyaan saya:
1. Apakah kehormatan atau nilai moral dari MENCURI dalam keadaan terpaksa?
2. Bagaimana batasan dari mencuri secara "TERPAKSA" dan/atau mencuri sesuai kebutuhan "ma'ruf"?
Rangkuman dari diskusi dengan gaston:
- Mengambil diam-diam dari suami oleh istri bukan mencuri TAPI mengambil hak.
Pertanyaan saya:
Bagaimana batasan dari mengambil diam-diam dari suami oleh istri? Berapa parameter kebutuhan "ma'ruf"?
Ayo, adakah muslim yang bisa menjawab? apakah berarti memang nabi muhammad kekasih allah ta ala menganjurkan mencuri (menurut kafir) dan mengambil diam-diam (menurut muslim)?
- Muhammad Pagi
- Posts: 1169
- Joined: Thu Nov 22, 2007 1:38 pm
- Location: In front of U
Re:
Untuk kaum muslimah, jangan lupa wejangan dari muhammad saw sang kekasih allah ta ala:
Berkata istri abu Sufyan pada nabi SAW:
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Wahai muslimah apabila dirimu dan/atau keluargamu merasa pemberian suamimu kurang, janganlah bermusyawarah atau berbicara atau berdiskusi tetapi
Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
"secukupnya" dari suamimu!
Sesuai petuah kekasih allah ta ala.
Benar-benar ini"nabi" sudah berlagak seperti Preman ternyata juga mengajarkan istri menjadi ahli neraka.
Berkata istri abu Sufyan pada nabi SAW:
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Wahai muslimah apabila dirimu dan/atau keluargamu merasa pemberian suamimu kurang, janganlah bermusyawarah atau berbicara atau berdiskusi tetapi
Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
Ambilah...Ambilah...(jangan bilang-bilang)
"secukupnya" dari suamimu!
Sesuai petuah kekasih allah ta ala.
Benar-benar ini"nabi" sudah berlagak seperti Preman ternyata juga mengajarkan istri menjadi ahli neraka.
-
- Posts: 7
- Joined: Mon Mar 16, 2009 8:49 pm
Re:
kakak2 kapir sekalian kenalan dulu yah :
Inilah akar permasalahan utama dlm perkawinan islami:
1. suami tdk (baca: kurang) menafkahi--->tidak bersalah malah istri boleh mencuri (baca mengambil haknya) untuk memenuhi keb hidup dia n anak2..
2. istri mencuri---> tidak bersalah.. tapi akan menimbulkan kecurigaan suami yang mana akibatnya suami pukul istri (disangka ambil uang buat selingkuh kalee)
3. terjadi kdrt, istri menggugat cerai... perempuan n anak2 yang paling dirugikan... siapa yg bersalah : tanya deh sm junjungan lo...
emang gak akan ada beresnya... msh mending pegadaian mengatasi masalah tanpa masalah
Inilah akar permasalahan utama dlm perkawinan islami:
1. suami tdk (baca: kurang) menafkahi--->tidak bersalah malah istri boleh mencuri (baca mengambil haknya) untuk memenuhi keb hidup dia n anak2..
2. istri mencuri---> tidak bersalah.. tapi akan menimbulkan kecurigaan suami yang mana akibatnya suami pukul istri (disangka ambil uang buat selingkuh kalee)
3. terjadi kdrt, istri menggugat cerai... perempuan n anak2 yang paling dirugikan... siapa yg bersalah : tanya deh sm junjungan lo...
emang gak akan ada beresnya... msh mending pegadaian mengatasi masalah tanpa masalah
Re: Muhammad: Mencuri dibolehkan apabila keadaan terpaksa?
Mmmm... Baru join nih.. ternyata seru juga ya... Urusan Hadits mencuri akan saya bahas belakangan.. tp mau curhat dulu sebelumnya..
Kalo menurut saya sebagai Fans Islam karena menurut saya ajarannya yg begitu perfect dan sebagai Quran Lover.. (sebenernya saya juga yakin terhadap Zabur, Taurat dan Injil... kenapa?? karena Allah SWT melalui Rasulnya Muhammad SAW juga memerintahkan demikian..dan karena ketiga kitab itu juga merupakan wahyu dari Allah SWT sebelum manusia dan penguasa merubahnya... terutama Injil (berhubung saya belum pernah membaca Zabur dan Taurat). Menurut saya Injil itu udah buatan manusia banget walaupun ngga semuanya.. kalo boleh memilih saya lebih prefer ke Injil perjanjian lama karena sebagaian besar ajarannya masih murni banget belum ddiedit sm penguasa kristen mungkin sm paus dkk kali y.. maaf sy kurang tahu.. Nah Kalo dulu ada Zabur, Taurat, Injil, Perjanjian lama kemudian ada injil perjanjian baru yang sebagian besar mungkin buah karya pemikiran manusia yang isi otaknya tidak menguasai ilmu alam seluruhnya..[ ya iyalah..!! Please deh.. ] Sekarang udah ada kitab perjanjian terakhir nih.. inget Kitab Perjanjian Terakhir sekali lagi Terakhir.. Al-Quran Nur Karim.. yang dari mulai Allah SWT menurunkannya sampe dunia ini kiamat bakal tetep dijaga keasliannya.. Berani jamin 100%... lebih juga berani.. Yakin banget dah.. Mau sehebat apapun kafir berusaha untuk ngubah tuh Quran.. tetep kagak bakalan bisa..!! Allah SWT dilawan.. kagak bisa dah..!!
Msalah Mencuri... emank gimana siy bunyi haditsnya...
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Lah begitu aja repot... Dimana letak inti nyuruh mencurinya?? aneh!!
Kalo menurut saya.. Rasulullah itu bilang ke wanita itu Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714) . Ya berari boleh si istri boleh mengambil harta suaminya itu.. Tp dengan catatan harus dengan cara yang makruf.. yaitu dengan minta izin ke suaminya.. Kalo engga minta izin?? Ya engga bolehlah..!! itu namanya mencuri...!!
Lagi pula.. emank member disini ada yang tau setelah itu Rasulullah negur suaminya atau engga?? Kalo engga tau makanya jangan sok tau...
Kalo menurut saya sebagai Fans Islam karena menurut saya ajarannya yg begitu perfect dan sebagai Quran Lover.. (sebenernya saya juga yakin terhadap Zabur, Taurat dan Injil... kenapa?? karena Allah SWT melalui Rasulnya Muhammad SAW juga memerintahkan demikian..dan karena ketiga kitab itu juga merupakan wahyu dari Allah SWT sebelum manusia dan penguasa merubahnya... terutama Injil (berhubung saya belum pernah membaca Zabur dan Taurat). Menurut saya Injil itu udah buatan manusia banget walaupun ngga semuanya.. kalo boleh memilih saya lebih prefer ke Injil perjanjian lama karena sebagaian besar ajarannya masih murni banget belum ddiedit sm penguasa kristen mungkin sm paus dkk kali y.. maaf sy kurang tahu.. Nah Kalo dulu ada Zabur, Taurat, Injil, Perjanjian lama kemudian ada injil perjanjian baru yang sebagian besar mungkin buah karya pemikiran manusia yang isi otaknya tidak menguasai ilmu alam seluruhnya..[ ya iyalah..!! Please deh.. ] Sekarang udah ada kitab perjanjian terakhir nih.. inget Kitab Perjanjian Terakhir sekali lagi Terakhir.. Al-Quran Nur Karim.. yang dari mulai Allah SWT menurunkannya sampe dunia ini kiamat bakal tetep dijaga keasliannya.. Berani jamin 100%... lebih juga berani.. Yakin banget dah.. Mau sehebat apapun kafir berusaha untuk ngubah tuh Quran.. tetep kagak bakalan bisa..!! Allah SWT dilawan.. kagak bisa dah..!!
Msalah Mencuri... emank gimana siy bunyi haditsnya...
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Lah begitu aja repot... Dimana letak inti nyuruh mencurinya?? aneh!!
Kalo menurut saya.. Rasulullah itu bilang ke wanita itu Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714) . Ya berari boleh si istri boleh mengambil harta suaminya itu.. Tp dengan catatan harus dengan cara yang makruf.. yaitu dengan minta izin ke suaminya.. Kalo engga minta izin?? Ya engga bolehlah..!! itu namanya mencuri...!!
Lagi pula.. emank member disini ada yang tau setelah itu Rasulullah negur suaminya atau engga?? Kalo engga tau makanya jangan sok tau...
- kutukupret
- Posts: 6175
- Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm
Re: Muhammad: Mencuri dibolehkan apabila keadaan terpaksa?
menurut teman se-ukuwah ente....Mencuri adalah DOSA, dalam islam....mencuri ber-SYARAT itu tidak berdosa.softdown wrote:Mmmm... Baru join nih.. ternyata seru juga ya... Urusan Hadits mencuri akan saya bahas belakangan.. tp mau curhat dulu sebelumnya..
Kalo menurut saya sebagai Fans Islam karena menurut saya ajarannya yg begitu perfect dan sebagai Quran Lover.. (sebenernya saya juga yakin terhadap Zabur, Taurat dan Injil... kenapa?? karena Allah SWT melalui Rasulnya Muhammad SAW juga memerintahkan demikian..dan karena ketiga kitab itu juga merupakan wahyu dari Allah SWT sebelum manusia dan penguasa merubahnya... terutama Injil (berhubung saya belum pernah membaca Zabur dan Taurat). Menurut saya Injil itu udah buatan manusia banget walaupun ngga semuanya.. kalo boleh memilih saya lebih prefer ke Injil perjanjian lama karena sebagaian besar ajarannya masih murni banget belum ddiedit sm penguasa kristen mungkin sm paus dkk kali y.. maaf sy kurang tahu.. Nah Kalo dulu ada Zabur, Taurat, Injil, Perjanjian lama kemudian ada injil perjanjian baru yang sebagian besar mungkin buah karya pemikiran manusia yang isi otaknya tidak menguasai ilmu alam seluruhnya..[ ya iyalah..!! Please deh.. ] Sekarang udah ada kitab perjanjian terakhir nih.. inget Kitab Perjanjian Terakhir sekali lagi Terakhir.. Al-Quran Nur Karim.. yang dari mulai Allah SWT menurunkannya sampe dunia ini kiamat bakal tetep dijaga keasliannya.. Berani jamin 100%... lebih juga berani.. Yakin banget dah.. Mau sehebat apapun kafir berusaha untuk ngubah tuh Quran.. tetep kagak bakalan bisa..!! Allah SWT dilawan.. kagak bisa dah..!!
Msalah Mencuri... emank gimana siy bunyi haditsnya...
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Lah begitu aja repot... Dimana letak inti nyuruh mencurinya?? aneh!!
Kalo menurut saya.. Rasulullah itu bilang ke wanita itu Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714) . Ya berari boleh si istri boleh mengambil harta suaminya itu.. Tp dengan catatan harus dengan cara yang makruf.. yaitu dengan minta izin ke suaminya.. Kalo engga minta izin?? Ya engga bolehlah..!! itu namanya mencuri...!!
Lagi pula.. emank member disini ada yang tau setelah itu Rasulullah negur suaminya atau engga?? Kalo engga tau makanya jangan sok tau...
btw...selamat datang, silahkan muter2 di resource center. nanti anda juga tahu mengapa teman se-ukuwah ente berbicara bahwa mencuri ber-SYARAT itu tidak berdosa.....kan harta suami sendiri.
Re: Muhammad: Mencuri dibolehkan apabila keadaan terpaksa?
Temen se-ukuwah?? kuwah ape?? kuwah bakso?? ape kuwah soto...??!!softdown wrote:Mmmm... Baru join nih.. ternyata seru juga ya... Urusan Hadits mencuri akan saya bahas belakangan.. tp mau curhat dulu sebelumnya..
Kalo menurut saya sebagai Fans Islam karena menurut saya ajarannya yg begitu perfect dan sebagai Quran Lover.. (sebenernya saya juga yakin terhadap Zabur, Taurat dan Injil... kenapa?? karena Allah SWT melalui Rasulnya Muhammad SAW juga memerintahkan demikian..dan karena ketiga kitab itu juga merupakan wahyu dari Allah SWT sebelum manusia dan penguasa merubahnya... terutama Injil (berhubung saya belum pernah membaca Zabur dan Taurat). Menurut saya Injil itu udah buatan manusia banget walaupun ngga semuanya.. kalo boleh memilih saya lebih prefer ke Injil perjanjian lama karena sebagaian besar ajarannya masih murni banget belum ddiedit sm penguasa kristen mungkin sm paus dkk kali y.. maaf sy kurang tahu.. Nah Kalo dulu ada Zabur, Taurat, Injil, Perjanjian lama kemudian ada injil perjanjian baru yang sebagian besar mungkin buah karya pemikiran manusia yang isi otaknya tidak menguasai ilmu alam seluruhnya..[ ya iyalah..!! Please deh.. ] Sekarang udah ada kitab perjanjian terakhir nih.. inget Kitab Perjanjian Terakhir sekali lagi Terakhir.. Al-Quran Nur Karim.. yang dari mulai Allah SWT menurunkannya sampe dunia ini kiamat bakal tetep dijaga keasliannya.. Berani jamin 100%... lebih juga berani.. Yakin banget dah.. Mau sehebat apapun kafir berusaha untuk ngubah tuh Quran.. tetep kagak bakalan bisa..!! Allah SWT dilawan.. kagak bisa dah..!!
Msalah Mencuri... emank gimana siy bunyi haditsnya...
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Lah begitu aja repot... Dimana letak inti nyuruh mencurinya?? aneh!!
Kalo menurut saya.. Rasulullah itu bilang ke wanita itu Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714) . Ya berari boleh si istri boleh mengambil harta suaminya itu.. Tp dengan catatan harus dengan cara yang makruf.. yaitu dengan minta izin ke suaminya.. Kalo engga minta izin?? Ya engga bolehlah..!! itu namanya mencuri...!!
Lagi pula.. emank member disini ada yang tau setelah itu Rasulullah negur suaminya atau engga?? Kalo engga tau makanya jangan sok tau...
Berikut kutipan Jawaban dari kutukupret atas pernyataan saya :
menurut teman se-ukuwah ente....Mencuri adalah DOSA, dalam islam....mencuri ber-SYARAT itu tidak berdosa.
btw...selamat datang, silahkan muter2 di resource center. nanti anda juga tahu mengapa teman se-ukuwah ente berbicara bahwa mencuri ber-SYARAT itu tidak berdosa.....kan harta suami sendiri.
Yang jelas pendapat saya begitu... Ini faithfreedom.org kan?? apa perlu saya tulis lagi pendapat saya...
"Kalo menurut saya.. Rasulullah itu bilang ke wanita itu Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714) . Ya berarti boleh.. si istri boleh mengambil harta suaminya itu.. Tp dengan catatan harus dengan cara yang makruf.. yaitu dengan minta izin ke suaminya.. Kalo engga minta izin?? Ya engga bolehlah..!! itu namanya mencuri...!!" Case close..!!