muhammad MUNAFIK menurut Ukurannya Sendiri!

Kehidupan, pengikut, kepercayaan, pikiran dan ucapan Muhammad.
User avatar
Rebecca
Posts: 3013
Joined: Mon Nov 20, 2006 6:20 pm
Location: muhammad's Phallus RESEARCH HUB

Post by Rebecca »

gaston31 wrote:@beca
1. Dalam kasus di atas, 'Baik' menurut sudut pandang siapakah Pelanggaran tersebut? menurut si pelanggar sumpah atau anak-anak? atau siapa?
====
hmm... tuh orang mengganti sumpahnya menjadi gmn? ntar kita jd jurinya, apakah sumpah tsb lbh baik or tidak. imho shrsny dia ga perlu sumpah kyak gtu

2. Siapa yang menetapkan UKURAN BAIK tersebut? si pembuat sumpah atau pihak lain?
=======
ya tentu saja yg menentukan adalah pihak yg diajak bersumpah, merugikan dia ato ga.

3. Jika si Pelanggar sumpah dan si Penetap Ukuran 'Baik' adalah Pelaku yang sama, apakah ini bukan sifat MENCLA-MENCLE?
========
mencla-mencle? tentu saja. terserah apa kata orng. seseorang bisa saja berbuat kesalahan (dgn sumpah yg merugikan orang),tp apa brarti dia ga boleh memperbaiki sumpahnya tsb(dgn sumpah yg menguntungkan orang)?

4. Apa pentingnya membuat sumpah dalam kasus di atas? Betapa mudahnya bersumpah dalam islam, dan betapa gampangnya menemukan alasan untuk melanggarnya pula.
========
nah elo sndri tau klo ga ada pentingny sumpah macam gtu. jd hrs dganti sumpah yg lbh baik
[/i]
Ton, kau dungu atau emang dungu? :lol: ..gue tanya tuh sesuai konteks hadist ini:

MUSLIM, Book 015, Number 4052:
Abu Huraira melaporkan: Seseorang pulang larut malam bersama rasul allah, dan ketika dia sampai ke rumahnya didapati anak-anaknya telah tidur. Istrinya menyediakan makanan untuknya NAMUN dia BERSUMPAH tidak akan memakannya karena anak-anaknya tidur tanpa makanan (perut keroncongan). Tak lama berselang dia mengubah dan melanggar SUMPAHnya kemudian memakan makananan tersebut. Saat dia mengatakan hal tersebut kepada rasul allah, atas masalah itu muhammad berkata, "Barang siapa yang mengambil SUMPAH dan setelah itu menemukan YANG LEBIH BAIK DARI apa yang seharusnya dia lakukan, maka UBAH dan LANGGARLAH sumpah tersebut"


Ehhh...dengan sengaja kau mengOOTkan jawabanmu!...hihihi...malu yah, awloh dan muhammad ngajarin mencla-mencle?...muslim emang susah pegang janji, wong ajaran muhammad emang membolehkan sumpah/janji serius...bahkan sumpah atas nama awloh sj, muhammad dgn semena-mena menggantinya!...dimana kredibilitas allahmu? :D
SQUALL LION HEART
Posts: 2155
Joined: Thu Nov 23, 2006 8:56 am
Location: ujung langit

Post by SQUALL LION HEART »

Seperti anjing yg menjilat ludahnya sendiri..
demikianlah orang yg melanggar sumpahnya sendiri..
User avatar
Rebecca
Posts: 3013
Joined: Mon Nov 20, 2006 6:20 pm
Location: muhammad's Phallus RESEARCH HUB

Post by Rebecca »

G13 wrote: anjing menggonggong, kafilah berlalu.
Maksud squall itu mungkin gini: kemunafikan muhammad bagai anjing yang MENJILAT ludahnya sendiri, gitu loh!...hehehe :lol:
SQUALL LION HEART
Posts: 2155
Joined: Thu Nov 23, 2006 8:56 am
Location: ujung langit

Post by SQUALL LION HEART »

Kalau begitu kita2 tak boleh dong percaya ama sumpah orang islam ya bec ???

misalnya dia bersumpah pada saudaranya..
keluarlah dari persembunyianmu, kembalilah ke keluargamau..

"Saya bersumpah tidak akan bunuh kamu"

tapi begitu saudaranya kembali ke keluarganya dia dibunuh sebab menurutnya itu lebih baik daripada murtad..
Sashimi
Posts: 3390
Joined: Sun Jul 09, 2006 8:19 am

Post by Sashimi »

loh muslim emang bisa menepati sumpah?, menepati janji aja ngga bisa
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

gaston31 wrote:namanya aja perkecualian, gmn seh mbak!
1. Ketika berbicara, dia MENIPU: Bukan hanya menipu, muhammad juga mengajarkan pengikutnya untuk menipu dalam tiga kasus di bawah ini.
- dalam perang,
---
Ini namanya taktik, mbak.
Seperti yang sudah pernah saya bahas sebelumnya, dengan melegalkan kebohongan dengan kata if maka seakan Dosa bisa ditolerir oleh keadaan atau situasi, padahal jika dihubungkan dengan konteks Allah yang Benar dan Konsistensi Allah sebagai Sumber Kebenaran Absolute, maka ajaran yang mengajarkan Kebohongan bisa menjadi "Benar" karena suatu situasi jelas menunjukkan suatu pertanyaan Kritis mengenai Kebenaran dari ajaran itu sendiri, karena ada tertulis bahkan kebohongan apapun tidak akan dibenarkan bahkan untuk perang sekalipun, karena Dosa adalah tetap Dosa:

The chief argument from reason which St. Thomas and other theologians have used to prove their doctrine is drawn from the nature of truth

The object of laying is in order to deceive the enemy. Now a man may be deceived by another's word or deed in two ways. First, through being told something false, or through the breaking of a promise, and this is always unlawful. No one ought to deceive the enemy in this way, for there are certain "rights of war and covenants, which ought to be observed even among enemies," as Ambrose states (De Officiis i).

Lying is opposed to the virtue of truth or veracity. Truth consists in a correspondence between the thing signified and the signification of it.

Man has the power as a reasonable and social being of manifesting his thoughts to his fellow-men. Right order demands that in doing this he should be truthful. If the external manifestation is at variance with the inward thought, the result is a want of right order, a monstrosity in nature, a machine which is out of gear, whose parts do not work together harmoniously.

As we are dealing with something which belongs to the moral order and with virtue, the want of right order, which is of the essence of a lie, has a special moral turpitude of its own.

There is precisely the same malice in hypocrisy, and in this vice we see the moral turpitude more clearly. A hypocrite pretends to have a good quality which he knows that he does not possess. There is the same want of correspondence between the mind and the external expression of it that constitutes the essence of a lie. The turpitude and malice of hypocrisy are obvious to everybody.

.......As the hypocrite is justly detested and despised, so should the liar be.


Jd, kita bisa tau apa ajaran islam itu dan bagaimana moral dan perilaku Muhammad dari tindakan melegalkan Kebohongan yang merupakan suatu DOSA......sungguh sangat menyedihkan sekali.

Salam,
Athan FFI
chris
Posts: 22
Joined: Wed Jul 11, 2007 8:49 am
Contact:

Post by chris »

Sori ikutan,
yang saya tahu salah satu syarat orang yang berkenan di hadapan Tuhan adalah "Orang yang berpegang pada sumpah meskipun rugi".

Kalau sumpah bisa dengan mudah diubah-ubah menurut keadaan, mengganti-ganti dengan yang manusia rasa lebih baik, jadi apa esensinya sumpahmu. Tidak adakan.

Nah, Tuhan yang memberi perintah ini juga ngerti kedagingan manusia, makanya Tuhan bilang jangan bersumpah demi apapun. Kalau ya hendaklah kamu katakan ya, kalau tidak katakan tidak. Karena Tuhan menganggap serius sebuah sumpah.
Mungkin saudara berpikir, gimana kalau ternyata kita menyesal atas apa yang kita sumpahkan karena ada keadaan yang lebih baik, untuk itu kan
Tuhan juga mengajarkan "jangan terburu-buru dengan perkataanmu"
Sekali kau bersumpah kau terikat pada sumpahmu, apapun resikonya. Janji mungkin bisa diubah menurut kesepakatan pemberi janji dan penerima janji, tapi sumpah itu mengikatmu di hadapan Tuhan.

Kalau islam memandang ringan hal ini, mungkin karena Tuhan kita beda.
Dan gak heran muslim juga gak menghargai janji perkawinan. Bisa seenaknya diralat apabila ada yang lebih mulus, eh lebih baik.
SQUALL LION HEART
Posts: 2155
Joined: Thu Nov 23, 2006 8:56 am
Location: ujung langit

Post by SQUALL LION HEART »

chris wrote: Kalau islam memandang ringan hal ini, mungkin karena Tuhan kita beda.
Dan gak heran muslim juga gak menghargai janji perkawinan. Bisa seenaknya diralat apabila ada yang lebih mulus, eh lebih baik.
makanya muslimah, semoga kalian mengerti kalau janji/sumpah
muslim untuk setia pada mu dapat saja hilang apabila ada yg baru (cewek yg lebih mulus)... harap mengerti.. ini perintah nabi..
kalau ada yg lebih ok.. sumpah boleh diubah.. hehehehehee..
chris
Posts: 22
Joined: Wed Jul 11, 2007 8:49 am
Contact:

Post by chris »

Untung Tuhan saya tegas mengajarkan umatnya untuk memegang sumpah, menepati janji. Sebab dia sendiri adalah Tuhan yang setia, Dia menjamin bahwa Dia tidak akan ingkar janji.
Jadi semua pengharapan yang diletakkan padaNya menurut janjiNya tidak sia-sia, karena Tuhan itu setia pada yang percaya padanya.

Kalau allah, nabi dan quran muslim melegalkan pembatalan janji atau sumpah mengikut situasi yang ada, harusnya kalian ragu pada apa yang dijanjikan allahmu, nabimu dan kitabmu, jangan-jangan setelah susah-susah ngikutin semua ajarannya, eh yang ngajarin malah ingkar janji.
Janjinya dapat 72 bidadari, eh ternyata dapatnya...???....... (tergantung keadaan pada saat itu).
Orang tua yang mengajari anaknya bahwa dia boleh-boleh aja ingkar janji atau mungkir dari sumpah tergantung keadaan, pasti lah orang tua itu juga tidak bisa dipercaya sumpah dan janjinya.

Don't you think?
User avatar
gaston31
Posts: 3557
Joined: Tue Nov 21, 2006 2:17 pm

Post by gaston31 »

knp tiba2 ngebahas kebohongan? itu jelas hal yg beda.
hadits diatas adalah pelajaran bagi muslim agar berjanji/bersumpah utk sesuatu yg baik. bkn mengajarkan berbohong.
bersumpah utk tdk makan agar makanan dpt dmakan sang anak, adalah sumpah yg ga baik.
lbh baik tuh makanan dimakan dulu, trus sang ayah nyari lg makanan buat anaknya saat bangun.
krn itu hrs dganti dgn sumpah yg lbh baik, diperbaiki.
melanggar sumpah udh jelas kok dendanya, yaitu membebaskan budak.
ini laranganny:
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.(QS. An-Nahl: 91)
Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan karena kamu menghalangi dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar.(QS. An-Nal: 94)
User avatar
Rebecca
Posts: 3013
Joined: Mon Nov 20, 2006 6:20 pm
Location: muhammad's Phallus RESEARCH HUB

Post by Rebecca »

Emang muslim payah dalam menjaga sumpah dan janjinya!...janji menikah untuk sehidup semati? hmmm....TUNGGU DULU!...kl nanti menemukan 'sesuatu yang lebih baik' maka BOLEH melanggar!hihihi...Coba kita analisa hadist berikut ini:


MUSLIM, Book 015, Number 4053:
Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: He who took an oath and then found another thing better than (this) should expiate for the oath (broken) by him and do (the better thing).


Coba kita analisa sbb:
1. Subjek yang bersumpah adalah 'He'
2. Subjek yang menilai hal lain lebih baik adalah 'He' juga...

Inikan namanya semena-mena!...misalnya muhammad bersumpah atas nama awloh, namun dalam perjalanan waktu, allah bersepekat dgn awloh, bahwa sesuatu itu lebih baik...NAH itu CONTOH yang FAIR!...

Lha, kl kebalikannya...muhammad bersumpah atas nama awloh...terus muhammad dengan seenak perutnya mengubah sumpahnya karena mengganggap hal lain lebih baik tanpa konfirmasi ke awloh, LHA ini namanya AJARAN SETAN! :D

Ajaran setan tersebut, bisa dilihat di hadist sbb:

MUSLIM, Book 015, Number 4052:
Abu Huraira melaporkan: Seseorang pulang larut malam bersama rasul allah, dan ketika dia sampai ke rumahnya didapati anak-anaknya telah tidur. Istrinya menyediakan makanan untuknya NAMUN dia BERSUMPAH tidak akan memakannya karena anak-anaknya tidur tanpa makanan (perut keroncongan). Tak lama berselang dia mengubah dan melanggar SUMPAHnya kemudian memakan makananan tersebut. Saat dia mengatakan hal tersebut kepada rasul allah, atas masalah itu muhammad berkata, "Barang siapa yang mengambil SUMPAH dan setelah itu menemukan YANG LEBIH BAIK DARI apa yang seharusnya dia lakukan, maka UBAH dan LANGGARLAH sumpah tersebut"



Kesimpulan:
1. Yang melakukan sumpah si bapaknya anak-anak
2. Yang melanggar si bapaknya anak-anak
3. Yang menganggap bahwa melanggar lebih baik dari menaati sumpah yang dibuatnya sendiri juga si bapaknya anak-anak
4. Lha, nabi bejat itu kok MALAH MEMBENARKAN sikap konyol tak menjaga sumpah tsb!


Lha, kl punya nabi mulut dan sumpahnya saja tak bisa dipegang...trus punya awloh yang suka main tipex atas firman2nya...yah, hati-hati aja kalian dikibulin muhammad dan allah!...Hehehe...wong mereka nggak janji kok!...hehehe..walaupun mereka janji, mereka juga bisa dgn semena-mena merubahnya!... :D


Lha, pantesan awloh dan muhammad TAK PERNAH BERJANJI untuk menawarkan keselamatan buat muslims, wong tak ada JANJI dari muhammad dan awloh yang BISA DIPEGANG kok!...semua tergantung keadaan...kasuistik kata si montir! hihihi :D
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

gaston31 wrote:knp tiba2 ngebahas kebohongan? itu jelas hal yg beda.
hadits diatas adalah pelajaran bagi muslim agar berjanji/bersumpah utk sesuatu yg baik. bkn mengajarkan berbohong.
Maaf Gaston, bagaimana dengan yang anda tulis sendiri untuk menjawab pernyataan Rebecca? karena anda menjawab seperti ini:
Rebecca: 1. Ketika berbicara, dia MENIPU: Bukan hanya menipu, muhammad juga mengajarkan pengikutnya untuk menipu dalam tiga kasus di bawah ini.
- dalam perang,


Gaston menjawab: Ini namanya taktik, mbak.
Jelas anda mengatakan bahwa dalam perang menipu merupakan bagian dari taktik dan ini dibenarkan dalam islam. Padahal jika kita tilik lebih mendalam maka hal ini memiliki dampak yang besar baik terhadap moralitas manusia dan juga terkait dengan Allah sebagai Sang Absolute dan Konsisten. Jika saya mau mengkaitkan konteks ini dengan konteks perang maka akan sah2 saja bagi umat islam untuk berjanji dan bersumpah kepada lawan perang, kemudian melakukan serangan dengan melanggar janji dan sumpah yang sudah diucapkan. Ini juga ada kaitannya dengan apa yang telah dijelaskan rekan2 sebelumnya. Intinya yang ingin saya sampaikan, dalam suatu konteks terutama yang berhubungan dengan masalah yang terkait dengan Allah, segala sesuatunya harus juga dikatkan dengan-Nya.

Sisi ajaran islam yang menyatakan bahwa "ini namanya taktik" tidak akan bisa memungkiri walaupun alasannya taktik namun hal ini dibangun atas pondasi KEBOHONGAN/TIPU DAYA, berbicara kebohongan dan tipu daya maka tidak akan bisa lepas dari konteks perbuatan negatif yang jelas terikat satu golongan dengan yang namanya DOSA. Berbicara Dosa maka ini terkait dengan Allah yang menyatakan Dosa adalah perbuatan yang berlawanan dengan Kesucian atau perbuatan Baik, dan disini maka atribute Allah mulai tertunjukkan, karena Ia adalah Maha Positif dan Konsisten. Sudah sering saya sampaikan bahwa akan ada kesamaan Moralitas Allah dengan Manusia, karena hubungannya adalah Yang membuat aturan dan yang melakukan aturan, Allah yang akan memberikan hukuman atas perbuatan jahat dan memberikan "reward" atas perbuatan baik dan bagaimana manusia yakin akan konsistensi yang dilakukan Allah.

Sebelumnya juga sudah dinyatakan sebagai berikut "Lying is opposed to the virtue of truth or veracity. Truth consists in a correspondence between the thing signified and the signification of it" . Mau diputarbalikkan seperti apapun kebohongan/tipu daya adalah tetap kebohongan dan tipu daya dan ini berlawanan/berseberangan dengan kebenaran. Saya juga sudah mengatakan bahwa dalam perangpun kebohongan tetap akan menjadi kebohongan walaupun yang anda lakukan untuk mencapai objective yang anda inginkan karena jelas tertulis:

"First, through being told something false, or through the breaking of a promise, and this is always unlawful. No one ought to deceive the enemy in this way, for there are certain "rights of war and covenants, which ought to be observed even among enemies,"

Sebetulnya dari satu ajaran yang anda benarkan ini bisa dikritisi sangat jauh dan dalam sendiri mengenai kebenaran atas allah dan ajaran anda.
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.(QS. An-Nahl: 91)

Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan karena kamu menghalangi dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar.(QS. An-Nal: 94)
Wah...bagus juga :) namun permasalahannya, allah anda menjadi tidak konsisten, karena dalam satu konteks dikatakan seperti ini, namun di konteks lain, maka tidak menepati janji dalam perang ataupaun melakukan kebohongan dalam perang bisa dilakukan agar tercapai tujuan dengan dasar atau pembelaan atas dasar........TAKTIK PERANG :) dan bukankah allah anda mengijinkan Dosa karena ternetralisir hanya dengan menggunakan kata IF......... :lol:

Salam,
Athan FFI
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

gaston31 wrote:knp tiba2 ngebahas kebohongan? itu jelas hal yg beda.
hadits diatas adalah pelajaran bagi muslim agar berjanji/bersumpah utk sesuatu yg baik. bkn mengajarkan berbohong.
Maaf Gaston, bagaimana dengan yang anda tulis sendiri untuk menjawab pernyataan Rebecca? karena anda menjawab seperti ini:
Rebecca: 1. Ketika berbicara, dia MENIPU: Bukan hanya menipu, muhammad juga mengajarkan pengikutnya untuk menipu dalam tiga kasus di bawah ini.
- dalam perang,


Gaston menjawab: Ini namanya taktik, mbak.
Jelas anda mengatakan bahwa dalam perang menipu merupakan bagian dari taktik dan ini dibenarkan dalam islam. Padahal jika kita tilik lebih mendalam maka hal ini memiliki dampak yang besar baik terhadap moralitas manusia dan juga terkait dengan Allah sebagai Sang Absolute dan Konsisten. Jika saya mau mengkaitkan konteks ini dengan konteks perang maka akan sah2 saja bagi umat islam untuk berjanji dan bersumpah kepada lawan perang, kemudian melakukan serangan dengan melanggar janji dan sumpah yang sudah diucapkan. Ini juga ada kaitannya dengan apa yang telah dijelaskan rekan2 sebelumnya. Intinya yang ingin saya sampaikan, dalam suatu konteks terutama yang berhubungan dengan masalah yang terkait dengan Allah, segala sesuatunya harus juga dikatkan dengan-Nya.

Sisi ajaran islam yang menyatakan bahwa "ini namanya taktik" tidak akan bisa memungkiri walaupun alasannya taktik namun hal ini dibangun atas pondasi KEBOHONGAN/TIPU DAYA, berbicara kebohongan dan tipu daya maka tidak akan bisa lepas dari konteks perbuatan negatif yang jelas terikat satu golongan dengan yang namanya DOSA. Berbicara Dosa maka ini terkait dengan Allah yang menyatakan Dosa adalah perbuatan yang berlawanan dengan Kesucian atau perbuatan Baik, dan disini maka atribute Allah mulai tertunjukkan, karena Ia adalah Maha Positif dan Konsisten. Sudah sering saya sampaikan bahwa akan ada kesamaan Moralitas Allah dengan Manusia, karena hubungannya adalah Yang membuat aturan dan yang melakukan aturan, Allah yang akan memberikan hukuman atas perbuatan jahat dan memberikan "reward" atas perbuatan baik dan bagaimana manusia yakin akan konsistensi yang dilakukan Allah.

Sebelumnya juga sudah dinyatakan sebagai berikut "Lying is opposed to the virtue of truth or veracity. Truth consists in a correspondence between the thing signified and the signification of it" . Mau diputarbalikkan seperti apapun kebohongan/tipu daya adalah tetap kebohongan dan tipu daya dan ini berlawanan/berseberangan dengan kebenaran. Saya juga sudah mengatakan bahwa dalam perangpun kebohongan tetap akan menjadi kebohongan walaupun yang anda lakukan untuk mencapai objective yang anda inginkan karena jelas tertulis:

"First, through being told something false, or through the breaking of a promise, and this is always unlawful. No one ought to deceive the enemy in this way, for there are certain "rights of war and covenants, which ought to be observed even among enemies,"

Sebetulnya dari satu ajaran yang anda benarkan ini bisa dikritisi sangat jauh dan dalam sendiri mengenai kebenaran atas allah dan ajaran anda.
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.(QS. An-Nahl: 91)

Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan karena kamu menghalangi dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar.(QS. An-Nal: 94)
Wah...bagus juga :) namun permasalahannya, allah anda menjadi tidak konsisten, karena dalam satu konteks dikatakan seperti ini, namun di konteks lain, maka tidak menepati janji dalam perang ataupaun melakukan kebohongan dalam perang bisa dilakukan agar tercapai tujuan dengan dasar atau pembelaan atas dasar........TAKTIK PERANG :) dan bukankah allah anda mengijinkan Dosa karena ternetralisir hanya dengan menggunakan kata IF......... :lol:

Salam,
Athan FFI
User avatar
gaston31
Posts: 3557
Joined: Tue Nov 21, 2006 2:17 pm

Post by gaston31 »

maaf jg Athan.
melanggar perjanjian meski dlm perang itu bukan taktik. dan imho selama hidupnya Rasulullah selama hidupnya blm pernah melanggar perjanjian yg dibuatnya dgn kaum kafir, kcuali mereka melanggaarnya trlbh dahulu.mungkn rebek bs bantu cari hadits pelanggaran perjanjian oleh Rasul.

jd misal, rombongan Rasulullah ketika dikejar2 musuh, beliau menugaskan ssorng utk menghapus jejak beliau or membikin jejak palsu utk menipu musuh yg mengejar biar tersesat.
apakah penipuan sperti ini elo permasalahkn jg?
klo ada yg punya contoh kasusnya mungkn lbh jelas masalahnya..
User avatar
Rebecca
Posts: 3013
Joined: Mon Nov 20, 2006 6:20 pm
Location: muhammad's Phallus RESEARCH HUB

Post by Rebecca »

duh manusia kok bisa sedungu di atas ini yah...hihihi...kau belum baca halaman satu?...aku sudah post semua ttg PENIPUAN yang dilakukan muhammad!...baca mulai dari awal...cape deh! :wink:
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Gaston, mungkin lebih baik anda membaca dahulu baik2 informasi yang sebelumnya rekan Rebecca sampaikan. Dari dan bagi saya sendiri jelas apa yang anda sampaikan kepada Rebecca-lah yang menjadi dasar argumentasi saya. Coba anda lihat baik2:

Rebecca: Ketika berbicara, dia MENIPU: Bukan hanya menipu, muhammad juga mengajarkan pengikutnya untuk menipu dalam tiga kasus di bawah ini.
- dalam perang,

Lalu anda menjawab: Ini namanya taktik, mbak.

Mungkin akan lebih baik jika Sdr. Gaston mencoba dulu melakukan argumentasi atas data yang telah Rebecca sampaikan, lalu jika sudah ada counter argumentasi dari anda atas informasi yang disampaikan Rebecca, maka dari sana saya bisa melihat apakah argumentasi anda sejalan dengan pernyataan anda mengenai Tipu Muslihat / Kebohongan dalam konteks perang ini dan saya akan memberikan argumentasi saya kepada anda bahwa Bohong / Tipu Muslihat apapun tidak akan dibenarkan walau dalam konteks apapun, karena Dosa tetaplah Dosa.

Salam,
Athan FFI
M-SAW
Posts: 5149
Joined: Wed Aug 23, 2006 3:59 pm
Location: :)
Contact:

Post by M-SAW »

Rebecca wrote:duh manusia kok bisa sedungu di atas ini yah...hihihi...kau belum baca halaman satu?...aku sudah post semua ttg PENIPUAN yang dilakukan muhammad!...baca mulai dari awal...cape deh! :wink:
bukan gak baca
tapi
PURA2 GAK BACA
muslim sytle gitu loh
charles-mattel
Posts: 830
Joined: Fri Jun 15, 2007 12:13 pm

Post by charles-mattel »

bukan muslim style
tapi memang gitu ajaran mohamet, buat orang jadi o'on + gangguan jiwa
makin soleh, makin ikut sunnah mohamet, makin kacau, lama2 jadi skizofren paranoid
User avatar
Rebecca
Posts: 3013
Joined: Mon Nov 20, 2006 6:20 pm
Location: muhammad's Phallus RESEARCH HUB

Post by Rebecca »

MUHAMMAD SAW wrote:bukan gak baca
tapi
PURA2 GAK BACA
muslim sytle gitu loh
gue juga heran melihat muslims di sini...UDAH DISAJIKAN HADIST SAHIH tentang kebejatan muhammad, masih saja tutup mata dan telinga...Harus jenis kebejatan apalagi sih yang bisa membuka mata hati dan nurani mereka SADAR bahwa muhammad itu nabi bejat?hihihi... :D :lol: ...Seperti kata kamu MSAW, muhammad ini lah nabi yang paling gampang dicari kebejatannya! :D
User avatar
Rosul
Posts: 308
Joined: Thu Jan 23, 2014 5:22 pm

Re: muhammad MUNAFIK menurut Ukurannya Sendiri!

Post by Rosul »

Sumber lidwa.com salah satu sumber resmi Hadits online Indonesia

===========================================
http://www.lidwa.com/app/?k=bukhari&n=5630
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tanda-tanda orang munafik ada tiga: JIKA BERBICARA DUSTA , JIKA BERJANJI MENGINGKARI, DAN JIKA DIPERCAYA BERKHIANAT (SAHIH Bukhari)
=====================================


PERHATIKAN SUNNAH NABI YG BERIKUT :



====================================================
http://www.lidwa.com/app/?k=muslim&n=4717
Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku Humaid bin ‘Abdur Rahman bin ‘Auf bahwa Ibunya Ummu Kultsum bin ‘Uqbah bin Abu Mu’aith -dan ia termasuk perempuan yang turut hijrah dalam kelompok pertama yang berbai’at kepada Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam- bahwasanya ia pernah mendengar Rasululloh bersabda: “Orang yang mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, orang yang berkata demi kebaikan, dan orang yang membangkitkan (mengingatkan) kebaikan bukanlah termasuk pendusta.” lbnu Syihab berkata; ‘SAYA TIDAK PERNAH MENDENGAR DIPERBOLEHKANNYA DUSTA YG DIUCAPKAN OLEH MANUSIA KECUALI DALAM TIGA HAL hal, yaitu; dusta dalam peperangan, dusta untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, dan dusta suami terhadap istri atau istri terhadap suami (untuk meraih kebahagiaan atau menghindari keburukan). Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’ad Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muslim bin Ubaidulloh bin Abdulloh bin Syihab melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Hanya saja pada Hadits Shalih disebutkan dengan lafazh; Ummu Kultsum berkata; ‘SAYA TDK PERNAH MENDENGAR RASULULOH shallallohu ‘alaihi wasallam MEMBERIKAN DISPENSASI KEDUSTAAN YG DIUCAPKAN OLEH MANUSIA KECUALI DALAM TIGA HAL .’-sebagaimana di dalam Hadits Yunus dari perkataan Ibnu Syihab. Telah menceritakannya kepada kami ‘Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri melalui jalur ini hanya sampai perkataan; ‘membangkitkan kebaikan’. -tanpa menyebutkan kalimat setelah itu.- (SAHIH Muslim)
==============================================
KESIMPULAN : MUHAMAD BERSUNNAH MEMPERBOLEHKAN BERDUSTA YG ARTINYA MENGAJAR UMATNYA UTK BERSIKAP MUNAFIK !







============================================
http://www.lidwa.com/app/?k=muslim&n=3117
Barangsiapa mengucapkan sumpah, kemudian dia melihat sesuatu yg lebih baik dari sumpahnya itu, maka hendaknya dia melakukan sesuatu yg lebih baik itu & meninggalkan sumpahnya.(SAHIH muslim)
=========================================
KESIMPULAN : MUHAMAD BERSUNNAH MEMPERBOLEHKAN MENGINGKARI SUMPAH /JANJI YG ARTINYA MENGAJAR UMATNYA UTK BERSIKAP MUNAFIK !


BUAT APA MENGIKUTI AJARAN SESEORG YG JELAS2 TELAH MENGAKUI DIRINYA ADALAH SEORANG MUNAFIK ??


muhammad MUNAFIK menurut Ukurannya Sendiri!
Mirror 1: muhammad MUNAFIK menurut Ukurannya Sendiri!
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Faithfreedompedia static
Post Reply