Patah Salero wrote:gw gak masalah sama perempuan perokok, bertato dan enggak sekolah, selama dia GAK DIGAJI DARI UANG PAJAK GW !!
Kalo pemikiran kader PDIP seperti ini, siap-siap aja negara dikuasai cukong.angky wrote:...Bagaiamana kalo ane katakan, pajak yang dibayarkan oleh bu Susi satu bulan jauh jauh lebih besar dengan pendapatan anda setahun. Gaji seorang menteri hanya 19 juta rupiah/bulan, tidak ada artinya bagi seorang susi yang memiliki pendapatan milyaran/bulan.
Apa karena dia bayar pajak lebih banyak dari gw, gw gak berhak ngasi kritik ?? secara buk susi kan pejabat publik, gitu loh.
kalau hak berbicara di Indonesia ditentukan berdasarkan jumlah pajak yang diberikan, siap-siap aja negara hancuurrr.
Patah Salero wrote:Uang pajak rakyat adalah amanat. dan amanat harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, diantaranya dengan menggaji manusia terbaik di Indonesia sebagai menteri.
EMANG GAK ADA LAGI PEREMPUAN YANG LEBIH TEPAT DARI BU SUSI UNTUK JADI MENTERI KELAUTAN ??
EMANG GAK ADA PEREMPUAN YANG BISA DENGAN BENER NGURUS DEPARTEMEN TANPA HARUS MEROKOK, BERTATO DAN BERENTI SEKOLAH.
Koq ngebandingin bu susi dengan gw sih. apel dengan apel, dong. gw kan bukan pejabat publik. dan enggak beraspirasi menjadi pejabat publik.angky wrote:ane baru sadar, kalo anda sama sekali tidak mengenal dan tidak mau mencari tahu siapa bu susi. Prestasi dan penghargaan yang dia terima jauh dari apa yang anda miliki saat ini. Ane yakin walau ane tidak tahu ente.
Supaya ente tahu juga, pesawat susi air lah yang pertama kali mendarat membawa bantuan di tsunami aceh di 2004, anda saat itu mungkin masih ngelap ingus...
Coba bandingkan susi dengan dahlan iskan, berani ???