Gw kapok ikutan acara muslim ... ga ada nasi nya , cuma dikasi kue kue sama aqua gelas doankkuisa wrote: Gini aja deh, Pak Duren nanti saya kasih kartu VIP untuk acara sunatan masal dalam rangka selamatan rumah baru Pak Captain...
Berusaha memahami takdir
Re: Berusaha memahami takdir
Re: Berusaha memahami takdir
Dulu, untuk urusan muhammad, alohswt sangat cepat dibanding urusan muslim, sekarang untuk urusan kafir, alohswt bertindak lebih cepat daripada untuk urusan muslimJoe Andmie wrote: Sepertinya kuisa belum diberi ijin untuk untuk menentukan nasibnya, malah ini kafirun ditakdirkan untuk membacok kuisa, bro Fayhem atau bro Duren.......
kasihan ya muslim dari dulu ampe sekarang, terzholimi
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Re: Berusaha memahami takdir
kuisa wrote:Gini aja deh, Pak Duren nanti saya kasih kartu VIP untuk acara sunatan masal dalam rangka selamatan rumah baru Pak Captain...
Acara lomba mewarnai doang ya wajar, sekali2 datangi acara yang berbobot lah. Ga usah khawatir, ntar saya atur apa aja ada, kecuali babi. All u can eat. Request jg boleh.duren wrote:Gw kapok ikutan acara muslim ... ga ada nasi nya , cuma dikasi kue kue sama aqua gelas doank
Re: Berusaha memahami takdir
Babi sunat aja dahkuisa wrote: Request jg boleh.
Ga mungkin Alloh mengharamkan BABI yang udah DITABAL KAN jadi KETURUNAN IBRAHIM
...
Dagingnya untuk gw n kulit kulup nya samak tuk dijadiin sepatu mu
- BlackKnight
- Posts: 223
- Joined: Sat Jan 30, 2010 11:24 pm
Re: Berusaha memahami takdir
Thread ini sepertinya ditakdirkan untuk masuk ke keranjang sampah nantinya.
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Re: Berusaha memahami takdir
Gw lagi melatih sinkronisasi antara otak dengan mata si Kuisa .BlackKnight wrote:Thread ini sepertinya ditakdirkan untuk masuk ke keranjang sampah nantinya.
n
Asal saja GA MEMBAHAS QURAN ... ternyata hasil nya cukup baik .
Jadi bisalah kita FAHAMI :
Ketidak sinkronan otak / mata sudah menjadi TAKDIR muslim saat mbahas quran hehe
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
- BlackKnight
- Posts: 223
- Joined: Sat Jan 30, 2010 11:24 pm
Re: Berusaha memahami takdir
Om duren,duren wrote:Gw lagi melatih sinkronisasi antara otak dengan mata si Kuisa .
n
Asal saja GA MEMBAHAS QURAN ... ternyata hasil nya cukup baik .
Jadi bisalah kita FAHAMI :
Ketidak sinkronan otak / mata sudah menjadi TAKDIR muslim saat mbahas quran hehe
padahal menurut kuisa, kebanyakan muslim sudah ditakdirkan untuk menjadi koplak. Dengan kata lain, ada ijin tuhan-nya si kuisa untuk menjadi koplak.
Jika ternyata sistem pelatihan om duren bisa memberikan sedikit hasil, ternyata om duren lebih berkuasa dibanding olloh-nya muslim dong...
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
- Joe Andmie
- Posts: 1761
- Joined: Mon Jul 04, 2011 6:48 pm
- Location: DIBAWAH POHON KELAPA SAWIT
Re: Berusaha memahami takdir
Sepertinya kuisa baru tahu kalau Om duren bisa membalikan takdir muslim, kuisa juga lagi sibuk membagikan undangan hajatan sunutan bapanya yang ke2 , mau melamar kuntilanak yang baru masuk islam.BlackKnight wrote: Om duren,
Jika ternyata sistem pelatihan om duren bisa memberikan sedikit hasil, ternyata om duren lebih berkuasa dibanding olloh-nya muslim dong...
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Re: Berusaha memahami takdir
Jadi kafir coro itu TAKDIR bukan ... ???kuisa wrote:Yang datang baru coro semua, gmana nih
Coba anda jawab kalo bisa ....
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Re: Berusaha memahami takdir
kuisa wrote: Request jg boleh.
Dibilangin ga ada babi kok babinya yang diakalin, cara2 Pak Duren untuk mengakali aturan ini kurang lebih sama dengan cara2 kristen mengubah aturan2 yang sudah jelas dalam PL, tapi itu sama saja menjebak diri sendiri dalam kesesatan.duren wrote: Babi sunat aja dah
Ga mungkin Alloh mengharamkan BABI yang udah DITABAL KAN jadi KETURUNAN IBRAHIM
...
Dagingnya untuk gw n kulit kulup nya samak tuk dijadiin sepatu mu
Dalam Islam aturan hanya boleh dilanggar kalau ada udzur (halangan) yang benar2 halangan dan tidak dibuat2 atau dicari2. Rukhsah/keringanan diberikan hanya bagi mereka yang udzur. Apakah itu berarti aturan Islam itu sulit, sama sekali tidak. Yang penting anda sudah niat dan berusaha maksimal.
AlQuran 2:286 Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
Mudahkanlah setiap urusan & janganlah kalian mempersulitnya, buatlah mereka tenang & jangan membuat mereka lari. [HR. Bukhari No.5660].
Tidaklah Rasulullah merasa bingung terhadap dua pilihan melainkan beliau akan memilih perkara yg lebih mudah (ringan) selama hal itu tak mengandung dosa. Jika perkara itu mengandung dosa, maka beliau adl orang yg paling menjauhkan diri dari padanya. Dan tidaklah Rasulullah marah terhadap suatu perkara, melainkan bila beliau melihat larangan Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah. [HR. Bukhari No.5661].
Re: Berusaha memahami takdir
Karena Pak Duren belum memenuhi janjinya untuk menampilkan dalil, untuk tahap awal, saya ambil saja dari wiki:
http://id.wikipedia.org/wiki/Takdir
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir ,Yang Zhahir dan Yang Bathin (Al Hadid / QS. 57:3). Allah tidak terikat ruang dan waktu, bagi-Nya tidak memerlukan apakah itu masa lalu, kini atau akan datang).
Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2)
Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah (Al-Hajj / QS. 22:70)
Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya (Al Maa'idah / QS. 5:17)
Kalau Dia (Allah) menghendaki maka Dia memberi petunjuk kepadamu semuanya (Al-An'am / QS 6:149)
Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96)
Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan (Luqman / QS. 31:22). Allah yang menentukan segala akibat.
Silahkan anda semua, baca2 dan renungi dulu sebelum dalil2 yang lain saya tambahkan dan pembahasan dimulai.
http://id.wikipedia.org/wiki/Takdir
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir ,Yang Zhahir dan Yang Bathin (Al Hadid / QS. 57:3). Allah tidak terikat ruang dan waktu, bagi-Nya tidak memerlukan apakah itu masa lalu, kini atau akan datang).
Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2)
Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah (Al-Hajj / QS. 22:70)
Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya (Al Maa'idah / QS. 5:17)
Kalau Dia (Allah) menghendaki maka Dia memberi petunjuk kepadamu semuanya (Al-An'am / QS 6:149)
Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96)
Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan (Luqman / QS. 31:22). Allah yang menentukan segala akibat.
Silahkan anda semua, baca2 dan renungi dulu sebelum dalil2 yang lain saya tambahkan dan pembahasan dimulai.
Re: Berusaha memahami takdir
kuisa wrote: Dibilangin ga ada babi kok babinya yang diakalin, cara2 Pak Duren untuk mengakali aturan ini kurang lebih sama dengan cara2 kristen mengubah aturan2 yang sudah jelas dalam PL, tapi itu sama saja menjebak diri sendiri dalam kesesatan.
Bukan gw yang niru kristen ... tapi kristen yang niru gw , jangan lupa spesies ku adalah SWT
Kan udah dimaksimalkan dengan nyunat si BEIBEHkuisa wrote:Yang penting anda sudah niat dan berusaha maksimal.
Adalah merupakan tindak kejahatan bila nte SENGAJA dan TERENCANA ga nyedian babi bagi membutuhkannyakuisa wrote: 2:286 Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
Yang makan bukan elo tapi GUEEE
Muhammad bisa marah marah karena saat itu beliau masih idupkuisa wrote:Tidaklah Rasulullah merasa bingung terhadap dua pilihan melainkan beliau akan memilih perkara yg lebih mudah (ringan) selama hal itu tak mengandung dosa. Jika perkara itu mengandung dosa, maka beliau adl orang yg paling menjauhkan diri dari padanya. Dan tidaklah Rasulullah marah terhadap suatu perkara, melainkan bila beliau melihat larangan Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah. [HR. Bukhari No.5661].
Lha sekarang dia dah mati ... EMANGNYA DIA BISA APA bila tulang tengkorak nya gw rebus di masak SOP
Dah BABI SUNAT BATAL aja
Request nya gw ganti dengan SOP TULANG BELULANG Muhammad
Mirror 1: tidak membebani
Follow Twitter: @ZwaraKafir
- NYFGbY
- Posts: 658
- Joined: Thu Mar 01, 2012 12:30 am
- Location: Di puncak Jayawijaya, menjaga agar salju tidak mencair.
- Contact:
Re: Berusaha memahami takdir
Apakah gue menulis kek gini telah ditetapkan Alloh juga di LM? Termasuk dgn kata Alloh, waktu penulisan, berapa kali gue mengedit postingan dan kapan waktu gue mengklik tombol SUBMIT-nya.kuisa wrote: ........
Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2)
Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah (Al-Hajj / QS. 22:70)
Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96)
.............
Mirror 1: Alloh
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Re: Berusaha memahami takdir
Dimananya diterangkan masalah TAKDIRkuisa wrote:Karena Pak Duren belum memenuhi janjinya untuk menampilkan dalil, untuk tahap awal, saya ambil saja dari wiki:
http://id.wikipedia.org/wiki/Takdir
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir ,Yang Zhahir dan Yang Bathin (Al Hadid / QS. 57:3). Allah tidak terikat ruang dan waktu, bagi-Nya tidak memerlukan apakah itu masa lalu, kini atau akan datang).
Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2)
Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah (Al-Hajj / QS. 22:70)
Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya (Al Maa'idah / QS. 5:17)
Kalau Dia (Allah) menghendaki maka Dia memberi petunjuk kepadamu semuanya (Al-An'am / QS 6:149)
Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96)
Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan (Luqman / QS. 31:22). Allah yang menentukan segala akibat.
Silahkan anda semua, baca2 dan renungi dulu sebelum dalil2 yang lain saya tambahkan dan pembahasan dimulai.
Ini ane beri pertanyaaan singkat n padat :
Sebuah takdir mu dan takdir ku + takdir tulang belulang si rosul kah =>
Bila Ane datang ke kondangan mu ... nte MEMBERI ane makan SOP TULANG TENGKORAK Muhammad
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Re: Berusaha memahami takdir
@Kuisa
Ane undang nte ke trit TAKDIR punya ku
post945470.html#p945470
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Ane undang nte ke trit TAKDIR punya ku
post945470.html#p945470
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
- Joe Andmie
- Posts: 1761
- Joined: Mon Jul 04, 2011 6:48 pm
- Location: DIBAWAH POHON KELAPA SAWIT
Re: Berusaha memahami takdir
Otak kamu cuma bisa comot diwiki-wiki gitu....??kuisa wrote:Karena Pak Duren belum memenuhi janjinya untuk menampilkan dalil, untuk tahap awal, saya ambil saja dari wiki:
http://id.wikipedia.org/wiki/Takdir>>>>>>>>>>>>>
Silahkan anda semua, baca2 dan renungi dulu sebelum dalil2 yang lain saya tambahkan dan pembahasan dimulai.
Sederhana saja, cuba kamu berhenti sholat 5X, bukankah kamu akan dapat tambahan bonus 2 setengah jam dengan asumsi setiap kali sholat mininum setengah jam.
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Re: Berusaha memahami takdir
@pak Duren
Saya mau jawab gimana nih isinya ngelawak semua
Saya mau jawab gimana nih isinya ngelawak semua
bagian mana yang perlu ditanggapi, isinya berita doang..duren wrote:@Kuisa
Ane undang nte ke trit TAKDIR punya ku
post945470.html#p945470
Mirror 1: Berusaha memahami takdir
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Re: Berusaha memahami takdir
murid pindahan
Ini aja kesimpulannya, tidak ambigu:
kemustahilan terhadap suatu sifat bukanlah menunjukkan ketidakbisaan melakukan sesuatu.
Sekarang kerjakan PRmu, sekalian kalau masih ada pertanyaan ttg yang atas, jangan banyak alesan lagi!
PR
1. Apakah manusia bisa mendapatkan/membuat/membangun apa yang dia inginkan tanpa usaha?
2. Apakah semua keinginan/rencanamu sampai hal2 terkecil selalu terwujud/terjadi?
simplyguest wrote:Hmmm... Berarti memang ada hal2 yang Allah SWT mustahil lakukan.
Allah SWT ternyata terbatas oleh sifatnya sendiri.
Betul?
kuisa wrote:ok, asal tidak dilencengkan, kemustahilan terhadap suatu sifat bukanlah menunjukkan ketidakbisaan melakukan sesuatu.
simplyguest wrote:Ok, berarti sudah confirm bahwa Allah SWT itu ternyata juga terbatas.
Nah, kalau melakukan kejahatan, Allah SWT bisa atau tidak?
kuisa wrote: Anda jangan asal ok2 saja, saya bilang jangan dilencengkan, saya tidak setuju kata terbatas.
ya saya anulir, kata "terbatas" rawan untuk disalahgunakan.Anda sendiri yang sebelumnya mengatakan bahwa ada kemustahilan dalam diri Allah SWT.
Adanya kemustahilan dalam diri Allah SWT itu kan berarti Allah SWT itu terbatas?
Dan ketika saya tanya betul atau tidak, anda sudah menjawab "ok" kan? Kok sekarang malah protes dengan kata "terbatas"?
Ini aja kesimpulannya, tidak ambigu:
kemustahilan terhadap suatu sifat bukanlah menunjukkan ketidakbisaan melakukan sesuatu.
kuisa wrote: Nih pahami lagi.
kemustahilan terhadap suatu sifat bukanlah menunjukkan ketidakbisaan melakukan sesuatu.
Jika anda memang murid yang baik, saya mau tanya, apa yang bisa anda jelaskan dari satu kalimat diatas?
lebih tepatnya Si A mustahil memiliki sifat jahat, tapi bukanlah menunjukkan bahwa si A tidak bisa melakukan perbuatan yang dianggap jahat.Umm... seperti ini?
Si A mustahil memiliki sifat jahat, tapi bukanlah menunjukkan bahwa si A tidak bisa melakukan perbuatan yang bersifat jahat.
Begitu?
kuisa wrote: Dalam pandangan iblis sebagai makhluk, dia taat dan tidak taat karena pilihannya. Disisi lain, Allah sudah mengetahui setiap pilihan makhluknya dan sudah menetapkannya.
simplyguest wrote:Ok.
Berarti Allah SWT memang sudah menetapkan pilihan iblis itu untuk tidak taat sebelum iblis meminta ijin dan bahkan sebelum iblis mempunyai pikiran ke sana.
Iblis tentu sama sekali tidak bisa melawan ketetapan dan kehendak Allah SWT ini. Setuju?
Kalo gitu apa salah iblis kalau pilihannya untuk tidak taat itu adalah sudah merupakan kehendak dan ketetapan penciptanya?
Bagaimana dia bisa disalahkan kalau dia cuma kroco yang juga tidak mampu melawan ketetapan yang sudah ditentukan oleh penciptanya?
kuisa wrote: ketetapannya memang duluan, tapi bukan karena si makhluk dipaksa dan diarahkan kesana, namun karena Tuhan sudah mengetahui apa yang akan menjadi pilihan tersebut.
Pahami lagi yang ditebalkan.Tentu saja Allah SWT mengetahui apa yang akan menjadi pilihan si mahluk, lha wong Allah SWT sendiri yang menetapkannya duluan.
Kalau dari pertama sudah ditetapkan duluan bahwa si mahluk akan memilih A (bukan B, C, atau D), dan ketetapannya ini sudah dibuat Allah SWT duluan sebelum si mahluk ada, apa salah si mahluk kalau dia akhirnya memang memilih A?
Apakah si mahluk ini bisa melawan ketetapan penciptanya dengan cara memilih B, C atau D?
Sekarang kerjakan PRmu, sekalian kalau masih ada pertanyaan ttg yang atas, jangan banyak alesan lagi!
PR
1. Apakah manusia bisa mendapatkan/membuat/membangun apa yang dia inginkan tanpa usaha?
2. Apakah semua keinginan/rencanamu sampai hal2 terkecil selalu terwujud/terjadi?
- simplyguest
- Posts: 1909
- Joined: Mon Apr 02, 2012 1:40 pm
Re: Berusaha memahami takdir
simplyguest wrote:Anda sendiri yang sebelumnya mengatakan bahwa ada kemustahilan dalam diri Allah SWT.
Adanya kemustahilan dalam diri Allah SWT itu kan berarti Allah SWT itu terbatas?
Dan ketika saya tanya betul atau tidak, anda sudah menjawab "ok" kan? Kok sekarang malah protes dengan kata "terbatas"?
Disalahgunakan gimana?kuisa wrote:ya saya anulir, kata "terbatas" rawan untuk disalahgunakan.
Anda mau mewek2 minta jangan menggunakan kata "terbatas", tetap saja "mustahil memiliki sesuatu" itu artinya "terbatas".
Anda ini seperti terdakwa kasus korupsi aja yang mewek2 gak mau kalo tindakannya dibilang "mencuri".
Tetap saja kalau dianggap Allah SWT itu mustahil memiliki satu sifat, berarti Allah SWT itu memang terbatas kan?kuisa wrote:Ini aja kesimpulannya, tidak ambigu:
kemustahilan terhadap suatu sifat bukanlah menunjukkan ketidakbisaan melakukan sesuatu.
kuisa wrote: Nih pahami lagi.
kemustahilan terhadap suatu sifat bukanlah menunjukkan ketidakbisaan melakukan sesuatu.
Jika anda memang murid yang baik, saya mau tanya, apa yang bisa anda jelaskan dari satu kalimat diatas?
simplyguest wrote:Umm... seperti ini?
Si A mustahil memiliki sifat jahat, tapi bukanlah menunjukkan bahwa si A tidak bisa melakukan perbuatan yang bersifat jahat.
Begitu?
Dari kata2 awal "Si A mustahil memiliki sifat jahat" saja sudah menunjukkan bahwa ada keterbatasan yang dimiliki oleh si A.kuisa wrote:lebih tepatnya Si A mustahil memiliki sifat jahat, tapi bukanlah menunjukkan bahwa si A tidak bisa melakukan perbuatan yang dianggap jahat.
Si A terbatas karena dia TIDAK BISA, bahkan MUSTAHIL memiliki sebuah sifat.
Jangan lalu cuma mewek2 gak mau pake kata "terbatas", kalau memang seperti itulah konsekuensi logikanya.
Ya kan bu?
Lalu kata tambahan "dianggap" itu saya belum ngeh maksudnya. Dianggap oleh siapa?
kuisa wrote:Dalam pandangan iblis sebagai makhluk, dia taat dan tidak taat karena pilihannya. Disisi lain, Allah sudah mengetahui setiap pilihan makhluknya dan sudah menetapkannya.
simplyguest wrote:Ok.
Berarti Allah SWT memang sudah menetapkan pilihan iblis itu untuk tidak taat sebelum iblis meminta ijin dan bahkan sebelum iblis mempunyai pikiran ke sana.
Iblis tentu sama sekali tidak bisa melawan ketetapan dan kehendak Allah SWT ini. Setuju?
Kalo gitu apa salah iblis kalau pilihannya untuk tidak taat itu adalah sudah merupakan kehendak dan ketetapan penciptanya?
Bagaimana dia bisa disalahkan kalau dia cuma kroco yang juga tidak mampu melawan ketetapan yang sudah ditentukan oleh penciptanya?
kuisa wrote: ketetapannya memang duluan, tapi bukan karena si makhluk dipaksa dan diarahkan kesana, namun karena Tuhan sudah mengetahui apa yang akan menjadi pilihan tersebut.
Tentu saja Allah SWT mengetahui apa yang akan menjadi pilihan si mahluk, lha wong Allah SWT sendiri yang menetapkannya duluan.
Kalau dari pertama sudah ditetapkan duluan bahwa si mahluk akan memilih A (bukan B, C, atau D), dan ketetapannya ini sudah dibuat Allah SWT duluan sebelum si mahluk ada, apa salah si mahluk kalau dia akhirnya memang memilih A?
Apakah si mahluk ini bisa melawan ketetapan penciptanya dengan cara memilih B, C atau D?
Sudah paham dari kemaren2 kok.kuisa wrote:Pahami lagi yang ditebalkan.
Allah SWT menetapkan pilihan si mahluk itu duluan sebelum si mahluk mengambil pilihannya.
Tentu saja si mahluk tidak akan bisa melawan ketetapan penciptanya yang sudah ditetapkan duluan.
Setuju bu?
Yang banyak alesan pake ngeliburin segala kan situ, guru coro.kuisa wrote:Sekarang kerjakan PRmu, sekalian kalau masih ada pertanyaan ttg yang atas, jangan banyak alesan lagi!
1. Bisa ya, bisa tidak.kuisa wrote:PR
1. Apakah manusia bisa mendapatkan/membuat/membangun apa yang dia inginkan tanpa usaha?
2. Apakah semua keinginan/rencanamu sampai hal2 terkecil selalu terwujud/terjadi?
2. Tidak selalu.
Tuh udah. Gak perlu libur buat ngerjainnya.
Mirror 1: tetap saja "mustahil memiliki sesuatu" itu artinya "terbatas"
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Re: Berusaha memahami takdir
simplyguest wrote:Anda sendiri yang sebelumnya mengatakan bahwa ada kemustahilan dalam diri Allah SWT.
Adanya kemustahilan dalam diri Allah SWT itu kan berarti Allah SWT itu terbatas?
Dan ketika saya tanya betul atau tidak, anda sudah menjawab "ok" kan? Kok sekarang malah protes dengan kata "terbatas"?
kuisa wrote:ya saya anulir, kata "terbatas" rawan untuk disalahgunakan.
Karena yg dibahas adalah sifat/karakter/kepribadian bukan kemampuan atau tindakan, maka kata "terbatas" tidak layak digunakan.Disalahgunakan gimana?
Anda mau mewek2 minta jangan menggunakan kata "terbatas", tetap saja "mustahil memiliki sesuatu" itu artinya "terbatas".
Anda ini seperti terdakwa kasus korupsi aja yang mewek2 gak mau kalo tindakannya dibilang "mencuri".
kuisa wrote:Ini aja kesimpulannya, tidak ambigu:
kemustahilan terhadap suatu sifat bukanlah menunjukkan ketidakbisaan melakukan sesuatu.
Ga usah ngeyel kamu.Tetap saja kalau dianggap Allah SWT itu mustahil memiliki satu sifat, berarti Allah SWT itu memang terbatas kan?
Dari kata2 awal "Si A mustahil memiliki sifat jahat" saja sudah menunjukkan bahwa ada keterbatasan yang dimiliki oleh si A.
Si A terbatas karena dia TIDAK BISA, bahkan MUSTAHIL memiliki sebuah sifat.
Jangan lalu cuma mewek2 gak mau pake kata "terbatas", kalau memang seperti itulah konsekuensi logikanya.
Ya kan bu?
kuisa wrote: Nih pahami lagi.
kemustahilan terhadap suatu sifat bukanlah menunjukkan ketidakbisaan melakukan sesuatu.
Jika anda memang murid yang baik, saya mau tanya, apa yang bisa anda jelaskan dari satu kalimat diatas?
simplyguest wrote:Umm... seperti ini?
Si A mustahil memiliki sifat jahat, tapi bukanlah menunjukkan bahwa si A tidak bisa melakukan perbuatan yang bersifat jahat.
Begitu?
kuisa wrote:lebih tepatnya Si A mustahil memiliki sifat jahat, tapi bukanlah menunjukkan bahwa si A tidak bisa melakukan perbuatan yang dianggap jahat.
Dianggap oleh penilai dalam hal ini kita/manusia.Lalu kata tambahan "dianggap" itu saya belum ngeh maksudnya. Dianggap oleh siapa?
kuisa wrote:Dalam pandangan iblis sebagai makhluk, dia taat dan tidak taat karena pilihannya. Disisi lain, Allah sudah mengetahui setiap pilihan makhluknya dan sudah menetapkannya.
simplyguest wrote:Ok.
Berarti Allah SWT memang sudah menetapkan pilihan iblis itu untuk tidak taat sebelum iblis meminta ijin dan bahkan sebelum iblis mempunyai pikiran ke sana.
Iblis tentu sama sekali tidak bisa melawan ketetapan dan kehendak Allah SWT ini. Setuju?
Kalo gitu apa salah iblis kalau pilihannya untuk tidak taat itu adalah sudah merupakan kehendak dan ketetapan penciptanya?
Bagaimana dia bisa disalahkan kalau dia cuma kroco yang juga tidak mampu melawan ketetapan yang sudah ditentukan oleh penciptanya?
kuisa wrote: ketetapannya memang duluan, tapi bukan karena si makhluk dipaksa dan diarahkan kesana, namun karena Tuhan sudah mengetahui apa yang akan menjadi pilihan tersebut.
Tentu saja Allah SWT mengetahui apa yang akan menjadi pilihan si mahluk, lha wong Allah SWT sendiri yang menetapkannya duluan.
Kalau dari pertama sudah ditetapkan duluan bahwa si mahluk akan memilih A (bukan B, C, atau D), dan ketetapannya ini sudah dibuat Allah SWT duluan sebelum si mahluk ada, apa salah si mahluk kalau dia akhirnya memang memilih A?
Apakah si mahluk ini bisa melawan ketetapan penciptanya dengan cara memilih B, C atau D?
kuisa wrote:Pahami lagi yang ditebalkan.
Kalau saya suruh pahami lagi berarti kamu belum paham, jadi murid jangan membantah mulu.Sudah paham dari kemaren2 kok.
Allah SWT menetapkan pilihan si mahluk itu duluan sebelum si mahluk mengambil pilihannya.
Tentu saja si mahluk tidak akan bisa melawan ketetapan penciptanya yang sudah ditetapkan duluan.
Setuju bu?
Allah Maha Mengetahui, tidak terikat waktu, Dia mengetahui apa yang akan menjadi pilihan si A, B, C dst.
Berangkat dari pengetahuan itu maka ketetapan ditetapkan.
kuisa wrote:PR
1. Apakah manusia bisa mendapatkan/membuat/membangun apa yang dia inginkan tanpa usaha?
2. Apakah semua keinginan/rencanamu sampai hal2 terkecil selalu terwujud/terjadi?
ok, untuk no.1 "mendapatkan" mungkn bisa ya, tapi membuat/membangun sesuatu tidak bisa, karena kalau orang lain yang buatkan/bangunkan itu artinya bukan dia yang buat/bangun. Ini adalah sebuah variabel dari penetapan takdir, ada kehendak dan usaha yang dilakukan si makhluk.1. Bisa ya, bisa tidak.
2. Tidak selalu.
Bahkan sebuah usaha yang sungguh2 bisa saja tidak terwujud karena ada variabel lain yang menghalangi, inilah rahasia takdir.