Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERLONG)

Yang santai dan rileks. Gosip juga boleh.
Post Reply
User avatar
Aku-Suka-Hujan
Posts: 1028
Joined: Wed Feb 15, 2012 10:38 am
Location: Terra, Suatu Koloni di L5...

Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERLONG)

Post by Aku-Suka-Hujan »

Pindahan dari:
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... hr-t48423/

Karena Mas Pra tidak mau menjelaskan, DAN... postingan mas Pra di topik-topik terlalu panjang dan tidak konkusif... saya search di Google aja...

Ternyata pak Pra ini aktif juga di GRUP YAHOO astronomi_indonesia toh...... Dari pada saya tulis panjang lebar saya copy paste aja yah... Dan teori kendali Anda sempat dibahas pada tahun 2008-2009. Saking kerennya diskusi ini, MODERATOR sampai turun tangan memberhentikan pembahasan...

Awalnya mas Pra mempost:
2008/6/28 pranoto rusmin <pranotohr@yahoo. com.sg>:

Hitungan saya begini, semoga tidak salah. (saya merujuk pada buku lain hitungannya tidak sama). Kalu pun salah, ya tinggal dikoreksi, tidak usah repot2 ya...

Kalau didefinisikan satu tahun solar adalah 365,2422 hari. Tiap tahun jumlah harinya 365, kecuali tahun kabisat, jadi 366 hari. Penambahannya pada bulan februari. Kalau dihitung
365 * 3 + 366 = 1461. Sedangkan, kalau dengan definisi di atas, 365,2422 * 4 =1460,9688
ada error sebesar 0,0312. Kalau selama kurang lebih 1282 tahun akan terjadi error 10 hari.
Kalau dalam 12820 tahun jadi error 100 hari.
Error yang terus terakumulasi inilah disebut unbounded value, yang menjadi kriteria ketidakstabilan.

Saya bukan menyalahkan, hanya mengungkapkan fakta. Yang terbukti dengan sejarah. Nanti sekitar tahun 2862 M harus dilakukan eliminasi 10 hari dari kalender masehi agar posisi tetap sinkron dengan vernal equinox.

Salam Astronomi
Pranoto
Lalu dibalas:
Tri Laksmana wrote:
Wow, Pranoto Rusmin strikes back!!! (diiringi lagu The Imperial March, hehehehe...)

Apakah Pranoto Rusmin kembali dengan membawa senjata rahasianya yang selama ini ditunggu2 pemirsa setia astronomi_indonesia ? Apakah senjata rahasianya, sebuah kalender pamungkas pembunuh naga yang berlaku di seluruh zona waktu, akhirnya dikeluarkan? Akankah akhirnya kita melihat perhitungan njelimet Dr. Pranoto Rusmin yang memukai dan menyilaukan tanda, tanda sebuah kejeniusan ilmu kanuragannya yang selama ini kita lupakan? Gemparkah jagat persilatan? Akankah...?

Ternyata tidaaaakkk.. .Saudara- Saudara.. . Pranoto Rusmin hanya mengeluarkan perhitungan yang sudah tiga kali dibahas dalam thread yang lalu2: http://tech. groups.yahoo. com/group/ astronomi_ indonesia/ message/3856

Ternyata pertapaan Pranoto Rusmin di Gunung Hoa San selama ini hanya melakukan perhitungan yang sudah saya hitungkan 2 kali buat beliau: satu kali lewat japri dan satu kali di thread di atas... Mungkin juga Kaisar Selatan Ma'rufin Sudibyo juga sudah puluhan kali menghitungkan hal yang sama buat Si Bocah Tua Nakal Pranoto Rusmin...

Si Sesat Timur Tri Laksmana yang tak kunjung mendapatkan gelar PhD-nya kali ini cuman bisa berkata, "Ya kalender Julian memang tidak akurat, dan kalender Gregorian yang mengoreksi kalender Julian memang lebih baik tapi juga tidak akurat2 amat...tapi. ..So what geto looohhh...?? ?" Dia kembali mengulang pertanyaannya yang sudah pernah diajukan di pesan nomor 3856: "Itu memang adalah kelemahan kalender solar yang sudah kita ketahui bersama dan sudah berkali-kali diungkapkan oleh Bung Pranoto Rusmin. Lantas apa saran bung untuk memperbaiki kalender yang selama ini kita gunakan? Kalender berbasis teori kestabilan? Coba diuraikan di sini dan jangan berkelit terus, supaya diskusinya bisa maju."

Ayo, Pranoto Rusmin, PhD! Jangan mengeluh saja soal ketidakakuratan kalender, kami masih menunggu perhitungannya yang komprehensif!

Salam,
-tri-
kemudian
From: pranoto rusmin <pranotohr@yahoo. com.sg>
Subject: [ RHI ] Mengapa astronom tidak dapat membuat kalender bulan untuk 24 zona waktu?
To: astronomi_indonesia @yahoogroups. com
Cc: rukyatulhilal@ yahoogroups. com
Date: Monday, June 30, 2008, 8:06 PM

Rekan2 astronom semua....

Karya hebat astronom dalam memberikan data sebagai bahan dasar sebuah kalender berbasis bulan merupakan suatu hal yang pantas dihargai. Tanpa itu, kita tidak mungkin membuat kalender berbasis bulan (termasuk astronomical calender bukan arithmetical calender). Jean meeus mampu membuat formula yang dapat menghitung new moon, fasa 1/4, fullmoon, dan fasa 3/4. Formula ini dapat diperoleh dengan rukyat atau istilah elegannya observasi yang melibatkan ribuan data dan puluhan model.
Saya acungi jempol ilmuwan2 ini. Semoga amal kebaikan mereka diterima Allah SWT.

Budaya rukyat atau observasi ini, tidak boleh hilang. Mesti ada sebagian orang yang terus mengamati pergerakan benda langit, untuk memastikan formula tersebut tetap valid. Dengan demikian, data yang digenerate oleh formula tersebut, mau sampai 4000M atau 6000M, no problemo, asalkan dengan aktivitas rukyat formula tersebut tetap dijaga. Kalau sewaktu2 terdapat error, artinya data yang digenerate formula dan kenyataan observasi tidak sama, kita harus segera lakukan perbaikan formula, dan seluruh data ke depan digenerate ulang.
itulah arti penting aktivitas rukyat atau observasi.

Setelah terdapat data newmoon dsb, kita dapat membuat kalender berbasis bulan untuk 24 zona waktu. Yang menurut saya, mesti dihitung/dihisab dengan sistem kendali. Hal inilah yang menjadikan astronom kesulitan membuatnya. Bukan tidak mungkin, siapa saja mungkin, asalkan mempelajari sistem kendali. Di seluruh tingkat penciptaan maupun pada diri manusia sendiri terdapat sistem kendali. Jadi, kita membicarakan hal yang dimiliki oleh setiap orang.

Persoalannya, saya amati ini bukan sistem kendali biasa. Dalam teori kendali dikelompokkan dalam sistem kendali linier dan non linier. Ini termasuk kendali non linier dengan TITIK KESETIMBANGAN DINAMIK. Secara teori, saya dapat buktikan error dalam kalender ini tidak terakumulasi, sehingga dalam jangka ribuan tahun tetap terbatas (bounded). Sehingga, sistem ini dikatakan stabil. Hal ini dijelaskan dalam Al Mulk ayat 3.

Saya perlu waktu untuk menyederhanakan kerumitan tersebut dalam bentuk yang mudah dimengerti.

Namun sebelum kita melangkah lebih jauh, rekan2 pasti dapat mencermati konsep ini. Time dan date keduanya didasarkan pada dua konsep. Time didasarkan pada rotasi bumi dan adanya matahari (Yassin 38). Sedangkan, date didasarkan atas siklus sinodik bulan dan pergantian hari (boleh sunset, sunrise, atau tengah malam) (yassin 37,39,40, yunus 5-6).
Ctt:kalender masehi perlu IDL (international date Line) untuk menentukan di mana date baru dimulai. Tanpa IDL kalender masehi tidak mungkin dibuat.

Mungkin sementara itu.

Semoga bermanfaat
lalu

Mas pra mempos:
Betul Pak/rekan2 semua....

Tidak usah hal ini menjadi tambah perpecahan lagi.
Kebetulan keilmuan saya menyentuh persoalan ini. Bagi yang tidak setuju, silahkan berikan argumentasi secara ilmiah. Toh juga betul kata Pak Adi Nugroho, bagaimana pun tidak sederhana mengubah sebuah kalender yang sudah dipakai ribuan tahun. Emangnya kalender yang saya usulkan sudah diuji? saya kira perlu perjalanan panjang.

Mengomentari pernyataan Pak Abuyahya Purwanto, "Lihat saja program IICP (International Islamic Calendar Programme) yang dimotori Prof. Moh. Ilyas dari USM, Penang, umurnya sudah 30 tahun lebih tapi blm berhasil menyatukan pandangan negara2 Islam."
Memang benar, para ilmuwan kalender hijriah dunia sudah mengusulkan kalender hijriah global dengan mengadopsi konsep IDL(Int'l Date Line) kalender Masehi. Yang menurut saya kurang memiliki dasar.

Namun demikian, satu hal yang menarik, mengapa ilmuwan Indonesia masih berpegangteguh pada prinsip lokal? Mohon hal ini dipahami sebagai diskusi ilmiah, bukan mengarah pada emosi ataupun debat kusir tanpa akhir.

Kalender hijriah yang dibangun saat ini berdasarkan rukyat. (Mohon dibedakan antara membangun model berdasar rukyat berbeda dengan membangun kalender dengan rukyat).
Hal ini menjadikan kalender berdasar rukyat ini tidak dapat dipercaya keakuratannya untuk bulan depan sekalipun. Karena panjang hari pada bulan depan harus ditentukan dari pengamatan pula.

Satu kunci penting kalender hisab yang coba saya bangun adalah penentuan panjang hari dalam tiap bulan berdasarkan teori kendali. Saya akan coba jelaskan hal ini. Akan tetapi, mohon masukan rekan2, apakah benar sampai saat ini tidak ada ketentuan pasti kapan durasi hari 29 atau 30?

Saya coba dengan sistem kendali, dengan set point adalah durasi sinodik bulan (DSB), variabel yang dikendalikan adalah jumlah hari dalam satu bulan. Proses yang dilakukan hanyalah round(error +DSB). Jadilah jumlah hari dapat dipastikan berdasarkan data moonphose dari NASA.

Kalau persoalan ini terdapat solusi yang tepat, di titik inilah kita bertemu. Satu hal lagi tinggal shifting. Saya kira hal ini sangat mudah dilakukan siapapun.

Salam

Pranoto
dan DIMULAI LAH... KISAH TEORI KENDALI KALENDER.... *BGM: musik Imperial March-nya Star Wars*

Ada seorang anggota milis memposting
From: Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo. com>
Subject: [ RHI ] salah hitung (2) --> Re: Masehi vs Hijriah, persoalan sama hanya di lain tempat
To: astronomi_indonesia @yahoogroups. com, "Rukyat" <rukyatulhilal@ yahoogroups. com>
Date: Friday, 11 July, 2008, 2:46 PM

Mari fokus pada kalender lunar. Kalender lunar seperti kalender Hijriyyah mengenal 2 sistem perhitungan, yakni : sistem urfi (berbasis periode sinodik Bulan rata-rata) dan sistem hakiki (berbasis periode sinodik Bulan aktual).

Sistem urfi ini sama dengan perhitungan pada kalender solar. Mari kita cek. Periode sinodik Bulan rata-rata besarnya 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik, sebagaimana disimpulkan astronom Umar Khayyam dkk di observatorium Nizamiyah Baghdad pada masa keemasan daulah Bani Abbasiyah dibawah pimpinan khalif Harun al-Rasyid. Sistem urfi menggunakan rumusan 1 lunasi (baca : Bulan Hijriyyah) = 29 hari 12 jam. Sehingga dalam tiap lunasi terdapat 44 menit 2,8 detik (2.642,8 detik) yang terbuang dan setelah 1 tahun selisih waktu yang terakumulasi itu mencapai 31.713,6 detik. Jika diproyeksikan secara linier, rata-rata dalam 3 tahun lunar terdapat selisih sebesar 1 hari. Dan dalam 30 tahun selisih waktunya menjadi 951.408 detik, yang setara dengan 11 hari (1 hari = 86.400 detik). Itulah sebabnya kenapa dalam kalender lunar murni terdapat "siklus 30", dimana dalam 30 tahun lunar terdapat 11 tahun kabisat (yang umurnya 355 hari) dan 19 tahun biasa/basitah (berumur 354 hari). Dengan "siklus 30" ini maka pada akhir 30 tahun lunar itu selisih waktunya merosot menjadi tinggal 1.008 detik. Namun harus diingat bahwa selisih waktu per 30 tahun lunar ini juga tidak bisa diperhitungkan secara linier lagi, karena kurvanya pun berbentuk gergaji.

(catatan : dengan membandingkan bentuk kurva selisih waktu antara tahun lunar murni dan tahun solar, saya berpendapat Paus Gregorius XIII mendapatkan pengaruh dari pemikiran Umar Khayyam ketika mencoba mereformasi kalender solar).

Nah, dengan rumusan "siklus 30" ini maka selisih waktu dalam sistem urfi ini baru melebihi 1 hari setelah kalender berjalan selama 1.384 tahun lunar. Artinya sejak 1384 H kalender lunar berjalan sehari lebih lambat dibanding periode sinodik Bulan rata-rata, sehingga tahun 1384 H itu seharusnya ditetapkan sebagai tahun kabisat meski tahun 1382 H dan 1385 H secara teoritis juga merupakan tahun kabisat.

Namun dari beragam literatur yang ada, ternyata tak ada yang menyebutkan soal penetapan tahun 1384 H ini sebagai kabisat. Mengapa ?

Musababnya hitungan di atas menggunakan sistem urfi, sementara ahli falak berpegangan pada sistem hakiki. Dalam sistem hakiki digunakan periode sinodis Bulan aktual, yakni selang waktu diantara dua konjungsi Bulan - Matahari (ijtima') yang berurutan, tidaklah selalu sama dengan periode sinodis Bulan rata-rata. Kita bisa melihat hal ini misalnya untuk tahun 1429 H, dimana periode sinodik aktual itu lebih besar dari periode sinodik rata-rata untuk lunasi Muharram, Shaffar, Syawwal, Dzulqa'idah dan Dzulhijjah, sementara pada lunasi sisanya periode sinodik aktual malah lebih kecil dibanding periode sinodik rata-rata. Jika selisih antara yang aktual dengan yang rata-rata ini diplotkan dalam kurva, kita mendapatkan kurva sinusoidal. Dan pada akhir 1429 H kita mendapatkan selisih waktunya hanya 2.787 detik, jauh di bawah angka 31.713,6 detik sebagaimana dihasilkan sistem urfi.

Namun konjungsi adalah suatu peristiwa yang tidak bisa diindra manusia, karena pada kondisi ini kita sama sekali tak bisa melihat Bulan dengan mata ataupun alat optik, terkecuali pada saat Gerhana Matahari. Itulah sebabnya sistem kalender lunar murni seperti kalender Hijriyyah mendeteksi terjadinya konjungsi dengan cara tidak langsung yakni lewat visibilitas hilaal, dengan hilaal : Bulan sabit dalam fase yang paling tipis yang sudah bisa dilihat mata di ufuk barat sesaat setelah Matahari terbenam. Dengan demikian maka dalam praktiknya kalender Hijriyyah mendefinisikan lunasinya sebagai selang waktu diantara dua visibilitas hilaal yang berurutan. Dengan didasarkan pada visibilitas hilaal ini, maka sebenarnya operasionalisasi kalender ini tidaklah rumit karena didasarkan pada observasi dan kenampakan fisik Bulan. Dan observasi semacam ini bisa dilakukan oleh manusia siapa saja, yang belajar untuknya, tanpa peduli apa statusnya.

Jika sistem hakiki yang jadi patokan, bagaimana dengan sistem urfi? Sistem ini memang tidak menjadi rujukan utama, namun tetap digunakan sebagai alat bantu terutama untuk mengetahui apakah tahun lunar yang sedang berjalan tergolong kabisat atau bukan. Misalnya tahun 1429 H ini. Berdasarkan hitungan sistem urfi, tahun 1429 H ini tidak tergolong tahun kabisat sehingga terdiri dari 354 hari. Dan kompilasi data observasi hilaal dari tujuh lunasi yang sudah berjalan serta prediksi untuk lunasi yang tersisa menggunakan sifat keteraturan yang ada dalam data-data tersebut juga menunjukkan bahwa tahun 1429 H ini memang terdiri dari 354 hari.

Salam,


Ma'rufin
dibalas oleh mas Pra
From: pranoto rusmin <pranotohr@yahoo. com.sg>
Subject: [ RHI ] Tantangan buat Pak Ma'rufin
To: rukyatulhilal@ yahoogroups. com
Cc: astronomi_indonesia @yahoogroups. com
Date: Friday, July 11, 2008, 4:05 PM

Pak Ma'rufin boleh2 saja masih berpegangan dengan prinsip itu. Tapi, pasti hanya bersifat lokal. Cobalah Pak Ma'rufin buat paper, saya juga. Kita apply ke jurnal internasional. Di sana baru ketahuan kualitas dan kapasitas Pak Ma'rufin seberapa. Berani kan menghadapi tantangan saya secara profesional?

Inti dari teori kendali untuk menghitung jumlah hari dalam satu tahun kalender masehi atau jumlah hari dalam satu bulan kalender hijriah adalah tidak adanya akumulasi error. Jadi, kedua kalender tidak akan meleset dari data observasi yang ada. Rekan2 ahli astronomi harus menjamin nilai 1 tahun solar selalu valid, yaitu 365,2422 hari. Begitu juga perhitungan siklus sinoduk bulan dari newmoon ke newmoon juga harus dijamin melalui observasi terus menerus.
Hasilnya...kalender masehi akan selalu sinkron dengan musim. Kalender hijriah akan selalu sinkron dengan penampakan manzilah bulan untuk 24 zona waktu.

Saya kira kita perlu terbuka dan menyadari, bahwa dengan konsep kalender hijriah saat ini, jangankan untuk mendunia digunakan secara internasional, wong secara lokal saja jadi masalah. Jangan berharap mau dipakai untuk kegiatan sipil sehari-hari, untuk kegiatan ibadah saja jadi masalah. Untungnya semuanya masih dapat toleran. Kalau kita mengatakan tidak ada masalah dengan semua ini, ya lihat saja bagaimana nasib umat islam di masa depan nanti.
Ini memang hanya persoalan cabang. Namun, kalau dicermati lebih dalam, hal ini muncul karena umat islam kehilangan budaya berpikir secara logis. Salah satunya gara2 perdebatan Imam Gozali dengan Ibnu Rusyd. Yang mengakibatkan pemikiran umat islam, khususnya Sunni tertarik ke arah sufistik, meninggalkan budaya filsafat rasional. Cobalah kalau Pak Ma'rufin ada waktu baca perdebatan kedua pakar tersebut.

Menurut saya, Pak Ma'rufin perlu buat konsep baru, tanding dengan konsep saya. Jangan hanya mengungkapkan kembali hasil karya orang lain. Walau itu juga saya hargai. Tapi, itu kan sudah ada di buku. Jadi siapa saja tidak akan susah mencarinya. Coba selesaikan masalah kalender hijriah, yang masih ada saat ini. Boleh pakai konsep IDL nya Prof. Dr. M. Ilyas atau baca di moonsighting.

Saya berharap dengan tantangan profesional ini ada manfaat buat kita semua. Pak Ma'rufin tidak hanya ngutip dari buku, tapi ada hal baru, dari ide sendiri, yang dimunculkan, yang akan menambahkan sesuatu dalam keilmuan yang sdh ada.

Oke Pak Ma'rufin.

Salam

Pranoto
Lalu ada yang bertanya:
From: Nidlol Masyhud <nidlol@yahoo. com>
To: rukyatulhilal@ yahoogroups. com
Sent: Friday, July 11, 2008 5:01:30 AM
Subject: Re: [ RHI ] Tantangan buat Pak Ma'rufin

Pak Pranoto,

1. Apa sih teori kendali itu? Kalau maksudnya menyesuaikan/ mengkoreksi kalender-kalender tabular menggunakan observasi empiris, ya memang itu sudah dilakan semenjak jaman jebot.

2. Apa kaitannya buku Al-Ghazali & Ibnu Rusyd dengan Logika dan Tasawuf? Dan apa pula hubungannya dengan kalender? Anda sudah pernah baca kedua buku itu..?

Harap dijawab.
Tidak harus memakai grafik, cukup dengan narasi.

Salam,
Nidlol.
Lalu dibalas oleh mas Pra
Rupanya Pak Nidlol sudah membalas, tapi kok saya terimanya dari Pak Ma'rufin ya. Ada problem di server yahoo kelihatannya.

Pak, saya coba jawab satu per satu ya...

[Pak Nidlol]
1.. Apa sih teori kendali itu? Kalau maksudnya menyesuaikan/ mengkoreksi kalender-kalender tabular menggunakan observasi empiris, ya memang itu sudah dilakan semenjak jaman jebot.

[Pranoto]
Teori Kendali merupakan sebuah konsep tentang suatu mekanisme untuk menjadikan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan. Misalnya di daerah tropis, kita ingin suhu di ruang tetap berada pada suhu 27 drjt celcius. Perlu ada sistem kendali, dengan set point 27 drjt celcius, ada sensor suhu ruang yang akan selalu memberikan informasi suhu ruang saat ini. Satu lagi perlu cooler atau AC. Kalau suhu ruang lebih dari 27 drjt C, cooler harus aktif, dan sebaliknya. Dengan mekanisme ini, suhu akan terjaga di 27 drjt C. Nilai 27 drjt C ini disebut titik kesetimbangan. Teori kendali berkaitan erat dengan persoalan kualitas dan kesetimbangan.

Mekanisme ini ada dalam tiap penciptaan, baik di alam maupun di dalam diri manusia sendiri. Al Mulk ayat 3.

Pak Nidlol kalau mau tahu lebih dalam dapat tanya 'mbahnya' sistem kendali non linier dari mesir: Prof. Hasan Khalil. Beliau tidak hanya diakui secara nasional di USA maupun Mesir, tapi sudah mendunia. Merupakan aset dunia saat ini.

Menurut saya, yang saya sampaikan adalah hal baru, yang belum pernah diusulkan orang. Mungkin saya salah. Untuk itu, saya berusaha terus mencari, jangan2 memang dulu pernah diusulkan orang. Tolong saja sampaikan di buku mana saya dapat membacanya.


[Pak Nidlol]
Apa kaitannya buku Al-Ghazali & Ibnu Rusyd dengan Logika dan Tasawuf? Dan apa pula hubungannya dengan kalender? Anda sudah pernah baca kedua buku itu..?

[Pranoto]
Kalau saya baca pernyataan Pak Nidlol, kelihatannya Pak Nidlol belum pernah tahu masalah ini. Karena dalam perdebatan mereka bukan menghasilkan hanya 2 buku.

Islam menganjurkan keduanya dikembangkan dalam diri manusia, baik tasawuf maupun rasio. Yang pertama lebih memperhatikan aspek batin: jiwa dan ruhani. Yang kedua lebih fokus pada daya nalar. Keduanya tidak dapat dipisahkan di dalam diri manusia. Kalau salah satu saja hilang, akan kehilangan keseimbangan hidup.

Kalau kita baca karya Imam Gozali yang cukup terkenal, Ihya Ulumuddin. Di dalamnya akan banyak menjelaskan megenai aspek2 batin. Misalnya tentang sabar, syukur, dsb. Tapi, kalau kita perhatikan, adakah penjelasan rasional mengapa kita harus bersabar? misalnya harus sabar menghadapi kata2 Pak Ma'rufin, yang mohon maaf agak ngeselin. Kalau hanya dijelaskan secara keyakinan, mungkin ya dapat. Tapi, tetap saja rasio saya masih tidak puas.

Suatu pernyataan atau kejadian dapat disebut rasional, karena berpegang pada prinsip rasio. Salah satunya adalah non kontradiktif. Hukum ini menyatakan bahwa tidak mungkin dalam satu waktu yang sama menyatakan sesuatu benar sekaligus menafikannya. Tidak mungkin saya menyatakan pendapat Pak Nidlol yang itu salah dan benar sekaligus. Kalau dibuktikan salah, ya pasti salah. atau sebaliknya.

Dalam persoalan kalender hijriah, telah terjadi ketidakrasionalan. Yang pertama, tidak mungkin di bumi yang sama ini, terjadi perbedaan hari lebih dari 24 jam. Yang kedua, tidak akan pernah ada hilal muda di akhir bulan. Kedua persoalan ini hanya dapat diurai dengan rasio bukan dengan batin (pendekatan tasawuf). Yang saya heran, Bapak2 kok tidak dapat mengerti kedua hal ini ya. Tolong dong kalau itu rasional, mana argumentasinya?

Saya kira kita semua harus berjuang, agar tidak ada pemahaman bahwa agama dan akal itu bertentangan. Agama tanpa akal, tidak akan ada tafsir dan pemahaman. Akal tanpa agama, tidak akan menemukan jalan menuju Tuhan. Keduanya mesti berjalan serasi dan seimbang.

Kalau kita tidak berusaha untuk itu, umat islam akan menjadi personal yang terpecah secara individual. Saat bicara masalah agama kita lakukan dengan dogma/keyakinan, rasio jangan dipakai. Ketika kita kerja, cari karunia dari Allah SWT, kita pakai rasio. Coba saja perhatikan, mana ada berdagang, ngitung duit, pakai batin.
Kalau bicara agama tempatnya di masjid atau pengajian, tidak boleh di milist astronomi, ini ranahnya rasionalitas. Ini pandangan yang keliru. Salah total.
Kalau dicermati lebih dalam, ini bukan masalah sepele.

Sekian dulu ya, Pak Nidlol dan Pak Ma'rufin. Soal perdebatan Imam Gozali dan Ibnu Rusyd, kita diskusikan saja sedikit2.

Salam

Pranoto
dan karena penasaran saya pindah ke milis rukyathilal
Re: Teori Kendali, Rasionalitas, dan Kalender

Pak Pranoto,

1. Saya tidak bertanya tentang "teori kendali" dalam arti umum. Yang
saya tanyakan adalah teori kendali Pak Pranoto dalam persoalan
kalender hijriah ini (lihat konteks). Kalau yang Pak Pranoto maksud
dengan teori kendali itu adalah "mengkoreksi kalender-kalender tabular
menggunakan observasi empiris", ya itu bukan barang baru. Itu sudah
dilakukan oleh umat Islam sejak pertama kali mereka mengenal
kalender-kalender tabular. Jadi gak ada yang baru.

Tapi kalau bukan itu maksud Anda, lantas apa? Tolong dijelaskan..

2. Alhamdulillah, selama 5 tahun kuliah, rata-rata buku Al-Ghazali dan
Ibnu Rusyd yang telah tercetak sudah pernah saya baca. Kecuali
buku-buku Imam Ghazali yang bertajuk fiqih syafi'iyyah (Al-Wajiz,
Al-Wasith, dan Al-Basith) serta buku-buku Ibnu Rusyd yang merupakan
summary atau syarah dari buku-buku Aristotle (yang saya baca baru
'Compendio de Metaphisica'). Dua tokoh ini sangat tidak asing bagi
saya, sebab meski spesialisasi saya adalah hadits, literatur kalam dan
filsafat sudah jadi makanan kami sehari-hari.

Anda belum menjawab ketiga pertanyaan simpel saya:

"Apa kaitannya buku Al-Ghazali & Ibnu Rusyd dengan Logika dan Tasawuf?
Dan apa pula hubungannya dengan kalender? Anda sudah pernah baca kedua
buku itu..?"

Terus terang saya ragu kalau Anda sudah mengenal kedua tokoh tersebut
(apalagi mengenal karya-karyanya). Anda menyebut "perdebatan mereka
bukan menghasilkan hanya 2 buku", Padahal Imam Ghazali tidak pernah
berdebat dengan Ibnu Rusyd. Beliau sudah meninggal sekian tahun
sebelum Ibnu Rusyd dilahirkan. Yang ada adalah Al-Ghazali mengkritik
Ibnu Sina, lalu kemudian Ibnu Rusyd mengkritik Al-Ghazali (serta
sekaligus mengkritik Ibnu Sina juga). Itupun, kritik mereka bukan
dalam persoalan Tasawuf dan Rasio, apalagi dalam persoalan Prinsip
Non-Kontradiksi. Di halaman berapa dan buku apa Al-Ghazali menolak
Prinsip Non-Kontradiksi?!

Tapi okelah, anggap saya masih anak kelas 2 SD (karena kalau ga salah
di kelas 3 SD kedua tokoh ini sudah populer bagi saya). Dengan
mengasumsikan Anda paling mengerti soal Imam Ghazali dan Ibnu Rusyd,
saya akan bertanya 1 poin:

- Sebutkan 1 permasalahan yang menjadi titik perbedaan penting antara
kedua tokoh tersebut dan apa analisa Anda

Ini sebagai sambutan dari ajakan Anda: "Soal perdebatan Imam Gozali
dan Ibnu Rusyd, kita diskusikan saja sedikit2". Sekaligus sebagai
kesempatan bagi Anda untuk mendemonstrasikan klaim bahwa Anda sudah
membaca.

Dan jangan lupa, Anda belum menjawab pertanyaan saya: "Apa hubungan
perbedaan kedua tokoh itu dengan kalender?"

Persoalan "tidak mungkin ada perbedaan hari lebih dari 24 jam di satu
bumi" serta "hilal muda tidak mungkin muncul di akhir bulan", saya kok
belum menangkap ya relevansinya dengan apa yang Anda kritisi.. Tolong
dijelaskan lebih lanjut.

Pak Ma'rufin dan lain-lain menuntut Anda untuk menyodorkan konsep
matematis yang Anda janji-janjikan.. Itu jangan dilupakan, karena Anda
sudah mengklaimnya. Dan saya, punya bagian untuk mengkritisi
klaim-klaim sampingan Anda.. seperti hari dimulai jam 6 pagi, dsb.


Salam.
YAH TIDAK ADA KELANJUTANNYA.... JADI TEORI KENDALI PENERAPANNYA BAGAIMANA????????????
saya ga ketemu di milis manapun............
Tapi ada yang menarik....
TERNYATA sebelum Pak Pra mengeluarkan "Teori Kendali" Pak Pra pernah mengeluarkan "BLUE CALENDAR" yang oleh S3 pak Marufin dinyatakan sebagai psedo-sains...
From: Ma'rufin Sudibyo <marufins@...>
Subject: Re: [ RHI ] Tantangan buat Pak Ma'rufin
To: [email protected], "Astronomi Indonesia" <[email protected]>
Date: Friday, 11 July, 2008, 9:26 PM

Wah muncul lagi arogannya, dulu berbangga dengan gelar S3, sekarang lari ke "jurnal internasional"

Alhamdulillah paper saya sudah ada, nah bagaimana dengan anda? Sudah ada apa belum papernya?

Dan sebelum melangkah ke jurnal internasional, bisa ndak sih dijelaskan di sini, dipaparkan dulu di sini, seperti apa dasar hitungan anda. Matematikanya? Asumsi-asumsi yang digunakan? Variabel yang mempengaruhi? Sebab selama ini blue calendar anda itu muter-muter ndak jelas dimana ujung pangkalnya. Yang ditunggu hitungan kalender lunar, yang keluar malah solar. Koq jauh panggang amat dari api ?

Btw, daripada main arogan2an, mbok iyao dicoba untuk fokus. Pusatkan energi pada persoalan apa itu lunar calendar. Dan pusatkan juga pada bagaimana penyajian matematikanya. Kita berada di ranah eksak, yang terukur. Bukan campur aduk antara sains dan pseudo-sains.

Salam,

Ma'rufin
Ternyata mas Pra ini "infamous" toh baik di milis Astronomi_Indonesia, maupun di milis RukyatHilal...

WARNING! Jangan karena posting saya anda mulai AD HOMINEM dengan mas Pra... Saya cuma mau melihat sepak terjang mas Pra di dunia maya dengan teori kendalinya...
hobit
Posts: 882
Joined: Fri Dec 23, 2011 8:39 pm

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by hobit »

karena ini di sub forum obrolan santai..
aku ada usul, gimana kalau semua netter ffi yang punya acc di milist2 yang diikutinya, menggunakan fasilitas TELL a Friend diatas lalu
mengirimkankannya kepada masing2 anggota milist tersebut... ?

aku pikir ini bisa membuat situs ini lebih ramai ... :supz:
pranotohr
Posts: 1080
Joined: Tue Apr 10, 2012 8:28 am

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by pranotohr »

itu diskusi yg awal2.

terus lanjut ke milis RHI, di sana lebih seru.

coba dinilai sj bgmn rasionalitasnya.
pranotohr
Posts: 1080
Joined: Tue Apr 10, 2012 8:28 am

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by pranotohr »

kalau di sini ada aturan main benar salahnya, mungkin dpt menghasilkan kesimpulan yg pasti.

sy baru dpt satu yg serius membahas kebenaran di situs ini, bung Kibou. yg lain...bahkan definisi kebenaran sj tdk tahu, ya akhirnya asal bicara..asal berbeda..
tapi hasilnya nol besar.
User avatar
Aku-Suka-Hujan
Posts: 1028
Joined: Wed Feb 15, 2012 10:38 am
Location: Terra, Suatu Koloni di L5...

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by Aku-Suka-Hujan »

Sekarang tampaknya mas pra sudah turut bekecimpung di FFI karena saya melihat mas pra mulai memposting di tempat-tempat lain bukan hanya di topik debat kalender.

Selamat bergabung di FFI.
Saya harap mas Pra bisa akur dengan netter muslim lainnya yang juga aktif seperti
Crescent Star, Captain Pancasila, kenali_penciptamu...
dani_ahmad masih ada?
Netter muslim ada siapa lagi?

Intinya: SELAMAT BERGABUNG.......
PS: Mas Pra kallau bisa bawa rekan semilis Anda ke sini... Untuk menambah khazanah pembahasan...
pranotohr
Posts: 1080
Joined: Tue Apr 10, 2012 8:28 am

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by pranotohr »

Siaaaap.

Tp kadang sesama muslim jg beda pendapat. ya sy kira wajar sj.
smg bermanfaat.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by Kibou »

pranotohr wrote:Siaaaap.

Tp kadang sesama muslim jg beda pendapat. ya sy kira wajar sj.
smg bermanfaat.
Setiap agama besar menghasilkan aliran-aliran yang berbeda pandangan Bro, memang begitu adanya. Yang penting adalah bagaimana menyikapi perbedaan tersebut. Kalau setiap manusia bisa berbeda tapi tetap rukun, tidak akan muncul forum seperti FFI ini. Selamat bergabung, Bro pranotohr.
pranotohr
Posts: 1080
Joined: Tue Apr 10, 2012 8:28 am

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by pranotohr »

ya tks Bro Kibou.
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by keeamad »

Benar2x saya gak ngerti cara berpikir logika muslim pada umumnya, dan notor pd khususnya ...
Pertama dia bilang :
Saya bukan menyalahkan, hanya mengungkapkan fakta. Yang terbukti dengan sejarah. Nanti sekitar tahun 2862 M harus dilakukan eliminasi 10 hari dari kalender masehi agar posisi tetap sinkron dengan vernal equinox.
Dia gak nyalahin koreksi, tapi menjelekkan sistem yg pake eliminasi hari untuk MENSINKRONKAN Kembali hitungan dengan Vernal equinox ....

Jadi asumsinya, kalendar yg dia gadang2x adalah, KALENDAR SEMPURNA YANG GAK PERLU Campur tangan manusia untuk KOREKSI MENGKOREKSI LAGI ....
Tapi ternyata dari Congor dia sendiri:
Budaya rukyat atau observasi ini, tidak boleh hilang. Mesti ada sebagian orang yang terus mengamati pergerakan benda langit, untuk memastikan formula tersebut tetap valid. Dengan demikian, data yang digenerate oleh formula tersebut, mau sampai 4000M atau 6000M, no problemo, asalkan dengan aktivitas rukyat formula tersebut tetap dijaga. Kalau sewaktu2 terdapat error, artinya data yang digenerate formula dan kenyataan observasi tidak sama, kita harus segera lakukan perbaikan formula, dan seluruh data ke depan digenerate ulang.
Apa bedanya eror sistem di atas sama sistem di bawah?
Apa bedanya koreksi di atas SAMA GENERATE ULANG DI BAWAH???

Sungguh ilmu sains kalo udah digabung ilmu Jinnah, beginilah jadinya, GAK SADAR .....
Persis seperti netter CS yg dulu mengamalkan islam siluman pamonyetan, dia sendiri ngaku kalo lagi "ON ACTION",
gak sadar dan gak ingat apa - apa....

Itu ternyata bersesuaian dengan teori gw sjak dulu,
pd intinya semua muslim adalah mengamalkan ilmu ibls, dalam berbagai bentuk dan MANIFESTASINYA,
ada yang kanuragan, ada yang syari, ada yang sains, ada yg sosial, you name it lah.....

Dan Itu semua makin terbukti pd saudara prof notor - apalagi ditambah fakta PENGAKUAN bahwa dia pengamal ilmu jin ....
Jelas sekali di sini,
dalam bentuk manifestasi apapun, ajaran ISLM ibls MEMBUAT ORANG TIDAK SADAR APA2X ....
Analogi mobilnya, mobil kafir harus diisi bensin tiap 800 km, untuk bisa melanjutkan perjalalan.
Kalo mobil muslim tidak, karena tiap saat dipantau dan diisi bensin, maka tidak perlu mengisi bensin untuk melanjutkan perjalanan ....
Last edited by keeamad on Sat Apr 21, 2012 8:49 pm, edited 1 time in total.
User avatar
Aku-Suka-Hujan
Posts: 1028
Joined: Wed Feb 15, 2012 10:38 am
Location: Terra, Suatu Koloni di L5...

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by Aku-Suka-Hujan »

Seperti yang disarankan Mas pra sebelumnya saya mengikuti milis rukyathilal, karena saya masih terheran-heran bagaimana maksud mas pra "mengintegrasikan tuning harian" dalam kalender lunarnya...
Setelah saya membaca posting di milis-milis yang dihadiri pak pranoto... dan sedikit bantuan Google...
Ternyata pak pranoto ini kalau kerja di bidang "Sistem Kontrol dan Komputer" berarti S2 Teknik Komputer ya??? That explain where "Control Theory" comes from... (*warning* Jangan mendasarkan temuan saya sebagai dasar argumen ad hominem terhadap mas pra mengenai gelar dan bidangnya.*warning*)
Kembali lagi...
Kalau sebelumnya saya memposting dari tahun 2008, sekarang postingan dari tahun 2011. dari milis Rukyathilal
Anung Ariwibowo. Tue Sep 20, 2011
Bulan Desember 2010 lalu pak Pranoto bilang sedang menyelesaikan paper
soal kalender. Sudah sampai mana pak, apa bisa di-share di sini?

Salam,
Anung

2010/12/17 pranoto hidaya rusmin <pranotohr@...>

> Sy lg konsentrasi menyelesaikan paper soal kalender ini.
>
> Salam
lalu dibalas oleh mas Pra
PHR Tue Sep 20, 2011
Pak Anung...memang kalau ditagih papernya, sdh banyak yg sy tulis, tp belum ada yg sy submit. ya silakan mau dikatakan apa sj.......

Ada perasaan ingin mencari sampai ujungnya. itulah yg menjadikan pencarian ini lama.
tp, kalau diukur dari lama problem, ya pencarian sy masih pendek. Pak TJ sendiri jg sdh puluhan tahun, dibanding sy ya sdh jauh lbh lama.

Problem mendasar yg menjadi sebab problem ini tdk selesai2 adl cara kita memperoleh keyakinan, yg seringkali tdk didasari oleh fakta2 & argumentasi. Krn sdh menjadi keyakinan seperti itulah, sulit diatasi dengan akal (qalbu & pikiran).
Bukti2 & argumentasi tdk akan mampu mengubah keyakinan seperti itu. Hanya atas ijin Allah sj dpt sadar.

Di sisi lain, scr umum umat islam tdk memperhatikan ushul fiqh sbg basis penyelesaian, yg didukung dg kajian sains. Hadits rukyatul hilal adl 'state of the art' bagi penentuan awal bulan bagi umat islam scr umum, & astronomi sbg satu2nya sains yg dianggap dpt memberikan solusi.

Itulah mengapa problem ini sangat2 sulit diatasi.
Hanya dg ijin Allah sj, insyaAllah umat islam dpt keluar dari problem ini.

Salam
PHR
kemudian dibalas lagi oleh Anung
Tue Sep 20, 2011
On 2011-09-20, pranoto hidaya rusmin <pranotohr@...> wrote:
> Pak Anung...memang kalau ditagih papernya, sdh banyak yg sy tulis, tp belum
> ada yg sy submit. ya silakan mau dikatakan apa sj.......
>
> Ada perasaan ingin mencari sampai ujungnya. itulah yg menjadikan pencarian
> ini lama.

Kalau menunggu sampai di ujung, saya kira keadaannya memang nggak akan
berubah seperti yang pak Pranoto tuliskan di bawah, ingin mengubah
pemikiran umat. Sampai kapan pun nggak akan pernah berubah.

Jika apa yang sudah diramu pak Pranoto sampai saat ini dalam draft
paper bisa di-share, saya pikir sekurang-kurangnya rangkuman pemikiran
yang sudah didiskusikan dan disintesis oleh pak Pranoto bisa dikritisi
dan disempurnakan bersama-sama. Walau pun belum di submit ke mana pun,
saya rasa dengan sharing kolegial secara bertahap bisa dicapai
kemajuan walau sedikit, daripada cuma muter-muter di sini aja hanya
karena papernya selalu "dalam status persiapan".

> Problem mendasar yg menjadi sebab problem ini tdk selesai2 adl cara kita
> memperoleh keyakinan, yg seringkali tdk didasari oleh fakta2 & argumentasi.
> Krn sdh menjadi keyakinan seperti itulah, sulit diatasi dengan akal (qalbu &
> pikiran).

Apapun yang sudah pak Pranoto tuliskan dalam draft paper, rangkuman
pemikiran yang ada, rangkuman fakta yang ada, saya pikir akan lebih
bermanfaat kalau itu disebarluaskan dan dibaca banyak orang, ketimbang
hanya didiskusikan dan maju-mundur di milis ini. Selama apa yang pak
Pranoto bilang "sedang menyiapkan paper" statusnya selalu dalam
persiapan, yang ada ya kita tidak akan pernah siap, sampai kapanpun.
Karena statusnya selalu "dalam persiapan".

Itu sebabnya memang diskusi ini selalu tidak selesai-selesai, karena
memang statusnya *SELALU* dalam persiapan.

> Itulah mengapa problem ini sangat2 sulit diatasi.
> Hanya dg ijin Allah sj, insyaAllah umat islam dpt keluar dari problem ini.

Bagaimana kalau dilihat seperti ini pak: Jika Allah mengijinkan paper
pak Pranoto di-share di milis ini, insya Allah umat Islam dapat keluar
dari problem ini.

Salam,
Anung
Kemudian dibalas mas pra
Iya Pak Anung..walau paper sy belum utuh, tp sebenarnya siapapun yg tanya insyaAllah sy jawab.

hanya kadang, kita mungkin sdh berprasangka dulu...mungkin sy jg berprasangka,
juga kena prasangka tdk kalah banyak.

Shg, kita belum mampu berdiskusi dg baik.

Untuk diskusi lintas keilmuan dirasakan masih sulit. misal dari matematika, Pak Albi, mau tdk mau mesti belajar astronomi. tp, kalau sy ungkapkan bds keilmuan sy, sistem kendali, akan sulit mencernanya.

Begitu jg, ulama dari sudut pandang ilmu agama, sulit memahami ilmuwan dg metode ilmiahnya. seringkali dalil syar'i mengalahkan dalil sains. padahal keduanya saling komplementer. dalil syar'i tdk dpt menganulir dalil sains, begitu juga sebaliknya.

Kalau sampai dalil syar'i & dalil sains dibangun sendiri2, tdk ada jaminan akan selaras. Yg terbaik adl bangun dalil syar'i dulu, disusul membangun dalil sains bds syar'i tsb.

Ushul fiqh yg perlu dikaji adl satu kalender di bumi, dg dasar:

1. Dalil naqli. kalau kita menelusuri seluruh ayat2 AQ mengenai sistem waktu, AQ mengarahkan pd pembentukan sistem waktu (jam & kalender), dlm bentuk satu di bumi.

2. dalil saintifik. bds fakta2 & argumentasi sains dpt dibuktikan bahwa dg rujukan mthr & bulan hanya akan dihasilkan satu bentuk sistem waktu di bumi.

Dari kajian ushul fiqh tsb dihasilkan bahwa keberadaan satu kalender di bumi menjadi wajib hukumnya bagi umat islam. Kewajiban berada pd ulama & ilmuwan yg mengerti dasar2 sistem waktu, yg bertanggung jawab membuat satu bentuk sistem waktu bagi seluruh umat islam di bumi.

Metode & Kriteria yg digunakan dicari bds AQ, Sunnah Nabi, Ijma, & sains.
Konsisten dg pola tsb insyaAllah dihasilkan satu bentuk sistem waktu yg sesuai syar'i & sains, dijamin memenuhi kebutuhan manusia.

Salam
PHR
Kemudian dibalas oleh pak Ma'rufin (Astronom Yogya, pengurus JAC, btw, berdasarkan milis punya kelompok Salafi Indonesia [gara2 FFI saya jadi senang masuk milis Islam militan, melihat pemikiran mereka], pak Ma'rufin ini dianggap sesat karena dianggap "menghinakan Rasul-NYA shallallahu ‘alayhi wasallam, yang dapat mendekati kepada pengingkaran akan Kerasulan Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam atau bahkan menjadikan TOGHUT, ilmu astronomi yang ada padanya.")
Pak Pranoto,

Ya mohon segera diselesaikan papernya, akan lebih bagus lagi kalo diangkat dalam forum ilmiah, misalnya Pertemuan Himpunan Astronomi Indonesia (HAI) 27 Oktober besuk di Bandung. Kan masih di kampus lokasinya..

Soal paper ini perasaan sudah diomongkan sejak 2007. Coba lah untuk segera dituntaskan. Kalo tidak, ya integritas anda yang jadi taruhan. Org jadi akan membandingkan anda dengan kasus Karno Giyantono yang mengaku menumbangkan hukum kekekalan energi itu.

Salam,
Ma'rufin
tapi dibalas mas pra
Pak Ma'rufin, assalamu alaikum

Iya insyaAllah sy selesaikan. tp, sy tdk akan ikutsertakan dlm pertemuan astronomi tsb.
Sy sdh pilih jalur lain, yg menurut sy lbh tepat. (MENERBITKAN BUKU 3 JILID???)

Kalau rukyatul hilal scr internasional memang sdh tumbang. Jd, tdk perlu terlalu dipikirkan.
Hanya masih banyak metode hisab, tanpa kita tahu bgmn menyimpulkan mana yg benar.
Smg hisab2 yg lain terjelaskan dg tulisan2 ini.

Kalau soal integritas, dpt jadi ya dipertanyakan kalau sampai tulisan2 tsb tdk selesai.
Namun, sedikit banyak dari diskusi di berbagai milis, dpt saling memberi informasi.
sy sendiri banyak belajar dari milis ini, milis MD, milis astronomi, milis nya ali manikfan dari india.

Di milis ini walau sy tahu banyak yg meyakini rukyatul hilal, tp yg berlainan pendapat jg masih diberikan kesempatan. ini mencerminkan kesabaran yg tinggi dari anggota milis RHI ini.
Semoga Allah memberikan balasan tersendiri atas kesabaran tsb.

Kesamaan dg milis MD, di milis ini jg memiliki basis AQ-Hadits-Ijma sbg sumber pengetahuan utamanya.
hanya perlu diurai lbh rinci lg agar kelihatan dg jelas mana yg benar.

Mohon doanya agar dp menyelesaikan tulisan tsb. yg semoga bermanfaat. sy tdk berharap terlalu jauh, shg semua berubah total. hanya ingin menuliskan bds dasar2 yg benar, agar tampak jelas mana yg salah mana yg benar.

Salam
PHR
kemudian ada anggota miis bernama Adi yang mengkomentari:
Kayaknya kita membutuhkan orang macam Al Biruni atau yg sebangsanya (sebetulnya
saya yakin orang yg lebih hebat dari beliau saat ini sudah banyak).. Yang dapat
diterima oleh kalangan saintis dan agamawan (yaitu orang2 yg mengaku lebih paham
di bidang usul fiqih dll)...
Paradigma yg ada saat ini adalah : dalam hal penentuan calender hijriyah itu
domainnya para ahli fiqih, jadi saintis tidak berhak bicara disini. Mereka lupa
sain itu juga ayat-ayat Allah yg tidak tertulis dalam kitab suci, yg di dalamnya
mengandung kebenaran. Dan sekali lagi, kebenaran itu datangnya dari Allah.
Manusia hanya menemukan atau merumuskan.
Nabi berpesan, jangan kau lihat siapa yg bicara tapi dengarkan apa yg
disampaikan. Demikian besarnya Nabi menghargai esensi pesan yg mengandung
kebenaran itu bukan monopoli kelompok tertentu, tapi bisa disampaikan oleh siapa
saja. Bahkan dari mulut penggembala kambing sekalipun.
Kesimpulannya, saya berharap muncul paradigma baru dalam memandang permasalahan
ini. Saat ini, hilal di satu tempat dijadikan standart mutlak utk memastikan
bulan baru. Mungkin suatu saat nanti akan berubah menjadi perhitungan hisab yg
ditail dijadikan standar memasuki bulan baru, sedangkan hilal dijadikan
pelengkap. Hilal yg dimaksud bukan hilal di satu tempat saja, tapi hilal di
tempat yg lain (sesuai peta prediksi hilal seperti di moonsighting dll) pun bisa
dijadikan patokan utk memasuki bulan baru.
Sekali lagi para stakeholder memang harus memiliki pengetahuan yg komprehensif
utk membuat keputusan yg cerdas.
Powered by Telkomsel BlackBerry®(IKLAN?)
mas pra membalas (karena dia merasa saintis sekaligus paham ilmu fiqh?)
Iya Pak Adi....

Mengkaji kalender sampai sejauh ini...memberi arti tersendiri buat sy.

Model ideal yg dihasilkan dari kajian kalender adl orang2 seperti Al Biruni, kualitas sbg ulama & ilmuwan ada dlm satu pribadi.

Itulah model pendidikan umat islam, agama & ilmu menjadi satu kesatuan.
Begitu jg yg sy pelajari dari pembuatan sistem waktu: jam & kalender.
Dalil syar'i & dalil sains menyatu secara selaras membentuk satu sistem waktu sbg acuan ibadah & muamalah.

Sy sangat berharap dpt memulai dari kajian ayat2 AQ dg tafsir tematik dg tafsir quran bil quran. Seluruh ayat dikaji, bukan hanya diambil satu dua ayat, lantas disimpulkan.
Satu ayat dipahami, lantas dicari kaitan dg ayat sebelum & sesudahnya. Kmd, kaitan dg ayat2 lain di lain surah. stl itu dibentuk satu kesatuan makna, yg selaras.

Dari kesatuan makna ayat2 AQ, disusul dg bangunan sains: matematika, astronomi, biologi, psikologi, geografi, kendali, statistika. semuanya memberikan penjelasan sendiri2 terkait sistem waktu, yg saling melengkapi.

Itulah yg terbayang oleh sy....agama & ilmu akan menjadi dasar bagi kehidupan manusia, yg berawal dari pembuatan sistem waktu ini.

Semoga Allah memberikan keterbukaan pikiran & qalbu, kekuatan lahir & batin bagi para ahli untuk mengungkap AQ, Sunnah, Ijma & sains untuk menyelesaikan soal sistem waktu ini.
Kalender model Al-Biruni..... interesting.

So now Mas Pra... Where's your paper?

Sampai di sini duu posting mengenai mas Pra. Saya juga tidak akan memposting apapun lagi mengenai kalender versi mas Pra...
1. Pembahasan topil ini cenderung akan OOT dan OOF ke Jin... So there's nothing more we can talk about it...
2. Mas Pra tidak mau menjelaskan dan memparakan serta menunjukkan model kalendernya, tunggu bukunya selesai dicetak (jilid 3?). So there's nothing we can do about it...
karena meneruskan debat dan diskusi hanya berputar-putar dan berlari ke dunia jin (secara harafiah) maka lebih baik saya tidak ikut-ikutan, karena Jin dan semacamnya diluar keilmuan saya...
pranotohr
Posts: 1080
Joined: Tue Apr 10, 2012 8:28 am

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by pranotohr »

anda rajin sekali mencari tulisan sy. setalah dari milis RHI, sy ke milis MD. di sana yg terakhir sebelum ke sini.
pranotohr
Posts: 1080
Joined: Tue Apr 10, 2012 8:28 am

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by pranotohr »

itu yg Pak Ma'rufin dianggap sesat di mana. setahu sy tdk begitu....
User avatar
Aku-Suka-Hujan
Posts: 1028
Joined: Wed Feb 15, 2012 10:38 am
Location: Terra, Suatu Koloni di L5...

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by Aku-Suka-Hujan »

pranotohr wrote:itu yg Pak Ma'rufin dianggap sesat di mana. setahu sy tdk begitu....
Kalau tidak salah masalah hisab dan hilal... Anda dapat melihat sendiri di
http://groups.yahoo.com/group/Salafi-In ... ssage/4242
Tulisan di situ sendiri merupakan salinan dari milis lain... Miris memang... Seorang Astronom yang ingin menyatukan pendapat umat Islam mengenai penempatan kalender Lunar, malah dikritik karena dianggap 'tidak sesuai Quran dan Hadis'...
Mungkin kalau buku Anda sudah terbit dan teori kalender Anda sudah bisa disimak oleh banyak kalangan, Anda bisa saja mengalami perlakuan yang serupa...
pranotohr wrote:anda rajin sekali mencari tulisan sy. setalah dari milis RHI, sy ke milis MD. di sana yg terakhir sebelum ke sini.
Tidak juga sebenarnya... Saya hanya waktu itu mengetik "Teori Kendali pada Kalender" dan Google merujuk kepada tulisan anda di milis RHI dan AI... Karena, waktu itu Anda menyuruh saya untuk melihat kelanjutan pembahasan teori kelender Anda di RHI (dan melihat bagaimana Anda dan Pak Ma'rufin sering bersilang pendapat, bahkan pernah membawa nama Anda ke dalam tulisannya di luar milis [saya dapat dari Google juga]) namun tidak tampak contohnya... Lausaya pernah melihat Anda menyanggah pak Ma'rufin dan saling mengadu membuat paper yang akan dipublikasikan di jurnal internasional, namun tidak terlihat ada papernya... Setelah saya mengetik kata paper, sampailah saya pada pesan dari Anung menanyakan kesudahan paper Anda, tapi ternyata Anda tidak menyanggupi dan sepertinya anda mengalihkan paper Anda menjadi bentuk lain yang sepertinya adalah Buku yang sering anda singgung di forum ini...
PS: Saya sempat melihat usulan dari salah satu anggota milis RHI kepada moderator forum untuk 'memblacklist' Anda. Apakah Anda benar2 kena blacklist?
Karena saya melihat waktu itu di milis anda pernah menantang pak Ma'rufin
pranotohr
Posts: 1080
Joined: Tue Apr 10, 2012 8:28 am

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by pranotohr »

iya di milis astronomi & RHI kena black list.

baru sadar ya..bukan hanya FFI yg kena black list.

hanya bedanya...mrk tdk punya argumentasi pd apa yg sy sampaikan.
pranotohr
Posts: 1080
Joined: Tue Apr 10, 2012 8:28 am

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by pranotohr »

wah iya...kalau dg tulisan Pak Ma'rufin sj sdh pd kaget, apalg baca tulisan sy....

cuman bedanya..sy punya argumentasi kuat dari sisi AQ & sains. Pak Ma'rufin hanya dari hadits & sains. itupun pseudoscience menurut sy.
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by keeamad »

pranotohr wrote:wah iya...kalau dg tulisan Pak Ma'rufin sj sdh pd kaget, apalg baca tulisan sy....

cuman bedanya..sy punya argumentasi kuat dari sisi AQ & sains. Pak Ma'rufin hanya dari hadits & sains. itupun pseudoscience menurut sy.
quran dan sains?
Buktikan kalo barisan malaikat ada iblis di dalamnya berdasarkan pseudscience anda,
kami semua menunggu omong kosong anda di sini ....
User avatar
Rahalbin
Posts: 250
Joined: Thu Jan 05, 2012 3:07 pm

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by Rahalbin »

Aku-Suka-Hujan wrote:Iya insyaAllah sy selesaikan. tp, sy tdk akan ikutsertakan dlm pertemuan astronomi tsb.
Sy sdh pilih jalur lain, yg menurut sy lbh tepat. (MENERBITKAN BUKU 3 JILID???)

Kalau rukyatul hilal scr internasional memang sdh tumbang. Jd, tdk perlu terlalu dipikirkan.
Hanya masih banyak metode hisab, tanpa kita tahu bgmn menyimpulkan mana yg benar.
Smg hisab2 yg lain terjelaskan dg tulisan2 ini.

Kalau soal integritas, dpt jadi ya dipertanyakan kalau sampai tulisan2 tsb tdk selesai.
Namun, sedikit banyak dari diskusi di berbagai milis, dpt saling memberi informasi.
sy sendiri banyak belajar dari milis ini, milis MD, milis astronomi, milis nya ali manikfan dari india.

Di milis ini walau sy tahu banyak yg meyakini rukyatul hilal, tp yg berlainan pendapat jg masih diberikan kesempatan. ini mencerminkan kesabaran yg tinggi dari anggota milis RHI ini.
Semoga Allah memberikan balasan tersendiri atas kesabaran tsb.

Kesamaan dg milis MD, di milis ini jg memiliki basis AQ-Hadits-Ijma sbg sumber pengetahuan utamanya.
hanya perlu diurai lbh rinci lg agar kelihatan dg jelas mana yg benar.

Mohon doanya agar dp menyelesaikan tulisan tsb. yg semoga bermanfaat. sy tdk berharap terlalu jauh, shg semua berubah total. hanya ingin menuliskan bds dasar2 yg benar, agar tampak jelas mana yg salah mana yg benar.

Salam
PHR
Pan, Ipan, kamu kebanyakan TEORI. Hal paling mendasar saja kamu gak tau! [-X
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by keeamad »

Quran dan Sains???
Sejauh ini baru TERBUKTI TIPUANNYA SAHAJA .....

Termasuk TIPUAN Pranotohr untuk MEMBUKTIKAN Isra Miraj dll secara Sains ....
(Dia pikir ada kafirin yg mau tertipu olehnya = seperti dia tertipu oleh jin muslimnya itu???)
pranotohr
Posts: 1080
Joined: Tue Apr 10, 2012 8:28 am

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by pranotohr »

problemnya bukan di sy...tp pd anda semua, yg tdk tahu kebenaran. makanya sejak awal sy tanya..apa itu kebenaran ?
tdk mo jwb, jd...pasti anda itu bukan pencari kebenaran. tp pencari kesulitan.
User avatar
Rahalbin
Posts: 250
Joined: Thu Jan 05, 2012 3:07 pm

Re: Kmpulan Postng Pranoto-dr MilisAstronomi (WARNING SUPERL

Post by Rahalbin »

pranotohr wrote: problemnya bukan di sy...tp pd anda semua, yg tdk tahu kebenaran. makanya sejak awal sy tanya..apa itu kebenaran ?
tdk mo jwb, jd...pasti anda itu bukan pencari kebenaran. tp pencari kesulitan.
Kamu memang kebanyakan teori Ipan, hal paling mendasar saja kamu gak lihat. Jangan terlalu tinggi berkhayalnya kawan. Kembali ke bumi sajalah, cari kebenaran yang sejati karena selama kamu masih di dalam kesesatan percuma ilmu2mu yang lain. ](*,)
Post Reply