Masalah Gay

User avatar
OpoBener
Posts: 810
Joined: Sat Feb 25, 2012 12:54 am
Location: Di genteng rumah nabi ngintip doi nyipok onta

Re: Masalah Gay

Post by OpoBener »

nggakikutikut wrote:
Seekor chimpanzee bonobo bernama Kanzi bisa mempelajari sign language, bisa mengembangkan diri untuk berkomunikasi dengan manusia dan bisa menggunakan paper keyboard untuk mengatakan 500 kata dan bisa mengerti 3000 kata lisan dan juga bisa mengembangkan diri untuk membuat peralatan-peralatan secara mandiri, tahu cara menggunakan korek api dan menyalakan api dengannya, tahu cara membuat api unggun dengan kayu-kayu yang ditumpuk di atas daun-daun kering, bahkan tahu cara memanggang marshmallow dengan ditusuk seperti sate dan memastikan supaya tangannya nggak ikut kepanggang :green: Dia belajar hal-hal ini sejak kecil, sejak umur 5 tahun dengan cepatnya mempelajari ketrampilan2 yang dipunyai manusia. Sekarang umurnya 31 tahun dan dia punya banyak ketrampilan. Sewaktu kecil dia sering nonton film "Quest for Fire" berulang2 sampai beratusan kali. Film itu tentang perjuangan manusia jaman dulu untuk mengontrol api. Sewaktu kecil dia juga takjub dengan api unggun yang dibuat oleh pemeliharanya untuk memasak makanan. Dan, perlu diketahui, DNA hewan Bonobo itu 98-99 % sama dengan DNA manusia.

Alat pemotong dan pengeruk yang dibuat oleh Kanzi diyakini mirip dengan alat ciptaan manusia saat mereka berkembang menuju peradaban, memicu perdebatan mengenai apakah pembuatan alat adalah tanda dari budaya manusia moderen - atau jika sesuatu bawaan yang ada pada spesies lain juga.
Kanzi dan temannya telah diajarkan untuk memecah batu serpih pada 1990-an dengan menggunakan batu dan palu, tapi sisa alat-penciptaan tampaknya adalah inisiatif Kanzi sendirian.

http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/ ... ation.html
Jadi maksudmu terus si bonobo yg doyan sex ini suatu saat bisa memiliki tingkat inteligensi setara manusia gitu yah....
Dia berevolusi menjadi homosapiens, lalu berkembang terus menjadi seperti kita2 sekarang ?
Ya terserah lu lah....kasih dah.....

Btw gw jadi curiga kok lu ngambil contoh bonobo....spt kita tahu, bonobo itu nge-sex tanpa pandang bulu, homo, hetero, pokok "sikat bleh"
Atau jangan jangan.....kamu...dan bonobo itu..... Ah ga jadi dah.....

Yang pasti skrg gw tau jalan pikiran lu, yang menyamakan manusia dengan hewan dan hewan dengan manusia, semua itu hanya demi gimana caranya bisa memaksa orang memaklumi kecenderungan homo sexual mu, gitu kan....

Asal lu tau bro, ini perlu lu catet !
1. Perjanjian lama tidak sama dengan perjanjian baru (injil), dan Kristen, kitab utamanya adalah injil, dan dimulai dari kelahiran Yesus...
Mengenai perintah Tuhan dalam Alkitab Perjanjian Lama tentang perintah "pembersihan" dari kalangan homo/lesbi/pemburit, sebaiknya kau baca 1 perikop tentang perintah tersebut.
Dan menggunakannya u/ menyerang kekristenan, sama seperti lu berusaha memecahkan batu dengan cara melemparkannya ke air. Semakin keras kamu melemparnya, semakin besar percikan mengena balik ke dirimu. Karena kita semua tau bahwa itu tindakan bo doh, tidak tepat sasaran, sama seperti yg kau lakukan saat ini.

2. Tidak ada seorangpun disini yang menyerang kecenderungan homo sexualmu ataupun pribadimu kok, tanam itu dalam hati !
yang kita kejar dari pernyataanmu itu tentang persamaan bikinanmu tentang manusia dengan hewan, dan ujung2nya kalimatnya berubah menjadi :
nggakikutikut wrote:Presiden Syria, Bashar, membolehkan anak buahnya yg juga manusia seperti dirinya, untuk membasmi, membunuh, menyiksa, memperkosa manusia2 yang melawan pemerintahannya.

Manusia Indonesia membolehkan pembunuhan manusia2 yang mengimpor ganja, marijuana, kokain dan sebagainya. (Tapi koruptor dipuja dan dibiarin hidup :green: )

Manusia AlQaida membolehkan manusia untuk membunuhi semua manusia kafir.

Manusia Hitler membolehkan manusia untuk membunuh homoseks dan manusia yahudi.

Manusia Indonesia, kopasus dan pemerintah membolehkan pembunuhan manusia2 aceh dan manusia2 Timor Timur dan manusia2 Papua Barat.

Dan seterusnya.

Manusia itu hewan
Ya kalo kamu merasa dirimu setara bonobo, eh hewan....., apa boleh buat, saya ga bisa mencegah itu...

Sejauh ini, mau kamu homo kek, kamu jungkir balik kek, mendem kek, koprol kek, ga ada urusan ama saya, tapi saya keberatan kalau kamu katakan manusia itu hewan. Kalo di negaramu, (yang entah dimana, gw ga ngurus-ga penting banget gitu loh) kaum homosex bisa mendapat kedudukan sosial yg bagus, itu karena kualitas manusianya, berow !
Bukan karena dia homosex !

Memang, ada manusia yang berkelakuan seperti "hewan"....
1. membunuh demi kekuasaan
2. Memerintahkan pembunuhan kepada hampir 1000 orang dalam sehari dan menyaksikannya tanpa berkedip
3. Meniduri bekas istri anak sendiri
4. Meniduri wanita yang suaminya baru dia bunuh
5. Meniduri anak umur 9 tahun
6. Kawin mawin ga jelas juntrungannya (denger2 sih sampai 22x, yang tercatat, entah selebihnya)
7. Banyak kutu di rambutnya (makin lama makin mirip hewan kan, apa juga saya kata, lo sih ga percaya gw :rofl: )

Nah....itu memang ada berow manusianya, dan ga usa repot2 nanya siapa....
Semua sudah pada tau siapa sih si manusia hewan itu, ato kamu aja yg pura2 ga tau....

Nah itu yg perlu kita berantas sampai tuntasssssss manusia2 macam begini....
Btw, trully, deeply from the bottom of my heart, honestly, saya mendoakan anda berbahagia dengan hidup anda. Saya mendoakan yg terbaik buat kamu
User avatar
CrimsonJack
Posts: 2189
Joined: Thu Oct 13, 2011 3:20 pm
Location: Tempat yang ada internetnya

Re: Masalah Gay

Post by CrimsonJack »

Mari kita tunggu apakah keturunan dan/atau teman-temannya dari si Kanzi ini akan memiliki kemampuan yang sama seperti dirinya tanpa diajari manusia.

Tambahan :
Jangan marah-marah juga kalau ada yang memperlakukan dirimu dengan tidak baik, karena dasarnya manusia itu hewan yang egois.
Hmm palingan akan menggunakan alasan manusia itu hewan lagi untuk membalas dendam kepada orang yang memperlakukan dirimu dengan tidak baik.

Di sini lah saya salut pada (a)theist yang tidak fanatik, karena mereka umumnya menahan diri dari perbuatan yang merugikan orang lain baik secara fisik maupun psikis.
Last edited by CrimsonJack on Tue Nov 19, 2013 3:46 pm, edited 1 time in total.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Masalah Gay

Post by Kibou »

Dari pengamatan saya, trit ini sudah berlangsung cukup lama... tapi kok sepertinya teman-teman IFF yang atheist belum menyumbangkan waktu atau pikiran untuk membela argumen hewani ini yah?

Just an observation, I could be mistaken. : )
User avatar
nggakikutikut
Posts: 57
Joined: Wed Oct 02, 2013 11:16 am

Re: Masalah Gay

Post by nggakikutikut »

CrimsonJack wrote:Mari kita tunggu apakah keturunan dan/atau teman-temannya dari si Kanzi ini akan memiliki kemampuan yang sama seperti dirinya tanpa diajari manusia.
Manusia tidaklah lebih pintar atau lebih cerdas daripada hewan lainnya.

Manusia menemukan teknologi2 yang canggih. Tetapi, ternyata banyak teknologi teknologi baru ini yang merusak alam dan membunuh manusia itu sendiri.
Manusia menemukan teknologi nuklir. Manusia meluluh lantakkan Nagasaki dan Hiroshima. Manusia2 mati terkena radiasi nuklir di Fukushima, di Chernobyl.
Manusia menemukan BBM untuk mesin-mesinnya. Manusia dan hewan menjadi sakit dan mati terkena polusi udara, tanah dan air. Manusia merusak habitat laut yang besar di Amerika ketika British Petroleum menumpahkan lebih dari 200 juta gallon minyak di Teluk Meksiko.
Manusia menemukan banyak bahan kimia yang menyebabkan kanker dan kematian.
Manusia menemukan rokok yang membunuh manusia secara pelan2 tapi pasti.
Manusia menemukan revolusi industri, bekerja di kantor-kantor di gedung pencakar langit. Manusia menemukan gaya hidup modern. Tetapi ternyata manusia modern semakin stress dan banyak yang terkena stroke, tekanan darah tinggi, serangan jantung.

Manusia memang otaknya besar, tetapi betapa bodohnya Manusia yang semakin merusak alam ini, alam sebagai tempat tinggalnya. Betapa bodohnya Manusia menemukan teknologi2 baru yang mematikan dirinya sendiri. Betapa bodohnya Chen Rong-Yu di Taiwan yang mati setelah main game di internet kafe selama 23 jam. Mana ada hewan yang mati setelah duduk di depan komputer selama 23 jam?

Sedangkan hewan? Mereka hidup selaras dengan alam. Hanya dengan campur tangan manusialah, hewan2 dikontrol manusia dan menyebabkan kerusakan alam (contohnya, banyaknya peternak hewan2 merumput di Timur Tengah, Afrika, Yunani, Portugis, menyebabkan banyak tumbuhan dan tanaman hilang dan tanahnya menjadi gundul dan gersang dan menjadi padang pasir ---overgrazing. Contoh lain, orang Barat yang mendatangi benua Australia membawa hewan2 baru seperti anjing, kucing, kelinci, rubah, kodok, dsb yang merusak keseimbangan ekosistem asli Australia menyebabkan banyak hewan asli australia mati. Peternakan sapi yang dibawa orang Barat juga merusak hutan-hutan asli dan keseimbangan alam).

Kalau anda lihat bekerjanya hutan secara alami, anda bisa saksikan betapa hewan dan alam bekerja secara harmoni dan menyebabkan alam lingkungan lestari, selalu hijau dan indah, nyaman untuk semua.

Manusia datang dan menebang hutan, mengobrak abrik alam, menyebabkan tanah longsor dan banjir. Indonesia semakin parah keadaan hutannya, di Sumatra di Kalimantan, di Jawa. Hewan2 liar punah dan hutan2 gundul diganti lahan pertanian kentang, tembakau, kelapa sawit dsb, hanya semata-mata untuk mencari uang, bukan untuk keselamatan generasi mendatang.

Manusia tidak bisa dikatakan lebih pandai ataupun lebih bijak daripada hewan. Kerusakan alam di dunia ini disebabkan oleh Manusia.

Hewan, khususnya satwa liar yang tak terganggu manusia, mereka hidup selaras dengan alam. Hewan bahkan lebih cerdas dari manusia. Hewan-hewan liar tahu jika gunung itu akan meletus, sehingga mereka melarikan diri lebih dahulu daripada manusia yang bodohh dan nggak tahu. Hewan itu panca indra dan instingnya lebih tajam daripada manusia. Banyak kemampuan2 hewan yang luar biasa yang manusia tidak bisa menyamainya kecuali dengan bantuan alat2. Banyak hewan2 yang bisa mendengar suara dari jarak yang sangat jauh, tanpa bantuan telefon ataupun pengeras suara.

Manusia lah si perusak alam. Manusia harus sadar dan mencontoh dunia hewan, mencontoh dunia hutan yang terbukti melestarikan alam dan membuat bumi ini sehat. Inilah mengapa manusia berusaha untuk menyelamatkan hutan2 di Amerika Selatan, di Asia, di Afrika, di mana-mana.

==================================================================================================================================
==================================================================================================================================

Saya berpendapat bahwa orang heteroseksual, homoseksual, biseksual, transgender, semuanya berderajat sama. Tidak ada yang lebih mulia dari yang lain. Semuanya manusia dan punya hak asasi yang sama. Bagi mereka yang masih ingin mendiskriminasikan orang homoseksual dan menganggap heteroseksual lebih bermoral dan baik, silahkan baca artikel ini:


http://en.wikipedia.org/wiki/Catholic_s ... osexuality
Gay priests and homosexuality
According to the John-Jay-Report 80.9% of the alleged abuse victims in the United States were male.[67] This led to William Donohue of the Catholic League to opine: "I maintain it has been a homosexual crisis all along."[246] This was described as “an unwarranted conclusion” to assert that the majority of priests who abused male victims are gay. Though “the majority of the abusive acts were homosexual in nature [...] participation in homosexual acts is not the same as sexual identity as a gay man.” She further stated that "the idea of sexual identity [should] be separated from the problem of sexual abuse...[A]t this point, we do not find a connection between homosexual identity and the increased likelihood of subsequent abuse from the data that we have right now.”[178] Research on pedophilia in general shows a majority of abusers identify themselves as heterosexual.[247][248] The Causes and Context Study of the John Jay Institute found no statistical support for linking homosexual identity and sexual abuse of minors.[245] Additionally The New York Times reported "the abuse decreased as more gay priests began serving the church."[249]


Pendeta gay dan homoseksualitas.
Menurut Laporan John Jay, 80,9 % dari korban dugaan pelecehan seksual di Amerika Serikat adalah laki-laki. Hal ini menyebabkan William Donohue dari Liga Katolik untuk berpendapat : " Saya mempertahankan pendapat bahwa semua hal itu adalah merupakan sebuah krisis homoseksual." Hal ini digambarkan sebagai "sebuah kesimpulan yang tidak beralasan" untuk menegaskan bahwa mayoritas pendeta yang memperkosa korban laki-laki adalah gay. Meskipun "sebagian besar aksi pelecehan seksual adalah aksi homoseksual, perlakuan aksi homoseksual tidaklah sama dengan identitas seksual sebagai seorang gay." Dia lebih lanjut menyatakan bahwa "Gagasan identitas seksual harus dipisahkan dari masalah pelecehan seksual ... Sampai saat ini, kita tidak menemukan hubungan antara identitas homoseksual dengan kemungkinan peningkatan pelecehan seksual selanjutnya dari data yang kita miliki sekarang." Penelitian tentang pedofilia pada umumnya menunjukkan mayoritas pemerkosa mengidentifikasikan diri mereka sebagai heteroseksual. Studi Penyebab dan Konteks John Jay Institute tidak menemukan adanya dukungan statistik untuk menghubungkan identitas homoseksual dengan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Selain itu The New York Times melaporkan "tingkat pelecehan seksual menurun setelah semakin banyak pendeta-pendeta yang gay mulai bertugas di gereja."
User avatar
CrimsonJack
Posts: 2189
Joined: Thu Oct 13, 2011 3:20 pm
Location: Tempat yang ada internetnya

Re: Masalah Gay

Post by CrimsonJack »

nggakikutikut wrote: Manusia tidaklah lebih pintar atau lebih cerdas daripada hewan lainnya.

Manusia menemukan teknologi2 yang canggih. Tetapi, ternyata banyak teknologi teknologi baru ini yang merusak alam dan membunuh manusia itu sendiri.
Manusia menemukan teknologi nuklir. Manusia meluluh lantakkan Nagasaki dan Hiroshima. Manusia2 mati terkena radiasi nuklir di Fukushima, di Chernobyl.
Manusia menemukan BBM untuk mesin-mesinnya. Manusia dan hewan menjadi sakit dan mati terkena polusi udara, tanah dan air. Manusia merusak habitat laut yang besar di Amerika ketika British Petroleum menumpahkan lebih dari 200 juta gallon minyak di Teluk Meksiko.
Manusia menemukan banyak bahan kimia yang menyebabkan kanker dan kematian.
Manusia menemukan rokok yang membunuh manusia secara pelan2 tapi pasti.
Manusia menemukan revolusi industri, bekerja di kantor-kantor di gedung pencakar langit. Manusia menemukan gaya hidup modern. Tetapi ternyata manusia modern semakin stress dan banyak yang terkena stroke, tekanan darah tinggi, serangan jantung.

Manusia memang otaknya besar, tetapi betapa bodohnya Manusia yang semakin merusak alam ini, alam sebagai tempat tinggalnya. Betapa bodohnya Manusia menemukan teknologi2 baru yang mematikan dirinya sendiri. Betapa bodohnya Chen Rong-Yu di Taiwan yang mati setelah main game di internet kafe selama 23 jam. Mana ada hewan yang mati setelah duduk di depan komputer selama 23 jam?

Sedangkan hewan? Mereka hidup selaras dengan alam. Hanya dengan campur tangan manusialah, hewan2 dikontrol manusia dan menyebabkan kerusakan alam (contohnya, banyaknya peternak hewan2 merumput di Timur Tengah, Afrika, Yunani, Portugis, menyebabkan banyak tumbuhan dan tanaman hilang dan tanahnya menjadi gundul dan gersang dan menjadi padang pasir ---overgrazing. Contoh lain, orang Barat yang mendatangi benua Australia membawa hewan2 baru seperti anjing, kucing, kelinci, rubah, kodok, dsb yang merusak keseimbangan ekosistem asli Australia menyebabkan banyak hewan asli australia mati. Peternakan sapi yang dibawa orang Barat juga merusak hutan-hutan asli dan keseimbangan alam).

Kalau anda lihat bekerjanya hutan secara alami, anda bisa saksikan betapa hewan dan alam bekerja secara harmoni dan menyebabkan alam lingkungan lestari, selalu hijau dan indah, nyaman untuk semua.

Manusia datang dan menebang hutan, mengobrak abrik alam, menyebabkan tanah longsor dan banjir. Indonesia semakin parah keadaan hutannya, di Sumatra di Kalimantan, di Jawa. Hewan2 liar punah dan hutan2 gundul diganti lahan pertanian kentang, tembakau, kelapa sawit dsb, hanya semata-mata untuk mencari uang, bukan untuk keselamatan generasi mendatang.

Manusia tidak bisa dikatakan lebih pandai ataupun lebih bijak daripada hewan. Kerusakan alam di dunia ini disebabkan oleh Manusia.

Hewan, khususnya satwa liar yang tak terganggu manusia, mereka hidup selaras dengan alam. Hewan bahkan lebih cerdas dari manusia. Hewan-hewan liar tahu jika gunung itu akan meletus, sehingga mereka melarikan diri lebih dahulu daripada manusia yang bodohh dan nggak tahu. Hewan itu panca indra dan instingnya lebih tajam daripada manusia. Banyak kemampuan2 hewan yang luar biasa yang manusia tidak bisa menyamainya kecuali dengan bantuan alat2. Banyak hewan2 yang bisa mendengar suara dari jarak yang sangat jauh, tanpa bantuan telefon ataupun pengeras suara.

Manusia lah si perusak alam. Manusia harus sadar dan mencontoh dunia hewan, mencontoh dunia hutan yang terbukti melestarikan alam dan membuat bumi ini sehat. Inilah mengapa manusia berusaha untuk menyelamatkan hutan2 di Amerika Selatan, di Asia, di Afrika, di mana-mana.
Saya agak bingung, awalnya Anda menyamakan manusia dengan hewan, tapi di atas saya baca-baca malah lbh byk perbedaannya.
salah satunya itu yang saya garis bawahi membedakan manusia dengan hewan, coba direnungkan, initinya manusia bisa berubah dan mereka tidak sama dengan hewan 100%.
Dari sisi negatif : dari argumenmu dikatakan bahwa manusia lah yang cenderung merusak alam, ini perbedaan lagi dengan hewan.
Dari sisi positif : manusia dapat berusaha memperbaiki keadaan alam, hewan bisa, tapi itu karena sifat dasar mereka, contohnya penyerbukan oleh lebah.

nggakikutikut wrote: Saya berpendapat bahwa orang heteroseksual, homoseksual, biseksual, transgender, semuanya berderajat sama. Tidak ada yang lebih mulia dari yang lain. Semuanya manusia dan punya hak asasi yang sama. Bagi mereka yang masih ingin mendiskriminasikan orang homoseksual dan menganggap heteroseksual lebih bermoral dan baik, silahkan baca artikel ini:


http://en.wikipedia.org/wiki/Catholic_s ... osexuality
Gay priests and homosexuality
According to the John-Jay-Report 80.9% of the alleged abuse victims in the United States were male.[67] This led to William Donohue of the Catholic League to opine: "I maintain it has been a homosexual crisis all along."[246] This was described as “an unwarranted conclusion” to assert that the majority of priests who abused male victims are gay. Though “the majority of the abusive acts were homosexual in nature [...] participation in homosexual acts is not the same as sexual identity as a gay man.” She further stated that "the idea of sexual identity [should] be separated from the problem of sexual abuse...[A]t this point, we do not find a connection between homosexual identity and the increased likelihood of subsequent abuse from the data that we have right now.”[178] Research on pedophilia in general shows a majority of abusers identify themselves as heterosexual.[247][248] The Causes and Context Study of the John Jay Institute found no statistical support for linking homosexual identity and sexual abuse of minors.[245] Additionally The New York Times reported "the abuse decreased as more gay priests began serving the church."[249]


Pendeta gay dan homoseksualitas.
Menurut Laporan John Jay, 80,9 % dari korban dugaan pelecehan seksual di Amerika Serikat adalah laki-laki. Hal ini menyebabkan William Donohue dari Liga Katolik untuk berpendapat : " Saya mempertahankan pendapat bahwa semua hal itu adalah merupakan sebuah krisis homoseksual." Hal ini digambarkan sebagai "sebuah kesimpulan yang tidak beralasan" untuk menegaskan bahwa mayoritas pendeta yang memperkosa korban laki-laki adalah gay. Meskipun "sebagian besar aksi pelecehan seksual adalah aksi homoseksual, perlakuan aksi homoseksual tidaklah sama dengan identitas seksual sebagai seorang gay." Dia lebih lanjut menyatakan bahwa "Gagasan identitas seksual harus dipisahkan dari masalah pelecehan seksual ... Sampai saat ini, kita tidak menemukan hubungan antara identitas homoseksual dengan kemungkinan peningkatan pelecehan seksual selanjutnya dari data yang kita miliki sekarang." Penelitian tentang pedofilia pada umumnya menunjukkan mayoritas pemerkosa mengidentifikasikan diri mereka sebagai heteroseksual. Studi Penyebab dan Konteks John Jay Institute tidak menemukan adanya dukungan statistik untuk menghubungkan identitas homoseksual dengan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Selain itu The New York Times melaporkan "tingkat pelecehan seksual menurun setelah semakin banyak pendeta-pendeta yang gay mulai bertugas di gereja."
Ini statistik yang wajar, mengingat orang yang hetero lebih banyak dari homo.
Saya sih senang kalau kenyataannya kasus pelecehan anak-anak turun, terlepas atas jasa siapa, muslim sekalipun.
Karena sudah seharusnya manusia berusaha berbuat kebaikan dan tidak menggunakan agama mereka sebagai tameng untuk membenarkan perbuatan mereka.
Dalam ajaran Kristen setahu saya sih tidak ada pembenaran untuk pedofilia. Kalau Islam sih ada....
rahimii
Posts: 311
Joined: Sun Mar 06, 2011 6:33 pm

Re: Masalah Gay

Post by rahimii »

nggakikutikut wrote:Yang lari dari Tuhan itu siapa? Sudah berkali-kali saya katakan saya sudah sejak lahir dalam hati nurani saya tidak pernah percaya adanya Tuhan. Sewaktu kecil saya sering berfikir orang-orang itu solat dan menyembah siapa? Kan nggak ada yang disembah? Yang disembah Nggak pernah njawab balik doa dan lain sebagainya. Saya pernah dimarahin gara gara saya terus terusan main dan nggak solat. Pada kenyataannya saya memang nggak percaya adanya Tuhan.

Jadi, sekali lagi, saya pada kenyataannya tidak pernah percaya adanya Tuhan. Solat dan lain lain dulu hanyalah ikut ikutan dan karena malu dengan teman teman dan tetangga tetangga.
Mari kita telaah secara rasional. Saya coba mendedahkannya secara teleologis berdasarkan fungsi. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu. Berdasarkan argument teleologis, sesuatu dilihat tidak hanya berdasarkan bagaimana ia berfungsi, tapi bagaimana sesuatu itu diperuntukkan sesuai fungsinya atau kegunaan. Sebuah pena berfungsi dengan cara tertentu, dan pena tidak berfungsi dengan cara-cara tersebut secara kebetulan. Pena diciptakan seseorang agar dapat digunakan sebagaimana ia mestinya digunakan sebagai pena. Sesuatu ada dimaksudkan untuk sebuah tujuan, dan ia digunakan untuk mencapai tujuan itu.

Jika saya mengendarai mobil ke desa yang berada disebelah utara kota saya, tapi mengarahkan mobil saya ke jalan arah selatan, anda tahu bahwa saya telah mengambil jurusan yang salah. Salah disini berarti saya tidak menuju kearah tujuan awal saya. Saya tidak bicara moral dari kesalahan saya dalam ilustrasi diatas, hanya catatan bagaimana anda bisa mengerti salah dan benar dalam terminologi teleologi, tergantung apa tujuannya. Jika ada baut yang lepas dari lemari es saya, dan saya memakai pisau roti untuk memasang kembali baut itu, saya akan merusak pisau roti itu karena menggunakannnya tidak sebagaimana pisau roti itu harusnya digunakan. Itu tidak memenuhi tujuan dan fungsinya, oleh karenanya pisau roti itu kita katakan telah digunakan secara salah.

Sama halnya dengan homoseksualitas. Tujuan design seksual seorang laki-laki tidaklah untuk berhubungan seksual dengan laki-laki lain. Kita dapat melihat begitulah adanya organ seks laki-laki harusnya dimaksudkan secara fungsional, untuk berhubungan seks dengan perempuan. Oleh karena seorang laki-laki tidaklah dimaksudkan secara design untuk berhubungan seks dengan laki-laki lain, dan para homoseks ini tetap melakukannya, maka boleh kita katakan mereka melanggar aturan alami secara teleologi , melanggar fungsi alaminya. Apa yang terlihat dalam design, merujuk kepada design semula jadi. Karenanya, secara teleologi, eksistensi tuhan dapat dilihat melalui argument design.

Anda berkata “saya tidak percaya itu” Ok, itu hak anda. Tapi anda tidak dapat membantah secara teleologi, bahkan faktanya, anda tidak dapat mengatakan gereja, pastor dan agama yang konon membunuh jutaan manusia dalam peperangan tak berkesudahan sebagai sesuatu hal yang salah. Standard apa yang dipakai untuk kemudian mengatakan, membunuh adalah salah jika tuhan tidak ada? Semuanya akan berakhir pada hukum alam, dimana yang kuatlah yang akan bertahan, yang lemah akan musnah sesuai pemahaman anda sebagai naturalis. Jadi mengapa anda komplain kalau agama membuat jutaan orang terbunuh jika toh anda tidak percaya adanya tuhan? Anda tidak bisa membuat argumentasi teleologi bahwa itu salah, karena toh keberadaan dunia ini tidak ada tujuan pada akhirnya, bila memang tidak ada designernya.

nggakikutikut wrote:Saya melompati persetujuan masyarakat sehat kebanyakan? OK, Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) menyatakan bahwa homoseksualitas itu variasi yang normal dan positif dari orientasi seksual. Organisasi Kesehatan Sedunia menyatakan bahwa homoseksualitas itu bukanlah gangguan mental ataupun gangguan perilaku.

Jumlah negara2 sedunia yang mengakui hak hak asasi manusia orang homoseksual semakin bertambah.

Apa-apa yang diterima oleh masyarakat kebanyakan itu belum tentu benar. Bukankah Gereja Kristen jaman dulu menganggap bahwa matahari itu mengelilingi bumi? Sampai-sampai memenjara Galileo Galilei karena dia mengikuti ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu mengelilingi matahari? Sekarang semua orang berubah pendapatnya dan setuju bahwa bumi itu mengelilingi matahari. Sama halnya dengan homoseksualitas dianggap sebagai penyakit. Menurut anda, kebanyakan masyarakat menganggap homoseksualitas itu nggak baik. Menurut injil, homoseksual harus dibunuh. Sekarang malah ada pendeta-pendeta yang gay segala. Kaum gay ditoleransi segala oleh gereja. Suatu saat nanti, kebanyakan masyarakat akan menerima bahwa homoseksualitas itu bukan penyakit, bukan gangguan, sesuatu yang diakui keberadaannya.
Ini adalah sikap politically correctness yang lazim terjadi di banyak negara yang katanya memiliki keunggulan akal sehat. Banyak sekali manusia yang mengatakan islam adalah agama yang baik, termasuk negara-negara barat. Lantas apakah itu membuat islam benar-benar agama yang baik? Sampai saat ini, masih ada begitu banyak pemuja dan pengikut NAZI. Apakah itu membuat Hitler dan Nazi menjadi baik? Argument anda cacat bila menganggap kuantitas adalah ukuran kebenaran. Kesanggupan anggota masyarakat menerima kelainan anda, bukan berarti menjadi persetujuan moral atas perbedaan anda tersebut. Bagaimana bisa menjadi sehat, bila ada civil society yang isinya homoseks semua? Bisa anda gambarkan hipotesanya? Anda merasa perilaku anda sehat karena anda masih menetap dalam satu masyarakat heterogen yang bisa menerima kelainan anda. Tapi saya yakin, bagaimana jungkir baliknya konsensus kebudayaan kita jika homoseks menjadi sebuah revolusi sosial.
User avatar
nggakikutikut
Posts: 57
Joined: Wed Oct 02, 2013 11:16 am

Re: Masalah Gay

Post by nggakikutikut »

CrimsonJack wrote:Saya agak bingung, awalnya Anda menyamakan manusia dengan hewan, tapi di atas saya baca-baca malah lbh byk perbedaannya.
salah satunya itu yang saya garis bawahi membedakan manusia dengan hewan, coba direnungkan, initinya manusia bisa berubah dan mereka tidak sama dengan hewan 100%.
Cobalah anda menyaksikan keadaan manusia-manusia primitif yang hidup di pedalaman, di hutan, contohnya suku-suku pedalaman di Amazon-Brazil, yang sama sekali belum pernah tersentuh oleh dunia modern dan belum pernah bertemu dengan manusia modern. Mereka hidup di hutan, seperti layaknya hewan. Mereka terbukti tidak merusak hutannya dan hidup selaras dengan alam. Manusia primitif yang hidup di hutan tahu bahwa hutan adalah habitat hidupnya dan mereka berusaha untuk melestarikannya dan hidup harmonis dengan hewan-hewan di dalam hutan. Manusia primitif ini mereka tidak hidup di kantor2 di gedung pencakar langit, mereka tidak menggunakan komputer, tidak menggunakan reaktor nuklir, tidak pergi ke supermarket dsb. Mereka menggunakan apa-apa yang digunakan oleh hewan di hutan.

Manusia itu punya persamaan yang mendasar dengan hewan: mereka punya organ kemaluan, emosi (marah, takut, dsb), organ untuk bergerak, darah, mereka bisa terkena penyakit, mereka butuh air, makanan, dan tentu saja mereka semua butuh berak! Janganlah malu, manusia! Ilmu biologi sudah membuktikan bahwa manusia itu hewan mammalia/menyusui.


rahimii wrote:Argument anda cacat bila menganggap kuantitas adalah ukuran kebenaran.
rahimii wrote:Anda merasa bebas melompati konsensus moral dan budaya yang diterima sebagai kebaikan umum dalam persetujuan sosial masyarakat sehat kebanyakan.
Bukankah anda, yang menyatakan bahwa homoseksualitas itu tidak diterima oleh masyarakat kebanyakan?

Berarti, argumen anda pun cacat, karena anda menganggap kuantitas/kebanyakan sebagai ukuran kebenaran bahwa homoseksualitas itu melanggar moral.

Bukankah, pendapat saya bahwa homoseksualitas itu tidak melanggar moral adalah berdasarkan pendapat Organisasi Kesehatan Sedunia, bukan berdasarkan pendapat masyarakat kebanyakan seperti menurut anda?


Dan bisakah anda terangkan, mengapa dengan semakin banyaknya pendeta2 homoseks yang bertugas di gereja, tingkat pelecehan seksual di gereja menjadi menurun? Kan menurut anda homoseks itu tidak bermoral? Kok gereja yang heteroseks sampai2 butuh pendeta homoseks supaya tingkat pelecehan seksual menjadi menurun?

Lagipula, kok sampai-sampai ada pendeta-pendata gereja yang homoseksual segala? Kata anda homoseksual itu tidak bermoral? Kok menjadi pendeta? Berarti pendapat anda bahwa homoseksual itu amoral adalah cacat! Betul kan?

Pendeta gay dan homoseksualitas.
Menurut Laporan John Jay, 80,9 % dari korban dugaan pelecehan seksual di Amerika Serikat adalah laki-laki. Hal ini menyebabkan William Donohue dari Liga Katolik untuk berpendapat : " Saya mempertahankan pendapat bahwa semua hal itu adalah merupakan sebuah krisis homoseksual." Hal ini digambarkan sebagai "sebuah kesimpulan yang tidak beralasan" untuk menegaskan bahwa mayoritas pendeta yang memperkosa korban laki-laki adalah gay. Meskipun "sebagian besar aksi pelecehan seksual adalah aksi homoseksual, perlakuan aksi homoseksual tidaklah sama dengan identitas seksual sebagai seorang gay." Dia lebih lanjut menyatakan bahwa "Gagasan identitas seksual harus dipisahkan dari masalah pelecehan seksual ... Sampai saat ini, kita tidak menemukan hubungan antara identitas homoseksual dengan kemungkinan peningkatan pelecehan seksual selanjutnya dari data yang kita miliki sekarang." Penelitian tentang pedofilia pada umumnya menunjukkan mayoritas pemerkosa mengidentifikasikan diri mereka sebagai heteroseksual. Studi Penyebab dan Konteks John Jay Institute tidak menemukan adanya dukungan statistik untuk menghubungkan identitas homoseksual dengan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Selain itu The New York Times melaporkan "tingkat pelecehan seksual menurun setelah semakin banyak pendeta-pendeta yang gay mulai bertugas di gereja."
http://en.wikipedia.org/wiki/Catholic_s ... osexuality
rahimii
Posts: 311
Joined: Sun Mar 06, 2011 6:33 pm

Re: Masalah Gay

Post by rahimii »

nggakikutikut wrote:Bukankah anda, yang menyatakan bahwa homoseksualitas itu tidak diterima oleh masyarakat kebanyakan?
Ya, itu sudah menjadi konsensus budaya dari segala zaman. Homoseksualitas tidak pernah dianggap normal di zaman manapun. Ada yang mempraktekkan sejak zaman kuno, ya..tapi bisakah anda buktikan bahwa praktek homoseksual itu dianggap normal dan bermoral bahkan di kebudayaan-kebudayaan kuno?
nggakikutikut wrote:Berarti, argumen anda pun cacat, karena anda menganggap kuantitas/kebanyakan sebagai ukuran kebenaran bahwa homoseksualitas itu melanggar moral.
Sebuah tuduhan / klaim kebenaran yang menjadi konsensus berdasarkan persetujuan sosial dimana klaim tersebut berkoresponden dengan realitas, akan menjadikan tuduhan / klaim tersebut menjadi valid dan dapat dipertahankan menjadi kebaikan umum. Apalagi secara objektif membantu masyarakat tersebut menjadi lebih baik. Begitulah caranya untuk kita mengetahui apakah argument yang mengklaim kebenaran berdasarkan banyaknya pendukung, dapat bertahan dan diterima sebagai kebenaran umum. Secara kuantitas, saya yakin bahwa klaim homoseks sebagai perilaku bermoral tidaklah valid ditengah masyarakat sehat kebanyakan. Argument saya menurut saya tidak cacat meski saya dasarkan kepada banyaknya kuantitas pendukungnya. Nah, bagaimana dengan klaim anda? Bisa dijelaskan berdasarkan argument kuantitas bahwa homoseks tidaklah melanggar moral? Apakah statement WHO saja bisa dijadikan landasan argument dan moral untuk membenarkan homoseksualitas?
nggakikutikut wrote:Dan bisakah anda terangkan, mengapa dengan semakin banyaknya pendeta2 homoseks yang bertugas di gereja, tingkat pelecehan seksual di gereja menjadi menurun? Kan menurut anda homoseks itu tidak bermoral? Kok gereja yang heteroseks sampai2 butuh pendeta homoseks supaya tingkat pelecehan seksual menjadi menurun?
Anda punya jajak pendapat yang lebih valid dan menyeluruh tidak, selain dari kutipan wikipedia? Banyak perilaku amoral dilakukan juga oleh mereka yang mengaku sebagai hamba-hamba tuhan. Dan saya pikir mereka tidak pernah dibenarkan karena perilakunya itu oleh masyarakat dan lembaga keagamaan yang menaunginya. Kalaupun ada gereja yang berisi para homoseks sebagai pendetanya, pastinya itu gereja sesat. Pendeta yang menjadi homo jelas bisa saja terjadi, dan itu bukan membuktikan bahwa homoseksualitas benar secara moral karena dilakukan juga oleh mereka yang mengaku sebagai perpanjangan tangan tuhan. Saya ragu ini hanyalah argument anda untuk membenarkan kelakuan anda dengan mengeneralisir seolah-olah seluruh pendeta dan pastor mendukung dan mempraktekkan homoseks. Semakin banyak pendeta homoseks bertugas di gereja, tingkat pelecehan semakin menurun? Mana data resmi dan komparasinya klaim tersebut selain dari wiki? .
nggakikutikut wrote:Manusia tidaklah lebih pintar atau lebih cerdas daripada hewan lainnya.

Islam mengklaim tuhan memerintahkan mereka membunuh homoseks. Anda tidak percaya adanya tuhan yang sangat baik sekalipun. Lalu berdasarkan standard apa anda menyalahkan para muslim yang akan memenggal kepala anda sebagai homoseks? Standard kemanusiaan? Bukankah anda pendukung naturalisme dan pemuja perilaku hewani seperti statement pintar anda diatas? Seharusnya anda tidak komplain soal kekejaman agama yang memerintahkan membunuh homoseks, karena baik muslim dan anda sama-sama berpikir dan bertingkah laku seperti hewan bukan? Anda toh kan hanya spesies hewan?
nggakikutikut wrote:Lagipula, kok sampai-sampai ada pendeta-pendata gereja yang homoseksual segala? Kata anda homoseksual itu tidak bermoral? Kok menjadi pendeta? Berarti pendapat anda bahwa homoseksual itu amoral adalah cacat! Betul kan?
Ini absurd sekali. Kalau menurut anda standard moral saya mengacu kepada pendeta dan orang-orang yang mengaku hamba tuhan itu, anda salah besar. Saya melihat pendeta dan penggiat kerohanian tidak lebih sebagai manusia biasa yang tidak akan luput dari kesalahan dan kelemahan. Jadi bukanlah hal yang luar biasa kalau mereka juga bisa melakukan hal-hal yang menjijikkan. Yang harus anda mengerti adalah, apakah pendeta yang melakukan praktek homoseks diperbolehkan begitu oleh ajaran keyakinan yang dianutnya? Kalau tidak, berarti itu adalah pilihan pribadinya menjadi homoseks. Sama seperti anda. Namun pilihan yang kita anggap baik tidak otomatis menjadikannya bermoral. Kelihatan sekali anda memendam kebencian kepada gereja karena gereja konsisten menentang homoseksualitas.
nggakikutikut wrote:Pendeta gay dan homoseksualitas.
Menurut Laporan John Jay, 80,9 % dari korban dugaan pelecehan seksual di Amerika Serikat adalah laki-laki. Hal ini menyebabkan William Donohue dari Liga Katolik untuk berpendapat : " Saya mempertahankan pendapat bahwa semua hal itu adalah merupakan sebuah krisis homoseksual." Hal ini digambarkan sebagai "sebuah kesimpulan yang tidak beralasan" untuk menegaskan bahwa mayoritas pendeta yang memperkosa korban laki-laki adalah gay. Meskipun "sebagian besar aksi pelecehan seksual adalah aksi homoseksual, perlakuan aksi homoseksual tidaklah sama dengan identitas seksual sebagai seorang gay." Dia lebih lanjut menyatakan bahwa "Gagasan identitas seksual harus dipisahkan dari masalah pelecehan seksual ... Sampai saat ini, kita tidak menemukan hubungan antara identitas homoseksual dengan kemungkinan peningkatan pelecehan seksual selanjutnya dari data yang kita miliki sekarang." Penelitian tentang pedofilia pada umumnya menunjukkan mayoritas pemerkosa mengidentifikasikan diri mereka sebagai heteroseksual. Studi Penyebab dan Konteks John Jay Institute tidak menemukan adanya dukungan statistik untuk menghubungkan identitas homoseksual dengan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Selain itu The New York Times melaporkan "tingkat pelecehan seksual menurun setelah semakin banyak pendeta-pendeta yang gay mulai bertugas di gereja."
http://en.wikipedia.org/wiki/Catholic_s ... osexuality
Anda mengutip dari sumber-sumber katolik. Bukan menguatkan argument anda bahwa perilaku homoseks terjadi sejak dalam kandungan, ini malah menguatkan argument saya bahwa kecenderungan homoseksual erat kaitannya dengan lingkungan. Para pastor katolik yang berada dalam lingkungan sejenis secara terus-menerus, saat bergairah secara seksual yang tak tertahankan, pada akhirnya melampiaskannya lewat sodomi. Dan praktek ini perlahan tapi pasti akan menggiring mereka menjadi homoseks. Betul tidak?
User avatar
CrimsonJack
Posts: 2189
Joined: Thu Oct 13, 2011 3:20 pm
Location: Tempat yang ada internetnya

Re: Masalah Gay

Post by CrimsonJack »

Itulah uniknya manusia, manusia bisa memilih untuk berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk.

Atau maksud sdr enggakikutikut lebih baik ga berubah sama sekali?
Biarlah yang terlahir cacat tetap cacat, yang lahir idiot tetap idiot(peneliti tidak perlu cari cara menyembuhkannya).
Biarlah yang terlahir dan tumbuh suka menyiksa binatang tetap suka menyiksa binatang.
dst.

Kalau hewan sih iya, lahir cacat ya sudah, hewan bisa apa? Mengoperasi temannya?

Kalau hewan, ada anggota kumpulannya yang ga beres atau berbeda, biasanya diusir loh. Kadang malah dibunuh, itulah sifat dasar yang dimiliki manusia juga.
Manusia lebih mudah membenci sesuatu yang berbeda dari dirinya atau kelompoknya.
Contohnya sudah kamu rasakan sendiri.

Sekarang pertanyaannya, bisakah dan haruskah manusia berubah, idealnya menjadi lebih baik ?
FHLI
Posts: 92
Joined: Tue Jul 24, 2012 7:15 pm

Re: Masalah Gay

Post by FHLI »

nggakikutikut wrote:
Yang lari dari Tuhan itu siapa? Sudah berkali-kali saya katakan saya sudah sejak lahir dalam hati nurani saya tidak pernah percaya adanya Tuhan. Sewaktu kecil saya sering berfikir orang-orang itu solat dan menyembah siapa? Kan nggak ada yang disembah? Yang disembah Nggak pernah njawab balik doa dan lain sebagainya. Saya pernah dimarahin gara gara saya terus terusan main dan nggak solat. Pada kenyataannya saya memang nggak percaya adanya Tuhan.

Jadi, sekali lagi, saya pada kenyataannya tidak pernah percaya adanya Tuhan. Solat dan lain lain dulu hanyalah ikut ikutan dan karena malu dengan teman teman dan tetangga tetangga.
Saya sering merasa kasihan dengan orang-orang yang mengatakan tidak ada TUHAN. Jika seseorang berkata kepada orang-orang tersebut bahwa komputer, mobil, pesawat terbang, gedung-gedung pencakar langit dan benda lainnya tidak ada yang membuatnya, atau benda-benda tersebut ada/terjadi begitu saja, tentulah akan ditertawakan oleh mereka, bahkan dapat dianggap gila. Seandainya orang-orang tersebut mau mengamati alam sekitarnya, atau tubuhnya sendiri yang begitu rumit designnya, serta memikirkannya; apakah mungkin semua itu terjadi secara kebetulan tanpa ada yang membuatnya ? Cobalah anda sediakan seluruh spare part dari suatu komputer, apakah itu dapat menjadi suatu komputer yang utuh tanpa ada tangan yang merakitnya ? Jadi dengan pemikiran yang sederhana ini saja kita dapat mengetahui bahwa dunia beserta isinya ini tentulah ada yang menciptakan, seperti ada tertulis :
Roma 1:19-20 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.

rahimii wrote:Sama halnya dengan homoseksualitas. Tujuan design seksual seorang laki-laki tidaklah untuk berhubungan seksual dengan laki-laki lain. Kita dapat melihat begitulah adanya organ seks laki-laki harusnya dimaksudkan secara fungsional, untuk berhubungan seks dengan perempuan. Oleh karena seorang laki-laki tidaklah dimaksudkan secara design untuk berhubungan seks dengan laki-laki lain, dan para homoseks ini tetap melakukannya, maka boleh kita katakan mereka melanggar aturan alami secara teleologi , melanggar fungsi alaminya. Apa yang terlihat dalam design, merujuk kepada design semula jadi. Karenanya, secara teleologi, eksistensi Tuhan dapat dilihat melalui argument design.
=D> =D> =D>
User avatar
nggakikutikut
Posts: 57
Joined: Wed Oct 02, 2013 11:16 am

Re: Masalah Gay

Post by nggakikutikut »

rahimii wrote: quote="nggakikutikut
Pendeta gay dan homoseksualitas.
Menurut Laporan John Jay, 80,9 % dari korban dugaan pelecehan seksual di Amerika Serikat adalah laki-laki. Hal ini menyebabkan William Donohue dari Liga Katolik untuk berpendapat : " Saya mempertahankan pendapat bahwa semua hal itu adalah merupakan sebuah krisis homoseksual." Hal ini digambarkan sebagai "sebuah kesimpulan yang tidak beralasan" untuk menegaskan bahwa mayoritas pendeta yang memperkosa korban laki-laki adalah gay. Meskipun "sebagian besar aksi pelecehan seksual adalah aksi homoseksual, perlakuan aksi homoseksual tidaklah sama dengan identitas seksual sebagai seorang gay." Dia lebih lanjut menyatakan bahwa "Gagasan identitas seksual harus dipisahkan dari masalah pelecehan seksual ... Sampai saat ini, kita tidak menemukan hubungan antara identitas homoseksual dengan kemungkinan peningkatan pelecehan seksual selanjutnya dari data yang kita miliki sekarang." Penelitian tentang pedofilia pada umumnya menunjukkan mayoritas pemerkosa mengidentifikasikan diri mereka sebagai heteroseksual. Studi Penyebab dan Konteks John Jay Institute tidak menemukan adanya dukungan statistik untuk menghubungkan identitas homoseksual dengan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Selain itu The New York Times melaporkan "tingkat pelecehan seksual menurun setelah semakin banyak pendeta-pendeta yang gay mulai bertugas di gereja."
http://en.wikipedia.org/wiki/Catholic_s ... osexuality

Anda mengutip dari sumber-sumber katolik. Bukan menguatkan argument anda bahwa perilaku homoseks terjadi sejak dalam kandungan, ini malah menguatkan argument saya bahwa kecenderungan homoseksual erat kaitannya dengan lingkungan. Para pastor katolik yang berada dalam lingkungan sejenis secara terus-menerus, saat bergairah secara seksual yang tak tertahankan, pada akhirnya melampiaskannya lewat sodomi. Dan praktek ini perlahan tapi pasti akan menggiring mereka menjadi homoseks. Betul tidak?
Baca lagi:
Dia lebih lanjut menyatakan bahwa "Gagasan identitas seksual harus dipisahkan dari masalah pelecehan seksual ... Sampai saat ini, kita tidak menemukan hubungan antara identitas homoseksual dengan kemungkinan peningkatan pelecehan seksual selanjutnya dari data yang kita miliki sekarang.
Penelitian tentang pedofilia pada umumnya menunjukkan mayoritas pemerkosa mengidentifikasikan diri mereka sebagai heteroseksual.
Selain itu The New York Times melaporkan "tingkat pelecehan seksual menurun setelah semakin banyak pendeta-pendeta yang gay mulai bertugas di gereja."

Riset diatas sama sekali tidak berbicara masalah lingkungan menyebabkan orang jadi homo. Riset diatas bilang bahwa heteroseksual itu banyak yang pedofil. Pendeta yang homoseksual malah menolong mengurangi kasus pedofil. Faham?

Pastor katolik heteroseksual itu tidak menjadi homoseks. Mereka tetaplah mengidentifikasikan mereka sendiri sebagai heteroseksual. Kalau ternyata mereka menikmati anak laki2 gereja, berarti mereka biseksual. Tidak homoseksual.

Lagipula, pelecehan seksual di sini tidak memfokuskan ke masalah aksi homoseksual, tetapi ke aksi pedofilia.

Riset diatas menunjukkan, pastor heteroseksual lebih cenderung melakukan pedofilia. Sampai2 gereja kristennya Yesus yang bilang homoseksualitas itu amoral, membutuhkan pertolongan pendeta-pendeta homoseksual supaya kasus pedofilia menjadi berkurang. Jadi, pastor heteroseksual itu orangnya banyak yang horny dan kebelet kawin yah? Sampai memperkosa anak kecil segala? Sampai2 harus mengimpor pendeta2 homoseksual supaya jumlah kasus pedofilia menurun.

Hahahah agama anda sungguh plin plan dan berkontradiksi. Tuhan bilang homoseks amoral. Kok, heteroseksnya pada tukang pedofil? Kok minta bantuan pastor homoseks untuk mengurangi aksi pedofilia di gereja? :rolling: :rolling: Homoseks yang tuhan bilang amoral kok menjadi pasukan moral di gereja anda dan tidak dihukum mati?

Saya mengutip dari sumber-sumber katolik? Emangnya katolik itu bukan Kristen? Emangnya katolik itu tuhannya bukan Yesus? Katolik kek, protestan kek, ortodoks kek, mereka semua percaya Christ, dan mereka semua Kristen.

=======================================================================================================================================================================
Rekor Pelecehan Seksual oleh Kristen Protestan Evangelis "Lebih Buruk" Daripada Kristen Katolik, Kata Cucunya Billy Graham, Boz Tchividijian

http://www.huffingtonpost.com/2013/10/0 ... 19347.html

Religion News Service | Oleh Sarah Pulliam Bailey
Posted: 10/01/2013 10:11 am EDT | Updated: 10/02/2013 11:48 am EDT

AUSTIN, Texas (RNS) Bidang misi Kristen adalah sebuah "magnet" bagi para pelaku pelecehan seksual, Boz Tchividjian, seorang profesor hukum dari Universitas Liberty yang menyelidiki pelecehan seksual mengatakan hal itu pada hari Kamis (26 September) kepada para wartawan.

Sewaktu membandingkan Kristen Protestan Evangelis dengan Kristen Katolik di dalam masalah respon pelecehan seksual, "Saya pikir kita lebih buruk," katanya pada konferensi Asosiasi Penulis Berita Keagamaan, dia mengatakan terlalu banyak orang Evangelis yang telah "mengorbankan jiwa" para korban-korban usia muda.

"Orang Kristen Protestan dapat menjadi sangat sombong ketika menyalahkan orang Katolik," kata Tchividjian, seorang cucu dari tokoh Evangelis/Penginjil Billy Graham dan Direktur Eksekutif dari Jawaban Ilahi Kepada Pelecehan Seksual di Lingkungan Agama Kristen (GRACE), yang telah menyelidiki tuduhan pelecehan seksual.

Pada awal musim panas ini, GRACE telah mempelopori sebuah petisi online yang mengutuk "sikap berdiam diri" dan "sikap cuek" dari para pemimpin Protestan Evangelis terhadap pelecehan seksual di gereja-gereja mereka.

Lembaga-lembaga misi, "di mana pelecehan seksual paling banyak terjadi," sering tidak melaporkan kasus pelecehan seksual karena mereka takut akan dilarang untuk bekerja di luar negeri, katanya. Pelaku pelecehan seksual akan dipulangkan dan mungkin akan bergabung dengan lembaga lain. Dari data yang diketahui tentang kasus pelecehan seksual, 25 persen adalah kasus yang berulang, katanya.

Namun, katanya, ia melihat beberapa gerakan positif di kalangan umat Protestan. Universitas Bob Jones telah memperkerjakan GRACE untuk menyelidiki kasus-kasus pelecehan seksual, sebuah langkah yang mendorong Tchividjian, seorang mantan jaksa negara bagian Florida. "Hal ini seperti induk dari fundamentalisme," katanya. Kakeknya berpisah dengan Bob Jones dalam sebuah divisi fundamentalis dan evangelis.

"Budaya Kristen Protestan didefinisikan oleh kemerdekaan," kata Tchividjian. Orang-orang Evangelis sering tidak menyukai transparansi dan pertanggungjawaban, katanya, karena banyak orang Protestan lebih tergantung kepada Kitab Suci daripada para pemimpin agama, dibandingkan dengan umat Katolik.

Para pelaku pelecehan seksual berusaha mencegah para pembocor rahasia dengan mengutuk gosip untuk mencoba menjaga orang-orang untuk melaporkan kasus pelecehan seksual, katanya. Para korban pelecehan seksual juga dibilangi untuk melindungi reputasi Yesus.

Terlalu banyak lembaga Protestan telah mengorbankan jiwa-jiwa korban untuk melindungi lembaga-lembaga mereka, katanya. "Kita membuat Ajaran Kristen menjadi mundur," katanya.

Tchividjian mengatakan bahwa dia berbicara dengan Universitas Pepperdine, sebuah universitas di Kalifornia yang berafiliasi dengan Gereja Kristus, untuk mendirikan pusat GRACE nasional.
================================================================================
Komentar-komentar dari para pembaca:
Classical_Guitarist: Agama hanyalah sebuah alat untuk orang-orang yang egois, yang digunakan untuk membuat sifat egois mereka menjadi masuk akal. Bagaimana orang lain bisa menjadi benar ketika tuhan yang ada di kepala anda adalah tuhan yang ada di kepala anda?

Kelley_Smith: Ada tiga hal yang dibenci oleh agama:
1. Manusia
2. Sifat alami manusia
3. Kemanusiaan
Inilah yang berusaha dihancurkan oleh agama.

Mini C. : "Lembaga-lembaga misi, "di mana pelecehan seksual paling banyak terjadi," sering tidak melaporkan kasus pelecehan seksual karena mereka takut akan dilarang untuk bekerja di luar negeri, katanya. Pelaku pelecehan seksual akan dipulangkan dan mungkin akan bergabung dengan lembaga lain. Dari data yang diketahui tentang kasus pelecehan seksual, 25 persen adalah kasus yang berulang, katanya. "
Kemunafikan ini adalah sangat keras... dan semua percakapan tentang mempercayai Tuhan adalah hanya gurauan, benar kan?

mojave_resident: Maksud anda Warren Jeffs bukan satu-satunya orang tua bejat yang melecehkan anak-anak gadis? Baiklah, ini adalah sebuah kejutan besar.

Saya pikir agama hanya menarik satu pelanggar moral di dalam sejarah keagamaan dan bahwa semua orang yang lainnya adalah putih dan murni. Betapa traumatis untuk mengetahui bahwa agama adalah magnet bagi para predator. Saya tidak akan memandang jemaat dengan pandangan yang sama lagi setelah mengetahui bahwa beberapa dari mereka adalah predator.

Saya senang bahwa saya tidak membuat anak-anak saya menjadi subyek kepada omong kosong itu. Hidup adalah sudah cukup sulit tanpa membuat orang-orang tua anda mengirimkan anda ke tangan seorang predator.

Kenneth Williams: Hal ini tidaklah mengejutkan bagi saya. Gereja adalah lingkungan yang sempurna untuk orang-orang aneh dan orang-orang gila untuk menerapkan pemutarbalikan mereka. Saya tidak pernah memaksakan gereja dan agama kepada anak-anak saya.

LIberalLee: Tidaklah mengejutkan. Mereka yang mengutuk paling keras adalah orang yang paling bersalah dalam masalah apapun yang mereka teriakkan.

===============================================================================
===============================================================================

Satu lagi, kutipan dari artikel di Huffington Post:
http://www.huffingtonpost.com/valerie-t ... 40853.html
Masalah ini bukanlah sesuatu yang baru. Buku pertama tentang pelecehan seksual oleh pendeta di negeri ini (Amerika) yang berjudul "Betrayal of Trust / Pengkhianatan Kepercayaan", diterbitkan pada tahun 1988. Persepsi bahwa para imam Katolik terlalu banyak direpresentasikan di antara para pelaku pelecehan seksual adalah benar. Tingkat pelecehan seksual mereka memang lebih tinggi. Tetapi karena negara ini mayoritas adalah Protestan, lebih banyak anak-anak yang dilecehkan secara seksual oleh para pendeta Protestan daripada oleh imam-imam Katolik. Pada tahun 1990, Yayasan Kebebasan dari Agama telah mengeluarkan sebuah studi terhadap pedofilia oleh para pendeta. Pada waktu itu, sebanyak dua pendeta per minggu di Amerika Utara ditangkap karena kejahatan kriminal seksual terhadap anak-anak kecil. 58 persen dari mereka adalah Kristen Protestan.

===============================================================================
===============================================================================

@rahiimi, Perlu anda ketahui, para pendeta Katolik itu tidak hanya memperkosa anak laki-laki. Mereka juga memperkosa aanak-anak perempuan.
Silahkan baca artikel di bawah ini, di mana seorang imam Katolik berulangkali memperkosa anak-anak gadis berusia 10 sampai 17 tahun, di tahun 1960an, 1970an dan 1980an.

http://www.smh.com.au/nsw/catholic-prie ... 2wwli.html

Imam Katolik Finian Egan dinyatakan bersalah atas delapan tuduhan pelecehan seks anak.

4 November 2013
Oleh Paul Bibby
Seorang pendeta Katolik terkemuka yang bekerja di keuskupan di seluruh negara bagian dalam karirnya selama 40-tahun telah ditemukan bersalah karena berulang kali melakukan pelecehan seksual terhadap gadis-gadis muda selama tiga dekade.

Seorang hakim pada hari Senin menyatakan Pastor Finian Egan, 71, bersalah atas tujuh dakwaan serangan tidak senonoh dan satu tuduhan pemerkosaan dalam kaitannya dengan serangan terhadap anak-anak perempuan berusia 10 sampai 17 di tahun 1960-an, 1970-an dan 1980-an.

Dia ditemukan tidak bersalah atas satu tuduhan serangan tidak senonoh.

Di antara serangan yang dilakukan oleh Egan, yang bekerja sebagai seorang imam dan pekerja muda di beberapa keuskupan di Sydney dan di pantai tengah, adalah serangan tidak senonoh terhadap seorang gadis usia 10 tahun di Lembaga St Martha Untuk Gadis Tertinggal di Leichhardt.

"Bapa Egan menarikku ke lututnya, ia meletakkan tangannya di gaun saya, menarik celana dalam saya ke bawah dan menaruh tangannya ke dalam vagina saya," kata korban dari insiden tersebut, yang diduga terjadi di sakristi gereja.

"Dia mengalami ereksi."

Wanita itu mengatakan Egan berkomentar bahwa ia memiliki "rambut yang indah", yang mana menyebabkan dirinya untuk meminta seorang suster untuk memotong rambutnya dengan harapan Bapa Egan akan menghindari dirinya.

"Saya pikir jika saya tidak memiliki rambut yang bagus dia tidak akan tertarik untuk menyambar menguasai diriku," katanya.

Korban lain berbicara tentang dirinya yang diperkosa oleh Bapa Egan di sebuah rumah milik gereja di The Entrance , di pantai pusat.

"Saya sebenarnya mencoba untuk bunuh diri -- Aku ingin mati , " kata korban yang sekarang berumur 59 tahun ini.

" Aku tidak tahu apa yang harus saya lakukan, saya tidak tahu bagaimana untuk membuatnya berakhir. Aku merasa di dalam hati saya bahwa satu-satunya hal yang saya bisa lakukan adalah bunuh diri. Aku terlalu takut bahwa mereka tidak akan percaya padaku. Seorang imam Katolik dan seorang gadis muda? Di jaman dahulu tidak pernah terdengar hal seperti itu. Aku membuka pintu saat mobil sedang berjalan... dia mencoba memegang diriku ... dia membawa saya ke dalam pelukannya dan mengatakan ia minta maaf."

Korban wanita keempat diduga bertemu dengan Egan di sebuah gereja di Carlingford, di mana dia berpraktik sampai tuduhan itu dikenakan pada tahun 2011. Dia tidak pergi ke polisi sampai setelah tahun 2010, ketika Egan menjadi fokus perhatian media.

Egan berargumen di pengadilan bahwa tuduhan terhadap dirinya adalah palsu.

Tapi hakim menolak klaim itu di pengadilan, menemukan bahwa pria berumur 71 tahun itu bersalah terhadap semua kasus kecuali hanya satu kasus.
Dia akan dihukum akhir tahun ini.

***Nah, dengan demikian pendapat rahiimi bahwa homoseksualitas itu terbentuk di lingkungan Katolik yang budaya membujangnya kuat adalah tidak benar. Banyak imam Katolik yang juga memperkosa gadis-gadis. Jadi heteroseksualitas pun juga amoral, jika tuhannya rahiimi berpendapat bahwa homoseksualitas itu amoral. Dan sudah jelas di artikel yang saya post dahulu bahwa kebanyakan pendeta pedofil itu adalah heteroseks.. dan justru dengan semakin banyak pendeta-pendeta gay bertugas di gereja itulah kasus-kasus pedofil semakin berkurang. Kalau begitu yang amoral siapa sih? LOL.
Last edited by nggakikutikut on Sat Dec 14, 2013 8:01 pm, edited 4 times in total.
User avatar
nggakikutikut
Posts: 57
Joined: Wed Oct 02, 2013 11:16 am

Re: Masalah Gay

Post by nggakikutikut »

rahimii wrote:Sama halnya dengan homoseksualitas. Tujuan design seksual seorang laki-laki tidaklah untuk berhubungan seksual dengan laki-laki lain. Kita dapat melihat begitulah adanya organ seks laki-laki harusnya dimaksudkan secara fungsional, untuk berhubungan seks dengan perempuan. Oleh karena seorang laki-laki tidaklah dimaksudkan secara design untuk berhubungan seks dengan laki-laki lain, dan para homoseks ini tetap melakukannya, maka boleh kita katakan mereka melanggar aturan alami secara teleologi , melanggar fungsi alaminya. Apa yang terlihat dalam design, merujuk kepada design semula jadi. Karenanya, secara teleologi, eksistensi Tuhan dapat dilihat melalui argument design.

Jadi anda setuju dengan Tuhan yang mendesain burungnya Laki-Laki kristen ortodox serbia yang sesuai dengan aturan alami sehingga mereka dapat memperkosa anak-anak gadis dan ibu-ibu hamil muslim bosnia dan juga bisa untuk selingkuh dengan istri-istri orang lain? Tuhan khayalan anda itu ternyata salah karena dia mendesain burungnya laki laki untuk memperkosa anak-anak gadis dan untuk selingkuh dengan istri-istri orang lain.
User avatar
nggakikutikut
Posts: 57
Joined: Wed Oct 02, 2013 11:16 am

Re: Masalah Gay

Post by nggakikutikut »

@adadeh

Buku "Swallowed by Satan" oleh Joseph C. Sciambra yang anda andalkan untuk menggambarkan jijiknya dunia homoseksual adalah buku yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kredibilitasnya. Berikut ini adalah ulasan-ulasan dari pembaca buku tersebut di Amazon. Buku ini mendapat rating rata-rata 2.4 dari 5. Jadi, buku ini bukan buku yang berkualitas. Ternyata sang penulis adalah orang yang sakit mental. Orang yang sakit mental tidak bisa dipertanggungjawabkan pendapatnya. Pendapatnya pun adalah pendapat propaganda sayap kanan yang ekstrim, jadi bisa dikatakan subjektif dan tidak objektif. Karena tidak ilmiah dan cenderung subjektif inilah, maka buku yang anda andalkan ini tidak bisa dipercaya.

http://www.amazon.com/Swallowed-Satan-J ... Descending
Ulasan dari para pembaca
Swallowed by Satan (Tertelan oleh Setan)
8 ulasan
5 star: (2 pembaca)
4 star: (1 pembaca)
3 star: (0)
2 star: (0)
1 star: (5 pembaca)

Ulasan rata-rata dari para pembaca:
2.4 out of 5 star (8 ulasan pembaca)

Berikut ini adalah ulasan dengan 1 bintang:
1.0 dari 5 bintang
Judul ulasan: (Buku ini) sungguh seperti sampah, tanggal 19 Nopember 2013
Oleh Rebecca M Farris (Kirkland, WA Amerika Serikat)

Ulasan ini adalah dari: Tertelan oleh Iblis (Kindle Edition)
Buku ini adalah lelucon benar-benar yang dibuat-buat. Kedengarannya lebih bagi saya seakan penulisnya punya masalah dengan kecanduan seks daripada dengan apapun yang berkaitan dengan homoseksualitas. Dia dulu kecanduan film porno heteroseksual dan karena itu dia menjadi gay? Dia bertentangan dengan dirinya sendiri, berceramah panjang dan bosan tentang sesuatu yang terdengar seperti pernyataan-pernyataan propaganda sayap kanan yang ekstrim , dan menghindari fakta nyata -- jika dia benar-benar berperilaku seperti ini, apa yang ia dulu dan sekarang masih butuhkan adalah terapi yang serius.

Perilaku semacam ini adalah gila, baikpun dia itu gay atau heteroseksual. Orientasi seksualnya tidak ada hubungannya dengan hal itu, masalah mentalnya dia lah yang dipersalahkan.

Adalah benar-benar omong kosong-- dan jika benar --ditulis oleh seseorang yang membutuhkan bantuan psikologis yang serius dan nyata.
===============================================================================

7 dari 15 orang berpendapat ulasan berikut adalah membantu/berguna:
1.0 dari 5 bintang.
Judul ulasan: Dirasuki roh/jin, October 13, 2013
Oleh David Wakefield " iDavid " ( USA ) - Lihat semua ulasan saya
( NAMA NYATA )
Ulasan ini adalah dari : Tertelan oleh Setan : Bagaimana Tuhan kita Yesus Kristus Menolong Saya Dari Pornografi , Homoseksualitas , Dan Okultisme ( Paperback )
Orang ini sayangnya masih dirasuki oleh setan. Kejahatan adalah terdapat di dalam diri kita semua tetapi dapat ditekankan oleh roh tanpa tubuh berpesta pora dengan seks yang berlebihan dan atau rasa bersalah yang menempel melalui program keagamaan yang jahat .

Penulis adalah seorang pecandu seks yang membutuhkan bantuan , ia hanyalah mengalir ke ujung lain dari spektrum, menyakiti orang-orang di kedua ujungnya. Penulis gay yang ekstrimis ini adalah orang berbahaya yang menderita dari masalah psikologis atau emosional (=mixed up) dan orang yang tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dikontrol yang menyebabkan kerusakan yang tak diinginkan (=loose cannon), tidak berbeda dengan orang heteroseksual yang menyerang orang homoseksual dari dunia agama sayap kanan dengan kebohongan dan kedengkian (vitriol).

Beralih menjadi tukang penilai tentang hubungan seks homoseksual adalah hanya sebuah taktik lain untuk interaksi negatif dengan roh-roh jahat yang dimuntahkan kepada masyarakat umum . Orang ini suka merusak anda. Penulis ini memiliki pandangan yang melepuh tentang seksualitas gay, adalah seorang pecandu seks klasik dan jauh dari sembuh dan sekarang kecanduan dengan pembujangan, karena dia benar-benar percaya dia telah menjadi anak nakal. Rasa besalah, bersalah, bersalah. Dunia kejahatan bersuka cita bahwa ia mengolok-olok kaum gay dan seks gay. Kata orang, kebingungan adalah cara Setan untuk membujuk manusia (Confusion is the Devil's calling card).

Ada terlalu banyak hubungan gay yang bahagia di dunia ini yang mengkontradiksikan ocehan seksual murahan yang negatif dari penulis jahat ini. Dan dia tidak pernah memiliki hubungan gay yang bahagia. Dia adalah orang yang suka ganti pasangan setiap malam. Dia sayangnya telah ketinggalan perahu.

Dia mengatakan semua orang homoseksual memulai dengan cara didekati oleh pria yang lebih tua. Ini hanyalah sesuatu yang bodohh untuk membuat pernyataan yang jelas tak benar seperti ini. Orang ini adalah orang gila yang murni, bahkan suaranya pada wawancaranya adalah aneh. Belum lagi dia adalah anak orang kaya yang manja yang jelas-jelas memiliki terlalu banyak waktu luang dan memutuskan untuk mengambil jalan yang gelap, kemudian dengan malasnya menyalahkan kurangnya kontrol diri terhadap gay seks dan komunitas gay. Betapa orang yang mengesalkan. Orang ini sangat tidak bertanggung jawab. Tapi apa boleh buat, dia itu dirasuki roh jahat.

Buku ini sangat gelap dan penulisnya adalah gelap, dan akan menyebabkan banyak anak-anak gay yang bingung menjadi tersesat dengan membaca pendapat yang salah tentang Yesus dan homoseksualitas, dan mungkin juga menyebabkan mereka untuk bunuh diri. Yesus tidak pernah berkata tentang gay atau gay seks di Alkitab. Begitulah.

Buku gelap yang membingungkan ini sungguh perlu untuk berhenti dicetak. Segera.

===============================================================================
6 dari 18 orang berpendapat ulasan berikut membantu.
1.0 dari 5 bintang.
Judul ulasan: Sampah yang bertele-tele, 7 Juni 2013
Oleh FilmTheatreReaderLover
Ulasan ini adalah dari: Tertelan oleh Setan: Bagaimana Tuhan kita Yesus Kristus Menyelamatkan Saya Dari Pornografi, Homoseksualitas, Dan Okultisme (Paperback)
(Buku ini) "tidak cukup jujur ​​tentang kegelapan" untuk menjadi cabul, dan (buku ini) tidak cukup mendidik / ilmiah / religius untuk bisa dikatakan informatif. Pada umumnya, (buku ini) membuang-buang waktu dan ditulis dengan cara/gaya yang buruk. Pihak penerbit harus malu - bukan hanya karena isinya yang menghina-- tetapi karena cara penyampaiannya yang sangat buruk. (Mungkin mereka harus menyewa penulis hantu .... eh, penulis malaikat yang non-satanic! LOL!)
=============================================================================
3 dari 15 orang menemukan ulasan berikut membantu
1.0 dari 5 bintang
Judul ulasan: Membosankan April 22, 2013
Oleh SellingA $ $ forheroin (San Antonio, TX USA)
Ulasan ini adalah dari: Tertelan oleh Iblis (Kindle Edition)
Saya tertarik membaca tentang bagaimana ia masuk ke dalam pornografi gay dan beberapa deskripsi dari film-film yang dia buat. (Dalam buku ini penulis hanya) menggurui (berbicara tanpa tujuan melainkan hanya untuk membenarkan dirinya yang merasa berkedudukan lebih tinggi = pontificate) dan tidak ada detail-detail yang menarik. Hanya buang-buang waktu bagi saya untuk membacanya!
==============================================================================
2 dari 21 orang menemukan ulasan berikut membantu
1.0 dari 5 bintang
Judul ulasan: Peringatan: isi eksplisit, 28 Februari 2013
Oleh bacon
Ulasan ini adalah dari: Tertelan oleh Iblis (Kindle Edition)
Aku terkejut melihat seberapa banyak fokus diletakkan pada kegelapan yang menyelimuti kehidupan orang ini. Ini sangat mengganggu saya sehingga saya tidak bisa menyelesaikan buku ini.

Buku ini adalah lelucon benar-benar yang dibuat-buat. Kedengarannya lebih bagi s
Mirror
Faithfreedom forum static
User avatar
nggakikutikut
Posts: 57
Joined: Wed Oct 02, 2013 11:16 am

Re: Masalah Gay

Post by nggakikutikut »

CrimsonJack wrote:Itulah uniknya manusia, manusia bisa memilih untuk berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk.

Atau maksud sdr enggakikutikut lebih baik ga berubah sama sekali?
Biarlah yang terlahir cacat tetap cacat, yang lahir idiot tetap idiot(peneliti tidak perlu cari cara menyembuhkannya).
Biarlah yang terlahir dan tumbuh suka menyiksa binatang tetap suka menyiksa binatang.
dst.

Kalau hewan sih iya, lahir cacat ya sudah, hewan bisa apa? Mengoperasi temannya?

Kalau hewan, ada anggota kumpulannya yang ga beres atau berbeda, biasanya diusir loh. Kadang malah dibunuh, itulah sifat dasar yang dimiliki manusia juga.
Manusia lebih mudah membenci sesuatu yang berbeda dari dirinya atau kelompoknya.
Contohnya sudah kamu rasakan sendiri.

Sekarang pertanyaannya, bisakah dan haruskah manusia berubah, idealnya menjadi lebih baik ?
Anda hanya ingin mengatakan bahwa homoseksualitas itu penyakit atau kecacatan dan bisa diubah. Betul kan?
Kabar buruk bagi anda, ilmuwan2 kesehatan sedunia di WHO sudah sepakat bahwa homoseksualitas itu bukan penyakit, melainkan variasi normal dan positif dari orientasi seksual manusia.

Sedangkan pendapat anda bahwa hewan tidak bisa berubah, banyak hewan yang bisa berubah dari ganas menjadi jinak. Sedangkan yang saya ingin pertahankan adalah bahwa manusia itu hewan. Silahkan baca buku2 biologi di sekolah2 dan universitas di dunia ini. Manusia adalah termasuk dalam dunia hewan.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Masalah Gay

Post by Adadeh »

nggakikutikut wrote:@adadeh

Buku "Swallowed by Satan" oleh Joseph C. Sciambra yang anda andalkan untuk menggambarkan jijiknya dunia homoseksual adalah buku yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kredibilitasnya.
Dari semua ulasan buku yang lo cantumkan di atas, tak ada satu pun yang menyertakan data atau statistik ilmiah yang bisa menyangkal keterangan J Sciambra. Isi tulisan mereka hanya caci-maki saja, tanpa bukti apapun.

Apakah kamu pernah hidup di kalangan masyarakat gay di San Francisco? Pernah jadi pemain film gay seperti Joseph Sciambra sehingga tahu dan bisa membuktikan bahwa dia bohong dan sakit jiwa?

Apapun keterangan lo yang panjang lebar, fakta di lapangan menunjukkan kaum gay sangat senang bobol dubur. Fakta medis akibat sodomi menunjukkan bahwa kegiatan sodomi ini sangatlah tidak sehat, berbahaya bagi pelaku sodomi, apalagi bagi yang disodomi. Felatio tiap hari juga sangat berbahaya, sebab bisa terkena penyakit kanker tenggorokan. Bagi saya, ini semua membuktikan bahwa kegiatan gay itu tidaklah natural, dan yang doyan sodomi setiap hari tentu mengidap kelainan jiwa.

Bahkan berdasarkan riset yang udah gw kutip di atas, 85% - 100% pasangan gay yang udah nikah tetep aja melakukan selingkuh terang²an. Fakta bahwa begitu banyak orang gay yang punya ratusan pasangan sex dalam sepanjang hidupnya juga menunjukkan bahwa keadaan mental mereka sangatlah tak seimbang, ada gejala kelainan jiwa, dan sangat amat tidak normal.

Dulu gw kira kaum gay itu sama seperti kaum heterosexual yang ingin hubungan cinta langgeng dan setia pada pasangan. Tapi sekarang gw tahu bahwa sangat amat jarang pasangan gay yang saling menghormati satu sama lain dan anti selingkuh. Jarang bangettt....

Sumber:
After the Ball; Marshall Kirk and Hunter Madsen; Doubleday, 1989).
The book also acknowledges that "the cheating ratio of 'married' gay males, given enough time, approaches 100%...Many gay lovers, bowing to the inevitable, agree to an 'open relationship,' for which there are as many sets of ground rules as there are couples"
(p330).
terjemahan:
After the Ball; Marshall Kirk and Hunter Madsen; Doubleday, 1989
Buku ini mengakui bahwa "kecenderungan selingkung pada pria gay yang 'menikah', dalam waktu tertentu, mendekati 100% ... Banyak pasangan gay, yang akhirnya terpaksa harus setuju dengan 'hubungan terbuka,' di mana pasangan setuju akan kondisi ngesex tertentu." (hal. 330)


Bagi yang tak tahu 'open relationship' dalam nikah, istilah itu pada dasarnya adalah: meskipun kita udah nikah, tapi engkau dan aku tetap boleh/bebas ngesex dengan orang lain. Apakah lo mau nuduh Marshall Kirk dan Hunter Madsen juga sakit jiwa? Marshall Kirk dan Hunter Madsen adalah orang² gay lulusan Harvard university.

-----------------
According to a 1991 study of 900 homosexuals by Dr. Martin Dannecker, German "sexologist" who is a homosexual himself, 83% of the males living in "steady relationships" had numerous sexual encounters outside the partnership over a one-year period. (This study was seen at http://forever.freeshell.org/gayprom.htm and other web sites.)
terjemahan:
Menurut riset tahun 1991 dari 900 gay oleh Dr. Martin Dannecker, ahli sex dari Jerman yang juga adalah gay, menyatakan bahwa 83% pria² yang hidup bersama dalam 'hubungan yang langgeng" melakukan banyak sekali ngesex dengan orang lain yang bukan pasangannya setelah hubungan berlangsung sedikit lebih dari setahun.

----------------
HIV dan AIDS merajalela di kalangan gay (abis ngesex seenaknya seeh)
http://www.cbsnews.com/news/cdc-hiv-rat ... -infected/
Of the estimated 12,200 new HIV infections that occurred in 2010 in the 13-to-24 age group, 72 percent were in young men who have sex with men (MSM) and 57 percent occurred in black Americans.
More than half of all youths infected -- 60 percent -- don't even realize they have the disease, the new report from the Centers for Disease Control and Prevention showed.

terjemahan:
Dari sekitar 12.200 kasus infeksi HIV yang baru yang muncul di tahun 2010 di grup usia 13-24 tahun, 72% terjadi pada pria muda yang ngesex dengan sesama lelaki dan 57% terjadi pada orang² negro Amerika.
Lebih dari separuh pemuda yang terinfeksi, sekitar 60% - bahkan tidak menyadari mereka menderita penyakit itu, begitu laporan baru dari Centers for Disease Control and Prevention

-----------------

CDC warns gay men of ‘epidemic’ HIV rates
http://www.lifesitenews.com/news/epidem ... ontinue-w/
The CDC notes that while homosexual men make up only a very small percentage of the male population (4%), MSM account for over three-quarters of all new HIV infections, and nearly two-thirds (63 percent) of all new infections in 2010 (29,800).
"Men who have sex with men remain the group most heavily affected by HIV in the United States," the fact sheet states.

US News reports that if HIV infections among men who have sex with men (MSM) continue to rise at the current rates, more than half of college-aged homosexual men will have HIV by the age of 50.
terjemahan:
CDC mencatat bahwa walaupun pria homo hanya berjumlah sangat kecil dari keseluruhan jumlah pria (hanya 4%), tapi pria yang suka ngesex dengan sesama pria mencakup tiga perempat dari semua penderita baru infeksi HIV, dan hampir dua pertiga (63%) dari semua infeksi baru di tahun 2010 (29.800).
"Pria yang suka ngesex dengan sesama pria tetap merupakan kelompok yang paling banyak terinfeksi HIV di AS," begitu fakta yang dilaporkan.

Koran US News melaporkan bahwa jika infeksi HIV diantara kaum gay terus meningkat dengan kecepatan sama seperti sekarang ini, maka lebih dari separuh pria homo di usia mahasiswa sekarang akan mengidap HIV di usia 50 tahun.

Sex bebas, sodomi, penis masuk anus lalu mulut, nelen tinja, selingkuh melulu, ngesex dengan ratusan/ribuan partner sex, terifeksi penyakit² sexual kronis, kecenderungan sadomasostik ... itulah sisi negatif kehidupan gay yang diungkap sama para peniliti (yang juga gay atau pun bukan gay), dan ini sesuai dengan keterangan buku J Sciambra. Lo sebaliknya, revoth banget mau menutupi fakta busuk itu. Segala OOT mu ke agama kafir tidak bisa menutupi fakta yang diungkapkan para ahli medis dan ahli jiwa tersebut, baik yang pro atau anti gay.

Kalau dikau mau ngotot hidup sebagai gay, yah terserah elo... tapi jangan sok meyakinkan semua orang bahwa kehidupan kaum gay itu penuh kebahagian, sehat lestari, dan patut dibudayakan. Kalau lo anggap kehidupan gay seperti itu adalah lumrah dan patut dilestarikan, maka udah jelas bahwa kamu itu menderita sakit jiwa.
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: Masalah Gay

Post by Patah Salero »

FHLI wrote:
Saya sering merasa kasihan dengan orang-orang yang mengatakan tidak ada TUHAN. Jika seseorang berkata kepada orang-orang tersebut bahwa komputer, mobil, pesawat terbang, gedung-gedung pencakar langit dan benda lainnya tidak ada yang membuatnya, atau benda-benda tersebut ada/terjadi begitu saja, tentulah akan ditertawakan oleh mereka, bahkan dapat dianggap gila. Seandainya orang-orang tersebut mau mengamati alam sekitarnya, atau tubuhnya sendiri yang begitu rumit designnya, serta memikirkannya; apakah mungkin semua itu terjadi secara kebetulan tanpa ada yang membuatnya ? Cobalah anda sediakan seluruh spare part dari suatu komputer, apakah itu dapat menjadi suatu komputer yang utuh tanpa ada tangan yang merakitnya ? Jadi dengan pemikiran yang sederhana ini saja kita dapat mengetahui bahwa dunia beserta isinya ini tentulah ada yang menciptakan, seperti ada tertulis :
Roma 1:19-20 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
Bukannya gw ngebelain si Homo, tapi argumen ini yang sering bikin malu theist di forum-forum.

Loe bilang alam semesta ini diciptakan Tuhan, ya gak ??
Pasti loe bingung kalo atheist minta loe nunjukin SATU AJA benda yang diciptakan Tuhan.

Atheist pasti bisa:
1. nunjukkan bahwa benda yang loe maksud adalah fiktif ( roh, adam, sorga dan neraka, dst).
2. Atau nunjukkan bahwa enggak ada campur tangan Tuhan dalam terciptanya benda yang loe sebutkan.
User avatar
CrimsonJack
Posts: 2189
Joined: Thu Oct 13, 2011 3:20 pm
Location: Tempat yang ada internetnya

Re: Masalah Gay

Post by CrimsonJack »

nggakikutikut wrote: Anda hanya ingin mengatakan bahwa homoseksualitas itu penyakit atau kecacatan dan bisa diubah. Betul kan?
Kabar buruk bagi anda, ilmuwan2 kesehatan sedunia di WHO sudah sepakat bahwa homoseksualitas itu bukan penyakit, melainkan variasi normal dan positif dari orientasi seksual manusia.

Sedangkan pendapat anda bahwa hewan tidak bisa berubah, banyak hewan yang bisa berubah dari ganas menjadi jinak. Sedangkan yang saya ingin pertahankan adalah bahwa manusia itu hewan. Silahkan baca buku2 biologi di sekolah2 dan universitas di dunia ini. Manusia adalah termasuk dalam dunia hewan.
Sekali lagi saya tegaskan, yang saya gugat itu 2 hal :
1. Manusia sama persis dengan hewan.
2. Manusia tidak bisa berubah.

Ga sedikit cerita orang yang terlahir miskin menolak menerima nasib dan berjuang sehingga sukses(walau ga kaya, minimal berkecukupan dan bahagia).
Salah satu orang tuaku dulu penjual es batu keliling yang cuma tamat SD, tapi setelah berjuang cukup lama sukses dan bisa membiayai anak-anaknya tamat kuliah S1.

Kalau perubahan dipaksakan jadinya semacam "pemerkosaan" dan hasil akhirnya tidak sebagus jika datang dari kesadaran sendiri.
Dan kalau kamu merasa digiring untuk merubah orientasi seksualmu itu cuma konsekuensi dari penggunaan 2 hal di atas sebagai pembenaran atas orientasi seksualmu.
Selain itu saya sendiri ragu apakah orientasi seksual bisa diubah, tanpa melakukan hal yang ekstrim, seperti hipnotis mungkin.

Untuk membuktikan orang terlahir sebagai homoseksual itu susah, karena seperti yang kita ketahui, seksualitas seseorang aktif pada sekitar umur +/- 13 tahun (ABG).
Jadi, ada baiknya gunakan dasar yang lebih kuat dan tidak dibuat-buat seperti itu, karena alasan itu sama lemahnya dengan alasan yang dipakai oleh pihak yang tidak suka dengan gay/les.
Seperti yang sudah kamu tulis sendiri di awal, kalau sekarang kamu lebih banyak memberikan hal yang baik kepada orang lain dan lingkungan sekitar.
Alasan itu jauh lbh kuat daripada "Manusia itu hewan, dan tidak bisa merubah sifatnya yang sudah ada sejak lahir".

Dan JIKA memang homoseksual itu salah, biarlah itu menjadi urusan yang membuat hukum tersebut untuk menjatuhkan penghakiman.

P.S. : Saran dari salah satu temanku yang gay juga.
"Jangan terlalu defensif, nanti malah jadi bulan-bulanan para fanatik, apalagi kalau emosi terpancing, itu hanya bikin kita kelihatan seperti penjahatnya."
User avatar
nggakikutikut
Posts: 57
Joined: Wed Oct 02, 2013 11:16 am

Re: Masalah Gay

Post by nggakikutikut »

CrimsonJack wrote: 1. Manusia sama persis dengan hewan.
2. Manusia tidak bisa berubah.
Ahahahah, sekali lagi, kok logikanya dirubah? Manusia sama persis dengan hewan? Terus anda nanti bilang Kupu-Kupu sama persis dengan Kura-Kura? hahahah. Permainan kata anda hanyalah permainan belaka.

Yang betul kalimatnya: Manusia itu hewan. Atau, manusia itu anggota kerajaan hewan. Silakan baca lagi buku buku ilmu biologi.

Siapa bilang manusia dan hewan tidak bisa berubah? Tergantung lagi apa maksud anda.

Manusia yang tak berpengetahuan bisa menjadi berpengetahuan. Manusia yang tidak bisa berenang bisa menjadi berenang.
Hewan yang ganas bisa berubah menjadi jinak. Hewan yang takut air bisa berani dengan air. Hewan yang tidak bisa main sirkus bisa menjadi ahli main sirkus.

Manusia yang lahir dengan kepala satu buah, tidak bisa menjadi manusia yang punya kepala dua.
Hewan yang lahir dengan kulit albino, tidak bisa berubah kulitnya jadi coklat atau hitam.
User avatar
nggakikutikut
Posts: 57
Joined: Wed Oct 02, 2013 11:16 am

Re: Masalah Gay

Post by nggakikutikut »

Adadeh wrote:
Apakah kamu pernah hidup di kalangan masyarakat gay di San Francisco? Pernah jadi pemain film gay seperti Joseph Sciambra sehingga tahu dan bisa membuktikan bahwa dia bohong dan sakit jiwa?
Joseph Sciambra terbukti mengada-ada dan berbohong dan tak ilmiah. Baca nih pendapatnya Joseph Sciambra yang anda bangga-banggakan, seperti yang dikatakan oleh salah satu pembaca:

"Dia mengatakan semua orang homoseksual memulai dengan cara didekati oleh pria yang lebih tua. Ini hanyalah sesuatu yang bodohh untuk membuat pernyataan yang jelas tak benar seperti ini. "

Jadi anda mendukung pendapat Joseph Sciambra bahwa semua orang homoseksual memulai dengan cara didekati oleh pria yang lebih tua??? Pendapat yang absurd, tidak ilmiah, dan patut ditertawakan.

Penulis yang mengada-ada kayak gini nih, bukunya nggak patut di unggulkan. Kalau bukunya populer, ulasannya bisa mencapai ratusan ulasan dari ratusan pembaca. Yang mengulas aja cuman 8 orang, dan itu di online Amazon yang populer. Hahah. Bukunya buku kacangan.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Masalah Gay

Post by Adadeh »

nggakikutikut wrote:"Dia mengatakan semua orang homoseksual memulai dengan cara didekati oleh pria yang lebih tua. Ini hanyalah sesuatu yang bodohh untuk membuat pernyataan yang jelas tak benar seperti ini. "
Gak ada tulisan seperti itu di bukunya. Jika penulis ulasan buku bisa membuktikannya, tentu dia akan mencantumkan halaman bukunya. Fitnah aja lo. Freakin' sodomit!! Nulis gede² pake font raksasa, tapi isi tulisan lo sama kayak isi duburmu.
Post Reply