Asal usul manusia pertama di muka bumi

hayamwuruk
Posts: 45
Joined: Sat Sep 14, 2013 1:38 pm

Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by hayamwuruk »

Selama kita hidup sampai sekarang telah ditanamkan bahwa nenek moyang manusia adalah berasal dari teori adam dan hawa = teori agama samawi, bagaimana dgn agama lain dari samawi seperti hindu dan buddha ?

kita lihat teori adam dan hawa.
Dalam kitab suci agama samawi yang dengan tegas mengakui hanya Adam adalah manusia pertama dan berusaha menjelaskan bahwa mutasi dan evolusi genetislah yang menghasilkan ras berbeda. Hawa sebagai pasangan Adam tercipta dari tulang rusuk Adam. Dengan demikian secara ilmiah, gen yang dimiliki Adam seharusnya sama dengan gen yang dimiliki Hawa. Jika kedua pasangan ini kawin dan menghasilkan keturunan, maka sudah barang tentu keturunan yang dihasilkannya seharusnya memiliki gen yang sama. Hanya saja kenapa saat ini ada banyak ras dengan genetik yang sangat jauh berbeda? Agamawan dari kalangan Abrahamik menjelaskan bahwa perubahan itu akibat adanya evolusi karena mutasi. Hanya saja Ilmu pengetahuan modern saat ini menjelaskan bahwasanya mutasi tidak akan pernah menghasilkan keturunan yang bersifat menguntungkan bagi mahluk hidup bersangkutan. Sebagai contoh semangka yang dimutasi dapat menghasilkan semangka tanpa biji dimana selanjutnya semangka bersangkutan tidak akan mampu berkembangbiak secara normal.Demikian juga dengan sapi yang diradiasi untuk menghasilkan sapi yang memiliki ukuran besar juga tidak sanggup bertahan hidup dan berkembang biak secara normal. Bukti lain yang membantah pernyataan agamawan abrahamik yaitu jika orang asia hidup ditengah-tengan orang bule di eropa dalam waktu yang sangat lama dengan kebudayaan eropa tetapi mereka tidak pernah melakukan perkawinan silang dengan orang bule, apakah postur tubuh mereka berubah menjadi orang bule atau campurannya? Tentu tidak bukan. orang dengan ras asia tetap sama dimanapun mereka berada.

teori dari ilmuwan teori darwin
Teori Robert Charles Darwin:
Dalam sebuah bukunya yang berjudul The Origin of Species, tahun 1859, Darwin menyatakan, “manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme evolusi”. Darwin sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup terutama burung. Ia mengira bahwa variasi paruh burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka terhadap habitat. Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal usul kehidupan dan spesies berdasarkan konsep “adaptasi terhadap lingkungan”. Menurut Darwin, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Sangat disayangkan teori evolusi tersebut dimanfaatkan oleh kaum evolusionist, rasisme, Marxisme sebagai propaganda paham atheis, walaupun sebenarnya Darwin telah mengakui teorinya iru masih sangat lemah, karena belum didapatkan bukti-bukti adanya spesies antara. Sampai saat ini teori tersebut masih sangat eksis terutama di kalangan anak-anak pelajar bahwa kita manusia berasal dari kera. Selain itu, teori evolusi menyatakan bahwa keberadaan manusia modern seperti kita baru muncul sekitar 700.000 tahun yang lalu. Bukti ilmiah seperti bukti arkeologis, genetik, biomolekuler dan sebagainya tidak mendukung proses evolusi tersebut. Telah ditemukan pula jejak kaki manusia dan fosil serangga yang persis seperti sekarang berusia dua juta tahun. Bukti-bukti arkeologis, geologis telah terungkap dari penemuan-penemuan tengkorak manusia, fosil-fosil, artefak, dan alat-alat yang digunakan manusia pada masa itu telah terbukti menunjukkan berusia sekitar ratusan juta bahkan miliaran tahun. Bukti-bukti tersebut dibuktikan oleh Michael Cremo, seorang arkeolog senior, peneliti dan penganut Veda dari Amerika, dengan melakukan penelitian lebih dari 8 tahun. Dari berbagai belahan dunia termasuk juga dari Indonesia telah dapat mengungkapkan misteri peradaban Veda tersebut secara bermakna. Laporan tersebut ditulis dalam beberapa buku yang sudah diterbitkan seperti: Forbidden Archeology, The Hidden History of Human Race, Human Devolution: A Vedic alternative to Darwin’s Theory, terbitan tahun 2003. Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan artefak, fosil-fosil, peninggalan-peninggalan berupa kendi, alas kaki dan sebagainya yang berusia ratusan juta tahun, dibuat oleh manusia yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera atau primata yang lebih rendah. Dengan demikian, teori modern benar-benar sangat tidak mendukung teori yang dikemukakan oleh Darwin. Teori evolusi sama sekali tidak dapat diterima. Ambil contoh, kucing-kucing lokal sebagaimana kita ketahui bulunya tidak terlalu tebal jika kita tempatkan mereka di Amerika yang bersuhu dingin, kucing-kucing tersebut tidak mungkin berevolusi menjadi kucing-kucing berbulu tebal untuk beradaptasi. Ida Sang Hyang Widhi telah sejak awal menentukan jenis-jenis makhluk hidup sesuai kemampuannya masing-masing dalam beradaptasi. Dalam kitab Brahma-vaivarta, Hyang Widhi telah menentukan terdapat 8.400.000 jenis spesies.

Manu adalah Manusia Pertama:
Perlu diketahui ada hal yang sangat menarik antara Manu dan Adam. Umat samawi di Indonesia mengatakan bahwa manusia pertama adalah Adam. Sesungguhnya hal ini sangat menggelikan. Kita perlu mengetahui terlebih dahulu asal-usul kata ‘manusia’. Kata ‘manusia’ terdiri dari dua kata Sansekerta yaitu ‘Manu’ dan ‘sia’. Manu adalah Manu itu sendiri, sedangkan ‘sia’ berarti keturunan. Jadi, ‘manusia’ artinya adalah seluruh keturunan Manu. Jadi, lucukan jika mereka mengaku diri sebagai manusia tapi mengaku diri sebagai keturunan Adam. Kembali ke penjelasan Veda tentang manusia pertama. Menurut Veda yang menjelaskan bahwa sampai saat ini di bumi ini telah muncul tujuh Manu dengan gambang menyatakan bahwa ras-ras yang berbeda yang ada saat ini berasal dari ketujuh Manu yang memiliki genetik yang berbeda dan perkawinan silang diantara mereka. Jadi keturunan dari Manu saat ini adalah kombinasi dari tujuh dan dapat merupakan kombinasi dari keturunanya lagi. Tentunya secara ilmiah teori ini dapat diterima dengan baik dan jauh lebih masuk akal dibandingkan dengan konsep Adam-Hawa dan Charles Darwin. Jadi yakinkah bahwa leluhur anda adalah Adam-Hawa dan kera?
atau lebih jelasnya seperti dibawah ini

Menurut kepercayaan Hindu, manusia pertama adalah Swayambu Manu, yang muncul dengan sendirinya dari Dewa Brahma.

Brahma Purana, menyatakan :
“Untuk melanjutkan Penciptaan, Brahma memberi bentuk kepada seorang Pria dan Wanita. Pria itu Swayambhu Manu dan Perempuan itu bernama Shatrupa. ” Dewa Brahma meminta untuk mengatur atau mendirikan kekuasaan mereka di Planet Bumi. Manusia adalah keturunan dari Manu, itulah alasan mereka dikenal sebagai Manava

Swayambhu Manu dan Shatarupa melahirkan putra yang bernama : Priyavarata dan Uttanapada, dan putri yang bernama Devahuti dan Akuti. Kedua anak putra itu menikah dengan putri Rsi (putri-putri dari Tujuh Rsi / Sapta Rsi, salah satu Prajapati atau fasilitator penciptaan yang diciptakan oleh Dewa Brahma), sementara dua putri Manu menikah dengan Manas-Putras yang lain (Manasa Putra is mind-born-son of Lord Brahma, putra atau putri yang diciptakan oleh kehendak atau fikiran Brahma).
Anak Uttanapada adalah Dhruva yang agung.

Bhagavad-gita 4.1
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krsna, bersabda; Aku telah mengajarkan ilmu pengetahuan yoga ini yang tidak dapat dimusnahkan kepada dewa matahari , vivasvan, kemudian vivasvan mengajarkan ilmu pengetahuan ini kepada Manu, ayah manusia, kemudian Manu mengajarkan ilmu pengetahuan itu kepada iksvaku.

Bhagavad-gita 10.6
Tujuh resi yang mulia, dan sebelum mereka empat resi lainnya serta para Manu [leluhur manusia], berasal dari-Ku. Mereka dilahirkan dari pikiran-Ku, dan semua makhluk hidup yang menghuni berbagai planet adalah keturunan dari mereka.

Manas artinya berfikir. Kata “Man” dalam Bahasa Inggris berasal dari kata Manu. Kata “Manusia” berarti keturunan Manu. Kata Nuh atau Noah juga berasal dari kata Manu.

Kalau tentang “banjir besar” itu berhubungan dengan Vaivasvata Manu dan jelas bahwa Manu ini adalah yang ke-7, jadi sebelumnya telah ada Manu-Manu yang lain.

Jadi sampai saat ini kita berada pada generasi Vaivasvata Manu, atau manu yang ke 7. Jadi di dunia ini menurut Hindu sudah tercipta 7 jenis manusia pertama yang pada akhirnya melakukan perkawinan silang dan menghasilkan banyak ras-ras manusia yang berbeda.

Sebagaimana disebutkan dalam Bhagavata Purana 3.13.14 -16 bahwasanya di dalam 1 Kalpa, akan tercipta 14 generasi manusia (Manu). Masing-masing dari ke-14 manu tersebut adalah;
1. Swayambhu Manu
2. Swarochisha Manu
3. Auttami Manu
4. Támasa Manu
5. Raivata Manu
6. Chakshusha Manu
7. Vaivasvata Manu
8. Savarni Manu
9. Daksa Savarni Manu
10. Brahma Savarni Manu
11. Dharma Savarni Manu
12. Rudra Savarni Manu
13. Raucya / Deva Savarni Manu
14. Bhauta / Indra Savarni Manu

Demikianlah manusia pertama menurut Hindu.

Asal usul manusia pertama di muka bumi
FFI Alternative
Faithfreedompedia
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by Kibou »

Terima kasih atas informasi/pengetahuannya, Bro hayamwuruk. Semoga anda berkenan menjadi penghuni tetap di forum ini dan bergabung bersama non-muslim yang lain dalam menjaga keutuhan Bhinneka Tunggal Ika dari rongrongan islamis. Salam!
hayamwuruk
Posts: 45
Joined: Sat Sep 14, 2013 1:38 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by hayamwuruk »

hanya ingin berbagi pengetahuan bagi yang sulit mendapat akses pengetahuan agama di luar agama samawi yang selalu dihujat memuja berhala kami tidak perlu protes dan tidak mau ikutan menghujat. damai bagi semuanya.....agama itu jodoh bagi setiap manusia untuk mencarinya.....sendiri....yang paling pas dan membuat hidup anda bahagia , bisa tidur dan makan dengan nikmat tanpa kemewahan.
hayamwuruk
Posts: 45
Joined: Sat Sep 14, 2013 1:38 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by hayamwuruk »

versi agama buddha pada intinya sama manu adalah manusia pertama.

semua tulisan dikutip dari situs bukan tulisan saya sendiri hanya membagi pengetahuan bagi yang ingin tahu

AWAL MULA “PENCIPTAAN ”


“Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa“


Salam Damai dan Cinta Kasih … ,

Pada wacana kali ini saya akan mengajak anda membahas mengenai “ Awal Mula Penciptaan “ dari sudut pandang Buddha-Dhamma. Meskipun kata “Penciptaan” tidaklah tepat jika itu mengacu pada Buddha-Dhamma, namun judul ini saya gunakan karena lebih populis, lebih dikenal oleh para pembaca yang non-Buddhis.

Pada wacana ini saya mereferensi buku “ Kajian Tematis Agama Kristen dan Agama Buddha” ( Djoko Mulyono, Petrus Santoso, Kristiyanto Liman ), dan dari referensi tersebut wacana ini saya kembangkan.

Dulu, pada wacana-wacana terdahulu, saya sudah pernah merujuk salah satu sutta Sang Buddha yang berhubungan dengan awal mula terjadinya alam semesta ini, yaitu Agganna-sutta, yang merupakan Sutta ke-27 dari Digha Nikaya. Kali ini kita akan membahas sutta / khotbah Sang Buddha tersebut dalam bentuk alur proses, sebagai berikut ini :


(a). Masa Setelah Kiamat / Hancurnya Bumi
“Vasetha, terdapat suatu saat, cepat atau lambat, setelah suatu masa yang lama sekali, ketika dunia ini hancur ( kiamat ). Dan ketika hal ini terjadi, umumnya makhluk-makhluk terlahir kembali di Abhassara ( alam cahaya, surga ke-12 dalam kosmologi Buddhis ); disana mereka hidup dari ciptaan batin ( mano maya ), diliputi kegiuran batin, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-layang di angkasa, hidup dalam kemegahan.
Mereka hidup demikian dalam masa yang lama sekali.
(b). Kondisi Bumi setelah berlalunya masa Kiamat / Hancurnya Bumi ( pembentukan awal )
“ Pada waktu itu ( bumi kita ini ) semuanya terdiri dari air, gelap gulita. Tidak ada matahari atau bulan yang nampak, tidak ada bintang-bintang maupun konstelasi-konstelasi yang kelihatan, siang maupun malam belum ada, laki-laki maupun wanita belum ada. Makhluk-makhluk hanya dikenal sebagai makhluk-makhluk saja. “
Khotbah Sang Buddha tersebut ternyata senada dengan pendapat para ilmuwan modern, bahwa pada awal-mulanya, permukaan bumi ini tertutup oleh air. Merujuk pada khotbah tersebut, Sang Buddha tidak menyatakan bahwa matahari dan bintang-bintang belum ada atau tercipta setelah bumi. Yang dinyatakan Sang Buddha adalah, bahwa matahari dan bintang-bintang belumlah nampak, atau dengan kata lain ada sesuatu yang lain yang menghalangi penampakan mereka. Bisa diartikan, yang menghalangi terlihatnya cahaya matahari dan bintang-bintang adalah karena makhluk-makhluk yang ada waktu itu semuanya adalah makhluk cahaya, yang memancarkan sinar kemilau yang megah, yang karenanya menutupi sinar matahari, bulan dan bintang. Makhluk hidup yang ada pertama kali adalah “aseksual”, tidak berjenis kelamin, tidak ada laki-laki, tidak ada perempuan. Hal ini senada dengan temuan para ilmuwan modern.

(c). Makanan yang Muncul Pertama Kali
“ Vasetha, cepat atau lambat setelah masa yang lama sekali bagi makhluk-makhluk tersebut, tanah dengan sarinya muncul keluar dari dalam air. Sama seperti bentuk-bentuk buih ( busa ) di permukaan nasi susu masak yang mendingin, demikianlah munculnya tanah itu.
Tanah itu memiliki warna, bau dan rasa. Sama seperti dadih susu atau mentega murni, demikianlah warna tanah itu; sama seperti madu tawon murni, demikianlah manis tanah itu. “
(d). “Dosa-Asal” Para Makhluk : Keserakahan
“ Kemudian Vasetha, diantara makhluk-makhluk yang memiliki sifat serakah ( lolojatiko ) berkata : “O apakah ini ? “, dan mencicipi sari tanah itu dengan jarinya. Dengan mencicipinya, maka ia diliputi oleh sari itu, nafsu keinginan masuk dalam dirinya.
Makhluk-makhluk lainnya mengikuti contoh perbuatannya, mencicipi sari tanah itu, dengan jari-jari…makhluk-makhluk itu mulai makan sari tanah, memecahkan gumpalan-gumpalan sari tanah tersebut dengan tangan mereka.”
(e). Lenyapnya Cahaya dari Para Makhluk Cahaya dan Terlihatnya Sinar Matahari dan Bintang-bintang
“ Dan dengan melakukan hal ini, cahaya tubuh makhluk-makhluk itu lenyap. Dengan lenyapnya cahaya tubuh mereka, maka matahari, bulan, bintang-bintang dan konstelasi-konstelasi nampak… siang dan malam terjadi.”
(f). Bermulanya Pembentukan Bumi Kembali ( Evolusi )
“ Demikianlah Vasetha, sejauh itu bumi terbentuk kembali. Vasetha, selanjutnya makhluk-makhluk itu menikmati sari tanah, memakannya, hidup dengannya, dan berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali.”
(g).Terbentuknya Tubuh Para Makhluk Dunia
“ Berdasarkan atas takaran yang mereka makan itu, maka tubuh mereka menjadi padat, dan terwujudlah berbagai macam bentuk tubuh. Sebagian makhluk memiliki bentuk tubuh yang indah dan sebagian makhluk memiliki bentuk tubuh yang buruk.”
(h). Munculnya Tumbuhan Pertama Kali ( Tumbuhan Serupa Cendawan )
“ Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh yang indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh yang buruk…maka sari tanah itupun lenyap…ketika sari tanah lenyap…muncullah tumbuhan dari tanah ( bhumipappatiko ).
Cara tumbuhnya seperti cendawan…mereka menikmati, mendapatkan makanan, hidup dengan tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali…( seperti diatas )…”
Sementara mereka bangga akan keindahan diri mereka, mereka menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan yang muncul dari tanah itupun lenyap.
(i). Munculnya Tumbuhan Selanjutnya ( Tumbuhan Menjalar )
“ Selanjutnya tumbuhan menjalar ( badalata ) muncul…warnanya seperti dadih susu atau mentega murni, manisnya seperti madu tawon murni. Mereka menikmati, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan menjalar itu…maka tubuh mereka menjadi lebih padat; dan perbedaan tubuh mereka nampak lebih jelas, sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk.
Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk…
Sementara mereka bangga akan keindahan tubuh mereka sehingga menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan menjalar itupun lenyap. “
(j). Munculnya Padi
“ Kemudian Vasetha, ketika tumbuhan menjalar lenyap…muncullah tumbuhan padi ( Sali ) yang masak di alam terbuka, tanpa dedak dan sekam, harum, dengan bulir-bulir yang bersih. Pada sore hari, mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan pada waktu malam, pada keesokan paginya padi itu telah tumbuh dan masak kembali. Bila pada pagi hari mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan siang, maka pada sore hari padi tersebut telah tumbuh dan masak kembali, demikian terus menerus padi itu muncul.
Vasetha, selanjutnya makhluk-makhluk itu menikmati padi ( masak ) dari alam terbuka, mendapatkan makanan itu dan hidup dengan tumbuhan padi tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali.”
(k). Terbentuknya Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
“ Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan makan itu, maka tubuh mereka tumbuh lebih padat, dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas. Bagi wanita nampak jelas kewanitaannya ( itthilinga ) dan bagi laki-laki nampak jelas kelaki-lakiannya ( purisalinga ).”
(l).Terjadinya Hubungan Sexual
“ Kemudian wanita sangat memperhatikan tentang keadaan laki-laki, dan laki-lakipun sangat memperhatikan keadaan wanita. Karena mereka saling memperhatikan keadaan diri satu sama lain terlalu banyak, maka timbullah nafsu indria yang membakar tubuh mereka. Dan sebagai akibat adanya nafsu indria tersebut, mereka melakukan hubungan kelamin.
Vasetha, ketika makhluk-makhluk lain melihat mereka melakukan hubungan kelamin…dst…dst… “.

Menurut Sang Buddha, alam semesta ini tidak berawal ; tidak ada awal yang benar-benar awal, karena daur-hidup semesta ini, dari awal-mula terjadi hingga kiamat, dan mulai dari awal evolusi lagi, telah berlangsung sangat lama, tidak hanya sekali saja.

Keberadaan dan berlangsungnya alam-semesta itu ditunjang oleh hukum alam semata. Hukum alam itu sendiri, sesungguhnya bersifat relatif, hanya berlaku di alam fenomena, dan muncul “secara khayal” / “delusif” dari dalam tathagatagarbha ( “rahim Tathagata” ).

Sang Buddha juga mengajarkan bahwa ada banyak planet lain yang juga dihuni makhluk hidup, jauh sebelum tata-surya kita terbentuk. Mungkin inilah yang saat ini oleh ilmuwan dan masyarakat modern dikenal dengan “alien”. Tidak mengherankan bila makhluk luar angkasa ini mempunyai teknologi dan peradaban yang jutaan tahun lebih maju daripada manusia, karena ternyata menurut Sang Buddha sendiri, sebelum tata-surya kita terbentuk, diluar sana telah ada tata-surya yang juga telah dihuni oleh makhluk-makhluk hidup.

Asal usul manusia pertama di muka bumi
Mirror
Faithfreedom forum static
rahimii
Posts: 311
Joined: Sun Mar 06, 2011 6:33 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by rahimii »

Salam kenal bro hayamwuruk. Mohon izin menanggapi ya..
hayamwuruk wrote:Dalam kitab suci agama samawi yang dengan tegas mengakui hanya Adam adalah manusia pertama dan berusaha menjelaskan bahwa mutasi dan evolusi genetislah yang menghasilkan ras berbeda. Hawa sebagai pasangan Adam tercipta dari tulang rusuk Adam. Dengan demikian secara ilmiah, gen yang dimiliki Adam seharusnya sama dengan gen yang dimiliki Hawa. Jika kedua pasangan ini kawin dan menghasilkan keturunan, maka sudah barang tentu keturunan yang dihasilkannya seharusnya memiliki gen yang sama. Hanya saja kenapa saat ini ada banyak ras dengan genetik yang sangat jauh berbeda?
Yang pertama, menurut saya hanya ada satu ras, yaitu ras manusia. Pengelompokan manusia berdasarkan warna kulit dan penampilan fisik, dalam hemat saya tidak tepat dikatakan ras, tetapi "people group." Selanjutnya, sepengetahuan saya manusia memiliki gen yang sama, yakni terdiri atas unsur-unsur kimia yang dinamakan adenin, guanin, sitosin dan timin. Namun dalam gen tersebut, terdapat instruksi berbeda yang membuat setiap manusia, bahkan yang paling mirip sekalipun, memiliki perbedaan. Warna rambut, warna kulit, bentuk wajah, bentuk telinga ataupun ciri-ciri lain, semuanya dibentuk oleh instruksi genetik ini. DNA dari setiap orang didunia secara tipikal hanya berbeda 0,2%. Jadi, sepertinya pernyataan anda tentang banyaknya ras dengan genetik yang sangat jauh berbeda itu, perlu diperjelas lagi poin-poinnya, agar diskusi kita bisa semakin berkembang. Nice posting, anyway..
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by Kibou »

hayamwuruk wrote: (b). Kondisi Bumi setelah berlalunya masa Kiamat / Hancurnya Bumi ( pembentukan awal )
“ Pada waktu itu ( bumi kita ini ) semuanya terdiri dari air, gelap gulita. Tidak ada matahari atau bulan yang nampak, tidak ada bintang-bintang maupun konstelasi-konstelasi yang kelihatan, siang maupun malam belum ada, laki-laki maupun wanita belum ada. Makhluk-makhluk hanya dikenal sebagai makhluk-makhluk saja. “
Khotbah Sang Buddha tersebut ternyata senada dengan pendapat para ilmuwan modern, bahwa pada awal-mulanya, permukaan bumi ini tertutup oleh air.
Wow! Di sini ada kemiripan/kecocokan dengan isi kitab suci orang Yahudi:

Kejadian 1 ayat 2:

Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Menarik sekali Bro hayamwuruk. Saya akan menanggi trit ini lebih lanjut, di selang waktu pekerjaan kantor. Salam damai!

Edit:

Saya sumbang kutipan bahasa Inggris dari Aganna Sutta:
http://tipitaka.wikia.com/wiki/Agganna_Sutta

"At that period, Vasettha, there was just one mass of water, and all was darkness, blinding darkness. Neither moon nor sun appeared, no constellations or stars appeared, night and day were not distinguished, nor months and fortnights, no years or seasons, and no male and female, beings being reckoning just as beings. And sooner or later, after a very long period of time, savory earth spread itself over the waters where those beings were. It looked just like the skin that forms itself over hot milk as it cools. It was endowed with color, smell and taste. It was the color of fine ghee or butter, and it was very sweet, like pure wild honey."
hayamwuruk
Posts: 45
Joined: Sat Sep 14, 2013 1:38 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by hayamwuruk »

rahimii wrote:Salam kenal bro hayamwuruk. Mohon izin menanggapi ya..


Yang pertama, menurut saya hanya ada satu ras, yaitu ras manusia. Pengelompokan manusia berdasarkan warna kulit dan penampilan fisik, dalam hemat saya tidak tepat dikatakan ras, tetapi "people group." Selanjutnya, sepengetahuan saya manusia memiliki gen yang sama, yakni terdiri atas unsur-unsur kimia yang dinamakan adenin, guanin, sitosin dan timin. Namun dalam gen tersebut, terdapat instruksi berbeda yang membuat setiap manusia, bahkan yang paling mirip sekalipun, memiliki perbedaan. Warna rambut, warna kulit, bentuk wajah, bentuk telinga ataupun ciri-ciri lain, semuanya dibentuk oleh instruksi genetik ini. DNA dari setiap orang didunia secara tipikal hanya berbeda 0,2%. Jadi, sepertinya pernyataan anda tentang banyaknya ras dengan genetik yang sangat jauh berbeda itu, perlu diperjelas lagi poin-poinnya, agar diskusi kita bisa semakin berkembang. Nice posting, anyway..
tulisan diatas bukan tulisan saya hanya copy paste hanya saja intinya perkawinan incest dalam satu keluarga tidak akan menyebabkan keturunannya berubah berbeda2 lebih signifikan menjadi ada yang berambut keriting, berkulit hitam, kuning, putih...berhidung pesek dan mancung....faktor alam terbukti kurang mendukung....
rahimii
Posts: 311
Joined: Sun Mar 06, 2011 6:33 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by rahimii »

Secara awam memang, kita berpikir bahwa kelompok-kelompok manusia yang berwarna kulit putih, kuning, merah, hitam dan coklat, berarti ada banyak pigmen kulit yang berbeda pula pada masing-masing kelompok manusia. Bagaimanapun, sebenarnya ras manusia memiliki pigmen warna yang sama dalam kulit kita yang disebut melanin. Pigmen ini diproduksi dalam jumlah yang berbeda pada sel-sel kulit kita. Jika tubuh tidak mampu memproduksi melanin, maka kulit kita akan berwarna sangat putih atau merah jambu yang disebut albino. Jika melanin diproduksi hanya sedikit, maka warna kulit kita akan menjadi putih seperti orang eropa umumnya. Jika melanin diproduksi dalam jumlah yang besar, maka kulit kita akan berwarna hitam. Jadi warna kulit yang berbeda tidak terbentuk karena adanya faktor genetik yang berbeda. Warna kulit berbeda karena faktor kemampuan memproduksi melanin pada setiap manusia berbeda-beda pula.

Setiap manusia membawa systim informasi dalam tubuhnya sebagai blueprint yang akan menentukan pertumbuhan tidak hanya kemanusiaan kita, tetapi juga apakah kita akan memiliki mata biru, hidung yang pesek, kaki yang panjang, dsb. Saat sperma membuahi indung telur, seluruh informasi yang memuat bagaimana benih manusia tersebut akan dibentuk telah ada. Informasi ini tersedia dalam bentuk kode pada DNA kita. Semua manusia memiliki unsur kimiawi DNA yang sama, hanya setiap orang juga mewarisi ratusan kesalahan genetika turun temurun yang membuat kita berbeda satu sama lain.

Asal usul manusia pertama di muka bumi
Mirror
Faithfreedom forum static
hayamwuruk
Posts: 45
Joined: Sat Sep 14, 2013 1:38 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by hayamwuruk »

hanya sebuah teori untuk pembenaran contohnya orang eskimo keturunan mongol selama ini tidak mengadakan kawin campur sampai sekarang masih bermata sipit dan tidak menjadi bule dan pirang....walau tinggal ditempat dingin....
rahimii
Posts: 311
Joined: Sun Mar 06, 2011 6:33 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by rahimii »

Saudara hayamwuruk, maaf bila saya kurang setuju dengan statement ada. Antropolog secara umum membuat klasifikasi people group terdiri atas caucasoid (orang putih atau eropa), mongoloid (china, eskimo, native amerika), negroid (hitam afrika), australoid (aborigin). Grup utama ini terbagi lagi atas banyak sub grup. Kalau mengikuti teori saudara, menurut saudara ada berapa rasial grup yang seharusnya ada? Saya tantang anda menyebutkan klasifikasi grup people lebih dari yang saya sebutkan diatas. Ini bukan teori pembenaran, tapi berdasarkan dalil-dalil ilmu pengetahuan populer yang berkembang di zaman kita. Justru teori saudara yang menurut saya tidak didukung dasar2 ilmiah. Coba anda pelajari lagi cara kerja melanin, bisa di google kok..supaya saudara lebih jelas mengenai asal usul perbedaan warna kulit manusia..
hayamwuruk
Posts: 45
Joined: Sat Sep 14, 2013 1:38 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by hayamwuruk »

ada 7 dan saya tidak meminta anda percaya ini, hanya pandangan lain asal usul manusia...diluar agama samawi....hanya untuk menambah pengetahuan karena hampir dipastikan tidak dapat dibuktikan dengan memuaskan semua pihak.....terkait..bisa menjadi debat hingga diakhir zaman....oke peace
User avatar
gema
Posts: 1097
Joined: Sun Sep 08, 2013 10:27 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by gema »

Ijin menyimak gan... trit yang beda. :drinkers:
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by Kibou »

Bro hayamwuruk,

apa yang saya ketahui mengenai ajaran agama Buddha saya peroleh dari buku ini:

http://www.urbandharma.org/pdf/BuddhaHisTeachings.pdf

Sudahkah Bro hayamwuruk membaca buku tersebut?

Kalau seandainya sudah, apakah isi buku tersebut sudah mewakili ajaran Buddha secara akurat dan bertanggung jawab? Jika tidak, mengapa? Saya berharap Bro bisa memberikan jawaban.

Terima kasih, salam sejahtera.
hayamwuruk
Posts: 45
Joined: Sat Sep 14, 2013 1:38 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by hayamwuruk »

Kibou wrote:Bro hayamwuruk,

apa yang saya ketahui mengenai ajaran agama Buddha saya peroleh dari buku ini:

http://www.urbandharma.org/pdf/BuddhaHisTeachings.pdf

Sudahkah Bro hayamwuruk membaca buku tersebut?

Kalau seandainya sudah, apakah isi buku tersebut sudah mewakili ajaran Buddha secara akurat dan bertanggung jawab? Jika tidak, mengapa? Saya berharap Bro bisa memberikan jawaban.

Terima kasih, salam sejahtera.
sekilas sehabis download saya baca itu adalah aliran buddha theravada....agama buddha juga banyak terbagi banyak aliran salah satunya theravada yang hanya mengakui satu Buddha Sakyamuni...dan selalu mengambil sudut pandang dari seorang bhikku.

Ajaran Buddha terbagi 2...1. ajaran eksoterik dimulai oleh Buddha Sakyamuni. Buddha theravada/hinayana.
dan
2 ajaran esoteris (rahasia)yang banyak mengajarkan ilmu2 gaib sehingga tidak terlalu terbuka untuk umum untuk kalangan sendiri di keluarga bangsawan dan para raja yang dipopulerkan kembali oleh Buddha Ke2 Padmasambava dikenal dengan buddha mahayana untuk umat umum yang lebih spesifik lagi buddha tantra. Padmasambava adlah sang Buddha yang muncul kedunia tidak melalui orang tua lahir dari sebuah teratai raksasa dan juga tidak meninggal. moksa ...lebih ajaib dari yesus yg masih mempunyai ibu....coba search di google

Ajaran Buddha adalah mengajarkan kebenaran alam semesta dan hukum2 sebab akibat yang terjadi dialam semesta. sudah adasebelum Buddha sakyamuni mengajarkannya, istilahnya membuka lembaran lama...seperti di candi Borobudur ada 5 Buddha. Buddha yang ditengah adalah Buddha Vairocana dengan ke 4 buddha lainnya di 4 penjuru. Buddha sebelum Sakyamuni Buddha adalah BUddha atarma Buddha zaman purba merupakan guru spiritual Buddha Sakyamuni.
Itulah sebabnya sang Buddha sakyamuni diakhir hayatnya mengatakan tidak memberikan ajaran apapun karena ajaran itu memang sudah ada dari zaman purba hanya mengulang. ada 84 rb ajaran dharma, anda hanya perlu menekuni salah satunya bisa mencapai kebebasan dari alam samsara
Last edited by hayamwuruk on Tue Oct 29, 2013 1:52 am, edited 1 time in total.
hayamwuruk
Posts: 45
Joined: Sat Sep 14, 2013 1:38 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by hayamwuruk »

kita bahas lebih lanjut tentang manusia menurut kitab zaman purba Chin ching keng yang telah berusia 6000 tahun.konon..dibuat oleh Thai sang laoce...adanya trinitas juga dalam manusia.
Manusia terbagi menjadi 3
1. Jiwa palsu yang bekerja untuk manusia awam yang menjalankan napsu duniawi
2. roh sejati tertidur ketika manusia dilahirkan ada yang terbangunsejak lahir untuk manusia pilihan
3. Badan jasmani. raga yang dikubur ketika meninggal.

agama samawi lebih menitik beratkan pelatihan jiwa palsu...mengurusin semua peraturan/moral dikehidupan manusia..harus berjuang berat melawan hawa napsu duniawi

agama hindu dan buddha lebih menitik beratkan melatih membangunkan roh sejati yang dikenal seperti indera keenam yangmenundukkan jiwa palsu sehingga roh sejati yang berkuasa.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by Kibou »

Kibou wrote:Bro hayamwuruk,

apa yang saya ketahui mengenai ajaran agama Buddha saya peroleh dari buku ini:

http://www.urbandharma.org/pdf/BuddhaHisTeachings.pdf

Sudahkah Bro hayamwuruk membaca buku tersebut?

Kalau seandainya sudah, apakah isi buku tersebut sudah mewakili ajaran Buddha secara akurat dan bertanggung jawab? Jika tidak, mengapa? Saya berharap Bro bisa memberikan jawaban.

Terima kasih, salam sejahtera.
hayamwuruk wrote: sekilas sehabis download saya baca itu adalah aliran buddha theravada....agama buddha juga banyak terbagi banyak aliran salah satunya theravada yang hanya mengakui satu Buddha Sakyamuni...dan selalu mengambil sudut pandang dari seorang bhikku.

Ajaran Buddha terbagi 2...1. ajaran eksoterik dimulai oleh Buddha Sakyamuni. Buddha theravada/hinayana.
dan
2 ajaran esoteris (rahasia)yang banyak mengajarkan ilmu2 gaib sehingga tidak terlalu terbuka untuk umum untuk kalangan sendiri di keluarga bangsawan dan para raja yang dipopulerkan kembali oleh Buddha Ke2 Padmasambava dikenal dengan buddha mahayana untuk umat umum yang lebih spesifik lagi buddha tantra. Padmasambava adlah sang Buddha yang muncul kedunia tidak melalui orang tua lahir dari sebuah teratai raksasa dan juga tidak meninggal. moksa ...lebih ajaib dari yesus yg masih mempunyai ibu....coba search di google

Ajaran Buddha adalah mengajarkan kebenaran alam semesta dan hukum2 sebab akibat yang terjadi dialam semesta. sudah adasebelum Buddha sakyamuni mengajarkannya, istilahnya membuka lembaran lama...seperti di candi Borobudur ada 5 Buddha. Buddha yang ditengah adalah Buddha Vairocana dengan ke 4 buddha lainnya di 4 penjuru. Buddha sebelum Sakyamuni Buddha adalah BUddha atarma Buddha zaman purba merupakan guru spiritual Buddha Sakyamuni.
Itulah sebabnya sang Buddha sakyamuni diakhir hayatnya mengatakan tidak memberikan ajaran apapun karena ajaran itu memang sudah ada dari zaman purba hanya mengulang. ada 84 rb ajaran dharma, anda hanya perlu menekuni salah satunya bisa mencapai kebebasan dari alam samsara
Terima kasih Bro. Ternyata anda berasal dari aliran yang berbeda dengan si penulis buku tersebut. Silahkan lanjutkan pelajaran agamanya Bro. Akan menambah wawasan bagi semua pengunjung IFF. Salam sejahtera.
hayamwuruk
Posts: 45
Joined: Sat Sep 14, 2013 1:38 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by hayamwuruk »

aliran agama buddha terbagi 3
1. theravada aliran dasar untuk belajar teori dasar agama buddha dan mengenal pendiri agama buddha , BUddha gautama.....banyak membahas teori dan bagi kurang bisa memahami teori permainan kata...akan bingung memahami terjemahannya.....lebih cenderung mengikuti teori agama samawi.hanya ada satu buddha...dibahas dari sudut pandang para Bhikku/bhiksu....mengutamakan meditasi dan mencapai nibbana (kosong).
2. Mahayana sudah memadukan mantra dan meditasi lebih kearah praktek dengan mantra dan sutra walau masih ada ceramah......kita tahu manusia paling bandel tidk bisa diselamatkan hanya dengan ceramah apalagi masih ada setan ditubuhnya masuk kuping kiri besok sudah keluar kuping kanan ..berbuat dosa lagi...harus praktek seperti berzikir dan ritual lain yang mengurangi hawa napsu...sudah mengenal Buddha lain selain Buddha Gautama terutama Buddha Amithaba.mulai mengenal kekutan gaib.
3.Tantrayana/vajrayana..sering dikenal dengan aliran rahasia...di indonesia dulu hanya diajarkan untuk kalangan bangsawan dan raja-raja karena banyak memuat kesaktian yang berbahaya bila diajarkan terbuka didunia terkenal dengan aliran tibet dan dalai lama...kebanyakan ilmu-ilmu gaib seperti di indonesia berasal dari teori ajaran tantra...lalu diganti bacaannya dengan timur tengah....seperti kalacakra murni berasal dari aliran buddha....ada Buddha kalacakra...sekarang banyak beredar versi islam di indonesia...menjiplak rajah yang diambil juga mirip mantra di balik....nah yang palsu ...kekuatannya darimana ? ya kebanyakan dari kuburan....

Asal usul manusia pertama di muka bumi
Mirror
Faithfreedom forum static
hayamwuruk
Posts: 45
Joined: Sat Sep 14, 2013 1:38 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by hayamwuruk »

pelajaran berlanjut dikutip dari sebuah blog.

Hidup itu perlu menderita
Perjalanan kehidupan setiap manusia atau roh dipengaruhi oleh 3 unsur yang saling berinteraksi dan bersinergi.

1. Kualitas Roh (sebelumnya dari seorang yang menekuni agama/dharma/dewa atau dari roh penjahat/binatang)
2. karma (kumpulan dari semua perbuatan yang sudah dilakukan baik atau buruk)
3. sisi bebas (pilihan berbuat jahat dan berbuat baik)hadiah dari langit /alam semesta bisa juga dikatakan diberi oleh tuhan kebebasan memilih.

nah kita bahas yang ketiga saja saya lebih suka istilah pilihan bebas manusia …ini sangat dipengaruhi oleh Lingkungan hidup, kondisi dan situasi dimana dia berada..seperti .bila hidup di lingkungan kotor.dengan teman2 di lingkungan juga berbuat kotor ..logikanya ya pasti ada pengaruhnya…..makanya ada anjuran buddhist untuk berusaha bergaul dengan orang yang menjalankan dharma saja.

Pilihan bebas ini adalah pemberian dari langit, jadi manusia yang menentukan hidupnya sendiri tidak sepenuhnya tergantung karma. dan manusia diberi akal pikiran dan kecerdasan yang dapat dipergunakan untuk mengarahkan pada kehidupan yang baik. sedangkan mahluk lain tidaklah sesempurna manusia.

Sayangnya pilihan bebas ini tidak dapat di intervensi oleh langit (tuhan) tetapi malahan dapat dipengaruhi oleh sisi negatip seperti dari setan seperti pelet masuk ke sisi bebas manusia membuat orang tersebut terikat , like or dislike sehingga menutup mata hati nya

Seperti kita sekolah mau naik kelas ya harus melewati ujian kelulusan dulu. nah iblis/mara itu ibarat guru ujian kita jadi jangan suka menyalahkan setan/iblis itu jahat dia berbuat juga karena menjalankan perintah langit. semua manusia pasti digodanyanya.iblis dan setan diciptakan tuhan(yang asli) dengan tugas menguji manusia bukan karena dia jahat tetapi dia hanya menjalankan tugasnya

Lingkungan, kondisi serta situasi yang dialami seseorang sering sulit membuat orang tersebut mengendalikan diri/sisi bebasnya.Maka dinasehati manusia perlu hati2, waspada jangan melekat pada materi, bentuk yang dapat menutup mata hatinya.

Mahluk yang dapat terlahirkan ke wujud manusia, mempunyai karma yang seimbang yang gampang di tengah-tengah istilahnya punya karma 50 % baik dan karma buruk juga 50 %, jika karma baiknya lebih dari 50 % bisa di alam dewa sesuai dengan persentasenya hingga semua karma baiknya habis dijalankan. begitu juga dengan karma buruk wah gimana yang 0 % saya juga gak pasti mungkin di neraka avici harus menghabiskan karma buruknya. sedangkan Buddha sudah tidak punya karma lagi baik itu karma buruk atau baik, mahluk yang tidak mempunyai karma lagi akan terbebas dari alam samsara. Semua mahluk yang masih di alam samsara harus menjalankan karmanya yang baik dan buruk serta diberi sisi bebas/pilihan sampai habis hingga menjadi buddha.

Buddha Sakyamuni pernah mengatakan harus ingat “Hidup adalah penderitaan“. Nah masalahnya setiap mahluk itu manja jika karma baik datang, dia lupa dan bersenang-senang, sedangkan jika yang buruk datang, baru ingat sama yang diatas. sehingga ada anjuran hidup itu perlu penderitaan, waspadalah orang yang tidak/belum mengalami penderitaan dalam kehidupannya. dengan penderitaan kita akan menghabiskan karma buruk, sedangkan karma baik tidaklah menjadi pikiran. Masalahnya bagaimana kita mengatasi penderitaan dengan senang hati, kita harus berpikir satu lagi karma buruk kita akan selesai, tetapi ingat jangan menambah karma buruk lagi nantinya tidak akan ada selesainya. karena itu adanya lingkaran reinkarnasi setiap mahluk akan bertransformasi ke wujud sesuai karmanya.

Hidup itu pasti menderita karena tujuannya untuk melunasi karma yang belum dijalankan. Di dunia ini tidak ada seorangpun yang hidup sejak lahir sampai tua tidak pernah berbuat dosa atau kesalahan yang menghasilkan karma buruk. Ini berarti kita
membayar hutang yang lama juga yang baru. inilah yang disebut lingkaran karma dan reinkarnasi yang akan diputuskan melalui ajaran sang buddha. maaf, Walau sering ada yang bilang dia itu ajaran sesat, tidak murni, aku punyai yang asli benar dari silsilah yang benar. Selama orang tersebut selalu berusaha berbuat baik, berkelakuan baik walau ritual atau bacaannya kita agak anggap tidak sesuai dengan kita..biarkanlah semua orang toh pernah berbuat salah dan dengan berbuat baik dia kan menemukan jalannya sendiri. Masing2 mempunyai jalan sendiri lebih baik kita mengurusi karma dan diri kita sendiri. lalu keluarga sendiri terlalu sok suci malahan dipengaruhi mara.
Penderitaan adalah nafsu/keinginan yang tidak tercapai, dalam ajaran buddhist kita harus belajar mengendalikan keinginan.

Bahkan dalam injil perjanjian baru disebutkan :

berbahagialah orang yang menderita karena miskin
berbahagialah orang yang menderita karena dianiayai
berbahagialah orang yang menderita karena lapar.

intinya berbahagialah orang yang menderita, karena penderitaan menghasilkan kebahagiaan jiwa, hanya dengan menjalankan penderitaan kita menghabiskan karma buruk kita. Padahal dalam pandangan awam pasti susah menerima pendapat tersebut.

Berbuahnya karma baik dan buruk tidak dapat diatur menurut kemauan yang bersangkutan, tetapi muncul sesuai dengan aturan langit hukum alam semesta yang tidak diketahui oleh manusia, kecuali yang bisa tahu rahasia alam semesta, seperti di cina..yang belajar Tao rahasia alam semesta sehingga munculnya kitab Liao Fan kisah nyata.believe it or not.

Karma buruk itu dapat ditunda atau tertunda pembayarannya melalui beberapa cara, melalui ritual atau bantuan spiritual seorang paranormal. Tetapi sebaiknya jangan dilakukan karena akan memperparah keadaan bahkan meningkatkan penderitaan ibaratnya hutangnya akan menumpuk lebih besar bila ditunda lagi. Jadi bagaimana….Harus dikelola secara tepat dan bijaksana…yang gampang seperti selalu berbuat kebajikan menjauhi kejahatan seperti ajaran Buddhist.
Karma baik tidak dapat dipakai untuk membayar karma buruk. karma baik dan karma buruk berdiri sendiri-sendiri jadi waspadalah dalam bertindak dan berkata-kata harus ditelaah apakah efeknya akan positip atau negatip…sehingga ada anjuran untuk bertapa menjauhi kehidupan duniawi sehingga lebih dapat menjaga diri.
Dengan adanya penderitaan, manusia juga akan sadar bahwa ia harus berbuat baik dan mempunyai kelakuan baik.
ditambah dengan sembahyang yang baik seperti sadhana, sholat, ibadah.

Berbuat baik
Perbuatan yang dapat menolong, menghilangkan atau mengurangi penderitaan orang lain tanpa mengharapkan balasannya atau pamrih. Intinya adalah cinta kasih, tanpa cinta kasih seseorang akan susah melakukan amal baik.
berbuat baik seperti amal dana, barang, tenaga, kepedulian, pertolongan, nasehat dan informasi yang benar dll.
Bila seseorang didalam menjalankan kehidupannya tidak pernah memberi baik itu berupa amal dana, barang, berbuat baik, pertolongan, kasih sayang dll. Maka dalam diri orang tersebut tidak akan timbul wadah untuk menerima pertolongan dari langit. Ini sudah merupakan Hukum alam semesta. Yang tidak pernah memberi tidak akan pernah menerima
kalimat bijak dari beramal adalah ” Hari ini beramal besok sudah lupa” lupa denga siapa kita beri jangan lupa dengan memberi amal lagi…..

Prilaku/kelakuan baik.
Intinya adalah tidak membuat mahluk lain menderita, dapat menguasai nafsu tidak baik yang dapat membuat orang menderita. prilaku baik itu patokannya bagaimana ? khan belum tentu semua orang pendapatnya sama.
kita ambil dari ajaran agama baik dari buddhist dan samawi.
kelakuan baik diperlukan, sebab orang yang mempunyai prilaku baik akan menjauhi perbuatan yang membuat orang lain menderita sehingga tidak akan menghasilkan karma buruk…jadi karma buruknya tidak akan bertambah lagi.

Sembahyang yang baik
Intinya seseorang dapat menyadari dan mengetahui semua kesalahan dan dosa-dosanya Kemudian bertobat dan memohon pengampunan dari langit atas semua dosa yang sudah dilakukan. Juga memohon bimbingan dan berkat, pertolongan dan perlindungan dari langit agar dalam menjalani kehidupan selalu mendapat jalan yang baik dan benar. Jalan yang diberkahi dan direstui dari langit.
Jangan memohon hal-hal yang terlalu duniawi, apalagi yang menjurus pemaksaan/ menodong, terimalah apa adanya yang kita dapat seihklasnya.

Karma buruk tidak dapat dibayar dengan karma baik, keduanya berdiri sendiri , karma baik menerima pahala dan kebahagiaan. karma buruk menerima hukuman dan penderitaan.
Karma buruk dapat dihilangkan atau dikurangi dengan cara membayarnya, pembayarannya yaitu dengan penderitaan untuk menjalankannya. Dalam hidup ini jangan takut menderita.

Hukum karma dan reinkarnasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, satu sama lain saling berhubungan, karena ada karma terjadilah reinkarnasi, ini di dalam buddhisme dikenal dengan roda kehidupan samsara.

Hidup itu perlu menderita
Mirror
Faithfreedom forum static
User avatar
OpoBener
Posts: 810
Joined: Sat Feb 25, 2012 12:54 am
Location: Di genteng rumah nabi ngintip doi nyipok onta

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by OpoBener »

@hayamwuruk
Menarik penjelasan anda diatas. Secara garis besar dapat diterima dengan logika dan akal jernih...

Saya pribadi hanya "sedikit kaget" tentang "status setan" di tulisan anda diatas.....
Selebihnya, saya pribadi tidak ada masalah sama sekali

Tetapi ada kenalan saya memberitahu saya bahwa sejatinya, ajaran Buddha tidak mengenal Tuhan sebagai sosok individu
Gmn menurut anda ? Bener apa salah ?

Terima kasih atas waktu dan perhatiannya
hayamwuruk
Posts: 45
Joined: Sat Sep 14, 2013 1:38 pm

Re: Asal usul manusia pertama di muka bumi

Post by hayamwuruk »

alam semesta bisa di analogikan seperti semua bermula dari nol/kosong/sunya lalu diciptakannya alam semesta (1), lalu muncullah tuhan dan iblis (2) unsur dualisme, keduanya berasal dari alam semesta, msing-masing diciptakan ada fungsinya....alam semesta akan hancur/kiamat bila keseimbangan antara baik dan jahat bergeser tidak lagi 50 - 50. jDI MENGHARAPKAN DUNIA MENJADI BAIK SEMUA sepertinya tidk mungkin. adanya hukum alam semesta yang adil mengatur keseimbangan ini bukan tuhan allah.

versi theravada mengenai tuhan pencipta dikenal sebagai Mahabrahma yang juga dalam hindu dikenl sebagai pencipta alam semesta.

dikutip dari sebuah blog

Dimanakah yg kau katakan "TUHAN" itu berada ? (Menurut Buddha)

DIMANA YANG KAU SEBUT "TUHAN" ITU SESUNGGUHNYA BERADA?

Sebagian besar umat agama di dunia menyebut YANG MUTLAK, KEKAL, ABAGI, MAHA SUCI dengan berbagai sebutan, mulai dari TUHAN, BAPA, BRAHMA, dan sebagainya sesuai apa yang agama mereka Ajarkan.

Sebelumnya Kita perlu mengetahui, terdapat 31 Alam kehidupan menurut Sang Buddha.. dimana terdiri dari 3 kaegori utama yaitu ALAM TANPA BENTUK, ALAM BENTUK, dan ALAM HAWA NAFSU..
Alam kita (alam manusia), serta alam samsara (neraka) berada di ALAM HAWA NAFSU..
Alam tertinggi dari 31 alam tersebut disebut sebagai ALAM ARUPADHATU dimana penghuninya berusia hampir kekal (tetapi sesungguhnya tidak kekal).. Makhluk di alam inilah yg sering disalahartikan sebagai TUHAN/ BAPA ALAM SEMESTA...
Lalu DIMANA YANG MUTLAK, KEKAL, MAHA SUCI, dll sesungguhnya BERADA ?
Sang Buddha telah menemukan jawabannya dan inilah kebenaran sejatinya..


DIMANAKAH “YANG-MUTLAK, YANG-TIDAK-TERCIPTA” ; “KANG-LANGGENG-TANPA-WANGENAN-TANPA-WEKASAN” BERADA ?


Pertanyaannya, “ Dimanakah letak “Yang-Mutlak, Yang-Tidak-Tercipta, Yang-Tidak-Terbentuk, Yang-Tidak-Terlahir”, “Jalan-Keluar” dari roda samsara itu berada ?” Jawabannya, “ Tidak di ke-31 Alam Kehidupan itu.”
Pada dahulu kala, para Brahmana, dan hingga kini pun ummat manusia umumnya, mengenal “Sangkan-Paraning-Dumadi” adalah sebagai “Brahma”, yaitu “Sang-Pencipta” ,“Bapa-Semua-Makhluk-dan-Alam-Semesta”. Namun, pandangan keliru itu diluruskan oleh Sang Buddha. Karena meskipun para Brahma hidup dalam usia yang sangat panjang, bahkan para Brahma diatas Maha Brahma hidup hingga 16.000 Maha Kappa ( 1 Maha Kappa = 4 Asankheyya Kappa, 1 A.K = 20 Antara Kappa ( 1 pangkat 14 tahun ( angka 1 diikuti 140 angka nol ) , 1 Kappa = 1 “world-cycle”, 1 siklus hidup alam semesta ), namun mereka tetaplah : TIDAK-KEKAL. Karena merekapun kelak, ketika karma-karma baiknya yang menyebabkan mereka terlahir di alam tersebut telah habis, mereka akan bertumimbal lahir ke alam-alam lain diantara ke-31 alam kehidupan tersebut. Dan yang tidak-kekal, bukanlah “Yang-Mutlak”, karena “Yang-Mutlak”,adalah “Kekal-Abadi”.
Lalu, apakah “Yang-Mutlak” itu adalah di Arupadhatu ? Juga tidak. Karena, makhluk-makhluk Arupadhatu juga tidak-kekal, mereka kelak juga akan bertumimbal lahir di antara salah satu dari ke-31 alam kehidupan tersebut.
Ilusi mengenai kekekalan dan keabadian alam para Dewadari alam Kamadhatu, hingga Rupadhatu dan Arupadhatuadalah karena usia mereka yang sangat panjang, terutama mulai Para Brahma dari Rupadhatu hingga Arupadhatu yang bisa melampaui jutaan-tilyun bahkan maha jutaan-trilyun tahun, sedangkan manusia paling lama hanya hidup dalam masa 100 tahun ( Untuk saat ini, akan tetapi, dalam suatu masa dimana moralitas terjaga dengan sangat baik, manusia mampu hidup hingga delapan puluh ribu ( 80.000 ) tahun ) . Karena manusia membandingkan usia mereka yang pendek dengan usia para Dewa apalagi jika dibandingkan dengan para Brahma dari Rupadhatu hinggaArupadhatu, maka manusia keliru menyimpulkan :
“ hidup dialam manusia tidak-kekal , “mung-mampir-ngombe”, tetapi hidup di surga adalah kekal, “Sungguh berbahagia bila kita bisa berada diatas pangkuan BAPA !” .
Sebegitu gelapnya pandangan manusia. Hingga suatu masa lahirlah seorang Samma-Sambuddha, yang mampu menembus semua hakekat, mampu menembus Kebenaran-Sejati, dan menyatakan, bahwa “Yang-Mutlak”, bukanlah di ke-31 alam kehidupan itu. “Yang-Mutlak” ini, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,karena saat semua fenomena telah lenyap, maka tidak ada satu katapun yang dapat mengungkapkannya. Itu adalah : NIRVANA ( Pali :Nibbana ).
Sehingga, masihkah ada yang percaya diri telah mengenal“Yang-Mutlak” ? Karena, paling jauh umumnya manusia hanya mengenal “Tuhan” , dari alam Kamadhatu hingga“Brahma” di alam Rupadhatu, yang kemudian dikenal dengan “Bapa-Segenap-Alam-Semesta”. Apapun sebutannya ( karena bervariasi, sesuai latar belakang budaya dan agama masing-masing ), tapi apa yang mereka pahami baru sebatas itu. Karena, “Yang-Mutlak”ini bukanlah “makhluk”, sedangkan yang umumnya dikenal oleh para spiritualis adalah makhluk, yang meskipun mereka tidak mampu menggambarkannya, tapi tetap merupakan sesosok makhluk, yang bisa berbicara, yang bisa memberi wangsit, yang bisa memberi perintah, yang bisa memberi larangan, yang bisa memberi hadiah, yang bisa memberi hukuman. “Yang-Mutlak” adalah “Tidak-Berbentuk”, “Tidak-Tercipta”, dan yang sedemikian ini“Tidak-Bicara”, “Tidak-Marah”, “Tidak-Memberi”, “Tidak-Menghukum”.
Inilah jati-sejati-jatinya “Tan-Kena-Kinaya-Ngapa”, “Kang-Langgeng-Tanpa-Kawitan-Tanpa-Wekasan”.Jauh melampaui Dewa, jauh melampaui Brahma, jauh melampaui sosok “makhluk” yang tidak kelihatan yang seperti apapun yang bisa diimajinasikan oleh manusia, yang disebut “Tuhan”. Yang-Mutlak , Yang-Tak-Tercipta tersebut “Tak-Berbicara”, “Tak-Berbuat”, “Tak-Berbentuk”, “Tak-Memberi”, “Tak-Menghukum”, ia adalah : “ANATTA”, tanpa “AKU”, bukan “AKU”, bukan pula “AKU adalah AKU”. Karena “AKU” dan “AKU adalah AKU” masih bisa bicara, dan yang bicara adalah “Berbentuk”. “Berbentuk” bukanlah“Yang-Mutlak”, dan yang “Tak Mutlak” itu tak kekal.

”Dengan mata, seseorang dapat melihat pandangan memilukan; Mengapa Brahma itu tidak menciptakan secara baik? Bila kekuatannya demikian tak terbatas, mengapa tangannya begitu jarang memberkati? Mengapa dia tidak memberi kebahagiaan semata? Mengapa kejahatan, kebohongan dan ketidak-tahuan merajalela? Mengapa memenangkan kepalsuan, sedangkan kebenaran dan keadilan gagal? SAYA MENGANGGAP, BRAHMA ADALAH KETIDAK-ADILAN . Yang membuat dunia yang diatur keliru.” [Bhuridatta Jataka, Jataka 543]

Apabila, O para bhikkhu, makhluk-makhluk mengalami penderitaan dan kebahagiaan sebagai hasil atau sebab dari ciptaan Tuhan (Issaranimmanahetu), maka para petapa telanjang ini tentu juga diciptakan oleh satu Tuhan yang jahat/nakal (Papakena Issara), karena mereka kini mengalami penderitaan yang sangat mengerikan.

[Devadaha Sutta, Majjhima Nikaya 101]

“Bila ada Sang Maha Kuasa yang dapat mendatangkan bagi setiap mahluk ciptaanya kebahagiaan atau penderitaan, perbuatan baik maupun jahat, maka yang maha kuasa itu diliputi dosa, sedangkan manusia hanya menjalankan perintahnya saja.”

( Mahabodhi Jataka No.528 )

Asal usul manusia pertama di muka bumi
Mirror
Faithfreedom forum static
Post Reply