Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by keeamad »

@ AAAGGHHH,
kalau yang ini gw khatam ....
Pantesan nitse sulit dimengerti, rupanya ISLAM IDOL DIA ......
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by Kibou »

keeamad wrote:@ AAAGGHHH,
kalau yang ini gw khatam ....
Pantesan nitse sulit dimengerti, rupanya ISLAM IDOL DIA ......
Hihihihi syukurlah Bro. Ingat, Islam bisa merusak logika berpikir seseorang, biarpun orang jenius seperti Nietzsche.
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by keeamad »

Pantes gak ada filsuf muslim, lha wong ajaran agama mereka tidak mengenal cara berargumen (kecuali caci maki dan pedang kpd kafir khususnya .... )
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by Kibou »

keeamad wrote: Adakah nitse menerangkan,
"Apapun yang didasari oleh filsafat NON metafisik bisa diterima dan diyakini"
Bro, kali ini saya punya jawaban yang simpel.

Jawabnya adalah YA.

Nietce memang seorang empiricist, jadi baginya pembuktian empiris (induksi) lebih bisa dipercaya daripada pembuktian non-empiris (deduksi logika). Saya kemarin ketemu kutipannya, tapi lupa di-bookmark dan sekarang malah tidak ketemu.

<Next topic: Descartes dan Cogito Ergo Sum>
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by Kibou »

Descartes dan Cogito Ergo Sum

Sebelumnya kita telah menengok argumen Aristoteles mengenai "self evident truths", yaitu kebenaran yang bisa diterima tanpa melalui pembuktian empiris/induktif maupun non-empiris/deduktif: contohnya kebenaran hukum logika dan kebenaran hukum moral.

Kita juga sudah meninjau sedikit argumen dari Nietzsche yang menolak "kebenaran" dari argumen Aristoteles: bahwa tidak ada yang namanya kebenaran objektif, dan setiap individu berhak menentukan apa yang benar bagi diri masing-masing.

Sekarang saya akan mengajak para pembaca untuk mengunjungi pemikiran Descartes (1596–1650), seorang filsuf Perancis dengan kalimat ciptaannya yang historis "Cogito Ergo Sum".

Descartes memulai pemikiran historis tersebut dengan bertanya kepada dirinya sendiri, "Apakah yang benar-benar bisa saya ketahui dengan kepastian penuh, tanpa ada sedikitpun keraguan?"

Pertanyaan itu muncul di benak Descartes karena menurut beliau, panca indera manusia itu tidak sempurna: misalnya sebatang kayu yang sebagian masuk ke dalam gelas berisi air akan terlihat bengkok (jadi mata kita sendiri bisa mengecoh kita). Keraguan Descartes atas kemampuan panca indera dalam mencapai kebenaran yang pasti juga diperkuat melalui pengamatan beliau terhadap mimpi. Ada kalanya apa yang kita alami dalam mimpi tidak kalah "nyata" dengan apa yang kita alami saat terjaga. (komentar pribadi: karena saya pernah mengalami fenomena Out of Body Experience, saya setuju dengan pengamatan Descartes mengenai kualitas "nyata" jenis "mimpi" ini)

Menurut Descartes, manusia tidak "mengalami" dunia nyata secara langsung melalui panca indera. Fungsi panca indera (senses) hanya mengirim data, dan data ini harus diproses melalui persepsi (perception) di dalam pikiran manusia, baru kemudian manusia bisa "mengalami" fenomena dunia nyata. Tapi, ada kalanya di saat mimpi (terutama saat OOBE - Kibou) pikiran manusia bisa menciptakan "persepsi" tanpa melalui jalur panca indera (senses).

Inilah yang membuat Descartes meragukan panca indera sebagai tolok ukur kebenaran yang pasti.

(to be continued)
Last edited by Kibou on Fri Mar 16, 2012 2:03 pm, edited 1 time in total.
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by keeamad »

Mumet dulu ah, dedy cobuzet mengatakan bahwa hidup itu ilusi, juga yg ditangkap oleh pancaindera, terutama mata ....
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by Kibou »

Descartes kemudian memperkuat lagi keraguan beliau melalui suatu eksperimen pemikiran (thought experiment) yang sangat ekstrim:

Bayangkan ada iblis yang mampu memanipulasi pikiran manusia. Iblis ini dapat menciptakan persepsi-persepsi di dalam pemikiran manusia sehingga manusia tersebut memiliki keyakinan bahwa "dunia nyata" itu eksis dan bahwa ada manusia-manusia lain selain dirinya yang juga eksis dan memiliki kesadaran. Padahal semua keyakinan itu adalah hasil manipulasi dari iblis tersebut!

Masih ingat Keanu Reeves dalam film The Matrix? Begitulah kira-kira kalau pemikiran Descartes diadaptasi sebagai film Hollywood.

Namun setelah melakukan pemikiran ekstrim seperti di atas, Descartes merasa telah menemukan satu hal yang dapat diketahui olehnya dengan kepastian yang penuh dan tanpa keraguan sedikitpun:

Cogito, ergo sum. Saya berpikir, maka saya eksis.

Kalaupun benar bahwa ada iblis yang sedang memanipulasi pikiran Descartes, itu tidak membuat Descartes ragu bahwa pada saat itu, pikiran Descartes eksis. Bahwa sesuatu yang mampu berpikir, meyakini, ataupun meragukan, adalah sesuatu yang sudah pasti eksis (biarpun dia sedang ditipu oleh iblis).
Last edited by Kibou on Fri Mar 16, 2012 2:18 pm, edited 2 times in total.
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by keeamad »

Bagus ni, tapi sungguh saya gak begitu mengerti film matrix terutama pada adegan percakapan neo dengan Tuhan(?) yang banyak layar tv nya itu ...

Bahkan saat nonton fim matrix pertama, saya salah tangkap, baru mengerti setelah diterangkan oleh teman yang pintar ....
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by Kibou »

keeamad wrote:Mumet dulu ah, dedy cobuzet mengatakan bahwa hidup itu ilusi, juga yg ditangkap oleh pancaindera, terutama mata ....
Dedy mungkin seorang solipsist Bro, yaitu bahwa hanya dirinya sendiri yang eksis, yang lain di luar dirinya adalah ilusi.
keeamad wrote:Bagus ni, tapi sungguh saya gak begitu mengerti film matrix terutama pada adegan percakapan neo dengan Tuhan(?) yang banyak layar tv nya itu ...

Bahkan saat nonton fim matrix pertama, saya salah tangkap, baru mengerti setelah diterangkan oleh teman yang pintar ....
Waktu jamannya film Matrix saya belum pernah baca buku filsafat, jadi otak saya waktu itu belum nyampe hehe (sekarang juga kayaknya belum nyampe untuk makna film Matrix kedua dan ketiga). Saya nonton untuk nikmati action dan special effects saja. Saya jadi tertarik untuk menonton ulang trilogi The Matrix. Thanks Bro.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by Kibou »

Jadi, Descartes sudah yakin seyakin-yakinnya, bahwa setiap kali dia berpikir, itu adalah bukti yang mustahil bisa disanggah bahwa pikirannya eksis.

Jika Descartes berhenti dengan "cogito ergo sum", maka dia berhenti pada solipsisme: yaitu bahwa hanya dirinya sendiri yang eksis, sedangkan "dunia nyata" dan manusia yang lain hanyalah ilusi.

Dalam pemikiran-pemikiran berikutnya, Descartes berusaha menyusun argumen-argumen di atas argumen "cogito ergo sum" untuk membuktikan bahwa Tuhan dan dunia nyata itu benar-benar eksis dan bukan ilusi. Namun begitu, kelanjutan pemikiran Descartes tidak akan saya bahas di sini.

(next topic: Apakah Dunia Nyata Benar-Benar Eksis?)
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by duren »

Kibou wrote:Bayangkan ada iblis yang mampu memanipulasi pikiran manusia. Iblis ini dapat menciptakan persepsi-persepsi di dalam pemikiran manusia sehingga manusia tersebut memiliki keyakinan bahwa "dunia nyata" itu eksis dan bahwa ada manusia-manusia lain selain dirinya yang juga eksis dan memiliki kesadaran. Padahal semua keyakinan itu adalah hasil manipulasi dari iblis tersebut!

Masih ingat Keanu Reeves dalam film The Matrix? Begitulah kira-kira kalau pemikiran Descartes diadaptasi sebagai film Hollywood.
Di majalah NatGeo 2010 pernah ditulis keberhasilan pengaplikasian " FIKIRAN " manusia cacat ( korban perang ) untuk mengerakkan tangan atau kaki bionicnya .


kalaulan FIKIRAN ( melalui urat syaraf tentunya ) bisa menggerakkan benda mekanis ..
Maka teoritis pembalikan prosesnya menjadi terbuka :
Harusnya urat syaraf wajib bisa di rekayasa untuk menghasilkan FIKIRAN = MATRIX


Yang saya maksudkan disini :
Sains berhasil MENGOBOK OBOK berbagai pendapat filsafat klasik
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by Kibou »

duren wrote: Di majalah NatGeo 2010 pernah ditulis keberhasilan pengaplikasian " FIKIRAN " manusia cacat ( korban perang ) untuk mengerakkan tangan atau kaki bionicnya .


kalaulan FIKIRAN ( melalui urat syaraf tentunya ) bisa menggerakkan benda mekanis ..
Maka teoritis pembalikan prosesnya menjadi terbuka :
Harusnya urat syaraf wajib bisa di rekayasa untuk menghasilkan FIKIRAN = MATRIX


Yang saya maksudkan disini :
Sains berhasil MENGOBOK OBOK berbagai pendapat filsafat klasik
Thanks Bro duren, telah manambah wawasan saya.

Pikiran manusia memang suatu bidang yang luar biasa menarik, dan dengan kemajuan sains kita bisa semakin memahami fenomena antara "mind" dan "matter".

Tapi apakah sains harus selalu diutamakan di atas pemikiran filsafat klasik? Bukankah kita perlu kedua-duanya? Bagaimana pendapat dari Bro duren?
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by duren »

Kibou wrote: Tapi apakah sains harus selalu diutamakan di atas pemikiran filsafat klasik? Bukankah kita perlu kedua-duanya? Bagaimana pendapat dari Bro duren?
Mitosnya aja kita buang :lol:
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by Kibou »

Kibou wrote: Tapi apakah sains harus selalu diutamakan di atas pemikiran filsafat klasik? Bukankah kita perlu kedua-duanya? Bagaimana pendapat dari Bro duren?
duren wrote:Mitosnya aja kita buang :lol:
Setubuh banget Bro! :-D

Mari kita gunakan sebaik-baiknya kedua alat ini: logika deduktif dan sains empiris untuk menelanjangi ajaran sesat islam!
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by Kibou »

Lanjut...


Apakah Dunia Nyata Benar-Benar Eksis?

Baiklah. Kita sudah sedikit memahami argumen "cogito ergo sum" dari Descartes. Tapi penting sekali bagi kita untuk mengetahui batasan-batasan dari argumen ini:

Argumen "cogito ergo sum" tidak membuktikan bahwa "dunia nyata" (external world) itu eksis. Bahkan, argumen ini juga tidak membuktikan bahwa tubuh jasmani kita eksis! Bisa jadi bahwa kita ini murni pikiran, dan semua yang kita yakini sebagai fenomena "dunia nyata" (termasuk tubuh jasmani kita) adalah murni ilusi.

Ingat, kita mengalami fenomena "dunia nyata" tidak secara langsung, melainkan melalui proses persepsi (interaksi antara pikiran dan data dari panca indera). Jadi, jika mau jujur, yang benar-benar kita alami hanyalah "konsep-konsep abstrak" yaitu hasil sintesis data empiris dengan persepsi yang digodok di dalam pikiran.

Bagaimana kita bisa tahu secara pasti, bahwa "dunia nyata" itu benar-benar eksis, sementara satu-satunya alat di mana kita bisa "berinteraksi" dengan "dunia nyata" adalah panca indera (dengan fungsi menyiapkan data yang bisa diproses oleh pikiran): tapi faktanya pikiran kita bisa mem-bypass (melangkahi) proses pengumpulan data via panca indera dengan secara spontan menciptakan "persepsi-persepsi" dalam mimpi, yang terasa tidak kalah "nyata" dengan persepsi saat kita terjaga? Bagi mereka yang pernah mengalami OOBE, pastilah mengerti benar apa yang sedang saya bicarakan.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by Kibou »

Lanjut...


Jika kondisi mimpi dan kondisi terjaga sama-sama bisa menghasilkan persepsi atas suatu "realita", maka antara "realita" mimpi dengan "realita" terjaga, manakah yang benar-benar nyata dan manakah yang hanya ilusi? Bagaimana kita bisa membedakan?

Marilah kita ambil asumsi bahwa "dunia nyata" adalah benar-benar ilusi, alias tidak nyata. Maka muncul suatu pertanyaan dalam diri kita:

Jika "dunia nyata" adalah murni hasil persepsi yang ditimbulkan oleh pikiran manusia, maka mengapa "dunia nyata" memiliki banyak sekali batasan-batasan? Banyak sekali hukum-hukum fisika yang membatasi kebebasan manusia saat dirinya tidak sedang bermimpi. Saya pernah bermimpi terbang melayang seperti Peter Pan, tapi saya tidak berani loncat dari gedung tinggi dengan harapan bisa terbang melayang seperti saat bermimpi.

Inikah yang kita gunakan untuk membedakan apa yang nyata dan apa yang tidak nyata? Yaitu batasan-batasan atas apa yang mungkin dan tidak mungkin? Mengapa batasan-batasan ini ada di saat kita terjaga dan seakan tidak ada saat kita bermimpi?

Apakah yang menyebabkan batasan-batasan tersebut? Apakah memang ada pihak lain di luar diri manusia yang menyebabkan dan memaksakan batasan-batasan tersebut atas diri manusia?
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Beberapa Argumen Penting dalam Filsafat

Post by Kibou »

Lanjut...


Pemikiran dari Descartes menunjukkan kepada kita hubungan yang penting antara pengetahuan (knowledge) dengan skeptisisme (keraguan). Bahwa ternyata kita tidak bisa menggunakan panca indera sebagai alat untuk mendapatkan pengetahuan yang 100% pasti, karena kita tidak bisa membantah skeptisisme dan solipsisme hanya dengan menggunakan data yang diperoleh melalui panca indera (upaya seperti ini akan berujung kepada circular reasoning: pada faktanya, data tersebut bisa dipalsukan oleh pikiran manusia saat bermimpi atau halusinasi).

Dengan demikian, kita hanya bisa mempercayai asumsi bahwa ada realita yang benar-benar eksis di luar pemikiran dan persepsi manusia (external world), begitu pula asumsi bahwa ada manusia-manusia lain yang memiliki kesadaran seperti halnya si pengamat.

Bertrand Russel, dalam bukunya "Human Knowledge" mengakui bahwa solipsisme tidak bisa dibantah, maka beliau menggunakan appeal to consequence sebagai cara untuk menolak solipsisme: bahwa jika kita meyakini solipsisme, maka kita tidak mungkin bisa hidup di dunia secara konsisten dengan keyakinan solipsis tersebut.

<to be continued>
Post Reply