Perjalanan Spiritual netter Kibou

User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Kibou »

Lanjut...


Mari kita coba cermati dua proposisi berikut:

"Tidak mungkin ada necessary being (sesuatu yang kekal)."

atau

"Segala hal bersifat contingent (fana)."

Kalau kita menerima dua proposisi di atas sebagai kebenaran, maka konsekuensi logisnya adalah, Alam Semesta (Universe) itu juga tidak kekal. Berarti, pernah ada suatu keadaan di mana Alam Semesta itu tidak eksis. Tapi kenyataannya, sekarang kita sendiri mengamati bahwa Alam Semesta itu eksis. Berarti, ada suatu saat di mana Alam Semesta tiba-tiba menjadi eksis walaupun sebelumnya tidak.

Inilah misteri yang kita hadapi seandainya kita menolak adanya "necessary being".

Paling tidak, seorang Deist seperti Thomas Alva Edison mengakui bahwa bagi dirinya, Alam Semesta itulah Tuhan. Dan saya pribadi menghormati pandangan Deisme, lebih dari saya menghormati pandangan bahwa "tidak ada satupun hal yang kekal".

Lalu, mengapa saya bukan seorang Deist seperti Thomas Edison? Karena saya tidak hanya sekedar meyakini bahwa "necessary being" itu eksis, tapi juga bahwa "necessary being" itu sumber dari "Kebaikan".
User avatar
whoareyou
Posts: 76
Joined: Fri Oct 05, 2012 11:09 pm
Location: under the bridge down town

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by whoareyou »

mohon maaf jk sy "menyampah" disini bro kibou.

sy hanya mau memberikan sedikit kebodohan sy ttg topik yg dibahas.

sebnrnya tidak lah "etis" membuktikan ada atau tidaknya SB ini.
terlepas dari bhs2 tingkat tinggi bung2 disini,yg sy akui,org "awam" hny bs membaca tnp mengerti.

sy hanya ingin memberikan suatu "pendapat" yg mgk diterima,mungkin jg tidak.

Tahu kan bung2 disini soal perihal "hitam putih,yin yang,baik buruk,ada tiada,dsb"?
semua hal2 "pelik" yg dibahas diatas sebnrnya terdiri dari 2 hal ini. akan sy persempit dlm persoalan sebagai "manusia" itu sendiri.
seorg manusia br bisa dikatakan manusia jika mempunyai Akal & Nurani (seperti hal yg sy sebut hitamputih,yinyang,dll) diatas. 2 hal ini saja sudah cukup utk mewujudkan "EDEN PARK" di muka bumi ini.

bagaimana cara kerjanya?
sebenarnya simpel aja. JANGAN sampai akal mengalahkan nurani. 2 hal ini harus jalan selaras.

trs bagaimana membedakan antara kedua hal ini?
NAH,disinilah susahnya menjadi manusia. kdg nurani "bicara" kita mengganggap itu akal & begitu jg sebaliknya.
begitu kita bisa membuat kedua hal ini berjalan selaras,otomatis SB pun akan "terlihat" dan semua proses penciptaan pun akan jelas. tp sy mau menekankan bahwa utk menyelaraskan keduanya bukan HANYA sekali saja tp butuh waktu yg "tidak tentu".

dan ingatlah satu hal juga,otak/akal manusia sampai detik ini jg masih belum mampu dimaksimalkan seperlimanya,mungkin.

sy tidak bilang bahwa sy sudah bisa menjalankan kedua hal ini secara selaras. sy sendiri jg msh belajar.

sepengetahuan sy selama ini,"Manusia" yg mampu melakukan hal ini hanya Sidharta Gautama.

sepertinya sy harus menghentikan dl sampah saya. trm ksh & salam damai.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Kibou »

whoareyou wrote:mohon maaf jk sy "menyampah" disini bro kibou.

sy hanya mau memberikan sedikit kebodohan sy ttg topik yg dibahas.

sebnrnya tidak lah "etis" membuktikan ada atau tidaknya SB ini.
terlepas dari bhs2 tingkat tinggi bung2 disini,yg sy akui,org "awam" hny bs membaca tnp mengerti.

sy hanya ingin memberikan suatu "pendapat" yg mgk diterima,mungkin jg tidak.

Tahu kan bung2 disini soal perihal "hitam putih,yin yang,baik buruk,ada tiada,dsb"?
semua hal2 "pelik" yg dibahas diatas sebnrnya terdiri dari 2 hal ini. akan sy persempit dlm persoalan sebagai "manusia" itu sendiri.
seorg manusia br bisa dikatakan manusia jika mempunyai Akal & Nurani (seperti hal yg sy sebut hitamputih,yinyang,dll) diatas. 2 hal ini saja sudah cukup utk mewujudkan "EDEN PARK" di muka bumi ini.

bagaimana cara kerjanya?
sebenarnya simpel aja. JANGAN sampai akal mengalahkan nurani. 2 hal ini harus jalan selaras.

trs bagaimana membedakan antara kedua hal ini?
NAH,disinilah susahnya menjadi manusia. kdg nurani "bicara" kita mengganggap itu akal & begitu jg sebaliknya.
begitu kita bisa membuat kedua hal ini berjalan selaras,otomatis SB pun akan "terlihat" dan semua proses penciptaan pun akan jelas. tp sy mau menekankan bahwa utk menyelaraskan keduanya bukan HANYA sekali saja tp butuh waktu yg "tidak tentu".

dan ingatlah satu hal juga,otak/akal manusia sampai detik ini jg masih belum mampu dimaksimalkan seperlimanya,mungkin.

sy tidak bilang bahwa sy sudah bisa menjalankan kedua hal ini secara selaras. sy sendiri jg msh belajar.

sepengetahuan sy selama ini,"Manusia" yg mampu melakukan hal ini hanya Sidharta Gautama.

sepertinya sy harus menghentikan dl sampah saya. trm ksh & salam damai.
Salam hangat, Bro whoareyou.

Bagaimana mungkin saya katakan pendapat Bro sebagai sampah, kalau pendapat ini dituturkan dengan sopan dan berasal dari hati sendiri?

Soal belajar, saya dan juga sebagian besar kafirun di sini juga sedang dalam proses belajar. Kecuali mereka yang sudah merasa dirinya sempurna, maka bagi orang yang sempurna tidak perlu lagi belajar. Bagi mereka yang sudah punya kitab sempurna, tidak perlu lagi baca kitab-kitab lain, bukankah begitu?

Bahasa yang saya gunakan mungkin terkesan "tinggi", tapi ini bukan karena saya pintar, justru karena saya b0d0h. Kalau saya pintar, tentunya saya bisa menggunakan pilihan kata yang bisa dimengerti bahkan bagi orang awam sekalipun. Kalau ada yang membaca pendapat saya lalu tidak mengerti, maka kesalahan ada di saya yang sudah gagal memilih kata dan merangkai kalimat.

Mohon maaf Bro whoareyou, tapi apakah kepanjangan dari "SB" yang dimaksud di atas? Terima kasih atas pendapatnya...

NB: informasi atas ajaran Buddhisme saya dapatkan dari sini:

http://www.buddhanet.net/pdf_file/buddh ... gsurw6.pdf
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Kibou »

Maaf, bagi teman-teman yang beragama Buddha, bukan maksud saya untuk membahas ajaran Buddha di sini. Karena saya berasal dari iman Kristen, maka tentunya saya tidak boleh menggunakan sumber Kristen untuk mendukung argumen saya mengenai "necessary being". Tujuan semua ini untuk menghindari circular reasoning.

Dengan begitu, saya akan perjelas sumber yang saya gunakan, yaitu buku "The Buddha and His Teachings" tulisan dari Narada Mahathera. Untuk lebih fair, saya akan bilang bahwa bukti yang saya gunakan mungkin bukanlah ajaran Buddhisme, melainkan ajaran dari sang penulis buku "The Buddha and His Teachings". Ini untuk antisipasi kemungkinan bahwa sang penulis buku tidak merepresentasikan ajaran Buddha dengan akurat.

Maka, saya kutip kembali beberapa bagian dari buku tersebut (saya tidak mencantumkan halaman karena versi yang saya gunakan penomorannya beda dengan link yang saya berikan):

"...Nibbana is a supramundane state that cannot be expressed by words and is beyond space and time." - Introduction

"Whether the Buddha arises or not these truths exist, and it is a Buddha that reveals them...They do not and cannot change with time, because they are eternal truths." - The First Discourse of the Buddha

Maka berdasarkan tulisan sang penulis buku, beliau mengakui "adanya hal-hal yang kekal, tidak berubah, eksistensinya tidak terpengaruh oleh manusia, dan berada di luar ruang dan waktu".

Dengan demikian, prinsip "necessary being" juga didukung oleh seorang penganut agama Buddha yaitu sang penulis buku di atas.
User avatar
whoareyou
Posts: 76
Joined: Fri Oct 05, 2012 11:09 pm
Location: under the bridge down town

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by whoareyou »

@bro kibou
terima kasih sudah menganggap postingan sy sbg "bukan sampah".
"SB" disitu sy hny mencontoh dr bro kibou saja yaitu Supreme Being,tnp awalan THE.
sebnrnya tidak cocok disebut "being" tp utk tepatnya sy sndr jg tidak tau.
maaf bro kibou,mgk bro kibou menganggap keyakinan sy Budha tp sy tegaskan sy bukan. itu hny isian di ktp saja.
sebnrnya sy ingin posting yg pjg lg. tp berhubung sy lg diluar kota & hny memakai hp maka sy rasa segitu dulu aja. lain x disambung lg.
thx
Last edited by whoareyou on Mon Nov 05, 2012 3:28 pm, edited 1 time in total.
User avatar
whoareyou
Posts: 76
Joined: Fri Oct 05, 2012 11:09 pm
Location: under the bridge down town

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by whoareyou »

deleted...
Last edited by whoareyou on Mon Nov 05, 2012 3:29 pm, edited 1 time in total.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Kibou »

whoareyou wrote:@bro kibou
terima kasih sudah menganggap postingan sy sbg "sampah".
"SB" disitu sy hny mencontoh dr bro kibou saja yaitu Supreme Being,tnp awalan THE.
sebnrnya tidak cocok disebut "being" tp utk tepatnya sy sndr jg tidak tau.
maaf bro kibou,mgk bro kibou menganggap keyakinan sy Budha tp sy tegaskan sy bukan. itu hny isian di ktp saja.
sebnrnya sy ingin posting yg pjg lg. tp berhubung sy lg diluar kota & hny memakai hp maka sy rasa segitu dulu aja. lain x disambung lg.
thx
Kalau begitu saya juga minta maaf karena sudah berasumsi bahwa Bro whoareyou beragama Buddha. Saya sendiri juga sebenarnya tidak suka dikotak-kotakkan melalui label "agama". Karena biarpun kebetulan saya percaya Yesus, tapi ada beberapa pemikiran saya yang mungkin bisa dianggap "menyimpang" dari ajaran Kristen mainstream.

Bro whoareyou tidak setuju dengan embel-embel "The". Memang sebenarnya tidak ada keharusan untuk berpikir secara a priori bahwa Supreme Being (kalau memang benar ada) jumlahnya cuma satu, atau jenisnya cuma satu. Seperti yang sudah saya coba paparkan di halaman-halaman sebelumnya, ada banyak kandidat yang bisa dicalonkan sebagai "necessary being", antara lain:

1. objek-objek matematik dan geometri
2. hukum dasar logika
3. alam semesta (Deist)
4. hukum karma
5. prinsip yin-yang
6. Tao
7. Kebaikan
8. Nibbana
9.Tuhan
10. dll

Karena "Tuhan" hanyalah salah satu kandidat, maka inilah yang ingin saya tekankan bahwa The Principle of Sufficient Reason tersebut sifatnya netral dan tidak "begging the question".

Sekali lagi saya tekankan, bukannya mustahil bahwa ada lebih dari satu jenis "necessary being" yang eksis secara "co-eternal".
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Kibou »

Lanjut...


Okay. Jadi konsep "necessary being" tidak hanya logis, tapi juga penting bagi manusia. Ambil contoh salah satu kandidat "necessary being" yaitu "Kebaikan". Karena saya bukan penganut naturalisme ataupun materialisme, maka saya meyakini bahwa "Kebaikan" itu nyata, sama seperti saya meyakini bahwa layar laptop yang saya lihat di hadapan saya ketika mengetik posting ini adalah nyata. Bagi saya "Kebaikan" itu nyata dan eksis. Terlebih lagi, "Kebaikan" eksis sebagai sesuatu yang "necessary" alias kekal.

Maka jika saya bisa mengkritik ajaran yang jahat, itu karena saya terlebih dulu meyakini "Kebaikan". Jadi saya memiliki dasar yang kuat untuk menentang dan mengkritik apa yang jahat. Tapi bukankah "Kebaikan" ini cukup misterius?

Sebelumnya saya mengakui bahwa segala yang eksis dibagi ke dalam dua kelompok yaitu apa yang "kekal" dan apa yang "fana". Selain itu, saya juga mengakui bahwa hal-hal yang "kekal" mungkin saja tidak hanya satu jenis. Mungkin saja ada setidaknya dua jenis hal yang kekal: yaitu ada yang apersonal dan ada yang personal.

Jika segala sesuatu yang bersifat kekal semuanya adalah apersonal, maka konsekuensi logisnya adalah relativisme. "Kebaikan" biarpun kekal, tapi jika apersonal, maka tidak akan berarti bagi kehidupan saya. Mengapa? Karena "Kebaikan" seakan seperti benda mati. "Kebaikan" tidak peduli apakah saya baik atau apakah saya jahat. Itu juga berarti tidak adanya hirarki antara "Kebaikan" dengan "Kejahatan". Keduanya seimbang dan sama rata. Orang yang baik berhak mengkritik orang yang jahat, dan orang yang jahat berhak mengkritik orang yang baik. Dan kritik dari keduanya sama-sama valid.
bukan_siapa2
Posts: 1
Joined: Mon Nov 05, 2012 12:34 am

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by bukan_siapa2 »

Hi,

Salam kenal Bro Kibou, saya sangat tertarik ketika membaca postingan saudara, kalau Bro tidak mengatakan bro berasal dari Kristen, maka saya pasti berpikir bro adalah seorang Buddhist, dan bila bro tidak mengatakan kalau pemikiran bro berasal dari beberapa pemikir besar, maka saya pasti berpikir bro telah mencapai pencerahan 'seperti yang di capai oleh Buddha Gautama' 2500 tahun lampau, betapa mirip yang bro sampaikan dengan apa yang di sampaikan buddha 2500 tahun lampau.
Kibou wrote:Lanjut...


TITIK BATAS FILSAFAT

Sampai pada titik ini, saya telah menunjukkan bagaimana filsafat dapat membawa kita kepada pengetahuan bahwa:

- The Supreme Being itu eksis.
Buddha mengatakan 'Ada sesuatu yang tidak tercipta, yang mutlak' ,
Yang menariknya awalnya anda mengunakan kata tuhan, kemudian belakangan anda menggunakan kata'TSB' , seperti Buddha juga tidak menggunakan tuhan, tetapi 'Nirwana', dalam salah satu penjelasan di katakan kalau untuk menjelaskan 'yang tidak tercipta, yang mutlak', kita hanya bisa menjelaskannya dengan apa yang bukan ' yang 'tidak tercipta, yang mutlak', misalnya:
Apakah 'yang tidak tercipta yang mutlak' itu kekal, maka jawabannya adalah tidak
Apakah 'yang tidak tercipta yang mutlak' itu tidak kekal, maka jawabannya adalah tidak
Apakah 'yang tidak tercipta yang mutlak' itu maha pencipta, jawabannya adalah tidak
Apakah 'yang tidak tercipta yang mutlak' itu tidak maha pencipta, jawabannya adalah tidak
dst....
Itulah kenapa buddhist tidak mengambarkan tentang 'yang tidak tercipta, yang mutlak' , karena tidak bisa digambarkan dengan bahasa manusia yg terbatas, dan kenapa juga buddhist tidak menyembah pada 'yang tidak tercipta, yang mutlak' karena yang tidak tercipta yang mutlak diluar konsep penyembahan (biasanya hanya berlaku untuk makhluk , bisa berupa dewa (god/gods))

Note: konsep tuhan yang berlaku umum sangat jauh berbeda dengan konsep buddhist yang meletakkan konsep ' yang tidak tercipta, yang mutlak' di atas segala konsep, dan tidak berusaha untuk memanusiakan 'yang tidak tercipta, yang mutlak', karena ini buddhist sering di anggap tidak percaya tuhan.
Pada umumnya di agama samawi konsep tentang tuhan digambarkan mirip dengan manusia, memiliki memiliki keadilan, memiliki kebijaksanaan, bisa mencipta sesuatu, bisa melihat, bisa mendengar dll.
- The Supreme Being itu sumber dari kebaikan.
lebih lanjut buddha mengatakan 'Bila tidak ada yang tidak tercipta, yang mutlak, maka mustahil kita bisa lepas dari penderitaan.' , mencapai nirvana bisa dianggap juga sebagai terbebas dari penderitaan
- The Supreme Being melengkapi manusia dengan intuisi moral agar tahu perbedaan antara yang baik dan yang jahat.
saya juga tertarik dengan ungkapan anda berikut
Sebenarnya yang diributkan oleh sebagian besar orang yang hidup di dunia ini, bukanlah The Problem of Evil, melainkan The Problem of Suffering.
ungkapan anda itu bisa dikatakan merupakan 'akar paling dasar dari buddhism' yaitu tentang 'Suffering', maka di buddhist sebetulnya hampir tidak dikenal dengan baik atau jahat, tapi lebih merujuk pada perbuatan yang menimbulkan penderitaan atau tidak , apa bila sebuah perbuatan mendatangkan penderitaan bagi diri sendiri maupun orang lain atau makhluk lain maka perbuatan itu bisa di sebut tidak baik (jahat) tetapi bisa sebuah perbuatan mendatangkan kebahagiaan maka bisa di sebut baik.
- The Supreme Being memberikan manusia free will, sehingga manusia bebas untuk menuruti atau menentang intuisi moral.
Di Buddhist dikenal sebagai 'niat/kehendak' , niat atau kehendak inilah yang akan menimbulkan sebab-akibat.

untuk mengatasi 'Suffering' buddha membaginya menjadi 4 tahapan:
1. Mengenali Suffering
2. Mengenali asal-usul dari suffering
3. Memahami kalau suffering bisa di atasi.
4. Mengatasi suffering itu (dijabarkan dalam 8 jalan utama)

Salut buat apa yg sudah bro capai sampai saat ini....
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Kibou »

Salam hangat, Bro bukan_siapa2.

Senang sekali Bro bersedia meluruskan pandangan saya terhadap apa yang diyakini seorang Buddhist mengenai "sesuatu yang tidak tercipta, yang mutlak' . Kalau memang saya keliru menjelaskan mengenai hal itu, jawaban dari Bro ini sangatlah baik supaya para pembaca dapat menilai bagi diri mereka sendiri-sendiri. Karena trit ini tidak saya buat untuk adu "benar" melainkan untuk tukar pandangan antara sesama aggota FFI.

Kalau memang Bro sempat berpikir bahwa saya seorang Buddhist, sebenarnya Bro tidak sepenuhnya salah. Karena ada cukup banyak ajaran Buddha Gautama yang saya yakini sebagai benar dan juga cocok dengan hati nurani saya. Kalau alasan mengapa saya meyakini Yesus, itu adalah keputusan yang saya ambil berdasarkan banyak sekali faktor pribadi (yang tentunya tidak perlu saya jabarkan di sini, karena bersifat sangat subyektif).

Kiranya dengan sumbangan-sumbangan dari semua teman di trit ini bisa membantu meluaskan pandangan dan wawasan kita semua. Salam sejahtera bagi kita semua!
User avatar
Pseudonym
Posts: 17
Joined: Sun Mar 24, 2013 2:34 pm

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Pseudonym »

Kibou wrote:Salam hangat, Bro bukan_siapa2.

Senang sekali Bro bersedia meluruskan pandangan saya terhadap apa yang diyakini seorang Buddhist mengenai "sesuatu yang tidak tercipta, yang mutlak' . Kalau memang saya keliru menjelaskan mengenai hal itu, jawaban dari Bro ini sangatlah baik supaya para pembaca dapat menilai bagi diri mereka sendiri-sendiri. Karena trit ini tidak saya buat untuk adu "benar" melainkan untuk tukar pandangan antara sesama aggota FFI.

Kalau memang Bro sempat berpikir bahwa saya seorang Buddhist, sebenarnya Bro tidak sepenuhnya salah. Karena ada cukup banyak ajaran Buddha Gautama yang saya yakini sebagai benar dan juga cocok dengan hati nurani saya. Kalau alasan mengapa saya meyakini Yesus, itu adalah keputusan yang saya ambil berdasarkan banyak sekali faktor pribadi (yang tentunya tidak perlu saya jabarkan di sini, karena bersifat sangat subyektif).

Kiranya dengan sumbangan-sumbangan dari semua teman di trit ini bisa membantu meluaskan pandangan dan wawasan kita semua. Salam sejahtera bagi kita semua!
Thread yg bagus sekali, masbro. Ane baru baca 3 halaman. Aengen nimbrung kalau udah khatam di thread ini bro.

Btw, ane mau nanya, apa bro dulu udah aktif diskusi di FFI sebelum mulai melakukan proses "mengosongkan dan mengisi cangkir ini"? Kalau iya, apa dgn ID yg sama? Kalau IDnya beda, apa ID lama itu berhubungan dengan "tanaman"? Tq
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Kibou »

Pseudonym wrote:
Btw, ane mau nanya, apa bro dulu udah aktif diskusi di FFI sebelum mulai melakukan proses "mengosongkan dan mengisi cangkir ini"? Kalau iya, apa dgn ID yg sama? Kalau IDnya beda, apa ID lama itu berhubungan dengan "tanaman"? Tq
Salam Bro Pseudonym. Waktu pertama kali saya mulai baca-baca forum ini, saya belum "mengosongkan cangkir". Forum ini membuat saya banyak bertanya atas banyak hal, terutama soal agama dan keyakinan. Dari dulu saya selalu menggunakan ID yang sama, yaitu "Kibou".

Proses yang saya tempuh dalam mempelajari agama, membuat saya mampu melihat kebenaran dan keindahan pada agama-agama yang lain, baik yang theist maupun yang non-theist. Cuma ada satu agama, yang menurut saya "lain sendiri". Saya serahkan kepada masing-masing individu untuk menimbang dan menarik kesimpulan bagi dirinya...
User avatar
Pseudonym
Posts: 17
Joined: Sun Mar 24, 2013 2:34 pm

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Pseudonym »

Salam Bro Pseudonym. Waktu pertama kali saya mulai baca-baca forum ini, saya belum "mengosongkan cangkir". Forum ini membuat saya banyak bertanya atas banyak hal, terutama soal agama dan keyakinan. Dari dulu saya selalu menggunakan ID yang sama, yaitu "Kibou".

Proses yang saya tempuh dalam mempelajari agama, membuat saya mampu melihat kebenaran dan keindahan pada agama-agama yang lain, baik yang theist maupun yang non-theist. Cuma ada satu agama, yang menurut saya "lain sendiri". Saya serahkan kepada masing-masing individu untuk menimbang dan menarik kesimpulan bagi dirinya...
Tq bro sharing nya. Ane lanjutin dulu baca2nya.

Kl gak keberatan, boleh share gak dari aspek practicality, yg bro dapatkan sbg buah dari perjalanan spiritual ini? Maksud ane, di kehidupan real, apa saja yg bro rasakan perbedaannya dibanding sewaktu masih "bercangkir" penuh. Tq
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Kibou »

Pseudonym wrote:Tq bro sharing nya. Ane lanjutin dulu baca2nya.
Terima kasih kembali.
Kl gak keberatan, boleh share gak dari aspek practicality, yg bro dapatkan sbg buah dari perjalanan spiritual ini? Maksud ane, di kehidupan real, apa saja yg bro rasakan perbedaannya dibanding sewaktu masih "bercangkir" penuh. Tq
Buah yang saya dapatkan, saya rasa adalah perubahan paradigma dalam cara berpikir saya Bro.

Saya sekarang lebih suka memakai istilah "system of beliefs" ketimbang "agama". System of beliefs (ada juga yang memakai istilah "worldview") yaitu kumpulan pernyataan-pernyataan yang diyakini seseorang sebagai benar.

Melihat suatu agama atau keyakinan melalui kacamata system of beliefs, kiranya seseorang bisa menghindari terjadinya "tunnel vision" (contohnya, banyak muslim di forum ini mengalami tunnel vision: yaitu segala sesuatu dikaitkan dengan zionist yahudi atau salibis kristen).
User avatar
Pseudonym
Posts: 17
Joined: Sun Mar 24, 2013 2:34 pm

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Pseudonym »

Kibou wrote:
Buah yang saya dapatkan, saya rasa adalah perubahan paradigma dalam cara berpikir saya Bro.

Saya sekarang lebih suka memakai istilah "system of beliefs" ketimbang "agama". System of beliefs (ada juga yang memakai istilah "worldview") yaitu kumpulan pernyataan-pernyataan yang diyakini seseorang sebagai benar.

Melihat suatu agama atau keyakinan melalui kacamata system of beliefs, kiranya seseorang bisa menghindari terjadinya "tunnel vision" (contohnya, banyak muslim di forum ini mengalami tunnel vision: yaitu segala sesuatu dikaitkan dengan zionist yahudi atau salibis kristen).
Bro, tq share ttg perubahan belief system-nya. Ane sgt tertarik dgn proses pencarian spt ini. Selalu pengen tau ending-nya.

Ane sendiri masih dlm tahap pencarian. Sejauh ini ada bbrp kemungkinan ending pencarian ane.
1. Kemungkinan pertama, ane akan menemukan Tuhan yg sungguh2 Tuhan. Ane akan uji keaslianNya sebelumnya. Bila ini yg terjadi, ane mungkin akan bersorak kegirangan, "Oh, ternyata Kamu ada dan sungguh2 ada. Kamu bukan fantasi-ku. Izinkan aku mengenalMu". Bila ini yg terjadi, semua letih lelah dlm proses pencarian ini gak ada artinya dibanding dgn apa yg ane dapat.

2. Kemungkinan kedua, ane ketemu dgn "sesuatu" yg ngaku2 sbg Tuhan dan ane lalu mungkin diminta/dipaksa "sesuatu" tadi utk jadi "nabinya". Persis spt kisah Muhammad di gua Hira. Bila ini yg terjadi, ane akan berusaha menguji "ketuhanan" dan kemudian menolak "sesuatu" tadi. Amit2, ane ogah jadi penerus Muhammad atau Lia Eden atau Pdt. Mangapin Sibua yg di Bandung.

3. Kemungkinan ketiga, ane ternyata akhirnya tidak menemukan Tuhan. Semua yg ane punya hanya fantasi. Ini ending yg sangat tidak ane harapkan.

Sejauh ini ane kategorikan diri ane sbg theist yg agnostik. Sori ane jadi curhat bro.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Kibou »

Kibou wrote:
Buah yang saya dapatkan, saya rasa adalah perubahan paradigma dalam cara berpikir saya Bro.

Saya sekarang lebih suka memakai istilah "system of beliefs" ketimbang "agama". System of beliefs (ada juga yang memakai istilah "worldview") yaitu kumpulan pernyataan-pernyataan yang diyakini seseorang sebagai benar.

Melihat suatu agama atau keyakinan melalui kacamata system of beliefs, kiranya seseorang bisa menghindari terjadinya "tunnel vision" (contohnya, banyak muslim di forum ini mengalami tunnel vision: yaitu segala sesuatu dikaitkan dengan zionist yahudi atau salibis kristen).
Pseudonym wrote:Bro, tq share ttg perubahan belief system-nya. Ane sgt tertarik dgn proses pencarian spt ini. Selalu pengen tau ending-nya.

Ane sendiri masih dlm tahap pencarian. Sejauh ini ada bbrp kemungkinan ending pencarian ane.
1. Kemungkinan pertama, ane akan menemukan Tuhan yg sungguh2 Tuhan. Ane akan uji keaslianNya sebelumnya. Bila ini yg terjadi, ane mungkin akan bersorak kegirangan, "Oh, ternyata Kamu ada dan sungguh2 ada. Kamu bukan fantasi-ku. Izinkan aku mengenalMu". Bila ini yg terjadi, semua letih lelah dlm proses pencarian ini gak ada artinya dibanding dgn apa yg ane dapat.

2. Kemungkinan kedua, ane ketemu dgn "sesuatu" yg ngaku2 sbg Tuhan dan ane lalu mungkin diminta/dipaksa "sesuatu" tadi utk jadi "nabinya". Persis spt kisah Muhammad di gua Hira. Bila ini yg terjadi, ane akan berusaha menguji "ketuhanan" dan kemudian menolak "sesuatu" tadi. Amit2, ane ogah jadi penerus Muhammad atau Lia Eden atau Pdt. Mangapin Sibua yg di Bandung.

3. Kemungkinan ketiga, ane ternyata akhirnya tidak menemukan Tuhan. Semua yg ane punya hanya fantasi. Ini ending yg sangat tidak ane harapkan.

Sejauh ini ane kategorikan diri ane sbg theist yg agnostik. Sori ane jadi curhat bro.
Curhat yah tidak apa-apa kok Bro, saya dan para pembaca malah tertarik. Toh, trit yang cukup panjang ini sesungguhnya hanyalah curhat berkepanjangan dari seseorang netter dengan ID "Kibou". : )

Saya ingin menanggapi nomor 1, tapi nantinya malah OOT ke kristen. Untuk nomor 2, di forum ini sudah berjibun datanya.

Kalau saya boleh menanggapi nomor 3:

Bagaimana jika memang Bro Pseudonym tidak menemukan Tuhan yang diharapkan. Bagaimana jika memang BENAR Tuhan itu tidak ada, walaupun jika ada, Bro Pseudonym tentunya akan bersorak kegirangan.

Berarti, Bro lebih memilih KEBENARAN ketimbang kebohongan bahwa Tuhan itu ada. Nah, apakah KEBENARAN itu sebenarnya, sehingga kita menilainya lebih tinggi dari hal-hal yang lain? Untuk soal ini mungkin Bro Pseudonym bisa konsultasi dengan Bro Foxhound (saya rasa beliau pernah mengungkit soal TRUTH)...
User avatar
Pseudonym
Posts: 17
Joined: Sun Mar 24, 2013 2:34 pm

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Pseudonym »

Kibou wrote: Curhat yah tidak apa-apa kok Bro, saya dan para pembaca malah tertarik. Toh, trit yang cukup panjang ini sesungguhnya hanyalah curhat berkepanjangan dari seseorang netter dengan ID "Kibou". : )

Saya ingin menanggapi nomor 1, tapi nantinya malah OOT ke kristen. Untuk nomor 2, di forum ini sudah berjibun datanya.

Kalau saya boleh menanggapi nomor 3:

Bagaimana jika memang Bro Pseudonym tidak menemukan Tuhan yang diharapkan. Bagaimana jika memang BENAR Tuhan itu tidak ada, walaupun jika ada, Bro Pseudonym tentunya akan bersorak kegirangan.

Berarti, Bro lebih memilih KEBENARAN ketimbang kebohongan bahwa Tuhan itu ada. Nah, apakah KEBENARAN itu sebenarnya, sehingga kita menilainya lebih tinggi dari hal-hal yang lain? Untuk soal ini mungkin Bro Pseudonym bisa konsultasi dengan Bro Foxhound (saya rasa beliau pernah mengungkit soal TRUTH)...
Sori bro, ane gak bisa balas pm nya. Apa karena postingan ane masih dikit? Ntar kl bisa balas ane pm ente bro.

Ya, kalau bahas kemungkinan pertama, pasti akan oot ke Kristen. Dan di sinilah letak pencarian ane, bro. Ane pengen mengenal si Gondrong dari Nazareth itu sbg Tuhan yg universal (Ini alasannya ane sbg theist yg agnostik). Bukan Tuhannya agama. Sangat sangat langka manusia yg mengenal Dia sbg Tuhan yg universal. Dari sedikit makhluk yg spt itu, yg ane tau mereka biasanya "babak belur" dulu untuk lepas dari cangkang agama. Sayangnya, sangat disayangkan, mereka2 udah pada mokat :(

Kalau bicara ttg KEBENARAN, ini bisa sangat beresiko menurut ane bro. Persimpangan antara agama dgn "kespiritualan yg tulen" adalah ttg KEBENARAN ini. Agama menyatakan bhw Kebenaran adalah a set of doctrines, sementara "kespiritualan tulen" menyatakan bhw Kebenaran adalah OKNUM (person), yg mana arahnya adalah ke experiential knowledge, mengenal Tuhan yg HIDUP.

Ok bro, sementara diskusinya kita lanjut di trit ini dulu, berhubung pm ane belum fungsi. Tq
User avatar
Pseudonym
Posts: 17
Joined: Sun Mar 24, 2013 2:34 pm

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Pseudonym »

Maap bro, ane langsung loncat ke ujung sementara ane belum khatam baca ini trit.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Kibou »

Baik Bro Pseudonym,

Karena ID nya masih baru jadi belum bisa korespondensi lewat PM. Saya usul, Bro Pseudonym buat thread baru di bilik Spiritualisme ini. Gunakan trit baru tersebut untuk menceritakan latar belakang perjalanan/pencarian Anda. Nanti saya akan nimbrung juga disana. Bahkan saya yakin teman-teman lain juga akan ikut membantu. Bagaimana?
User avatar
Pseudonym
Posts: 17
Joined: Sun Mar 24, 2013 2:34 pm

Re: Perjalanan Spiritual netter Kibou

Post by Pseudonym »

Kibou wrote:Baik Bro Pseudonym,

Karena ID nya masih baru jadi belum bisa korespondensi lewat PM. Saya usul, Bro Pseudonym buat thread baru di bilik Spiritualisme ini. Gunakan trit baru tersebut untuk menceritakan latar belakang perjalanan/pencarian Anda. Nanti saya akan nimbrung juga disana. Bahkan saya yakin teman-teman lain juga akan ikut membantu. Bagaimana?
Waduh bro, jujur, ane gemetar keringat panas dingin kalau mau bikin trit di subforum ini. Kalaupun ane "gelap mata" petantang petenteng bikin trit, ane pada intinya ingin "ketemu" dgn orang yg udah "ketemu" dan kenal TUHAN YG UNIVERSAL dan HIDUP. Ane menduga "orang gila" spt itu akan bisa mengenalkan Tuhan yg universal dgn bahasa yg universal kepada ane.

Ane coba ngikutin "norma" yg udah terbentuk di trit ini bro. Kalau ane merasa pantas, ane coba nimbrung. Tapi kalau ane lagi gila (judgmental), ane diem aja. Daripada jadi trouble maker. Tq bro

Tq bro Kibou.
Post Reply