Salman Rushdie : The Satanic Verses (BELUM SELESAI)

User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Salman Rushdie : The Satanic Verses (BELUM SELESAI)

Post by spaceman »

Berikut ini buku yang diberikan oleh bro Jangan_Gitu_Ah,
gw terjemahkan semaksimal mungkin dan menjadi terjemahan bebas, karena banyak mengandung bahasa Urdu.



The Satanic Verses
By Salman Rushdie

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Supaya runut,
saya akan mulai posting dari postingan terbaru.

Mohon maaf atas keterlambatan penerjemahan karena kesibukan pekerjaan belakangan..
Last edited by spaceman on Wed Apr 08, 2009 10:56 pm, edited 1 time in total.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by iamthewarlord »

thanks bro...
ga nyangka bisa baca urdu jg ya..
Beyond_logic
Posts: 98
Joined: Sat Jan 03, 2009 2:57 pm

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by Beyond_logic »

pantesan aja gue pusing baca satanic verse versi inggris nya...
bahasa indonesianya juga bahasanya "pusing" hihihi.. :rofl:

mas spaceman...aye kalo bisa minta tolong juga terjemahin ini dong...
Image

kiding kiding kiding....

:bear:
Last edited by Beyond_logic on Mon Mar 16, 2009 5:43 pm, edited 1 time in total.
secretadmirer
Posts: 59
Joined: Mon Apr 07, 2008 5:52 am
Location: Jerusalem, Israel

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by secretadmirer »

to spaceman:

bisa bahasa urdu ya?

kae saha he bae?
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

:green:
iamthewarlord wrote:thanks bro...
ga nyangka bisa baca urdu jg ya..
secretadmirer wrote:to spaceman:

bisa bahasa urdu ya?

kae saha he bae?
Ampuuun, bro...
ampunnnn..,
kalo gw tau banyak bahasa Urdu nya,
dari awal2 gw dah mohon maaf aje ama bro Jangan_Gitu_Ah..

Gw jadi kalang-kabut goggling sono sini,
dapet juga seeh nyang dependable :
http://www.wsu.edu/~brians/anglophone/satanic_verses/" onclick="window.open(this.href);return false;
Beyond_logic wrote:pantesan aja gue pusing baca satanic verse versi inggris nya...
bahasa indonesianya juga bahasanya "pusing" hihihi.. :rofl:

mas spaceman...aye kalo bisa minta tolong juga terjemahin ini dong...
Image

kiding kiding kiding....

:bear:
Ampun tuan,
jangan lagiiii...

Nyang bhs Inggris aje gw dah ngap2an,
jangan yang Urdu lagi, bro...

:prayer:
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by JANGAN GITU AH »

BAB 1: THE ANGEL GIBREEL, sedang diterjemahkan Saudara Spaceman
Mohon maaf atas terganggunya kenyamanan anda dan diharap kesabarannya dalam menanti tayangan terjemahannya.
Last edited by JANGAN GITU AH on Tue Mar 24, 2009 11:00 pm, edited 3 times in total.
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

=D>

Good Idea,
bro.

Ntar yang ambil bab mana,
akan gw PM kan penjelasan atas bab tersebut sehingga lebih mudah dimengerti.

Gw dah dapat di sini :
http://www.wsu.edu/~brians/anglophone/satanic_verses/" onclick="window.open(this.href);return false;

Atau silahkan browse sendiri...

:partyman:
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by iamthewarlord »

Maaf banget ya semuanya, maksud hati kepingin membantu, tp apa daya gw ga bakat dgn bahasa.
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by walet »

Woooowwww, ini yang ditunggu tetapi kok malah baru sekarang diterjemahkan?
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by JANGAN GITU AH »

BAB 2 Mahound, sedang diterjemahkan Saudara Spaceman
Mohon maaf atas terganggunya kenyamanan anda dan diharap kesabarannya dalam menanti tayangan terjemahannya.
Last edited by JANGAN GITU AH on Tue Mar 24, 2009 10:59 pm, edited 4 times in total.
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by JANGAN GITU AH »

Bab III Elowen Deeowen, sedang diterjemahkan Saudara Spaceman
Mohon maaf atas terganggunya kenyamanan anda dan diharap kesabarannya dalam menanti tayangan terjemahannya.
Last edited by JANGAN GITU AH on Tue Mar 24, 2009 10:57 pm, edited 3 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Sori man ! Nggak sempet !
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

The Satanic Verses
By Salman Rushdie
Bagian Pertama A : Malaikat Jibril

Dilahirkan kembali, senandung Jibril Farisha ketika sedang menukik dari surga.’pertama tama engkau harus mati. Ho ji ! Ho Ji ! Untuk mendarat di atas bumi yang membusung, pertama-tama seseorang perlu untuk terbang. Tat-taa ! Taka-thun ![ Ta-taa! Takathun! Syllables used in teaching traditional rhythms.] Bagaimana untuk pernah tersenyum lagi, jika pertama-tama engkau tidak mau menangis ? Bagaimana untuk memenangkan cinta kekasih, tuan, tanpa lenguhan ? Baba[Baba A common meaning is "old holy man," but Rushdie points out that in this context it "means 'young fellow,' or even in certain contexts "mister" or "sir." (Hindi, Urdu) (personal communication from Salman Rushdie)], jika engkau ingin dilahirkan kembali..’ Persis sebelum fajar suatu musim dingin, di hari tahun baru atau sekitarnya, ada dua yang nyata, dewasa, manusia yang bernafas jatuh dari ketinggian yang luarbiasa, duapuluh sembilan ribu dan dua kaki[twenty-nine thousand and two feet The height of Mount Everest, to which the height of the fall is compared on the next page. Falling is a major motif throughout the novel (Seminck 35). See, for instance, note below on p. 133 [137]. Everest from Kala Patar.], menuju Kanal Inggris, tanpa parasut atau sayap2, keluar dari langit yang cerah.
‘Kuberitahu engkau, engkau harus mati, kuberitahu engkau, kuberitahu engkau,’['I tell you, you must die, I tell you, I tell you,' Refrain from "The Whisky Song" from Bertolt Brecht and Kurt Weill's The Decline and Fall of the City of Mahagonny (1930) memorably recorded by Jim Morrison as "Alabama Song (Whisky Bar)" on the album The Doors.] dan dengan demikian dan begitu di bawah bulan bertektur putih terang sampai sebuah teriakan yang kencang mengiris malam,’ Kepada setan dengan nadamu.’kata itu tergantung mengkristal dalam malam putih salju.’ 'dalam film2 engkau hanya meniru untuk memainkan kembali para penyanyi, jadi jauhkan aku dari suara2 neraka sekarang
Jibril, penyanyi solo tanpa tekanan nada, telah menari2 dalam cahaya bulan begitu dia bersenandung secara spontan, berenang di udara, gaya kupu2, gaya dada, melipat badannya seperti bola, mengembangkan diri seperti elang terhadap ketidakterbatasan dari hampir fajar, berlaku seperti pengawas, liar, blak-blakan, menggali humor melawan grvitasi. Kini ia berputar dengan gembira menuju suara yang sarkastik.’Ohe, Salad baba, engkau terlalu baik, apa-euy, sobat lama.’ Pada mana yang lain, sebuah bayangan yang pemilih jatuh dengan kepala di bawah dengan pakaian abu2 dengan jaket terkancing sampai ke atas, senjata2 di sisinya, menerima keraguan topi pemain bowling di atas kepalanya, menarik sebuah wajah pembenci nama julukan. ‘Hey, Spoono.’Jibril berteriak, menampilkan memulai pembalikan kedua, London yang correct, bhai! Inilah kami datang! Bajingan2 di bawah itu tidak akan tahu apa yang menghantam mereka. Meteor atau petir atau pembalasan dari Tuhan. Entah dari mana, sayang. Dharrraaammm[Dharraaammm Sound of the impact of something that has fallen (Hindi).] ! Wham, na? Jalan keluar yang luarbiasa, yaaar[yaar Friend (Hindi).]. Aku bersumpah: splat!
Entah dari mana: sebuah letusan besar, diikuti oleh jatuhnya bintang2. Sebuah permulaan universal, suatu miniature dari gema munculnya waktu…jumbo jet Bostan, Flight A I-420, meledak berkeping2 tanpa satupun peringatan[Flight AI-420, blew apart without any warning This incident seems to be a conflation of elements based on two different events. On June 14, 1985 a TWA flight was hijacked by a band of Shiite terrorists, from Athens to a series of airports, ending in Beiruit, where the plane sat on the runway until July 1, with people being released at various intervals. On June 23, 1985, Air India (AI) Flight 182, en route from Canada via London to India, crashed into the ocean 120 miles southwest of Ireland, killing all on board. Sikh separatists were suspected of having planted a bomb (see Jiwa). After the publication of the novel, on December 21, 1988 Pan Am Flight 103 was blown up by a terrorist bomb over Lockerbie, Scotland, killing all on board in a manner strikingly reminiscent of the Flight A I-420 explosion. The flight number has negative associations discussed in the second note on p. 5, below. Some Indian readers saw a parallel of this scene to a scene in An Evening in Paris (Paris Ki Ek Shyam, 1967, dir. Shakti Samanta), a Bombay film in which Shammi Kapoor descended from a helicopter singing to a water-skiing Sharmila Tagore, "Asman se aya farishta" ("An angel has descended from the sky") (Ali 295). A chronology of hijackings. Information about Shammi Kapoor. He is the son of Raj Kapoor.], jauh di atas yang besar, membusuk, cantik, putih salju, kota yang berkilauan, Mahagony, Babylon[Babylon
The capital of the Neobabylonian ( Chaldean) Empire which conquered ancient Judea and took the Jews into exile; in prophetic writings and in the book of Revelation a synonym for decadent apocalyptic evil; in first century Christian thought a metaphor for Rome, later used as a label for any great power seen as evil; in Jamaican Rastafarian thought, the capitalist world and more specifically, The United States.
], Alphaville[Alphaville The weirdly dehumanized futuristic city of Jean-Luc Godard's 1965 film by the same name. Poster for the film.]. Tetapi Jibril telah memberinya nama, Aku tidak boleh mencampurinya: London yang correct, ibukota Vilayet[Vilayet Literally "foreign country," used as a name for England (Hindi).], berkedip2 naik turun saat malam. Sementara di ketinggian Himalaya matahari meledak singkat dan terlalu awal ke dalam udara Januari yang berdebu, sebuah kedipan hilang dari layer radar, dan udara tipis itu penuh dengan tubuh2, turunan dari bentuk bencana Everest menuju ke lautan susu yang pucat.
Siapakah aku ?
Ada siapa lagi di sana ?
Pesawat itu terbelah dua, sebuah kotan benih menyebarkan sporanya, sebuah telur menetaskan misterinya. Dua actor, Jibril yang berjingkrak2 dan berkancing rapat, bergaya Mr Saladin Chamcha, jatuh seperti sepotong tembakau dari sebuah potongan cerutu tua. Di atas, di belakang, di bawah mereka pada daerah yang kosong melompong tergantung tempat2 duduk yang bisa diundurkan, headset stereophonic, trolley minuman, kotak P3K, boarding pass, duty-free video games, topi2 anyaman, gelas2 kertas, selimut2, masker2 oksigen. Juga – karena ada lebih banyak migrant di pesawat, ya cukup banyak istri2 yang tertekan oleh rasionalitas, melakukan tugas mereka formal mengenai lamanya dan suatu karakteristik mata2 terhadap kelamin suami2 mereka, suatu kemampuan anak2 terhadap otoritas siapa Pemerintah Inggris telah pernah melemparkan keraguan yang beralasan – bercampur dengan reruntuhan pesawat, terfrakmentasi dengan rata, sama2 tidak masuk akal, mengambang di sana reruntuhan jiwa, ingatan yang patah, orang2 yang terkelupas kulitnya, bahasa ibu yang tercerabut, privasi2 yang dilecehkan, lelucon2 yang tidak dimengerti, masa depan yang gelap, cinta yang hilang, kekosongan arti yang terlupakan, kata2 yang bombastis, tanah, milik, rumah. Sedikit keleyengan karena terkena ledakan, Jibril dan Saladin jatuh bagai buntalan yang dijatuhkan oleh bangau yang membuka lebar mulutnya, dan karena Chamca meluncur turun dengan kepala duluan, sesuai dengan yang posisi direkomendasikan bagi bayi2 yang memasuki saluran kelahiran, dia mulai merasakan frustrasi ringan terhadap penolakan yang lain untuk jatuh dengan cara yang sederhana. Saladin menukik dengan hidungnya sementara Faristha memeluk udara, menggantung erat dengan lengan dan kaki2nya, sebuah gelombang, pelakon yang gugup tanpa teknik kontrol diri. Di bawah, tertutup awan, telah menunggu pintu keluar mereka, arus kanal Inggris yang pelan tapi pasti, wilayah yang ditunjuk bagi reinkarnasi basah mereka.
‘O, sepatu2ku buatan Jepang,’Jibril bersenandung, menerjemahkan lagu lama ke dalam bahasa Inggris dalam penghargaan setengah sadar kepada bangsa tuan rumah yang terburu2. ‘Pantalon2 ini buatan Inggris, jika engkau menyukainya. Di kepalaku, topi merah Rusia; hatiku Indian bagi semuanya.’ Awan2 mengelembung ke arah mereka, dan barangkali itu adalah sebuah penjelasan pada kebingungan hebat kumulus dan kumulus-nimbus, awan kumulus yang bergulung2 seperti akan menjadi badai petir tegak seperti palu2 di pagi hari, atau barangkali itulah yang sedang menyanyi ( yang satu sibuk mempertunjukkan, yang lain menyoraki penampilannya), atau ledakan kenikmatan mereka yang menyelamatkan mereka pengetahuan lengkap di depan mengenai yang sedang mendekat…tetapi untuk alasan apapun, kedua pria itu, Jibrilsaladin Farishtachamca, mengutuk ketidakberakhiran tapi juga mengakhiri kejatuhan sifat malaikatsetan, tidak sadar pada saat mana proses transmutasi mereka dimulai.
Mutasi?
Ya pak, tetapi tidak acak. Di atas sana di angkasa, maaf, bidang yang tidak terlihat di mana telah dibuat mungkin sepanjang abad dan di mana, kemudian, membuat abad itu mungkin, menjadi salah satu dari lokasi2 yang penting, tempat kelompok dan dari perang, planet – penyusut dan vakumnya kekuasaan, betul2 tidak aman dan wilayah2 berumur pendek, menimbulkan ilusi, terputus2, fase metamorfosis, - karena saat engkau melempar apapun ke udara segalanya menjadi mungkin – arah ke atas sana, pada kecepatan berapapun, perubahan2 berada pada pelakon2 kebingungan yang akan disenangkan hati si tua Tuan Lamarck: Berada pada tekanan lingkungan yang ekstrim, karateristik2 telah didapatkan.
Karakteristik2 apa yang mana? Pelan2; engkau pikir Penciptaan terjadi dalam keterburu2an ? Sehingga, demikian juga tidak wahyu…lihatlah pasangan2 mereka. Perhatikan ada yang tidak biasa ? Hanya dua pria coklat, jatuh terbanting, tidak ada yang baru tentang itu, engkau boleh berpikir; memanjat terlalu tinggi, berada diatas mereka sendiri, terbang terlalu dekat kepada matahari, demikiankah ?
Tidak. Dengarkan:
Tn. Saladin Chamcha, dikagetkan oleh suara2 yang berasal dari mulut Jibril Faristha, dihantam balik dengan ayat2 darinya sendiri. Apa yang Faristha dengar mengambang sepanjang angkasa malam yang meragukan adalah sebuah lagu tua, juga, lirik oleh Tn. James Thomson, seribu tujuh ratus sampai seribu tujuhratus empatpuluh delapan.’…oleh perintah Surga,’Chamca menyenandungkan dengan bibirnya menyekutukan patriotic merahputihbiru karena dingin,’ baaaaangkit dari biru sesungguhnya.’Faristha, kaget, menyanyi lebih nyaring, dan lebih lagi dari sepatu2 Jepang, topi2 Rusia, tidak melanggar bagian2 hati, tetapi masih tidak mampu pembacaan liar Saladin:’Dan para malaikat penjaga menyanyikan kegugupan.’
Akui saja: adalah tidak mungkin bagi mereka untuk mendengarkan satu sama lain, begitu kurang komunikasi dan juga bersaing karenanya dalam lagu. Bergerak cepat menuju planet tersebut, atmosfir berderu2 di sekitar mereka, bagaimana mereka dapat ? Tetapi akui saja ini, juga: mereka bisa.
Ke bawah ke bawah mereka jatuh, dan dinginnya musim dingin membekukan bulu2 mata mereka dan mengancam membekukan hati mereka pada suatu titik untuk membangkitkan mereka dari kebingungan mimpi siang bolong, mereka hampir menjadi sadar akan keajaiban beryanyi, hujan anggota dan bayi2 dari mana mereka satu bagian, dan terror nasib memburu pada mereka dari bawah, saat mereka membentur, terendam dan langsung menjadi es oleh, suhu nol derajat yang memanggang awan2.
Mereka berada pada yang nampak seperti sesuatu yang panjang, terowongan vertical. Chamca, rapi, kekar, dan masih terbalik, melihat Jibril Faristha dalam baju longgar yang bertambalan datang dengan berenang ke arahnya melintasi dinding awan berbentuk kanal, dan akan meneriakan,’Pergi, pergi dariku,’ kecuali jika sesuatu mencegahnya, suatu permulaan teriakan2 kenikmatan di dalam nyalinya, maka daripada mengutarakan kata penolakan dia mengembangkan lengannya dan Faristha berenang ke dalam mereka sampai mereka memeluk dengan masing2 pada kepala-ekor, dan kekuatan tabrakan mereka membuat mereka jatuh ujung ke ujung, melakukan gerakan seperti roda2 kereta yang dirangkap sepanjang arah ke bawah dan sepanjang lubang yang menuju ke Wonderland; sementara mendorong arah mereka keluar dari putih datanglah serangkaian bentuk awan, tanpa akhir berubah2, dewa2 menjadi banteng2, wanita menjadi laba2, pria menjadi serigala. Makhluk awan hybrid menekan di atas mereka, bunga2 raksasa dengan buahdada-buahdada manusia bergantungan dari ekor berdaging, kucing2 bersayap, manusia setengah kuda, dan Chamca dalam keadaan setengah kesadarannya terperangkap oleh pandangan bahwa dia, juga, telah mendapatkan suatu kualitas kebingungan, menjadi bersifat berubah2, hybrid, seolah2 dia tumbuh di dalam seseorang yang kepalanya bersarang sekarang di antara kaki2nya dan yang kaki2nya tertutup di sekitar leher panjang aristocrat.
Orang ini, bagaimanapun juga, tidak mempunyai waktu untuk suatu ‘tanggungjawab berat’; yaitu, sesungguhnya, tidak mampu untuk bertanggungjawab sama sekali; baru saja terlihat, muncul dari pusaran awan, figure dari seorang wanita yang glamour dari usia tertentu, memakai kain sari dari bahan brokat hijau dan emas, dengan sebuah permata di hidungnya dan penegas rambut untuk menjaga rambutnya yang digulung tinggi dari tekanan angina pada ketinggian itu, begitu dia duduk, dengan tenang, di atas sebuah karpet terbang. ‘Rekha Merchant,’Jibril menyalaminya.’Engkau tidak dapat menemukan jalanmu ke surga atau apa ?’
Berbicara dengan kata2 yang tidak berempati dengan seorang wanita yang telah meninggal ! Tapi gegaran otaknya, kondisi sedang jatuhnya mungkin memberikan rasa lebih baik…Chamca, memeluk erat kaki2nya, bertanya2 tanpa ekspresi: ‘Apaan sih ?’
‘Engkau tidak melihatnya?’ Jibril berteriak.’Engaku tidak melihat karpet Bokhara[Bokhara rug Red rugs and carpets woven by Turkmen and Uzbeks (Kuortti).] terkutuknya ?’ Tidak, tidak, Jibbo, suaranya berbisik ke dalam telinganya, tidak mengharapkannya untuk mengiyakan. Aku hanya mencari perhatianmu saja, mungkin engkau akan menjadi gila, apa yang engkau pikirkan, engkau tolol, kotoran babi, sayangku. Dengan kematian datanglah kejujuran, kasihku, maka aku dapat memanggilmu dengan nama aslimu.
Rekha yang muram bergumam getir, tetapi Jibril berseru lagi kepada Chamca:’Spoono? Engkau melihatnya atau tidak ?’
Saladin Chamca tidak melihat apapun, tidak mendengar apapun, tidak berbicara sepatah katapun. Jibril menghadapinya sendirian.’ Engkau tidak seharusnya melakukannya,’ dia mengingatkannya.’Tidak, tuan. Sebuah dosa. Sedemikianlah hal2 itu.’ O, engkau dapat mengguruiku sekarang, dia tertawa. Engkaulah orang yang bermoral tinggi, seseorang yang baik. Adalah engkau yang meninggalkanku, suaranya mengingatkan telinganya, kelihatannya untuk dikunyah dalam cuping. Adalah engkau, O bulan kebahagiaanku, yang bersembunyi di belakang awan. Dan aku dalam kegelapan, dibutakan, sesat, demi cinta.
Dia menjadi takut. ‘Apa yang engkau inginkan? Jangan, jangan beritahu, pergilah saja.’
Ketika engkau sakit aku tidak dapat bertemu denganmu, bisa2 menjadi skandal, engkau tahu aku tidak bisa, sehingga aku menjauh demi kebaikkanmu, tetapi setelahnya engkau memvonis, engkau menggnakannya sebagai pembenaran untuk pergi, awanmu untuk bersembunyi . Itu, dan juga dia, si wanita dingin. Bajingan. Sekarang aku telah mati Aku lupa bagaimana untuk memaafkan. Aku mengutukmu, Jibrilku, semoga hidupmu seperti dalam neraka. Neraka, karena ke sanalah egkau mengirim aku, terkutuklah engkau, darimana engkau berbentuk, setan, kemana engkau pergi, bangsat, nikmatilah terjunan hebat ini. Kutukan Rekha; dan setelah itu, ayat2 dalam sebuah bahasa tidak dimengertinya, segala kekejaman dan suara yang keras, di mana dia pikir dia yang bikin, tetapi mungkin tidak, nama yang berulang2 Al-lat.
Dia mendekap Chamca; mereka meluncur melalui dasar awan2.
Kecepatan. Sensasi kecepatan, kembali, menderukan kilatan ketakutannya. Atap awan lari ke atas, lantai-air makin mendekat, mata mereka terbelalak. Sebuah jeritan, jeritan yang sama yang telah bergelombang dalam nyalinya di saat Jibril berenang melintasi angkasa, meluncur dari bibir2 Chamca; sebuah tegakan cahaya matahari memotong mulutnya yang mengangga dan membebaskannya. Tetapi mereka telah jatuh melewati transformasi awan2, Chamcha dan Faristha, di sana ada ketidakpastian, sesuatu yang kabur, sangat dekat pada mereka, dan begitu cahaya matahari menerpa Chamca itu melepaskan lebih dari suara:
‘Terbang.’ Chamca berseru pada Jibril. ‘Mulai terbang, sekarang.’ Dan ditambahkan, tanpa mengetahui sumbernya, perintah kedua:’Dan bernyanyilah/’
Bagaimana yang baru muncul di dunia? Bagaimana lahirnya?
Dari campuran , konversi2, perpaduan apakah dibuatnya ?
Bagaimana ia bertahan, ektrim dan berbahaya sebagimana dirinya? Kompromi apa, kesepakatan apa, apa yang mengkhianati rahasia alamiahnya seharusnya mencegah tercerai berainya kru, malaikat yang sedang dimusnahkan, guillotine ?
Apakah kelahiran selalu sebuah kejatuhan ?
Apakah para malaikat mempunyai sayap2? Dapatkah manusia terbang ?

Di saat Tn. Saladin Chamcha rontok dari awan2 di atas terusan Inggris dia merasakan hatinya dicengkeram oleh suatu kekuatan yang demikian kejam sehingga dia mengerti adalah tidak mungkin baginya untuk mati. Setelah itu, saat kakinya begitu kokoh menginjak tanah, dia akan mulai meragukan ini, menyerahkan keragu2an perjalanannya pada persepsi yang yang bercampur aduk oleh ledakan, dan untuk menghargai keselamatannya, dirinya dan diri Jibril, pada peruntungan buta dan dungu. Tetapi pada saatnya dia tidak ragu; apa yang membawanya melaluinya adalah kehendak untuk hidup, murni, tidak tertahankan, bersih, dan hal yang pertama2 dilakukannya adalah menginformasikan dirinya bahwa ia tidak menginginkan apapun untuk dilakukan bersama dengan pribadinya yang menyedihkan, bahwa masalah yang setengah direkontruksi dari impresi dan perkataan, ia bermaksud untuk mem-bypass semuanya, dan dia menemukan dirinya berserah padanya, ya, terus, seolah2 dia adalah seorang saksi bagi pikirannya sendiri, dalam tubuhnya sendiri, karena hal itu dimulai di bagian paling pusat dari tubuhnya dan menyebar keluar, mengubah darahnya menjadi besi, mengubah dagingnya menjadi baja, kecuali bahwa hal itu juga pada awal2nya yang membungkusnya dari luar, menahannya dengan suatu cara di mana keduanya luarbiasa ketat dan luarbiasa lembut; sampai akhirnya hal itu telah menaklukkannya secara total dan dapat mempekerjakan mulutnya, jari2nya, apa saja yang dipilihnya, dan begitu hal itu yakin pada dominasinya hal tersebut menyebar keluar dari dalam tubuhnya dan mencengkeram Jibril Faristha di buah zakarnya.
‘Terbanglah.’Ia memerintah Jibril.’Bernyanyilah.’
Chamcha memeluk erat pada Jibril sementara yang lainnya mulai, perlahan2 pada awalnya dan kemudian dengan kecepatan yang bertambah dan tekanan, untuk mengepak2kan tangan2nya. Samakin kencang dan semakin kencang ia mengepak2kan, dan begitu ia mengepak2kan sebuah lagu meluncur keluar darinya, dan seperti lagu hantu Rekha Merchant ia dinyanyikan dalam sebuah bahasa dia tidak ketahui pada sebuah nada dia tidak pernah dengar. Jibril tidak pernah menyangkali mukjizat; tidak seperti Chamcha, yang mencoba mencari alasan keberadaannya, dia tidak pernah berhenti mengatakan bahwa prosa merupakan angkasa luar, bahwa tanpa lagu kepakan tidak berarti, dan tanpa kepak2kan adalah hal yang pasti bahwa mereka akan menghantam gelombang2 seperti bebatuan atau apa dan secara sederhana hancur berkeping2 pada saat mereka berbenturan dengan mereka berdua mengambang turun ke terusan seperti potongan kertas dalam tiupan angina sepoi-sepoi.
Hanya merekalah yang selamat dari reruntuhan, hanya mereka yang jatuh dari Bostan dan selamat. Mereka ditemukan terkapar di sebuah pantai. Lebih cerewet dari keduanya, yang satunya dengan pakaian ungu, terpaku dengan kebingungan liarnya bahwa mereka telah berjalan di atas air, bahwa gelombang2 telah membawa mereka dengan lembut ke garis pantai; tetapi yang lainnya, kepada siapa kepala yang melekat sebuah topi bowling kuyup seolah2 dengan sihir, menyangkal ini.’Tuhan, kami beruntung,’katanya.’Seberapa beruntung engkau mampu dapatkan ?’
Aku mengetahu kebenaran, jelas sekali. Aku mengamati semua hal. Sebagaimana terhadap kehadiran di mana2 dan – mampu, Aku tidak mengaku pada kehadiran, tetapi Aku mampu menangani sejauh ini, Kuharap. Chamcha menghendakinya dan Faristha melakukan apa yang dikehendaki.
Yang mana pekerja mukjizat?
Dari jenis apa – malaikat, setan – lagu Faristha ?
Siapakah aku ?
Mari kita letakan permasalahannya seperti ini: siapa mempunyai nada terbaik?

Berikut ini adalah kata2 pertama yang dikatakan Jibril Faristha ketika dia bangkit dari kepungan salju pantai Inggris dengan keragu2an seekor bintang laut di telinganya: Lahir kembali, Spoono, engkau dan aku. Selamat ulang tahun, tuan, selamat ulang tahun bagimu.’
Pada titik di mana Saladin Chamca batuk, bergetar, membuka matanya, dan sebagaimana layaknya seorang bayi yang baru lahir, meledak dalam tangis yang konyol.

Reinkarnasi selalu merupakan sebuah topic besar dengan Jibril, selama limabelas tahun sang bintang terbesar dalam sejarah film2 India, bahkan sebelum dia ‘secara ajaib’ mengalahkan Phantom Bug [the Phantom Bug This incident is based on an actual incident in the life of actor Amitabh Bachchan. Says Rushdie: He had an accident on set and almost died. Well, the whole country fell into a state of shock. It was the lead item on the news for weeks: bulletins from the hospital on the hour. Rajiv Gandhi cancelled a trip abroad, came home to sit by his bedside, and so on and so on. This extraordinary event struck me as being made for a novel. Something like the death of a god, almost.] yang semua orang mulai percaya akan menghentikan kontrak2nya. Jadi mungkin seseorang seharusnya dapat meramalkan, hanya saja tidak seorangpun melakukannya, bahwa ketika dia sehat dan bisa beraktivitas lagi dia akan semacam berhasil di mana kuman2 telah gagal dan pergi dari kehidupan lamanya selamanya dalam seminggu menjelang ulangtahun keempatpuluhnya, hilang, puufft!, seperti sebuah tipuan, menghilang begitu saja.

Orang2 pertama yang mengetahui ketidakhadirannya adalah keempat anggota tim-kursi roda studio filmnya. Jauh sebelum penyakit menjangkitinya dia telah membentuk suatu kebiasaan dipindah2kan dari satu set ke set lainnya di blok D.W. Rama [D. W. Rama Depicts a famous Indian film director under an alias composed of a typical Indian name and the first two initials of the famous Hollywood director of historical epics, D. W. Griffith (1875-1948).] yang luas oleh kelompok yang cepat ini, atlit yang terpercaya, karena seorang pria yang membintangi sampai dengan tujuh film secara simultan membutuhkan untuk mencadangkan energinya. Dipandu oleh suatu sistim konvensi potongan yang rumit, lingkaran2 dan titik2 di mana Jibril mengingatnya dari masa kanak2nya di antara legenda pelaku makan siang dari Mumbay ( yang mana lebih kemudian ), orang2-kursi memindah2kan dia dari satu lakon kepada lakon lainnya, megantarkannya tepat waktu dan akurat sebagaimana dia telah mengantarkan makan siang. Dan setelah setiap pengambilan adegan Jibril akan menarik diri kembali ke kursi tersebut dan dikemudikan dengan kecepatan tinggi menuju set berikutnya, untuk di pakaikan kostum lagi, dirias, dan ditunjukkan dialognya. ‘Sebuah karir dalam film-yang-bicara di Mumbay,’ dia berbicara pada krunya yang loyal,’lebih kurang seperti sebuah balapan kursi roda dengan satu-dua pit stop disepanjang rute.’

Setelah sakitnya, kuman yang seperti hantu, misteri masa depresi, kuman itu, dia telah kembali bekerja, membuat dirinya nyaman, hanya tujuh film dalam satu masa…dan kemudian, persis seperti itu, dia tidak hadir. Kursi roda itu kosong melompong di antara panggung-suara yang membisu; ketidakhadirannya mengungkapkan tipuan kegermelapan set2 itu. Pekerja2-kursi roda, satu sampai empat, mencari pembenaran untuk menghilangnya sang bintang ketika pengambil keputusan film2 mendatangi mereka dalam suatu kemarahan; Ji, dia pasti sedang sakit, dia begitu terkenal karena ketepatan waktunya, tidak, kenapa mengritik, maharaja, artis besar harusnya dari waktu ke waktu di terima saja kelakuan mereka,na, dan karena pernyataan2 itu mereka menjadi korban2 pertama permainan menghilang Faristha yang tidak terjelaskan seperti permainan sulap dipecat, empat tiga dua satu, ekdumjaldi [tiba2,sekonyong2 – Hindi ], dikeluarkan dari gerbang2 studio sehingga kursi rida itu ditinggalkan tergolek dan berdebu pada corak yiur di sekitar pantai berwarna emas.

Di mana Jibril saat itu ? Produser2 film, tertinggal di tujuh pentas, luarbiasa panic. Lihat, di sana, di Willingdon Club golf[Willingdon Club golf links This Bombay golf club would seem to have been named after one in in Eastbourne, East Sussex. ] hanya rangkaian sembilan seperti tumbuhan raksasa liar, atau, katakanlah, seperti batu nisan, menandai tempat di mana jenazah2 dari kota tua dibaringkan di sana melebur, persis di sana, kaum pengambil keputusan eselon atas, kehilangan pukulan (golf) yang paling sederhana; dan, lihatlah ke atas, ikatan rambut yang menderita, terlepas dari kepala2 mereka yang senior (renta), tertiup turun dari jendela yang tinggi. Kemarahan para produser mudah dimengerti, karena hari2 masa itu dengan menurunnya jumlah penonton dan penciptaan opera2 sabun yang bersejarah dan perjuangan kaum ibu rumahtangga modern oleh jaringan televise, ada hanya sebuah nama yang mana, saat di atur di atas judul sebuah gambar, masih dapat menawarkan suatu kepastian, sen demi sent garansi dari sebuah Ultrahit, a smashation dan pemilik nama yang disebutkan telah meninggal, ke atas, ke bawah atau menyisi, tetapi secara pasti dan tidak terbantahkan mengundurkan diri…

Di seluruh kota, setelah menelepon, para pengendara sepeda motor, polisi2, manusia katak dan kapal pukat mengeruk marina karena tubuhnya telah bekerja secara luarbiasa tetapi tidak berguna, tulisan pada batu nisan mulai berbicara dalam kenangan bintang yang menghitam. Di satu dari tujuh pentas impoten studio Rama, Miss Pimple Billimoria [Pimple Billimoria Billimoria is a familiar name in Indian film: D. and E. Bilimoria were popular stars beginning in the silent era and Fali Billimoria directed documentaries in the 1950s. However, her first name is probably a joking pun on the name of Bombay star Dimple Kapadia. Information about Dimple Kapadia, with pictures.], bintang terkini dengan cabe dan bumbu2 yang mengejutkan- dia bukan wanita yang konyol, tetapi seorang pengaduk pengusir yang berderu2 sekumpulan pemakai baju dinamit dalam kuil penari bugil dibelakang tirai dan ditempatkan dibawah geliat kardus melambangkan persetubuhan figur2 Tantric [copulating Tantric figures from the Chandela period
Tantrism is a form of religion popular in Tibet and parts of northern India which sometimes involves extensive sexual imagery. Several temples at Khajuraho were built under the Chandela (or Candella) of Bundelkhand in the 10th and 11th centuries AD, covered with detailed carvings of gods, humans, and animals in all manner of sexual activities. A sample sculpture, milder than most, but not for minors.
] dari periode Chandela,-dan mempersepsikan bahwa lakon utamanya tidak eksis, istirahat besarnya tergolek berkeping2-menawarkan suatu perpisahan yang tidak menyenangkan dihadapan suatu penonton perekam dan tukang listrik merokok beedis (rokok klobot – Hindi) mereka dengan sinis. Dihadiri oleh seorang ayah (pembantu-Hindi) yang khawatir dengan bodohnya, pada satu sisi, Pimple mencoba meledek.”Tuhan, sebuah pukulan yang mujur, demi Pete,’ dia menangis. “Maksud saya hari ini merupakan lakon cinta, Chhi chii, saya sekarat di dalam, berpikir bagaimana mendekati si bibir tebal dengan nafasnya yang berbau kotoran kecoak.’ Lonceng - gelang kaki yang berat berbunyi begitu dia menekan. ‘Di sini monolog Pimple memuncak ke suatu arus yang ganas dalam kecarutmarutan sehingga para perokok klobot duduk tegak untuk pertama kalinya dan memulai secara enerjik untuk membandingkan kosa kata Pimple dengan ratu bandit Phoolan Devi yang ditakuti yang sumpahnya mampu melumerkan moncong senapan dan membuat pensil2 jurnalis menjadi karet dalam sekejap.

Pimple keluar, menangis, ditutupi, suatu benda di lantai ruangan pemotongan. Bebatuan dari gelas jatuh dari pusarnya saat dia pergi, merefleksikan airmatanya…dalam masalah mulut berbaunya Faristha dia tidak, tetapi, semuanya salah; jika ada sesuatu, dia sedikit menyederhanakan kasusnya. Hembusan nafas Jibril, awan2 oker dari sulfur dan belerang itu, selalu memberikannya-saat diambil bersama dengan memuncaknya tanda pada deretan titik2 rambutnya di kepala depannya dan berambut hitam-situasi yang dingin dan tenang [ saturnine Originally, like the god Saturn: heavy, gloomy, morose. Here, perhaps suggestive of Satanic. The irony is of course that the actor with the name of an angel has the breath of a devil.]daripada aura kemenangan, dalam perasaan yang buruk dari nama elite malaikatnya.Hal itu dikatakan setelah dia menghilang yang dia seharusnya mudah untuk diketemukan, yang diperlukan hayalah separuh kejujuran…dan satu minggu setelah dia pergi, sebuah cara keluar yang lebih tragis daripada yang sungguh ditelan Pimple Billimoria untuk mengintensifkan bau setan yang merupakan permulaan untuk mengaitkan dirinya pada nama yang telah begitu lama harum manis. Anda dapat mengatakan bahwa dia telah melangkah keluar dari layer ke dunia nyata, dan dalam kehidupannya, tidak seperti dalam film, orang2 mengetahuinya jika engkau berbau menyengat.
Kita adalah makhluk udara, akar2 kita dalam mimpi2 dan awan2, terlahir kembali dalam penerbangan. Selamat tinggal. Catatan misterius itu ditemukan oleh polisi dalam penthouse Jibril Faristha, yang berlokasi di lantai puncak pencakar langit Everest Vilas di Malabar Hill [Everest Vilas skyscraper on Malabar Hill Named after the world's highest mountain, this is located at the highest point in the most elegant residential district in Bombay. The misspelling of "villas" may satirize the tendency for English names to be rendered with a quaint twist in India. The Rushdie family home in India is called "Anees Villa Estate." See below, note on Solan, p. 514 [527]. ], rumah tertinggi dari gedung2 tertinggi pada permukaan tanah tertinggi dalam kota tersebut, satu dari semua apartermen dengan double-view darimana anda dapat melihat ke arah ini melintasi lingkaran matahari terbenam Marina Drive [Marine Drive A coastal road running along the Back Beach of Bombay, from Malabar Hill to Nariman Point. (Kuortti).] atau arah ke sana menuju Scandal Point[Scandal Point Scandal Point is located on Warden Road, now renamed Bhulabhai Desai Road (personal communication from Salman Rushdie).] dan laut, mengizinkan berita utama suratkabar untuk sebuah prolog Blitz [Blitz CinéBlitz, a Bombay film magazine. The CinéBlitz home page.] dalam apa yang disebut sebagai metode yang maut, sementara Busybee[Busybee Nickname of Behram Contractor, editor of the Bombay Afternoon Despatch and Courier. More information on Contractor. (Kuortti) ] dalam The Daily lebih menyukai JIBRIL MENERBANGKAN PONDOK. Banyak foto2 di mana dipublikasikan dari tempat tinggal legenda itu di mana interior decorator ala Prancis dengan surat2 persetujuan dari Reza Pahlevi [Reza Pahlevi The pretentious and tyrannical Shah of Iran who hosted a lavish celebration of 3,000 years of Persian history at the ancient capital of Persepolis shortly before he was overthrown in the Islamic revolution which is to loom large later in the novel. Overview of Iranian history.] atas pekerjaan yang mereka telah lakukan di Persepolis yang telah menghabiskan satu juta dollar untuk mencipta-ulang pada ketinggian yang diinginkan efek sebuah tenda Bedouin. Ilusi lain tidak jadi dilakukan karena ketidakhadirannya; KAMP MOGOK JIBRIL, berita utama diserukan, tetapi apakah dia ke atas, ke bawah atau menyamping ? Tidak seorangpun mengetahuinya. Dalam dialek dan bisikan metropolis itu, bahkan telingar yang tajampun tidak mendengar sesuatu yang dapat dipercaya. Tetapi Ny. Rekh Merchant, membaca semua surat2kabar, mendengarkan semua siara radio, melekat pada program2 Doordarshan TV[Doordarshan The Indian national government television network ], mengumpulkan sesuatu dari pesan Faristha, mendengarkan sebuah catatan yang dihindari setiap orang, dan membawa kedua anak2 perempuannya dan seorang anak laki2nya berjalan2 di atas atap rumahnya yang tinggi. Namanya adalah Everest Vilas.

Tetangganya; sebenarnya, dari apartermen langsung di bawah miliknya. Tetangganya dan temannya; mengapa aku harus berkata lagi ? Tentu saja majalah penuduh skandal yang jahat dari kota tersebut memenuhi kolom2nya dengan sugesti atas sugesti dan pencarian perhatian, tetapi itu bukanlah alasan untuk menyelam ke level mereka. Kenapa menodai reputasinya sekarang ?

Siapakah dia ? Kaya, pastinya, tetapi kemudian Everest Vilas tidaklah mirip dengan sebuah rumah petak di Kurla, ya ? Manikah, tentu saja, tigabelas tahun, dengan seorang suami di atas ball-bearing. Independen, karpetnya dan ruang pamer antik bersemi pada tempat Colaba[Colaba The Colaba Causeway on the southern part of Bombay Island contains elegant hotels, restaurants, and shops. (Kuortti).] utama mereka. Dia menyebut karpetnya klims dan kleens[klims and kleens Kilims are a flat woven carpets, thinner than the traditional knotted sort, whose Farsi name is usually rendered "gleem" in the carpet trade. The implication is that Rekha aspires to connoisseurship in using these technical terms, but mispronounces them, as she does "antiques" below. More on kilims.] dan artifak2 kuno merupakan anti- queues [plesetan dari antique]. Ya, dan dia cantik, cantik dalam tabiat keras, berkilau dari penghuni2 misterius rumah2 dilangit kota, postur frame kulitnya membawa kesaksian atas perceraiannya yang telah sangat lama dari kemiskinan, berat, berkembangbiak dengan bebas di bumi. Semua orang setuju dia memiliki karakter yang kuat, minum seperti seekor ikan dari kristal Lalique[Lalique crystal RenÉ Lalique (1860-1945), French designer of elegant jewelry and other precious objects for the rich.] dan menggantungkan topinya tanpa malu pada sebuah Chola Natraj[Chola Natraj A priceless traditional Hindu sculpture from the period of the Chola dynasty which ruled Southern India in the 9th-12th Centuries, C.E. A Natraj or Nataraja is a traditional depiction of a six-armed Shiva dancing in a ring of fire. He bears a crescent moon on his brow, has serpents entwined around him, holds a flame in the open palm of one hand, dances on a dwarf symbolizing ignorance and beats out a rhythm on a drum. He both dances the world into creation and to destruction. A Chola Natraj (Hindi).] dan tahu apa yang dia inginkan dan bagaimana mendapatkannya, cepat. Sang suami adalah seekor tikus dengan uang dan seorang penekan pergelangan tangan yang baik. Rekha Merchant membaca catatan ucapan selamat tinggal dari Jibril Farishta di surat2kabar, menuliskan sebuah suratnya sendiri, mengumpulkan anak2nya, menuju ke elevator, dan naik ke atas (satu tingkat ) untuk menemui nasib yang dipilihnya.

‘Bertahun2 yang lalu,’terbaca dari suratnya.’Aku menikah dengan kecut. Sekarang akhirnya, aku melakukan sesuatu dengan berani.’ Dia meninggalkan sebuah suratkabar di atas tempat tidurnya dengan pesan Jibril dilingkari dengan tinta merah dan dengan tegas menggarisbawahi tiga guratan yang tajam, satu dari mereka menyobek halaman tersebut dalam kemarahan. Maka secara alamiah jurnal si jalang datang ke kota dan adalah merupakan semua LOMPATAN MABUK ASMARA SI CANTIK, dan SI CANTIK YANG PATAH HATI MELAKUKAN LOMPATAN TERAKHIR. Tetapi:

Barangkali dia, juga, akan lahir kembali, dan Jibril, tidak megerti kekuatan dahsyat perumpamaan, telah merecomendasikan penerbangan. Untuk dilahirkan kembali, pertama2 engkau harus, dan dia adalah makhluk langit, dia minum champagne Lalique, dia tinggal di Everest, dan satu dari rekan-olympians [Olympians Ancient Greek Gods who dwelled on Mount Olympus, associated here with Mount Everest, one of the tallest mountains in the world, north of India in the Himalayas, after which the lavish Everest Vilas where Rekha Merchant lived was named, and which Alleluia Cone has climbed ] telah terbang; danjika dia mampu, kemudian dia, juga, bisa diberi sayap, dan berurat berakar dalam mimpi2.

Dia gagal. Lala [biasanya laki2 pengasuh anak – Hindi ] yang dipekerjakan sebagai penjaga gerbang kompleks Everest Vilas menawarkan kesaksian apa adanya. ‘Saya sedang berjalan, di sini di sini, dalam kompleks saja, ketika terjadilah suatu benturan, tharaaap. Saya menoleh. Itu adalah tubuh anak sulung perempuan. Tengkoraknya betul2 berantakan. Saya menengadah dan melihat anak laki2 sedang jatuh, dan setelah dia si anak perempuan yang lebih muda. Apa yang dapat dikatakan, mereka hampir membentur saya di tempat di mana saya berdiri. Kututup mulutku dengan tanganku dan mendatangi mereka. Si gadis kecil merenggek pelan. Kemudian saya melihat ke atas sekali lagi dan Begum mendekat. Sarinya mengembang seperti sebuah balon yang besar dan rambutnya berurai. Saya memalingkan muka daripadanya karena dia sedang jatuh dan tidaklah sopan untuk melihat ke dalam pakaiannya.’

Rekha dan anak2nya jatuh dari Everest; tidak ada yang selamat. Bisikan menyalahkan Jibril. Mari kita tinggalkan untuk sementara.

Oh: jangan lupa: dia melihatnya setelah dia meninggal. Dia melihatnya beberapa kali. Adalah waktu yang lama sebelum orang2 mengerti betapa sakitnya si manusia agung itu. Jibril, sang bintang. Jibril, yang mengalahkan penyakit tanpa nama. Jibril, yang takut tidur.

Setelah dia pergi gambar2 wajahnya mulai menghilang. Pada yang massif, timbunan2 penuh warna yang sensasional dari mana dia telah melindungi massa, kelopak matanya yang malas mulai terbuka dan menutup, jatuh terus dan terus sampai selaput pelangi matanya tampak seperti dua bulan yang terpotong awan2, atau oleh pisau2 lembutnya dasinya yang panjang. Akhirnya kelopak2 mata menutup erat, memberikan suatu keliaran, tampak menonjol pada matanya yang bercat. Di luar istana foto Mumbay, patung karton Jibril terlihat mulai membusuk dan menggulung. Menggantung tanpa asa pada dudukan gantungan; mereka kehilangan tangan2, menipis, sobek pada lehernya. Potret2nya pada sampul majalah2 film menggenggam pucat lesinya kematian, sebuah ketiadaan mengenai mata itu, sebuah kehampaan. Pada akhirnya gambar2nya menghilang begitu saja dari halaman cetakan, sehingga sampul2 yang berkilat dari mingguan Celebrating and Society and Illustrated menjadi kosong pada kios2 buku dan penerbit2 memarahi percetakan2 dan menyalahkan kualitas tinta. Bahkan pada layer perak itu sendiri, jauh di atas para pemujanya dalam gelap, yang seharusnya firasat yang abadi mulai menghilang, melepuh dan memucat; proyektor2 macet tanpa sebab setiap dia melalui gerbang, film2nya diturunkan untuk dihentikan, dan lampu – panas dari macetnya proyektor2 membakar habis kenangan seluloidnya; sebuah bintang yang menjelma mejadi supernova[a star gone supernova When an old star explodes it creates a brilliant new point of light in the sky as viewed from earth; the largest are known as supernovae.], dengan api yang tak terkontrol berkobar-kobar, sebagaimana telah dipastikan, dari bibir2nya.

Itu merupakan kematian Tuhan. Atau sesuatu yang sangat mirip dengannya; karena wajah yang begitu lebar itu tidak, mengambang di atas para pemujanya dalam malam pertunjukkan theater, berkilau seperti entitas super yang sedikitnya berada dalam keadaan setengah jalan di antara yang fana dan yang bersifat ketuhanan? Lebih dari separuhnya, banyak yang akan mempertentangkannya, karena Jibril telah mempertaruhkan bagian terbesar dari karir uniknya berinkarnasi, dengan kepastian absolute, dewa2 yang tidak terbatas dari subkontinen dalam genre film2 yang popular yang dikenal sebagai ‘hal2 yang mengenai agama’[theologicals Rushdie says of these films: the kind of religious movies that Gibreel acts in are not really called "theologicals". They're actually called "mythologicals". But I just thought I'd make them more intellectual. Also, mythological movies have not really been a Bombay cinema form. They've, more or less exclusively, been a South Indian form and it's Tamil cinema that has particularly gone in for them. And they have created at least one major political figure. The former Chief Minister for Tamil Nadu [actually Andhra Pradesh, just north--PB], N. T. Rama Rao started out as a person who played gods in the movies. He stood for election and he won.
For Gibreel I first transposed the South Indian form to Bombay. There are movies in Bombay where you get a deus ex machina: it is not uncommon for a god to arrive at an important moment in the plot and play a part. But, retelling the stories of the Indian tradition is not a Bombay form. So that's one, if you like, fictionalisation.
]. Adalah merupakan bagian dari karakternya sehingga dia berhasil menyeberangi batas2 keagamaan tanpa melakukan pelanggaran. Berkulit biru seperti Krishna[Krishna When a demon attempted to suckle the infant Krishna with her poisonous milk, he survived miraculously, but turned a deep blue color. Devotional images of Krishna] dia menari, flute ditangannya, diantara kecantikan gopis[gopis In HIndu myth, the lover-playmates of Krishna, wives of cowherds. Their devotion to him is expressed in highly sexual terms which are taken allegorically by Hindus. More information about the gopis. Another site on Krishna and the gopis.] dan ambing sapi mereka yang berat, dengan telapak tangan terbuka menghadap ke atas, diam, dia bermeditasi (seperti Gautama[Gautama The historical name of the figure known as the Buddha. Protected by his parents from knowledge of death, aging and disease, he was shocked to discover at the age of seven that suffering existed and twenty-nine left his home to find a way to deal with this knowledge. The life of the Buddha.]) atas penderitaan manusia di bawah sebuah studio reot pohon bodhi[bodhi-tree An Indian fig tree (from the Sanskrit), ficus religosa, regarded as sacred by Buddhists because the Buddha achieved his enlightenment while meditating under one. A bodhi tree in Bodhgaya, Birhar (NE India) is said to be a descendent of the tree under which Buddha meditated (Westphal).]. Pada peristiwa yang tidak tentu waktunya ketika dia turun dari surga dia tidak pernah pergi terlalu jauh, bermain, misalnya, kedua Grand Mughal [Grand Mughal . . . Akbar and Birbal The Grand Mughal Akbar the Magnificent (ruler of 16th-century India), and his warrior chieftain/poet/minister who was famous for his wit. Sample stories. The Mughal Dynasty of Muslim rulers was founded when Babur invaded India in 1526 and governed much of northern India until the 18th Century. Much of the art and architecture we now associate with India, such as the Taj Mahal, actually consists of Persian-influenced Mughal-era creations. Many Hindus, especially those of lower castes, converted to Islam during this era, giving rise to families like that of Gibreel, and Rushdie himself.] dan menterinya yang terkenal licik dalam cerita klasik Akbar dan Birbal. Lebih dari satu setengah dekade dia telah menjadi simbol, bagi ratusan juta orang yang percaya padanya dalam Negara itu yang mana, sampai hari ini, populasi manusia telah melampau yag bersifat ketuhanan dengan tidak sebanyak tiga atau satu, yang paling dapat diterima, dan langsung dapat dikenal, wajah dari yang Tertinggi. Bagi kebanyakan penggemarnya, batasan yang memisahkan pelakon dengan lakonnya telah sangat lama berakhir untuk eksis.

Para penggemar, ya, dan ? Bagaimana dengan Jibril ?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

[Bersambung]

PS. Tulisan biru adalah penjelasan, jika kurang jelas silahkan mengunjungi :

http://www.wsu.edu/~brians/anglophone/s ... ml#gramsci" onclick="window.open(this.href);return false;

Selamat menikmati...
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

The Satanic Verses
By Salman Rushdie
Bagian Pertama B : Malaikat Jibril

Wajah itu, dalam kehidupan nyata, mengecil sesuai ukuran dalam kehidupan, terbentuk di antara kaum fana biasa, lokasinya mengungkapkan kemisteriusan yang tidak mirip bintang. Kelopak matanya yang bergantung dapat memberikan kesan kelelahan. Di sana, juga, sesuatu yang janggal dengan hidung itu, mulut itu berbentuk sempurna dan kuat, telinga2 itu menggantung panjang seperti buah jackfruit[jackfruit Large sweet fruit common in South and Southeast Asia.] muda, yang menggelembung. Wajah2 yang paling jahat, wajah2 yang paling sensual. Dalam mana, dari keterlambatan, adalah sangat mungkin untuk melihat lapisan galian dari buruknya kesehatan dirinya yang nyaris fatal, baru2 ini. Dan sampai sekarang, meskipun carut marut kata tidak senonoh dan melemahkan, ini adalah sebuah wajah yang tidak mungkin melepaskan diri dari kesimpangsiuran dengan kesucian, kesempurnaan, cinta kasih : Hal2 Tuhan. Tiada penjelasan bagi rasa, sudah semuanya. Pada tingkatan apapun, anda akan setuju bahwa bagi seorang actor yang demikian (bagi actor manapun, mungkin, bahkan bagi Chamcha, tetapi hampir semuanya menghormatinya) untuk berobsesi mengenai avatar2[Avatars Reincarnations of a god (Sanskrit, Hindi, Bengali). Krishna, for instance, is the eighth avatar of Vishnu. Reincarnation is basic to Hinduism, both for gods and humans, as well as other living beings.], seperti Wishnu yang paling banyak berubah rupa, tidaklah mengherankan. Dilahirkan kembali: itu juga masalah Tuhan. Aatau, tetapi, lalu kemudian lagi…tidak selalu. Ada reinkarnasi sekuler juga. Jibril Faristha telah lahir kembali sebagai Ismail Najmuddin di Poona, British Poona pada ujung kerajaan yang paling tidak enak, jauh sebelum Pune dari Rajneesh[Pune of Rajneesh A town in Maharashtra, the home and former operating base of Bhagwan Sri Rajneesh (later called "Osho") and his cult.] dll. (Pune, Vadodara[Vadodara Gujarat town now renamed Baroda.], Mumbai [Mumbai The name "Bombay" probably evolved from the name of a local earth goddess, Mumba Devi, or Mumbai. In 1995 the local government changed the name of the city to Mumbai. General information on Bombay.]; bahkan kota2 bisa memakai nama pentas saat ini.) Ismail setelah sang anak dilibatkan dalam pengorbanan oleh Ibrahim[Ismail after the child involved in the sacrifice of Ibrahim Refers to the Islamic version of the story contained in Genesis 22 according to which God commanded Abraham to sacrifice his son Isaac; in this version it is his brother Ishmael who is involved. See also p. 95 [97].], dan Najmuddin, bintang keyakinan; dia diberinama yang luarbiasa ketika dia mengambil milik malaikat.

Setelahnya, ketika pesawat Bostan berada dalam genggaman para pembajak, dan para penumpang, khawatir akan masa depan mereka, melihat balik masa lalu mereka, Jibril menceritakan rahasia pada Saladin Chamcha bahwa adalah pilihan nama aliasnya telah menjadi terobosan dalam melakukan penghormatan terakhirnya kepada kenangan mendiang ibunya,’my mummyji [Affectionate term for mother, combining British "Mummy" with honorific Hindi suffix "-ji.'], Spoono, satu2nya dan hanya Mamo, karena siapa lagi yang memulai bisnis malaikat, pribadi malaikatnya, dia menamakanku, Faristha, karena kelihatannya aku terlalu sangat manis, percaya atau tidak, aku sebaik emas terkutuk.’
Poona tidak mampu menahannya; dia dibawa pergi ketika masih kanak2 ke kota yang jalang, migrasi pertamanya, ayahnya mendapatkan pekerjaan di antara armada berkaki yang menginspirasikan kuartet kursi roda di masa depan, sang pengantar kotak makan siang atau dabbawallas[dabbas Lunchboxes (Hindi), typically containing hot foods cooked at home, then delivered to the workplace by a dabbawalla, a lunch-delivery person (Kuortti).] dari Bombay. Dan Ismail sang Faristha mengikuti, pada umur tigabelas, jejak2 kaki ayahnya.
Jibril, tawanan A I-420, tenggelam dalam antusiame yang dapat dimengerti, membuat Chamcha terperangkap dengan matanya yang berbinar, menjelaskan misteri2 sistim pengkodean para pelaku, swastika hitam lingkaran merah tambang titik kuning, berputar2 dalam mata pikirannya seluruh relay dari rumah ke meja kantor, di mana sistim ketidakmungkinan oleh di mana duaribu dabbawalas yang terkirim, setiap hari, lebih dari seratus ribu set makan siang, dan pada suatu hari yang buruk, Spoono, mungkin limabelas kesasar, kami buta huruf, kebanyakan, tetapi isyarat2 merupakan bahasa rahasia kami.

Bostan mengitari London, orang2 bersenjata mengawasi jalur2 di antara kursi2, dan lampu2 dalam kabin penumpang telah dimatikan, tetapi energi Jibril menerangi kegelapan. Dalam joroknya layer film pada mana, pada awal perjalanan, dalam penerbangan yang tidak dapat dihindari dari Walter Matthau telah memicu kemurungan di angkasa dengan Goldie Hawn yang ada di mana2, ada bayangan2 yang bergerak, ditampilkan oleh nostalgia para sandera, dan yang paling tegas dijelaskan dari mereka adalah remaja dengan penampilan lemah ini, Ismail Najmuddin, malaikat mama dengan sebuah topi Gandhi[Expltn: A soft cloth hat worn by members of the Congress party, notably Jawaharlal Nehru, as a symbol of nonsectarian support for a unified India. A picture of Gandhi wearing a cap.]mengedarkan tiffin [Expltn: Originally a mid-morning snack, now any sort of light meal or snack.] melintasi kota. Sang dabbawalla muda bergerak lincah menembus kerumunan yang membayang, karena ia terbiasa dengan kondisi tersebut, pikirkan, Spoono, gambar, tigapuluh-empatpuluh tiffins di dalam nampan panjang dari kayu di atas kepalamu, dan saat kereta api local berhenti engkau punya bisa jadi satu menit untuk meneruskan langkah atau berhenti, dan kemudian lari di jalan2, dan adalah gang2, Salab baba, sebenarnya, gang2 yang terorganisir oleh pencuri2 dabba, sebuah kota yag kelaparan, sayang, apa yang dapat kuberitahu, tetapi kami dapat menangani mereka, kami ada di mana2, mengetahui apa saja, apa pencuri2 dapat melarikan milik kami.

Pada malamnya ayah dan yang lain akan kembali dalam keletihan sampai pada tas mereka di landas pacu airport di Santacrux["Santa Cruz" means "Holy Cross," Bombay was under Portuguese rule before it was given as a dowry to the British (in 1661)--but many Catholic place names remained. Both the name of the airport and the "triumphal arch" of the gateway mentioned on p. 39 are reminders of the colonial past. ] dan saat ibu Ismail melihat dia mendekat, diterangi oleh hijau merah kuning pesawat jet yang tinggal landas, dia akan mengatakan dengan hanya menatapnya membuat semua mimpi2nya terkabul, yang mana merupakan indikasi pertama bahwa ada sesuatu yang aneh megenai Jibril, karena dari awal, kelihatannya, dia mampu memenuhi keinginan hati kebanyakan orang tanpa mempunyai ide bagaimana dia melakukannya. Ayahnya Najmuddin senior tidak pernah keberatan kalau istrinya hanya memikirkan anak laki2nya saja, bahwa sang anak laki2 dipijat setiap malamnya sementara sang ayah dibiarkan begitu saja. Seorang anak laki2 adalah suatu berkah dan sebuah berkah memerlukan penghargaan atas yang diberkahi.

Naima Najmuddin telah meninggal. Sebuah bus menabraknya dan begitulah, Jibril tidak berada ditempat untuk menjawab doa2nya seumur hidupnya. Tidak juga ayah ataupun anak laki2nya pernah mengucapkan kesedihan. Degan diam2, sebagaimana merupakan kebiasaan dan diperkirakan, mereka mengubur kesedihan mereka di bawah kerja keras, bergabung dengan sebuah pertandingan yang tidak dapat diartikulasikan, siapa yang mampu membawa lebih banyak dabbas di atas kepalanya, siapa yang mampu mendapatkan kontrak terbaru per bulan, siapa yang mampu berlari lebih cepat, seolah2 pekerja yang hebat akan mengindikasikan cinta yang besar. Ketika dia melihat ayahnya pada malam hari, urat darahnya yang kusut menonjol dalam lehernya dan di kuilnya Ismail Najmuddin akan mengerti begitu luarbiasa orang tua itu membencinya, dan begitu pentingnya bagi sang ayah untuk mengalahkan anak laki2nya dan megambil alih, maka, dominasi pengambilalihannya karena kecintaannya pada mendiang istrinya. Begitu dia menyadari ini, masa mudanya berkurang, tetapi fanatisme ayahnya tetap jauh dari kasihan, dan segera dia dipromosikan, tidak lagi seorang pelari yang sederhana tetapi salah satu dari para muqaddam organisator. Ketika Jibril menginjak umur sembilan belas, Najmuddin senior menjadi seorang anggota liga pelari-pengantar-makan siang, the Bombay Tiffin Carriers’ Association, dan ketika Jibril berumur duapuluh, ayahnya meninggal, terhenti dalam jalannya oleh suatu hantaman yang hampir meledakkannya berkeping-keping. ‘Dia sungguh2 menghantamkan dirinya pada permukaan tanah.’ Kata Sekretaris Jendral liga, Babasaheb Mhatre pribadi. ‘Bajingan malang, dia kehabisan nafas.’ Tetapi sang yatim piatu tahu betul. Dia mengetahui bahwa ayahnya telah berlari begitu keras pada akhirnya dan cukup jauh untuk menghabiskan batas waktu di antara dunia2, dia telah lari keluar dari kulitnya dan ke dalam pelukan istrinya, kepada siapa telah dia buktikan, sekali dan selamanya, dominasi cintanya. Beberapa imigran berbahagia untuk pergi.

Babasaheb Mhatre duduk dalam sebuah kantor biru di belakang sebuah pintu hijau di atas sebuah pasar yang kumuh, seorang figure yang hebat, Buddha-gendut[The Japanese paunchy figure often called a Buddha is actually Hotei (Chinese Pu-***), and is a deity of good fortune. According to some beliefs, Maitreya, the Buddha of the future, will be incarnated in the form of Hotei, so that Hotei is often regarded as a Bodhisattva. See The Zany Zen: "Hakuin's Self-Portrait in the Image of Hotei."], salah satu dari pasukan pengirim hebat metropolis, memiliki pemberian sisa peninggalan secara total masih okultis, tidak pernah bergeser dari ruangannya, dan juga berada di manapun penting dan bertemu dengan siapapun yang punya urusan di Mumbay. Di hari setelah aya Ismail muda menyeberang perbatasan untuk bertemu dengan Naima, Babasaheb memanggil anak muda itu ke hadapannya.’Jadi ? Sedih atau apa ?’ Jawaban itu dengan mata menatap ke bawah. Ji, terimakasih. Babaji, saya baik2 saja. ‘Diamlah,’ kata Babasaheb Mhatre. ‘Mulai hari ini engkau tingggal denganku.’ Tapitapi, Babaji…’ Tapi aku tidak pake tetapi2. Saya sudah memberitahu istriku yang baik. Telah kubicarakan.’ Mohon maaf Babaji tetapi bagimana apa mengapa ? ‘Telah kubicarakan.’

Gibreel Farishta tidak pernah mengatakan mengapa sang Babsaheb telah memutuskan untuk mengasihinya karena keadaan tanpa masa depannya di jalan2, tetapi setelah beberapa waktu dia mulai mempunyai pemikiran. Ny. Mhatre adalah seorang wanita yang kurus, seperti pensil di sebelah Babasaheb yang menyerupai penghapus, tetapi dia terisi begitu penuh kasih seorang ibu yang mana seharusnya dia gendut seperti kentang. Saat Babasaheb pulang dia memberikan manisan ke dalam mulutnya dengan tangannya sendiri, dan pada malam2nya pendatang baru pada rumahtangga itu dapat mendengar sang Sekretaris Jendral besar BTCA itu mengeluh. Biarkan saja aku, istriku, aku dapat membuka pakaianku sendiri. Pada sarapan pagi dia menyendokkan makanan untuk mulut Mhatre dengan porsi besar gandum, dan sebelum dia pergi bekerja dia menyisikan rambutnya. Mereka adalah pasangan tanpa anak, dan Najmuddin muda mengerti bahwa sang Babasaheb menginginkannya untuk berbagi muatan. Cukup aneh, tetapi, sang Begum tidak memperlakukan sang anak muda sebagai seorang kanak2.’Lihatlah, dia seorang yang dewasa,’ dia mengatakan pada suaminya ketika Mhatre yang malang meminta. ‘Berikan anak lelaki itu sendokan gandum yang mengganggu itu.’ Ya, seorang yang dewasa.’Kita harus memperlakukannya sebagai seorang laki2 dewasa,suami, jangan memperlakukannya seperti bayi.’ Lalu terkutuklah ke neraka,’ sang Babasaheb meledak,’mengapa engaku melakukan ini padaku ?’ Nyonya Mhatre menangis.’Tapi engkau adalah segalanya bagiku,’ Nyonya Mhatre menangis.’Tapi engkau adalah segalanya bagiku,’ dia terisak,’engkau adalah ayahku, kekasihku,bayiku juga. Engkau tuanku dan anak yang kususui. Jika aku membuatmu marah maka aku tidak mempunyai kehidupan,’

Babasaheb Mhatre, menyerah, menelan sendokan gandum.

Dia merupakan seorang yang baik, yang tertutup oleh lecehan dan keributannya. Untuk menyenangkan sang yatim piatu dia akan berbicara padanya bahwa orangtuanya telah dijadwalkan untuk di ulang masukkan ke suatu tempat, kecuali kalau tentunya kehidupan mereka begitu suci sehingga mereka mencapai akhir yang sempurna[The ultimate goal of pious Hindus is not reincarnation, which is technically viewed as a curse; but stepping off the wheel of rebirth (samsara) to achieve liberation (moksha). However, people not ready for moksha often find the prospect of reincarnation appealing.]Jadi adalah Mhatre yang memulai Faristha pada keseluruhan reinkarnasi bisnis, dan bukan hanya reinkarnasi. Sang Babasaheb adalah seorang supranatural amatir, penyadap kaki2 meja dan penyampai roh2 ke dalam gelas2.’ Tetapi aku menyukainya,’ dia mengatakan pada anak didiknya, dengan banyak melodrama yang sesuai dalam nuansa, gerakan, memberengut,’setelah aku panik atas kehidupanku.’

Suatu ketika (Mhatre menjelaskan) gelas itu dikunjungi oleh roh yang paling co-operative, seseorang yang terlalu ramah, lihat, maka saya berpikir untuk menanyakannya beberapa pertanyaan besar. Apakah ada Tuhan, dan gelas itu yang telah berputar2 seperti seekor tikus atau hanya diam seperti mati, ditengah meja, tanpa satu kedutanpun, betul2 phutt, kaput[phutt, kaput Fortuitously rhyming words in (respectively) Hindi and German implying that something has ceased. (Americans spell a similar expression "pfft.") "Phutt" originally suggested the sound of a candle-flame going out, but it can also mean "Gone!" For instance: "Oh yaar he is phut" (meaning that he has just suddenly, dramatically disappeared). . . (Hussain).]. Maka, lalu, ok, ku katakan, jika engkau tidak mau menjawab itu coba yang satu ini saja, dan kukeluarkan negitu saja, Adakah setan ? Setelah itu gelas itu – baprebap[baprebap A common exclamatory Hindi phrase, literally meaning "father of father," but used to express a sense of amazement and wonder, among many other feelings. A rough English equivalent would be "O my God!" Often spelled "bap-re-bap." (Hussain) The account of his education into the supernatural is strikingly remiscent of Gabriel García Márquez's accounts of his upbringing by a storytelling grandmother who made the miraculous seem ordinary. One of the defining characteristics of García Márquez's work is the introduction of fantastic elements into otherwise realistic narratives in such a way that they are taken for granted. Compare García Márquez's technique with Rushdie'.] ! – mulai bergetar – brisik ! – pelan pelan awalnya, kemudian cepat cepat, seperti seekor ubur2, sampai terloncat ! – ai-hai ! – terbalik di meja, ke udara, jatuh pada sisinya, dan – o-ho ! – menjadi seribu satu pecahan, hancur. Percaya tidak percaya, Babasaheb Mhatre mengatakan pada anak didiknya, tapi lalu dan di sana aku mendapat pelajaranku: jangan turut campur, Mhatre, dalam apa yang tidak engkau mengerti.

Kisah ini mempunyai suatu efek yang mendalam terhadap kesadaran para pendengar muda, karena bahkan sebelum kematian ibunya dia telah menjadi yakin dengan keberadaan dunia supranatural yang eksis. Kadangkala saat dia melihat sekelilingnya. Khususnya dalam panasnya siang hari saat udara menjadi lengket, dunia yang terang, penampilannya dan penghuni dan barang2 terlihat menonjol keluar menembus atmosfir seperti sebuah puncak gunung es raksasa, dan dia mempunyai pemikiran bahwa segalanya terus menurun ke bawah permukaan dari udara yang pekat: orang2, kendaraan2 bermotor, anjing2, papan2 poster film, pohon2, 9 dari 10 dari kenyataan mereka tertutup dari matanya. Dia akan berkedip, dan ilusi akan menghilang, tetapi perasaan dari itu tidak pernah pergi darinya. Dia tumbuh dewasa mempercayai Tuhan, malaikat2, setan2, afreets[afreets : Arabic demons (also spelled "afrits").], jin2, sebenarnyalah jika mereka merupakan kereta yang ditarik sapi jantan atau lampu2 penerangan, dan itu menghantamnya seperti sebuah kegagalan dalam pandangan matanya sendiri bahwa dia tidak pernah melihat hantu. Dia akan memimpikan menemukan seorang ahli supranatural pemeriksaan lensa optikal untuk mata yang tidak bisa focus dari siapa dia akan membeli kacamata dengan lensa warna hijau[green-tinged spectacles In the original L. Frank Baum novel, The Wizard of Oz, all those who enter the Emerald City must wear green glasses, which turns out to be a ruse by the wizard to deceive people into thinking that the city is really all green. Here the spectacles reveal magic rather than replacing it. Rushdie is a serious Oz fan and authored a tribute to the film (The Wizard of Oz, London: British Film Institute, 1992). Rushdie has in common with Baum a taste for both fantasy and wordplay. Another Wizard of Oz Site. Information about the movie. ] yang akan membetulkan mata minusnya yang tidak menguntungkan, dan setelah itu dia akan mampu melihat menembus keramaian, udara yang membutakan ke dunia yang indah dibawahnya.
Dari ibunya Naima Najmuddin dia mendengar banyak cerita2 yang hebat tentang sang Nabi, dan jika ketidakakuratan telah terselip ke dalam versinya dia tidak tertarik untuk mencari tahu apakah mereka ada. ‘Pria yang hebat!’ dia berpikir. ‘Malaikat mana yang tidak akan berbicara kepadanya?’ Kadang2, terpikir, dia mendapatkan dirinya dalam suatu tindakan pembentukan pikiran2 yang menghujat, misalnya ketika tanpa sengaja, begitu dia tertidur di tempat tidurnya dalam rumah Mhatre, dalam keadaan mengantuk mulai mengkhayalkan kondisinya sendiri dengan apa yang sang Nabi pada saat itu saat, menjadi seorang yatim piatu dan kekurangan uang, dia berhasil dengan luarbiasa dalam pekerjaannya sebagai manajer bisnis seorang janda kaya Khadija, dan berakhir dengan menikahnya juga. Begitu dia tertidur dia melihat dirinya duduk di atas podium yang bertaburan mawar, tersenyum simpul malu2 di bawah Sari-pallu[sari-pallu The loose end of a sari which is normally thrown over the shoulder (Hindi). Gibreel is imagining himself as a new bride, with the "sari pallu" drawn over his face, about to be married off to Babasaheb Mhatre. When the new husband lifts the "sari pallu" off his new wife's face (theoretically seeing her for the first time), it is a very erotic moment (Windsor). ] yang dia sampirkan dengan malu2 pada wajahnya, sementara suami barunya, Babasaheb Mhatre, meraih dengan penuh cinta kepadanya untuk menyingkapkan kain itu, dan menatap pada perawakannya dalam sebuah cermin yang berada dipangkuannya. Mimpi menikahi Babasaheb itu membangunkannya merah padam karena malu, dan setelah itu dia mulai mengkhawatirkan mengenai kejorokan dalam dandanannya yang dapat menciptakan rupa yang begitu mengerikan.
Umumnya, bagaimanapun juga, keyakinan keagamaannya merupakan hal2 yang tidak penting, sebuah bagian darinya yang tidak memerlukan perhatian khusus daripada yang lainnya. Ketika Babasaheb Mhatre membawanya ke dalam rumahnya hal itu mengkonfirmasikan pada anak muda itu bahwa dia tidak sendirian di dunia, maka sesuatu telah memeliharanya, sehingga dia tidak begitu kaget ketika Babasaheb memanggilnya ke dalam kantor biru pada pagi hari ulangtahun keduapuluhsatunya dan mengeluarkannya tanpa disiapkan untuk mendengarkan suatu permintaan.
‘Kamu dipecat.’ Mhatre menekankan, dengan senangnya. ‘Ke kasir, ambil uangmu. Bubar.’
‘Tapi, paman,’
‘Tutup wajahmu,’

Kemudian Babasaheb memberikan sang yatim piatu hadiah terbesar dalam hidupnya, memberitahu dia bahwa sebuah pertemuan telah diatur baginya di studio2 legenda konglomerat film Mr D. W. Rama; sebuah audisi. “Ini hanya untuk tampil terlihat saja,’ Babasaheb mengatakan. ‘Rama adalah teman baikku dan telah kami bicarakan. Suatu bagian kecil untuk memulai, kemudian terserah pada kamu. Sekarang pergi dari penglihatanku dan jangan pertunjukkan tampang sedih itu, tidak sesuai.’
‘Tapi, paman.’
‘Seorang anak lelaki seperti kamu terlalu ganteng untuk membawa tiffins di atas kepalamu seumur hidupmu. Pergilah sekarang, ayo, jadilah seorang actor film homoseks. Aku telah memecatmu lima menit yang lalu.’
‘Tapi, paman,’
‘Telah kukatakan. Berterimakasihlah dengan bintang keberuntunganmu.’

Dia menjadi Jibril Faristha, tetapi selama empat tahun dia tidak menjadi seorang bintang, menyelami ke-pemula-annya dalam sebuah rantai dari sedikit melewatkan waktu peran2 badut. Dia tetap tenang, tidak terburu2, seperti dia dapat melihat masa depan, dan ketidakberambisian dirinya yang jelas membuatnya menjadi seseorang yang asing dalam industri2 yang paling memegahkan diri itu. Dia mungkin **** atau arogan atau kedua2nya. Dan dalam keseluruhan empat tahun yang liar itu dia gagal untuk mencium satu pun wanita pada bibirnya.

Pada layar film, dia melakonkan orang yang jatuh, sang idiot yang mencintai si cantik dan tidak mampu melihat bahwa dia tidak akan mendekatinya dalam seribu tahun, paman yang lucu, hubungan yang buruk, si idiot dati kampong, pembantu, penjahat yang tidak berguna, tidak satupun dari peranan2 tersebut tipe dari peranan yang pernah dinilai sebagai adegan cinta. Para wanita menendanginya, menamparnya, mengejeknya, menertawainya, tetapi tidak pernah, dalam seluloid film, menatapnya atau menyanyi untuknya atau menari disekelilingnya dengan tatapan penuh cinta khas film. Di luar layar film, dia tinggal sendiri dalam dua ruangan kosong dekat studio2 dan mencoba untuk membayangkan seperti apa wanita2 kelihatan tanpa pakaian. Untuk menjauhkan pikirannya dari sunyek2 cinta dan keinginan hati, dia belajar, menjadi seorang otodidak untuk segala hal, menelan mitos2 metafor dari Yunani dan Roma, avatar2 Jupiter[avatars of Jupiter In Greco-Roman mythology Jupiter (Greek "Zeus" takes on many different forms, primarily in order to mate with human women, using the Indian term "avatar" (see note above, p. 17). Several of the subjects that Gibreel studies are later to become elements in his dreams. Information on Zeus' affairs with various women.] sang anak laki2 yang menjadi sekuntum bunga[the boy who became a flower The beautiful but vain Narcissus. The myth of Narcissus, as told in Ovid's Metamorphoses.], sang spiderwoman[the spider-woman Arachne, who was turned into a spider for daring criticize the gods in a weaving contest with Athena. The title given her here is possibly also an allusion to Manuel Puig's novel Kiss of the Spiderwoman, or to the 1985 movie based on it. Information about the movie.], Lingkaran[Circe the seductive witch in Homer's Odyssey who transforms the crew of Odysseus into pigs. More about Circe.], semuanya; dan insiden ayat2 setan pada permulaan karir sang Nabi, dan politik harem Muhammed setelah dia kembali ke Mekah dalam kemenangan; dan surealisme dari surat2kabar, di mana kupu2 dapat terbang ke dalam mulut gadis muda, minta dimakan, dan anak2 terlahir tanpa wajah, dan anak2 laki2 kecil memimpikan ketidakmungkinan detail dari inkarnasi2 lebih awal, sebagai contohnya dalam sebuah benteng emas yang penuh berisi batu2 berharga. Dia memenuhi diri dengan Tuha tahu itu apa, tetapi dia tidak bisa menyangkal, dalam jam2 kecil malam2 insommia-nya, bahwa dia memiliki sesuatu yang tidak pernah dipakai, bahwa dia tidak tahu bagaimana untuk memulai memakainya, yaitu, cinta. Dalam mimpinya dia diserang oleh wanita yang luarbiasa menarik dan cantik, sehingga dia lebih senang terjaga dan memaksa dirinya untuk mempelajari beberapa bagian dari pengetahuan umumnya supaya dapat menutupi perasaan yang tragis dianggap pintar oleh suatu kapasitas yang lebih besar dari biasanya dalam cinta, tanpa seorangpun di bumi untuk menawarkannya.
Terobosan besarnya muncul dengan kedatangan film2 bertemakan ketuhanan. Dulunya metode pembuatan film2 berdasarkan pada puranas[puranas Kitab kuno Hindu (400 BCE-1400 CE) diambil dari cerita2 dari mulut ke mulut mengenai Wedha dan Mahabharata, difokuskan pada dongeng2 Shiwa and Wishnu (Kuortti) (Sanskrit).], dan penambahan campuran yang biasa yaitu lagu2,tari2an, paman2 yang lucu2 dan sebagainya, telah tuntas, setiap dewa dalam kuil untuk semua dewa telah mendapatkan kesempatannya untuk menjadi seorang bintang. Ketika D. W. Rama menjadwalkan sebuah produksi yang didasarkan pada kisah Ganesha[Ganesh Dewa gajah Hindu yang seringkali diasosiasikan dengan kekayaan dan kesuksesan. Kadangkala disebut sebagai Ganesha.], tidak seorangpun dari nama2 penting film2 pemecah rekor pada masa itu berminat untuk memainkan keseluruhan film dengan bertopengkan sebuah kepala gajah. Jibril masuk pada kesempatan itu. Itu merupakan penampilan perdananya, Ganpati Baba[Ganpati Baba "Dewa Ganesha" (Hindi).] dan mendadak dia adalah seorang bintang besar, tetapi hanya dengan topeng dan telinga2 terpasang. Setelah enam film bermain sebagai dewa berkepala gajah dia diizinkan untuk melepaskan topeng abu2, tebal, bergelantungan dan palsu, sebagai gantinya, sebuah ekor berbulu, panjang, untuk memainkan Hanuman [Hanuman the monkey king Petualangannya, berdasarkan dongeng dalam Ramayana, adalah sangat popular di India dan dibanyak pelosok Asia. Picture of Hanuman. More information on the Ramayana.] sang raja monyet dalam sebuah serial film petualangan yang lebih mirip sebuah serial televise murahan yang berasal dari Hongkong [Hong Kong Sebuah pusat produksi film2 murah, penuh sensasi yang dipertunjukkan diseluruh Asia] daripada terhadap Ramayana. Serial ini terbukti begitu popular hingga ekor-monyet menjadi suatu keharusan bagi para pemuda kaya di kota itu pada jenis pesta2 setiap hari oleh gadis2 yang bergantian yang dikenal sebagai ‘petasan’ karena kesediaan mereka untuk pergi dan berhubungan sexual.
Setelah Hanuman tidak ada lagi yang bisa menghentikan Jibril, dan keberhasilannya yang fenomenal memperdalam keyakinannya terhadap seorang malaikat pelindung. Tetapi hal tersebut juga membawanya kepada perkembangan yang lebih mengecewakan. (Aku melihat apa yang harus kulihat, setelah semuanya, menumpahkan kacang2 Rekha yang malang.)

Bahkan sebelum dia menggantikan kepala palsu dengan ekor palsu dia telah menjadi luarbiasa menarik bagi para wanita. Godaan kemasyurannya telah berkembang begitu hebat sampai beberapa wanita2 muda yang terhormat memintanya untuk tetap memakai topeng Ganesha pada saat mereka bercinta, tetapi dia menolak untuk melecehkan keagungan dewa tersebut. Berhutang pada kepolosannya dari latar belakang pertumbuhannya sampai dewasa dia tidak bisa membedakan pada masa itu antara kuantitas dan kualitas dan karena alasan tersebut merasakan kebutuhan untuk menutupi kehilangan waktunya. Dia mempunyai begitu banyak pasangan2 seksual sehingga adalah tidak jarang baginya untuk lupa nama2 mereka bahkan sebelum mereka meninggalkan kamarnya. Tidak hanya dia menjadi seorang perayu wanita tipe terburuk, tetapi dia juga belajar seni2 berpura2, karena seorang pria yang berlakon sebagai dewa2 harus tanpa cela. Maka dengan mahirnya dia menutupi kehidupannya yang penuh skandal2dan sesat hingga pendukung tuanya, Babasaheb Mhatre, terbaring sekarat diatas tempat tidurnya satu dekade setelah dia mengirim seorang dabbawalla muda ke dalam dunia ilusi, uang haram dan nafsu, memohonnya untuk menikah untuk membuktikan dia seorang pria. ‘Demi Tuhan, tuan,’ si Babasaheb memohon,’ saat aku mengatakan padamu dulu pergilah dan menjadi seorang homoseks Aku tidak pernah berpikir engkau akan menganggap aku serius, ada sebuah batasan dalam penghormatan pada orang yang lebih tua, bagaimanapun juga.’ Jibril mengangkat kedua tangannya dan bersumpah bahwa dia bukan makhluk memalukan seperti itu, dan bahwa ketika gadis yang tepat muncul dia tentu saja akan masuk ke dalam pernikahan dengan sebuah kehendak. ‘Apa yang sedang engkau tunggu ? Dewi2 dari surga ? Greta Garbo[Greta Garbo Bintang cantik dalam film2 klasik tahun duapuluhan dan tigapuluhan. Information on Greta Garbo.] , Gracekali[Gracekali Lelucon pada "Grace Kelly," seorang bintang cantik tahun limapuluhan, yang kemudian menjadi Putri Monaco, dan "Kali," dewi penhancur dalam mitologi Hindu. Catatan Rushdie, bagaimanapun juga, bahwa hal ini sesungguhnya sebuah lelucon tiga arah, menunjuk pada logika lain dari “kali” “sekuntum bunga mekar ... maka 'Gracekali' bisa juga berarti 'Gracebud'" (komunikasi pribadi Salman Rushdie). More information about Kali.], siapa ?’ orang tua itu berseru, batuk darah, tetapi Jibril meninggalkannya dengan sebuah senyum penuh misteri yang mengizinkannya dia meninggal tanpa membuat seluruh pikirannya beristirahat.
Banjir besar aktivitas seksual di mana Jibril Faristha terperangkap telah mengubur talentanya yang besar begitu dalam hingga mungkin saja telah hilang selamanya dengan mudah, talentanya, yaitu, untuk mencintai dengan sepenuhnya, mendalam dan tanpa keraguan, sesuatu pemberian yang jarang dan lemah yang mana tidak pernah bisa dia pergunakan. Tetapi pada masa sakitnya dia memiliki segalanya kecuali kesengsaraan yang terlupakan saat dia biasa mengalami yang belum tercapai pada kerinduannya pada cinta, yang telah sakit dan mengubahnya menjadi sebuah pisau sihir. Kini, pada akhir setiap malam olah tubuhnya, dia tidur dengan mudahnya dan panjang, seolah2 dia tidak pernah tengelam dalam memimpikan para wanita, seolah2 dia tidak pernah berharap untuk kehilangan hatinya.
‘Masalahmu,’ Rekha Merchant mengatakan kepadanya ketika dia mengetahui sesuatu dari awan2,’ adalah setiap orang selalu memaafkan engkau, Tuhan tahu mengapa, engkau selalu dilepaskan, engkau lolos dari membunuh. Tidak seorangpun menuntutmu bertanggungjawab untuk apa yang telah engkau lakukan.’ Dia tidak dapat menjawab. ‘ Pemberian Tuhan,’ dia berseru kepadanya,’Hanya Tuhan yang tahu dari mana engkau berpikir datangnya engkau, muncul dari selokan, hanya Tuhan yang tahu penyakit2 apa yang engkau bawa.’

Tetapi itu adalah apa yang para wanita lakukan, dia berpikir dalam masa hari2 itu, mereka berada dalam kapal2 di mana dia dapat datangi, dan ketika dia pergi, mereka akan mengerti bahwa itulah sifat2nya dan memaafkan. Dan adalah benar bahwa tidak seorangpun meyalahkannya karena pergi, karena seribu satu ketidakpeduliannya, berapa banyak aborsi, Rekha menekankan dalam terowongan awan, berapa banyak yang patah hati. Sepanjang tahun2 itu dia adalah pengambil keuntungan dari kebaikkan hati wanita yang tanpa batas, tetapi dia adalah korbannya, juga, karena pengampunan mereka membuat kecurangan yang paling dalam dan paling menyenangkan dari segalanya, yaitu pikiran bahwa dia tidak melakukan kesalahan apapun.

Rekha: Dia memasuki kehidupannya ketika dia membeli rumah di atap aparterment di Everet Vilas dan dia ditawrkan, sebagai seorang tetangga dan seorang pebisnis wanita, untuk menunjukkan padanya karpet2 dan barang2 antiknya. Suaminya adalah pucuk pimpinan pabrikan ball-bearing multinasional di Gothenburg, Swedia, dan pada saat dia tidak berada di rumah dia mengundang Jibril ke dalam apartermentnya yang terbuat dari susunan batu dari Jaisalmer[Jaisalmer Sebuah kota yang jauh di NW Rajastan yang dibangun dari granit pada tahun 1156 oleh seorang pangeran Bhatti Rajput , Mahwarawal Jaisal, terkenal karena kuil Jainnya yang menawan dan gedung2 bersejarah lainnya, dari mana batu ukir kemungkinan berasal. Pictures and travel information on Jaisalmer. Picture of a house facade in Jaisalmer including typical carved stone screens on its balconies.] dan railing tangga berukir dari istana2 Keralan dan sebuah batu Mughal chhatri[chhatri Rounded dome (Hindi).] atau cupola yang diubah menjadi sebuah bathtube dengan arus buatan; sementara dia menuangkannya sampanye Perancing dia bersandar pada dinding2 marmer dan merasakan lapisan batu yang dingin pada punggungnya. Ketika dia meneguk sampanye itu dia menggodanya, seharusnya dewa2 tidak mengambil bagian alcohol[surely gods should not partake of alcohol Agama Hindu melarang alcohol, begitu juga kaum muslim ], dan dia menjawab dengan sebuah baris yang pernah dia baca dalam sebuah interview dengan Aga Khan[Aga Khan Rushdie mungkin berpikir tentang Ali Khan, seorang playboy yang norak keluarga kerajaan Mesir, suka minum dan bintang2 Hollywood,], O, Kau tahu, sampanye ini bukan hanya show keluar, saat ia menyentuh bibirku ia menjadi air. Setelahnya tidaklah lama baginya untuk menyentuh bibirnya dan larut dalam pelukannya. Pada saat anak2nya pulang dari sekolah dengan sang ‘ayah’ dia telah berpakaian dengan sempurna dan rambut tertata, dan duduk dengannya dalam ruang gambar, mengungkapkan rahasia2 bisnis karpet, mengakui bahwa seni sutera menerima reproduksi dan penciptaan baru, mengatakan padanya jangan dibohongi oleh brosurnya di mana sebuah karpet yang secara menggiurkan digambarkan sebagai dibuat dari wool yang diambil dari tenggorokan bayi2 domba, yang artinya, lihatlah, hanya wool berkualitas rendah, periklanan, apa saja dilakukan, begitulah yang seharusnya.
Dia tidak mencintainya, tidak sungguh padanya, lupa pada hari ulangtahunnya, gagal menelepon kembali padanya, muncul di saat yang sangat tidak nyaman pada saat kehadiran tamu2 yang makan malam di rumahnya dari dunia ball-bearing, dan seperti semua orang lainnya dia memaafkannya. Tetapi cara memaafkannya tidak dengan diam, dia mendapatkan mulut terkunci dari yang lainnya. Rekha mengeluh dengan gila2an, dia menciptakan neraka untuknya, dia meraung2 menangis berseru padanya dan mengutuknya dengan suatu lafanga[lafanga No good bum, pengemis (Hindi). ]dan haramzada[haramzada Secara jelas berarti "bajingan," seorang penjahat: sebuah istilah umum yang merendahkan (Jussawalla: "Post-Joycean" 228) (Hindi, Urdu).] dan salah[salah jelasnya berarti "saudara laki2 istri" (Hindi, Urdu) or "ipar," tetapi typical dipakai untuk menghina, yang berarti "Aku tidur dengan saudarimu." Not to be confused with bhaenchud.] dan bahkan, dengan ekstrim, bersalah terhadap tindakan yang tidak mungkin S********** dengan saudarinya yang tidak dipunyainya. Dia tidak memberinya kesempatan, menuduhnya sebagai seorang makhluk permukaan, seperti layer film, dan lalu dia maju dan memaafkannya juga dan mengizinkannya untuk membuka kancing bajunya. Jibril tidak mampu menyangkal pengampunan dengan gaya opera dari Rekha Merchant, yang segalanya lebih digerakkan oleh noda di posisinya, ketidaksetiaannya terhadap relasi ball-bearingnya, yang Jibril bosan untuk menyebutnya, menerima pukulan2 verbalnya layaknya seorang pria. Sehingga dimana pemaaf-an yang dia dapatkan dari seluruh para wanitanya membuatnya menjadi dingin dan dia melupakan mereka saat mereka mengutarakannya, dia tetap kembali pada Rekha, sehingga dia dapat mengasarinya dan lalu menenangkannya sebagaimana hanya dia yang tahu bagaimana caranya.
Lalu dia hampir mati.
Dia sedang berlakon di Kanya Kumari[Kanya Kumari . . . Cape Comorin Cape Comorin adalah titik paling selatan dari daratan di Tamil Nadu; Kanyakumari (the more usual spelling) dinamakan atas inkarnasi dari Parvati; the place is the destination of pilgrimages by Hindus (Kuortti).], berdiri di atas daerah tersudut di Asia, mengambil peranan dalam sebuah lakon perkelahian pada suatu titik di Cape Comorin di mana terlihat jikalau ketiga lautan betul2 beradu satu dengan lainnya. Ketiga gabuangan gelombang2 menggulung kea rah dalam dari barat timur selatan dan berbenturan dalam sebuah tepukan yang dahsyat dari tangan2 air begitu Jibril dihantam sebuah pukulan pada rahang, waktu yang sempurna, dan dia pingsan seketika, terjatuh terlentang ke dalam buih tiga lautan. Dia tidak bangkit.

Untuk memulainya setiap orang menyalahkan actor peran pengganti bertubuh raksasa Eustace Brown, yang telah menyarangkan tinjunya. Dia memprotes dengan kasar. Bukankah dia orang yang sama yang telah memerankan tokoh antagonis Chief Minister N.T.Rama Rao dalam banyak peranan film berlatar ketuhanannya ? Tidakkah dia telah menyempurnakan seni untuk membuat orang tua itu terlihat baik dalam peperangan tanpa menyakitinya? Pernahkan dia mengeluh bahwa NTR tidak pernah menarik pukulan2nya, maka dia, Eustace, selalu menyelesaikannya babak belur, telah dipukuli dengan bodohnya oleh seorang tua yang mungil yang hampir tidak bisa makan pagi, dengan panggangan, dan apakah dia pernah, sekali saja, mengamuk ? Baiklah, lalu ? Bagaimana mungkin seseorang bisa berpikir dia akan melukai Jibril yang tidak bisa mati ? –Mereka memecatnya juga dan polisi menahannya, untuk jaga2.

Tetapi bukanlah pukulan itu yang telah menajtuhkan Jibril. Setelah sang bintang diterbangkan ke rumah sakit Bombay's Breach Candy dengan sebuah pesawat jet Angkatan Udara yang tersedia untuk keperluan tersebut; setelah test2 menyeluruh yang hampir tanpa hasil; dan sementara dia terbaring tidak sadar, sekarat, dengan suatu kadar darah yang telah jatuh dari keadaan normal limabelas ke level fatal empat koma empat, seorang jurubicara rumahsakit menghadapi pers nasional di anak tangga putih yang luas di Breach Candy. ‘Adalah sebuah misteri yang aneh,’ dia membuat pernyataan. ‘Katakanlah, sesuai kemauan anda, sebuah pekerjaan Tuhan.’

Jibril Faristha telah mengalami pendarahan di seluruh bagian dalam tubuhnya tanpa alasan2 yang jelas, dan dan sungguh seperti pendarahan sampai mati di bawah kulitnya. Pada saat terburuk darah mulai mengalir keluar melalui anus dan penisnya, dan kelihatannya bahwa pada setiap saat bisa saja akan menyembur deras melalui hidung dan telinga2nya dan dari sudut2 matanya. Selama tujuh hari dia mengalami pendarahan, dan mendapat transfusi darah, dan setiap setiap zat pembeku yang dikenal oleh ilmu pengetahuan kedokteran, termasuk sebuah bentuk konsentrat racun tikus, dan walaupun perawatan tersebut menghasilkan perubahan yang sangat sedikit para dokter telah mempasrahkan kehilangan dia.

Seluruh India berada pada sisi ranjang Jibril. Kondisinya menjadi berita pada setiap bulletin radio, menjadi sukyek2 kilasan berita setiap jam pada jaringan televisi nasional, dan kumpulan orang yang berkerumum di Jalan Warden begitu banyaknya sehingga polisi harus membubarkannya dengan lathi-charges [ lathi-charges Lathis are the long wooden sticks used as batons by Indian police.] dan gas air mata yang mereka gunakan walaupun setiap orang dari setengah juta mereka yang berkabung telah penuh airmata dan terisak-isak. Perdana Menteri[The Prime Minister Indira Gandhi.] membatalkan perjanjian2 pertemuannya dan terbang untuk mengunjunginya. Anak lelakinya sang pilot pesawat[Her son the airline pilot Anak laki2 Indira, Rajiv Gandhi. Rajiv satu sekolah (Doon) dengan Amitabh Bachchan, dan pergi ke rumahsakit ketika Amitabh terluka dalam sebuah kecelakaan di kehidupan nyata yang bagian ini dari mana that this part of Gibreel's life-story is based upon. (David Windsor) Information about the Doon School. ] duduk dalam kamar Faristha, menggenggam tangan sang actor. Perasaan khawatir menaungi bangsa itu, karena jika Tuhan melepaskan suatu tindakan pembalasan terhadap makhluk paling terkenalnya, apa yang dia miliki kemudian bagi seluruh negeri ? Jika Jibril meninggal, dapatkah India bisa jauh di belakang ? Dalam mesjid2 dan kuil2 dari bangsa itu, kumpulan orang berdoa, tidak hanya bagi jiwa sang aktor yang sekarat, tetapi bagi masa depan, bagi diri mereka.
Siapa yang tidak mengunjungi Jibril di rumah sakit ? Yang tidak pernah menulis, tidak pernah menelepon, tidak pernah mengirimkan bunga2, tidak mengirimkan tiffins masakan rumah yang enak ? Sementara banyak kekasih2 tanpa malu2 mengirimkan kartu2 ucapan semoga cepat sembuh dan lamb pasandas [lamb pasandas
Scallops of lamb cooked Mughal-style in a rich yogurt sauce.
], siapa, yang mencintainya lebih dari siapapun, menjaga dirinya hanya untuk dirinya, tidak dicurigai oleh suami-ball-bearing-nya ? Rekha Merchant mengurung hatinya dalam besi, dan bergerak terus melalui kehidupan sehari2nya, bermain dengan anak2nya, mengobrol dengan suaminya, bertindak sebagai pasangan tuan rumahnya ketika dibutuhkan, dan tidak pernah, tidak sekalipun, menguak kehancuran yang luarbiasa dalam jiwanya.
Dia pulih.
Pulihnya semisterius sakitnya, dan secepat itu juga. Hal itu, juga, disebut (oleh rumah sakit, jurnalis2, teman2) sebuah pekerjaan Yang Maha Kuasa. Sebuah hari libur nasional diumumkan; kembang api diluncurkan dan jatuh ke bumi. Tetapi ketika Jibril pulih dengan kesehatannya, karena jelaslah bahwa dia telah berubah, dan pada sebuah derajat yang mengherankan, karena dia telah kehilangan keyakinannya.
Pada hari ia keluar dari rumah sakit dia pergi dalam pengawalan polisi melalui kerumunan yang padat yang berkumpul untuk merayakan kebebasan mereka sendiri sebagaimana juga kebebasannya, menaiki Mercedeznya dan mengatakan pada sopir pada kelima kendaraan semua yang mengikuti perjalanan itu, yang memakan waktu tujuh jam dan limapuluhsatu menit, dan pada akhir maneuver dia telah melakukan apa yang harus dilakukan. Dia keluar dari limusin itu di hotel Taj dan tanpa menoleh ke kiri dan kanan berjalan lurus ke dalam ruang makan yang luas dengan meja2 buffetnya yang penuh dengan makanan2 terlarang[forbidden foods Daging babi terlarang bagi kaum muslim. Lakon di sini mempunyai akar dalam kehidupan Rushdie. Dia menulis:
Tuhan, setan, surga dan neraka semuanya hilang satu hari dalam limapuluh tahun ku, ketika aku secara relative tiba2 kehilangan keyakinanku. Aku mengingat itu dengan jelas. Aku berada di sekolah di Inggris saat itu. Saat perkembangan terjadi, secara fakta, dalam masa pelajaran bahasa Latin, dan setelahnya, untuk membuktikan atheisme yang baru kutemukan, aku membelikan diriku sebuah sandwich babi yang kurang enak, dan demikianlah merasakan untuk pertama kalinya daging babi yang terlarang. Tidak ada petir yang menyambarku. Aku mengingat perasaan bahwa keselamatanku mengkonfirmasi kebenaran posisi baruku. Aku sedikit menyesali surga yang hilang, bagaimanapun juga. Surga Islam, paling tidak aku telah mempertimbangkannya, terlihat begitu menarik pada masa remajaku. Aku berharap disediakan, untuk kesenangan pribadiku, dengan empat roh wanita yang cantik, atau houris, tidak tersentuh oleh pria maupun jin. Kenikmatan kebun2 yang harum; kelihatannya memalukan telah menolak itu. Dari hari itu sampai ini, Aku telah berpikir diriku sebagai seorang yang betul2 sekuler, dan telah tertarik ke arah tradisi besar dari radikal sekularisme. – dalam politik, sosialisme; dalam seni, modernisme dan keturunannya –yang telah memotivasi kekuatan2 di belakangan banyak sejarah aband keduapuluh. Tetapi barangkali aku menulis, dalam bagian untuk memenuhi kamar Tuhan yang dikosongkan dengan mimpi2 lainnya. Karena, bagaimanapun juga, adalah sebuah ruang untuk memimpikannya. (Rushdie: "In God We Trust" 377)
], dan dia mengisi piringnya dengan semuanya, sosis babi dari Wiltshire dan daging paha babi fermentasi dari York dan potongan daging babi asin yang hanya dewa yang tahu dari mana berasal; dengan steak babi dari ketidakpercayaannya dan kaki babi dari sekularisme; dan lalu, berdiri di sana ditengah2 aula itu, sementara para fotografer bermunculan dari mana2, dia mulai makan secepat mungkin, mengisi babi mati ke dalam wajahnya begitu cepatnya hingga babi asin itu bergantungan pada sisi2 luar mulutnya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[Bersambung]

PS. Tulisan biru adalah penjelasan, jika kurang jelas silahkan mengunjungi :

http://www.wsu.edu/~brians/anglophone/s ... ml#gramsci" onclick="window.open(this.href);return false;

Selamat menikmati...
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by iamthewarlord »

thanks bro...!!
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by walet »

Thanks bro..... Baca dulu yah...
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

iamthewarlord wrote:thanks bro...!!
You welcome, bro..

Sorry lho, kelamaan...

Habis mendadak belakangan ini banyak kerjaan,
jadinya si Rushdie kudu ngantri deh...
:lol:
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

walet wrote:Thanks bro..... Baca dulu yah...
You welcome, bro..

Silahken....
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

The Satanic Verses

Bagian kedua A : Mahound

[Plot outline for Chapter II
Jibril tetidur dan ‘mimpi2’ permulaan dari plot utama novel tersebut, kisah Mahound, lebih kurang berdasarkan dekat sekali dengan tradisi diseputar Muhammed dan pendirian Islam pada abad ketujuh. Plot inilah yang berujung pada serangan2 terhadap Rushdie oleh pengritik muslim. Kita melihat Mahound mempelajari kota Jahiliyah dandiperkenalkan pada berbagai tempat kejadian perkara yang penting. Periode tersebut sama dengan catatan sejarah pada hari2 pertama khotbah2 Muhammed di Mekah, di mana dia tidak diterima secara luas, dan Kaabah masih dipenuhi oleh berhala2 pagan, termasuk ketiga dewadewi yang menjadi titik focus ‘satanic verses’ tersebut. Khotbah2 Mahound telah menimbulkan kebencian penguasa Jahiliyah, Abu Simbel, yang hartanya berasal dari para pemuja2 di kuil2 mereka. Abu Simbel, sadar bahwa Baal adalah kekasih Hind istrinya, memeras sang penyair Baal untuk mengejek Mahound dan para sahabatnya.
Tetapi dia mencoba seuah alternative yang lebih efektif untuk membuat sang nabi tidak berbahaya dengan menawarkannya toleransi jika dia sebagai imbalan akan mengakui ketiga dewa dewi yang kuil2nya dia dan istrinya mendapatkan pendapatan. Mahound mengejutkan para pengikutnya dengan terlihat berkehendak untuk menyimpang dari pesannya mengenai keyakinan tuhan yang tunggal. Dia berkonsultasi dengan Malaikat Jibril, yang telah sampai pada titik ini mendiktekan ayat2 suci kepadanya, dan diyakinkan bahwa ‘satanic verses’ yang dikutip pada bagian bawah hal. 114 [bagian atas hal 117], mengakui ketiga dewa dewi, harus dinyatakan sebagai dinspirasi, walaupun narrator menyembunyikan pada hal 112 [114] bahwa ayat2 itu telah diinspirasi bukan oleh Tuhan, tetapi oleh setan. Keputusan Mahound menghasilkan perayaan dengan orgy [orgy : berhubungan seksual yang diikuti banyak pasangan dalam suatu tempat sekaligus] yang mana berakhir dengan kematian beberapa, dan dia dirinya sendiri terbangun dalam kamar tidur Hind. Mahound menyadari ‘satanic verses’ sungguh bersifat setan, dan pergi ke Kaabah untuk menyangkalnya. Suatu penganiayaan yang brutal terhadap Mahound dan para pengikutnya terjadi, dan dia harus melatikan diri ke Yathrib. Jibril bermimpi dia sedang diserang oleh dewadewi, di mana dalam mimpinya – berperan sebagai malaikat tinggi/setan dia bertanggungjawab atas keduanya yaitu menyarankan ayat2 itu dan menyangkalinya
]
Jibril saat dia menawarkan pada yang dapat diperkirakan, saat dia menggeser tutupan yang berat pada sudut pandangnya, melewati ibu yang dicintainya yang mempunyai sebuah nama yang berbeda baginya, Shaitan[Shaitan Muslim (Arabic) nama untuk Satan, and digabungkan dengan Setan Yahudi/Kristen dalam novel tersebut, walaupun figur Islam dianggap kurang impresif. Lihat Armstrong, pp. 114-115.], dia memanggilnya, seperti Shaitan, sama adalah sama, karena dia telah berlaku konyol dengan tiffins yang dibawa ke kota untuk makan siang para karyawan kantor, anak nakal, dia menyabetkan tagannya ke udara, si nakal telah meletakkan kotak daging muslim ke dalam bawaan tiffin untuk vegetarian Hindu, para pelanggan sangat marah. Setan kecil, bentaknya, tapi kemudian memeluknya, Faristha mungilku, anak2 laki2 akan selalu anak2 laki2, dan dia segera tertidur, bertumbuh besar selagi dia jatuh dan kejatuhannya mulai terrasa seperti penerbangan, terdengar suara ibunya mengalun di kejauhan, baba, lihatlah bagaimana engkau tumbuh, besar sekali, wah-wah aplus. Dia begitu besar, tanpa sayap, berdiri dengan kaki2nya di tas horison dan tangan2nya disekeliling matahari. Pada awal mimpi2nya dia melihat permulaannya, Setan dilempar ke bawah dari langit, mencoba menggapai sebuah dahan Pohon-lote[lote-tree of the uttermost end that stands beneath the Throne. Dalam Sura 53, ayat 14-16 dari Qur’an,berjudul “The Star,” Dikatakan bahwa sebatang pohon Lote tegak pada perbatasan kebun surga. Menurut W. M. Thackston, “Pohon ini, dikatakan tegak di surga ketujuh di sebelah akan tahta Tuhan, disebut al-muntaha, ‘diluar batas,’ karena merupakan perbatasan yang jauh yang bahkan malaikat2 tidak dapat melampauinya” (al-Kisa’i 347; lihat juga Haykal 141-142). Inilah ayat2 di mana ‘satanic verses telah diselipkan dan kemudian] Benda yang tinggi, dikejauhan ujung yang berdiri di bawah Takhta, Shaitan gagal, meluncur jatuh, splat. Tetapi dia bertahan, bukan tidak dapat mati, dinyanyikan dari bawahneraka ayat2 yang lembut menggodanya. O lagu2 yang manis yang dia kenal. Dengan anak2 perempuannya sebagai kelompok pendukung monsternya, ya, ketiganya dari mereka, Lat Manat Uzza, gadis2 tanpa naluri keibuan tertawa dengan Abba mereka, cekikikan dibelakang tangan2 mereka pada Jibril, siasat yang luarbiasa kami dapatkan bagimu, mereka cekikikan, bagimu dan bagi pebisnis di bukit itu. Tetapi sebelum sang pebisnis[The businessman Muhammed. Deskripsi ini yang mengikuti deskripsi serupa dengan The Prophet in Haykal, p. 63.] itu ada kisah2 yang lain, inilah dia, Malaikat Agung Jibril, menguakkan mata air Zamzam untuk Hagar si orang Mesir[revealing the spring of Zamzam to Hagar the Egyptian Merujuk pada sebuah kisah terkenal menurut mana kaum muslim percaya bahwa Hagar (Arabic Hajar), ibu dari orang2 Arab di masa, menemukan air dalam sebuah sumur yang secara ajaib disediakan oleh Jibril (Cornwell 195). Pencariannya secara ritual diulang oleh mereka yang meneruskan Hejira ke Mecca, di mana sumur tersebut kini bersama2 dengan Haram, mesjid besar. Anak laki2nya Ismail (Ishmael) dianggap sebagai nenek moyang semua orang2 Arab. See above, p. 17. Discussion of Muslim beliefs including this episode. Information about Zamzam. (Side note: There is an Iranian brand of soda pop called “Zamzam.”)] sehingga, diusir oleh nabi Ibrahim dengan anaknya di padang gurun itu, dia bisa minum mata air yang sejuk dan maka hiduplah dia. Dan kemudian, setelah suku Jurhum menguruk Zamzam dengan lumpur dan rusa2 emas[the Jurhum filled up Zamzam with mud and golden gazelles Suku Jurhum, sebuah suku Arab, seorang anak perempuan yang telah menikahi Ismail (Ishmael), menguruk sumur Zamzam ketika mereka meninggalkan Mekah. Mereka datang ke Mekah dari Yaman, dan tinggal di sana sebelum Hajar and Ismail datang. Mereka menjadi penguasa kuil2 dan hakim2 di Mekah. Tetapi dikatakan bahwa mereka menjadi “terlalu berkuasa dan melegalkan yang tabu,” dan suku2 lain bangkit melawan mereka dan mengusir mereka keluar dari kota tersebut , mengasingkan mereka. Sebelum mereka pergi, seorang Jurhum membawa keluar dua ukiran rusa dari Kaabah dan batu pojok, melemparkan ke dalam Zamzam, dan menguruk sumur tersebut. Beberapa generasi kemudian, suku Quraysh mendapatkan hak penguasaan atas Kaabah, dan kepada salah satu dari merekalah, ‘Abdu’l-Muttalib b. Hashim, yang mempunyai tanggungjawab untuk memberi minum dan meberi makan para penziarah, bahwa penglihatan datang memerintahkannya menggali Zamzam. Dia adalah kakek Muhammad. Berbicara secara simbolis, pengurukan sumur menandakan sebagai bagian dari jatuhnya ke dalam kebodohan (Jahiliyah) dan polytheisme oleh orang2 Mekah; bersama2 dengan pengenalan berhala2 ke dalam Kaabah. (David Windsor). See Haykal, pp. 33 & 38.], sehingga mata air itu hilang untuk suatu masa, inilah dia lagi, menunjukkannya bagi seorang itu, Muttalib dari tenda2 merah tua[Muttalib of the scarlet tents Kakek Muhammad bernama Abdul Muttalib. Dia seperti ayahnya, adalah seorang saudagar.... What is the reference to the scarlet tents? and the silver hair? Muhammad’s family tree.], ayah dari anak dengan rambut perak yang menjadi ayah, seterusnya, sang pebisnis. Sang pebisnis: ini dia datang.
Kadang2 ketika dia tertidur Jibril menjadi sadar, tanpa mimpi itu, bahwa dirinya tertidur, bahwa dirinya memimpikan kesadarannya akan mimpinya, dan lalu suatu kepanikan dimulai, O Tuhan, dia berseru, O segala kebaikan allah-tuhan[Allahgod Kata Arab yang berarti Tuhan adalah “Allah.”], I’ve my bloody chips [I’ve had my bloody chips Prokem Inggris yang berarti sudah diselesaikan, sudah beres.], aku. Terkena virus pada otak, betul2 gila, nada gila dan baboon yang lepas. Persis begitu dia, sang pebisnis, rasakan saat dia pertamakali melihat sang malaikat agung: dipikir dia gila, ingin menjatuhkan dirinya dari sebuah bukit batu, dari sebuah bukit batu yang tinggi, dari sebuah bukit batu di atas mana tumbuh sebatang pohon-lote yang pendek, sebuah bukit batu setinggi atap dunia.

Dia datang: menaiki Gunung Cone[Cone Mountain Perhatikan lelucon pada Alleluia Cone’s name. Memainkan sebuah lakon dalam novel itu yang mirip gunung Hira di mana Muhammed menerima wahyu pertamanya (Netton: Text 27). For more on Mount Hira, see Haykal, pp. 70, 406.] menuju ke gua. Selamat Ulangtahun: dia berusia empatpuluh empat hari ini. Tapi walaupun kota di belakang dan dibawahnya disesaki dengan festival2, dia memanjat ke atas, sendirian. Tidak ada baju baru ulangtahun, secara hati2 digosok dan dilipat di tumpuan tempat tidurnya. Seorang pria dengan selera pertapa. ( Kelakuan yang begitu aneh untuk seorang pebisnis seperti ini ?)

Pertanyaan: Apa yang merupakan kebalikkan dari kepercayaan ? Bukan ketidakpercayaan. Sangat final, pasti, tertutup. Dirinya sendiri suatu macam kepercayaan. Keraguan. Kondisi manusia, tapi bagaimana dengan yang bersifat malaikat? Setengah jalan antara tuhan-Allah dan homosap[homosap Homo sapiens (“manusia”) dianggap sebagai “sap” (konyol).], apa mereka pernah ragu ? Mereka sungguh menantang kehendak Tuhan satu hari mereka berbisik2 dengan sembunyi2 di bawah Takhta, berani untuk menanyakan hal2 terlarang: anti-pertanyaan2. Apakah seperti itu. Dapatkah itu tidak diargumentasikan, Kebebasan, old antiquest[Freedom, the old antiquest. Lelucon mengenai “Anti-Christ;” memberikan ide bahwa agama tersebut menentang kebebasan.]. Dia menenangkan mereka, secara alamiah, memanfaatkan ketrampilan manajemen ala tuhan. Menyenangkan mereka: engkau akan menjadi alat dari kehendakku di atas bumi, terhadap penyelamatanpembinasaab manusia, segala sesuatu kebiasaan dan lain sebagainya. Dan hai presto, akhir dari protes, kenakan halo2(tanda lingkaran di atas kepala malaikat dan orang2 suci dalam gambaran kitab2 suci) itu, kembalilah bekerja. Para malaikat dengan mudah ditenangkan; jadikan mereka alat2 dan mereka akan memainkan nada2 harpy[harpy Makhluk bersayap yang sadis dalam mitos Yunani, melakukan pembalasan dendan, kebanyakan bukan malaikat; tetapi lelucon tersebut pada “harp,” alat2 musik yang secara tradisional dimainkan oleh para malaikat.]. Manusia adalah makhluk gila yang tangguh, dapat meragukan apapun, bahkan bukti2 pada mata mereka sendiri. Bahwa dibelakang-mata-mereka-sendiri. Dari apa, begitu mereka tenggelam dengan penutup yang berat, terungkap di belakang pengintip2 yang tertutup … malaikat2, mereka tidak memiliki banyak dalam suatu jalan dari sebuah kehendak. Untuk berkehendak adalah untuk tidak menyetujui; tidak tunduk; untuk berada pada posisi berbeda.

Aku tahu; setan berbicara. Shaitan menginterupsi Jibril.
Aku ?
Sang pebisnis: tampak seperti dia yang seharusnya, dahi yang tinggi, hidung bengkok, bahu yang bidang, pinggang yang sempit. Tinggi rata2, berkulit gelap, berpakaian dengan dua potong kain polos, setiap lembarnya empat ells panjangnya, yang satu diatur disekeliling tubuhnya, yang lain menutupi pundaknya. Mata yang besar; berambut ekor kuda seperti milik seorang gadis. Langkah2nya tampak terlalu panjang bagi kaki2nya, tetapi ia adalah seorang yang berjalan cepat. Yatim piatu2 belajar menjadi sasaran2 bergerak, mengembangkan langkah2 yang cepat, reaksi yang cepat, berhati2-dalam-berbicara. Ke atas melalui semak-berduri dan pohon2 opoblsam[opobalsam trees Pohon2 ini menghasilkan myrrh. Latin name Myroxylon samum.] dia datang, berpegangan pada batu2 karang, ini adalah seorang pria yang sehat,bukanlah tukang riba berperut empuk. Dan ya, untuk menyatakannya lagi: mengambil semacam urusan wallah yang abnormal untuk menghentikan masuk ke dalam alam liar, di atas Gunung Cone, kadang2 sampai selama satu bulan lamanya, hanya sendirian.
Namanya : sebuah nama yang dimimpikan, berubah karena penglihatan itu. Dimanifestasikan dengan tepat,hal itu berarti dia-bagi-siapa-ucapanterimaksih-seharusnya-diberikan, tetapi dia tidak akan menjawab tentang itu di sini; juga tidak walaupun dia sadar sepenuhnya tentang apa mereka menyebutnya, terhadap nama panggilannya dalam jaman Jahiliyah[Jahilia Sebuah istilah yang digunankan oleh kaum muslim untuk merujuk pada suatu periode sejarah sebelum pewahyuan Qur’an pada Muhammad, yang berarti “ignorance,” or “barbarism.” Umumnya kini digunakan sebagai suatu istilah untuk menghina yang berarti “tidak islamiah” (Easterman 34). Rushdie uses it as a name for Mecca or Makkah.] di bawah sana – dia-yang-naik-ke atas-dan-ke bawah-Coney-tua [ he-who-goes-up-and-down-old-Coney] Di sini dia bukanlah Mahomet[Mahomet Sebuah ejaan yang salah dari nama Muhammed di Eropa dari abad pertengahan sampai abad 19.] dan juga bukan Mochammered; saat dia diangkap anak, sebagai sebuah pilihan, label-setan the farangis[farangis Orang asing, orang Eropa (Hindi).] tergantung melingkar di lehernya. Untuk mengubah pelecehan2 menjadi kekuatan2, Whigs, tories, Blacks [whigs, tories, Blacks Setiap darinya adalah istilah yang digunakan oleh para musuhnya untuk merendahkan kelompok yang dituju, tetapi kemudian malah diterima dan dipakai dengan bangga oleh kelompok2 tersebut. Bandingkan dengan Yankee, aslinya sebuah istilah Inggris untuk menghina orang2 Amerika.] semuanya memilih untuk memakai nama yang mereka berikan sebagai pelecehan dengan bangga; sama dengan, pemanjat-gunung kita, Yang terkucil bermotivasi-nabi dulunya adalah seorang bayi-penakut abad pertengahan, bersinonim denga Setan : Mahound.
Itulah dia. Mahound sang pebisnis, memanjat gunung kesukaannya di Hijaz[Hijaz Wilayah di mana Mekah berada.]. Pemandangan dari sebuah kota bersinar di bawahnya dalam terik matahari.
@
Kota Jahiliyah dibangun seluruhnya dari pasir, bangunan2nya membentuk gurun pasir itu darimana ia muncul. Itu adalah suatu gambaran untuk berspekulasi ; bertembok, dengan empat gerbang, seluruhnya adalah sebuah mukjizat yang dikerjakan oleh penduduknya, yang telah belajar cara2 tentang mengubah pasir putih halus yang menggunung dari bagian2 yang terlupakan, - sesuatu yang sungguh2 sangat inkonsistensi, - contoh nyata dari ketidakaturan, berantakan, pengkhianatan, tidak-berbentuk, - telah mengubahnya, dengan kimia, menjadi bahan penemuan baru mereka yang abadi. Masyarakat ini merupakan lebih dari tiga atau empat generasi yang telah melepaskan diri mereka dari masa lalu nomadis mereka, saat mereka sama tidak berakarnya dengan gunung2 pasir, atau lebih berakar pada pengetahuan bahwa perjalanan itu sendiri adalah rumah.
- Di mana kaum migrant bisa beraktivitas tanpa kesemua perjalanan itu semua, ini lebih dari sebuah hal jahat yang diperlukan, intinya adalah untuk sampai. -

Baru belakangan ini, kemudian, dan mereka seperti pebisnis2 yang cerdik, orang2 Jahiliyah tinggal di titik suatu persimpangan dari rute2 karavan2 besar, dan mengeksploitasi gunung pasir sekehendak mereka. Kini pasir itu melayani pedagang2 kota yang berkuasa. Dibentuk menjadi batu2an bulat, menjadi lapisan permukaan jalan2 Jahiliyah yang berliku2; pada malamnya, api2 keemasan menyambar keluar dari anglo2 pasir yang berkilauan. Ada kaca di jendela2, dalam set jendela panjang, yang berslot dalam dinding2 pasir yang tinggi sekali dari istana2 pedagang; di jalan2 dalam Jahiliyah, kereta yang ditarik keledai begerak maju dengan roda2 dari silicon. Aku, dengan kegilaanku, kadangkala membayangkan munculnya gelombang besar, suatu tembok tinggi dari air yang berbusa bergemuruh di seluruh pelosok gurun pasir, sebuah malapetaka cair yang betul2 meghancurkan perahu2 dan menenggelamkan senjata2, sebuah gelombang pasang naik yang akan mengecilkan puri2 pasir yang tidak berguna menjadi ketiadaan, menjadi butir2an dari mana ia berasal. Tetapi[ tidak ada gelombang2 di sini. Air adalah musuh di Jahiliyah. Dibawa dengan pot2 di atas kereta, harus tidak boleh tumpah ( hukuman yang keras dijatuhkan terhadap para pelanggar), karena di mana tumpahannya sangat mengganggu kota itu. Lubang2 akan muncul di jalan2, rumah2 miring dan longsor. Para pengangkut air adalah kebutuhan yang dibenci, kaum pariah yang tidak bisa diabaikan dan maka dari itu juga tidak pernah dapat dimaafkan. Hujan tidak pernah turun di Jahiliyah; tidak ada mata air di kebun2 silikon. Beberapa pohon palem berdiri dalam alun2, akar2 mereka menjalar jauh dan melebar ke dalam bumi dalam pencarian kelembaban. Air di kota itu didapatkan dari sungai bawah tanah dan mata-air2, satu dari antaranya adalah Zamzam yang melegenda, pada pusat dari kota pasir yang konsentris, disamping Rumah dari Batu Hitam[House of the Black Stone Kaabah, kuil yang menaungi al-hadjar al-aswad, batu misterius yang dikatakan telah jatuh dari surga, pusat pemujaan muslim di Mekah, sebuah titik pusat ritual2 keagamaan dari sebelum masa Islam. Pictures of the Kaaba.]. Di sini, di Zamzam adalah suatu komando sebuah pengangkut air yang dibenci, menggabungkan cairan yang vital, berbahaya. Dia mempunyai sebuah nama : Khalid[Khalid Khalid ibn al-Walid (d. 642) masuk Islam pada tahun sebelum Muhammed menaklukkan Mekah dan menjadi pemimpin militer terkenal pada masa awal Islam terpisah dari sang Nabi sendiri. He is referred to again on p. 381 [385] as “General Khalid.”].
Sebuah kota para pebisnis. Jahiliyah. Nama suku tersebut adalah Shark[Shark See note in Introduction. Rushdie sedang menekankan ketepakan nama dari sebuah suku sang pebisnis.], dalam kota ini, pebisnis-yang-berubah-menjadi-nabi, Mahound, sedang membangun salah satu dari agama2 besar dunia; dan telah tiba, pada hari ini, hari ulangtahunnya, pada suatu krisis dalam kehidupannya. Ada suatu suara berbisik2 dalam telinganya : Ide macam apa engkau ? Manusia atau tikus ?
Kita mengenal suara itu. Kita telah mendengarnya sekali sebelumnya.

@
Sementara Mahound memanjat Coney, Jahiliyah merayakan sebuah peringatan yang berbeda. Pada masa dahulu kala bapak pendahulu Ibrahim mendatangi lembah ini dengan Hagar dan Ismail[Ismail Ejaan Quran untuk karakter yang di dalam Bible disebut sebagai Ishmael. Gibreel was partly named after him. See note on “Ismail,” above, p. 17.], anak laki2 mereka. Di sini, dalam alam liar yang tanpa air, dia meninggalkannya. Dia bertanya kepadanya, mungkinkah ini adalah kehendak Tuhan ? Dia menjawab, ya, begitulah. Dan pergi, si bajingan. Dari awal pria2 menggunakan Tuhan untuk mencari pembenaran atas sesuatu yang tidak dapat dibenarkan. Dia bergerak dalam cara yang misterius[He moves in mysterious ways. Alluding to the first lines of the Olney Hymn no. 35, “Light Shining Out of Darkness“ by William Cowper (1731-1800): “God moves in a mysterious way / His wonders to perform.”] : pria2 mengatakan. Sedikit keajaiban, kemudian, wanita2 itu diberikan padaku. – Tetapi aku akan berpegang pada pembicaraan ini; Hagar bukanlah seorang yang jahat. Dia naïf: kemudian pastilah Dia tidak akan membiarkan aku mati. Setelah Ibrahim meninggalkannya, dia menyusui sang bayi sampai susunya habis. Kemudian dia memanjat dua bukit, pertama Safa kemudian Marwa[first Safa then Marwah Di antara dua bukit dimana penziarah masih berlari dalam meniru Hagar.] berlari dari yang satu kepada yang lain dalam keputus-asaan, mencoba untuk melihat sebuah tenda, seekor unta, seorang manusia. Dia tidak melihat apapun. Saat itulah dia mendatanginya, Jibril, dan menunjukannya air Zamzam. Maka Hagar bisa bertahan hidup; tapi mengapa para penziarah berkumpul ? Untuk merayakan keselamatannya ? Tidak, tidak. Mereka merayakan kehormatan yang didapatkan lembah tersebut oleh kunjungan dari, engkau telah menebaknya, Ibrahim. Dalam nama suami yang baik, mereka berkumpul, bersembahyang dan, di atas segalanya, menghabiskan uang.
Jahiliyah kini adalah segala parfum. Aroma2 Araby, dari Arabia Odorifera[Arabia Odorifera Latin for “fragrant Arabia.” The region was associated with spices in ancient and medieval times and it was said that one could smell them in the air. See, for instance, Rabanus Maurus’s De rerum naturis, Book 19: on aromatic herbs and trees in the Middle East (842-846).], merasuk dalam udara: balsam, cassia, cinnamon, frank-incense, myrrh [balsam, cassia, cinnamon, frankincense, myrrh Bahan utama parfum; ini mungkin bukan suatu kebetulan bahwa dua yang terakhir seringkali digambarkan diberikan pada Yesus Anak oleh Magi.]. Para penziarah meminum anggur dari kurma dan berlalulalang dalam bazaar pesta2 besar Ibrahim. Dan, di antara mereka, seorang pengunjung yang beralis mengkerut membuatnya terpisah dari keramaian yang ceria: seorang pria yang tinggi dalam jubah putih yang lebar, dia berdiri hampir satu kepala lebih tinggi daripada Mahound. Janggutnya dicukur sampai mendekati bentuk mukanya, bermuka dengan tulang pelipis yang tinggi; cara melangkahnya mengandung ritme, kekuasaan mematikan yang elegan. Dia dipanggil sebagai apa ? – Penglihatan itu menghasilkan namanya pada akhirnya; itu, juga, berubah oleh mimpi. Inilah dia, Karim Abu Simbel, orang penting Jahiliyah, suami dari Hind, keterbelakangan yang cantik. Kepala dari dewan kota yang memerintah, kaya raya, pemilik dari kuil2 yang menguntungkan di gerbang2 kota, kaya dalam kepemilikan unta2, pengawas keuangan karavan2, istrinya yang tercantik di wilayah tersebut: apa yang dapat mengguncang jaminan kepastian dari seorang pria demikian ? Akan tetapi, bagi Abu Simbel, juga, sebuah krisis sedang mendekat. Sebuah nama mengganggunya, dan anda dapat menebak apaakh itu, Mahound Mahound Mahound.
O semaraknya area bazaar Jahiliyah ! Di sini tenda2 beraroma parfum yang luas yang memamerkan rempah2, dari dedaunan senna, dari kayu beraroma; di sini pada pedagang2 parfum dapat ditemukan, bersaiang demi hidung2 penziarah, dan bagi dompet2 mereka juga. Abu Simbel mendorong dirinya ke dalam keramaian. Para saudagar, Yahudi, Monophysite[Monophysite The belief that Christ had only one nature. More on Monophysites.], Nabatean[Nabataean Sebuah masyarakat Arab kuno; tetapi istilah tersebut digunakan dalam bahasa Arab untuk memberi nama orang Syrian and Iraqi Aramaeans.], menjual dan membeli barang2 dari perak dan emas, menimbangnya, menggigit koin dengan gigi2 yang cerdas. Tehre adalah kain linen dari Mesir dan sutera dari China; dari Basra[Basra In southeastern Iraq. Information on Basra.], senjata2 dan biji2an. Ada perjudian dan minuman, dan tari2an. Ada budak dijual, Nubian, Anatolian[Anatolian slaves Anatolia (modern Turkey) adalah sebuah sumber budak2 dari masa kuno. Anatolia Throughout the Ages.], Aethiop. Keempat faksi suku Shark mengontrol zone2 terpisah bazaar tersebut, parfum2 dan rempah2 di dalam tenda2 merah tua, sementara tenda2 hitam dengan kain dan kulit. Pengelompokan yang berambut perak bertanggungjawab atas logam mulia dan pedang2. Hiburan dadu, penari2 perut, anggur-palma, merokok hashish dan afeem[afeem Opium.]- adalah hak prerogative bagian keempat dari suku tersebut, pemilik2 unta2 berbintik, yang juga menjalankan perdagangan budak. Abu Simbel melihat ke dalam sebuah tenda tari2an. Para penziarah duduk sambil memeluk katong-uang di tangan kiri mereka; begitu sangat sering sebuah koin berpindah dari kantong ke telapak tangan-kanan. Para penari bergoyang dan berkeringat, mata mereka tidak pernah lepas dari ujung2 jari para penziarah; ketika perpindahan koin berhenti, tarian itu berhenti juga. Pria hebat itu menyeringai dan membiarkan tenda menutup sendiri.

[Bersambung]

PS. Tulisan biru adalah penjelasan, jika kurang jelas silahkan mengunjungi :

http://www.wsu.edu/~brians/anglophone/s ... ses/2.html" onclick="window.open(this.href);return false;

Selamat menikmati...
User avatar
El islaam
Posts: 759
Joined: Thu Dec 07, 2006 2:04 pm

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by El islaam »

To spaceman

Tengkiu boss untuk kerjakerasnya. Sudah lama saya ingin baca "ayat2 allah swt" yang bhs indo, tetapi ga mungkin lah yau.

Member2 IFF memang luar biasa! :supz: :supz: :supz: HEBAT!!!

Saya ingin bantu, tapi nilai pelajaran bhs inggris di rapot dulu dapat nilai 0. Jadi yah... gitu deh....

Saya tunggu terjemahannya bos spaceman.
Post Reply