BUKU ISLAM : SERANG KAFIR WALAU KAFIR TDK NYERANG ISLAM

Pembahasan tentang buku² Islam yang tersedia di berbagai toko buku di Indonesia. Isi buku² ini membenarkan penjelasan FFIndonesia tentang wajah Islam dan ajaran Muhammad yang sebenarnya.
Post Reply
M-SAW
Posts: 5149
Joined: Wed Aug 23, 2006 3:59 pm
Location: :)
Contact:

BUKU ISLAM : SERANG KAFIR WALAU KAFIR TDK NYERANG ISLAM

Post by M-SAW »

"Jihad utk Bertahan Saja" = Tidak ISLAMI !!! (Buku Islam di Indo)

Dear Muslimers dan kafirers, kita pasti sama sudah sering mendengar :
"DI Islam itu Jihadnya hanya untuk BERTAHAN"
"Perang di ISLAM hanya untuk bertahan/membela diri".
"Rasullulah berperang untuk BERTAHAN,karena di serang oleh KAFIR!!"
"rasululah tidak pernah MENYERANG musuhnya KECUALI kalau beliau yg diserang duluan,karena rasulluah lebih mengutamakan DIALOG.keramahtamahan ,musyawarah ,saling memafkan dll"

Muslim,,kalau lah kafir yang MENASEHATI kalian,pasti kalian gak akan denger..iya bukan??
kalau kami katakan doktrin itu TIDAK ISLAMI,, kalian pasti gak percaya?? iya kan?

nah...kalau begitu.........
Bagaimana kalau saya "memanggil" seorang ULAMA SALAF langsung dari YAMAN untuk menasehati kalian wahai muslim ??? kalian mau mendengar nya?

sekarang saya kenalin deh ,Nama ULAMA ini : Ahmad Bin Muhammad Bin manshur Al'Udaini Al Yamani. yang didukung oleh Ibnu kathir ,At Thabari , dan juga MUFTI ARAB SAUDI yakni Syaikh Abdul Aziz Bin Baaz (alm).

nah muslimers..kurang SHOHEH gimana tuh Ulama yang gue "panggil " untuk meluruskan kesalah pahaman kalian?
pasti mau yah :))

ok lanjuttt....

kalian tau siapa PERSON yang Dibantah dalam BUKU ini?

dia adalah MUFTI QATAR : Yusuf al Qaradawi. beliau lah yang sengaja MENYEBARKAN doktrin "Jihad hanya untuk bertahan".

Dia bukan ULAMA "ecek-ecek' ,seorang MUFTI loh,,, yah ibaratnya kayak QURAIS SHIHAB nya indonesialah :P.,jadi bayangkan saja kira2 ada Ulama di yaman dan Mufti Saudi ARABIA yang sedang menegur Quraish shihab :P

jadi bisa kita bayangkan BAGAIMANA dashatnya "pertempuran" ini .


Renungkan lah baik2 sejarah islam, Kalau lah islam itu selalu berdakwah dgn damai,TIDAK akan mungkin hanya dalam 50 thn islam sudah menyebar dari INDIA sampai SPANYOL.
simaklah baik2 kenapa islam "CEPAT BERKEMBANG".. dgn "jihad bertahan" atau "jihad MENYERANG"



sebagai "pemanasan" baca dulu akhir dari artikel ini,kata2 Mufti Saudi Arabia yg meninggal thn 1999 ini :
  • Penulis akhiri pembahasan ini dengan mengutip perkataan Al 'Allamah Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Dengan ini saja cukup hujjah bagi kita. Beliau telah menulis sebuah makalah dengan judul "Laisal-Jihaadu Lid-Difaa' Faqath" (Jihad bukan hanya untuk bertahan saja).
    Sebagian perkataan beliau:
    • Adapun pendapat bahwa perang hanya untuk bertahan saja, saya tidak mengetahui seorang pun dari ulama terdahulu yang mengatakan bahwa jihad disyariatkan didalam Islam setelah turunnya ayat saif hanya untuk bertahan saja dan bahwa orang kafir tidak boleh diserang
    .
ok lanjuttt ya..........

=================================================
Image

Sumber :
Judul Asli : Raf'ul -Litsaam An Mukhaalafatil-Qaradhawii li Sarii`atil Islaam
Penulis : Ahmad bin Muhammad bin Masnyur Al-Udaini
Penerbit : Daarul-Atsaar,Yaman cet I 4121/2000
===
Edisi Indonesia : Membongkar Kedok Al Qaradhawi : Bukti2 Peyimpangan Yusuf Al-Qaradhawi dari Syariat Islam .
Penerjemah : Abu Muqhbil Ahmad Yuswaji,Lc
Ibnu Rokhy, Lc

Penerbit : Masyarakat Belajar Depok
Telp : 021-77205166 77203157
E-mail : [email protected]
Cet I 1424/2003


Hlm 82-88


BANTAHAN TERHADAP PENDAPAT Yusuf al-qaradhawi "BAHWA JIHAD HANYA UNTUK BERTAHAN SAJA"

Saudaraku yang mulia; Allah Swt mensyariatkan jihad fisabilillah untiik mempertahankan agama dan syariatnya, untuk menjaga kemuliaan kaum muslimin, untuk menyerang orang-orang kafir di sarang mereka, dan untuk mengajak mereka masuk Islam.

Allah Swt berfirman:
  • Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
. (At-Taubah [91: 5)
  • Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk
.(At-Taubah [9]: 29).

Berkenaan dengan surat At-Taubah ayat 5, Ibnu Katsir berkata dalam kitab Tafsirnya, juz II hal. 336:
  • Lafal "haitsu wajadtumuuhum" (di mana saja kamu jumpai mereka), maksudnya adalah bumi mana saja secara umum, hanya dikhususkan (dikecualikan) dengan haramnya memerangi mereka di tanah suci dengan firman-Nya:
    "dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir".(Al-Baqarah [21: 191)

    Makna "khudzuuhum" (dan tangkaplah mereka) yakni, tahanlah mereka, jika kalian menghendaki membunuhnya, maka bunuhlah. Dan jika kalian menghendakinya maka penjarakanlah.

    Sedangkan kalimat "waqshuruuhum waq`uduu lahum kulla marshad" (kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian), maknanya adalah, janganlah kalian merasa cukup hanya sekadar dengan adanya kalian menghadapi mereka bahkan kepunglah dengan gigih di markas-markas mereka dan benteng-benteng mereka serta mengintai di seluruh jalan-jalan dan jaringan mereka hingga mampu menjepit posisi mereka dan bisa memaksa mereka untuk memilih dibunuh atau masuk Islam.

    Dalam hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim diriwayatkan hadits dari Ibnu Umar , bahwa Rasulullah bersabda:
    • Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan "Tiada Dzat -yang berhak diibadahi selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah", menegakkan shalat dan memberikan zakat. Jika mereka telah menunaikan yang demikian maka darah dan harta mereka terjaga dariku, kecuali dengan hak Islam. Dan hisab (penghitungan amal)nya kembali kepada Allah.
    Allah Swt berfirman:
    • "Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."
    (At-Taubah [9]: 123).

    Abu Ja'far Ath-Thabari rahimahullah menafsirkan ayat ini sebagai berikut:
    • Maksud ayat "perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu" adalah, Allah berfirman, mulailah dengan memerangi yang terdekat rumahnya dengan kalian, lalu yang jauh dan seterusnya yang lebih jauh lagi. Dan orang-orang yang dituju dalam konteks ayat tersebut pada saat itu adalah orang-orang Romawi, karena mereka adalah penduduk Syam, sedangkan Syam merupakan daerah terdekat dari Madinah dibandingkan dengan Irak.

      Adapun setelah Allah menaklukkan bagi orang-orang beriman negeri Mekkah, maka wajib bagi setiap penduduk negeri untuk memerangi musuh yang berada disekitarnya terlebih dahulu, bukannya malah yang jauh dahulu, kecuali jika memang ada yang menuntut untuk ditolong maka wajib untuk menolong dan membantunya karena or-ang-orang yang beriman adalah satu tangan terhadap orang-orang beriman lainnya (Tafsir Ath-Thabari, juz XIV: 574-575).
    Dalam kitab Zaadul Masiir Ibnu Al-Jauzi menafsirkan ayat ini sebagai berikut:
    • Allah telah memerintahkan untuk memerangi orangorang kafir secara umum, dan memulai dengan yang paling dekat lalu yang dekat
    . (2aadulMasm, III: 518).

    Dahulu Rasulullah Saw mengirimkan pasukannya untuk memerangi orang orang kafir, seperti dalam hadits yang diriwayatkan dalam Shahiha`in dari Abdullah bin Umar , ia berkata:
    "Rasulullah mengirimkan pasukan ke Najed, saya pun ikut bersama pasukan tersebut lalu kami mendapatkan unta dan kambing. Bagian ghanimah kita pada saat itu sampai dua belas ribu unta, kemudian Rasulullah masih memberikan lagi masing-masing satu unta di luar ghanimah."

    Imam Muslim
    rahimahuliahu ta'ala menyebutkan dalam kitab Shahihnya:
    • Yahya bin Yahya At-Tamimi menceritakan kepada kami bahwa Sulaim bin Akhdhar juga telah menceritakan kepada kami dari Ibnu 'Aun, ia berkata: "Saya menulis surat kepada Nafi' untuk bertanya tentang doa sebelum berperang. Dia menjawab dengan menulis surat kepadaku bahwa pada awal Islam Rasulullah pernah menyerang Bani Mushthaliq pagi hari karena mereka telah berkhianat, sedangkan binatang ternak dibiarkan minum air, lalu dibunuhlah orangorang yang berhak untuk dibunuh dan ditawanlah orangorang yang mestinya ditawan, pada hari itu Rasulullah menang."
    (Kitab AUihaad was-Siyar, dengan Syarah Imam Nawawi, II: 279).

    Imam Nawawi rahimahullah membuat satu bab khusus yang diberi judul "Bab Bolehnya Menyerang pada Pagi Buta dengan Diam-diam Tanpa Peringatan Terlebih DaHulu, Terhadap Orangorang Kafir yang Dakwah Is¬lam Telah Sampai kepada Mereka." Kemudian beliau melanjutkan lagi: "Hadits ini juga menunjukkan dibolehkannya menyerang pada pagi buta dengan diam-diam terhadap orang-orang kafir yang dakwah Is¬lam telah sampai kepada mereka tanpa memberi tahu terlebih dulu."

    Dalam masalah "memberikan peringatan kepada orang-orang kafir sebelum menyerang mereka," Imam Nawawi menerangkan bahwa dalam hal ini ada tiga pendapat.

    Pendapat pertama mengatakan wajib secara mutlak;
    yang kedua mengatakan tidak wajib secara mutlak;
    dan yang
    Ketiga mengatakan wajib bagi mereka jika dakwah Islam belum sampai kepada mereka, namun jika dakwah Islam telah sampai kepada mereka maka hukumnya sunnah.

    Dari ketiga pendapat tersebut, Imam Nawawi mengatakan bahwa pendapat pertama dan kedua tersebut lemah. Lantas beliau mengomentari pendapat yang ketiga ini dengan mengatakan:
    "Ini adalah pendapat yang benar, sesuai dengan pendapatnya Nafi' sahaya Ibnu Umar, Hasan Al-Basri, Ats-Tsauri, Al-Laits, Asy-Syafi'i, Abu Tsaur dan Ibnul Mundzir. Ini adalah pendapatnya jumhur ulama. Ibnul Mundzir mengatakan bahwa ini adalah pendapatnya kebanyakan ahlul ilmi yang diperkuat dengan hadits-hadits yang shahih. (Kitab Aljihaad was-Siyar, dengan Syarah Imam Nawawi, II: 280).


    Ibnul Amir Ash-Shan'ani rahimahullah berkata dalam kitab Subulus-Salaam Syarh Bulughul Maram pada saat menerangkan hadits ini juga: "Hadits ini adalah dalil yang membolehkan penyerangan tanpa adanya peringatan dan seruan kepada Islam terlebih dahulu sebagai haknya orang-orang kafir yang dakwah telah sampai kepada mereka, ini adalah pendapat yang paling shahih." (Juz IV, hal. 1338).

    Imam Muslim juga meriwayatkan dari hadits Buraidah dari ayahnya, ia berkata:
    • Bila Rasulullah mengangkat seorang pemimpin atas suatu pasukan maka beliau mewasiatkan kepadanya secara khusus untuk bertakwa kepada Allah dan juga kepada kaum muslimin yang bersamanya untuk berbuat baik, kemudian beliau bersabda: Berperanglah dengan nama Allah, di jalan Allah. maka perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah
    ,

    Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah, pengarang kitab Fathul Majiid berkata:
    Firman Allah "Perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah" ayat ini umum mencakup semua orang-orang kafir baik yang memerangi maupun yang tidak. Tapi Allah mengkhususkan orang-orang yang mempunyai perjanjian, para pendeta, wanita dan anak-anak yang belum baligh (FathulMajiid, 602).

    Al-Muzni menyebutkan dari Imam Syafi'i tentang keadaan orang-orang kafir, katanya:
    "Kepada orang-orang yang sudah sampai padanya dakwah Islam, maka tidak apa-apa menyerang mereka dengan tiba-tiba dan diam-diam tanpa adanya dakwah lagi." (TamKid, karya Ibnu AbdilBarr, XI: 49-50).

    Ibnul Qayyim, setelah menyebutkan penaklukan Mekkah beliau menjelaskan beberapa faedah yang bisa dipetik dari perang tersebut, diantaranya adalah bolehnya menyerang orang-orang kafir pada malam hari dan menyerang daerah mereka dengan diam-diam jika memang dakwah telah sampai kepada mereka. Dahulu pasukan Rasulullah selalu menyerang orang-orang kafir pada malam dan pagi hari dengan diam-diam atas izin Rasulullah setelah sampai kepada mereka dakwah Islam (Zaadul Ma'aad, III: 423).

    Rasulullah dahulu menyerang orang-orang kafir sampai ke pusat pernukirnan mereka. Beliau memulai dengan memerangi orang-orang musyrik di jazirah Arab, kemudian dilanjutkan dengan penaklukan Mekkah, Thaif, Yaman, Yamamah, Hajr, Khaibar, Hadramaut dan berbagai negeri Arab lainnya.

    Kemudian orang rang dari berbagai kabilah Arab masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong. Setelah it, beliau mulai memerangi Ahli Kitab dan mempersiapkan pasukan untuk menyerang Rum, karena daerah mereka terdekat dari jazirah Arab. Mereka adalah orang yang paling berhak mendapat dakwah Islam karena mereka Ahli Kitab. Ketika Rasulullah sampai ke Tabuk, beliau pulang kembali ke negerinya, karena manusia dalam keadaan susah karena sedang dilanda paceklik.

    Rasulullah meninggal sebelum terlaksana kembali serangan ke Rum. Maka bangkitlah sahabat dan khalifahnya, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq menggantikan posisinya.

    Sesaat setelah wafatnya Rasulullah agama Islam mengalami guncangan yang hampir meruntuhkannya, lalu Allah mengokohkannya kembali dengan perantara Abu Bakar. Beliau memantapkan dasar-dasar Islam dan pilar-pilarnya. Beliau juga mengembalikan orang-orang yang murtad ke pangkuan Islam, memungut zakat dari yang menolaknya serta menjelaskan kebenaran kepada yang belum mengetahuinya. Beliau pun meneruskan misi Rasulullah me dengan mempersiapkan pasukan Islam untuk menyerang Rum, negeri para penyembah salib dan ke Persia, negeri penyembah api.

    Allah pun berkenan menaklukkan negeri-negeri tersebut dengan keberkahannya dan menundukkan Kisra beserta kekaisaran dan orang' orang yang patuh kepada keduanya, lalu menginfakkan hartanya untuk kepentingan agama Islam sebagaimana telah dikabarkan oleh Rasulullah.
    Perkara ini semakin sempurna pada masa kekuasaan Al-Faruq Abu Hafsh Umar bin Khaththab ,Allah melumat orang-orang kafir dan mulhid dengan perantaranya.

    Dengan izin Allah, Umar mampu meluluhlantakkan kekuatan para thaghut dan munafik yang menguasai kerajaan di Barat dan Timur. Beliau pun memboyong gudang kekayaan dari segala penjuru wilayah, lalu membagikannya sesuai aturan syar'i dan etika yang diridhai.
    • Sepeninggal Umar bin Khaththab, datanglah Amirul Mukminin Khalifah Utsman bin 'Affan. Beliau membangun Islam dengan kepemimpinan yang menakjubkan, sehingga agama Islam meluas ke segala penjuru wilayah yang dihuni manusia. Dan bersinarlah cahaya Islam sampai ke negeri Barat dan Timur. Kalimat Allah tetap terjunjung tinggi dan agama-Nya yang lurus pun semakin terang- benderang tersebar ke wilayah musuh-musuh Allah. Dan peperangan ini senantiasa berpindah dari orang-orang kafir yang fajir kepada yang selanjutnya lagi
    (Tafsiir Ibnu Katsiir, II: 401-402).

    Semua ini adalah sebagai wujud pelaksanaan firman Allah "Hai orang-orang yang beriman, perangilah orangorang kafir yang di sekitar kamu itu."(At-Taubah[9]:123).

    Setelah itu, datanglah masa para khalifah yang mereka juga menempuh apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang sebelumnya dengan memerangi negeri-negeri kafir. Mereka mempersiapkan pasukan dan mengirimkan ekspedisi ke wilayah Barat dan Timur. Mereka mampu menyeberangi berbagai benua, lautan dan samudera sampai ke pegunungan Baranis di Perancis, menembus Turkistan dan Azerbaijan, sehingga panji dakwah Islam pun terangkat tinggi di muka bumi ini.

    Periode berikutnya, datanglah Muhammad Al-Fatih. Beliau mampu menundukkan berbagai negeri yang tadinya kafir, lalu naiklah bendera Islam beserta hukum dan ajarannya di sana. Saat itu kaum muslimin hidup di bawah naungan panji jihad yang sarat akan harga diri dan kemulian serta kecukupan.

    Ketika mereka mulai lalai dan meninggalkan jihad fisabilillah, maka mereka pun dihinggapi sifat pengecut dan keterpurukan. Di akhir zaman ini ada orang-orang yang menyerukan bahwa jihad tidak untuk menyerang orang kafir, tapi hanya terbatas untuk bertahan saja. Contoh yang nyata adalah Yusuf Al-Qaradhawi dan orang-orang yang menjadi panutannya, seperti Muhammad Al-Ghazali dan lainnya.

    Penulis akhiri pembahasan ini dengan mengutip perkataan Al 'Allamah Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Dengan ini saja cukup hujjah bagi kita. Beliau telah menulis sebuah makalah dengan judul "Laisal-Jihaadu Lid-Difaa' Faqath" (Jihad bukan hanya untuk bertahan saja). Sebagian perkataan beliau:
    • Adapun pendapat bahwa perang hanya untuk bertahan saja, saya tidak mengetahui seorang pun dari ulama terdahulu yang mengatakan bahwa jihad disyariatkan didalam Islam setelah turunnya ayat saif hanya untuk bertahan saja dan bahwa orang kafir tidak boleh diserang.
Last edited by M-SAW on Tue Oct 07, 2008 1:25 am, edited 2 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

DAHSYAT MSAW! Akan gua terjemahkan kedlm bahasa INggris. Ada keterangan lebih lanjut nggak ttg si penulis itu ?

BTW, ini blog gua dlm bahasa Inggris utk menunjukkan kebohongan Islam pada bule2 di Barat : http://islamificationofhistory.blogspot.com/
M-SAW
Posts: 5149
Joined: Wed Aug 23, 2006 3:59 pm
Location: :)
Contact:

Post by M-SAW »

Gue baru tau ,ternyata BUKU ISLAMI tsb,dibahas di Situs islam : WWW.Salafy.or.id, krn situs ini adalah situsnya Muslim Salafi

ini ttg kesesatan al-qaradhawi sutuhnya yg tetdapat di dalam buku tsb :
http://salafy.or.id/salafy.php?menu=ars ... 2&start=60

bang ali. si penulis bukan MUFTI YAMAN.dia cuman ulama belum jadi MUFTI YAMAN.

ini kata2 SAMBUTAN dari alim ulama Salafy di yaman ttg PELUNCURAN buku tsb.

Kata2 SAMBUTAN :
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu ... rtikel=285

MUKADIMAH :
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu ... rtikel=283

Hanya itu info ttg PENULIS buku tsb.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

:wink: tenks man !
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

islamonster
Posts: 24
Joined: Tue Mar 23, 2010 11:01 am

Re: BUKU ISLAM : SERANG KAFIR WALAU KAFIR TDK NYERANG ISLAM

Post by islamonster »

:stun: BUSYET DAAAAAH !!!
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

Re: BUKU ISLAM : SERANG KAFIR WALAU KAFIR TDK NYERANG ISLAM

Post by mbah.erott »

Untuk kawan2 muslim yg suka taqqiya : islam agama damai!
Sudah dapat pencerahan kah mengenai islam yg sebenarnya?
Islam adalah akar terorisme, PAHAM?
User avatar
Berto@
Posts: 748
Joined: Thu May 05, 2011 1:27 pm

Re: BUKU ISLAM : SERANG KAFIR WALAU KAFIR TDK NYERANG ISLAM

Post by Berto@ »

sundul ahh
\:D/
hersus
Posts: 508
Joined: Sun Feb 14, 2010 4:10 pm

Re: BUKU ISLAM : SERANG KAFIR WALAU KAFIR TDK NYERANG ISLAM

Post by hersus »

mbah.erott wrote:Untuk kawan2 muslim yg suka taqqiya : islam agama damai!
Sudah dapat pencerahan kah mengenai islam yg sebenarnya?
Islam adalah akar terorisme, PAHAM?

Betul sekaleee klo agama moslim adalah sumber segala keributan dimana mereka berada pasti kerusuhan terjadi
Emang dasarnya adalah buas penuh kebencian yang diajarkan muhamek !!!
User avatar
gateway
Posts: 1031
Joined: Sun Aug 21, 2011 8:59 am

Re: BUKU ISLAM : SERANG KAFIR WALAU KAFIR TDK NYERANG ISLAM

Post by gateway »

Numpang mampir ah..
:heart:
Post Reply