Jihad vs. Malta (1565-Pengepungan Paling Berdarah)

Sejarah pedang jihad di Timur Tengah, Afrika, Eropa & Asia.
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Jihad vs. Malta (1565-Pengepungan Paling Berdarah)

Post by Adadeh »

Pengepungan Paling Berdarah dalam Sejarah Manusia
Oleh JAMES JACKSON

Image

Di malam yang panas dan menyesakkan di bulan Juni di Mediterania di pulau Malta, seorang prajurit Kristen sedang berpatroli sambil berjalan kaki di sekitar pantai. Dia lalu melihat sesuatu terapung di air.

Tanda peringatan segera dibunyikan. Lebih banyak lagi benda2 aneh terapung yang tampak, dan orang2 berenang ke laut dangkal untuk menarik benda2 itu ke pantai. Yang mereka temukan sangat mengerikan: salib2 kayu didorong pihak musuh untuk mengapung dan menuju pantai, pada setiap salib tampak tersalib tubuh prajurit Kristen tanpa kepala.

Ini adalah perang psikologi yang paling brutal, dan merupakan pesan yang dikirim oleh komandan perang Turki Muslim yang tentaranya baru saja menghancurkan benteng pertahanan St. Elmo yang terletak seribu yard dari sebelah lautan.
ImageImage

Sekarang target baru Muslim adalah benteng pertahanan St. Angelo di mana terdapat sejumlah kecil tentara Kristen. Panglima pasukan Turki (Mustapha Kemal Pasha) berharap bahwa pasukan Kristen di St. Elmo tahu bahwa merekalah target penyerangan selanjutnya, dan nasib mereka akan jadi mengerikan jika berani terus melawan.
Image

Tapi Panglima Turki rupanya salah memperhitungkan musuhnya – yakni ksatria2 St. John. Dia juga salah menduga kebulatan tekad pemimpin pasukan Kristen yakni Pemimpin Besar Jean Parisot de la Valette, yang bersumpah benteng St. Angelo tidak akan ditaklukan selama masih ada satu orang Kristen terakhir di Malta.
Image
Pemimpin Besar Jean Parisot de la Valette

Begitu berita ngeri tentang ditemukannya prajurit2 tanpa kepala terdengar oleh Valette, dia dengan cepat memberi perintah agar tentara2 Turki yang dipenjara di bawah tanah benteng dibawa ke luar dari sel penjara dan dipancung satu per satu. Valette lalu mengirim pesan dengan gayanya sendiri: kepala2 tawanan Turki itu kemudian dilontarkan memakai alat pelontar terkuat ke arah tempat pasukan Turki berada. Sekarang sudah jelas: tiada lagi negosiasi, tiada kompromi, tiada kata menyerah.

Sang Pemimpin Besar Valette berkata, “Kami orang2 Kristen akan melawan sampai mati dan akan kami bawa kalian sekalian mati.”

Pengepungan Malta di tahun 1565 merupakan pertempuran yang sangat brutal, salah satu perang yang paling banjir darah yang pernah dialami manusia. Peristiwa inipun menentukan jalannya sejarah tentang perjuangan orang2 Kristen untuk terus eksis.

Jika pulau Malta yang strategis itu kalah, maka Kerajaan Muslim Ottoman dengan segera akan mendominasi Mediterania. Bahkan Roma juga akan terancam.

Para Muslim punya ratusan kapal laut dan ribuan tentara. Pasukan Kristen terdiri dari campur baur pasukan dengan beberapa ratus ksatria, beberapa petani lokal yang jadi tentara, dan beberapa ribu pasukan jalan kaki Spanyol. Tampaknya Malta akan hancur.

Terbentuknya ksatria2 St. John sebenarnya saja sudah merupakan suatu keajaiban. Mereka dibentuk sejak abad pertengahan guna melindungi peziarah yang ingin pergi ke Tanah Suci (Yerusalem) di saat Perang Salib terjadi 300 tahun sebelumnya. Pasukan2 Salib lainnya seperti ksatria2 Templar sudah punah dua setengah abad sebelumnya.

Ksatria2 St. John berasal dari berbagai pelosok Eropa: Jerman, Portugal, Perancis, Spanyol. Semuanya bersatu demi mempertahankan Kristen terhadap serbuan Islam. Tapi menjelang abad ke-16, dengan mulai menguatnya kekuasaan setiap negara, usaha kerja sama ini dipandang sebagai tindakan tidak nasionalis oleh kebanyakan orang2 Eropa.

Karena itulah pasukan Turki bisa mendesak mereka dari tanah tinggal mereka di pulau Rhodes. Sekarang ksatria2 Kristen itu pindah ke Malta dan sekali lagi diri mereka terancam.

Kisah peperangan berdarah ini kutulis dalam bukuku yang terakhir yang berjudul Batu Darah (Blood Rock). Yang terjadi di Malta 400 tahun yang lalu itu ternyata masih sesuai dengan keadaan jaman modern di mana kefanatikan agama, taktik teror dan barbarisme masih tetap ada.

Pengepungan Malta bukanlah pengepungan biasa. Kejadian ini memberi pelajaran kepada kita tentang berbagai hal: pentingnya keberanian dan tekad besar dari seluruh masyarakat dalam menghadapi ancaman; rapuhnya kedamaian; dan betapa menghancurkannya agama yang penuh kebencian.

Image
Sultan Suleiman dari Kesultanan Ottoman

Suleiman Agung adalah Sultan Turki dan pemimpin tak kenal ampun Kesultanan Ottoman. Dia mengamati air beriak di Tanjung Emas di Istambul. Dia adalah orang yang paling berkuasa di dunia – gelarnya termasuk Wakil Tuhan di Bumi, Raja di Raja Timur dan Barat – dan Pemilik Leher Orang karena kebiasaannya memenggali pelayannya yang gagal menyenangkan hatinya.

Kekuasaannya yang besar dan absolut tersebar dari pintu2 gerband Vienna ke kebun2 Babylon, dari Budapest sampai ke Aden. Dia adalah salah seorang terkaya dalam sejarah sepanjang masa, dia tidak pernah mengenakan baju yang sama, makan dari piring2 emas bertahta berlian, dan punya budak2 seks sebanyak lebih dari 300 wanita.

Di usianya yang lanjut sekitar 80 tahunan, dia adalah orang yang kejam luar biasa, yang memerintahkan pasukan jagal bisu tuli untuk membunuh para pengkhianat. Alasan para pasukan ini dibuat bisu tuli adalah agar mereka tidak terpengaruh dengan ratapan minta ampun korban, dan agar mereka tidak bisa menceritakan kisah apapun.

Suleiman telah memerintahkan tentara bisutulinya untuk membunuh Perdana Menterinya dan putra2 yang paling disayanginya. Orang2 yang derajatnya lebih rendah biasa dibunuh dengan memaksa mengucurkan metal cair ke dalam tenggorokannya.

Meskipun begitu, berdasarkan kebiasaan budaya dan kesultanan di jaman itu, dia bukanlah orang yang paling kejam. Sultan2 lain telah melakukan hal2 yang lebih kejam lagi: (1) karena bosan dengan budak2 seks (harem)-nya, sultan terdahulu memasukkan seluruh ratusan haremnya ke dalam karung2 dan lalu menenggelamkan mereka ke dasar lautan Bosforus; (2) sultan lain biasa membunuh sepuluh atau lebih warga negara setiap hari dengan panah yang ditembakkannya dari atap istananya.

Suleiman mengontrol kekuatan bersenjata terkuat di dunia. Di hadapannya tampak sebuah armada yang terdiri dari 200 kapal perang yang siap berlayar, dengan pasukan tentara berjumlah 40.000. Dia berencana meratakan benteng2 Malta dan menyingkirkan ksatria2 St. John sampai punah, bersih dari peta.

Ksatria2 ini biasa menyerang dan mengganggu rute perjalanan kapal2 Ottoman. Perbuatan mereka yang terakhir adalah dengan menangkap kapal mewah dari pengikutnya Chief Black Eunuch (Kizlar Agasi or Harem Agasi). Karena Eunuch sudah dikebiri sampai habis dengan silet tajam, maka tabung metal dimasukkan ke dalam saluran kemihnya – sang eunuch dipercaya untuk menjaga harem Suleiman.

Sang Sultan mengira tidak akan ada perlawanan hebat bagi usaha balas dendamnya. Hanya ada 700 ksatria di pihak lawan. Jumlah kecil seperti ini tentunya bisa dikalahkan dengan mudah.

Pasukan Turki bergerak menyeberangi Mediterania di bulan Maret 1565. Kapal2 Turki memuat pasukan elit yang dijuluki “Yang Tak Terkalahkan” dan kapal2 ini telah membawa kekuasaan Islam ke Eropa dengan membacokkan skimitar2 (pedang Arab) mereka.

Bersama mereka juga terdapat pasukan berkuda dan prajurit jalan kaki, juga pasukan layalars yang diberi obat perangsang agar ganas dan mengenakan kulit binatang2 buas dan tujuan mereka berperang adalah untuk masuk surga melalui kematian ketika mereka menggorok leher2 orang Kristen di pertempuran.

Di akhir bulan Mei 1565, pasukan Muslim mendarat di pulau Malta. Para prajurit Kristen yang telah menunggu mereka mendapat banyak informasi dari mata2 tentang rencana penyerangan Muslim dan mereka telah minta bantuan tentara2 Kristen negara2 Eropa. Setiap kerajaan menolak permintaan bantuan mereka, kecuali Sisilia, yang mengatakan jika tentara Kristen bertahan maka bantuan akhirnya akan datang.

Para pembaca mungkin tidak pernah mendengar Benteng St. Elmo. Benteng ini berstruktur kecil berbentuk bintang yang terletak di puncak daerah Valletta yang sekarang menjadi ibukota Maltese di sebelah utara pantai Grand Harbour.

Di akhir Mei 1565, tentara Turki menyerang dengan segenap kekuatan dalam perang yang menentukan sejarah masa manusia. Selama berhari-hari pasukan penyerbu menyerang dan merusakkan benteng, membuat tembok benteng jadi puing2 dan menciptakan kabut debu yang tebal. Tentara Kristen tetap tidak mau menyerah.
Image

Di malam hari, Valette mengirim pasukan bantuan dari St. Angelo dengan kapal yang melewati Grand Harbour, dengan kesadaran mereka menyongsong kematian.

Setelah serbuan panah2 diluncurkan, bergelombang-gelombang tentara Turki merangsek maju dengan jeritan2 dan ayunan skimitar, menginjaki tubuh2 korban yang mereka bunuh, menurunkan jembatan ke dalam tembok2 St. Elmo yang telah runtuh.
Image

Setiap gelombang serbuan disambut dengan perlawanan sengit dari tentara dalam benteng yang melawan dengan kapak2, tembakan2 mesiu, dan balok2 batu besar yang dijatuhkan dari atas, lontaran2 api yang membakar jubah dan tubuh tentara Muslim.

Bom2 api dilapisi oleh serabut tanaman dan katun yang dicelup dalam minuman keras dan dilapisi bubuk peledak – ini adalah ciptaan para ksatria benteng sendiri. Jika dilontarkan melalui tembok benteng, bom api ini dapat seketika membunuh tiga prajurit Turki.

Selama perang berlangsung dalam 30 hari, tentara2 St. Elmo terus bertahan. Komandan pasukan Turki mengira benteng akan berhasil dikalahkan dalam waktu tiga hari saja.

Di malam Jum’at, tanggal 22 Juni, 1565, beberapa ratus sisa tentara dalam benteng yang awalnya berjumlah 1.500, menyanyikan lagu2 rohani, berdoa, membunyikan lonceng gereja dan bersiap melakukan peperangan terakhir keesokan harinya.

Yang sudah tidak mampu berdiri diletakkan di atas kursi2 di belakang reruntuhan tembok bentek, merunduk dengan tombak dan pedang di tangan siap menyambut pertarungan akhir.

Keesokan harinya, seluruh tentara Turki menyerbu dengan teriakan2 menggelegar, dan beberapa pasukan Kristen masih mampu berperang selama beberapa jam. Akhirnya tentara2 Ottoman berhasil menang. Bendera2 bulan sabit milik Kekaisaran Truki berkibar di atas reruntuhan, kepala2 ksatria Kristen ditancapkan di ujung tombak2, dan tubuh2 merek disalib dan dibiarkan terhanyut ke benteng St. Angelo yang terletak tak jauh di seberang pantai.

Pasukan Turki kehilangan 8.000 tentaranya.

Suhu udara musim panas meningkat, penyakit disentri menyerang perkemahan tentara Muslim dan mayat2 yang bertumbuk diletakkan di sekitar sisa2 benteng yang sudah hitam hangus. Tapi ini bukan berarti Pemimpin Besar Valette sudah menyerah.

Semangat juang dan perang baru muncul di hari2 berikutnya. Tokoh2 yang muncul adalah: Fra Roberto, pendeta yang berjuang di medan perang dengan satu pedang di tangan dan salib di tangan lainnya; dua petualang Inggris yang muncul dari Roma untuk ikut berperang; Valette sendiri yang berperang dengan tombaknya melawan musuh.

Tapi pihak lawan punya tokoh2 yang diandalkan pula. Diantaranya adalah Dragut, bajak laut yang paling ditakuti di jamannya, yang kemampuan tempurnya sangat memuaskan hati Sultan. Pecahan sebuah bom kanon akhirnya membunuhnya.

Perang dan pengepungan baru dilakukan tentara Turki, dan sekarang targetnya adalah St. Angelo yang merupakan benteng terakhir pasukan2 Kristen di sebelan selatan Grand Harbour.

Pasukan Turki mengerahkan segala taktir militer mereka. Mereka menggali terowongan di bawah benteng untuk menimbun bubuk peledak dan menghancurkan tentara2 Kristen berkeping-keping. Tentara Kristen membalas dengan meledakkan terowongan.

Kemudian tentara Turki menggunakan menara2 dorong raksasa yang diciptakan untuk menyalurkan tentara infantri langsung ke dalam benteng musuh. Tentara2 Kristen membongkar bagian bawah tembok benteng sehingga mereka bisa menembakkan kanon mereka dari celah tembok dan menghancurkan menara2 raksasa tersebut.

Di beberapa kesempatan, tembok2 benteng berhasil didobrak dan tentara Turki lari menyerbu penuh hasrat membunuh setiap lawan yang ditemui. Mereka kira mereka bakal menang, akan tetapi mereka terlambat menyadari bahwa tentara2 Kristen telah memperbaharui teknik penyergapan mereka dan berhasil mengepung dan membunuhi tentara Turki yang masuk benteng.

Tampaknya tentara Turki sukar mencapai kemenangan. Udara panas bulan Juli dan Agustus juga melelehkan moral dan tenaga; perasaan kalah mulai melingkupi diantara tumpukan2 mayat di sekitar.

Komandan Turki bernama Mustapha Pasha mencoba menyerang kota berbenteng yang bernama Mdina, tapi mundur setelah mendengar kabar kota itu dijaga pasukan yang sangat kuat. Sebenarnya ini hanya tipuan belaka sebab sebagian besar kota Mdina tidak punya pertahanan kuat. Walikota Mdina memerintahkan wanita dan anak2 untuk memakai helm tentara, membawa tombak dan berpatroli di tembok2 benteng kota.

Kembali ke pertempuran di benteng St. Angelo. Dengan banyaknya tentara yang tewas dan badai musim gugur semakin dekat, pihak Turki berkeputusan untuk melakukan serangan berat dengan menggelundungkan bom raksasa – dalam sebuah barel yang penuh dengan bubuk mesiu dan bola2 bom – ke dalam posisi tentara Kristen.

Tentara Kristen dengan cepat mendorong bom raksasa bergulir balik dan akhirnya meledak diantara tentara2 dan panglima2 Muslim yang sedang menunggu akibat serangan mereka. Setelah itu turun hujan. Karena mengira bubuk2 mesiu lawan sudah lembab, kanon dan senjata api mereka sudah tidak berfungsi, Mustapha Pasha sekali lagi mengirim pasukannya maju menyerang. Tapi mereka disambut tidak hanya dengan hujanan panah tapi juga ledakan2 peluru, karena ternyata Valette sudah siap jika hujan turun dan menyimpan bubuk mesiu cadangan di tempat kering.

Akhirnya, tentara Kristen bisa merasa lega setelah bantuan datang dari tentara2 Sisilia yang berjumlah kecil. Karena mengira tentara bantuan terlaku kecil untuk bisa mengubah kedudukan, Mustapha dengan marah memerintahkan tentaranya – yang tadinya gelisah begitu mendengar datangnya balabantuan bagi lawan – untuk kembali dan menyambut melawan tentara bantuan itu. Ini adalah kesalahan besar terakhir yang dilakukannya.

Pasukan berkuda tentara Sisilia menyerang, diikuti dengan pasukan infantri yang mengobrak-abrik bagian tengah tentara Turki dan membuat mereka lari menyelamatkan diri. Kekacauan ini berakibat banjir darah. Tentara Turki yang tadinya penuh percaya diri itu sekarang melarikan diri ketakutan dengan kapal lautnya menuju pulau sebelah. Tapi mereka berhasil dihadang kapal lawan dan lalu dibantai. Ribuan tentara Turki mati dan air teluk St. Paul jadi merah darah.

Dari 40.000 tentara yang dikirim di musim semi dari Istambul, hanya sekitar 10.000 yang berhasil pulang. Di belakang mereka tampak kehancuran yang parah.

Hampir setiap garison yang dikomandani oleh Jean Parisot de Valette telah hancur. Nantinya kota dengan nama Valletta didirikan untuk mengenang jasanya. Sekarang setelah 112 hari pengepungan, beberapa gelintir pasukan yang selamat keluar dengan pincang dari reruntuhan benteng mereka.

Malta telah berhasil diselamatkan, bagi Eropa dan bagi Kristen. Pejuang2 St. John telah menang.

Sejarah terus bergulir – pulau ini nantinya mengalami pengepungan lain yang juga menjadi kunci selamatnya peradaban di tahun 1940-an. Kali ini tentara penyerbu adalah tentara Hitler. Di jaman sekarang, pembangun apartemen dan hotel telah berdatangan. Kisah pengepungan Malta tahun 1565 jarang dibicarakan lagi. Pengunjung pulau sudah tidak ingat lagi akan kejadian itu.

Tapi aku berdiri di gereja kecil di tembok2 benteng St. Elmo, di tempat yang sama pejuang2 Kristen mempertahankan sakramen suci mereka di bulan Juni, beratus tahun yang lampau. Kita berhutang budi pada para ksatria ini.

Pengorbanan mereka sungguh besar, dan berakibat besar dalam hidup kita, jauh lebih besar daripada yang kita ketahui. Meskipun begitu fanatisme agama tetap saja berlangsung, dan kekuatan2 dunia masih saling berperang untuk merebutkan sebongkah batu. Mungkin kita memang tidak pernah belajar.

Blood Rock by James Jackson is published by John Murray at £11.99.

ImageImage
Daerah Valletta jaman dulu dan jaman sekarang.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Sekarang bandingkan luasnya kekuasaan Kesultanan Ottoman di jaman itu dengan besarnya pulau Malta:
Image

Prajurit2 kafir Malta yang jumlahnya hanya beberapa ribu di benteng kecil St. Angelo ternyata mampu membunuh sekitar 30.000 dan memukul kalah seluruh tentara Muslim Ottoman . Bandingkan kenyataan sejarah ini dengan Perampokan Badr, di mana 300 perampok2 Muslim berhasil mengalahkan 1.000 pedagang dan tentara Quraish. Muslim menganggap kemenangan Muhammad di Perampokan Badr sebagai muzizat Allah sebab jumlah pihak kafir 3x lebih banyak daripada jumlah perampok Muslim.

Jika kemenangan sekecil di Badr ini sudah dianggap sebagai muzizat oleh Muslim, bagaimana dengan kemenangan hebat kafir di Malta?
Bukankah ini muzizat yang jauh lebih hebat di mana Allah SWT ternyata ridho memberikan kemenangan pada kafir Kristen?
Hoaoahahaohahahihihaoa.... :lol:
Gunawan
Posts: 29
Joined: Wed Jun 21, 2006 4:54 pm

Post by Gunawan »

Siapa yang percaya tulisan Lho....
Semua muslim sudah tahu bahwa golongan Lho adalah mahluk yang paling suka menjungkir balikkan fakta, memanipulasi sejarah, bahkan memanipulasi Al-kitab. Anda bayangkan kalau Al-kitab yang jelas-jelas berupa wahyu Allah saja ingin dipalsukan, apa sulitnya anda mengubah sejarah. Anyway I do not believe you...............you are really true liar.

Saya heran padahal Jesus mengajarkan kejujuran dan kasih sayang, namun kernapa orang yang mengaku sebagai pengikutnya berkelakuan sebaliknya. Saya kira orang-orang kristen sekarang bukan pengikut Jesus. Lebih tepat kalau mereka disebut pemalsu ajaran Jesus.

Mereka ahli menuduh, fitnah, dan semacamnya.

TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, dan MUHAMMAD SAW, adalah RASULULLAH.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Gunawan wrote:Siapa yang percaya tulisan Lho....
BANYAK yg percaya kami, karena kami menyertakan bukti yg mendukung setiap pernyataan kami. Bukti bahwa situs kami semakin populer, dibaca oleh Muslim dan Non-Muslim : tahun lalu situs kami hanya dikunjungi 1500 orang perbulan. Kini angkanya mencapai 5000 orang per bulan. Dan angka ini meningkat terus ...
Semua muslim sudah tahu bahwa golongan Lho adalah mahluk yang paling suka menjungkir balikkan fakta, memanipulasi sejarah, bahkan memanipulasi Al-kitab. Anda bayangkan kalau Al-kitab yang jelas-jelas berupa wahyu Allah saja ingin dipalsukan, apa sulitnya anda mengubah sejarah. Anyway I do not believe you...............you are really true liar.

Saya heran padahal Jesus mengajarkan kejujuran dan kasih sayang, namun kernapa orang yang mengaku sebagai pengikutnya berkelakuan sebaliknya. Saya kira orang-orang kristen sekarang bukan pengikut Jesus. Lebih tepat kalau mereka disebut pemalsu ajaran Jesus.

Mereka ahli menuduh, fitnah, dan semacamnya.

TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, dan MUHAMMAD SAW, adalah RASULULLAH.
Yg bilang kita pengikut Yesus SIAPA ?????

Kita nggak peduli Kristen memutar-balikkan atau memalsukan kitab mereka. Bukan mereka yg menulis atau memalsukan QURAN. Quranlah adalah buku yg mengandung anjuran kebencian dan pembunuhan pada kaum NON-Muslim. Kristen mau mengobrak-abrik bukunya, kita nggak masalah, buku mereka tidak sekejam Quran.

Anda jelas pendatang baru yg belum membaca peraturan forum ini. Silahkan anda mundur dulu ke Papan PENGUMUMAN.

Kalau anda ingin menuduh kami pembohong, anda harus menyertakan BUKTI ! Menuduh kami membohong TANPA bukti berarti anda melakukan FITNAH terhdp kami !

Salam juga ! :wink:
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Gunawan wrote:Siapa yang percaya tulisan Lho....
Semua muslim sudah tahu bahwa golongan Lho adalah mahluk yang paling suka menjungkir balikkan fakta, memanipulasi sejarah
Lho, kau ini tidak percaya dan ngamuk2 sebab Muslim kalah, ya? Coba kalau Muslimnya menang dan mulai memperkosa kafir seperti yang dilakukan Muhammad terhadap Bani Yahudi Al-Mustaliq, kau pasti tenang2 aja.

Bagi yang ingin tahu tentang kebenaran, silakan baca buku2 sejarah tentang pengepungan Malta oleh tentara Ottoman yang penuh cucuran darah:
ImageImage
Anyway I do not believe you...............you are really true liar.
Liar? Bagian mana yang bohong? Dan mana referensimu untuk mendukung bantahanmu? Pasti TIDAK PUNYA dan TIDAK SANGGUP membuktikan tuduhan sendiri. Menuduh tanpa bukti = FITNAH.
bahkan memanipulasi Al-kitab.
Mana buktinya? Dan mana referensimu untuk mendukung bantahanmu? Pasti TIDAK PUNYA dan TIDAK SANGGUP membuktikan tuduhan sendiri. Menuduh tanpa bukti = FITNAH.
Quran Sura Al Maidah 68:
Qul ya ahlal kitabi lastum'ala sya-in hatta tuqiemut taurata wa! injil wa ma unzila alaikum min rabbikum.
artinya:
"Katakanlah! hai Alhi Kitab. Kamu tidak pada agama yang sebenarnya, kecuali apabila kamu turuti Taurat dan Injil, dan apa-apa yang diturunkan kepadamu dari pada Tuhanmu''.
Gimana bisa memenuhi perintah Sura Al Maidah 68 itu jikalau sekarang Taurat dan Injil telah diganti?
Apakah Taurat dan Injil telah diganti pada saat Muhammad mengatakan Sura AI Maidah 68?
Kapan tuh Taurat dan Injil diganti? Aslinya yang mana? Apakah Allah SWT tidak mampu menjaga firmannya sendiri?

Quran s. Al Maidah 46:
Wa qaffainaa 'ala assyarihim bi 'Isa 'bni Maryama mushaddi qallima baina yadaihi minat Taurati wa atai naahul Injila fieha hudan wa nurun, wa mushaddi qallima baina yadaihi minat Tauraati wa hudan wamau' 'izhatan lilmuttaqien.
artinya:
Dan kami iringkan jejak mereka (nabi terdahulu) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil yang ber-isikan petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang terdahulu yaitu Taurat, dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
Baca lagi: Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil
Sekarang di mana tuh kitab Injil yang diberikan Allah pada Isa?
Apakah Injil tersebut masih ada ketika Muhammad mengatakan Al Maidah 46?
Pasti kagak bisa ngejawab, kagak bisa membuktikan tuduhan sendiri. Dasar pembohong, tukang fitnah, liar, liar, liar.
Mereka ahli menuduh, fitnah, dan semacamnya.
Hoaoahaoahahaha.... look who's talking?
Siapakah yang menuduh postingku itu paslu tapi tidak bisa membuktikan kebenaran tuduhannya?
Siapakah yang menuduh umat non-Islam memalsu Alkitab tapi tidak bisa membuktikan kebenaran tuduhannya?
TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, dan MUHAMMAD SAW, adalah RASULULLAH.
Tau dari mana kau? Itu semua kan cuman isapan jempol sang nabi pedofil.
User avatar
cahayaterang
Posts: 120
Joined: Wed Oct 15, 2008 11:34 am
Location: somewhere out there
Contact:

Post by cahayaterang »

biasalah para pengikut ajaran taqqiya ! menutupi fakta fakta yang sebenarnya
Abigail_Cohen
Posts: 63
Joined: Thu Sep 25, 2008 7:28 pm

Re: Jihad vs. Malta (1565-Pengepungan Paling Berdarah)

Post by Abigail_Cohen »

Wuah... seru sekali kisahnya =D>
Dari kisah ini aku jadi berpikir, jangan pernah membiarkan kaum barbar ini punya kekuatan militer yang unggul. berbahaya!
Sedikit saja mereka punya kekuatan, mereka akan cari gara - gara dan akan membunuhi anak - anak kita.

Bukannya takut, tapi memang perlu dilakukan segala macam cara untuk menghalangi mereka punya kekuatan militer!
Post Reply